• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN SENGKETA ADDENDUM DALAM KONTRAK PEMBORONGAN MADE YUDHA WISMAYA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENYELESAIAN SENGKETA ADDENDUM DALAM KONTRAK PEMBORONGAN MADE YUDHA WISMAYA NIM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN SENGKETA ADDENDUM DALAM KONTRAK PEMBORONGAN

MADE YUDHA WISMAYA NIM. 1016051156

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

PENYELESAIAN SENGKETA ADDENDUM DALAM KONTRAK PEMBORONGAN

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

MADE YUDHA WISMAYA NIM. 1016051156

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

Lembar Persetujuan

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING PADA TANGGAL 19 OKTOBER 2015

Pembimbing I,

Dr. Wayan Wiryawan, SH.MH

Pembimbing II,

Dr. Ketut Westra, SH.MH

(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA TANGGAL : 12 NOPEMBER 2015

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Nomor : 1068/UN14.4E/IV/PP/2015 Tanggal 03 Nopember 2015

Ketua : Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH

Sekretaris : Dr. I Ketut Westra, SH., MH

Anggota : 1. I Made Dedy Priyanto, SH., M.Kn

(5)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis. Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang ilmu pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar bacaan.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun.

Denpasar, Oktober 2015 Yang menyatakan,

Made Yudha Wismaya NIM. 1016051156

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmatNya skripsi penulis yang Berjudul “Penyelesaian Sengketa Addendum Dalam Kontrak Pemborongan” diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil karya ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam isi maupun teknik penulisannya, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Sekalipun demikian besar harapan penulis semoga skripsi ini memenuhi kriteria sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, nasehat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH.,MH, Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak I Ketut Sudiarta, SH., MH, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana.

3. Bapak Wayan Bela Siki Layang, SH., MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak I Wayan Suardana, SH., MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(7)

5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH.,MH, Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak A.A. Oka Parwata, SH, M.Si, Ketua Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana.

7. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH, Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar dan meluangkan waktunya memberikan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Bapak Dr. I Ketut Westra, SH.,MH., Dosen Pembimbing II yang dengan sabar dan tidak henti-hentinya memberikan arahan dan masukan, serta mencurahkan ilmunya hingga terselesaikannya skripsi

9. Bapak Dr. I Wayan Novy Purwanto, SH.,MKn Dosen Pembimbing Akademis yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab membimbing peneliti dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

10. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

11. Pimpinan dan Staf Administrasi dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan administrasi fasilitas dan pelayanan selama mengikuti pendidikan.

12. Seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(8)

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan, partisipasinya, dan doa yang selalu menyertai hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini tentu masih banyak kekurangannya, mohon mendapat koreksi, kritik, atau saran, untuk menjadikan skripsi ini lebih baik dan dapat bermanfaat.

Denpasar, Oktober 2015

Penulis

(9)

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif.Pengertian perjanjian atau kontrak diatur Pasal 1313 KUHperdata. Pasal 1313 KUH Perdata berbunyi : "Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih". Amandemen adalah perubahan resmi dokumen resmi atau catatan tertentu, terutama untuk memperbagusnya.

Perubahan ini dapat berupa penambahan atau juga penghapusan catatan yang salah, tidak sesuai lagi. Kata ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada perubahan pada konstitusi sebuah Negara (amandemen konstitusional).

Konstitusional merupakan prinsip-prinsip dasar politik serta hukum yang mencakup struktur, prosedur serta kewenangan/hak serta kewajiban. Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada perjanjian pokoknya Jasa konstruksi sebagaimana terkandung dalam undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi,merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PR17M/2007 Tentang standar dan pedoman pengadaan jasa konstruksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur melakukan addendum kontrak pemborongan tidak dijelaskan secara khusus dalam undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, namun prosedurnya hanya didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007. Pola penyelesaian sengketa amandemen/addendum kontrak pemborongan tidak diatur secara khusus dalam undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi maupun dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standard an pedoman pengadaan jasa konstruksi, penyelesaian sengketa yang mungkin terjadi umumnya dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak awal sebelum dilakukan amandemen/addendum yaitu melalui musyawarah, mediasi, konsiliasi ataupun melalui pengadilan.

Kata Kunci: kontrak (perjanjian), amandemen/addendum, konstitusional, jasa pemborongan

(10)

ABSTRACT

This study uses a type of research in which normative law, Understanding agreements or contracts set forth in Article 1313 of the Civil Code. Article 1313 of the Civil Law reads: "The agreement is an act by which one or more parlies bind themselves to one person or more". Meanwhile, according to the doctrine (old theory ) called the agreement is "legal actions based on an agreement for the legal consequences. "Addendum is a term in the contract or letter of agreement which means additional clause or article that is physically separate from the treaty anyway but legally attached to the treaty anyway.Construction services as contained in Law No. 18 of 1999 on construction services is one of the activities in the field of economic social and cultural development has an important role in achieving various targets in the realization of the nasional. Regulation of the Minister of Public Works No. 43 PRT M 2007. The results showed that the procedure did not chartering contract addendum specifically described in Law No. 18 of 1999 on construction sendees, but the procedure is only based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 43 / PRT / M / 2007. The pattern of dispute resolution amendment addendum chartering contract is not specifically regulated in Law No. 18 of1999 on services in the construction and regulation of the Minister of Public Works No. 43 / PRT / Ml 2007 on standards and guidelines for the procurement of construction servicessettlement of disputes that may occur generally carried out in accordance with the provisions of the contract prior to the start of the amendment / addendum that through consultation, mediation, conciliation or through the courts.

Keywords: contract (agreement), amendment / addendum, constitutional, chartering

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL LUAR ... i

SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 9

1.4 Orisinalitas ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 11

a. Tujuan Umum ... 11

b. Tujuan Khusus ... 11

1.6 Manfaat Penelitian... 12

a. Manfaat Secara Teoritis ... 12

(12)

1.7 Landasan Teoritis ... 12

1.8 Metode Penelitian ... 19

a. Jenis Peneitian... 19

b. Jenis Pendekatan ... 20

c. Sumber Bahan Hukum ... 21

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 22

e. Teknik Pengolahan Bahan Hukum ... 22

f. Teknik Analisis Bahan Hukum ... 22

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONTRAK DAN ADDENDUM KONTRAK ... 24

2.1 Pengertian Kontrak Dan Addendum Kontrak ... 24

2.2 Asas-asas Dalam Kontrak ... 33

2.3 Bentuk dan Jenis Kontrak ... 38

2.4 Fungsi Kontrak ... 43

2.5 Jasa Pemborongan ... 44

BAB III PROSEDUR ADDENDUM PADA KONTRAK PEMBORONGAN. ... 48

3.1 Tahapan Perancangan Kontrak ... 48

3.2 Prosedur Addendum Pada Kontrak Pemborongan ... 53

BAB IV POLA PENYELESAIAN SENGKETA PADA ADDENDUM KONTRAK PEMBORONGAN ... 61

4.1 Pola Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan ... 61

4.2 Pola Penyelesaian Sengketa Melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa ... 64

(13)

BAB V PENUTUP ... 75

5.1 Kesimpulan... 75

5.2 Saran-Saran ... 76

DAFTAR BACAAN ... 78

Referensi

Dokumen terkait

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) merupakan suatu lembaga2. khusus yang dibentuk dan diatur dalam Undang-undang

Mengenai penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui badan arbitrase Syariah dengan pedoman pada undang- undang nomor 30 tahun 1999 menunjukkan bahwa arbitrase

Seingnya terjadi sengketa dalam pelaksanaan suatu kontrak konstruksi terjadi karena adanya perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan konstruksi, yang

Pada tanggal 12 Agustus 1999 telah disahkan dan diundangkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dengan pertimbangan

Tesis ini membahas tentang “Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah” yang terdiri dari 5 (lima) bab dan masing-masing bab

15 Pelaksanaan penyelesaian sengketa kontrak konstruksi dilakukan secara bertahap dengan mengacu kepada Peraturan Lembaga LKPP nomor 18 tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Kontrak

Dengan adanya mekanisme penyelesaian sengketa melalui arbitrase sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999, pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa dapat menghindari proses pengadilan

Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Arbiter adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa atau