• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Pengelolaan Dengan Prinsip Point Of Sale Dan Pemesanan Berbasis Website Dengan Konsep MVC (Studi Kasus: Doreni Petshop)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Sistem Pengelolaan Dengan Prinsip Point Of Sale Dan Pemesanan Berbasis Website Dengan Konsep MVC (Studi Kasus: Doreni Petshop)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 1334

Pengembangan Sistem Pengelolaan Dengan Prinsip Point Of Sale Dan Pemesanan Berbasis Website Dengan Konsep MVC

(Studi Kasus: Doreni Petshop)

Miga Palma Putri1, Denny Sagita2, Edy Santoso2

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1migapalmap@gmail.com, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3edy144@ub.ac.id

Abstrak

Doreni Petshop merupakan salah satu petshop di malang yang menjual kebutuhan hewan dan menawarkan fasilitas jas seperti grooming dan penitipan. Namun, dalam pengelolaannya terdapat beberapa permasalahan, seperti dalam pencatatannya, buku grooming dan penitipan serta buku penjualan dan stok keluar dijadikan satu sehingga karyawan sering melakukan kesalahan dalam pencatatannya. Tidak adanya catatan stok masuk dan seringnya nota penjualan ataupun pembelian yang belum dicatat ke dalam buku hilang sehingga menimbulkan ketidaksesuaian perhitungan pengeluaran, pemasukkan dan stok. Sedangkan untuk pelanggan, mereka yang ingin memesan jasa harus memesan slot h-1. Biasanya pelanggan yang tidak melakukan pemesanan harus pulang karena kehabisan slot.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan sistem pemesanan sehingga pelanggan dapat memesan paket yang tersedia tanpa takut kehabisan stok dan sistem pengelolaan dengan prinsip point of sale yang dapat mengelola pemesanan, ketersediaan stok keluar dan masuk, ketersediaan paket, transaksi penjualan, riwayat pemesanan dan penjualan, dapat mencetak struk serta penggunaan qr-code untuk mempermudah proses penjualan barang. Sistem yang dibangun berbasis website dengan model SDLC waterfall. Implementasi dengan bahasa pemrograman PHP dan javascript menggunakan framework codeigniter dengan menerapkan konsep MVC. Pada pengujian menghasilkan status 100%

valid pada pengujian unit, integrasi, dan validasi. Pengujian compatibility dengan menggunakan sortsite menghasilkan bahwa sistem mampu berjalan di browser yang berbeda.

Kata kunci: pemesanan, pengelolaan, petshop, website, pos Abstract

Doreni Petshop is a pet shop in Malang that sells pet supplies and offers coat facilities such as grooming and day care. However, there are several problems in its management, such as problems in recording, because grooming and storage orders as well as sales orders and out-of-stock orders so that employees often make mistakes in recording them. There is no record of incoming stock and frequent records of sales and purchases that have not been recorded in the orders are lost, resulting in different calculations for expenses, entries and stocks. As for customers, those who want to get a service function must order a slot on h-1. Usually, customers who did not place an order had to go home because they ran out of slots. Based on these problems, researchers developed an ordering system so that customers can order available packages without fear of running out of stock and developed a management system with the principle of point of sale that can manage orders, manage stock availability in and out, manage package availability, manage sales transactions, manage order and sales history, can print receipts and use qr- code to simplify the process of selling goods. The system is built based a on website with the SDLC model waterfall. Implementation with the programming language PHP and javascript using the codeigniter framework by applying the MVC concept. The test results in 100% valid status on unit testing, integration, and validation. Testing compatibility using sortsite results that the system is able to run in different browsers.

Keywords: ordering, management, pet shop, website, pos

(2)

1. PENDAHULUAN

Doreni Pet shop merupakan salah satu petshop di malang yang menjual kebutuhan hewan dan menawarkan fasilitas jasa seperti grooming dan penitipan. Agar operasional di Doreni Petshop berjalan dengan baik maka perlunya melakukan pengelolaan seperti pengelolaan stok barang masuk dan keluar, ketersediaan paket, pencatatan data pelanggan yang melakukan grooming dan penitipan, pengelolaan transaksi penjualan, riwayat penjualan dan pembelian. Untuk mendapatkan fasilitas grooming atau penitipan, pelanggan melakukan pemesanan melaui whatsaap.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap pemilik, Dalam pengelolaannya Doreni petshop memiliki beberapa permasalahan seperti dalam pencatatan data pelanggan yang memesanan grooming atau penitipan, pencatatan stok keluar yang digabung dengan penjualan sehari-hari dimana stok keluar dihitung dari barang yang terjual serta tidak adanya catatan detail stok keluar dan masuk. Dengan digabungnya buku-buku itu tak jarang terjadi kesalahan karena human eror seperti kurang teliti atau pelupa. Sehingga, karyawan salah meletakkan data atau tertukar data antara pemesan grooming dan penitipan serta dengan tidak adanya detail stok keluar masuk dapat menyebabkan susahnya memonitor jumlah dan meningkatkan kesalahan perhitungan stok.

Kesalahan-kesalahan tersebut dapat menyebabkan kesalahan perhitungan pemasukan, penjualan dan stok barang sehingga menimbulkan kerugian. Dalam transaksinya Doreni Petshop melakukannya secara konvensional. Penjualan dicatat di nota dan merekap penjualan dengan nota salinan transaksi penjualan. Selain itu perhitungan juga dilakukan manual dengan menggunakan kalkulator hal ini menyusahkan apabila pelanggan membeli barang yang lumayan banyak dan harus menghitung potongan harga. Hal ini tentu dapat menyebabkan kesalahan perhitungan yang dapat terjadi merugikan pihak Doreni Petshop. Doreni Petshop juga memiliki kartu pelanggan sebagai tanda hewan telah mendapatkan fasilitasnya.

Kartu pelanggan yang berukuran kecil ini rentan hilang di tangan pelanggan Hal ini tentu menyulitkan untuk mencari pelanggan yang tidak melakukan grooming dengan jadwal yang rutin.

Dari pemasalahan yang dijabarkan, maka

dikembangkan suatu sistem pengelolaan dengan prinsip Point of sale. Pada sistem pengelolaan juga diterapkan qr-code untuk menscan barang saat transaksi penjualan. Peneliti juga akan membangun sistem pemesanan untuk grooming dan penitipan sebagai penghubung yang memudahkan pelanggan dalam memesan fasilitas tanpa takut tidak kebagian slot.

Sistem dikembangkan dengan PHP (Hypertext Prepocessor) dan javascript melalui framework codeigniter yang berbasis website.

Dengan adanya sistem Pengelolaan dan Pemesanan yang dibangun dapat membantu dalam optimalisasi operasional dan penjualan di Doreni Petshop.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Doreni Petshop

Doreni Petshop merupakan salah satu petshop di kota malang yang berdiri pada sekitar bulan agustus 2019. Doreni petshop menjual kebutuhan bagi hewan seperti kucing, anjing, kelinci, hamster dan burung,serta fasilitas grooming dan penitipan. Doreni petshop hanya menerima hewan jenis kucing dan anjing kecil.

Fasilitas grooming dan penitipan memiliki paket-paket yang disesuaikan dengan kebutuhan hewan. Walaupun terbilang baru namun doreni petshop cukup berkembang dan sudah memiliki pelanggan yang cukup banyak (Pemilik Petshop Roni, 2019).

2.2. Point Of Sale (POS)

Menurut (Sugihartono et al., 2015) pada penelitiannya mengatakan Sistem Point of Sale (POS) merupakan sistem aplikasi yang dapat diterapkan pada bisnis terutama pertokoan yang dapat menangani pengolahan data transaksi pembelian (purchases), transaksi penjualan eceran (retails), transaksi pengembalian pembelian (purchase returns), dan pelaporan riwayat transaksi (reporting) yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan oleh prusahaan, para pebisnis swalayan maupun organisasi yang memiliki skala kecil dan menengah. Fungsi yang sistem yang menerapkan Point of Sale:

1. Mampu melakukan pendataan transaksi dengan lengkap

2. Dapat memonitor persediaan barang masuk dan keluar dimana pun yang dapat meminimalisir kelalaian maupun

(3)

kecurangan oleh pemilik ataupun karyawan.

3. Pemilik dapat memonitor laporan penjualan secara online selama terhubung dengan internet.

2.3. Sistem Pemesanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemesanan merupakan proses, perbuatan atau cara memesan (barang, tempat dan sebagainya) kepada orang lain. Pemesanan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang bertindak sebagai konsumen sebelum melakukan pembelian. Dalam meningkatkan kepuasan konsumen maka suatu perusahaan lebih baik membangun sebuah sistem pemesanan yang baik. Sistem pemesanan pun memiliki beberapa kelebihan, seperti mampu menghemat waktu, menyediakan sistem pembayaran dan transaksi lebih aman.

2.3. Waterfall Model

Waterfall model adalah salah satu model SDLC klasik yang dalam membangun sebuah perangkat lunat bersifat sistematis yaitu berurutan dimulai dengan menyusun spesifikasi kebutukan klien lalu berkembang ke tahap perencanaan, modelling, construction, deployment sampai pemeliharaan perangkat lunak yang telah selesai (Suryn, 2014). Waterfall ini cocok digunakan pada sistem yang dibangun dengan kebutuhan awal pengguna yang sudah jelas dan kecil kemungkinan mengalami perubahan. Sehingga sistem dapat dibangun dan dikembangkan bertahap dan berurutan dengan kebutuhan yang sudah jelas sehingga tidak menyebabkan terjadinya tumpeng tindih pengerjaannya (Ganney et al., 2013).

Pengembangan dengan model Waterfall dilakukan secara bertahap dijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 1. Waterfall Model

3. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan tahapan - tahapan untuk menyelesaikan domain permasalahan yang akan dijabarkan melalui Gambar 2 dalam bentuk diagram alir.

Gambar 2. Diagram Alir

Dimulai dari mengidentifikasi domain masalah yang akan diselesaikan. Studi literatur yang memaparkan landasan teori yang berasal dari penelitian orang lain yang relevan dan teori- teori lain pendukung penulisan skripsi.

Pada Rekayasa kebutuhan memaparkan proses pengumpulan data yang selanjutnya akan dianalisis dan menghasilkan solusi yang akan diubah menjadi kebutuhan sistem yang akan dibangun. Tahapan ini akan memaparkan elisitasi kebutuhan yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara dengan pemilik, observasi ditempat dan studi dokumen yang dimiliki Doreni Petshop. Selanjutnya akan melakukan analisis terhadap hasil elisitasi yang didapat, lalu mengidentifikasi aktor, kebutuhan dan membuat pemodelan kebutuhan yang berupa diagram use case dan use case scenario.

Pada tahapan perancangan, sistem akan dijelaskan melalui perancangan arsitektur, perancangan sequence diagram, basis data, perancangan komponen dan antarmuka.

Selanjutnya hasil perancangan akan diimplentasikan menjadi sebuah sistem.

(4)

Pada tahap implementasi dibangun dnegan PHP dan javascript menggunakan codeigniter sebagai framework dan menerapkan konsep MVC (Model-View-Controller). Setelah sistem telah selesai dibangun maka dilakukan tahap pengujian. Tahap pengujian untuk kebutuhan fungsional akan diuji dengan pengujian unit menggunakan metode basis path testing dan pengujian integrasi dengan teknik pengujian white-box, serta diuji dengan pengujian validasi dengan teknik pengujian black-box. Untuk kebutuhan non-fungsional menggunakan pengujian dengan parameter compatibility dengan kakas bantu sortsite untuk menguji apakah sistem dapat berjalan pada browser yang berbeda. Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dari penelitian dan saran.

4. REKAYASA KEBUTUHAN 4.1. Elisitasi Kebutuhan

Elisitasi kebutuhan dalam penelitian menggunakan teknik wawancara dengan pemilik Doreni Petshop, observasi di tempat dan studi dokumen pendukung yang dimilik Doreni Petshop. Hasil elisitasi kebutuhan ini berupa proses bisnis as-is.

4.2. Analisis Kebutuhan

Setelah mendapat data dari elisitasi kebutuhan maka data dan informasi tersebut akan di analisis yang nantinya akan digambarkan dengan proses bisnis to-be.

4.3. Manajemen Kebutuhan

Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi aktor dan kebutuhan sistem.

Pada penelitian ini, sistem mengidentifikasi 4 aktor dengan 3 aktor utama yaitu pelanggan, pemilik petshop dan karyawan serta 1 aktor guest. Kebutuhan yang dibuat menghasilkan 68 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non- fungsional.

4.3. Pemodelan Kebutuhan

Pemodelan kebutuhan ini digunakan guna menjelaskan kebutuhan pengguna yang didapat dari manajemen kebutuhan. Pada pemodelan ini menghasilkan usecase diagram dan usecase scenario.

5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Perancangan

Perancaangan yang dibuat adalah perancangan arsitektur, sequence diagram, class diagram, basis data dan antarmuka. Sistem dibangun dengan berbasis website. Perancangan arsitektur dari sistem yang dikembangkan adalah client-server. Alur kerja dari client-server pada penelitian ini diawali dengan computer yang bertidak sebagai client memberikan perintah kepada server lalu server akan menerima perintah itu lalu memproses dan memberikan hasil kembali kepada client. Dalam proses kerjanya, server akan berhubungan dengan database untuk mengambil dan mengolah data.

Berikut gambaran client-server pada sistem dijelaskan pada Gambar 3.

Gambar 3. Client Server

Perancangan sequence diagram menggambarkan interaksi diantara sistem dengan pengguna. Pada penelitian ini terdapat 3 sampel sequence diagram yaitu buat pesanan, tambah item produk dan proses transaksi..

Perancangan class diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan antar class, pada penelitian class diagram ini menghasilkan 17 class yang digambarkan pada Gambar 4.

Perancangan komponen yang dibuat berupa pseudocode yang dijadikan sebagai acuan untuk membuat kode program pada tahap implenetasi.

Perancangan basis data direpresentasikan dalam conceptual data model dan menghasilkan 16 entitas yang digambarkan pada Gambar 5.

Perancangan antarmuka memberi gambaran tampilan dari sistem yang akan dibangun.

(5)
(6)

5.1. Implementasi

Pada tahap implenetasi ini menjabarkan hasil implementasi yang dibuat dari perancangan sebagai acuannya. Hasil implentasi ini memaparkan spesifikasi sistem baik perangkat lunak dan perangkat keras, implementasi komponen, implementasi database yang menggunakan physical data model, dan implementasi antarmuka. Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan implementasi antarmuka.

Gambar 6. Tampilan bagi karyawan

Gambar 7. Tampilan Order Detail Karyawan

(7)

Gambar 8. Tampilan bagi pelanggan

6. PENGUJIAN

Tahap pengujian dilakukan setelah tahap implementasi selesai dan sistem dapat dioperasikan oleh pengguna. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan di dalam sistem. Pengujian pada sistem pegelolaan dan pemesanan ini dilakukan dengan teknik white- box dan black-box pada kebutuhan fungsional.

Teknik pengujian white-box dilakukan dengan pengujian unit dengan metode basis path dan pengujian integrasi. Pengujian unit digunakan untuk mencari cyclomatic complexity dari 3 unit algoritme berbeda yang dijadikan sample pada penelitian ini Pengujian integrasi dilakukan denganIImengujiII1 sample unit yang saling berintegrasi. Pengujian dengan teknik white-box ini menghasilkan nilai valid pada semua test case. Untuk teknik black-box testing menggunakan pengujian validasi. Pada pengujian validasi ini terdapat 108 kasus uji dan menghasilkan nilai valid juga.

Untuk kebutuhan non-fungsional pada penelitian ini menggunakan pengujian dengan parameter compatibility dengan menjalankan program pada kakas bantu sortsite untuk menguji apakah sistem dapat berjalan pada browser yang berbeda. Hasil yang didapat adalah tidak terdapat masalah yang berarti sistem mampu berjalan pada browser yang berbeda.

7. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis kebutuhan dalam pemcahan domain permasalahan dalam Pengembangan Sistem Pengelolaan Dengan Prinsip Point Of Sale Dan Pemesanan Berbasis Website diperoleh 68 kebutuhan fungsional dengan 4 aktor yaitu guest, pelanggan, pemilik petshop dan karyawan dan 1 kebutuhan non fungsional yaitu compatibility. Dari kebutuhan fungsional menghasilkan usecase diagram dan usecase scenario.

Hasil perancangan berdasarkan dari kebutuhan yang digali diperoleh perancangan arsitektur sistem yang berbasis website, perancangan sequence diagram yang menggambarkan perilaku antar objek, perancangan class yang terdiri dari 17 class, dan perancangan basis data dengan conceptual data model yang terdiri dari 16 entitas dan perancangan antarmuka berupa mockup.

Hasil implementasi pengembangan sistem menghasilkan sistem pemesanan dan sistem pengelolaan dengan prinsip point of sale dan berbasis website ysng dibangun dengan php dan javascript sebagai bahasa pemrograman dan codeigniter sebagai framework yang menerapkan konsep model-view-controller (MVC).

Pada tahap pengujian dengan Teknik white- box menghasilkan 3 sample dengan pengujian unit dan 1 sampel dengan pengujian integrase yang menghasilkan nilai valid. Dengan Teknik black-box menghasilkan 108 kasus uji dengan hasil valid.Pada pengujian non fungsional dengan parameter compatibility menggunakan kakas bantu sortsite menghasilkan bahwa sistem mampu berjalan di browser yang berbeda.

8. DAFTAR PUSTAKA

Basuki, A. (2010). Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework Codeigniter.

Yogyakarta: Lokomedia, 212.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=i d&q=awan+pribadi+basuki&btnG=#0 Deviana, F., & Devianto, Y. (2019). Aplikasi

Layanan Perawatan Kesehatan Dan Penjualan Perlengkapan Hewan Peliharaan Berbasis Web ( Studi Kasus : Omen Pet Shop ) Pendahuluan Studi Literatur Metodologi. 2(4), 148–154.

Firmansyah, Y., & Udi, U. (2017). Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Habib Sholeh Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Dan Manajemen Informatika, 4(1).

https://doi.org/10.26905/jtmi.v4i1.1605 Ganney, P. S., Pisharody, S., & Claridge, E.

(2013). Software Engineering. In

(8)

Clinical Engineering: A Handbook for Clinical and Biomedical Engineers.

https://doi.org/10.1016/B978-0-12- 396961-3.00009-3

Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ).

Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language), 6(1), 1–15.

https://informatikamulawarman.files.w ordpress.com/2011/10/01-jurnal- informatika-mulawarman-feb-2011.pdf Henderi. (2009). Object Oriented Modelling

With Unified Modeling Language (Uml). 5 November 2009, June, 77.

https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3464.4 088

Pastima, S., & Kasnady, A. (2016). Analisis Model View Controller (MVC) Pada Bahasa Php. Jurnal ISD, 2(2), 56–66.

Prasetyo, E., Komala, N., Kurniawan, R., Ramadhani, N., & Laksono, B. (2009).

Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Telkom. 175.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. In Journal Equilibrium: Vol. 5 No. 9 (pp.

1–8).

yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal -Penelitian-Kualitatif.pdf

Sugihartono, J., Satoto, K. I., & Widianto, E. D.

(2015). Pembuatan Aplikasi Point of Sale Toko Cabang Perusahaan Torani Menggunakan Framework CodeIgniter.

Jurnal Teknologi Dan Sistem Komputer,

3(4), 445.

https://doi.org/10.14710/jtsiskom.3.4.20 15.445-455

Suryn, W. (2014). Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach.

In Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach (Vol.

9781118592).

https://doi.org/10.1002/9781118830208 Wahyuda, F., Wicaksono, S. A., & Afirianto, T.

(2020). PengembanganISistem Informasi Manajemen Pemesanan Pakaian dan Keuangan Berbasis Web ( Studi Pada : YP Screenprinting ). 4(2), 670–679.

Gambar

Gambar 1. Waterfall Model
Gambar 7. Tampilan Order Detail Karyawan
Gambar 8. Tampilan bagi pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

banyak terjadi dimana salah satunya adalah terapi tanpa adanya indikasi yang terjadi pada 22 pasien dari total 65 pasien pediatri yang didiagnosis DBD, dan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah merancang sebuah perangkat lunak pemberian kredit pada Bank Kalbar Pemangkat dengan menggunakan metode Case

Memberikan asuhan keperawatan khususnya dalam penanganan ansietas pada anak akibat hospitalisasi menggunakan terapi bermain mewarnai gambar sehingga tenaga kesehatan dapat

Bagi Hotel, terciptanya sistem ERP berbasis Odoo pada proses penjualan yang terintegrasi dengan divisi procrement melalui divisi produksi dengan modul point of sale yang

Pola aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang segar pada berbagai kondisi kombinasi perlakuan tingkat aerasi dan

Rasio LDR Bank Mandiri sebesar 61.36% tahun 2009 dan 67.58% tahun 2010, Penggunaan sumber dana untuk penempatan pada kredit (aktiva non likuid) 61.36% & 67.58 %

Dalam penyusunan laporan hasil karya tulis ilmiah ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga peneliti ingin

Lampiran 6 : Hasil analysis statistik sebelum memenuhi asumsi klasik..