• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

39

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang semester II dengan jumlah siswa 21 pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan standar kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan menggunakan salah satu komponen KBM yaitu dengan penerapan model pembelajaran picture and picture.

4.1.1. Kondisi Pra Siklus

(2)

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang Pra Siklus

No Ketentuan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 9 43 % 2 Tidak tuntas 12 57 % Jumlah 21 100 % Minimum 40 Maximum 70 Rata-rata 59 KKM 65

Berdasarkan tabel 4.1, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya 9 siswa (43 %) yang tuntas dan 12 siswa (57 %) yang tidak tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 70, sedangkan nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata 59. Untuk KKM IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

(3)

Dari data yang diperoleh pada pra siklus menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah, maka perlu ditingkatkan lagi hasil belajar IPA siswa kelas 4 IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture.

4.2. Pelaksanaan Siklus I

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (agin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Dalam siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:

4.2.1. Perencanaan

Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan sebagai tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa, alat peraga dan bahan berupa gambar-gambar untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 25 maret 2014 melalui beberapa kegiatan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan model pembelajaran picture and picture menurut pendapat Hamdani (2011), yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan awal (±10 menit) Apersepsi dan motivasi

(4)

3) Mempersiapkan kesiapan siswa

4) Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (±50 menit) Eksplorasi

1) Tanya jawab dengan siswa tentang:

Apakah kalian pernah memperhatikan lingkungan disaat hujan? Jawaban Siswa: (1) Pernah, (2) Ia.

Bagaimana keadaan lingkungan disaat hujan?

Jawaban siswa: (1) Tanah menjadi basah, (2) Tanah menjadi becek,

Apakah ada terjadi perbedaan lingkungan ketika sebelum hujan dan sesudah hujan?

Jawaban siswa: (1) Ada.

2) Guru merespon dan menampung semua jawaban dari para siswa serta memberikan aplaus

3) Guru memperlihatkan gambar (gambar awan gelap, gambar hujan gerimis, dan gambar lingkungan disaat hujan) yang sudah disiapkan kepada siswa.

4) Siswa mengamati gambar (awan gelap, gambar petir dan gambar hujan,).

5) Salah satu siswa ditunjuk dan diminta guru untuk memberikan respon tentang gambar yang diperlihatkan guru, serta memberikan aplaus.

Jawaban siswa: Dari gambar tersebut menunjukan proses terjadinya hujan. Pertama ditandai dengan adanya awan gelap dan petir kemudian turunlah hujan.

Elaborasi

1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang: 1. proses perubahan lingkungan yang disebabkan oleh angin 2. proses perubahan lingkungan yang disebabkan oleh hujan

(5)

curah hujan yang semakin deras di daerah perbukitan. Dan (4) Gambar terjadinya longsor). kemudian dibagikan ke maing-masing siswa, gambar dipilih dari salah satu sub topik pembahasan materi (gambar terlampir).

3) Masing-masing siswa secara bergantian di minta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang tepat. Urutan gambar yang tepat yaitu 3-2-1-4 atau (3) Gambar lingkungan di saat hujan. (2) Gambar curah air hujan sedang yang jatuh di daerah perbukitan (1) Gambar curah hujan yang semakin deras di daerah perbukitan. Dan (4) Gambar terjadinya longsor.

4) Guru bertanya kepada siswa alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Alasan siswa:

Pertama siswa memilih gambar nomor tiga karena gambar tersebut menunjukan lingkungan disaat hujan, gambar kedua yang dipilih siswa yaitu gambar nomar dua menunjukan curah air hujan yang sedang di daerah perbukitan, gambar ketiga yang dipilih siswa yaitu gambar nomor satu menunjukan curah air hujan yang semakin deras, dan gambar terakhir yang dipilih siswa yaitu gambar nomor empat, menunjukan terjadinya longsor setelah terjadinya hujan.

5) Dari alasan urutan tersebut, guru menanamkan konsep atau materi kepada siswa sesuai dengan indikator yang ingin dicapai

6) Siswa diminta guru membuat kesimpulan.

(6)

Konfirmasi

1) Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa.

3. Kegiatan akhir (±10 menit)

Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.(RPP lengkap terlampir).

4.2.3. Observasi

Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih ada sedikit hambatan yaitu siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing dan kurangnya perhatian siswa ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, masih banyak siswa yang ribut dan menggangu teman sebangkunya. Hal ini karena masih kurangnya persiapan siswa dalam menggikuti pelajaran.

4.2.4. Refleksi dan tindak lanjut

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I siswa sudah aktif hal ini terlihat ketika siswa mengurutkan gambar dan menyampaikan hasil kerjanya secara bergantian. akan tetapi beberapa siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing dan kurangnya perhatian siswa ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, masih banyak siswa yang ribut dan menggangu teman sebangkunya. Hal ini karena masih kurangnya persiapan siswa dalam menggikuti pelajaran. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa masih belum optimal, dalam proses pembelajaran di kelas masih terdapat beberapa siswa saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru.

(7)

Tindakan perbaikan yang akan dilakukan sesuai hasil observasi pada siklus I pertemuan pertama adalah guru akan menegur siswa yang kurang disiplin disaat tidak menepati tempat duduknya, ribut dan menggangu teman sebangkunya. Serta meminta siswa yang tidak fokus dengan memberikan sedikit teguran.

4.2.5. Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 26 Maret 2014 melalui beberapa kegiatan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan model pembelajaran picture and picture menurut pendapat Hamdani (2011), yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan awal (±10 menit) Apersepsi dan motivasi

1) Berdoa untuk mengawali pelajaran 2) Memeriksa kehadiran siswa

3) Mempersiapkan kesiapan siswa

4) Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti.(±45 menit) Eksplorasi

1) Tanya jawab dengan siswa tentang:

Apakah kalian pernah memperhatikan lingkungan disaat panas tengah hari? Jawaban siswa: Iya, Pernah

Bagaimana keadaan lingkungan disaat pagi hari? Jawaban siswa: cerah, sejuk, matahari terbit

Apakah ada terjadi perbedaan lingkungan ketika pagi hari dan siang hari? Jawaban siswa: ada, kalo pagi udaranya sejuk, jika siang hari udaranya panas 2) Guru merespon dan menampung semua jawaban dari para siswa, serta

(8)

3) Guru memperlihatkan gambar (gambar suasana lingkungan dipagi hari, gambar suasana lingkungan disiang hari, gambar suasana lingkungan disore hari, dan gambar suasana lingkungan dimalam hari) yang sudah disiapkan kepada siswa. (gambar terlampir)

4) Siswa mengamati gambar ((1) Gambar suasana lingkungan dimalam hari (2) Gambar suasana lingkungan disore hari, (3) Gambar suasana lingkungan disiang hari, dan (4) Gambar suasana lingkungan dipagi hari)

5) Salah satu siswa ditunjuk dan diminta guru untuk memberikan respon tentang gambar yang diperlihatkan guru, serta memberikan aplaus

Jawaban siswa:

Gambar tersebut menunjukan keadaan lingkungan mulai dari sebelum matahari terbit sampai terbenamnya matahari.

Elaborasi

1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang:

1. proses perubahan lingkungan yang disebabkan oleh cahaya matahari 2. proses perubahan lingkungan yang disebabkan oleh gelombang air laut 2) Guru menyiapkan gambar ( (1) Gambar bibir pantai, (2) Gambar lingkungan di

sekitar bibir pantai yang rusak, dan (3) Gambar bibir pantai tersapu ombak) yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. gambar dipilih dari salah satu subtopik pembahasan materi.

3) Masing-masing siswa secara bergantian di minta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang tepat.

Jawaban siswa: susunan urutan gambar yang tepat adalah 1-3-2, atau (1) Gambar bibir pantai, (3) Gambar bibir pantai tersapu ombak. (2) Gambar lingkungan di sekitar bibir pantai yang rusak.

(9)

Gambar tersebut menunjukan keadaan lingkungan di bibir pantai yang rusak. Hal tersebut di sebabkan dari keadaan bibir pantai yang tenang, kemudian datanglah ombak dan selanjutnya terlihat keadaan lingkungan disekitar bibir pantai yang rusak setelah terhantam gelombang air laut.

5) Dari alasan urutan tersebut, guru menanamkan konsep atau materi kepada siswa sesuai dengan indikator yang ingin dicapai

6) Siswa diminta guru membuat kesimpulan.

Kesimpulan: Gelombang air laut dapat menghempaskan benda-benda yang ada di permukaan air ke pantai dan merusak lingkungan disekitar bibir pantai, serta merusak ekosistem pantai.

Konfirmasi

1) Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa terhadap materi

3. Kegiatan akhir (±15 menit)

1) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (evaluasi)

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

4.2.6. Observasi

Pada pertemuan yang kedua, siswa sudah mulai fokus dalam proses pelajaran dan proses pembelajaran berjalan lancar, hal ini karena siswa sudah mulai terbiasa dengan proses pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran picture and picture. Terlihat ketika mengerjakan tes formatif yaitu tes siklus I, siswa mengerjakan dengan baik dan selesai tepat waktu.

4.2.7. Refleksi dan tindak lanjut

(10)

pertemuan kedua siswa lebih aktif dari pada pertemuan pertama disiklus 1. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa sudah cukup optimal, siswa sudah berani mengungkapkan pendapat. Untuk menindak lanjuti, dilakukan cara memberi petunjuk dan motivasi pada siswa agar lebih fokus dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapat.

4.3. Hasil Penelitian Siklus I

Dari data hasil penelitian pelaksanaan tindakan siklus I, diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dengan mengunakan model pembelajaran picture and picture. Data hasil tes pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pada siklus I , selengkapnya dapat dilihat pada tebel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang siklus I

No Ketentuan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 16 76% 2 Tidak tuntas 5 24% Jumlah 21 100 % Minimum 35 Maximum 95 Rata-rata 70 KKM 65

(11)

siswa. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture jumlah siswa yang nilainya ≥ 65 atau yang memenuhi KKM sudah terjadi peningkatan, ini sesuai dengan data yang diperoleh pada hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pada siklus I. Sesuai dengan pendapat Hamdani (2011) bahwa, model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tes pada siklus I pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang, selengkapnya dapat dilihat pada diagram batang 4.2 dan diagram lingkaran 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.2

(12)

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang Siklus I

Dari data diagram batang 4.2 iswa yang tuntas pada siklus I mencapai 76% atau 16 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya 24% atau 5 siswa. Terjadi peningkatan setelah menerapkan model picture and picture dibandingkan hasil belajar yang terjadi pada pra siklus. Namun hasil yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar yang ditetapkan. Keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 20 siswa hasil belajarnya tuntas atau ketuntasan klasikal 80% . Dari hasil data yang diperoleh pada hasil tes siklus 1, siswa yang tuntas pada tes siklus I mencapai 76% atau 16 siswa. Karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus II.

4.3.1. Hasil observasi

(13)

Pada pertemuan yang kedua, siswa sudah mulai fokus dalam proses pelajaran dan proses pembelajaran berjalan lancar, hal ini karena siswa sudah mulai terbiasa dengan proses pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran picture and picture. Terlihat ketika mengerjakan tes formatif yaitu tes siklus I, siswa mengerjakan dengan baik dan selesai tepat waktu.

4.3.2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I selengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram batang 4.4 dibawah ini:

Gambar 4.4

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

(14)

Gambar 4.5

Persentase perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

4.3.3. Hasil refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran, hal ini dilakukan berdasarkan hasil observasi tentang hambatan dan kesulitan yang terdapat pada siklus I. Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat, yang bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat, agar pada siklus 2 hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang ingin dicapai. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut :

(15)

yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga hambatan dan kesulitan tersebut tidak terjadi lagi pada siklus II.

2. Pertemuan pertama, pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang masih cukup baik. Guru sudah memanfaatkan waktu dengan baik dan penyampaian materi dengan cukup baik, sehingga proses pembelajaran cukup efektif. Pada pertemuan kedua guru harus berusaha semaksimal mungkin melakukan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik.

3. Pada pertemuan kedua, semua kegiatan yang direncanakan telah dilakukan dan cukup maksimal. Sehingga pada siklus ke 2 guru harus seoptimal mungkin menyiapkan materi dan media yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu 76%. Meningkat dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan yaitu 43%. Rata-rata siklus I mencapai 70 sedangkan rata-rata siswa pra siklus 65. Hasil belajar siswa siklus I belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu siswa tuntas mencapai 21 siswa atau 80%. Sehingga perlu ada perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II.

4.4. Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap dataran (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

(16)

4.4.1. Perencanaan

Hasil refleksi pada siklus I dengan teman sejawat atau observer menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakn pembelajaran yang lebih baik lagi pada siklus II. Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian, agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibandingkan pada siklus 1.

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 1 april 2014 melalui beberapa kegiatan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan model pembelajaran picture and picture menurut pendapat Hamdani (2011), yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan awal (±10 menit) Apersepsi dan motivasi

Berdoa untuk mengawali pelajaran Memeriksa kehadiran siswa

Mempersiapkan kesiapan siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (±45 menit) Eksplorasi

1) Tanya jawab dengan siswa tentang:

Apakah kalian pernah memperhatikan tanah yang terkikis oleh hujan? Jawaban siswa: iya, pernah

Bagaimana keadaan tanah sebelum hujan? Jawaban siswa: kering

(17)

Jawaban siswa: sebelum hujan keadaan tanah kering, sesudah hujan keadaan tanah basah

2) Guru merespon dan menampung semua jawaban dari para siswa, serta memberikan aplaus

3) Guru memperlihatkan gambar (gambar banjir dipermukiman penduduk) yang sudah disiapkan kepada siswa dan siswa mengamati gambar tersebut.

4) Salah satu siswa ditunjuk dan diminta guru untuk memberikan respon tentang gambar yang diperlihatkan guru, serta memberikan aplaus

Jawaban siswa: Dari gambar tersebut menunjukan bencana alam yang terjadi dipemukiman penduduk, yaitu banjir.

Elaborasi

1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang:

1. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh erosi

2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh abrasi

3. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh banjir

4. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh longsor

2) Guru menyiapkan beberapa gambar( (1) Gambar tanah yang subur, (2) Gambar tanah tandus dan (3) Gambar tanah terkena sinar matahari) untuk kemudian dibagikan ke maing-masing siswa, gambar dipilih dari salah satu sub topik pembahasan materi(gambar terlampir)

(18)

4) guru bertanya kepada siswa alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Jawaban siswa: gambar tersebut menunjukan tanah tandus yang disebabkan oleh sinar matahari, dimulai dari tanah yang subur, kemudian terkena sinar matahari, sehingga mengakibatkan tanah menjadi tandus atau kering.

5) dari alasan urutan tersebut, guru menanamkan konsep atau materi kepada siswa sesuai dengan indikator yang ingin dicapai

6) Siswa diminta guru membuat kesimpulan.

Kesimpulan: panas sinar matahari menyebabkan tanah menjadi tandus dan kering.

Konfirmasi

1) Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa

3. Kegiatan akhir (±15 menit)

1) Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

4.4.3. Observasi

Pada pertemuan pertama siklus II ini pembelajaran berjalan dengan cukup lancar. Karena siswa sudah mulai terbiasa dengan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing dan siswa mulai tertarik dengan proses pembelajaran yang berlansung, hal ini terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran, mulai dari siswa mengurutkan gambar dengan tepat dan logis, sampai siswa berani menyampaikan alasan dari urutan gambar tersebut.

4.4.4. Refleksi dan tindak lanjut

(19)

dilakukan guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP . Interaksi guru dengan siswa sudah cukup optimal dalam proses pembelajaran. Siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti pelajaran hal ini terlihat dari ketertarikan siswa selama proses pembelajaran yang berlansung, mulai dari siswa mengurutkan gambar dengan tepat dan logis, sampai siswa berani menyampaikan alasan dari urutan gambar tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang terjadi pada siklus II pertemuan pertama , maka akan ditingkatkan lagi dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan kedua. Hal ini dilakukan agar hasil belajar siswa yang ingin dicapai semakin meningkat.

4.4.5. Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 2 April 2014 melalui beberapa kegiatan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan model pembelajaran picture and picture menurut pendapat Hamdani (2011), yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan awal (±10 menit) Apersepsi dan motivasi

1) Berdoa untuk mengawali pelajaran 2) Memeriksa kehadiran siswa

3) Mempersiapkan kesiapan siswa

4) Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (±45 menit) Eksplorasi

1) Tanya jawab dengan siswa tentang:

Apakah kalian pernah memperhatikan tepian pantai? Jawaban siswa: iya, pernah

(20)

2) Guru merespon dan menampung semua jawaban dari para siswa, serta memberikan aplaus

3) Guru memperlihatkan gambar(gambar gelombang air laut) yang sudah disiapkan kepada siswa dan siswa mengamati gambar

4) Salah satu siswa ditunjuk dan diminta guru untuk memberikan respon tentang gambar yang diperlihatkan guru, serta memberikan aplaus

Jawaban siswa: Dari gambar tersebut menunjukan gelombang air yang berada di laut.

Elaborasi

1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang:

1. Menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi

2. Menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh abrasi

3. Menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir

4. Menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh longsor

2) Guru menyiapkan beberapa gambar( (1) Gambar warga membersihkan lahan kosong, (2) gambar para warga menanam tanaman pohon di lahan yang kosong dan (3) gambar warga meniram tanaman yang telah ditanam) untuk kemudian dibagikan ke maing-masing siswa, gambar dipilih dari salah satu sub topik pembahasan materi(gambar terlampir).

(21)

tanaman pohon di lahan yang kosong dan (3) gambar warga meniram tanaman yang telah ditanam.

4) guru bertanya kepada siswa alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Jawaban siswa: gambar tersebut menunjukan cara mencegah terjadinya erosi tanah dan banjir. Penanaman pohon dan perawatan terhadap pohon merupakan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi dan banjir. 5) dari alasan urutan tersebut, guru menanamkan konsep atau materi kepada siswa

sesuai dengan indikator yang ingin dicapai 6) Siswa diminta guru membuat kesimpulan.

Kesimpulan: penanaman kembali lahan yang gundul merupakan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan erosi tanah dan banjir.

Konfirmasi

1) Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa

3. Kegiatan akhir (±15 menit)

1) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (evaluasi) 2) Salam penutup pembelajaran

4.4.6. Observasi

Pada pertemuan kedua siklus II, siswa sudah menunjukan interaksi positif dengan guru, siswa berani mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa sudah terbiasa degan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.

4.4.7. Refleksi

(22)

terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, siswa mengurutkan gambar secara benar, berani menjawab pertanyaan dan berani mengeluarkan pendapat. Hal ini juga terlihat Hal ini terlihat dari kegiatan mengajar yang dilakukan guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Siswa sudah terbiasa dengan penerapan dengan model pembelajaran picture and picture.

Hasil dari tindakan Siklus II pertemuan kedua diperoleh hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang semakin meningkat. Sehingga dapat dinyatakan penerapan dengan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut menunjukkan adanya kebenaran pernyataan dari pendapat Hamdani (2011) bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.5. Hasil Tindakan / Penelitian

(1) Data Temuan Pelaksanaan Tindakan Siklus II

(23)

Tabel 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang siklus II

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 21 100% 2 Tidak tuntas 0 0% Jumlah 21 100% Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70 Nilai rata-rata 88

(24)

Gambar 4.6

Diagram Batang Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang Siklus II.

Gambar 4.7

(25)

Dari data diagram batang 4.6 menunjukan hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 20 siswa dari 21 siswa atau 80% kelas IV tuntas hasil belajarnya. Dari data tersebut dapat diperoleh bahwa yang telah tuntas pada siklus II sudah mencapai 100% atau 21 siswa. Dari hasil data siklus II tersebut sudah menunjukan keberhasilan ketuntasan hasil belajar. siswa yang tuntas sudah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian dan mengalami peningkatan seperti yang dikatakan oleh Hamdani (2011) dalam hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran picture and picture, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dari pra siklus 65% atau 9 siswa, siklus I 76% atau 16 siswa dan siklus II 100% atau 21 siswa.

4.6. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang melalui penerapan model pembelajaran picture and picture. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4

(26)

Tabel 4.4

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntas an

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Persentas e Frekuens i Persent ase Frekue nsi Perse ntase 1 Tuntas 9 43% 16 76% 21 100% 2 Tidak tuntas 12 57% 5 24% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100% 21 100% Nilai tertinggi 70 95 95 Nilai terendah 40 35 70 Nilai rata-rata 59 70 88

Dari data tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus ada 9 siswa yang tuntas dan 12 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 70 sedangkan nilai terendah 50 dengan rata-rata 65.Setelah diadakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture, pada siklus I ada 16 siswa yang tuntas dan 5 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 95, dan nilai terendah 35 dengan rata-rata 70.Sedangkan siklus II ada 21 siswa yang tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 95, dan nilai terendah 70 dengan rata-rata 88.

(27)

Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8

Diagram batang perbandingan hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pra siklus, siklus I dan siklus II.

(28)

Gambar 4.9

Diagram Batang persentase perbandingan hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pra siklus, siklus I dan siklus II.

4.7. Hasil observasi

(29)

4.8. Hasil Refleksi

Pada akhir kegiatan siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan dua orang teman sejawat yang bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari observer. Hasil refleksi tersebut adalah, pembelajaran dalam menerapkan dengan model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua sudah sangat baik. Dapat terlihat pada peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang, Hal ini dikarenakan siswa sudah menunjukan interaksi yang positif dengan guru, siswa juga sudah mengerti serta lebih berani terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, siswa mengurutkan gambar secara benar, berani menjawab pertanyaan, berani mengeluarkan pendapat dan siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran.

Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah bisa dikatakan berhasil, yang dapat ditunjukan dari meningktanya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 21 siswa atau 100% siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV SD Negeri Delik 1 Kabupaten Semarang pada siklus II berhasil karena memperoleh penilaian pada pertemuan siklus pertama adalah 76% atau 16 siswa tuntas meningkat menjadi 100% atau 21 siswa tuntas.

4.9. Pembahasan Penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran

(30)

pembelajaran. (3) Masih banyak siswa yang ribut. Dan (4) masih ada siswa yang menggangu teman sebangkunya.

Pada silkus I pertemuan pertama Guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dengan memanfaatkan gambar masih kurang optimal terlihat pada kegiatan-kegiatan guru dalam pembelajaran yang direncanakan belum dilakukan. Sehingga pertemuan berikutnya harus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan. Hal ini juga berdampak pada hambatan dan kesulitan yang terdapat pada siklus I pertemuan pertama.

Pada pertemuan kedua siklus I sudah tidak ditemukan permasalahan-permasalahan seperti diatas. Guru terus menerus memotivasi siswa untuk mau berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan sudah banyak dilakukan tetapi kurang optimal, ditunjukan pada hasil observasi yang dilakukan. Hal tersebut menjadi acuan untuk perencanaan pada siklus II agar lebih baik dari siklus I.

(31)

siswa untuk berpikir logis dan sistematis, hal ini terlihat ketika siswa mengurutkan gambar dengan tepat dan benar sesuai dengan urutan yang logis (Hamdani, 2011).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Deliki 1 Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2013 / 2014.

Penelitian ini sejalur dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Diansari (2011) dengan judul “Penerapan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Gampingan 01 Pagak” menyimpulkan bahwa model penggunaan pembelajaran model Picture and Picture dapat meningkatkan pembelajaran aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh rata-rata aktifitas belajar siswa yaitu 54,65 meningkat menjadi 75,8 pada siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture juga meningkatkan hasil belajar siswa, pada siklus I diperoleh rata-rata nilai evaluasi siswa 69,1 meningkat menjadi 85,8 pada siklus II.

(32)

Tabel 4.5

Rekapitulasi Perbandingan Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Data Kajian Yang Relevan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And

Picture Siklus I Dan Siklus II

NO NAMA PENELITI NILAI RATA-RATA

SIKLUS I SIKLUS II

1 Udangmo 70 88

2 Dewi Diansari 69,1 85,8

3 Musnaini 60,50 67,83

Berdasarkan data tabel 4.5 penelitian yang dilakukan oleh Dewi Diansari (2011) dengan judul “Penerapan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Gampingan 01 Pagak” diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I 69,1 terjadi peningkatan menjadi 85,8 pada siklus II. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Musnaini (2011) dengan judul “Pengunaan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas III SD Negeri 04 Lubuk Pinang Mukomuko” diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I 60,50, terjadi peningkatan menjadi 67,83 pada siklus II. Dan penelitian yang dilakukan saya sendiri Udangmo dengan judul

Gambar

Gambar tersebut menunjukan keadaan lingkungan mulai dari sebelum matahari  terbit sampai terbenamnya matahari
Gambar  tersebut  menunjukan  keadaan  lingkungan  di  bibir  pantai  yang  rusak.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang: Posisi ilmu pengeringan kayu dalam khasanah ilmu dan teknologi kayu, maksud dan tujuan dan manfaat

Elemen penyusun lanskap yang ada pada setting yang berlandaskan teori lanskap yang membagi elemen lanskap menjadi 3 (Burton, 1995) yaitu bentang alam, vegetasi

Berdasarkan koefisien korelasi setiap butir pernyataan terhadap skor totalnya, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan adalah valid untuk dijadikan alat

dan 4) Jadwal Kunjungan kelas. Jadwal pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung untuk setiap guru berbeda-beda. Setiap guru disupervisi minimal 3 x selama

Era globalisasi merupakan sebuah era yang bergantung pada kemajuan teknologi akibat dari adanya perkembangan zaman (Pebriana et al., 2018). Perkembangan teknologi

bahwa ketentuan Pasal 129 ayat (4), ayat (6), dan ayat (7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tersebut, menyatakan bahwa dana kampanye pemilihan umum berupa uang ditempatkan

Kegiatan anak lebih banyak melakukan percobaan ditambah kegiatan anak yang banyak tanya jawab.dalam RKH siklus II ini anak-anak akan melakukan percobaan / eksperimen “Bila