• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profesi di Bidang Akuntansi Akuntan internal entitas - Blog Staff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Profesi di Bidang Akuntansi Akuntan internal entitas - Blog Staff"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

PROFESI AKUNTASI &

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

(2)

Agenda

Perkembangan Profesi Akuntansi

1

Bagaimana Menjadi Akuntan Profesional

2

Perkembangan PSAK

3

(3)

Akuntan

Accountant

Book Keeper ?

(4)

Profil Lulusan S1 Akuntansi

• Profesional yang mampu menghasilkan informasi

keuangan dan non keuangan sebuah entitas (akuntan internal, tax specialist, sistem analisis, intenral

auditor, eksternal, auditor)

• Profesional yang mampu menggunkan informas keuangan non keuangan untuk pengambilan

keputusan (analis keuangan, konsultan, staf keuangan)

4

(5)

Keunggulan Akuntan

• Semua organisasi membutuhkan akuntan untuk pencatatan transaksi, administrasi perpajakan, pelaporan keuangan.

• Akuntan mudah memahami proses bisnis perusahaan karena memahami alur kegiatan melalui dokumentasi transaksi.

• Akuntan dapat bekerja dalam perusahaan maupun bekerja sebagai profesional

5

(6)

Pilihan Profesi

Akuntan Publik

Akuntan Manajemen

Akuntan / Auditor Pemerintah

Konsultan Pajak

Konsultan Manajemen

Internal Auditor

Akuntan Pendidik

Keuangan Perusahaan

Pengusaha

Lainnya

6

CPA  akuntan publik

CPMA  akuntansi manajemen

QIA  internal auditor

USKP  konsultan pajak

CPSAK  sertifikasi PSAK

SAS  Akuntan Syariah

US-AAP  Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan

CA  konsultan jasa akuntansi, financial preparer

(7)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan / organisasi yang dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi di sebuah organisasi dengan bantuan teknologi informasi.

Auditor eksternal yang dapat melakukan pemeriksaan keuangan berdasarkan standar profesi auditor

Auditor internal yagn dapat melakukan pemeriksaan kegiatan operasional dan keuangan perusahaan

Staf keuangan, perpajakan dalam sebuah perusahaan yang dapat menyelesaikan kegiatan pelaporan dan pengambilan keputusan di bidang keuangan dan perpajakan di

organisasi/perusahaan.

Konsultan manajemen, perpajakan dan sistem informasi yang memahami konsep dasar konsultasi dan mengetahui teori dan praktek di bidang tersebut.

Analis laporan keuangan yang dapat membantu investor atau kreditor dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

Sistem analis yang dapat merancang, mendisain sistem informasi keuangan sebuah perusahaan.

7

(8)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan internal entitas

Bekerja dalam sebuah entitas

Tanggung jawab utama menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku untuk organisasi tersebut (pencatatan dan penyusunan laporan, IT specialist, kebijakan akuntansi)

Untuk entitas yang besar, penyusunannya menggunakan basis IT, sehingga diperlukan penguasaan IT dan software akuntansi

Sertifikasi: CA, CPA, CPMA

8

Audit internal entitas

Menjalankan fungsi internal audit:

Audit operasi

Audit khusus

Review laporan keuangan

Independen dari kegiatan operasi perusahaan tetapi merupakan bagian dari manajemen

Mitra eksternal auditor dalam menjalankan tugasnya

Harus ada untuk organisasi yang diregulasi : bank, lembaga keuangan, listed company

Pemerintah  BPKP, Inspektorat, Bawasda; Swasta  Internal Auditor; Controler.

Sertifkasi CIA, QIA

(9)

Profesi di Bidang Akuntansi

Auditor

Bekerja dalam sebuah kantor akuntan publik – independen

Pekerjaan auditor : assurance (audit laporan keuangan), atestasi, penyusunan laporan keuangan, jasa lainnya

Untuk menjadi partner (akuntan publik) harus lulus CPA, memiliki pengalaman mengaudit

Harus menjaga profesionalitasnya melalui pendidikan profesi lanjutan (PPL)

Diregulasi oleh kementerian keuangan – PPAJP

Penguasaan akuntansi keuangan dan auditing

Sertifikasi : CPA Indonesia atau ACCA, CPA dll untuk bekerja di LN

9

Konsultan Manajemen

Bekerja di KAP atau konsultan manajemen

Memberikan saran untuk permasalahan perusahaan; efisiensi, penilaian perusahaan, transaksi merger & akuisisi, penyusunan rencana strategis, rencana pengembangan usaha, konsultan sistem informasi.

Sertifikasi : CA, CPA, CPMA, CFA, CISA

(10)

Profesi di Bidang Akuntansi

Konsultan Pajak

Bekerja pada KAP atau kantor konsultan pajak

Membantu perusahaan menyelesaikan administrasi perpajakan atau dispute masalah pajak dengan kantor pajak  dalam rangka pengajuan keberatan, banding, kasasi

Memberikan saran pada suatu entitas agar pajak menjadi efisien atau membantu

menganalisis dampak perpajakan terhadap suatu rencana bisnis atau transaksi tertentu – tax planning dan tax manajemen

Sertifikasi : USKP, CA

10

Konsultan Keuangan & Analis Keuangan

Bekerja pada sebuah perusahaan investasi / sekuritas atau bekerja secara independen

Memberikan konsultasi / rekomendasi mengenai investasi dalam saham dan bentuk- bentuk investasi yang lain.

Membantu melakukan penilaian perusahaan, memberikan konsultasi transaksi merger and aquisitio

Kemampuan yang diperlukan : manajemen keuangan, investasi, financial planner.

Sertifikasi : CFA, CFP

(11)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan di Instansi Pemerintah

Internal auditor – BPKP, Inspektorat

Efisiensi dan efektivitas organisasi

Review laporan keuangan

Audit khusus

Eksternal auditor – BPK

Audit operasional

Audit tujuan tertentu

Audit laporan keuangan

Akuntan Internal – bagian keuangan Kementerian Lembaga, Pemda, sistem informasi akuntansi

Keuangan – Perbendaharaan, Perencanaan, Anggaran, Keuangan

Direktorat Jenderal Pajak, Dinas Pendapatan

11

(12)

PENDIDIKAN DAN PROFESI AKUNTANSI DI INDONESIA

12

(13)

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini

CPA Ind

Certified Public Accountant

• Akuntan Publik

• Prasyarat  S1 Akuntansi ??

• Dapat memberikan jasa sesuai dengan UU AP

Ak Akuntan

• Akuntan

• Prasyarat  S1 + Pendidikan Profesi Akuntansi

• Ak bukan sekedar gelar akedemik tetapi gelar profesi

• Apakah sesuai dengan profesional accountant (IFAC)

(14)

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini

CPMA

• Certified Profesional Management Accountant

• S1 Akuntansi / DIV + 1 thn pengalaman, / S1 non akuntansi + 2th pengalaman , DIII + 8than pglmn.

• Organisasi Profesi IAMI CMA

• Certified Management Accountant di bawah Institute Management Accountant (Australia)

• 7 level member, CMA (S2), AMA & GMA (S1)

• Melalui pendidikan S2 atau pelatihan untuk mata ajar tertentu.

(15)

Profesi lain Lulusan Akuntansi

15

QIA • Qulifying Internal Auditor

• Prasyarat  S1 Akuntansi dan Pengalaman sebagai Internal Auditor

• Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S CIA

• Certified Internal Auditor

• Prasyarat S1

• Pasar menilai berbeda internal auditor yang memiliki gelar CIA

CFA

Certified Financial

Analyst

• Certified Financial Analyst

• S1

• Pasar menilai berbeda analis yang memiliki CFA walaupun masih level 1 dari 3 level CFA.

(16)

S2

S1 S3

Sekolah Menengah

Umum 1

2 3 4 5 7 8 9

6 Profesi

Spesialis

D I D IV

D III D II

Sekolah Menegah

Kejuruan Subspesialis

AHLI

TEKNISI/ANALIS

OPERATOR

AKADEMIK

JENJANG PENDIDIKAN FORMAL

KEJURUAN, VOKASI, PROFESI

JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL, INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012)

Menjadi acuan pokok dalam rangka penetapan kompetesi lulusan

(17)

Magister

Sarjana Doktor

Pendidikan Profesi:

pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus

Magister Terapan

D I D IV / Sarjana

terapan D III

D II Doktor Terapan

JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PADA PERGURUAN TINGGI

VOKASI : pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai sarjana terapan dapat dikembangkan sampai magiter terapan dan doktor terapan

UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM AKADEMIK pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Profesi Spesialis

(18)

Teknisi AkuntansiTeknisi AkuntansiAkuntan BeregisterAkuntan Publik

Teknisi Akuntansi

Level 6

Min DIV/S1 Akuntansi atau setara

Min DIV/S1 Non Akuntansi atau setara

PPA

Ujian CPA Ujian CA

MRA Asosiasi

3 thn sbg praktisi

1500 jam audit

Professional Accountant in Business, Akuntan Pendidik, Akuntan

Sektor Publik, KJA (non Asurans)

CA + Ak.

WNI bersertifikat

LN MRA G2G WNA bersertifikat

LN

KAP (Asurans) AP

Cetak Biru Profesi Akuntansi Indonesia

WNI bersertifikat

LN MRA G2G WNA bersertifikat

LN

MRA Asosiasi

MRA Asosiasi

CPA

3 thn sbg praktisi

DIII Akuntansi

(19)

Pathways Chartered Accountant Indonesia

*akan diatur lebih lanjut

(20)

KOMPETENSI CA:

1. CA adalah akuntan profesional yang bertanggung jawab untuk

menyiapkan dan melaporkan laporan keuangan kepada pemegang saham dan publik.

2. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi keuangan, membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut, dan

merencanakan implementasi keputusan yang diambil.

3. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai masalah

akuntansi, perpajakan, keuangan, pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa akuntansi selain jasa asurans.

4. CA dapat menandatangani laporan keuangan perusahaan.

(21)

Subjek Ujian CA

• Pelaporan korporat (corporate reporting)

• Manajemen stratejik dan kepemimpinan (strategic management and leadership)

• Etik profesi dan tata kelola korporat (ethic and corporate governance)

• Akuntansi manajemen lanjutan (advanced management accounting)

• Manajemen perpajakan (taxation management)

• Manajemen keuangan lanjutan (advanced financial management)

• Sistem informasi dan pengendalian intern (information system and control)

21

(22)

Kurikulum CA

Pelaporan korporat

1. Pengenalan mengenai pelaporan korporat 2. Peran dan tanggungjawab akuntan profesional

dalam pelaporan korporat (entitas pemerintahan, komersial, nirlaba, syariah)

3. 3-6 Analisis substansi transaksi (aset, liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah 4. 7-10 Analisis laporan keuangan:

Kepatuhan terhadap standar pelaporan Kepatuhan terhadap peraturan dan

perundangan

Kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuanganuntuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah

5. Pelaporan tata kelola 6. Pelaporan berkelanjutan 7. Pelaporan integrasian 8. Isu-isu terkini

22

Manajemen stratejik dan kepemimpinan 1. Pengantar

2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, tujuan, dan strategi

3. Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan

4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya saing 5. Strategi kompetitif generik

6. Penguatan posisi kompetitif: langkah stratejik, waktu, dan lingkup operasi

7. Strategi bersaing di pasar internasional

8. Strategi korporat: diversifikasi dan multibisnis 9. Etika, tanggung jawab sosial korporat,

keberlanjutan lingkungan, dan strategi 10. Membangun organisasi yang mampu

melaksanakan strategi dengan baik: sumber daya manusia, kemampuan, dan struktur

11. Mengelola operasi internal: tindakan yang mendorong pelaksanaan strategi dengan baik 12. Budaya perusahaan dan kepemimpinan: kunci

pelaksanaan strategi dengan baik 13. Kepemimpinan stratejik

14. Perubahan Stratejik dan Organisasi

(23)

Kurikulum CA

Etik Profesi dan Tata Kelola Korporasi 1. Pengantar

2. Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika 3. Lingkungan Etika dan Akuntansi

4. Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan

Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C) 5. Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B)) 6. Iklim Etika dan Integritas Organisasi

7. I. Alasan diperlukan tata kelola yang baik dan etika bisnis II. Definisi dan Prinsip dasar tata kelola III.

Tinjauan struktur tata kelola di Indonesia IV. Prinsip- prinsip tata kelola menurut OECD V. Manfaat Tata kelola bagi korporat dan lingkungan VI. Overview regulasi dan pedoman tata kelola di Indonesia VII. Instrumen

penilaian dan bukti empiris terhadap praktek tata kelola di Indonesia dan ASEAN

8. Prinsip perlindungan terhadap hak pemegang saham 9. Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang saham 10. Prinsip Tanggung Jawab Dewan

11. Komite-komite dibawah Dewan Komisaris 12. Disclosure dan Transparency, Internal Control 13. Peran dan tanggung jawab Auditor Eksternal dan

Internal

14. Prinsip peran pemangku kepentingan dan tanggun

jawab korporat 23

Akuntansi Manajemen Lanjutan 1. Pendahuluan

2. Pengembangan sistem manajemen biaya 3. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk

Effisiensi

4. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Pelanggan 5. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk

Pengambilan Keputusan Stratejik –Produk 6. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk

Pengambilan Keputusan Jangka Pendek 7. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk

Perencanaan Laba

8. Akuntansi Manajemen Lingkungan 9. Landasan Sistem Pengendalian Stratejik 10. Poses Penyusunan Anggaran

11. Sistem Pengendalian Stratejik –Penekanan pada Pengendalian Keuangan

12. Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi 13. Sistem Pengendalian Stratejik –Proses

Pembangunan “Awareness dan Keselarasan (Alignment)

14. Sistem Pengendalian Stratejik –Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi

(24)

Kurikulum CA

Manajemen Perpajakan 1. Overview KUP 2. Overview PPh 3. Overview PPN

4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak 5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1) 6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2)

7 . ax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya

8 Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto

9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21 10. Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur

objek withholding tax (selain PPh Pasal 21) 11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak

Pertambahan Nilai

12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives 13. Konsep dasar pajak internasional

14. Muatan Lokal

24

Manajemen Keuangan Lanjutan

1. Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan

2. Perhitungan Penciptaan Nilai

3. Pengukuran kinerja perusahaan keseluruhan 4. Merjer, akuisisi, dan divestasi

5. Kesulitan keuangan

6. Manajemen Tresuri dan modal kerja 7. Options dan Manajemen Keuangan 8. Warrants dan convertibles

9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko 10. Manajemen Risiko Perusahaan 11. Strategi Pendanaan

12. Teori dan Pasar Valuta Asing

13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure

14. Operating Exposure dan translation exposure

(25)

Kurikulum CA

1. Sekilas Mengenai Sistem Informasi 2. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

3. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 4. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 5. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

6. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

7. Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi 8 .Siklus Proses Bisnis

9. Pembahasan Kasus: mengidentifikasi kelemahan dari narasi suatu siklus akuntansi dan memberikan rekomendasi pengendalian yang disarankan.

10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian

11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus Pelaporan 12. Internal ControloverFinancial Reporting:Implementasi and Desain IcoFR

13. Internal ControloverFinancial Reporting: Evaluasi dan PelaporanICoFR 14. Pembahasan kasus : siklus dalam industri jasa keuangan.

25

(26)

CPA - Indonesia

26

Program S1/DIV Akuntansi

UJIAN CPA

Auditing and Attestation, Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

AM, MK & SI

Lingkungan Bisnis, HK, Perpajakan

Pengalaman

(min 3 th praktik - 4 thn mengajar, akt or audit)

Gelar Sertifikasi

CPA

CPA  Certified Public Accountant

Program S1 Akuntansi

Peserta yang telah lulus mempunyai kesempatan untuk memenuhi persyaratan pengalaman dalam 5 tahun. Apabila dalam waktu tersebut persyaratan belum terpenuhi, kelulusan seluruh mata ujian dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sertifikat hanya berlaku selama pemegangnya terdaftar sebagai anggota IAPI.

Jika sertifikatnya sudah tidak berlaku tidak berhak menggunakan sebutan CPA.

Pemegang sertifikat yang sudah dinyatakan tidak berlaku mempunyai kesempatan selama 2 tahun untuk menghidupkan kembali sertifikatnya dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan IAPI.

Akuntan Publik

Program Profesi Akuntansi

(27)

DATA AP/KAP

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Feb Akuntan Beregister 47.518 49.348 50.879 51.700 51.700 51.700

Akuntan Publik 903 928 995 1.016 999 961

Kantor Akuntan Publik 410 408 417 405 405 405

Cabang Kantor Akuntan

Publik 100 106 110 106 106 106

KAP yang bekerjasama

dengan KAPA/OAA 47 48 49 47 46 46

(28)

Certified Public Accountant of Indonesia

28

Certified Public Accountant of Indonesia.

Certified Public Accountant of Indonesia (CPA) ATAU

(29)

Tahapan Untuk Mendapatkan Lisensi

29

(30)

Certified Public Accountant of Indonesia

30

Certified Public Accountant of Indonesia.

Certified Public Accountant of Indonesia (CPA) ATAU

(31)

APK

31

(32)

AAS

32

(33)

AMSI

33

(34)

LBHP

34

(35)

Agenda

Perkembangan Profesi Akuntansi

1

Bagaimana Menjadi Akuntan Profesional

2

Perkembangan PSAK

3

(36)

 Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.

 Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi

dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program pendidikan dengan melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.

 Program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning

outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan stakeholders.

 Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum, kompetensi utama, dan kompetensi khusus.

36

Ketentuan Kurikulum

(37)
(38)

KKNI Level 6

Dari Megawati Santoso, Sosialisasi .... 2010/2011

(39)

KESENJANGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN

39

(40)

KOMPETENSI

40

(41)

Kualifikasi Akuntan Profesional

Kualifikasi sebagai akuntan profesional:

Professional values

Ethics

Attitudes

Tiga bidang utama (knowledge) IES 2:

Accounting, finance, and related knowledge

Organizational and business knowledge

Information technology knowledge and competence

Keahlian (Skill) (IES 3):

Intellectual skills

Technical and functional skills

Personal skills

Interpersonal and communication skills

Organizational and business management skills

(42)

42

Accounting, finance, and related knowledge

a. financial accounting and reporting;

b. management accounting and control;

c. taxation;

d. business and commercial law;

e. audit and assurance;

f. finance and financial management; and

g. professional values and ethics.

(43)

43

Organizational and business knowledge

a. economics;

b. business environment;

c. corporate governance;

d. business ethics;

e. financial markets;

f. quantitative methods;

g. organizational behavior;

h. management and strategic decision making;

i. marketing; and

j. international business and globalization.

(44)

44

Information technology knowledge and competence

a. general knowledge of IT;

b. IT control knowledge;

c. IT control competences;

d. IT user competences; and

e. one of, or a mixture of, the competences of, the roles of

manager, evaluator or designer of information systems.

(45)

Skill – IES 3

• The skills professional accountants require are grouped under five main headings:

a) Intellectual skills

b) Technical and functional skills  numeracy decision modeling and risk analysis, measurement, reporting, compliance with legislation

c) Personal skills  self management, professional skepticism, decision making, initiative.

d) Interpersonal and communication skills

e) Organizational and business management skills

(46)

Value & Ethic – IES 4

• the public interest and sensitivity to social responsibilities;

• continual improvement and lifelong learning;

• reliability, responsibility, timeliness, courtesy and respect; and

• laws and regulations.

(47)

47

KEAHLIAN SEORANG AKUNTAN

Analytical/critical thinking 4,53

Written communication 4,39

Oral communication 4,22

Computing technology 4,10

Decision making 4,03

Interpersonal skills 3,94

Continuous learning 3,82

Teamwork 3,81

Business decision modeling 3,65

Professional demeanor 3,64

Leadership 3,58

Risk Analysis 3,42

Measurement 3,32

Project management 3,26

Customer orientation 3,23

Change management 3,13

Negotiation 3,13

Research 3,08

Entrepreneurship 2,99

Resources Management 2,98

Salesmanship 2,61

Foreign language 2,60

(48)

48

Konsep belajar di PT

• Pendidikan : Mengubah Perilaku sesuai dengan harapan / tujuan pendidikan yang ditetapkan.

• Menekankan pada “mengajarkan mahasiswa untuk belajar”, tidak sekedar menerima informasi

• Menekankan pada belajar secara mandiri, mahasiswa

sebagai subyek yang melakukan pembelajaran

(49)

Dari belum mengerti menjadi mengerti Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir

D a r i k u r a n g b e r a d a b m e n j a d i l e b i h b e r a d a b

Dari kurang berminat menjadi sangat antusias Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat komunikatif Dari kurang bisa mengajar menjadi pengajar yang baik

Dari mengajar menjadi pembelajaran dengan pendekatan SCL

Hakekat Belajar

(50)

Alternatif 2

MAHASISWA BELAJAR

TUGAS TUGAS

PRESENTASI PRESENTASI

SEMINAR SEMINAR

MEMBUAT MODEL MEMBUAT

MODEL KULIAH DAN TUTORIAL

KOMPETEN KOMPETEN

? ?

(51)

MAHASISWA DOSEN

SUMBER BELAJAR

LI N G KU

N G A N

B EL A JA R

PEMBELAJARAN

Student Centered Learning

SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR

MULTI DEMENSI

MENITIK

BERATKAN PADA

METHOD OF INQUIRY and

DISCOVERY

TE R A N C A N G D A N

TA K T ER A N C A N G

& K O N TE K ST U A L

INTERAKSI

MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF

PSIKOMOTOR AFEKTIF

UTUH

(52)

Reading Hearing words Looking at picture

Looking at an exhibition

Participating in a discussion

Watching video

Watching a demonstration Seeing it done on location

Giving a talk

Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience

Doing the Real Thing

90%

70%

50%

30%

20%

10%

PASSIVEACTIVE

TINGKAT MEMORISASI

Verbal reciving

Visual reciving

Partici- pating

Doing

TINGKAT KETERLIBATAN

MODEL PEMBELAJARAN

(53)

53

Prinsip keseimbangan dalam belajar

• Kegiatan belajar mengajar di kampus – intelectualskill

• Belajar mandiri di perpustakaan dan di rumah – mengasah kemampuan untuk longlife learning

• Kegiatan kemahasiswaan di kampus - softskill

• Kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal - softskill

• Membantu orang tua – softskill, spiritualskill

• Mengembangkan hoby dan potensi diri lainnya –

softskill, spiritualskill

(54)

TERIMA KASIH

(55)

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI

BERBASIS IFRS per 2014

(56)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK sd 2014

2.

Overview Perubahan PSAK

3.

PSAK

(57)

Standar Akuntansi

Program studi akuntansi menghasilkan lulusan yang akan menyusun;

mengaudit atau menggunakan laporan keuangan.

Salah satu kompetensi lulusan  dapat menyusun laporan keuangan sesuai standar  menjadi kompetensi dasar

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)

Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna

(58)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI 1973

PAI 1973

PAI 1973 Harmoni

sasi IAS 1994-

2007

Konvergensi IFRS 2008-

2012

Konvergensi IFRS 2013-

2015

58

8 Desember 2008

Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global 8 Desember 2008

Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global

(59)

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

 PernyataanStandar Akuntansi Keuangan

 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

 Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

 Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

 PernyataanStandar Akuntansi Keuangan

 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

 Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

 Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

59

 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, revisi 2013

 SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009

 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010

(60)

SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan

• ETAP adalah entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.

• Lebih sederhana antara lain:

Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan

Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.

Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.

• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP

60

(61)

PSAK – IFRS BASED

Diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.

Dapat diterapkan oleh entitas lainya.

Basis transaksi, bukan basis industri.

Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan

Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012, update tahun 2013  effetktif 2015

Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan.

Substansi / konseptual Redaksional

Tanggal efektif

Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.

Pasca konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS

61

(62)

Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

62

(63)

Karakteristik Standar ??

Principle Based : Judgment Dinamis

Fair Value Lebih banyak

Pengungkapan

63

(64)

“Judgment”

• IFRS = Principles

• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya.

• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting

• Pengajaran dengan menggunakan kasus

 Ilustrasi

 PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.

64

(65)

Dinamis

• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.

• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat

• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar.

• IFRS sering berubah

– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada  perubahan

– Perubahan lingkungan usaha

• Contoh  Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.

65

(66)

“Fair value”

• IAS 41 Agriculture

Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan

Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.

• both on initial recognition and at each balance sheet date

 Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan harga wajar alternatif

 Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value

 Bagaimana menentukan arus kas

 Tingkat suku bunga

 Model opsi

 Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan

66

(67)

Pengungkapan Lebih Banyak

• Ilustrasi laporan keuangan.

• Membaca dan membuat pengungkapan

• pengungkapan yang diinginkan oleh standar

• Judgment : apa yang perlu diungkapkan

• Ilustrasi laporan keuangan.

• Membaca dan membuat pengungkapan

• pengungkapan yang diinginkan oleh standar

• Judgment : apa yang perlu diungkapkan

PSAK 60 – Instrumen keuangan

Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko;

tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.

Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan

peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.

67

(68)

Roadmap IFRS di Indonesia

Efektif

< 2010 Efektif

< 2010

3 PSAK

1 ISAK

9 PPSAK

1 PISAK

3 PSAK

1 ISAK

9 PPSAK

1 PISAK

Efektif 2011 Efektif

2011

16 PSAK

6 ISAK

1 PPSAK

16 PSAK

6 ISAK

1 PPSAK

Efektif 2012 Efektif

2012

11 PSAK

12 ISAK

3 PPSAK

11 PSAK

12 ISAK

3 PPSAK

Efektif 2013 Efektif

2013

22 PSAK

1 ISAK

2 PPSAK

22 PSAK

1 ISAK

2 PPSAK

Efektif 2014&2015

Efektif 2014&2015

8 PSAK (2015)

3 ISAK (2014)

1 PPSAK (2014)

8 PSAK (2015)

3 ISAK (2014)

1 PPSAK (2014)

68

IAS / IFRS dalam proses adopsi:

a. IAS 41 Agriculture b. IFRIC 21 Levies

c. IAA 32/39 Financial Instrument d. IAS 36 Impairment

Diskusi IFRS

a. IFRS 4 Insruance Contract

b. IFRS Revenue from Contract with Customers

c. Leases

d. IFRS 9 Instrumen Keuangan

(69)

PSAK

PSAK non-IFRS:

1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;

2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa ; 3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali;

4. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba ; 5. ISAK 25: Hak atas Tanah

69

(70)

PSAK

70

No IFRS PSAK

1 IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards

2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011) 3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010)

4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011) 5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and

Discontinued Operations PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan (revisi 2009)

6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of

Mineral Resources PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral (R2011)

7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2011) 8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)

9 IFRS 9 Financial Instrument Proses

10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama

12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Nilai Wajar

(71)

PSAK & ISAK

71

No IFRS PSAK

1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and similar liabilities

2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments

3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a

Lease ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang

mengandung Bentuk Legal Sewa 4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning,

Restoration and Environmental rehabilitation Funds

5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Water electrical and Electronic

Equipment

6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi

Hiperinflasi

7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity

Instruments ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan

Instrumen Ekuitas IFRIC 20 Stripping Costs in the

Production Phase of a Surface Mining ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, 8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa

9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan

(72)

PSAK & ISAK

72

No IFRS PSAK

1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009)

 Revisi 2013

2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)

3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009) 4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in

Accounting Estimates and Errors PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)

5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi 2010)

6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011) 7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan (revisi 2005) 8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007)

9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007)

10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010)

11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010)  Revisi 2013 12 IAS 20 Accounting for Governance Grants

and Disclosure of Government Assistance

PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah(revisi 2011)

(73)

PSAK & ISAK

73

No IFRS PSAK

13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange

Rates PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010)

14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009)

15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009) 16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement

Benefit Plans PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)

17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial

Statement PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri (revisi 2009)  Revisi 2013 Laporan Keuangan Tersendiri

18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009)  Revisi 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary

Economies PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi 2010)

20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009) 21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2010)

22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009)

23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010) 24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai (revisi 2009)

(74)

PSAK & ISAK

74

No IFRS PSAK

25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi 2009)

26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)

27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and

Measurement PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2010)

28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007)

29 IAS 41 Agriculture

30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009)

31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary

Contribution by Ventures ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif

33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non Depreciable Assets

34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the

Legal Form of Lease ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa

35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web

36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate

(75)

PSAK yang Disahkan 12 Juli 2013

1. PPSAK 12: Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambangan Terbuka

3. ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan

4. ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

75

Berlaku efektif 1 Januari 2014 (penerapan dini diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014 (penerapan dini diperkenankan)

(76)

PSAK yang Disahkan 19 Desember 2013

1. PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri

3. PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

4. PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja

5. PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian 6. PSAK 66: Pengaturan Bersama

7. PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 8. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

76

Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan)

(77)

PSAK yang Disahkan 24 April 2014

1. PSAK 46 (2014): Pajak Penghasilan

2. PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset

3. PSAK 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian

4. PSAK 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

5. PSAK 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan 6. ISAK 26 (2014) Penilaian Ulang Derivatif Melekat

77

Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan)

(78)

IFRS – IAS yang belum Diadopsi

1. IFRS 1: First-time Adoption of International Financial Reporting Standard – menunggu adopsi penuh IFRS

2. IFRS 9: Financial Instrumen – menunggu finalisasi IFRS 9 secara utuh

3. IAS 41 Agriculture – menunggu finalisasi pembahasan IASB atas amandemen IAS 41: kuartal ketiga tahun 2014

4. IFRIC 15 Agreement for Cnstruction of Real Estate – IASB telah menerbitkan IFRS 15 Revenur from Contracts with Customers (26 Mei 2014) yagn akan mencabut IFRIC 15 5. IFRIC 21 Levies – dalam pembahasan

78

Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014

(penerapan dini tidak diperkenankan)

(79)

Perkembangan IFRS – Belum Diadopsi

Annual Improvements to IFRSs 2009-2011 Cycle, termasuk didalamnya merupakan amandemen untuk beberapa standar berikut :

• -IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting

Standards, terkait dengan repeated application of IFRS 1 dan borrowing costs

• -IAS 1 presentation of financial statements mengenai clarification of the requirements for comparative information

• -IAS 16 Property, plant, and equipment mengenai classification of servicing equipment

• -IAS 32 Financial instruments: Presentation mengenai tax effect of distribution to holders of equity instruments

• -IAS 34 Interim financial reporting mengenai interim financial reporting and segment information for total assets and liabilities

79

(80)

Perkembangan IFRS – Belum Diadopsi

80

Tanggal Efektif IAS 16 Property, plant, and equipment mengenai classification of servicing

equipment 1 Januari 2013

IAS 34 Interim financial reporting mengenai interim financial reporting and

segment information for total assets and liabilities 1 Januari 2014

IFRIC 21 Levies <

Gambar

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Ilustrasi Penurunan Nilai 1

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Keahlian Audit, Independen dan Kompetensi terhadap Pelaksanaan Audit yang Berkualitas pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Kompetensi mempunyai pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komitmen profesi akuntan berpengaruh dalam meningkatkan kualitas implementasi audit independen atas laporan keuangan; (2)

Dengan adanya profesi akuntan publik, pihak pembaca laporan keuangan dapat memberikan kepercayaan atas laporan keuangan audit yang dilakukan oleh auditor independen

keuangan historis juga berlaku bagi Akuntan Publik yang merupakan Pihak Terasosiasi (akuntan publik yang tidak menandatangani laporan auditor independen namun terlibat langsung

Mahasiswa akuntansi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi strata 1 Mahasiswa pendidikan profesi akuntan adalah mahasiswa pendidikan profesi akuntan

Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan kepastian

Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dan akuntan publik terhadap etika profesi akuntan. Kata Kunci:

Ketentuan ini berbeda dengan ketentuan dalam PP 20/2015 tentang Akuntan Publik, yang membatasi jasa audit untuk entitas tertentu oleh Akuntan Publik selama 5 tahun berturut-turut?.