• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Etika Profesi Akuntansi A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Etika Profesi Akuntansi A"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Etika Profesi Akuntansi - Jabatan Kepala

Keuangan

Makalah Etika Profesi Akuntansi - Jabatan Kepala

Keuangan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan karunia-Nya,sehingga Makalah ini yang berisi tentang “ Etika Profesi Akuntansi tentang Jabatn Kepala Akuntansi” dapat terselesaikan. Saya bersyukur masih diberi kesehatan untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas Makalah mata kuliah Etika Profesi Akuuntansi.

Tidak ada yang sempurna melainkan ALLAH SWT.. atas izin-Nya telah terselesaikan tugas makalah ini. Saya mohon kritik dan saran yang dapat membangun menyempurnakan tugas Makalah ini.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan pihak yang telah memberikan saya motivasi dan semangat dalam pembuatan tugas Makalah ini, saya berharap informasi dan materi yang terdapat dalam Makalah ini sangat berguna bagi pembaca.

Demikianlah Makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf dan terima kasih.

Bekasi, Oktober 2013

FELICIA APRILIANI

NPM: 22210714

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(2)

dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etikaatau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan

manusia.Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:

 Apa Pengertian dari Etika Profesi Akuntansi?

 Apa yang dimaksud dengan Jabatan Kepala Keungan dalam Akuntansi?

 Apa saja Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Keuangan dalam Akuntansi?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian dari Etika Profesi Akuntansi

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Profesi Akuntansi

Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.

Menurut Billy, Perkembangan Profesi Akuntan terbagi menjadi empat fase yaitu, Pra Revolusi Industri

Masa Revolusi Industri tahun 1900 Tahun 1900 – 1930

Tahun 1930 – sekarang

(4)

Prinsip perilaku profesional seorang akuntan, yang tidak secara khusus dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi dapat dianggap menjiwai kode perilaku IAI, berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.

Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

Tanggung Jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

Integritas

(5)

disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

Kerahasiaan

(6)

pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

2.2 Pengertian Jabatan Kepala Keungan dalam Akuntansi

Kepala accounting adalah Suatu Profesi membantu direktur keuangan dan umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan manajemen dan pembinaan PUKK.Berdasarkan profesi pekerjaan kepala keuangan sangat mempunyai peran penting terhadap kinerja keuangan dalam suatu perusahaan, karena kewenangan yang di peroleh oleh Kepala keuangan (accounting) merupakan suatu hak mutlak yang tidak dapat diganggu gugat pada pihak manapun . disamping itu berbagai aspek yang mendukung jabatan sebagai kepala keuangan sudah menjadi rahasia umum

2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Keuangan dalam Akuntansi

 Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk

menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu.

 Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban

(7)

 Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow),

terutama pengelolaan piutang dan hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasionalperusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

 Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaranperusahaan, dan

mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.

 Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur keuangan

dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannyauntuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalandengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

 Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuanganuntuk dapat

memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinanperusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

 Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk

memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadapperaturan perpajakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan penjabaran pengertian etika, profesi, dan akuntansi secara terpisah dapat kita ambil sebuah kesimpulan dari etika profesi akuntansi yang menyeluruh yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 kebutuhan dasar yang harus terpenuhi :

1. Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

2. Profesionalisme. Diperluikan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.

3. Kualitas jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tinggi.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

http://andamifardela.wordpress.com/2011/10/16/etika-profesi-akuntansi-2/

http://nitakawaii.blogspot.com/2012/10/pengertian-etikaprofesiakuntansi-4eb12-1.html

http://putrijayantieb14.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-profesi-tugas-1-etika.html

http://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/

http://adhebadriah.blogspot.com/2013/01/etika-profesi-akuntansi.html

Referensi

Dokumen terkait

*CARA MENILAI = Tiap aspek diberi nilai skor 3 untuk baik, skor 2 untuk cukup, dan skor 1 untuk

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil pengujian dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Back Propagation dapat mencapai akurasi hingga 100% untuk data latih

disebut dengan kewajiban moral Kewajiban moral sebagai hasil dari tuntutan nilai moral seperti ini pada prinsipnya merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar, manusia

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “ Penentuan Prioritas Lokasi

Pada penelitian Andy Noven Krisdianto, 2011, Studi karakteristik energi yang dihasilkan mekanisme vibration energy harvesting dengan metode piezoelektic untuk

Lembaga fatwa negara Jordania mengeluarkan fatwa tentang hukum ikut serta pada pemilu pada tanggal 28 agustus 2013. Pemilu merupakan salah satu media yang legal untuk

Ibrahim dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya,.. Berdasarkan wawancara pada tanggal 16 Januari 2019 dengan guru kelas IV MI Miftahul

Ada perbedaan hasil jadi lebar pengembangan bust point dart dengan sudut 45˚, 60˚, 90˚, hal ini ditinjau dari hasil olah data dengan anava tunggal, pada aspek ketepatan