• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PANTAI PADA KAWASAN PARIWISATA DAN NONPARIWISATA DI PESISIR PANTAI SLOPENG SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PANTAI PADA KAWASAN PARIWISATA DAN NONPARIWISATA DI PESISIR PANTAI SLOPENG SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PANTAI PADA KAWASAN PARIWISATA DAN NONPARIWISATA DI PESISIR PANTAI SLOPENG

SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Oleh:

SUFYAN FATONY 201410070311138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

(2)

ii

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PANTAI PADA KAWASAN PARIWISATA DAN NONPARIWISATA DI PESISIR PANTAI SLOPENG

SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:

SUFYAN FATONY 201410070311138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Vegetasi Tumbuhan Pantai pada Kawasan Pariwisata dan non- Pariwisata di Pesisir Pantai Slopeng Sumenep sebagai Sumber Belajar Biologi”.

Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Iin Hindun, M.Kes. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM.

3. Bapak Husamah, S.Pd., M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM.

4. Bapak Dr. Lud Waluyo, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal penelitian ini.

5. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal penelitian ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

7. Ibunda Sumaliya dan Ayahanda Suriyanto atas segala pengorbanan, doa serta kasih sayang yang tak terbatas mengalir sepanjang masa.

8. Bapak dan Ibu Guru saya, mulai dari Guru Ngaji, Madrasah, SD, SMP, SMA

yang tidak mampu saya sebut satu persatu.

(7)

ix

9. Keluarga besar Laboratorium Biologi UMM, terutama Ibu Roimil Latifa, M.Si., M.M selaku Kepala Laboratorium Biologi UMM dan para Staff yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

10. Seluruh teman-teman asisten Laboratorium Biologi UMM, terutama teruntuk untuk angkatan 2014 Newbie yang telah membantu dan memberikan semangat.

11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Biologi angkatan 2014, terutama teman-teman keluarga kelas C Epilosa.

12. Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi pengembangan IPTEK dan sekaligus menjadi pembelajaran guna melestarikan kekayaan hayati di Indonesia.

Malang, 27 Oktober 2018 Penulis,

Sufyan Fatony

(8)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK... xv

DAFTAR RUMUS ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Batasan Masalah... 7

1.6 Definisi Istilah ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Ekosistem Pantai ... 10

2.2 Vegetasi Pantai ... 12

2.2.1 Definisi Vegetasi Pantai ... 13

2.2.2 Jenis-jenis Tumbuhan Pantai ... 13

(9)

xi

2.2.3 Fungsi dan Manfaat Tumbuhan Pantai ... 15

2.3 Tinjauan Mengenai Pesisir Pantai Slopeng ... 18

2.4 Analisis Vegetasi ... 19

2.1.1 Komposisi Vegetasi ... 21

2.1.2 Struktur Vegetasi... 21

2.5 Sumber Belajar ... 22

2.6.1 Pengertian Sumber Belajar ... 22

2.6.2 Macam-macam Sumber Belajar ... 23

2.6.3 Manfaat Sumber Belajar ... 23

2.6 Kerangka Konseptual ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.2.1 Lokasi ... 26

3.2.2 Waktu ... 27

3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Teknik Sampling ... 27

3.3.3 Sampel ... 30

3.4 Prosedur Penelitian ... 30

3.4.1 Tahap Persiapan ... 30

3.4.2 Rancangan dan Alur Penelitian ... 31

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.5.1 Instrumen Pengambilan Data Primer ... 33

3.5.2 Instrumen Pengambilan Data Sekunder ... 33

3.6 Metode Analisis Data ... 34

3.6.1 Identifikasi Jenis Tumbuhan ... 35

3.6.2 Kerapatan ... 35

3.6.3 Frekuensi ... 35

3.6.4 Dominansi ... 36

(10)

xii

3.6.5 Indeks Nilai Penting (INP) ... 37

3.6.6 Indeks Keanekaragaman (H’) ... 37

3.7 Analisis pemanfaatan sebagai Sumber Belajar ... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Deskripsi Kondisi Lingkungan Pesisir Pantai Slopeng ... 39

4.1.2 Komposisi Tumbuhan Pantai di Pesisir Pantai Slopeng ... 40

4.1.3 Analisis Vegetasi Tumbuhan Pantai ... 43

4.2 Pembahasan ... 56

4.2.1 Analisis Perbandingan Vegetasi Tumbuhan Pantai ... 56

4.2.2 Kajian Pemanfaatan sebagai Sumber Belajar ... 63

BAB V. PENUTUP... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 71

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Instrumen pengambilan data vegetasi... 33

3.2 Instrumen pengukuran parameter lingkungan... 34

3.3 Indikator kerapatan jenis... 35

3.4 Indikator frekuensi relatif... 36

3.5 Indikator indeks nilai penting... 37

3.6 Indikator indeks keanekaragaman... 38

4.1 Data pengukuran parameter lingkungan di kawasan penelitian... 40

4.2 Rekapitulasi Jenis, Famili, Kategori Tegakan dan Jumlah Tumbuhan Pantai yang Ditemukan di Kawasan Pariwisata Pantai Slopeng (Stasiun A)... 41

4.3 Rekapitulasi Jenis, Famili, Kategori Tegakan dan Jumlah Tumbuhan Pantai yang Ditemukan di Kawasan non- Pariwisata Pesisir Pantai Slopeng (Stasiun B)... 42

4.4 Analisis Vegetasi Tingkat Pohon pada Stasiun A... 43

4.5 Analisis Vegetasi Tingkat Pohon pada Stasiun B... 44

4.6 Analisis Vegetasi Tingkat Tiang pada Stasiun A... 46

4.7 Analisis Vegetasi Tingkat Tiang pada Stasiun B... 47

4.8 Analisis Vegetasi Tingkat Pancang pada Stasiun A... 48

4.9 Analisis Vegetasi Tingkat Pancang pada Stasiun B... 50

4.10 Analisis Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah pada Stasiun A... 51

4.11 Analisis Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah pada Stasiun B... 52

4.12 Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Pantai pada Stasiun A.... 54

4.13 Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Pantai pada Stasiun B.... 55

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 (a) Pesisir Slopeng... 19

2.1 (b) Peta Pesisir Pantai Slopeng (Skala 1:1000)... 19

2.2 (a) Kawasan non-Pariwisata Pesisir Slopeng... 19

2.2 (b) Kawasan Wisata Pantai Slopeng... 19

2.3 Bagan Kerangka Konseptual... 25

3.1 Peta Pesisir Pantai Slopeng (Skala 1:1000)... 26

3.2 Transek (jalur garis berpetak tunggal)... 28

3.3 Peta Penentuan Titik Sampling (Skala 1:1000)... 29

3.4 Desain transek pengamatan vegetasi stasiun A... 29

3.5 Desain transek pengamatan vegetasi stasiun B... 30

(13)

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Perbandingan Jumlah Individu yang Ditemukan di Stasiun

A dan Stasiun B... 56 4.2 Perbandingan Nilai Kerapatan Total Tumbuhan Pantai di

Stasiun A dan Stasiun B... 58 4.3 Perbandingan Nilai Rata-rata Frekuensi Tumbuhan Pantai

di Stasiun A dan Stasiun B... 59 4.4 Perbandingan Nilai Dominansi Total Tumbuhan Pantai di

Stasiun A dan Stasiun B... 60 4.5 Perbandingan Nilai Indeks Keanekaragaman (H’)

Tumbuhan Pantai di Stasiun A dan Stasiun B... 61

(14)

xvi

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

3.1 Kerapatan (K)... 35

3.2 Kerapatan Relatif (KR)... 35

3.3 Frekuensi (F)... 36

3.4 Frekuensi Relatif (FR)... 36

3.5 Dominansi (D)... 36

3.6 LBD (Luas Bidang Dasar)... 36

3.7 Dominansi Relatif (DR)... 36

3.8 Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pancang dan Semai... 37

3.9 Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon dan Tiang... 37

3.10 Indeks Keanekaragaman (H’)... 37

(15)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Persetujuan Judul Skripsi... 71

2. Lembar Pengajuan Judul Di Biro Skripsi... 72

3. Surat Pengntar Izin Penelitian... 73

4. Surat Izin Penelitian di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI... 74

5. Surat Permohonan Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang... 75

6. Surat Izin Penelitian di Pariwisata Pantai Slopeng... 76

7. Hasil Identifikasi Tumbuhan dari Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI... 77

8. Data Hasil Observasi Lapangan... 78

9. Perhitungan Analisis Vegetasi... 81

10. Dokumentasi Penelitian... 89

11. Hasil Cek Plagiasi... 94

(16)

68

DAFTAR PUSTAKA

Alfaida, Suleman, S., M., & Nurdin, M. (2013). Jenis-Jenis Tumbuhan Pantai di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong dan Pemanfaatannya sebagai Buku Saku. e-Jipbiol, 1(1), 19- 32.

Ardhana. (2012). Ekologi Tumbuhan. Bali: Udayana University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Paramita press.

Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali press.

Atmaja, Widi. (2008). Booklet sebagai Media Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

Azhar, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permai.

Bappeda. (2003). Badan Penelitian Daerah Kabupaten Sumenep. Sumenep:

Badan Pengelolaan Daerah.

Dahuri, R, J., Rais, Ginting, S., P., & Sitepu, M., J. (2001). Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta : PT.

Pradnya Paramita.

Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Departemen Kehutanan. (2004). Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.456/

Menhut-II/2004. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Fachrul. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.

Fakuara, M. Y. (1990). Pengantar Bioteknologi Kehutanan. Bogor: Dirjen Pendidikan Tinggi dan PAU IPB.

Fitri, R. (2012). Media Gizi Booklet. Padang: Poltekkes Kemenkes RI.

Google Earth. (2018). Peta Pesisir Pantai Slopeng, Kabupaten Sumenep, jawa timur Indonesia. US Dept of State Geographer@ 2018 Google. Data SIO, NOAA, U.S. Navy. NGA. GEBCO. Image@2018 Terrametrics.

Diakses pada tanggal 1 Januari 2018.

(17)

69

Hamzah. (1988). Media Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jilid 1. Jakarta: Sarana Wana Jaya.

Hidayat, M. (2011). Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat).

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 1(1), 33-44.

Intyre, George, M. (1993). Penelitian Daya Tarik Pada Batu Night Spectaculer (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Irwan, Z. D. (1992). PrinsipPrinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas Irwanto. (2006). Keanekaragaman Fauna Pada Habitat Mangrove. Jurnal

Kehutanan, 2(2): 34-42.

Jauhari, Alfi, S., & Santoso, N. (1999). Identifikasi dan Studi Karakteristik Fisik Habitat Penyu dan Karakteristik Fisik Habitat Penelurannya di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kelautan, 8(2): 69- 75.

Laksmi. (2013). Sumber Belajar. Surakarta: Yuma Pustaka.

Monk, K. A., Fretes, Y. D., & Lilley G. R. (2000). Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku: Seri Ekologi Indonesia Buku V. Jakarta: Prehallindo.

Munajah, & Susilo, J.,M. (2015). Potensi Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X Materi Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Tinggi di Kebun Binatang Gembira Loka. JUPEMASI-PBIO, 1(2): 184-187.

Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.

Prestasi Pustakarya.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Nybakken, J. W. (1988). Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan oleh H. Mohammad Eidman Et Al. Gramedia: Jakarta.

Samin, A., N., Chairul, & Mukhtar, E. (2016). Analisis Vegetasi Tumbuhan Pantai pada Kawasan Wisata Pasir Jambak Kota Padang. Jurnal Biocelebes, 10(2): 32-42.

Soegiarto, A. (1976). Pedoman Umum Pengelolaan Wilayah Pesisir. Jakarta:

Lembaga Oseanologi Nasional.

(18)

70

Soerianegara, I. & Indrawan, A. (1983). Ekologi Hutan Indonesia: Manajemen Hutan. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Sudjana, N., & Ahmad, R. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiarto, & Ekariyono, W. (1996). Penghijauan Pantai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sugiarto, & Ekariyono, W. 2003. Penghijauan Pantai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tuheteru, F. D., & Mahfudz. (2012). Ekologi, Manfaat & Rehabilitasi, Hutan Pantai Indonesia. Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Wibisono, I. T. C. (2005). Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai ”Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”. Bogor: Wetlands International Indonesia Programme dan UNEP.

Wong, P. P. (2005). The Coastal Environment of Southeast Asia. Terjemahan oleh

Gupta, A. (2009). New York : Oxford University Press.

(19)

68

Gambar

Grafik  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil PAR ini diharapkan menjadi bahan rujukan dalam pembuatan Model Pelatihannya, Pembinaan dengan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan orientasi dengan tujuan

daerah. Namun hal ini tidak dapat terlaksana yang disebabkan banyaknya desa belum mendapat pembangunan infrastruktur. Salah satu infrastruktur yang minim diperoleh tiap

Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atasdasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat

Dalam penelitian ini penulis tertarik akan menulis mengenai seberapa besar pengaruh pengawasan kerja dari tahun ke tahun terhadap kinerja dan disiplin kerja karyawan bagian

pariwisata Pantai Tonapa: terbinanya sumber daya alam, terbinanya sebagai potensi daerah tujuan wisata. 3) Meningkatnya daya Tarik pariwisata Pantai Tonapa

Desa Tulung Rejo dan Desa Pelem terletak di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Jawa Timur.Dikedua desa yang lebih umum dikenal dengan nama Kampung Inggris ini, tersebar

Hal ini dapat dilihat pada konsentrasi keasaman dalam larutan UN yang semakin rendah memberikan data kerapatan kernel U3O8 yang semakin tinggi. Karena semakin tinggi

(3) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,terdapat di sepanjang pantai Kabupaten Tanah Laut kecuali pada kawasan KSA/KPA, kawasan pariwisata,