PROFESI AKUNTASI &
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Agenda
Perkembangan Profesi Akuntansi
1
Bagaimana Menjadi Akuntan Profesional
2
Perkembangan PSAK
3
Akuntan
Accountant
Book Keeper ?
Profil Lulusan S1 Akuntansi
• Profesional yang mampu menghasilkan informasi
keuangan dan non keuangan sebuah entitas (akuntan internal, tax specialist, sistem analisis, intenral
auditor, eksternal, auditor)
• Profesional yang mampu menggunkan informas keuangan non keuangan untuk pengambilan
keputusan (analis keuangan, konsultan, staf keuangan)
4
Keunggulan Akuntan
• Semua organisasi membutuhkan akuntan untuk pencatatan transaksi, administrasi perpajakan, pelaporan keuangan.
• Akuntan mudah memahami proses bisnis perusahaan karena memahami alur kegiatan melalui dokumentasi transaksi.
• Akuntan dapat bekerja dalam perusahaan maupun bekerja sebagai profesional
5
Pilihan Profesi
• Akuntan Publik
• Akuntan Manajemen
• Akuntan / Auditor Pemerintah
• Konsultan Pajak
• Konsultan Manajemen
• Internal Auditor
• Akuntan Pendidik
• Keuangan Perusahaan
• Pengusaha
• Lainnya
6
• CPA akuntan publik
• CPMA akuntansi manajemen
• QIA internal auditor
• USKP konsultan pajak
• CPSAK sertifikasi PSAK
• SAS Akuntan Syariah
• US-AAP Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan
• CA konsultan jasa akuntansi, financial preparer
Profesi di Bidang Akuntansi
Akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan / organisasi yang dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi di sebuah organisasi dengan bantuan teknologi informasi.
Auditor eksternal yang dapat melakukan pemeriksaan keuangan berdasarkan standar profesi auditor
Auditor internal yagn dapat melakukan pemeriksaan kegiatan operasional dan keuangan perusahaan
Staf keuangan, perpajakan dalam sebuah perusahaan yang dapat menyelesaikan kegiatan pelaporan dan pengambilan keputusan di bidang keuangan dan perpajakan di
organisasi/perusahaan.
Konsultan manajemen, perpajakan dan sistem informasi yang memahami konsep dasar konsultasi dan mengetahui teori dan praktek di bidang tersebut.
Analis laporan keuangan yang dapat membantu investor atau kreditor dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Sistem analis yang dapat merancang, mendisain sistem informasi keuangan sebuah perusahaan.
7
Profesi di Bidang Akuntansi
Akuntan internal entitas
Bekerja dalam sebuah entitas
Tanggung jawab utama menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku untuk organisasi tersebut (pencatatan dan penyusunan laporan, IT specialist, kebijakan akuntansi)
Untuk entitas yang besar, penyusunannya menggunakan basis IT, sehingga diperlukan penguasaan IT dan software akuntansi
Sertifikasi: CA, CPA, CPMA
8
Audit internal entitas
Menjalankan fungsi internal audit:
Audit operasi
Audit khusus
Review laporan keuangan
Independen dari kegiatan operasi perusahaan tetapi merupakan bagian dari manajemen
Mitra eksternal auditor dalam menjalankan tugasnya
Harus ada untuk organisasi yang diregulasi : bank, lembaga keuangan, listed company
Pemerintah BPKP, Inspektorat, Bawasda; Swasta Internal Auditor; Controler.
Sertifkasi CIA, QIA
Profesi di Bidang Akuntansi
Auditor
Bekerja dalam sebuah kantor akuntan publik – independen
Pekerjaan auditor : assurance (audit laporan keuangan), atestasi, penyusunan laporan keuangan, jasa lainnya
Untuk menjadi partner (akuntan publik) harus lulus CPA, memiliki pengalaman mengaudit
Harus menjaga profesionalitasnya melalui pendidikan profesi lanjutan (PPL)
Diregulasi oleh kementerian keuangan – PPAJP
Penguasaan akuntansi keuangan dan auditing
Sertifikasi : CPA Indonesia atau ACCA, CPA dll untuk bekerja di LN
9
Konsultan Manajemen
Bekerja di KAP atau konsultan manajemen
Memberikan saran untuk permasalahan perusahaan; efisiensi, penilaian perusahaan, transaksi merger & akuisisi, penyusunan rencana strategis, rencana pengembangan usaha, konsultan sistem informasi.
Sertifikasi : CA, CPA, CPMA, CFA, CISA
Profesi di Bidang Akuntansi
Konsultan Pajak
Bekerja pada KAP atau kantor konsultan pajak
Membantu perusahaan menyelesaikan administrasi perpajakan atau dispute masalah pajak dengan kantor pajak dalam rangka pengajuan keberatan, banding, kasasi
Memberikan saran pada suatu entitas agar pajak menjadi efisien atau membantu
menganalisis dampak perpajakan terhadap suatu rencana bisnis atau transaksi tertentu – tax planning dan tax manajemen
Sertifikasi : USKP, CA
10
Konsultan Keuangan & Analis Keuangan
Bekerja pada sebuah perusahaan investasi / sekuritas atau bekerja secara independen
Memberikan konsultasi / rekomendasi mengenai investasi dalam saham dan bentuk- bentuk investasi yang lain.
Membantu melakukan penilaian perusahaan, memberikan konsultasi transaksi merger and aquisitio
Kemampuan yang diperlukan : manajemen keuangan, investasi, financial planner.
Sertifikasi : CFA, CFP
Profesi di Bidang Akuntansi
Akuntan di Instansi Pemerintah
Internal auditor – BPKP, Inspektorat
Efisiensi dan efektivitas organisasi
Review laporan keuangan
Audit khusus
Eksternal auditor – BPK
Audit operasional
Audit tujuan tertentu
Audit laporan keuangan
Akuntan Internal – bagian keuangan Kementerian Lembaga, Pemda, sistem informasi akuntansi
Keuangan – Perbendaharaan, Perencanaan, Anggaran, Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak, Dinas Pendapatan
11
PENDIDIKAN DAN PROFESI AKUNTANSI DI INDONESIA
12
Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini
CPA Ind
Certified Public Accountant
• Akuntan Publik
• Prasyarat S1 Akuntansi ??
• Dapat memberikan jasa sesuai dengan UU AP
Ak Akuntan
• Akuntan
• Prasyarat S1 + Pendidikan Profesi Akuntansi
• Ak bukan sekedar gelar akedemik tetapi gelar profesi
• Apakah sesuai dengan profesional accountant (IFAC)
Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini
CPMA
• Certified Profesional Management Accountant
• S1 Akuntansi / DIV + 1 thn pengalaman, / S1 non akuntansi + 2th pengalaman , DIII + 8than pglmn.
• Organisasi Profesi IAMI CMA
• Certified Management Accountant di bawah Institute Management Accountant (Australia)
• 7 level member, CMA (S2), AMA & GMA (S1)
• Melalui pendidikan S2 atau pelatihan untuk mata ajar tertentu.
Profesi lain Lulusan Akuntansi
15
QIA • Qulifying Internal Auditor
• Prasyarat S1 Akuntansi dan Pengalaman sebagai Internal Auditor
• Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S CIA
• Certified Internal Auditor
• Prasyarat S1
• Pasar menilai berbeda internal auditor yang memiliki gelar CIA
CFA
Certified Financial
Analyst
• Certified Financial Analyst
• S1
• Pasar menilai berbeda analis yang memiliki CFA walaupun masih level 1 dari 3 level CFA.
S2
S1 S3
Sekolah Menengah
Umum 1
2 3 4 5 7 8 9
6 Profesi
Spesialis
D I D IV
D III D II
Sekolah Menegah
Kejuruan Subspesialis
AHLI
TEKNISI/ANALIS
OPERATOR
AKADEMIK
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL
KEJURUAN, VOKASI, PROFESI
JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL, INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012)
Menjadi acuan pokok dalam rangka penetapan kompetesi lulusan
Magister
Sarjana Doktor
Pendidikan Profesi:
pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus
Magister Terapan
D I D IV / Sarjana
terapan D III
D II Doktor Terapan
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PADA PERGURUAN TINGGI
VOKASI : pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai sarjana terapan dapat dikembangkan sampai magiter terapan dan doktor terapan
UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM AKADEMIK pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Profesi Spesialis
Teknisi AkuntansiTeknisi AkuntansiAkuntan BeregisterAkuntan Publik
Teknisi Akuntansi
Level 6
Min DIV/S1 Akuntansi atau setara
Min DIV/S1 Non Akuntansi atau setara
PPA
Ujian CPA Ujian CA
MRA Asosiasi
3 thn sbg praktisi
1500 jam audit
Professional Accountant in Business, Akuntan Pendidik, Akuntan
Sektor Publik, KJA (non Asurans)
CA + Ak.
WNI bersertifikat
LN MRA G2G WNA bersertifikat
LN
KAP (Asurans) AP
Cetak Biru Profesi Akuntansi Indonesia
WNI bersertifikat
LN MRA G2G WNA bersertifikat
LN
MRA Asosiasi
MRA Asosiasi
CPA
3 thn sbg praktisi
DIII Akuntansi
Pathways Chartered Accountant Indonesia
*akan diatur lebih lanjut
KOMPETENSI CA:
1. CA adalah akuntan profesional yang bertanggung jawab untuk
menyiapkan dan melaporkan laporan keuangan kepada pemegang saham dan publik.
2. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi keuangan, membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut, dan
merencanakan implementasi keputusan yang diambil.
3. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai masalah
akuntansi, perpajakan, keuangan, pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa akuntansi selain jasa asurans.
4. CA dapat menandatangani laporan keuangan perusahaan.
Subjek Ujian CA
• Pelaporan korporat (corporate reporting)
• Manajemen stratejik dan kepemimpinan (strategic management and leadership)
• Etik profesi dan tata kelola korporat (ethic and corporate governance)
• Akuntansi manajemen lanjutan (advanced management accounting)
• Manajemen perpajakan (taxation management)
• Manajemen keuangan lanjutan (advanced financial management)
• Sistem informasi dan pengendalian intern (information system and control)
21
Kurikulum CA
Pelaporan korporat
1. Pengenalan mengenai pelaporan korporat 2. Peran dan tanggungjawab akuntan profesional
dalam pelaporan korporat (entitas pemerintahan, komersial, nirlaba, syariah)
3. 3-6 Analisis substansi transaksi (aset, liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah 4. 7-10 Analisis laporan keuangan:
– Kepatuhan terhadap standar pelaporan – Kepatuhan terhadap peraturan dan
perundangan
– Kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuanganuntuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah
5. Pelaporan tata kelola 6. Pelaporan berkelanjutan 7. Pelaporan integrasian 8. Isu-isu terkini
22
Manajemen stratejik dan kepemimpinan 1. Pengantar
2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, tujuan, dan strategi
3. Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan
4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya saing 5. Strategi kompetitif generik
6. Penguatan posisi kompetitif: langkah stratejik, waktu, dan lingkup operasi
7. Strategi bersaing di pasar internasional
8. Strategi korporat: diversifikasi dan multibisnis 9. Etika, tanggung jawab sosial korporat,
keberlanjutan lingkungan, dan strategi 10. Membangun organisasi yang mampu
melaksanakan strategi dengan baik: sumber daya manusia, kemampuan, dan struktur
11. Mengelola operasi internal: tindakan yang mendorong pelaksanaan strategi dengan baik 12. Budaya perusahaan dan kepemimpinan: kunci
pelaksanaan strategi dengan baik 13. Kepemimpinan stratejik
14. Perubahan Stratejik dan Organisasi
Kurikulum CA
Etik Profesi dan Tata Kelola Korporasi 1. Pengantar
2. Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika 3. Lingkungan Etika dan Akuntansi
4. Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan
Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C) 5. Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B)) 6. Iklim Etika dan Integritas Organisasi
7. I. Alasan diperlukan tata kelola yang baik dan etika bisnis II. Definisi dan Prinsip dasar tata kelola III.
Tinjauan struktur tata kelola di Indonesia IV. Prinsip- prinsip tata kelola menurut OECD V. Manfaat Tata kelola bagi korporat dan lingkungan VI. Overview regulasi dan pedoman tata kelola di Indonesia VII. Instrumen
penilaian dan bukti empiris terhadap praktek tata kelola di Indonesia dan ASEAN
8. Prinsip perlindungan terhadap hak pemegang saham 9. Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang saham 10. Prinsip Tanggung Jawab Dewan
11. Komite-komite dibawah Dewan Komisaris 12. Disclosure dan Transparency, Internal Control 13. Peran dan tanggung jawab Auditor Eksternal dan
Internal
14. Prinsip peran pemangku kepentingan dan tanggun
jawab korporat 23
Akuntansi Manajemen Lanjutan 1. Pendahuluan
2. Pengembangan sistem manajemen biaya 3. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk
Effisiensi
4. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Pelanggan 5. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk
Pengambilan Keputusan Stratejik –Produk 6. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk
Pengambilan Keputusan Jangka Pendek 7. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk
Perencanaan Laba
8. Akuntansi Manajemen Lingkungan 9. Landasan Sistem Pengendalian Stratejik 10. Poses Penyusunan Anggaran
11. Sistem Pengendalian Stratejik –Penekanan pada Pengendalian Keuangan
12. Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi 13. Sistem Pengendalian Stratejik –Proses
Pembangunan “Awareness dan Keselarasan (Alignment)
14. Sistem Pengendalian Stratejik –Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi
Kurikulum CA
Manajemen Perpajakan 1. Overview KUP 2. Overview PPh 3. Overview PPN
4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak 5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1) 6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2)
7 . ax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya
8 Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto
9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21 10. Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur
objek withholding tax (selain PPh Pasal 21) 11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak
Pertambahan Nilai
12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives 13. Konsep dasar pajak internasional
14. Muatan Lokal
24
Manajemen Keuangan Lanjutan
1. Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan
2. Perhitungan Penciptaan Nilai
3. Pengukuran kinerja perusahaan keseluruhan 4. Merjer, akuisisi, dan divestasi
5. Kesulitan keuangan
6. Manajemen Tresuri dan modal kerja 7. Options dan Manajemen Keuangan 8. Warrants dan convertibles
9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko 10. Manajemen Risiko Perusahaan 11. Strategi Pendanaan
12. Teori dan Pasar Valuta Asing
13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure
14. Operating Exposure dan translation exposure
Kurikulum CA
1. Sekilas Mengenai Sistem Informasi 2. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
3. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 4. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 5. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
6. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
7. Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi 8 .Siklus Proses Bisnis
9. Pembahasan Kasus: mengidentifikasi kelemahan dari narasi suatu siklus akuntansi dan memberikan rekomendasi pengendalian yang disarankan.
10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian
11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus Pelaporan 12. Internal ControloverFinancial Reporting:Implementasi and Desain IcoFR
13. Internal ControloverFinancial Reporting: Evaluasi dan PelaporanICoFR 14. Pembahasan kasus : siklus dalam industri jasa keuangan.
25
CPA - Indonesia
26
Program S1/DIV Akuntansi
UJIAN CPA
Auditing and Attestation, Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
AM, MK & SI
Lingkungan Bisnis, HK, Perpajakan
Pengalaman
(min 3 th praktik - 4 thn mengajar, akt or audit)
Gelar Sertifikasi
CPA
CPA Certified Public Accountant
Program S1 Akuntansi
• Peserta yang telah lulus mempunyai kesempatan untuk memenuhi persyaratan pengalaman dalam 5 tahun. Apabila dalam waktu tersebut persyaratan belum terpenuhi, kelulusan seluruh mata ujian dinyatakan tidak berlaku lagi.
• Sertifikat hanya berlaku selama pemegangnya terdaftar sebagai anggota IAPI.
• Jika sertifikatnya sudah tidak berlaku tidak berhak menggunakan sebutan CPA.
• Pemegang sertifikat yang sudah dinyatakan tidak berlaku mempunyai kesempatan selama 2 tahun untuk menghidupkan kembali sertifikatnya dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan IAPI.
Akuntan Publik
Program Profesi Akuntansi
DATA AP/KAP
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Feb Akuntan Beregister 47.518 49.348 50.879 51.700 51.700 51.700
Akuntan Publik 903 928 995 1.016 999 961
Kantor Akuntan Publik 410 408 417 405 405 405
Cabang Kantor Akuntan
Publik 100 106 110 106 106 106
KAP yang bekerjasama
dengan KAPA/OAA 47 48 49 47 46 46
Certified Public Accountant of Indonesia
28
Certified Public Accountant of Indonesia.
Certified Public Accountant of Indonesia (CPA) ATAU
Tahapan Untuk Mendapatkan Lisensi
29
Certified Public Accountant of Indonesia
30
Certified Public Accountant of Indonesia.
Certified Public Accountant of Indonesia (CPA) ATAU
APK
31
AAS
32
AMSI
33
LBHP
34
Agenda
Perkembangan Profesi Akuntansi
1
Bagaimana Menjadi Akuntan Profesional
2
Perkembangan PSAK
3
Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program pendidikan dengan melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.
Program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning
outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan stakeholders.
Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum, kompetensi utama, dan kompetensi khusus.
36
Ketentuan Kurikulum
KKNI Level 6
Dari Megawati Santoso, Sosialisasi .... 2010/2011
KESENJANGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN
39
KOMPETENSI
40
Kualifikasi Akuntan Profesional
Kualifikasi sebagai akuntan profesional:
• Professional values
• Ethics
• Attitudes
Tiga bidang utama (knowledge) IES 2:
Accounting, finance, and related knowledge
Organizational and business knowledge
Information technology knowledge and competence
Keahlian (Skill) (IES 3):
Intellectual skills
Technical and functional skills
Personal skills
Interpersonal and communication skills
Organizational and business management skills
42
Accounting, finance, and related knowledge
a. financial accounting and reporting;
b. management accounting and control;
c. taxation;
d. business and commercial law;
e. audit and assurance;
f. finance and financial management; and
g. professional values and ethics.
43
Organizational and business knowledge
a. economics;
b. business environment;
c. corporate governance;
d. business ethics;
e. financial markets;
f. quantitative methods;
g. organizational behavior;
h. management and strategic decision making;
i. marketing; and
j. international business and globalization.
44
Information technology knowledge and competence
a. general knowledge of IT;
b. IT control knowledge;
c. IT control competences;
d. IT user competences; and
e. one of, or a mixture of, the competences of, the roles of
manager, evaluator or designer of information systems.
Skill – IES 3
• The skills professional accountants require are grouped under five main headings:
a) Intellectual skills
b) Technical and functional skills numeracy decision modeling and risk analysis, measurement, reporting, compliance with legislation
c) Personal skills self management, professional skepticism, decision making, initiative.
d) Interpersonal and communication skills
e) Organizational and business management skills
Value & Ethic – IES 4
• the public interest and sensitivity to social responsibilities;
• continual improvement and lifelong learning;
• reliability, responsibility, timeliness, courtesy and respect; and
• laws and regulations.
47
KEAHLIAN SEORANG AKUNTAN
• Analytical/critical thinking 4,53
• Written communication 4,39
• Oral communication 4,22
• Computing technology 4,10
• Decision making 4,03
• Interpersonal skills 3,94
• Continuous learning 3,82
• Teamwork 3,81
• Business decision modeling 3,65
• Professional demeanor 3,64
• Leadership 3,58
Risk Analysis 3,42
Measurement 3,32
Project management 3,26
Customer orientation 3,23
Change management 3,13
Negotiation 3,13
Research 3,08
Entrepreneurship 2,99
Resources Management 2,98
Salesmanship 2,61
Foreign language 2,60
48
Konsep belajar di PT
• Pendidikan : Mengubah Perilaku sesuai dengan harapan / tujuan pendidikan yang ditetapkan.
• Menekankan pada “mengajarkan mahasiswa untuk belajar”, tidak sekedar menerima informasi
• Menekankan pada belajar secara mandiri, mahasiswa
sebagai subyek yang melakukan pembelajaran
Dari belum mengerti menjadi mengerti Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir
D a r i k u r a n g b e r a d a b m e n j a d i l e b i h b e r a d a b
Dari kurang berminat menjadi sangat antusias Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat komunikatif Dari kurang bisa mengajar menjadi pengajar yang baik
Dari mengajar menjadi pembelajaran dengan pendekatan SCL
Hakekat Belajar
Alternatif 2
MAHASISWA BELAJAR
TUGAS TUGAS
PRESENTASI PRESENTASI
SEMINAR SEMINAR
MEMBUAT MODEL MEMBUAT
MODEL KULIAH DAN TUTORIAL
KOMPETEN KOMPETEN
? ?
MAHASISWA DOSEN
SUMBER BELAJAR
LI N G KU
N G A N
B EL A JA R
PEMBELAJARAN
Student Centered Learning
SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR
MULTI DEMENSI
MENITIK
BERATKAN PADA
METHOD OF INQUIRY and
DISCOVERY
TE R A N C A N G D A N
TA K T ER A N C A N G
& K O N TE K ST U A L
INTERAKSI
MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF
PSIKOMOTOR AFEKTIF
UTUH
Reading Hearing words Looking at picture
Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Watching video
Watching a demonstration Seeing it done on location
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing
90%
70%
50%
30%
20%
10%
PASSIVEACTIVE
TINGKAT MEMORISASI
Verbal reciving
Visual reciving
Partici- pating
Doing
TINGKAT KETERLIBATAN
MODEL PEMBELAJARAN
53
Prinsip keseimbangan dalam belajar
• Kegiatan belajar mengajar di kampus – intelectualskill
• Belajar mandiri di perpustakaan dan di rumah – mengasah kemampuan untuk longlife learning
• Kegiatan kemahasiswaan di kampus - softskill
• Kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal - softskill
• Membantu orang tua – softskill, spiritualskill
• Mengembangkan hoby dan potensi diri lainnya –
softskill, spiritualskill
TERIMA KASIH
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
BERBASIS IFRS per 2014
Agenda
Standar Akuntansi di Indonesia
1.
Perkembangan PSAK sd 2014
2.
Overview Perubahan PSAK
3.
PSAK
Standar Akuntansi
• Program studi akuntansi menghasilkan lulusan yang akan menyusun;
mengaudit atau menggunakan laporan keuangan.
• Salah satu kompetensi lulusan dapat menyusun laporan keuangan sesuai standar menjadi kompetensi dasar
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna
Sejarah Standar Akuntansi
Pra PAI 1973
PAI 1973
PAI 1973 Harmoni
sasi IAS 1994-
2007
Konvergensi IFRS 2008-
2012
Konvergensi IFRS 2013-
2015
58
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global 8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
PernyataanStandar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
PernyataanStandar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
59
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, revisi 2013
SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
• Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan – Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
60
PSAK – IFRS BASED
• Diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012, update tahun 2013 effetktif 2015
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual – Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Pasca konvergensi IFRS PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS
61
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
62
Karakteristik Standar ??
Principle Based : Judgment Dinamis
Fair Value Lebih banyak
Pengungkapan
63
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
64
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
65
“Fair value”
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
• both on initial recognition and at each balance sheet date
Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan harga wajar alternatif
Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value
Bagaimana menentukan arus kas
Tingkat suku bunga
Model opsi
Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan
66
Pengungkapan Lebih Banyak
• Ilustrasi laporan keuangan.
• Membaca dan membuat pengungkapan
• pengungkapan yang diinginkan oleh standar
• Judgment : apa yang perlu diungkapkan
• Ilustrasi laporan keuangan.
• Membaca dan membuat pengungkapan
• pengungkapan yang diinginkan oleh standar
• Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
67
Roadmap IFRS di Indonesia
Efektif
< 2010 Efektif
< 2010
• 3 PSAK
• 1 ISAK
• 9 PPSAK
• 1 PISAK
• 3 PSAK
• 1 ISAK
• 9 PPSAK
• 1 PISAK
Efektif 2011 Efektif
2011
• 16 PSAK
• 6 ISAK
• 1 PPSAK
• 16 PSAK
• 6 ISAK
• 1 PPSAK
Efektif 2012 Efektif
2012
• 11 PSAK
• 12 ISAK
• 3 PPSAK
• 11 PSAK
• 12 ISAK
• 3 PPSAK
Efektif 2013 Efektif
2013
• 22 PSAK
• 1 ISAK
• 2 PPSAK
• 22 PSAK
• 1 ISAK
• 2 PPSAK
Efektif 2014&2015
Efektif 2014&2015
• 8 PSAK (2015)
• 3 ISAK (2014)
• 1 PPSAK (2014)
• 8 PSAK (2015)
• 3 ISAK (2014)
• 1 PPSAK (2014)
68
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture b. IFRIC 21 Levies
c. IAA 32/39 Financial Instrument d. IAS 36 Impairment
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insruance Contract
b. IFRS Revenue from Contract with Customers
c. Leases
d. IFRS 9 Instrumen Keuangan
PSAK
PSAK non-IFRS:
1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa ; 3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali;
4. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba ; 5. ISAK 25: Hak atas Tanah
69
PSAK
70
No IFRS PSAK
1 IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards
2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011) 3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010)
4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011) 5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan (revisi 2009)
6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of
Mineral Resources PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral (R2011)
7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2011) 8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)
9 IFRS 9 Financial Instrument Proses
10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama
12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Nilai Wajar
PSAK & ISAK
71
No IFRS PSAK
1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and similar liabilities
2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments
3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a
Lease ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang
mengandung Bentuk Legal Sewa 4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning,
Restoration and Environmental rehabilitation Funds
5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Water electrical and Electronic
Equipment
6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi
Hiperinflasi
7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity
Instruments ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas IFRIC 20 Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, 8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
PSAK & ISAK
72
No IFRS PSAK
1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009)
Revisi 2013
2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)
3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009) 4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)
5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi 2010)
6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011) 7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan (revisi 2005) 8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007)
9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007)
10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010)
11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 2013 12 IAS 20 Accounting for Governance Grants
and Disclosure of Government Assistance
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah(revisi 2011)
PSAK & ISAK
73
No IFRS PSAK
13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010)
14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009)
15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009) 16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement
Benefit Plans PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)
17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial
Statement PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri (revisi 2009) Revisi 2013 Laporan Keuangan Tersendiri
18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary
Economies PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi 2010)
20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009) 21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2010)
22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009)
23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010) 24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai (revisi 2009)
PSAK & ISAK
74
No IFRS PSAK
25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi 2009)
26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)
27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and
Measurement PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2010)
28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007)
29 IAS 41 Agriculture
30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009)
31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary
Contribution by Ventures ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif
33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non Depreciable Assets
34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the
Legal Form of Lease ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa
35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web
36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate
PSAK yang Disahkan 12 Juli 2013
1. PPSAK 12: Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambangan Terbuka
3. ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan
4. ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
75
Berlaku efektif 1 Januari 2014 (penerapan dini diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014 (penerapan dini diperkenankan)
PSAK yang Disahkan 19 Desember 2013
1. PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri
3. PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
4. PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja
5. PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian 6. PSAK 66: Pengaturan Bersama
7. PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 8. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
76
Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan)
PSAK yang Disahkan 24 April 2014
1. PSAK 46 (2014): Pajak Penghasilan
2. PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset
3. PSAK 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian
4. PSAK 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
5. PSAK 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan 6. ISAK 26 (2014) Penilaian Ulang Derivatif Melekat
77
Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan)
IFRS – IAS yang belum Diadopsi
1. IFRS 1: First-time Adoption of International Financial Reporting Standard – menunggu adopsi penuh IFRS
2. IFRS 9: Financial Instrumen – menunggu finalisasi IFRS 9 secara utuh
3. IAS 41 Agriculture – menunggu finalisasi pembahasan IASB atas amandemen IAS 41: kuartal ketiga tahun 2014
4. IFRIC 15 Agreement for Cnstruction of Real Estate – IASB telah menerbitkan IFRS 15 Revenur from Contracts with Customers (26 Mei 2014) yagn akan mencabut IFRIC 15 5. IFRIC 21 Levies – dalam pembahasan
78
Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan) Berlaku efektif 1 Januari 2014
(penerapan dini tidak diperkenankan)
Perkembangan IFRS – Belum Diadopsi
• Annual Improvements to IFRSs 2009-2011 Cycle, termasuk didalamnya merupakan amandemen untuk beberapa standar berikut :
• -IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting
Standards, terkait dengan repeated application of IFRS 1 dan borrowing costs
• -IAS 1 presentation of financial statements mengenai clarification of the requirements for comparative information
• -IAS 16 Property, plant, and equipment mengenai classification of servicing equipment
• -IAS 32 Financial instruments: Presentation mengenai tax effect of distribution to holders of equity instruments
• -IAS 34 Interim financial reporting mengenai interim financial reporting and segment information for total assets and liabilities
•
79
Perkembangan IFRS – Belum Diadopsi
80
Tanggal Efektif IAS 16 Property, plant, and equipment mengenai classification of servicing
equipment 1 Januari 2013
IAS 34 Interim financial reporting mengenai interim financial reporting and
segment information for total assets and liabilities 1 Januari 2014
IFRIC 21 Levies <