• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

P U T U S A N

Nomor 60/ Pdt.Sus-PHI/ 2018/ PN Tpg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR, NIK: 2101 0728 0873 0004, Tempat & Tgl. Lahir: Belawan -Medan, 28 Agustus 1973, Jenis Kelamin: Laki-laki, Pekerjaan terakhir:

Pekerja/Karyawan PT. BINTAN LAGOON RESORT, Jabatab di perusahaan: Staf Departemen Recreation, Alamat/tempat tinggal: Jln. Industri RT. 004 - RW. 001 Tanjung Uban Timur - Bintan Utara - Kabupaten Bintan, yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Lawan

PT. BINTAN LAGOON RESORT , dalam hal ini wakili oleh Mr. Tay Cheow Ann Michael, selaku Presiden Direktur, yang berkedudukan di Jl. Indera Segara Site A-12 Lagoi, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau Indonesia, dalam perkara ini memberikan kuasa kepada kuasanya: Cholderia Sitinjak, S.H,. M.H dan Rendy Rinaldi F, S.H,. M.H, adalah Advokat, Konsultan Hukum, Legal Drafter dan Pengacara pada “Law Office Lubis, Sitinjak, Rambe (LSR) &

Associates” beralamat dan berkantor di Jalan Merpati No.

35, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang, Provinsi Kepu lauan Riau, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Agustus 2018, selanjutnya di sebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang tersebut ;

Setelah membaca berkas-berkas dalam perkara ini;

Setelah mendengar keterangan dari Penggugat dan Tergugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Setelah memeriksa bukti-bukti dari kedua belah pihak yang terungkap di persidangan;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dari Tergugat;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tertan ggal 10 Juli 2018 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pen gadilan Negeri Tanjungpinang tertanggal 23 Juli 2018 dengan Register Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa PENGGUGAT adalah Pekerja / Karyawan Perusahaan PT. BINTAN

LAGOON RESORT yang beralamat di Jalan Indera segara Site A-12 – Desa Sebong Lagoi – Kecamatan Teluk Sebong – Kabupaten Bintan – Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana tersebut di atas, dengan jabatan Staff Departemen Recreation, mulai bekerja tanggal 01-Maret-1996, diputus hubungan kerja (PHK) sepihak tanggal 23-Desember-2016 (masa kerja 21 tahun) dengan upah sebulan Rp. 2,836,813.00 (dua juta delapanratus tigapuluh enam ribu delapanratus tigabelas rupiah);

2. Bahwa PT. BINTAN LAGOON RESORT – dalam hal ini sebagai TERGUGAT adalah Perusahaan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang usaha bisnis perhotelan / pariwisata, berdiri sejak tahun 1996 hingga sekarang sudah lebih dari 21 tahun, dan telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara TERGUGAT (PT. BINTAN LAGOON RESORT) dengan Serikat Pekerja – dalam hal ini Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (Federasi SP.PAR) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI) di PT. BINTAN LAGOON RESORT;

3. Bahwa secara kronologis atas kasus PHK PENGGUGAT sebelumnya melalui Pengurus SP.PAR – K.SPSI di PUK PT. BINTAN LAGOON RESORT dengan Surat Nomor : 006 /INT/PUK/V/2017 tanggal 08 Mei 2017 telah mengajukan Permohonan Perundingan Bipartit yang ditandatangani oleh Sdr. NOFRIADI Jabatan Seksi Hukum Pembelaan dan Sdr. ZULKARNAIN Jabatan Seksi Humas, namun Pihak TERGUGAT tidak pernah memberikan respon;

4. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT pada tanggal 07-Juli-2017 telah mengundurkan diri dari keanggotaan Serikat Pekerja Pariwisata (SP.PAR) –

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

K.SPSI PT. BINTAN LAGOON RESORT; dan bahwa PENGGUGAT pada tanggal 08-Juli-2017 telah bergabung dan menandatangani Surat Permohonan dan Pernyataan menjadi Anggota Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F.SPSI) REFORMASI di bawah naungan Koordinator Daerah (KORDA) Kabupaten Bintan – Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Pariwisata (SP.PAR) – F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT; hingga selanjutnya pernah ditempuh Pengurus Un it Kerja (PUK) SP.PAR F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT dengan Surat Nomor : 01 /PAR / UK / BL / VIII / 2017 tanggal 02-Agustus-2017 melimpahkan kasus PHK atas nama ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR (PENGGUGAT) kepada Pengurus F.SPSI.REFORMASI KORDA Kabupaten Bintan untuk penyelesaian kasus PHK Pihak PENGGUGAT tersebut;

5. Bahwa TERGUGAT telah ingkar janji dan bertentangan dengan PKB yang telah disepakati sebagaimana pada halaman 48 - Bab XII Pemutusan Hubungan Kerja - Pasal 65; yang berbunyi :

(1) Pengusaha dan Serikat Pekerja berusaha secara maksimal untuk menghindari PHK;

(2) Apabila PHK tidak dapat dihindari maka pelaksanaannya dilakukan berdasarkan Bipartit dan seterusnya ke tingkat yang lebih tinggi;

(3) Setiap terjadinya PHK akan mengacu pada PKB dan Undang-undang yang berlaku;

(4) Penyelesaian hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Serikat Pekerja dan Managemen atau setelah ada Keputusan Pengadilan Hubungan Industrial;

Dari 7 (tujuh) jenis-jenis PHK yang tertulis pada halaman 48 - pasal 66 PKB yang disepakati, tidak ada satupun yang memenuhi syarat PHK Klasifikasi Pelanggaran Berat;

6. Bahwa TERGUGAT telah melakukan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap PENGGUGAT dengan tuduhan melakukan membongkar rahasia Perusahaan atau mencemarkan nama baik melalui Media Sosial Facebook yang negatif; bukti tuduhan tersebut tidak ada, karena sampai saat ini PENGGUGAT belum pernah dipanggil / diproses hukum untuk penyidikan oleh pihak yang berwajib, tertulis pada Surat PHK di poin (1);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

7. Bahwa TERGUGAT juga melakukan fitnah dan menuduh bahwa PENGGUGAT melakukan, menyerang, menganiaya, mengancam dan mengintimidasi secara fisik atau mental, menghina secara kasar pengusaha atau keluarga pengusaha dan atau teman pengusaha dan atau teman sekerja di lingkungan kerja. Pada surat PHK di poin (2) sama sekali tidak ada bukti; siapa orangnya yang dimaksud. Pada tuduhan tersebut dan sampai saat ini PENGGUGAT tidak pernah dipanggil untuk proses hukum oleh pih ak yang berwajib berdasarkan tuduhan tersebut;

8. Bahwa TERGUGAT tidak memahami adanya SURAT EDARAN MAHKAMAH KONSTITUSI Nomor : 012 / PUU-1/ 2003 tentang Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan Pekerja melakukan Kesalahan Berat; yaitu Pengusaha dilarang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan alasan Kesalahan Berat sebelum adanya Putusan Pengadilan Tentang Pidana Kesalahan Berat dimaksud;

9. Bahwa TERGUGAT telah ingkar janji terhadap yang disepakati dalam PKB pasal 53 ayat (1) Setiap Pekerja berhak atas cuti 12 (duabelas) hari kerja sebagai cuti tahunan yang dibayarkan setelah satu tahun terus menerus. Di ayat (4) cuti tahunan boleh ditunda paling lambat 6 (enam) bulan sejak cuti jatuh tempo kecuali keadaan kebutuhan operasional. Ternyata PENGGUGAT masih memiliki hak cuti sebanyak 42 (empatpuluh dua) hari – setara dengan cuti empat tahun yang berlalu secara berturut-turut;

10. Bahwa TERGUGAT sangat tidak patuh kepada Instansi Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) – dalam hal ini Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, dengan Surat Nomor : 567 / DPM PTSP TK-HI / 901 tertanggal 17 Oktober 2017; yang mengeluarkan ANJURAN agar kepada TERGUGAT – PT.

BINTAN LAGOON RESORT memanggil kembali bekerja PENGGUGAT – Sdr. ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR melalui surat untuk dipekerjakan kembali pada posisi atau jabatan semula;

11. Bahwa TERGUGAT melalui Kuasa Hukumnya pada pertemuan Tripartit untuk MEDIASI tidak bersedia memberikan keterangan apapun karena PENGGUGAT – Sdr. ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR saat itu didampingi oleh Pengurus Serikat Pekerja F.SPSI.REFORMASI KORDA Kabupaten Bintan selaku PENERIMA KUASA dari PUK SP.PAR F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT – dalam hal ini

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Pemegang SK Nomor : 146 / 565 / TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR. F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT, dimana dipandangnya status SK Surat Tanda Bukti Pencatatan Serikat Pekerja yang diterbitkan oleh Dinas PM- PTSP-TK Kabupaten Bintan tersebut masih dalam proses hukum (karena masih dalam gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara – PTUN), padahal proses hukum atas gugatan tersebut; dalam hal ini gugatan melalui PTUN tertanggal 06-Januari-2017 oleh PT. BINTAN LAGOON RESORT kepada KEPALA DINAS PM PTSP TK Kabupaten Bintan (sebagai Tergugat I di PTUN) dan KETUA PUK SP.PAR F.SPSI.REFORMASI (sebagai Tergugat II Intervensi) belum memiliki kekuatan hukum tetap; dimana terhadap PUTUSAN PTUN Tanjungpinang di Batam yang dimohonkan BANDI NG dan sekarang dimohonkan KASASI tersebut;

- Sebelumnya dengan PETITUM berbunyi : DALAM PENUNDAAN :

(1) Mengabulkan Permohonan Penundaan Penggugat;

(2) Mewajibkan kepada Tergugat untuk menunda pelaksanaan objek sengketa Tanda Bukti Pencatatan Nomor : 146 / 565 / TK- III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tand Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR. F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT selama pemeriksaan berlangsung sampai adanya Putusan Pengadilan dalam Perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

DALAM POKOK PERKARA :

(1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

(2) Menyatakan Batal atau Tidak Sah Surat Tanda Bukti Pencatatan Nomor : 146/565/TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR.

F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT yang diterbitkan oleh Tergugat;

(3) Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Tanda B Bukti Pencatatan Nomor : 146/565/TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR.

F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

(4) Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam sengketa ini;

- Bahwa Putusan PTUN Tanjung Pinang di Batam Nomor : 2 / G/2017 / PTUN-TPI tanggal 24 Mei 2017 yang Mengadili :

DALAM PENUNDAAN :

(1) Menolak Permohonan Penggugat tentang Penundaan Pelaksanaan Tanda Bukti Pencatatan Nomor : 146 / 565 / TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK.

SP.PAR. F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT;

DALAM EKSEPSI :

Menolak EKSEPSI Tergugat I dan Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA :

(1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

(2) Menyatakan Batal atau Tidak Sah Surat Tanda Bukti Pencatatan Nomor : 146 / 565 / TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR.

F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT;

(3) Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Tanda Bukti Pencatatan Nomor : 146 / 565 / TK-III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 Tentang Tanda Bukti Pencatatan PUK. SP.PAR.

F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT;

- Bahwa atas Putusan PTUN Tanjung Pinang di Batam Nomor : 2 / G/2017 / PTUN-TPI tanggal 24 Mei 2017 tersebut, KEPALA DINAS PM PTSP TK Kabupaten Bintan sebagai Tergugat I dan KETUA PUK SP.PAR F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT sebagai Tergugat II Intervensi masing-masing menyatakan Banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) Medan; Tergugat I mengajukan Banding tanggal 31 Mei 2017 dan Surat Pernyataan Banding tanggal 5 Juni 2017;

dan Tergugat II Intervensi menyatakan Banding dengan Akta Permohonan tanggal 6 juni 2017 dan menyerahkan Memori Banding tanggal 11 Juli 2017;

- Bahwa terhadap Permohonan Banding atas Putusan PTUN Tanjung Pinang di Batam Nomor : 2 / G/2017 / PTUN-TPI tanggal 24 Mei 2017 tersebut PT.TUN Medan pada tanggal 13 September 2017 telah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

mengeluarkan Putusan Nomor : 157 / B / 2017 PT.TUN-MDN yang MENGADILI :

(1) Menerima Permohonan Banding Tergugat I / Pembanding I dan Tergugat II Intervensi / Pembanding II;

(2) Menguatkan Putusan PTUN Tanjung Pinang di Batam Nomor : 2 / G/

2017 / PTUN-TPI tanggal 24 Mei 2017 yang dimohonkan Banding;

(3) Menghukum Tergugat / Pembanding, dan Tergugat II Intevensi / Pembanding II untuk membayar biaya perkara pada dua tingkat Peradilan, yang untuk tingkat Banding sebesar Rp. 250,000 (duaratus limapuluh ribu rupiah);

- Bahwa atas Putusan PT.TUN Medan Nomor : 157 / B / 2017 PT.TUN- MDN tanggal 13 September 2017 tersebut, selanjutnya KEPALA DINAS PM PTSP TK Kabupaten Bintan sebagai Tergugat I / Pembanding I dan KETUA PUK SP.PAR F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT sebagai Tergugat II Intervensi / Pembanding II masin g-masing menyatakan KASASI ke MAHKAMAH AGUNG Jakarta; Tergugat I mengajukan Kasasi tanggal 27 Oktober 2017; dan Tergugat II Intervensi / Pembanding II menyatakan Kasasi dengan Akta Permohonan Nomor : 14 / K / 2017 / PTUN-TPI tanggal 27 Oktober 2017; dan Memori Kasasi (yang dibuat / ditulis tertanggal 30 Oktober 2017) telah diserahkan melalui PTUN Tanjung Pinang di Batam pada tanggal 03 November 2017;

Bahwa apa yang disampaikan oleh Kuasa Hukum TERGUGAT dalam pertemuan Tripartit sidang MEDIASI oleh Dinas PM-PTSP-TK Kabupaten Bintan – yang tidak bersedia memberikan keterangan apapun karena Sdr.

ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR (sekarang sebagai Pihak PENGGUGAT) pada waktu itu didampingi oleh Pengurus F.SPSI.REFORMASI KORDA Kabupaten Bintan selaku PENERIMA KUASA dari PUK SP.PAR F.SPSI.REFORMASI PT. BINTAN LAGOON RESORT yang status SK Tanda Bukti Pencatatan -nya Nomor : 146 / 565 / TK- III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 masih dalam proses hukum tersebut sangatlah berlebihan dan tidak paham menghargai proses hukum yang sedang berlangsung, dan bahwa Putusan Hakim PTUN belum incraacht – belum memiliki kekuatan hukum tetap;

15. Bahwa PENGGUGAT waktu itu dengan Surat Nomor : 031 / KORDA / F.SPSI.R / KB / X / 2017 tanggal 22 Oktober 2017 telah menyampaikan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

jawaban yang isinya MENERIMA ANJURAN dari Putusan MEDIASI oleh Dinas PM-PTSP-TK Kabupaten Bintan Nomor : 567 / DPM-PTSP TK-HI / 901 tanggal 17 Oktober 2017;

16. Bahwa PENGGUGAT waktu dengan Surat Nomor : 032 / KORDA /F.SPSI.R / KB / X / 2017 tanggal 22 Oktober 2017 juga telah menyampaikan kepada Pihak TERGUGAT – Pihak Managemen PT. BINTAN LAGOON RESORT agar juga bisa MENERIMA ANJURAN dari Putusan MEDIASI oleh Dinas PM- PTSP-TK Kabupaten Bintan Nomor : 567 / DPM-PTSP TK-HI / 901 tanggal 17 Oktober 2017; namun TERGUGAT tidak memberikan jawaban / respon apapun;

17. Bahwa PENGGUGAT – ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR yang notabene masih usia produktif dan mempunyai tanggungan / sebagai tulang punggung sumber penghidupan keluarganya serta masih mengharapkan untuk dapat dipekerjakan kembali sesuai ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku; Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;

Pasal 151 - ayat (1) :

Pengusaha, Pekerja/Buruh, Serikat Pekerja / Serikat Buruh dan Pemerintah dengan segala upaya h arus mengusahakan agar jangan sampai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja;

Pasal 155 – ayat (1) :

Pemutusan Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 151 ayat (3) batal demi hukum;

18. Bahwa tindakan TERGUGAT yang sampai saat ini belum melaksanakan kewajibannya membayar upah PENGGUGAT setiap bulannya haruslah dianggap sebagai Perbuatan melawan hukum, atau setidak-tidaknya telah mengabaikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; pasal 155 – ayat (2) dan ayat (3) Jo. Putusan MAHKAMAH KONSTITUSI Nomor : 37 / PUU-IX / 2011;

19. Bahwa mengingat PENGGUGAT – ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR mempunyai tanggungan / kewajiban untuk memberikan nafkah keluarganya yang hingga saat ini belum memiliki sumber penghasilan serta adanya kepastian hukum, maka kami selaku PENERIMA KUASA Pihak PENGGUGAT dengan ini mengajukan ke hadapan Yang Mulia Majelis

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Hakim, mohon kiranya dijatuhkan PUTUSAN SELA agar TERGUGAT membayar upah setiap bulannya kepada PENGGUGAT sebagaimana diatur dalam Undang-undang RI Nomor 2 tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; pasal 96 – ayat (1) :

Apabila dalam persidangan pertama secara nyata-nyata pihak Pengusaha terbukti tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan - pasal 155 – ayat (3) : Hakim Ketua Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa Perintah kepada Pengusaha untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima Pekerja / Buruh yang bersangkutan;

Pasal 96 – ayat (2) :

Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dijatuhkan pada hari itu juga atau pada hari persidangan ke dua;

Pasal 96 – ayat (3) :

Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak juga dilaksanakan oleh Pengusaha, Hakim Ketua Sidang memerintahkan Sita Jaminan dalam sebuah Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial;

Pasal 96 – ayat (4) :

Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan Penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak dapat diajukan Perlawanan dan /atau tidak dapat digunakan upaya hukum;

Berdasarkan fakta-fakta serta alasan-alasan hukum di atas Pihak PENGGUGAT dengan ini memohon ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kelas I-A Tanjung Pinang yang memeriksa, dan mengadili Perkara ini untuk memutuskan sebagai berikut : PRIMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Pihak PENGGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Sah menurut hukum atas Permohonan Pihak PENGGUGAT – ABDUL RAHIM AMIRULLAH IBRAHIM SIREGAR - untuk dipekerjakan kembali sesuai dengan ANJURAN Mediator dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bintan;

3. Memutuskan dan menghukum serta menjatuhkan PUTUSAN SELA kepada TERGUGAT untuk tetap membayar upah pada setiap bulannya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

kepada PENGGUGAT sesuai Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan – pasal 155 – ayat (2) Jo. Putusan MAHKAMAH KONSTITUSI RI Nomor : 37 / PUU-IX / 2011;

4. Menerima ANJURAN dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Nomor : 567 / DPM-PTSP TK-HI / 901 tanggal 17 Oktober 2017 sebagai acuan;

5. Menetapkan Sita Jaminan aset berupa barang bergerak maupun tidak bergerak milik TERGUGAT;

6. Menghukum dengan Membebankan kepada TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam Perkara ini;

SUBSIDAIR :

Namun jika Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kelas I-A Tanjung Pinang berpendapat lain, Pihak PENGGUGAT memohon PUTUSAN yang seadil-adilnya (exaequo et bono)

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk Penggugat datang menghadap Principalnya sedangkan Tergugat datang menghadap kuasanya tersebut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara akan tetapi tidak berhasil, kemudian pemeriksaan perkara dilanjutkan den gan membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut telah mengajukan Jawaban tertanggal 27 September 2018 sebagaimana dengan surat jawabannya yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:

--- SALIN JAWABAN TERGUGAT---

Menimbang, bahwa atas Eksepsi dan Jawaban Tergugat, Penggugat telah menyampaikan Repliknya tertanggal 4 Oktober 2018, demikian juga Tergugat telah menyampaikan Dupliknya tertanggal 11 Oktober 2018;

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil gugatannya, Pen ggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa foto copy surat - surat yang telah diberi materai dengan cukup dan telah pula disesuaikan dengan aslinya dipersidangan, dan seluruh bukti tersebut diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan P-9 yakni sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

1. Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama PT. Bintan Lagoon Resort tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, selanjutnya diberi tanda P--1;

2. Fotocopy Surat Pemutusan Hubungan Kerja Penggugat No.

023/HR/BLR/XII/2016 tertanggal 23 Desember 2016, selanjutnya diberi tanda P--2;

3. Fotocopy Anjuran Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan No.567/DPMPTSPTK-HI/901 tertanggal 17 Oktober 2017, selanjutnya diberi tanda P--3;

4. Fotocopy Pay Slip period of: October 2016, selanjutnya diberi tanda P--4;

5. Fotocopy Surat Referensi Awal Bekerja pada bulan Maret 1996, selanjutnya diberi tanda P--5;

6. Fotocopy Surat Penghargaan Kandidat Pekerja Terbaik pada tanggal 28 Juli 1998, selanjutnya diberi tanda P--6;

7. Fotocopy Surat Kenaikan Level Jabatan pada tanggal 7 Juni 1999, selanjutnya diberi tanda P--7;

8. DVD Rekaman Sidang Kode Etik sebelum PHK, selanjutnya diberi tanda P-- 8;

9. Fotocopy Catatan Kronologi Kejadian sebelum PHK, selanjutnya diberi tanda P--9;

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, Penggugat tidak menghadirkan saksi walupun Majelis Hakim telah memberikan kesempatan untuk itu;

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil bantahannya,Tergugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotocopy surat-surat yang telah diberi materai dengan cukup dan telah pula disesuaikan dengan aslinya dipersidangan kecuali bukti T-1, T-8, T-9, T-10 dan T-11, tanpa dengan asli dan seluruh bukti tersebut diberi tanda Bukti T-1 sampai dengan T-14 yakni sebagai berikut :

1. Fotocopy surat gugatan Penggugat melalui kuasanya Darsono ketua FSPSI Reformasi Kabupaten Bintan No. 46/Pdt.Sus-PHI/2017/PN. Tpg tertanggal 22 November 2017, selanjutnya diberi tanda T--1;

2. Fotocopy surat replik Penggugat tertanggal 17 Januari 2018, melalui kuasanya dalam gugatan No. 46/Pdt.Sus-PHI/2017/PN. Tpg tertanggal 22 November 2017, selanjutnya diberi tanda T--2;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

3. Fotocopy Pengadilan perkara No. 46/Pdt.Sus-PHI/2017/PN. Tpg tertanggal 22 November 2017, selanjutnya diberi tanda T--3;

4. Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama (Cooperative Working Agreement) Bintan Lagoon Resort 2013 - 2015, selanjutnya diberi tanda T--4;

5. Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama (Perpanjangan) antara PT. BLR dan PUK SP PAR KSPSI PT. BLR yang dibuat tanggal 29 Maret 2016, selanjutnya diberi tanda T--5;

6. Fotocopy surat No. 025/Adv-LSR/LO/IX/2017 perihal mohon pertimbangan pemberian ijin mogok kerja dan unjuk rasa karyawan PT. Bintan Lagoon Resort, tertanggal 20 September 2017, selanjutnya diberi tanda T--6;

7. Fotocopy surat pemberitahuan perundingan tanggal 16 September 2017, selanjutnya diberi tanda T--7;

8. Fotocopy hasil print dari Face Book bahwa Penggugat telah mencemarkan nama baik perusahaan PT. Bintan Lagoon Resort, selanjutnya diberi tanda T--8;

9. Fotocopy hasil print dari Face Book bahwa Penggugat telah mencemarkan nama baik perusahaan, memfitnah dengan ujaran kebencian di FB Akun BLR dan dibaca ribuan orang (PT.Bintan Lagoon Resort malu dan merasa tercemar namanya), selanjutnya diberi tanda T--9;

10. Fotocopy hasil print dari Face Book bahwa Penggugat telah menghina, memfitnah dengan ujaran kebencian dengan kata-kata kasar yang tidak etis terhadap owner dan pihak manejemen teman sejawat sesama pekerja lainnya dan HRD, selanjutnya diberi tanda T--10;

11. Fotocopy hasil print dari Face Book bahwa Penggugat telah membuat pih ak perusahaan terganggu dengan cara beramai-ramai memblok pintu gerban g perusahaan di pintu masuk, selanjutnya diberi tanda T--11;

12. Fotocopy Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang No. 104 K/TUN/2018 tanggal 6 Maret 2018, selanjutnya diberi tanda T--12;

13. Fotocopy Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang No. 45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN Tpg tanggal 14 Maret 2018, selanjutnya diberi tanda T--13;

14. Fotocopy Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.

157/B/2017/PT.TUN-Medan, selanjutnya diberi tanda T--14;

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, Tergugat juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yakni saksi Petrus Robert Muda DL dan saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Syafrizal Umar, telah memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokokn ya menerangkan sebagai berikut :

− Bahwa Penggugat mulai bekerja diperusahaan Tergugat sejak bulan Maret 1996;

− Bahwa pada tanggal 22 September 2017 sekitar pagi-pagi, Penggugat dan rekan-rekannya datang mau menemui Management dengan menghalang- halangi jalan masuk lalu berkomunikasi dengan Penggugat dan Pak Darsono selama lebih kurang 1 (satu) jam dengan mengatakan hati -hati herdernya yang berbaju kuning;

− Bahwa Penggugat dan rekan-rekannya berusaha untuk menurunkan staf dari busnya dan ada yang turun ikut mereka dan ada yang lanjut bekerja;

− Bahwa Penggugat dan rekan-rekannya mau melakukan mogok kerja yang tuntutannya selisih upah minimum Kabupaten Bintan;

− Bahwa Penggugat di PHK pada bulan Desember 2016;

− Bahwa Penggugat di PHK terkait dengan postingannya di media sosial FB terkait dengan penghinaannya terhadap perusahaan dengan mengatakan karena sering diberi makan lauk telor dari perusahaan dan juga menyebutkan kata-kata dulu bos yang memelihara lonte sekarang lonte yang memelihara si bos;

− Bahwa Penggugat dengan mengeluarkan kata-kata lonte tidak menyebutkan nama lalu Management berkesimpulan bahwa kata-kata tersebut ditujukan kesalah satu karyawan lalu setelah itu Management melakukan PHK karen a merupakan pelanggaran berat karena ada diatur dalam Lampiran 2 Klasifikasi pelanggaran dan sanksi huruf (c) klasifikasi pelanggaran berat Perjanjian Kerja Bersama tahun 2013 - 2015 PT. Bintan Lagoon Resort;

− Bahwa Management memPHK tanpa memberikan uang pesangon kepada Penggugat dan Penggugat menolak PHK sepihak tersebut;

− Bahwa Penggugat melaporkan ke Disnaker Kabupaten Bintan lalu Di snaker Kabupaten Bintan memberikan Anjuran yaitu mempekerjakan kembali ke tempat semula;

Menimbang, bahwa selanjutnya Para Penggugat dan Tergugat masing- masing mengajukan kesimpulannya tertanggal 6 Desember 2018;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Menimbang, bahwa untuk singkatnya uraian pu tusan ini maka segala sesuatu yang telah dicatat dalam berita acara persidangan dianggap seluruhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi di dalam perkara ini dan selanjutnya memohon untuk putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM PROVISI

Menimbang, bahwa oleh karena dalam gugatan Penggugat telah mengajukan tuntutan Provisi, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan memeriksa tuntutan dalam Provisi Penggugat tersebut;

Menimbang, bahwa dalil dalam Provisi Penggugat pada pokoknya adalah memerintahkan kepada Tergugat untuk memberikan upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima Penggugat sesuai dengan Pasal 96 ayat (1) Undang- undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan dalam Provisi Penggugat tersebu t Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan Provisi dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial diatur dalam Pasal 96 ayat (1) pada pokoknya menyatakan bahwa “Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak pengusaha terbukti tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada pengusaha untuk membayar upah beserta hak–hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh yang bersangkutan”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud Putusan Sela dalam Pasal 96 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, telah dijelaskan dalam Petunjuk Tehnis Pelaksanaan tentang Undang-undang tersebut huruf k point 1 adalah apabila pada persidangan pertama, nyata-nyata terbukti Pengusaha tidak membayar upah dan hak-hak lainnya pekerja/buruh yang dikenakan skorsing oleh Pengusaha maka Majelis Hakim Ketua sidang harus segera menjatuhkan putusan sela yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

memberi perintah kepada pengusah a untuk membayar upah dan hak-hak lainnya yang biasa diterima oleh pekerja/buruh;

Menimbang, bahwa selanjutnya tentang waktu penjatuhan putusan sela tersebut diatur dalam ayat berikutnya yakni Pasal 96 ayat (2) pada pokoknya menyatakan ...dapat dijatuhkan pada hari persidangan itu juga atau pada persidangan kedua”;

Menimbang, bahwa oleh karena pada persidangan pertama dan kedua berlangsung Penggugat tidak mengajukan bukti surat sebagai bukti permulaan mengenai tuntutan Provisi dimaksud sehingga menurut Majelis Hakim tu n tu tan Provisi Penggugat tersebut akan dipertimbangkan bersama dalam pokok perkara maka cukup alasan untuk menolak tuntutan Provisi Penggugat;

DALAM EKSEPSI;

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat telah mengajukan beberapa eksepsi yaitu :

1. Nebis In Idem karena perkara ini sama dengan perkara yang dulu, baik dalil - dalil gugatannya juga objek-objek perkara dan juga penggugatnya;

2. Gugatan Obscuur Libel/Kabur karena di dalam gugatannya antara posita dan petitum tidak sejalan, tidak saling mendukung bahkan sangat bertentangan;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tersebut diatas, Majelis Hakim memberikan pertimbangan satu persatu sebagai berikut :

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi angka 1 (satu) tentang Nebis In Idem tersebut Penggugat dalam Repliknya mendalilkan bahwa terdapat perbedaan dengan perkara No. 45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg karena dalam perkara tersebut tidak menyangkut pokok perkara (Niet onvankelijke Verklaard/NO), berarti gugatan dapat diajukan kembali hanya tidak memberikan kuasa kepada pihak lain;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim akan menelaah gugatan Penggugat serta segala bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat maupun Tergugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Menimbang, bahwa jika dihubungkan gugatan Penggugat tertanggal 10 Juli 2018 tersebut dengan bukti Penggugat berupa bukti bertanda P-2, P-3, P-4 dan P-5 maka diperoleh fakta-fakta juridis sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat (Abdul Rahim Amirullah Ibrahim Siregar) adalah pekerja/karyawan PT. Bintan Lagoon Resort dalam mengajukan gugatannya tidak memberikan kuasa kepada orang lain melainkan dia sendiri selaku principal;

2. Bahwa dasar gugatan Penggugat dalam posita gugatannya adalah mengenai Pemutusan Hubungan Kerja sepihak;

Menimbang, bahwa Gugatan dalam perkara terdahulu yaitu perkara No.

45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg (vide bukti T-1 dan T-3 = T-13) adalah: Penggugat (Abdul Rahim Amirullah Ibrahim Siregar) telah memberikan kuasa kepada Darsono dan Ir. Tavip Frontasia, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris FSPSI Reformasi Koordinator Daerah Kabupaten Bintan ;

Menimbang, bahwa perkara PHI No. 45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg telah diputus pada tanggal 14 Maret 2018, yang amarnya dalam eksepsi : Mengabulkan eksepsi Tergugat, dalam pokok perkara : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima atau Niet Onvankelijkeverklaart (NO). Dan salah satu pertimbangan hukum putusan tersebut adalah bahwa tanda bukti pencatatan No. 146/565/TK-III/SP/2015, tanggal 21 September 2015 tentang tanda bukti pencatatan PUK SP PAR FSPSI R PT. Bintan Lagoon Resort sampai saat ini masih berada dalam tingkat kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara a quo masih dalam proses berjalan dan belum memiliki kekuatan hukum tetap;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta juridis yang diperoleh dari gugatan Penggugat serta bukti-bukti Penggugat dan Tergugat, maka Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :

Bahwa antara kedua perkara tersebut diatas terlihat adanya perbedaan dalam bertindak untuk beracara di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Penggugat dalam perkara a quo (No. 60/Pdt.Sus-PHI/2017/PN. Tpg) dalam mengajukan gugatannya tidak memberikan kuasa kepada orang lain melain kan dia sendiri selaku principal sedangkan Penggugat dalam perkara terdahulu (No.

45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg) dalam mengajukan gugatannya telah memberikan kuasa kepada Darsono dan Ir. Tavip Frontasia, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris FSPSI Reformasi Koordinator Daerah Kabupaten

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Bintan sehingga putusan perkara terdahulu (No. 45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg) menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima atau Niet Onvankelijkeverklaart (NO) yang pada pokoknya mengenai legal standing kuasa hukum Penggugat tidak sah untuk mewakili Penggugat bersidang di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang karena Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang menyatakan batal atau tidak sah surat tanda bukti pencatatan No. 146/565/TK/III/SP/2015 tanggal 21 September 2015 tentang tanda bukti pencatatan PUK SP PAR F.SPSI Reformasi PT. Bintan Lagoon Resort;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan tersebut, oleh karena telah terbukti bahwa antara perkara a quo dengan perkara PHI No.

45/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Tpg terlihat adanya perbedaan dalam bertindak untuk beracara di Pengadilan Hubungan Industrial, maka menurut pendapat Majelis Hakim gugatan perkara Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg tidak mengandung Azas Nebis in idem, maka eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat Nebis in idem sehingga beralasan menyatakan eksepsi Tergugat tersebut harus dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi angka 2 (dua) tentang Gugatan Obscuur Libel/Kabur;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini maka Majelis Hakim memberikan pertimbangan bahwa setelah membaca dan mencermati dengan seksama gugatan Penggugat dan eksepsi Tergugat yang diajukan oleh Tergugat terhadap gugatan Penggugat tersebut ternyata telah memasuki pokok perkara yang harus diperiksa dan dibuktikan bersama-sama dengan pokok perkara;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi yang diajukan oleh Tergugat, telah memasuki pokok perkara dan harus dibuktikan dalam pemeriksaan perkara, dengan demikian, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa eksepsi Tergugat tersebut beralasan untuk ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi angka 1 (satu) dan angka 2 (dua) yang diajukan oleh Tergugat telah dinyatakan ditolak maka seluruh eksepsi harus pula dinyatakan ditolak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

DALAM POKOK PERKARA;

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa Penggugat dengan dalil gugatannya pada pokoknya menyatakan bahwa Penggugat mempunyai hubungan kerja dengan Tergugat dengan status sebagai karyawan tetap, sejak tanggal 1 Maret 1996 dan diputus hubungan kerja (PHK) sepihak tanggal 23 Desember 2016 dengan masa kerja 21 tahun dengan upah terakhir sebesar Rp.2.836.813,- (dua juta delapan ratus tiga puluh enam ribu delapan ratus tiga belas rupiah) dan pengakhiran hubungan kerja sepihak yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat dengan dasar alasan karena pelanggaran berat yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan terhadap hak-hak yang wajib di terima oleh Penggugat hingga perkara a quo di ajukan tidak diberikan oleh Tergugat adalah pelanggaran karena bertentangan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Penggugat juga masih mengharapkan untuk dapat dipekerjakan kembali sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan meminta upah selama proses sejak Penggugat tidak dipekerjakan sampai dengan putusan ini dilaksanakan , sedangkan Tergugat berpendirian bahwa Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat telah sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama karena telah melakukan kesalahan berat dengan telah menghina, memfitnah Pimpinan Perusahaan dengan ucapan kata-kata kotor yang tidak layak dan tidak pantas diucapkan dengan mempostingnya pula di media sosial Face Book (FB), sehingga Penggugat tidak berhak untuk mendapatkan uang pesangon, upah proses da n hak-hak lainnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR/283 Rbg, para pihak berkewajiban untuk membuktikan dalilnya masing-masing;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat P-1 sampai dengan P-9 dan Penggugat tidak mengajukan saksi;

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil sangkalannya Tergugat telah mengajukan bukti-bukti surat T-1 sampai dengan T-14 dan Tergugat mengajukan 2 (dua) orang saksi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat dan Tergugat tersebut, yang telah menyangkut pokok perkara tidak akan dipertimbangkan satu persatu;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat dan jawab menjawab yang diajukan Tergugat dipersidangan dan juga berdasarkan fakta- fakta hukum yang diperoleh di persidangan, maka yang menjadi pokok gugatan yang harus dibuktikan dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat dengan alasan kesalahan berat karena dengan telah menghina, memfitnah Pimpinan Perusahaan dengan ucapan kata-kata kotor yang tidak layak dan tidak pantas diucapkan dengan mempostingnya di media sosial Face Book (FB) sah menurut hukum ?

2. Apakah Penggugat berhak atas hak-haknya sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan?

Menimbang, bahwa gugatan dan jawab jinawab kedua belah pihak dihubungkan dengan bukti-bukti yang disampaikan di persidangan dan telah terbukti hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa di perusahaan Tergugat sudah ada Perjanjian Kerja Bersama (vide bukti P-1 = T-4 dan T-5)

- Bahwa Penggugat di PHK dari perusahaan Tergugat terhitung sejak tan ggal 23 Desember 2016 (vide bukti P-2);

- Bahwa upah yang diterima Penggugat dari perusahaan Tergugat adalah sebesar Rp.2.836.813,- (dua juta delapan ratus tiga puluh enam ribu delapan ratus tiga belas rupiah) (vide bukti P-4);

- Bahwa Penggugat mulai bekerja di perusahaan Tergugat sejak bulan Maret 1996 sebagai karyawan tetap (vide bukti P-5);

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimban gkan pokok gugatan pada angka 1 (satu) tersebut yakni, apakah Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat dengan alasan kesalahan berat karena dengan telah menghina, memfitnah Pimpinan Perusahaan dengan ucapan kata-kata kotor yang tidak layak dan tidak pantas diucapkan dengan mempostingnya di media sosial Face Book (FB) sah menurut hukum? selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan sebagai berikut;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Menimbang, bahwa terhadap Pengguat berdasarkan bukti surat P-2, T-8, T-9, T-10 dan keterangan saksi Tergugat diketahui bahwa Penggugat telah di PHK dari perusahaan Tergugat karena Penggugat telah melakukan kesalahan berat yaitu menghina, memfitnah Pimpinan Perusahaan dengan ucapan kata- kata kotor yang tidak layak dan tidak pantas diucapkan dengan mempostingnya di media sosial Face Book (FB) sebagaimana diatur dalam Lampiran 2 Klasifikasi pelanggaran dan sanksi huruf (c) klasifikasi pelanggaran berat Perjanjian Kerja Bersama tahun 2013 - 2015 PT. Bintan Lagoon Resort (vide bukti P-1 = T-4 dan T-5) adalah sebagai berikut :

1. Nomor 9 menyatakan bahwa membongkar rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik perusahaan kecuali dengan kepentingan negara;

2. Nomor 16 menyatakan bahwa menyerang, menganiaya, mengancam dan atau mengidentifikasi secara fisik dan atau mental, menghina secara kasar pengusaha atau keluarga pengusaha dan atau teman pengusaha dan atau teman sekerja dilingkungan kerja;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 124 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah mengatur secara khusus tentang Perjanjian Kerja Bersama, untuk lebih jelasnya ketentuan dimaksud adalah sebagai berikut :

(1) Ketentuan dalam perjanjian kerja bersama tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam hal isi perjanjian kerja bersama bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka ketentuan yang bertentangan tersebut batal demi hukum dan yang berlaku adalah ketentuan dalam peraturan perundang-undangan”

Menimbang, bahwa Perjanjian Kerja Bersama tahun 2013 – 2015 PT.

Bintan Lagoon Resort sebagaimana diatur dalam Lampiran 2 Klasifikasi pelanggaran dan sanksi huruf (c) klasifikasi pelanggaran berat Nomor 9 dan 16 tersebut, menurut Majelis Hakim bertentangan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu Pasal 124 ayat (2) karena kesalahan berat yang dilakukan oleh Penggugat merupakan pelanggaran pidana sebagaiaman dimaksud dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 25 halaman, Putusan Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Tpg

Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004 Atas Hak Uji Materiil terkait Pasal 158; dan Pasal 160 ayat (1), Pasal 170; Pasal 171; Pasal 186; Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang pada pokoknya menyatakan: bahwa Undang- undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158;

Pasal 159; Pasal 160 ayat (1) sepanjang mengenai anak kalimat “…bukan atas pengaduan pengusaha”; Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 158 ayat (1) .…”; Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat “…Pasal 158 ayat (1)…” Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1)…”; tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tersebut maka Pasal-pasal Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak dapat digunakan lagi sebagai dasar/acuan dalam penyelesaian hubungan industrial dan apabila Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1), maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dalam perkara ini sebagaimana tersebut diatas diketahui bahwa PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat akibat melakukan kesalahan berat karena den gan telah menghina, memfitnah Pimpinan Perusahaan dengan ucapan kata-kata kotor yang tidak layak dan tidak pantas diucapkan dengan mempostingnya di media sosial Face Book (FB) belum ada putusan Hakim pidananya yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sehingga menurut Majelis Hakim tidak sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004;

Menimbang, bahwa oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah bertentangan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemutusan Hubungan Kerja tersebut diatas tidak sah;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Referensi

Dokumen terkait

Selain karakter potensi hasil yang tinggi, kualitas yang baik, dan ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT), seleksi pada tanaman teh dalam proses

Berdasarkan analisis tipe kimia air dengan Diagram Piper Trilinier dapat diketahui bahwa seluruh mata air di Pulau Yamdena dan Pulau Selaru yang diteliti

• Untuk mendapatkan efek yang sama pada curah jantung, volume infus cairan kristaloid setidaknya tiga kali lebih banyak dari volume infus cairan

Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa nilai jarak mendatar antara towfish dengan target (R) dan tinggi antara target dengan dasar laut (h) yang didapatkan dari

Lasti Atmi Mahayu, 2011, Penjadwalan Probabilistik dengan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Parkir Kendaraan Roda Dua Universitas Muhammadiyah

penyerahan Barang Kena Pajak dan/ atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi genetik mengenai keragaman alel gen DGAT1 yang dapat dimanfaatkan dalam proses seleksi induk sapi