• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB IV

METODE PENELITIAN 4.1Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design yaitu membandingkan antara dua kelompok. Rancangan penelitian sebagai berikut:

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Keterangan :

P : Populasi

S : Sampel

R : Randomisasi RA : Random alokasi

O

1

: Observasi keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk sebelum perlakuan kombinasi Mc Kenzie dan William flexion exercise O

2 `

: Observasi keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk setelah

perlakuan kombinasi Mc Kenzie dan William flexion exercise O

3 `

: Observasi keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk sebelum

perlakuan pilates exercise

O

4 `

: Observasi keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk setelah perlakuan kombinasi pilates exercise

P1 : Perlakuan 1 diberikan Mc.Kenzie dan William flexion exercise P 2 : Perlakuan 2 diberikan kombinasi pilates exercise

R RA

P 2 P 1

P S

O

1

O

2

O

3

O

4

(2)

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Fisioterapi Ayyasy Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman – Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu terhitung mulai tanggal 13 Maret sampai 28 April 2015.

4.3 Jenis dan Sumber Data 4.3.1 Variabilitas populasi 4.3.1.1 Populasi target

Populasi target dalam penelitian ini adalah semua wanita dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping.

4.3.1.2 Populasi terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua wanita dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping yang pernah melahirkan dan diberikan perlakuan kombinasi Mc. Kencie dan William flexion exercise dan pilates exercise.

4.3.2 Kriteria Subjek 4.3.2.1 Sampel

Sampel dalam penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

4.3.2.2 Kriteria Eligibilitas

Kriteria eligibilitas adalah kriteria pemilih yang membatasi karakteristik populasi terjangkau yaitu:

a. Kriteria inklusi

1) Wanita dewasa sehat yang pernah melahirkan.

(3)

2) Usia 26 – 45 tahun.

3) Bersedia menjadi subjek penelitian dari awal sampai akhir dengan menandatangani surat persetujuan bersedia menjadi sampel.

b. Kriteria eksklusi 1) Wanita hamil.

2) Memiliki keterbatasan gerak pada tulang belakang dan tungkai.

3) Mengikuti penelitian di tempat lain.

c. Kriteria drop out

1) Tidak memenuhi jumlah latihan.

2) Mengundurkan diri sebagai sampel selama proses penelitian.

4.3.3 Besaran sampel

Untuk menentukan besaran sampel maka digunakan rumus Pocock (2008), sebagai berikut :

Keterangan :

n = jumlah sampel

 = simpang baku

µ

1

= rerata nilai pada kelompok kontrol µ

2

= rerata nilai pada kelompok perlakuan α = tingkat kesalahan I (ditetapkan 0,05)

interval kepercayaan (1 – α) = 0,95 β = tingkat kesalahan II (ditetapkan 0,20)

tingkat kekuatan uji/power of test 0,80

ʃ(α,β) = interval kepercayaan 7,9 (sesuai tabel Pocock)

(4)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Jonnson et al.

(2002) diperoleh nilai rerata µ

1

= 29,4 dan standar deviasi  = 5,4 sedangkan kelompok perlakuan dengan harapan 20% sesuai dengan ketentuan rumus Pocock didapatkan nilai µ

2

= 35,28. Dengan demikian dapat dihitung besaran sampel sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas diperoleh jumlah sampel awal sebanyak 13,32. Untuk mengantisipasi pengguguran responden maka hasil awal sampel ditambah 20% x 13,32 sehingga jumlah sampel adalah 13,32+2,66=

15,98 dibulatkan menjadi 16 sampel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap kelompok memiliki jumlah sampel 16 orang dan kelompok kedua 16 orang, sehingga total sampel pada dua kelompok sebanyak 32 orang.

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Melakukan pemilihan sejumlah sampel dari seluruh populasi wanita

dewasa di Lubuk Sikaping berdasarkan kriteria inklusi.

(5)

b) Jumlah sampel yang terpilih diseleksi lagi berdasarkan kriteria ekslusi.

Sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian ini didapatkan 32 orang sesuai dengan kriteria inklusi pada penelitian ini.

c) Mengadakan pemilihan besar sampel sebanyak 16 orang secara acak sederhana dari subjek yang terpilih tersebut (subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diberi nomor urut yang berbeda sebanyak 32 orang).

d) Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok, masing- masing kelompok berjumlah 16 orang. Pembagian kelompok dilakukan secara acak sederhana. Selanjutnya kelompok pertama akan memperoleh perlakuan kombinasi Mc. Kenzie dan Willams flexion exercise dan kelompok kedua akan memperoleh perlakuan pilates exercise.

4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Identifikasi variabel 4.4.1.1 Variabel bebas

1) Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise 2) Pilates exercise

4.4.1.2 Variabel terikat

1) Keseimbangan statis 2) Fleksibilitas trunk 4.4.1.3 Variabel kontrol

1) Umur

2) Tinggi badan

(6)

3) Berat badan

4) Indeks massa tubuh

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk sebelum dan sesudah perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan diberikan pelatihan menggunakan kombinasi Mc Kenzie dan William flexion exercise dan pilates exercise.

Perubahan yang terjadi pada peningkatan keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk memerlukan suatu sistem pengukuran. Keseimbangan statis menggunakan alat ukur functional reach test dan fleksibilitas trunk menggunakan sit and reach test.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

4.4.2.1 Wanita dewasa

Wanita dewasa usia 26 – 45 tahun merupakan usia produktif bagi seorang wanita untuk melahirkan. Pasca melahirkan postur wanita yang sedikit hyperlordosis menjadi lebih hyperlordosis sehingga mempengaruhi keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk.

4.4.2.2 Keseimbangan statis

Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat

gravitasi pada bidang tumpu terutama saat posisi tegak untuk mempertahankan

posisi seimbang dalam keadaan statik. Keseimbangan diukur dengan functional

reach test sebanyak 3 kali pengukuran dan diambil jangkauan terjauh ke arah

depan yang dapat diraih pada saat berdiri tegak tanpa ada perubahan tumpuan.

(7)

4.4.2.3 Fleksibilitas

Fleksibilitas atau kelenturan adalah jangkauan gerak terjauh yang mampu dilakukan suatu sendi atau sekumpulan sendi. Fleksibilitas diukur dengan sit and reach test dilakukan 3 kali dengan mengambil jarak terjauh yang dapat dicapai dan diukur.

4.4.2.4 Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise

Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise adalah seperangkat latihan fisik untuk meningkatkan dan menguatkan otot-otot trunk, otot perut dan gluteal. Gerakan yang digunakan adalah extension in lying, superman flying, extension in crowling, flexion in rotation, extension in standing, side glide exercise, pelvic tilting, bends alternate to chest, bends both to knees than rotate slowly side to side dan bicycling. Dosis latihan dilakukan dengan repitisi 10 x / set dan frekuensi 3x seminggu selama 6 minggu.

4.4.2.4 Pilates exercise

Pilates exercise merupakan bentuk latihan yang dilakukan dengan menyelaraskan pikiran, tubuh, dan gerakan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Gerakan pilates yang digunakan adalah standing spine roll, spine strech, the hundred, single leg stretch, double leg stretch, single leg circle, oblique curls, pelvic curls, the saw dan cat strech. Dosis latihan dilakukan dengan repitisi 10x / set dan frekuensi 3x seminggu selama 6 minggu.

4.4.2.5 Functional reach test

Functional reach test adalah alat ukur sederhana untuk mengukur

keseimbangan statis dengan cara menetukan jarak maksimum yang dapat diraih

(8)

seseorang ke arah depan ketika berdiri tanpa adanya perubahan letak based of support. Functional reach test diukur dengan satuan centimeter (cm).

4.4.2.5 Sit and reach test

Sit and reach test adalah alat ukur sederhana yang menjadi standar pemeriksaan untuk memeriksa fleksibilitas trunk. Sit and reach test dilakukan dengan cara tangan meraih ke arah depan sejauh mungkin sambil mempertahankan posisi lutut dalam posisi lurus, dan menyentuh permukaan alat ukur. Sit and reach test diukur dengan satuan centimeter (cm).

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan beberapa dan instrumen sebagai berikut : 1) Pada saat pengukuran pertama atau tes awal (pre test) dan pengukuran

kedua atau tes akhir (post test) a. Form informed consen.

b. Form data sampel

c. Form pengukuran pre test dan post test d. Mid line

e. Matras f. Box papan g. Penggaris h. Alat tulis i. Ballpoint

2) Pada saat perlakuan atau penerapan pelatihan kombinasi Mc. Kenzie

dan William flexion exercise dan pilates exerice adalah matras.

(9)

4.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari tahap-tahap penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.6.1 Tahap persiapan dan administrasi

Prosedur yang dilakukan pada tahap persiapan dan administrasi yang dilakukan adalah:

1) Melakukan studi kepustakaan dari buku, jurnal, browsing, internet dan lain-lain yang relevan dengan topik penelitian.

2) Mengurus surat-surat terkait persetujuan penelitian di berbagai tempat dan lokasi yang ditargetkan.

3) Membuat jadwal pelaksanaan penelitian.

4) Mengadakan penjelasan dan pelatihan terhadap rekan sejawat fisioterapi yang membantu proses pelaksanaan latihan.

5) Melakukan penentuan sampel secara acak sederhana dengan cara undian berdasarkan pelatihan dan kriteria yang ditentukan.

6) Mempersiapkan bahan, alat ukur dan instrumen yang diperlukan selama latihan.

7) Mempersiapkan surat persetujuan penelitian kepada subjek sampel penelitian.

4.6.2 Tahap penentuan populasi dan pemilihan sampel

Prosedur penentuan populasi dan pemilihan sampel yang dilakukan adalah:

1) Semua responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai

sampel diberikan nomor urut berbeda.

(10)

2) Selanjutnya sampel dipilih secara acak sederhana dengan menggunakan teknik undian genap dan ganjil. Jumlahnya sesuai dengan hasil perhitungan yang diperoleh berdasarkan penelian pendahuluan.

3) Melakukan pembagian kelompok secara acak sederhana dengan teknik undian sebanyak dua kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 16 orang.

4.6.3 Tahap prosedur pengukuran

4.6.3.1 Prosedur pengukuran keseimbangan statis dengan functional reach test Prosedur pengukuran keseimbangan statis dengan functional reach test yang dilakukan adalah:

1) Sebelum pelaksanaan pemeriksa menyiapkan alat menandai garis di lantai.

2) Subjek diinstruksikan untuk berdiri di samping dinding tanpa menyentuh dinding.

3) Posisi bahu yang lebih dekat ke dinding fleksi 90

sedangkan posisi tungkai kanan dan kiri sejajar dengan bahu, pandangan lurus ke depan.

4) Tempatkan garis horizontal berupa kayu atau mid-line di dinding dengan aman dan tepat.

5) Satu orang pendamping mengamati pergerakan tangan dan 1 (satu) orang pendamping bertugas mencatat posisi awal di kepala metacarpal ke-3 pada garis horizontal tersebut.

6) Subjek diminta untuk meraih ke depan sejauh mungkin dengan kedua

tungkai tetap lurus dan menapak di lantai.

(11)

7) Seorang pendamping berdiri di samping subjek untuk memastikan tidak terjadi kehilangan keseimbangan dan pendamping yang lain mengamati tumit untuk memastikan bahwa tumit tidak terangkat.

8) Lokasi metacarpal ke-3 ditandai dan dicatat dengan satuan centimeter (cm).

9) Lakukan 3 kali pengulangan dan pemeriksa mengambil satu dari hasil yang terbaik setelah pemeriksaan berlangsung.

4.6.3.1 Prosedur pengukuran keseimbangan statis dengan sit and reach test Prosedur pengukuran keseimbangan statis dengan sit and reach test yang dilakukan adalah:

1) Peneliti menyiapkan alat ukur.

2) Pemeriksa meminta subjek duduk dengan kaki lurus (straight leg) tanpa alas kaki (sepatu dan sandal).

3) Subjek menaruh telapak tangannya di atas telapak tangan yang satunya lagi sehingga ujung-ujung jari tangan terlihat seperti bertingkat.

4) Perlahan tangan subjek maju ke arah depan sejauh mungkin sambil mempertahankan posisi lutut dalam posisi lurus, dan menyentuh permukaan alat ukur.

5) Pemeriksa perlu memastikan gerakan subjek tidak tersendat-sendat.

6) Pemeriksa sebaiknya menyarankan untuk membuang nafas saat

gerakan membungkuk ke depan dan menurunkan kepala sejajar dengan

lengan untuk mendapatkan gerakan yang baik.

(12)

7) Lakukan 3 kali pengulangan dan pemeriksa mengambil satu dari hasil yang terbaik setelah pemeriksaan berlangsung.

4.6.4 Prosedur pelaksanaan penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini adalah :

1) Memberikan penjelasan pada subjek tentang tata cara atau prosedur pelatihan yang dilakukan.

2) Memberikan penjelasan pada subjek tentang cara atau prosedur latihan yang dilakukan.

3) Mempersiapkan semua alat, bahan dan instrumen yang digunakan saat latihan.

4) Tahap pelatihan kombinasi Mc. Kenzie dan William flexion exercise : a. Persiapan tempat dan peralatan yang akan dipakai saat latihan.

b. Sebelum memulai latihan, sampel diberikan penjelasan tentang cara latihan dan hal-hal yang akan dilakukan.

c. Berikan aba-aba dengan jelas kepada sampel saat latihan berlangsung.

d. Dosis latihan yang diberikan dengan repitisi latihan 10x / set dengan frekuensi 3x seminggu selama 6 minggu.

5) Tahap pelatihan kombinasi pilates exercise :

a. Persiapan tempat dan peralatan yang akan dipakai latihan.

b. Sebelum memulai latihan, sampel diberi penjelasan tentang cara

latihan dan hal-hal yang akan dilakukan.

(13)

c. Berikan aba-aba yang yang jelas kepada sampel saat latihan berlangsung dengan jelas.

d. Repetisi masing-masing latihan 10x / set dengan frekuensi 3x seminggu selama 6 minggu.

4..6.5 Tahap pengukuran kedua atau tes akhir

Prosedur yang dilakukan pada tahap pengukuran ke dua atau tes akhir adalah :

1) Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada subjek atau perihal tentang rencana tes atau pengukuran yang dilakukan

2) Melakukan tes keseimbangan statis dengan functional reach test dan fleksibilitas trunk dengan sit and reach test sehari setelah pelatihan terakhir sesuai dengan format yang telah disiapkan.

3) Melakukan rekapitulasi dan dokumentasi hasil tes pada form dan tabel

data yang telah disiapkan.

(14)

4.7 Alur penelitian

Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian

Pre test :

Pengukuran Awal (

functional reach test dan

sit and reach test) )

KELOMPOK PERLAKUAN 1 KELOMPOK PERLAKUAN 2

ANALISIS DATA

Pre test : Pengukuran Awal (

functional reach test dan

sit and reach test)

)

Post test : Pengukuran Akhir (

functional reach test dan

sit and reach test) )

Post test : Pengukuran Akhir (

functional reach test dan

sit and reach test)

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN DAN SARAN

Intervensi :

PILATES EXERCISE ( 3x / minggu 6 minggu) Intervensi :

McKenzie + WFE

( 3x / minggu 6 minggu)

POPULASI

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

SAMPEL

ACAK SEDERHANA

(15)

4.8 Analisis Data

Setelah semua data penelitian terkumpul dan lengkap maka dilakukan langkah-langkah analisis data dengan menggunakan aplikasi SPSS sebagai berikut:

1. Statistik deskriptif untuk menganalisis karakteristik subjek penelitian terkait dengan usia, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, skor functional reach test, skor sit and reach test yang datanya diambil pada saat pengukuran pertama atau tes awal. Analisa statistik frekuensi yang dihitung adalah:

a. Rata-rata (mean) b. Jumlah (sum)

c. Nilai deviasi suatu data terhadap rerata nya (varians) d. Ukuran simpangan baku (standart deviasi)

e. Nilai minimun (min) f. Nilai maksimum (max)

2. Uji normalitas data untuk menganalisis distribusi data dari masing-masing Kelompok Perlakuan. Jumlah sampel yang diteliti berjumlah ˂ 30 sampel dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05 maka rumus statistik yang digunakan adalah Shapiro Wilk. Data berdistribusi normal jika P > (α) (0,05) menggunakan uji parametrik dan jika data berdistribusi tidak normal jika P <

(α) (0,05) menggunakan uji non parametrik

3. Uji homogenitas untuk menganalisis variasi data dari masing-masing

kelompok perlakuan. Apabila nilai kemaknaan (p) > 0,05 maka rumus

(16)

statistik yang digunakan adalah Levene’s test of varians dan apabila p > 0,05 maka hasilnya Equal Variance Assumed.

4. Uji hipotesis atau uji beda data terhadap selisih antara hasil pre-test sebelum perlakuan dan post-tes sesudah perlakuan dari kedua kelompok perlakuan bertujuan untuk membandingkan rerata hasil peningkatan keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa setelah intervensi atau perlakuan pada masing-masing kelompok tersebut. Uji beda ini menggunakan independet t test ( uji t tidak berpasangan).

5. Jika data berdistribusi normal maka merupakan jenis data parametrik

sehingga rumus statistik parametrik yang digunakan adalah paired t-test dan

jika data berdistribusi tidak normal menggunakan rumus statistik non

parametrik Mann-Whitney test.

Gambar

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian  Keterangan :
Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian Pre test :

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti melakukan penelitian dengan menyebar dua skala sekaligus, yaitu skala kenakalan remaja dan dukungan keluarga yang ditujukan kepada siswa-siswi SMP Negeri

23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang menyebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

Hasil perhitungan yang menggunakan metode Try and Error dapat dilihat Jumlah angkutan umum (Taksi) yang optimal untuk trayek Pontianak-Sintang adalah sebanyak 26

Peranan CSFs dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki, memfokuskan

Dalam melakukan penelitian naskah ini dikaji dengan melakukan analisis isi, namun masih dapat diteliti dengan segi pragmatik serta secara intertekstual karena

kecuali sedikit kesulitan dalam hubungan waktu antar kejadian Gangguan orientasi sedang terhadap tempat pemeriksaan; dapat mengalami disorientasi pada tempat lain

Hasil uji Wilcoxon dapat dilihat pada tabel 3, diperoleh p value sebesar 0,000 (p&lt;0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan terhadap

(3) Berdasarkan persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna Barang melakukan penghapusan BMD dari Daftar Pengguna Barang dan/atau Daftar Barang Kuasa