• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PEMERINTAH KOTA CILEGON

TAHUN 2018

(2)
(3)

D A F T A R I S I

Hal

KATA PENGANTAR ..……..……… i

DAFTAR ISI ...……..……… ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..……… 1

1.2 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi ………... 3

1.3 Aspek Strategis ... 8

1.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja ... 9

1.5 Sistematika Penyajian ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Tahun 2016 - 2021 ... 13

2.2 Perencanaan Kinerja ... 18

2.3 Indikator Kinerja Utama ... 21

2.4 Perjanjian Kinerja ... 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi ………... 25

3.2 Realisasi Anggaran ………... 47

BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN ... 50

4.2 Saran ... 51 LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, namun dalam perspektif organisasi kinerja adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk diketahui tingkat hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.

Pedoman penyusunan perjanjian kinerja, pelaporan kinerja, dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Dalam peraturan tersebut tertulis bahwa laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal yang terpenting dalam pelaporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu pertanggung jawaban organisasi dalam mengemban tugas sesuai tupoksinya, menyajikan data dan fakta akurat agar dapat menginterpretasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam sebagai bahan laporan dan informasi bagi pemangku kebijakan.

(5)

Tahapan terpenting dari implementasi Sistem Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah melaporkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan perencanaan stratejik suatu entitas, pelaporan kinerja dilaksanakan setelah dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah. Dinas Penanaman Modal dan PTSP melaksanakan urusan wajib penanaman modal dan melaksanakan pelimpahan kewenangan bidang perizinan. Sebelum terbentuk Dinas Penanaman Modal dan PTSP, kewenangan tersebut dilaksanakan oleh Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon melaksanakan urusan wajib non pelayanan dasar yaitu urusan penanaman modal dan mendapat pelimpahan kewenangan dari Walikota Cilegon di bidang perizinan dan non perizinan melalui Keputusan Walikota Cilegon Nomor 060/Kep.47-DPMPTSP/2017 tentang Pendelegasian Kewenangan Walikota di Bidang Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Ciegon.

Data yang akan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintahan (LAKIP) Tahun 2017 ini berupa target dan realisasi kinerja dan anggaran, tingkat keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan dalam pencapaian target kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon.

(6)

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Cilegon, maka Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Cilegon adalah sebagai berikut:

a. Kedudukan

(1) Dinas merupakan unsure pelaksana urusan Pemerintahan Daerah (2) Dinas Sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

b. Tugas Pokok

Dinas Mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksankan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menjadi kewenangan daerah, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah

c. Fungsi

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:

 Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal

yang menjadi kewenangan daerah ;

 Pembuatan peta potensi investasi Daerah

 Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah

(7)

 Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu 1 (satu) pintu

di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah;

 Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi

kewenangan daerah; dan

 Pengelolaan data dan informasi perizinan dan non perizinan yang

terintegrasi pada tingkat Daerah

Selain mempunyai tugas pokok dan fungsi diatas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon diberi pelimpahan kewenangan perizinan dan non perizinan oleh Walikota Cilegon. Dalam melaksanakan pendelegasian kewenangan tersebut, Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal memiliki kewenangan untuk :

a. Menertibkan perizinan dan non perizinan sesuai kewenangannya termasuk dalam perpanjangan/ pendaftaran ulang/

perubahannya berdasarkan ketentuan perundang – undangan yang berlaku;

b. Menertibkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD);

c. Menyelenggarakan koordinasi tim teknis dan koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait;

d. Memberikan sanksi terhadap dokumen perizinan dan non perizinan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan/ atau berdasarkan rekomendasi oleh Perangkat Daerah terkait;

e. Melaksanakan penanganan pengaduan beserta solusinya; dan

(8)

f. Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penertiban perizinan dan non perizinan serta penanaman modal yang dilakukan secara terpadu dengan Perangkat Daerah terkait.

Adapun kewajiban Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Cilegon antara lain :

a. Memberikan dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan asas, tujuan serta ruang lingkup dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;

b. Melaksanakan evaluasi dalam penertiban perizinan dan non perizinan secara berkala dan berkelanjutan; dan

c. Menyampaikan laporan perizinan dan / atau non perizinan yang diterbitkan serta hasil evaluasi kepada Walikota dengan tembusan Sekretaris Daerah serta kepada instansi terkait secara berkala dan // atau dalam waktu tertentu jika diperlukan.

Jenis-jenis perizinan dan non perizinan yang dilimpahkan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon sebagai berikut :

NO PERIZINAN DAN NON PERIZINAN YANG DIDELEGASIKAN 1 Izin Prinsip Penanaman Modal / Izin Investasi

2 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 3 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal

4 Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal 5 Izin Usaha Penanaman Modal

6 Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal

(9)

7 Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal

8 Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal

9 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (> 150 M2 termasuk luasnya ≤ 150 M2 berupa KPR dan bangunan yang dibangun oleh pengembang (developer)

10 Izin gangguan (selain kewenangan Walikota yang dilimpahkan kepada Camat)

11 Izin Lingkungan

12 Surat Izin tempat Usaha (SITU) 13 Izin Apotik

14 Izin Penyelenggaraan Optikal

15 Izin Mendirikan Rumah Sakit (yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Cilegon)

16 Izin Operasional Rumah Sakit (yang menjadi kewenangan pemerintah Kota Cilegon)

17 Izin Toko Obat

18 Izin Mendirikan Klinik 19 Izin Operasional Klinik

20 Surat Izin Penyelenggaran Pengobat Tradisional 21 Izin Penyelenggaraan Laboratorium

22 Izin pelayanan Penyelenggaraan Radiologi 23 Izin Pendirian Sekolah

Selain Pemerintah sebagai pemrakarsa : (1. Pendidikan dasar yang

(10)

diselenggarakan oleh masyarakat dan berbadan hukum; 2.

Pendidikan Usia Dini diselenggarakan oleh masyarakat dan berbadan hukum)

24 Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal

25 Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) 26 Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)

(penertiban Izin LPTKS dalam satu daerah Kabupaten / kota) 27 Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

28 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Kota 29 Izin Pembuangan Limbah cair (IPLC) 30 Izin Pengeluaran Limbah Industri (IPLI) 31 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 32 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 33 Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) 34 Izin Usaha Toko Modern (IUTM) 35 Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)

36 Izin Penyelenggaraan Parkir Khusus Milik Swasta 37 Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

38 Izin Pemakaian Ketel Uap 39 Izin Pemakaian Bejana Uap

40 Pengesahan Pemakaian Bejana tekan

41 Pengesahan Pemakaian Tangki Penimbun (Selain Bahan Bakar Minyak)

(11)

42 Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat Angkut 43 Izin Lift Listrik Untuk Pengangkut Orang dan Barang 44 Pengesahan Pemakaian Pesawat Tenaga dan Produksi 45 Izin Instalasi Penyalur Petir

46 Izin Instalasi Hydrant

47 Surat Persetujuan Pemasangan Alat Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada bangunan baru / lama

48 Izin Penyelenggaraan Reklame (Selain Spanduk dan umbul – umbul yang bukan di jalan protokol dan selain stiker)

49 Tanda Daftar Gudang ( TDG) 50 Tanda Daftar Industri (TDI)

1.3. Aspek Strategis

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon menjadi salah satu pelaku strategis yang ikut mendukung Visi dari Pemerintah Kota Cilegon dengan menjalankan “Terwujudnya kota cilegon yang unggul dan sejahtera berbasis industri perdagangan dan jasa” dimana investasi merupakan salah satu indikator penting dalam peningkatan ekonomi pada suatu daerah. Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 memiliki 5 (lima) agenda penting yang dapat menentukan keberhasilan visi dan misi dari Pemerintah Kota Cilegon, yaitu :

1. Agenda Cilegon mandiri

2. Agenda Cilegon bersih dan asri

(12)

3. Agenda Cilegon sehat dan cerdas 4. Agenda Cilegon nyaman

5. Agenda Cilegon Berwibawa.

Agenda yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon adalah agenda kedua yaitu agenda Cilegon mandiri. Selain itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon juga mendukung seluruh kegiatan agenda lainnya dalam upaya peningkatan diberbagai sektor.

1.4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja a. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Cilegon. Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon sebagai berikut ;

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, Membawahi :

1). Sub Bagian Program dan Evaluasi

2). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3). Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Promosi & Pengembangan Penanaman Modal, membawahi : 1). Seksi Promosi Penanaman Modal

2). Seksi Pengembangan Penanaman Modal; dan

(13)

3). Seksi fasilitasi Penanaman Modal

d. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, membawahi : 1). Seksi Pengawasan Penanaman Modal

2). Seksi Pembinaan Penanaman Modal; dan 3). Seksi Penertiban Penanaman Modal

e. Bidang Data & Informasi Perizinan dan Non Perizinan, membawahi:

1). Seksi Informasi dan Pengaduan

2). Seksi Pengelolaan Data dan Pengaduan; dan 3). Seksi Regulasi dan Pengembangan Sistem

f. Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, membawahi : 1). Seksi Pelayanan Perizinan Dasar dan Penanaman Modal 2). Seksi Pelayanan Perizinan Sosial Kemasyarakatan; dan 3). Seksi Pelayanan Perizinan Jasa Usaha

Secara rinci struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon terdapat pada lampiran 1.

1.5. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2017 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

(14)

Bab I Pendahuluan

Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi dan realisasi anggaran untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut terdapat analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Analisis penyebab keberhasilan peningkatan kinerja;

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja.

(15)

BAB IV PENUTUP

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya

(16)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang penanaman modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :

1. RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021;

2. Revisi Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021; dan

3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Indikator Kinerja Utama

2.1. Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon 2016-2021 merupakan perencanaan jangka menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PIntu Kota Cilegon yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. Penyusunan Renstra Penanaman Modal Kota

(17)

Cilegon telah mengacu pada RPJMD Kota Cilegon tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan pemerintah daerah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang perizinan dan penanaman modal. Proses penyusunan juga telah dilakukan secara partisipatif antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon maupun stakeholder eksternal.

Secara ringkas subtansi Renstra dapat diilustrasikan sebagai berikut : a. Visi

Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon adalah

“ PRIMA DALAM PELAYANAN INVESTASI MENUJU CILEGON MANDIRI “

b. Misi

Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon adalah :

1. Memantapkan Kemandirian perekonomian daerah melalui kemudahan berinvestasi.

2. Meningkatkan Kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan 3. Memantapkan tata kelola administrasi pemerintahan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu .

c. Tujuan

Tujuan merupakan komponen penting dalam penyusunan Rencana Strategis organisasi. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon merumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :

(18)

No. TUJUAN No. INDIKATOR 1. Meningkatkan pertumbuhan dan kualitas

penanaman modal daerah

1. Meningkatnya realisasi investasi

2. Meningkatnya kinerja pelayanan perizinan dan nonperizinan

2. Persentase jumlah izin yang diterbitkan sesuai SOP

3. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik dan bersih pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

3. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

d. Sasaran

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, yaitu Periode 2016 s/d 2021 menetapkan sasaran sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatkan pertumbuhan dan kualitas penanaman modal daerah

No. SASARAN No. INDIKATOR

1. Meningkatnya Realisasi Investasi Daerah

1. Pertumbuhan realisasi investasi

2. Laju Pertumbuhan Investasi

Tujuan 2 : Meningkatkan kinerja pelayanan perizinan dan non perizinan

No. SASARAN No. INDIKATOR

1. Meningkatnya Kepuasan masyarakat dalam mengurus perizinan

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

(19)

Tujuan 3 : Meningkatkan kinerja penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik dan bersih pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

No. SASARAN No. INDIKATOR

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan

administrasi pemerintahan

1.

2.

3.

Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan Nilai maturitas SPIP

Rata-rata nilai sasaran kinerja pegawai

e. Strategi

Strategi adalah cara atau pola untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, selanjutnya menentukan strategi yang kemudian dijabarkan dalam program organisasi.

Strategi yang terumus dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon periode 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan iklim investasi yang kondusif dan kualitas pelayanan penanaman modal.

2. Peningkatan pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai Standar Operasional Prosedur

3. Peningkatan kapasitas, tata kelola, sarana dan prasarana kelembagaan serta kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur.

(20)

f. Kebijakan

Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam lima tahun ke depan, maka dirumuskan arah kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2016-2021. Kebijakan yang terumus dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon periode 2016-2021 adalah sebagai berikut:

Misi 1 (satu) Memantapkan Kemandirian Perekonomian Daerah adalah :

1. Penataan kelembagaan dan system perizinan investasi secara terpadu

2. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah

Misi 2 (dua) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, adalah : 1. Pengoptimalan penggunaan system pelayanan perizinan

online dan system pendukung lainnya.

Misi 3 (tiga) Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan, adalah : 1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur,

sarana dan prasarana aparatur, tata kelola manajemen serta memenuhi kebutuhan minimal operasional penyelenggaraan pemerintahan;

(21)

2.2 Perencanaan Kinerja

A. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana kinerja tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan akan dilaksanakan oleh satuan organisasi/kerja melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan RKT dilakukan dengan seiring dengan agenda penyusunan program dan kebijakan anggaran oleh pimpinan satuan organisasi/kerja yang akan dicapai pada tahun berjalan.

Penyusunan RKT meliputi sasaran strategis, sasaran program, sasaran kegiatan utama, indikator kinerja sasaran, dan target yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, dengan melakukan penetapan sasaran, penyusunan indicator sasaran, dan menetapkan target.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2017

No. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya realisasi investasi daerah

1. Pertumbuhan izin prinsip

2. Laju Pertumbuhan investasi

5.75 Triliun 1,75%

2. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam mengurus perizinan dan non perizinan

1. Presentase tindak lanjut pengaduan masyarakat

2. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat

3. Persentase jumlah perizinan yang diterbitkan

100%

60%

65%

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan

1. Persentase ketersediaan data dan informasi sektoral

60%

(22)

administrasi pemerintahan

2. Persentase sarana dan

prasarana perkantoran dalam kondisi baik

3. Tingkat disiplin dan kinerja aparatur

4. Kesesuaian realisasi keuangan berdasarkan cash budget (anggaran kas)

60%

90%

70%

B. Rencana Kerja

Rencana kerja merupakan penjabaran Renstra OPD yang mengacu pada RKPD. Renja memberikan gambaran tentang program dan kegiatan yang akan dikerjakan oleh OPD dalam satu tahun anggaran. Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2017 merupakan rencana program dan kegiatan beserta target kinerjanya yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon dan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon Tahun 2017, dengan berpedoman pada Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon yang terdiri dari empat sasaran dan lima program.

(23)

TABEL 2.2

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017

NO URAIAN TARGET KINERJA

1 Program Dukungan Pelayanan Pemerintahan

1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik

1 tahun

1.3 Penyediaan Jasa Jaminan/Pemeliharaan Kesehatan 11 bulan 1.4 Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor 13 bulan, 7 orang 1.5 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 10 orang TKK, 24

orang THL 1.6 Penyediaan Jasa Promosi dan Propaganda 12 bulan

1.7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan

1.8 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan 12 bulan 1.9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

12 bulan

1.10 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 12 bulan 1.11 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan

Perundang-undangan

12 bulan

1.12 Penyediaan Makanan dan Minuman 11 bulan 1.13 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan

Luar Daerah

12 bulan

1.14 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 3 Jenis

1.15 Pengadaan sewa gedung/rumah 4 gedung

1.16 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor 3 gedung 1.17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

11 unit mobil, 14 unit motor 1.18 Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan gedung

kantor

1 Paket

1.19 Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatan dan perlengkapan kantor

12 bulan

(24)

1.20 Pemeliharaan rutin/ berkala computer 12 bulan 1.21 Penyusunan Laporan Keuangan 2 dokumen

1.22 Penatausahaan Keuangan SKPD 12 bulan 3 PNS, 3 TKK

1.23 Penyusunan Laporan Kinerja 10 dokumen 1.24 Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD 2 dokumen

2 Program Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal

2.1 Promosi Investasi 1 kegiatan

2.2 Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi 1 Dokumen 2.3 Fasilitasi dan koordinasi percepatan penanaman

modal

2 kegiatan, 25 orang

3 Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

3.1 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 2 kegiatan 3.2 Pembinaan perluasan penanaman modal 2 kegiatan 3.3 Penertiban Penanaman Modal 2 kegiatan

4 Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan

4.1 Fasilitasi pengaduan masyarakat dunia usaha 2 kegiatan 4.2 Sosialisasi media cetak dan elektronik 6 media 4.3 Penyusunan sistem informasi perizinan online 1 kegiatan

4.4 Evaluasi SOP Perizinan 1 kegiatan

4.5 Penyusunan sistem manajemen informasi dan kodefikasi dokumen

1 kegiatan

2.3. Indikator Kinerja Utama

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam mencapai

(25)

sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon serta RPJMD tahun 2016-2021. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PIntu Kota Cilegon tahun 2016-2021 yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama.

Indikator kinerja utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2016-2021 sesuai periode Renstra telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon, sebagai berikut :

TABEL 2.2

INDIKATOR KINERJA UTAMA DPMPTSP KOTA CILEGON TAHUN 2017

No. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SUMBER DATA

1.

2.

Meningkatnya Realisasi Investasi Daerah

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Dalam

1.1. Pertambahan Realisasi Investasi

1.2. Laju Pertumbuhan Investasi

2.1. Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat

Data Realisasi Investasi

Berdasarkan Izin Usaha Tahun 2017

Data Survey Indeks Kepuasan

(26)

Mengurus Perizinan dan Nonperizinan

Masyarakat Tahun 2017

2.4. Perjanjian Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indicator kinerja. Perjanjian kinerja diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu Tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan penyusunan perjanjian kinerja yaitu :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara walikota dan pimpinan OPD untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pecapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi walikota untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja pimpinan OPD;

(27)

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon telah membuat perjanjian kinerja Tahun 2017 secara berjenjang mulai dari essolon IV sampai dengan essolon II sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada, dimana perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada Tahun 2017.

TABEL 2.3

PERJANJIAN KINERJA DPMPTSP KOTA CILEGON TAHUN 2017

No Sasaran Strategis No Indikator Target 1 Meningkatnya realisasi

invenstasi daerah

1.1 Pertumbuhan Izin Prinsip

5,75 Triliun 1.2 Pertambahan

realisasi investasi daerah

5 Triliun

1.3 Laju pertumbuhan investasi

1,75 %

2 Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Dalam Mengurus Perizinan dan Non Perizinan

2.1 Persentase Indeks Kepuasan

Masyarakat

60 %

(28)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2017 disusun guna mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi dinas seperti yang tertuang dalam Perencanaan Strategi (Renstra).

LAKIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2017 menyajikan capaian kinerja setiap sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kota Cilegon maupun Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2016-2021. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target setiap indikator kinerja, sasaran dan realisasinya.

Selain pencapaian setiap sasaran, LAKIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon tahun 2017 juga mengukur pencapaian kinerja kegiatan yang dibiayai dari APBD Kota. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap kegiatan meliputi indikator masukan (input), keluaran (output) dan hasil (out-come), masing-masing sebagai berikut :

a. Masukan (input)

adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran

(29)

(output), misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya.

b. Keluaran (output)

adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/ atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

c. Hasil (outcome)

adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana tingkat capaian (target) dari kinerja yang diinginkan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya melalui media berupa Formulir Rencana Kinerja Tahunan dan Formulir Pengukuran Kinerja. Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan persyaratan bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui Perencanaan Kinerja (Performance Plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2017 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (Performance Gap). Selisih yang timbul dianalisis guna menetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja dimasa datang (Performance Improvement).

(30)

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota Cilegon tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota Cilegon tahun 2017 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota Cilegon tahun 2017 sebagai berikut : 3.1.1 Perbandingan Target dan realisasi Kinerja Tahun 2017

A. Target dan realisasi Perjanjian kinerja dan Kinerja Sasaran

Dalam Matriks Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2016-2021, ditetapkan target kinerja sasaran. Berikut target dan realisasi kinerja sasaran Tahun 2017 :

 KINERJA SASARAN MISI I TABEL 3.1

TARGET DAN REALISASI DALAM PERJANJIAN KINERJA (KINERJA SASARAN MISI I)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 1

Meningkatnya relaisasi investasi daerah

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Pertumbuhan Izin Prinsip1) 5,75 Triliun 39,9 Triliun1) 693,91 % Pertumbuhan realisasi investasi2) 5 Triliun 9,466 Triliun2) 189,32 % Laju pertumbuhan investasi3) 1,75 % 5,66 %3) 323,43 % Target dan realisasi dalam IKU dan Perjanjian Kinerja

(31)

1)Pertumbuhan izin prinsip merupakan rencana investasi yang akan dilaksanakan oleh Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam kurun waktu tiga tahun. Pertumbuhan izin prinsip PMA dan PMDN tahun 2017 sebesar Rp. 39,9 Triliun atau 693,91 %. Pertumbuhan izin prinsip didominasi oleh PMA yaitu sebesar 91,60%.

TABEL 3.2

PERTUMBUHAN IZIN PRINSIP PMA DAN PMDN SEMESTER I DAN II TAHUN 2017

PMA (Rp) PMDN (Rp) Semester I 35.332.844.300.000 641.213.100.000 Semester II 19.500.000.000 2.710.269.600.000 TOTAL Semester I & II 36.550.005.553.600 3.351.482.700.000 TOTAL PMA & PMDN Rp. 39.901.488.253.6001)

Sumber data : SPIPISE (terlampir)

Faktor pendorong tingginya pertumbuhan izin prinsip di Kota Cilegon yaitu adanya program nasional paket kebijakan ekonomi KLIK (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi) dimana Kota Cilegon menjadi salah satu dari 9 (Sembilan) daerah/kota yang ditunjuk untuk memberikan layanan KLIK.

Dengan tingginya pencapaian realisasi pertumbuhan izin prinsip tersebut semakin memacu kinerja DPMPTSP dalam mendorong percepatan pembangunan konstruksi sampai realisasi investasi.

(32)

2)Pertumbuhan realisasi investasi Tahun 2017 sebesar 9.466 Triliun atau 189,32% melampaui target yang telah ditetapkan.

Pertumbuhan realisasi investasi dihitung berdasar realisasi izin usaha PMA dan PMDN tahun 2017. Adapun capaian realisasi investasi PMA dan PMDN Tahun 2017, sebagai berikut :

TABEL 3.3

REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SEMESTER I DAN II TAHUN 2017

PMA (Rp) PMDN (Rp) Semester I 7.029.391.230.400 810.944.300 Semester II 629.115.009.600 997.027.500.000 TOTAL Semester I & II 7.658.506.240.000 1.807.971.800.000 TOTAL PMA & PMDN Rp. 9.466.478.040.0002)

Sumber data : SPIPISE (terlampir)

Pertumbuhan investasi di Kota Cilegon masih didominasi oleh PMA yaitu sebesar 80,9 %. Factor pendorong tingginya pertumbuhan investasi yaitu komitmen DPMPTSP untuk memberikan percepatan pelayanan perizinan usaha bagi PMA dan PMDN.

Tingginya pencapaian pertumbuhan investasi Kota Cilegon memacu kinerja DPMPTSP dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap PMA dan PMDN yang telah berinvestasi di Kota Cilegon.

3)Laju pertumbuhan investasi Tahun 2017 sebesar 5,66 % melampaui target yang telah ditetapkan. Laju pertumbuhan investasi dihitung dengan cara membandingkan akumulasi pertumbuhan

(33)

investasi tahun 2017 dan tahun 2016. Akumulasi pertumbuhan investasi tahun 2017 sebesar 176,83 Triliun dan akumulasi pertumbuhan investasi tahun 2016 sebesar 167,36 Triliun. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Nilai investasi t – Nilai investasi t-1 x100%

Nilai investasi t-1

176,826 Triliun – 167,36 Triliun x100%

167,36 Triliun

= 5,66 %3)

Berbeda dengan pertumbuhan investasi, laju pertumbuhan investasi mengukur pertumbuhan investasi sampai dengan tahun berjalan (Tahun 2017). Laju pertumbuhan investasi dihitung guna mengukur kinerja DPMPTSP dalam pencapaian realisasi investasi dari tahun ke tahun. Adanya kenaikan atau penurunan investasi dapat dilihat dari capaian realisasi investasi dari tahun ke tahun.

 KINERJA SASARAN MISI II TABEL 3.4

TARGET DAN REALISASI DALAM PERJANJIAN KINERJA (KINERJA SASARAN MISI II)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 2

Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam mengurus perizinan dan nonperizinan

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Persentase indeks kepuasan

masyarakat4)

60 % 84,33 %4) 104,55 %

(34)

4)Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Tahun 2017 sebesar 84,33% melampaui target yang telah ditetapkan. IKM dilakukan secara mandiri oleh DPMPTSP dengan cara memberikan kuesioner kepada pemohon yang telah menerima pelayanan perizinan/Surat Keputusan Perizinan. Perhitungan IKM dilakukan per triwulan selain untuk memudahkan perhitungan IKM, juga memudahkan pimpinan dalam melakukan kontrol terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidang.

IKM sebagai tolak ukur kinerja pelayanan DPMPTSP baik pelayanan perizinan dan nonperizinan. Semakin tinggi nilai IKM menunjukan tingkat kepuasan pelayanan yang dirasakan pemohon terhadap pelayanan di DPMPTSP. Dengan tingginya nilai IKM tersebut, semakin memacu kinerja DPMPTSP untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemohon.

TABEL 3.5

CAPAIAN IKM PERTRIWULAN TAHUN 2017

TRIWULAN Jumlah Responden Nilai IKM

Triwulan I 80 Orang 83,19%

Triwulan II 93 Orang 83,66%

Triwulan III 51 Orang 84,66%

Triwulan IV 24 Orang 85,79%

RATA-RATA NILAI IKM 84,33%4)

Sumber data : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mandiri DPMPTSP (terlampir)

(35)

Rumus perhitungan IKM sebagai berikut Jumlah nilai per unsur :

A = 1, B = 2, C = 3, D = 4

- Nilai Responden Per unsur (NRP) : Jumlah nilai per unsur

Jumlah Kuesioner yang diisi - NRP tertimbang per unsure : NRP per unsure x 0,071

- IKM unit pelayanan NRP per unsure x 25 - Nilai IKM :

Jumlah IKM unit pelayanan dibagi 14

 KINERJA SASARAN MISI III TABEL 3.6

TARGET DAN REALISASI KINERJA SASARAN (KINERJA SASARAN MISI III)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 3

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya nilai akuntabilitas

kinerja instansi pemerintahan5)

CC - -

Rata-rata nilai sasaran kinerja pegawai6)

70 81,04 115,77 %

Sumber data : 5) inspektorat Kota Cilegon, 7) Nilai SKP Pegawai DPMPTSP

(36)

6)Rata-rata nilai sasaran kinerja (SKP) pegawai DPMPTSP dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai SKP pegawai dibagi jumlah pegawai yang ada, rumusnya sebagai berikut :

Jumlah nilai SKP x 100%

Jumlah pegawai

5996,93 x100 = 81,04%6) 74

Jumlah seluruh pegawai DPMPTSP sebanyak 84 orang, akan tetapi yang dilakukan penilaian SKP hanya 74 orang, terdapat 10 orang yang tidak dapat dinilai SKP nya, antara lain :

 1 (satu) orang Kepala Dinas menjalani hukuman pidana,

 6 (enam) orang petugas kebersihan dan keamanan kantor

 3 (tiga) orang pegawai non PNS baru.

Secara keseluruhan nilai SKP dapat dikategorikan Baik, dengan demikian diharapkan kinerja pegawai sesuai dengan nilai SKP yang diraih dan dapat ditingkatkan ditahun-tahun berikutnya.

B. Target dan Realisasi Rencana Kinerja Tahunan 2017

Rencana Kinerja Tahunan DPMPTSP diambil dari kinerja program dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2016-2021.

Berikut target dan realisasi kinerja sasaran Tahun 2017 :

(37)

 KINERJA PROGRAM PADA MISI I TABEL 3.7

TARGET DAN REALISASI RENCANA KINERJA TAHUNAN (KINERJA PROGRAM MISI I)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 1

Meningkatnya relaisasi investasi daerah

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Pertumbuhan Izin Prinsip1) 5,75 Triliun 39,9 Triliun 693,91 % Laju pertumbuhan investasi3) 1,75 % 5,66 % 323,43 %

Catatan : Perhitungan capaian pertumbuhan izin prinsip dan laju pertumbuhan investasi telah dibahas pada point A.

 KINERJA PROGRAM PADA MISI II TABEL 3.8

TARGET DAN REALISASI RENCANA KINERJA TAHUNAN (KINERJA PROGRAM MISI II)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 2

Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam mengurus perizinan dan nonperizinan

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Persentase tindak lanjut pengaduan

masyarakat7)

100% 100% 100%

Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat4)

60 % 84,33 % 104,55 %

Persentase jumlah perizinan yang diterbitkan8)

60% 75,44 % 125,73 %

Catatan : Perhitungan Indeks kepuasan masyarakat telah dibahas pada point A.

7)Persentase tindak lanjut pengaduan Tahun 2017 sebesar 100%, jumlah pengaduan dari pemohon selama Tahun 2017

(38)

sebanyak tiga orang dan semua tertangani dengan baik. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut :

Jumlah pengaduan yang ditangani x100%

Jumlah seluruh pengaduan

3 pengaduan x100% = 100%7) 3 pengaduan

Komitmen DPMPTSP untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan perizinan dan nonperizinan terlihat dari focus DPMPSTP dalam menangani pengaduan masyarakat. DPMPTSP memberikan sarana yang luas untuk menyampaikan pengaduan. Pengaduan dapat dilakukan melalui pengaduan langsung di ruang pengaduan, memasukan catatan dalam kotak pengaduan, via sms, via email, dan via website.

Sedikitnya jumlah pengaduan masyarakat menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat/pemohon telah puas dengan pelayanan yang ada. Untuk kedepannya, DPMPTSP akan terus meningkatkan kinerja dan lebih meminimkan jumlah pengaduan pemohon.

8)Jumlah permohonan izin yang masuk selama Tahun 2017 sebanyak 4540 izin, sedangkan jumlah izin yang diterbitkan sebanyak 3425 izin. Selisih jumlah izin sebanyak 1115 izin yang belum atau tidak dapat diterbitkan dikarenakan masih dalam proses dan atau ditolak/tidak disetujui. Secara detail dapat dilihat dalam tabel berikut :

(39)

TABEL 3.9

PERBANDINGAN JUMLAH IZIN MASUK DAN TERBIT TAHUN 2017

Bulan Jumlah izin masuk Jumlah izin terbit

Januari 332 64

Februari 440 368

Maret 596 350

April 296 235

Mei 357 344

Juni 303 282

Juli 300 177

Agustus 453 376

September 238 185

Oktober 432 403

November 404 325

Desember 389 316

TOTAL 4540 3425

Perhitungan persentase jumlah perizinan yang diterbitkan sebagai berikut :

Jumlah izin yang diterbitkan x100%

Jumlah izin yang masuk

3425 x100% = 75,44%8) 4540

Capaian tingkat pelayanan perizinan mencapai target yang ditentukan walaupun capaian tersebut tidak maksimal. Dengan

(40)

adanya Sistem Pelayanan Perizinan Online diharapkan tingkat pelayanan perizinan dapat lebih ditingkatkan lagi di tahun berikutnya.

 KINERJA PROGRAM PADA MISI II TABEL 3.10

TARGET DAN REALISASI RENCANA KINERJA TAHUNAN (KINERJA PROGRAM MISI III)

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS 3

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Persentase ketersediaan data dan

informasi sektoral9)

60 % 100 % 166,67 %

Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik10)

60 % 61,04 % 101.73 %

Tingkat disiplin kinerja aparatur11) 90 % 72,08 % 80,09 % Kesesuaian realisasi keuangan

berdasarkan cash budget (anggaran kas)12)

70 % 66,19 % 94,56 %

10)Data sektoral meliputi data SPM, LPPD, dan LKPJ. Adapun keseluruhan data sektoral tersebut telah semua terpenuhi (100%).

11)Sarana dan prasarana kantor dilihat dari data asset yang dimiliki DPMPTSP. Total jumlah asset yang dimiliki sebanyak 806 unit, asset dalam kondisi baik/dapat digunakan sebanyak 492 unit, sedangkan asset yang rusak/tidak dapat digunakan sebanyak 314 unit. Perhitungannya sebagai berikut :

(41)

Jumlah asset dalam kondisi baik x100%

Jumlah asset yang dimiliki 492 x100% = 61,04 %10) 806

Asset yang dimiliki DPMPTSP keseluruhannya adalah asset bergerak, sehingga semakin tua assetnya semakin berkurang nilai kemanfaatannya bahkan banyak asset yang sudah tidak dapat digunakan. DPMPTSP telah mengajukan penghapusan asset tersebut namun hingga saat ini belum disetujui oleh bidang asset.

Penambahan asset baru pun masih sulit karena keterbatasan anggaran.

12)Tingkat disiplin kinerja aparatur diukur dari tingkat kehadiran pegawai, ketepatan waktu datang dan pulang kantor, keikutsertaan apel/PHBN/PHBI. Adapun tingkat kedisiplinan aparatur DPMPTSP Tahun 2017, sebagai berikut :

TABEL 3.10

PERBANDINGAN PEGAWAI YANG DISIPLIN DAN TIDAK DISIPLIN TAHUN 2017

BULAN TIDAK DISIPLIN (Tidak Apel, Datang terlambat, Pulang cepat,

Tidak masuk, Tidak ikut PHBN/PHBI)

DISIPLIN TINGKAT KEDISIPLINAN (PEG. DISIPLIN/

PEG. KESELURUHAN

*100%)

JANUARI 0 84 100%

FEBRUARI 0 84 100%

MARET 15 69 82,14%

APRIL 15 69 82,14%

(42)

MEI 15 69 82,14%

JUNI 27 57 67,86%

JULI 46 38 45,24%

AGUSTUS 42 42 50%

SEPTEMBER 20 63 75,9%

OKTOBER 29 54 65,06%

NOVEMBER 32 51 61,45%

DESEMBER 39 44 53,01%

TOTAL 280 724 864,94%

Dari data diatas, diperoleh hasil perhitungan rata-rata tingkat disiplin pegawai sebagai berikut :

Total tingkat disiplin dalam 1 tahun 12 bulan

864,94 =72,08%11) 12

Tingkat kedispilinan pegawai tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun telah diberlakukannya potongan bagi pegawai yang tidak disiplin tapi kesadaran pegawai masih kurang. Menyikapi hal tersebut, Kepala DPMPTSP telah menegur Kepala Bidang agar lebih mendisiplinkan bawahannya.

13)Kesesuaian realisasi keuangan berdasarkan cash budget diperoleh dari hasil perhitungan realisasi per triwulan dibagi cash

(43)

budget per triwulan, secara detail dapat dilihat pada tabelsebagai berikut:

TABEL 3.11

REALISASI ANGGARAN BERDASAR CASH BUDGET PER TRIWULAN TAHUN 2017

TRIWULAN CASH BUDGET REALISASI % TRIWULAN I 1.393.494.750 695.041.621 49,88 TRIWULAN II 1.764.057.250 748.317.892 42,42 TRIWULAN III 1.037.508.950 716.424.486 69,05 TRIWULAN IV 1.119.610.550 1.157.554.819 103,39

Sehingga rata-rata realisasi keuangan berdasarkan cash budget :

Total persentase realisasi 4 triwulan

264,74 = 66,19 %12) 4

Realisasi keuangan berdasar cash budget belum memenuhi target, hal ini disebabkan kurangnya perencanaan dari masing- masing PPTK. Walaupun demikian, realisasi anggaran belanja langsung keseluruhan mencapai 94,40%. Dengan capaian demikian, di tahun berikutnya penyusunan cash budget lebih diperhatikan sesuai dengan perencanaan kegiatannya.

(44)

A. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2016

Secara keseluruhan Kinerja DPMPTSP Tahun 2017 sebagian besar telah melampaui target yang telah ditetapkan, namun jika dibandingkan capaian kinerja Tahun 2016, capaian kinerja tahun ini dapat dikatakan tidak lebih baik dari tahun lalu. Perbandingan capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 3.12

PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 INDIKATOR REALISASI

TAHUN 2016

REALISASI TAHUN 2017 Pertumbuhan investasi2) 25,532 Triliun 9,466 Triliun Laju pertumbuhan investasi3) 18% 5,66%

Indeks kepuasan masyarakat4) 79,20% 84,33%

B. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target RPJMD

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon Tahun 2016-2021, DPMPTSP menjalankan misi satu “ Memantapkan kemandirian peekonomian daerah” dan misi lima “ Memantapkan tata kelola pemerintahan”. Dalam misi satu RPJMD Tahun 2016-2021 ditetapkan target laju pertumbuhan investasi dan pada misi lima ditetapkan target indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan perizinan dan nonperizinan, secara detail dapat dilihat pada table di bawah ini :

(45)

TABEL 3.13

REALISASI KINERJA RPJMD TAHUN 2017

NO INDIKATOR SASARAN MISI TARGET REALISASI % 1 Pertumbuhan realisasi investasi3) 5,25% 5,66% 107,81%

2 Indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan perizinan dan nonperizinan4)

78% 84,33% 108,12%

C. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Dari capaian kinerja tersebut diatas, pada Tahun 2017 hampir sebagian besar kinerja program/kegiatan dapat mencapai target yang telah ditentukan, walaupun masih terdapat beberapa kinerja yang belum memenuhi target. Terdapat beberapa faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target kinerja DPMPTSP Tahun 2017. Hasil analisis dari capaian kinerja menunjukan beberapa penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian target, antara lain :

1. Faktor Pendukung

- Adanya regulasi tentang perijinan yang mendukung pelaksanaan tugas, diantaranya program nasional paket kebijakan ekonomi

“Program KLIK” yaitu Program Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi

- Adanya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara elektronik (SPIPISE)

- Adanya SOP Pelayanan Perizinan dan SOP Pengaduan

(46)

- Adanya dukungan anggaran konsultasi dan koordinasi dalam dan luar daerah, dalam rangka penambahan wawasan dan pengetahuan

- Adanya penambahan jumlah personel staf baik pegawai negeri sipil maupun tenaga honorer

3. Faktor Penghambat

- Belum adanya bangunan/gedung kantor

- Masih rendahnya kompetensi pegawai dikarenakan kurangnya kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan

- Terdapat beberapa kegiatan yang belum terakomodir pada APBD Tahun 2017

- Masih adanya rekomendasi teknis yang menyebabkan lamanya proses perijinan

- Belum terakomodirnya tunjangan khusus atau insentif bagi pegawai BPTPM sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006.

D. Analisis Atas Efisien Penggunaan Sumber Daya

Jumlah personel DPMPTSP Kota Cilegon terus mengalami penambahan seiring dengan dilakukannya pengisian jabatan struktural.

Pada Tahun 2016 terdapat 68 orang pegawai, yang terdiri dari pejabat struktural 17 orang, 23 orang staf Pegawai Negeri Sipil, 5 orang Tenaga Kerja Kontrak, 23 orang Tenaga Harian Lepas. Adapun kondisi pegawai DPMPTSP Kota Cilegon Tahun 2017 adalah sebagi berikut :

(47)

TABEL 3.13

Kondisi Pegawai DPMPTSP Kota Cilegon Tahun 2016 dan 2017

NO URAIAN JUMLAH

TH. 2016

JUMLAH TH. 2017

1 Kepala Dinas 1 1

2 Sekretaris 1 1

3 Kepala Bidang 4 4

4 Kepala Subbag/Seksie. 11 15

5 Staf PNS 23 21

6 TKK/THL 28 42

TOTAL 68 84

TABEL 3.14

KONDISI PEGAWAI BERDASAR STATUS GOLONGAN TAHUN 2017

NO STATUS GOLONGAN JUMLAH 1 Pembina Utama Muda / IV C 1

2 Pembina Tk. I / IV B 2

3 Pembina / IV A 3

4 Penata Tk. I / III D 5

5 Penata / III C 9

6 Penata Muda Tk. I / III B 14

7 Penata Muda / III A 3

8 Pengatur Tk. I / II D 5

9 Pengatur / II C 4

10 Pengatur Muda Tk. I / II B 1 11 Pengatur Muda / II A -

12 CPNS -

TOTAL 47

(48)

TABEL 3.15

KONDISI PEGAWAI BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2017

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 Pasca Sarjana 14

2 Sarjana 19

3 Diploma 3

4 SLTA 4

TOTAL 40

Berdasarkan tabel diatas, jumlah sumber daya manusia (pegawai) pada DPMPTSP Kota Cilegon dari tahun 2016 sampai 2017 telah mengalami peningkatan sebanyak 16 orang. Jumlah paling besar adalah kelompok pegawai dengan pendidikan sarjana (S1) yaitu 19 orang, diikuti dengan kelompok berpendidikan pascasarjana (S2) yaitu 14 orang. Kondisi tersebut menunjukan bahwa sebenarnya DPMPTSP Kota Cilegon memiliki sumber daya manusia dengan kapasitas yang sudah memadai.

Ketersediaan pegawai pada DPMPTSP Kota Cilegon dapat dikatakan sudah cukup dalam menunjang kelancaran tugas. bila dikaitkan antara ketersediaan pegawai dengan pencapaian kinerja DPMPTSP maka penggunaan sumber daya cukup efisien, walaupun masih terdapat beberapa permasalahan terkait efisiensi sumber daya manusia, diantaranya :

- Belum adanya pemahaman tugas pokok dan fungsi

- Pembagian tugas yang belum jelas, masih ada pegawai yang beban

(49)

- Keterbatasan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, karena saat ini hanya terbuka bagi pegawai yang berstatus PNS.

E. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Berdasarkan perjanjian kinerja pada Tahun 2017, DPMPTSP Kota Cilegon dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja antara lain :

- Meningkatnya realisasi investasi;

- Meningkatnya kepuasan masyarakat.

Pencapaian target tersebut tidak terlepas dari dukungan anggaran dalam program/kegiatan. Program dan kegiatan tersebut diantaranya : 1. Program Program Promosi Dan Pengembangan Penanaman Modal:

- Promosi Investasi

- Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi

- Fasilitasi dan koordinasi percepatan penanaman modal 2. Program Pengendalian Pelaksanan Penanaman Modal :

- Pengendaliaan Pelaksanaan Penanaman Modal - Pembinaan Perluasan Penanaman Modal - Penertiban Penanaman Modal

3. Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan

-

Fasilitasi Pengaduan Masyarakat Dunia Usaha

-

Sosialisasi media cetak dan elektronik

-

Penyusunan Sistem Informasi Perizinan Online

-

Evaluasi SOP Perizinan

(50)

- Penyusunan Sistem Manajemen informasi dan kodefikasi dokumen

3.2. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Tahun 2017 lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun anggaran belanja Tahun 2017 sebagai berikut :

A. Belanja Tidak Langsung

Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan undang-undang.

Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 4.819.978.343,- atau 96,89% dari dana yang tersedia dalam DPA sebesar Rp. 4.974.622.748,- dengan rincian sebagai berikut :

TABEL 3.7

REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TAHUN 2017

URAIAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI (Rp)

%

Belanja Tidak langsung 1. Belanja Gaji dan

Tunjangan

2. Belanja Tambahan Penghasilan PNS

4.974.622.748,- 2.548.462.748,- 2.426.160.000,-

4.819.978.343,- 2.501.334.843,- 2.308.643.500,-

96,89%

(51)

B. Belanja Langsung

Realisasi anggaran belanja langsung tahun 2017 pada DPMPTSP Kota Cilegon adalah sebesar Rp. 4.921.576.318,- atau 94,40% dari dana yang tersedia dalam DPA sebesar Rp. 5.213.777.748,- dengan rincian sebagai berikut :

TABEL 3.16

REALISASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BPTPM KOTA CILEGON

TAHUN 2017

URAIAN Pagu

Anggaran (Rupiah)

Realisasi (Rupiah)

Progres Keg

Belanja Langsung 5.213.777.748,- 4.921.576.318,- 94.40%

PROGRAM DUKUNGAN PELAYANAN PEMERINTAHAN

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 7.200.000,- 7.200.000,- 100 % 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

179.260.000,- 144.512.072,- 80,62 %

3. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

62.480.000,- 57.605.000,- 92.20%

4. Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor

183.540.000,- 159.580.000,- 86,95%

5. Penyediaan jasa Non PNS 1.043.100.000,- 1.001.581.500,- 96,02%

6. Penyediaan jasa Promosi dan Propaganda

99.000.000,- 91.742.500,- 92,67%

7. Penyediaan Alat Tulis Kantor 174.545.000,- 174.532.000,- 99.99 % 8. Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

199.570.000,- 199.087.500,- 99,76 %

9. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

19.870.000,- 9.120.000,- 45,89%

10. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 22.745.000,- 22.745.000,- 100%

11. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

88.760.000,- 88.566.000,- 97,53%

12. Penyediaan Makanan dan Minuman 134.794.000,- 119.269.000,- 88,48 % 13. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

Dalam dan Luar Daerah

234.200.000,- 234.200.000,- 100 %

14. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

45.800.000,- 45.800.000,- 100%

(52)

15. Pengadaan Sewa Gedung/Rumah 440.000.000,- 440.000.000,- 100 % 16. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

406.225.000,- 308.928.246,- 78,51%

17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan gedung Kantor

25.000.000,- 18.200.000,- 72,8 %

18. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan

& perlengkapan kantor

67.200.000,- 58.240.000,- 86,67%

19. Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer 33.650.000,- 29.625.000,- 88,04 % 20. Penyusunan Laporan Keuangan 25.170.000,- 24.670.000,- 98,01%

21. Penatausahaan Keuangan SKPD 44.400.000,- 44.400.000,- 100 % 22. Penyusunan Laporan Kinerja 15.170.000,- 14.565.000,- 96,01 % 23. Penyusunan Dokumen Perencanaan

SKPD

30.840.000,- 15.670.000,- 50,81 %

JUMLAH 5.213.777.748,- 4.921.576.318,- 94.40%

PROGRAM PROMOSI DAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

1. Promo Investasi 185.295.000,- 183.995.000,- 99,29 % 2. Penyusunan Potensi dan Peluang

Investasi

199.660.000,- 184.725.000,- 92,52 %

3. Fasilitasi dan koordinasi percepatan penanaman modal

100.000.000,- 99.880.000,- 99,88 %

JUMLAH 484.955.000,- 468.600.000,- 97,23%

PROGRAM PENGENDALIAN PELAKSANAN PENANAMAN MODAL 1. Pengendaliaan Pelaksanaan Penanaman

Modal

80.000.000,- 76.800.000,- 96%

2. Pembinaan Perluasan Penanaman Modal 80.000.000,- 76.780.000 95,98%

3. Penertiban Penanaman Modal 80.000.000,- 77.200.000 96,5%

JUMLAH 240.000.000 230.780.000 96,16%

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN 1. Fasilitasi Pengaduan Masyarakat Dunia

Usaha

94.147.500,- 89.557.500,- 95,12 %

2. Sosialisasi media cetak dan elektronik 22.900.000,- 220.130.000,- 98,76 % 3. Penyusunan Sistem Informasi Perizinan

Online

510.000.000,- 415.573.500,- 81,48 %

4. Evaluasi SOP Perizinan 52.850.000,- 52.550.000,- 99,43%

5. Penyusunan Sistem Manajemen informasi dan kodefikasi dokumen

127.300.000,- 127.046.500,- 99,80%

JUMLAH 807.197.500,- 904.857.500,- 94,9 %

(53)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon Tahun 2017 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Cilegon tahun 2017 dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance. LAKIP ini memuat pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan kegiatan dan program yang dijalankan dalam tahun 2017 yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan serta efektivitas dan efisiensi program dan kebijakan yang ditetapkan yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD dan RENSTRA telah memenuhi target bahkan melampaui target. Hal dikarenakan adanya faktor-faktor pendukung keberhasilan diantaranya :

1. Adanya SOP Pelayanan Perizinan dan Pengaduan

2. Adanya Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu dan Terintegrasi 3. Adanya aplikasi manajemen pengendalian pelaksanaan

penanaman modal

Berbagai pencapaian target indikator kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu memberikan pengaruh nyata

(54)

dalam meningkatkan pertumbuhan investasi di Kota Cilegon yang pada akhirnya memberikan kontribusi yang sangat nyata dalam pembangunan Kota Cilegon untuk sektor ekonomi makro, karena dampak dari pertumbuhan investasi berpengaruh nyata dalam meningkatkan perekonomian daerah Kota Cilegon.

1.2. Saran

1. Pengkajian dan penyempurnaan produk hukum daerah yang berkaitan dengan perizinan

2. Peningkatan intensitas koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi teknis dan UMKMK terkait baik secara horizontal maupun vetikal.

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur khususnya di bidang perizinan.

4. Pembangunan sistem aplikasi dan data base penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

5. Pembangunan gedung kantor yang representative guna menunjang keberhasilan pelaksanaan keseluruhan proses penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

6. Pemberian tunjangan khusus bagi pegawai BPTPM Kota Cilegon sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006.

7. Perlunya penambahan anggaran operasional penunjang teknis kegiatan.

(55)
(56)
(57)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Unit Organisasi : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sub Unit Organisasi : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu U P B : Dinas Penanaman Modal

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pelayanan Terpadu Satu

a) Untuk kegiatan Monitoring evaluasi dan pelaporan dilaksanakan sesuai dengan jadwal monitoring yang sudah ditetapkan dengan sasaran pelaku usaha dan

81 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu.. Peraturan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu pada pernyataan Visi dan Misi Pengadilan

Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS K2 Golongan III Angkatan 1 Tahun 2015 yang dilaksanakan di Kantor Diklat Kabupaten Banyumas, dari bidang

Percobaan dilakukan di rumah kassa Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Barat Jl. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh introduksi jamur Trichoderma spp.

Implikasi lebih jauh dari pandangan ini adalah bahasa juga dapat digunakan untuk memberikan aksen tertentu terhadap suatu peristiwa atau tindakan, misalnya dengan