KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
NOTA DINAS
NOMOR : PAS.2-UM.01.01- 462
Yth. : Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dari : Direktur Keamanan dan Ketertiban
Hal : Laporan Tarja B09 Pelaksanaan Koordinasi Pengamanan Dengan Instansi Terkait Lampiran : Satu Berkas
Tanggal : 4 Oktober 2021
Dalam rangka menindaklanjuti program kerja Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2019-2024 dan Pencapaian Target Kinerja B09 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Direktorat Keamanan dan Ketertiban. Bersama ini dengan hormat kami sampaikan salah satu Laporan Target Kinerja B09 tentang Pelaksanaan Koordinasi Pengamanan Dengan Instansi Terkait.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih.
Abdul Aris, Bc.I.P., S.Sos., M.M.
NIP 196301061985031002
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN Jalan Veteran Nomor 11 Jakarta 10110 Telepon (021)-3857611 Faksimile (021)-3840755
Laman: www.ditjenpas.go.id Surel : direktoratkamtib@gmail.com
LAPORAN TARGET KINERJA B09
PELAKSANAAN KOORDINASI PENGAMANAN DENGAN INSTANSI TERKAIT
A. Pendahuluan
1. Umum
Keamanan dan Ketertiban yang kondusif di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara merupakan syarat utama untuk mendukung terwujudnya keberhasilan pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan. Untuk terciptanya kondisi yang aman dan tertib diperlukan aturan hukum dan sistem yang mengatur pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Pengamanan Lapas atau Rutan adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka melakukan pencegahan, penindakan dan pemulihan terhadap setiap gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan.
Sistem kepenjaraan yang menekankan pada unsur penjaraan dan menggunakan titik tolak pandangan terhadap narapidananya sebagai individu semata dipandang sudah tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan yang terakhir dirubah dengan Peeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2017 menjadi dasar dalam terlaksananya keamanan dan ketertiban sebuah Lapas/Rutan, karena di dalam peraturan tersebut diamanatkan mengenai kewajiban dan larangan bagi setiap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH.01HN.03.03 Tahun 2010 tentang Rapat Koordinasi Penegak Hukum tersebut juga dimuat tentang koordinasi dan kerjasama antara institusi pengamanan dan penegak hukum lainnya.
Serta melihat masih terdapat kendala dalam penegakan hukum yang diakibatkan oleh
pemahaman yang berbeda antar aparat penegak hukum terhadap peraturan perundang-
undangan sehingga mengakibatkan tidak sinkronnya ketatalaksanaan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas/Rutan. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang mempertemukan para aparat penegak hukum khususnya Pengadilan, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan, dan Kepolisian dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kerjasama, dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan kegiatan adalah :
1. Mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, psikotropika serta zat adiktif lainnya;
3. Meningkatkan kinerja petugas Para Pihak dalam upaya melakukan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
3. Ruang Lingkup
Pelaksanaan Koordinasi melibatkan pihak dari : 1. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI);
2. Tentara Nasional Indonesia (TNI);
3. Badan Narkotika Nasional (BNN);
4. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT);
5. Ombudsman RI;
6. Instansi Lainnya.
4. Dasar Hukum
Adapun dasar hukum dari kegiatan asesmen dan klasifikasi penempatan tahanan adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
2. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH.01HN.03.03 Tahun 2010 tentang Rapat Koordinasi Penegak Hukum;
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2015
tentang Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
5. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-12.PR.01.03 Tahun 2020 tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021;
6. Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS- 126.PK.02.10.01 Tahun 2019 tentang Langkah-Langkah Progresif dan Serius Upaya Pemberantasan Narkoba di Rumah Tahanan Negara/Cabang Rumah Tahanan Negara, Lembaga Pemasyarakatan , dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
B. Kegiatan yang Dilaksanakan Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1. Ditingkat wilayah dilaksanakan koordinasi dengan instansi Penegak Hukum lainnya seperti POLRI, TNI, BNN, BNPT, Ombudsman RI, dan Instansi lainnya;
2. Ditingkat daerah UPT Pemasyarakatan melaksanakan koordinasi dengan POLRI, TNI, BNN, BNPT, Ombudsman RI, dan Instansi lainnya.
C. Hasil yang Dicapai
Adapun hasil yang dicapai adalah adanya koordinasi keamanan dengan pihak instansi POLRI, TNI, BNN, BNPT, Ombudsman RI, dan Instansi lainnya adalah 33 Kantor Wilayah dan 496 UPT Pemasyarakatan sejumlah 341 Lapas dan 155 Rutan, sebagai berikut :
NO KANTOR WILAYAH
JUMLAH UPT LAPAS/
RUTAN YANG MELAPOR
INSTANSI TERKAIT
KETERANGAN POLRI TNI BNN BNPT OMBUDSMAN
RI
INSTANSI LAINNYA