LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 7
PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi agar efektif, efisien dan akuntabel, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo berpedoman pada dokumen- dokumen :
1. Rencana Strategis (Renstra) Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017;
2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo;
3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016;
4. Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012-2017
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh OPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan kinerja. Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Perencanaan Strategis Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2012 – 2017.
V I S I
Kata kunci dari visi Biro Hukum dan Organisasi adalah dijelaskan sebagai berikut : 1. Tertatanya Produk Hukum Daerah :
Mewujudkan penataan perundang-undangan secara baik, tidak saling tumpang tindih, konsisten, jelas dan tidak multitafsir. Selain itu juga, menghindari pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat maupun antara peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan dibawahnya atau
Tertatanya Produk Hukum Daerah dan Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Menuju Tata Pemerintahan yang Baik”
LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 8
PERENCANAAN KINERJA
antara peraturan pusat dengan peraturan daerah.
Berdasarkan peran dan mandat yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsi dalam menyelenggarakan sebagian tugas Gubernur, dirumuskan visi Biro Hukum dan Organisasi sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan dimasa depan. Hal tersebut merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelenggaraan sistem pemerintahan dengan semangat reformasi yang peletakan dasar-dasarnya telah diinisiasi pada masa-masa sebelumnya.
Rumusan visi merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi dalam lima tahun kedepan, yaitu :
2. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan
Peningkatan kapasitas kelembagaan Dilakukan melalui beberapa aspek yaitu : 1. Aspek Struktur Organisasi;
Struktur organisasi perangkat daerah harus benar-benar tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing).
2. Aspek Sistem dan Prosedur Pelayanan Organisasi;
Evaluasi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) disemua SKPD, percepatan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada SKPD yang memiliki SPMserta penyusunan Standar Kerja Pelayanan (SKP) bagi SKPD yang tidak memiliki SPM.
3. Aspek Tatalaksana dan Akuntabilitas;
Perbaikan system, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan efesien, terukur serta sesuai prinsip-prInsip good governance serta peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi perangkat daerah.
M I S I
Untuk mewujudkan Visi, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan penataan dan penyebarluasan produk hukum daerah;
2. Meningkatkan kualitas organisasi perangkat daerah, kinerja pelayanan dan akuntabilitas kinerja organisasi perangkat daerah;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum dan penanganan sengketa hukum;
LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 9
PERENCANAAN KINERJA
B. TUJUAN DAN SASARAN
Sebagai upaya penjabaran visi dan misi, Biro Hukum dan Organisasi menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah sebagai berikut :
TUJUAN :
1. Mewujudkan produk hukum daerah yang berkualitas;
Tujuan “Mewujudkan Produk Hukum Daerah yang Berkualitas”, akan dicapai dengan sasaran Terbentuknya Produk Hukum Daerah.
Dimana, untuk mewujudkan produk hukum daerah yang berkualitas dilakukan beberapa kajian terhadap setiap draft produk hukum dan juga di lakukan pembinaan dalam penyusunan produk hukum sehingga sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.
2. Meningkatnya peran pemerintah dalam melakukan pendampingan kasus hukum;
Tujuan “Meningkatnya peran pemerintah dalam melakukan pendampingan kasus hukum ”, akan dicapai dengan sasaran Terwujudnya Bantuan Hukum Penyelenggara pemerintahan.
Dalam melakukan pendampingan terhadap penyelenggara pemerinthan yang mendaptkan kasus hukum, pemerintah provinsi melakukan kerjasama dengan lembaga bantuan hokum dan berkoordinasi dengan penegak hukum.
3. Meningkatnya peran pemerintah dalam melakukan perjanjian kinerja;
Tujuan “Meningkatnya peran pemerintah dalam melakukan perjanjian Kerjasama ”, akan dicapai dengan ditetapkannya Sasaran Tersususnnya Dokumen- dokumen kesepakatan Kerjasama.
Dalam melakukan perjanjian kerjasama, baik antar Pemerintah Daerah, anatara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta, sangat diperlukan naskah perjanjian kerjasama yang penyusunannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Terwujudnya Penyamaan Persepsi dan singkronisasi aksi terhadap penanganan pelanggaran Peraturan Perundang-undangan;
Tujuan “Terwujudnya Penyamaan Persepsi dan Singkronisasi aksi terhadap Penanganan Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan”, akan dicapai dengan Sasaran Terlaksananya penguatan kapasitas PPNS.
Dalam penanganan pelanggaran pearturan perundang-undangan khususnya kepada
LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 10
PERENCANAAN KINERJA
penyelanggara pemerintahan diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki kaspasitas dan kapabilitas yaitu penyidik pegwai negeri sipil.
5. Mewujudkan pemajuan dan perlindungan atas hak-hak dasar manusia;
Tujuan “Mewujudkan Pemajuan dan Perlindungan atas hak-hak dasar manusia”, akan dicapai dengan sasaran Terwujudnya Sekertariat Bersama Hak asasi Manusia (HAM).
Dalam melakukan perlindungan terhadap hak-hak dasar manusia maka pemerintah membentuk wadah yang bisa memfasilitasi setiap permasalahan yang berkenaan dengan hak asasi manusia (HAM).
6. Mewujudkan penataan organisasi perangkat daerah, penguatan akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik;
Tujuan “Mewujudkan penataan organisasi perangkat daerah , penguatan akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik”, akan dicapai dengan sasaran :
- Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan - Terwujudnya dokumen pelayanan public
- Terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja
Dalam penataan organisasi perangkat daerah dilakukan penguatan terhadap system kelembagaan yang sesuai dengan peraturan perudang- undangan.
Penguatan akuntabilitas kinerja dilakukan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang manajemen dan akuntabilitas kinerja serta fasilitasi terhadap inplementasi system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dalam rangka faslitasi terhadap penyusunan dokumen standar pelayanan minimal dan evaluasi terhadap pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP).
7. Meningkatkan kapasitas sumber daya SKPD dalam menunjang pelaksanaan program dan kegiatan bidang Hukum dan Organisasi.
Tujuan “Meningkatkan Kapasitas sumber daya SKPD dalam menunjang Pelaksnaan Program dan Kegiatan Bidang Hukum dan Organisasi”, akan dicapai dengan sasaran :
- Meningkatnya Kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan;
LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 11
PERENCANAAN KINERJA
- Meningkatnya Pelayanan Administrasi jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan kepegawaian.
SASARAN :
1. Terbentuknya Produk Hukum Daerah.
2. Terwujudnya Bantuan Hukum Penyelenggara pemerintahan.
3. Sasaran Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan Kerjasama. 4. Terlaksananya penguatan kapasitas PPNS.
5. Terwujudnya Sekertariat Bersama Hak asasi Manusia (HAM).
6. Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan.
7. Terwujudnya dokumen pelayanan publik.
8. Terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja.
9. Meningkatnya Kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan
10. Meningkatnya Pelayanan Administrasi jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan kepegawaian
C. STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN
Mengacu pada Visi, Misi dan agenda pokok serta prioritas pembangunan Provinsi Gorontalo, Renstra Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2012-2017 secara konsisten diarahkan pada upaya-upaya mendukung lingkup tugas Gubernur dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik.
Dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik terhadap pelayanan publik, Biro Hukum dan Organisasi menetapkan strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan Penataan Produk Hukum Daerah;
2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan;
3. Memberikan Pelayanan Hukum, Penanganan Sengketa Hukum dan Penegakan HAM.
Strategi tersebut dapat dilaksanakan dalam koridor kebijakan strategic yang merupakan kebijakan Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2012-2017 meliputi :
1. Mendorong peningkatan penerapan produk hokum dan perundang-undangan daerah;
2. Mendorong dilaksanakannya reformasi birokrasi;
3. Koordinasi kerjasama dan pendampingan advokasi hukum.
LKIP 2016 - biro hukum dan organisasi 12
PERENCANAAN KINERJA
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra, dimana telah dilakukan perubahan-perubahan secara berkala yang disesuaikan dengan isu-isu strategis dan pemenuhan terhadap kesempurnaan sebuah dokumen rencana strategis suatu organisasi perangkat daerah. Selain itu, berpedoman pula pada RPJMD Tahun 2012-2017. Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang memiliki fokus dan fungsi utama pada peningkatan kapasitas internal organisasi.
Indikator kinerja utama yang ada dalam Renstra Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, sebagai berikut :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja UTama Penjelasan
1. Terbentuknya Produk Hukum Daerah
Jumlah Produk Hukum Daerah yang disusun
Peraturan Daerah (PERDA),
Peraturan Kepala Daerah (PERGUB), dan Keputusan Kepala Daerah (SK)
2. Terwujudnya bantuan hukum penyelenggara pemerintahan
Jumlah pendampingan kasus terkait penyelenggara pemerintahan
Pendampingan Kasus Hukum terkait penyelenggara Pemerintahan dan Masyarakat
3. Terwujudnya penguatan organisasi/kelembagaan dan ketatalaksnaan
Evaluasi dan fasilitasi penataan organisasi dan kelembagaan
Penataan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah (SKPD)
E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen anatara penerima dan pemberi amanah untuk meningktkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan, pencapaian tujuan dan sasaran organisasi da sebagai dasr pemeberian penghargaan dan sanksi. Sebagai dasr pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervise atau pekembangan / kemajuan kinerja penerima amanah. Perjanjian kinerja juga sebagi dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam Perjanjian kinerja ditetapkan target capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja sasaran pada program dan kegiatan. Perjanjian Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2016, sebagaimana pada lampiran dokumen laporan kinerja ini.