• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMAHAMAN PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PEMAHAMAN PROYEK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

3

BAB II

PEMAHAMAN PROYEK

2.1 Pengertian Proyek

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007, bangunan sekolah merupakan sebuah gedung yang seluruh atau sebagiannya berada di atas lahan yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan proses pembelajaran terhadap pendidikan formal. Sekolah berasrama sendiri memiliki arti tempat yang berfungsi sebagai sarana pendidikan yang menyediakan tempat hunian berupa asrama bagi para siswa siswi beserta pengurusnya (pengajar, penjaga asrama, dan lain-lain). Pada sekolah ini, selain mendapatkan pendidikan formal, para siswa juga melakukan kegiatan sehari-hari antar sesama dengan berlandaskan agama islam dibawah pantauan dan bimbingan pengajar selama 24 jam.

Sekolah berasrama sendiri umumnya memiliki fasilitas yang lengkap, hal itu bertujuan untuk menunjang segala aktivitas pembelajaran, ibadah dan bersosialisasi. Desain suatu bangunan memengaruhi bagi perasaan seorang penggunanya, terlebih keharusan bagi para siswa untuk tinggal di asrama sekolah. Oleh sebab itu Sekolah islam berasrama yang dirancang harus memenuhi aspek kenyamanan, keamanan, dan hangat. Selain itu, bangunan sekolah dan asrama akan dirancang dengan mempertimbangkan peristiwa pandemi Covid-19.

2.2 Tipologi Proyek

2.2.1. Sarana Pendidikan (sekolah)

Pengertian Sarana Pendidikan secara umum adalah hal–hal yang digunakan sebagai fasilitas penunjang dalam suatu bangunan untuk mencapai maksud dan tujuan sesuai dengan fungsinya yang biasa disebut sekolah. Sekolah adalah sarana pendidikan untuk memfasilitasi sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan yang terdiri dari interaksi antar individu atau kelompok dalam suatu hubungan organik dengan menerapkan proses belajar mengajar yang telah diatur oleh suatu lembaga pendidikan. (Wayne dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37)

Berdasarkan tipologi sarana pendidikan, sekolah memiliki 4 tipe desain bangunan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa tipe desain tersebut:

(2)

4

Gambar 2.2.1. 1 Tipe Desain Bangunan Sekolah Sumber: PPT ITERA (Tipologi Sarana Pendidikan)

1. Courtyard plan : Tipe ini sebagai ruang terbuka ke langit dengan pelingkupnya yang memberikan perbedaan terhadap adanya outdoor dan indoor.

Tipe ini dianggap sebagai solusi desain dalam mengatasi masalah kenyamanan iklim, kebutuhan privasi, dan lingkungan yang padat.

2. Block plan : Tipe ini memperhatikan keterkaitan antara kegiatan dalam kasawan fungsional, sehingga terciptanya lingkungan yang harmonis antar kegiatan primer dengan kegiatan penunjang dalam kawasan tersebut.

3. Cluster plan : Tipe ini menggunakan pengelompokan terhadap jenis atau fungsi kegiatan bangunan sebagai tata letaknya. Tipe ini sangat cocok dengan konsep desain yang memiliki keterbukaan antara bangunan dengan alam atau lingkungan sekitar.

4. Town-like plan : Tipe ini menerapkan pemanfaatan lahan secara efisien, dimana setiap fungsi bangunan saling terhubung dan memiliki akses masuk/keluar yang seminimal mungkin.

(3)

5 2.2.2. Asrama

Pengertian asrama secara umum adalah sebagai sarana penunjang pendidikan yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi para siswa dan terletak di kawasan sekolah.

Asrama memiliki sifat multikultural dengan menyatukan berbagai karakteristik serta kebudayaan yang berbeda pada satu lingkup yang sama dalam kurun waktu 24 jam. Kemudian, menurut Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1981, Asrama diartikan sebagai suatu lingkungan hunian sebagai tempat tinggal penggunanya. Dalam perkembangan lebih lanjut, asrama dimungkinkan memiliki beberapa sarana yang melengkapinya, seperti perpustakaan, ruang belajar, kantin, sarana olahraga dan sarana lainnya yang diperlukan dan dikelola oleh pengurus asrama dalam bentuk koperasi. (Jurnal Desain Interior & Desain Produk Vol. 1 No. 2, Agustus 2016)

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa asrama tidak hanya berupa fasilitas tidur, melainkan suatu lingkungan hunian yang terdapat berbagai fasilitas sebagai sarana berkegiatan, serta dapat diberi fasilitas tambahan seperti perpustakaan, kantin, sarana olahraga, ruang belajar, dan koperasi. Berikut ini merupakan klasifikasi asrama sesuai dengan jumlah penghuni:

1. Single Rooms : kamar individual dihuni oleh satu murid.

2. Double Rooms : kamar dihuni 2 murid.

3. Triple Rooms : kamar dihuni 3 murid.

4. Four – Student Rooms : kamar dihuni 4 murid.

5. Dorm room : kamar dihuni oleh lebih dari 4 murid. Kamar tipe ini pernah digunakan di Eropa dan Amerika era 1950-1970.

Menurut Muslim et all (2012) bahwa dalam sebuah asrama terdapat kebutuhan fasilitas tambahan selain tempat tidur, area belajar pribadi, setidaknya diperlukan fasilitas bersama seperti Ruang perpustakaan, kantin, sarana olahraga, mini market, dan laundry.

2.2.3. Sirkulasi Dalam Bangunan

Terdapat dua macam pola sirkulasi dalam bangunan, yaitu horizontal dan vertikal.

1. Pola sirkulasi vertikal adalah dengan menggunakan tangga, escalator, ramp, dan lift.

2. Pola sirkulasi horizontal adalah dengan menggunakan koridor dan hall. Pola sirkulasi ini terdapat dua macam, yaitu:

(4)

6 a. Single Loaded : Merupakan susunan 1 barisan ruang secara linier dengan koridor di

depannya.

Kelebihan : Mendapatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dengan maksimal.

Kekurangan : Ruangan menjadi silau dan panas karena pada waktu tertentu, sinar matahari langsung mengarah ke ruangan.

b. Double Loaded: Merupakan susunan 2 barisan ruang dengan koridor di tengahnya.

Kelebihan : Privasi pengguna bangunan dengan lingkungan luar lebih terjaga.

Kekurangan : Kurang baik dalam sirkulasi udara dan pencahayaan alami.

2.3 Studi Preseden

2.3.1 SMA Dwiwarna, Indonesia.

Gambar 2.3.1.1. SMA Dwiwarna, Indonesia.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

SMA Dwiwarna merupakan sekolah islam berasrama yang dinaungi Yayasan Pendidikan Islam Dwiwarna dan didirikan pada tahun 1998. Sekolah ini memiliki luas 7,5 Hektar dan berlokasi di Jl. Raya Parung Km. 40 Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Kurikulum yang digunakan sekolah ini yaitu Nasional Plus, dengan mengadaptasi Kurikulum 2013 yang dipadukan dengan program keagamaan berupa islam, dengan kegiatan waktu belajar Senin – Jumat pukul 07.00 – 15.15. Sekolah ini memiliki program layanan umum berupa:

(5)

7

• Pembelajaran klasikal

• Bimbingan konseling secara klasikal dan individual

• Kegiatan belajar malam terbimbing

• Bimbingan intensif menjelang ujian tengah dan akhir semester

• Persiapan Kompetisi Sains Nasional (KSN)

• Persiapan ujian bahasa Jepang (Japan Language Proficience Test, JLPT)

• Persiapan ujian bahasa Jerman (Goethe Zertifikate A1, A2, B1, B2)

• Outing class

• Edufair (Informasi terkait proses seleksi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta)

• Alumni Talk

• Market day

• MABIT (Malam Bina Taqwa)

Program Asrama:

• Seluruh siswa diarahkan untuk mengatur diri sendiri secara disiplin dalam setiap kegiatan, baik di lingkungan sekolah, asrama, dan sosial.

• Seluruh siswa melaksanakan shalat berjamaah secara rutin.

• Pelaksanaan baca tulis Al quran, ibadah, dan berdzikir.

• Kegiatan agama setelah subuh dan magrib di masjid berupa materi dan silabus berbentuk kultum, pemutaran film bernuansa agama dan diskusi agama.

Program Kesiswaan:

• MPK

• OSIS

• Paskibra

• PMR

• Pramuka

• Rohis

• Karya Tulis Ilmiah Remaja

• English Club, Jerman Club, dan Japan Club

• Pecinta Alam

• Band, Choir, Kriya, Lukis, Tari, dan Teater.

• Fotografi

• Basket, Bulu Tangkis, Futsal, Kempo, dan Renang

• Science Club

• Robotik

Fasilitas:

• Ruang Kelas ber-AC dengan kapasitas 20-24 orang per kelas, yang dilengkapi dengan projector, televisi, audio, perpustakaan mini, dan CCTV.

(6)

8

Gambar 2.3.1.2. Ruang Kelas.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

• Laboratorium komputer, biologi, fisika, kimia, bahasa.

Gambar 2.3.1.3. Laboratorium IPA.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

• Sarana Olahraga yang mencakup kolam renang, lapangan sepak bola, futsal, basket, bulu tangkis, area memanah, jogging track.

(7)

9

Gambar 2.3.1.4. Lapangan Basket.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

Gambar 2.3.1.5. Kolam Renang & Arena Memanah.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

• Ruang Makan sebagai tempat yang menyatukan seluru siswa sekolah, sehingga tercipta keakraban antar siswa boarding school.

Gambar 2.3.1.6. Ruang Makan Bersama.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

• Asrama dengan keamanan 24 jam yang memiliki pemisahan antara murid laki-laki dan perempuan

(8)

10

Gambar 2.3.1.7. Kamar Siswa.

Sumber: Smadwiwarna.sch.id

2.3.2 Kunshan Middle School, China.

Gambar 2.3.2.1. Kunshan Middle School Sumber : Archdaily

Kunshan Middle School merupakan sekolah berasrama yang terletak di Kunshan, China. Bangunan ini dibangun di atas lahan seluas 11 hektar. Sekolah ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap untuk mendukung pembelajaran serta segala kegiatan yang berkaitan. Sekolah ini juga memanfaatkan sungai di sekitarnya sebagai pengairan kolam-kolam buatan di kawasan sekolah. Fasad bangunan yang digunakan didominasi oleh penggunaan material bata expose yang memberikan kesan alami dan hangat bagi para pengguna.

(9)

11 Sirkulasi pada sekolah dibuat terpisah antara jalur kendaraan dan pedestrian, sehingga antara keduanya tidak saling bersinggungan dan menciptakan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Namun begitu, jalur pedestrian pada sekolah ini dibuat cukup lebar sebagai faktor keamanan, sehingga kendaraan dapat masuk sebagai antisipasi apabila terjadi suatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Namun, sekolah ini tidak memiliki sirkulasi untuk menghubungkan antar bangunan yang satu dengan bangunan lainnya, sehingga menyulitkan perpindahan apabila cuaca sedang hujan.

Gambar 2.3.2.2. Masterplan Diagram Sumber : Archdaily

(10)

12

Gambar 2.3.2.3. Masterplan Kunshan Middle School Sumber : Archdaily

(11)

13

Gambar 2.3.2.4. Denah Bangunan Sekolah Sumber : Archdaily

Dapat dilihat pada denah bangunan sekolah di atas, bahwa pola sirkulasi yang digunakan berupa single loaded. Pola ini sangat cocok untuk bangunan sekolah yang membutuhkan sirkulasi cahaya dan udara alami, sehingga dapat meminimalisir permasalahan pada kenyamanan termal. Selan itu, pola sirkulasi seperti ini dapat memberikan keterbukaan bagi pengguna terhadap lingkungan di hadapannya, yang sesuai dengan kegiatan dan gaya hidup pelajar yang aktif.

2.3.3 Thursina IIBS Malang, Indonesia.

Gambar 2.3.3.5. Thursina IIBS Malang, Indonesia.

(12)

14

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Thursina IIBS Terletak di Dusun Klandungan, Landungsari, Dau, Malang Regency, Jawa Timur, Indonesia. Sekolah yang memiliki lahan seluas 3,8 Hektar. Sekolah ini memiliki aturan yang memisahkan antara murid laki-laki dan perempuan, hal tersebut diaplikasikan dengan membagi lahan sekolah menjadi dua, area yang satu khusus untuk laki-laki dan yang lainnya untuk perempuan.

Fasilitas:

• Pada tiap ruang kelas terdapat fasilitas belajar-mengajar yang di desain unik dan movable yang menyesuaikan karakter setiap mata pelajaran seperti sains dan agama serta dilengkapai dengan Audio-Visual Devices: Glass Board, LCD Projector dan Sound system.

Gambar 2.3.3.6. Ruang Kelas.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Laboratorium komputer, biologi, fisika, kimia, bahasa.

(13)

15

Gambar 2.3.3.7. Ruang Laboratorium Biologi.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Gambar 2.3.3.8. Ruang Laboratorium Bahasa.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Gambar 2.3.3.9. Ruang Laboratorium Komputer.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Pada gedung asrama terdapat fasilitas akomodasi yang cukup lengkap: tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi, lobby dan laundry. Untuk memberikan kenyamanan, setiap ruang asrama maksimal dihuni oleh 8-10 santri dengan didampingi seorang murabbi atau murabbiyah.

(14)

16

Gambar 2.3.3.10. Gedung Asrama & Kamar.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Perpustakaan berkonsep smart library, para murid dapat mengakses dari berbagai referensi bacaan baik cetak maupun elektronik. Smart library berlangganan beberapa portal database buku elektronik dan dilengkapi dengan komputer dan smart TV sebagai media jelajah bagi para murid. Selain itu, smart library juga menyediakan area membaca dan diskusi sebagai ruang membaca, konsultasi dan diskusi.

Gambar 2.3.3.11. Ruang Perpustakaan.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Gambar 2.3.3.12. Ruang Outdoor Perpustakaan.

(15)

17

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Masjid yang terdiri dari dua lantai, lantai dasar untuk murid laki-laki dan lantai di atasnya untuk murid perempuan.

Gambar 2.3.3.13. Masjid Thursina.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Medical Center sebagai pusat layanan jasmani, Thursina menyediakan fasilitas khusus konsultasi dan perawatan kesehatan untuk murid dan seluruh staff. Tempat istirahat murid yang sakit juga didesain khusus untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam perawatan.

Layanan kesehatan tersedia 24 jam pada setiap harinya dan dalam kondisi darurat, MC pun bekerjasama dengan rumah sakit Muhammadiyah Malang yang dijadikan sebagai tempat rujukan.

Gambar 2.3.3.14. Ruang Klinik.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Fasilitas olahraga berupa basket, area memanah, kolam renang, berkuda, dan GYM. Murid juga diberikan akses yang khusus untuk bersepeda santai di sekitar kampus.

(16)

18

Gambar 2.3.3.15. Lapangan Basket & Arena Memanah.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Gambar 2.3.3.16. Kolam Renang & Arena Berkuda.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

Gambar 2.3.3.17. Ruang GYM.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Pendopo dan Gazebo untuk meningkatkan nilai estetika, jiwa seni dan kreativitas murid.

Selain itu, Thursina IIBS memfasilitasi ruang pendopo sebagai pusat seni dan desain (arts &

design center). Sedangkan untuk belajar kelompok, diskusi dan bersosialisasi dengan teman sejawat dan keluarga, difasilitasi beberapa gazebo dengan bentuk yang unik di sekitar sekolah.

(17)

19

Gambar 2.3.3.18. Gazebo & Pendopo.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

• Kantin & Mini Market untuk memenuhi kebutuhan pangan harian. Thursina IIBS menyediakan menu makan utama sebanyak 3 kali dalam sehari (pagi, siang, dan malam).

Selain menu utama harian, para murid juga dapat membeli menu tambahan dan makanan ringan di beberapa kios yang telah disediakan. Kemudian untuk keperluan harian lainnya seperti alat tulis, keperluan mandi dan laundry juga disediakan di minimarket kampus.

Gambar 2.3.3.19. Kantin & Minimarket.

Sumber: Thursinaiibs.sch.id

(18)

20 2.3.4 The Central Mosque of Pristina, Krosovo.

Gambar 2.3.4.6. The Central Mosque of Prisina Sumber: Archdaily.com

The Central Mosque of Pristina berlokasi di Kota Pristina, Kosovo. Bangunan ini merupakan sebuah islamic center dengan total area 8 hektar yang di dalamnya terdapat beberapa ruang dengan fungsi tertentu, yaitu ruang shalat, kantor, hunian bagi pengelola, restaurant, kelas, perpustakaan, dan ruang serbaguna. Bangunan ini memiliki elemen dasar yang menjadikannya sebagai masjid, yaitu menara dan kubah. Pada bangunan ini, menara dijadikan sebagai orientasi pintu masuk utama ke dalam bangunan, kemudian bentuk penutup atap yang cukup jauh dari bentuk kubah menjadikan bangunan ini tampak ikonik serta lebih modern.

Gambar 2.3.4.10. Tampak Samping Masjid Sumber: Archdaily.com

(19)

21

Gambar 2.3.4.11. Suasana Dalam Bangunan Sumber: Archdaily.com

Bangunan ini memanfaatkan pencahayaan alami dengan adanya skylight dan banyak jendela. Dengan memaksimalkan cahaya alami tentu berakibat pada kenyamanan termal dan visual, sehingga bangunan ini menggunakan fasad berlubang sebagai peredam cahaya berlebih, serta penggunaan material tahan panas pada selubung atap berupa Glass fiber reinforced plastic (GRP). Tampak samping dari bangunan masjid ini memperlihatkan massa bangunan yang berbentuk lancip dan serupa dengan desain atap pada rumah gadang yang merupakan rumah adat dari daerah padang.

Gambar 2.3.4.7. Denah Ruang Shalat Pria Sumber: Archdaily.com

(20)

22

Gambar 2.3.4.8. Denah Ruang Shalat Wanita Sumber: Archdaily.com

Denah ruang shalat dari masjid ini terbagi menjadi dua lantai, dengan lantai dasar sebagai ruang shalat bagi pria dan lantai di atasnya merupakan ruang shalat bagi wanita dengan bentuk mezanin. Penggunaan mezanin pada suatu bangunan dapat memaksimalkan sirkulasi cahaya dan udara, selain itu mezanin dapat berfungsi sebagai sarana pemanfaatan ruang secara efisien.

2.4 Kesimpulan tipologi dan studi preseden

Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari tipologi dan studi preseden:

1. SMA Dwiwarna

a. Pemisahan jarak antara gedung asrama murid laki-laki dan perempuan.

b. Diperlukannya fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan olahraga berupa kolam renang, lapangan futsal, basket, serta jogging track.

c. Gedung kantin dijadikan sebagai sarana komunal yang menyatukan murid laki- laki dan permpuan.

d. Diperlukannya ruang yang dapat menampung kegiatan organisasi seperti OSIS, pecinta alam, robotic, fotografi, science club, dll.

2. Kunshan Middle School

a. Zoning peletakkan bangunan berdasarkan jenis kegiatan di dalamnya.

b. Pemisahan antara sirkulasi pedestrian dan kendaraan bermotor.

c. Jalur pedestrian dibuat lebar sehingga dapat dilalui kendaraan apabila terjadi bencana.

3. Thursina IIBS

(21)

23 a. Diperlukannya fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan olahraga outdoor seperti

berkuda dan memanah. Kemudian kegiatan indoor berupa ruang GYM.

b. Diperlukannya fasilitas outdoor berupa pendopo dan gazebo sebagai wadah yang dapat menampung kegiatan belajar kelompok, bersosialisasi, dan kegiatan menghafal quran.

c. Pemisahan area shalat laki-laki dan perempuan pada masjid dengan zoning lantai pada bangunan.

4. The Central Mosque of Pristina

a. Bentuk parametris pada bangunan masjid yang menyerupai atap rumah gadang.

Gambar

Gambar 2.2.1. 1 Tipe Desain Bangunan Sekolah  Sumber: PPT ITERA (Tipologi Sarana Pendidikan)
Gambar 2.3.1.1. SMA Dwiwarna, Indonesia.
Gambar 2.3.1.2. Ruang Kelas.
Gambar 2.3.1.4. Lapangan Basket.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan Layar menu rawat jalan pada aplikasi klinik sumber sehat merupakan menu tampilan rawat jalan pasien yang mana resepsionist menginput data tanggal berobat, klinik

Rekomendasi untuk melindungi tenaga kerja Rekomendasi untuk melindungi tenaga kerja anak tentu akan lebih baik dengan memenuhi anak tentu akan lebih baik dengan memenuhi

Keenam; Pasal 33 tidak melarang usaha orang seorang (non pemerintah),yaitu usaha swasta dalam negeri dan asing untuk usaha- usahaperekonomian yang tidak penting bagi negara atau

Penelitian yang akan dilakukan adalah terfokus pada implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik

(4) Pemindahan kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan ketempat lain yang tidak mengganggu pengguna jalan dan/atau pengguna jasa parkir lain ke

Dimana analisa yang dilakukan dapat dilakukan dengan cara menganalisis/mengolah data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana data yang diperoleh dari

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat, ridho dan karuniaNya sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Echinacea pururea

dari berbagai film animasi kartun yang kita lihat sekarang ini.. Mereka