• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta Tahun Ajaran 2013/2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta Tahun Ajaran 2013/2"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PEMB ANAK KELAS 6 S

LARAS BH

Diajukankepada Pr Agama Islam Unive

SatuSyaratgun

UNIVER

BELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISL S 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDL

BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKA

TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh:

VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4419

NASKAH PUBLIKASI

Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiy niversitasMuhammadiyah Surakarta untukMem unaMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam (

FAKULTAS AGAMA ISLAM

ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART 2014

ISLAM PADA DLB) TUNA

ARTA

rbiyah) Fakultas ukMemenuhi Salah

m (S. Pd.I.)

(2)
(3)

ABSTRAK

Metode merupakan salah satu faktor penting dalam suatu pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam. Suatu kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya metode, karena metode merupakan sarana dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disusun dan dengan metode maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara optimal.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah metode apa yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah menambah wawasan dan khazanah keilmuan terutama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam. Sedangkan secara praktis dapat dijadikan masukan, sumbangan, pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan pembinaan Pendidikan Agama Islam di sekolah luar biasa, baik di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta maupun yang lainnya.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data yang diperlukan untuk meyusun karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan yaitu di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Untuk dapat memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis datanya adalah deskriptif kualitatif, sedangkan penarikan kesimpulannya menggunakan metode deduktif dan induktif. Deduktif adalah cara berfikir yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk menilai suatu kejadian yang khusus, sedangkan induktif adalah cara berfikir untuk menggambil kesimpulan dari masalah yang sifatnya khusus ke masalah-masalah yang sifatnya umum.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode-metode pembelajaran yang digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta bervariasi, dalam setiap penyampaian materi guru menggunakan metode yang berbeda-beda. Metode tersebut adalah: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas. Adapun beberapa faktor pendukung, antara lain adanya semangat belajar siswa yang tinggi, guru PAI tepat dalam memilih metode pembelajaran, dan kondisi belajar yang mendukung. Selain, faktor pendukung juga ada faktor penghambat, antara lain: keadaan peserta didik yang memiliki karakter yang beragam dan selalu berubah-ubah setiap harinya, fasilitas yang kurang memadai, dan kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu atau lembaga pendidikan secara sadar yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan ajaran islam1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah dengan berdasarkan pada al Qur’an dan as sunnah.

Secara umum metode pendidikan adalah cara yang

digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam suatu kegiatan nyata, untuk mencapai tujuan yang

1

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.8.

telah disusun secara optimal2. Selanjutnya yang dimaksud dengan metode Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan materi PAI kepada peserta didik agar terwujud kepribadian muslim sesuai dengan cita-cita Pendidikan Islam3.

dalam proses Pendidikan Agama Islam, metode mempunyai kedudukan yang penting untuk mencapai tujuan suatu Pendidikan Agama Islam karena metode merupakan sarana dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disusun4. Metode yang digunakan disetiap sekolah berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.147.

3

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam

(Bandung: Pustaka Setia), hlm. 123.

4

(5)

Sekolah dasar luar biasa (SDLB) tuna laras merupakan bentuk satuan pendidikan yang menyiapkan siswanya untuk dapat menggikuti pendidikan pada jenjang sekolah lanjut tingkat pertama (SLTPLB) baik melalui pendidikan terpadu atau kelas khusus. Kurikulum di SDLB tuna laras meliputi program umum, program khusus dan program muatan lokal. Tuna laras merupakan kelainan pada diri seseorang yang menggalami kesulitan menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya. pada siswa kelas 6 SDLB peserta didiknya memiliki kelainan emosi yang berbeda-beda dan jumlahnya sedikit dalam satu kelas, sehingga guru harus cermat dan kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis

akan melakukan penelitian dengan judul “METODE AGAMA ISLAM

PADA ANAK KELAS 6

SEKOLAH DASAR LUAR

BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014”.

(6)

Tinjauan pustaka yang dijadikan rujukan diantaranya sebagaimana yang telah dilakukan oleh:

1. Fatmiyati (UIN Sunan Kalijaga, 2011) dalam skripsinya yang berjudul Problematika Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam

Pada Anak Tuna Grahita Di

SLB Kasih Ibu Galor Kulon

Progo, menjelaskan bahwa

anak tuna grahita sebagai anak yang menggalami hambatan mental memerlukan layanan khusus

dalam proses

pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa tuna grahita lebih ditekankan

untuk menjalankan ibadah praktis.

2. Nur Aisyah (UMS, 2012) dalam skripsinya yang berjudul Metode Pembelajaran Agama Islam

Pada Anak Tuna Grahita

(Studi Kasus YPAC

Surakarta), menjelaskan

(7)

pembelajaran tersebut. metode pembelajaran agama Islam anak tuna grahita antara lain ceramah, hafalan, demontrasi, drill (latihan), pemberian tugas dan sosiodrama.

3. Mahfida Ustadzatul Ummuh (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013) dalam skripsinya yang berjudul

Pendidikan Agama Islam

Pada Anak Tuna Laras,

menjelaskan tujuan Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras adalah agar siswa tuna laras mampu membentuk perilaku yang baik dan menanamkan nilai-nilai akhlak islami pada kehidupan melalui pembiasaan sehari-hari. Ini disesuaikan dengan

kebutuhan anak tuna laras, dimana anak tersebut memiliki gangguan pada emosi dan perilaku. Penyampaian materi pada proses pembelajaran dilakukan guru dengan bertahap dan secara perlahan disesuaikan kebutuhan anak. Muatan materinya diringkas dan disampaikan secara sederhana. Metode khusus pada anak tuna laras yaitu pembiasaan, nasihat, keteladanan dan hukuman.

(8)

istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita”5.

Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu atau lembaga pendidikan secara sadar yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat6.

Dengan demikian, metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dilakukan oleh individu atau lembaga pendidikan untuk menyampaikan materi pelajaran PAI kepada peserta didik, supaya tertanam nilai-nilai ajaran Islam didalam diri setiap peserta didik sehingga tercapailah kehidpan

5

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam

(Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 123.

6

Arifin, Ilmu, hlm. 8.

yang sejahtera di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan Pendidikan Agama Islam.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran. Faktor-faktor tersebut adalah keadaan peserta didik, tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran, situasi pelajaran dimana berlangsung, fasilitas yang tersedia, dan kemampuan penggajar (guru). Adapun macam-macam metode yang biasanya dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran diantaranya mtode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas belajar dan resitasi, metode demonstrasi, dan metode experiment.

(9)

menggalami hambatan atau kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya, atau bisa juga dikatakan mempunyai tingkah laku yang berkelainan. Anak tuna laras suka melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari7.

METODE PENELITIAN

Dilihat dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini masuk dalam katagori penelitian lapangan (field

research) dan menggunakan

pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan di suatu tempat misalnya di

7

Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 142-143.

lapangan, laboratorium, sekolah, dll. Jenis pendekatan yang dipilih kualitatif dengan tujuan menjawab permasalahan yang diajukan oleh peneliti yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu yang bersangkutan dan dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi di lapangan tanpa adanya manipulasi.8

Tempat penelitian ini adalah di SDLB Bhina Putera Banjarsari Surakarta, dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah metode yang digunakan guru PAI dalam memberikan Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi

8

(10)

untuk memperoleh data pelaksanaan metode pembelajaran Pendidikan agama islam pada anak kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari, metode wawancara digunakan untuk menggambil data tentang metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran, faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan metode di SDLB Tuna Laras Bhina Putera, dan metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan dengan cara menggumpulkan data tertulis, terutama tentang letak geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, pedoman dan tata tertib sekolah, kalender pendidikan, sarana dan prasarana, komite sekolah dan struktur organisasiyang dapat

mendukung dalam penelitian di SDLB Tuna Laras Bhina Putera. Untuk menganalisis dari data yang sudah terkumpul menggunakan metode deskriftif kualitatif yang terdiri tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikas9.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera

1. Keadaan peserta didik

Siswa kelas 6 SDLB memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga guru

9

(11)

harus lebih aktif dan kreatif dalam menyampikan meteri dan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan supaya murid tidak mudah bosan.

2. Materi pendidikan agama Islam

Guru PAI di SDLB menyampaikan materi PAI dengan sederhana, menyesuaikan kondisi siswa yang memiliki kelainan. Sehingga guru harus menggunakan metode yang tepat dalam mengajar agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

3. Tujuan yang hendak dicapai Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang berbeda-beda. Untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, maka seorang guru harus tepat dalam memilih metode yang digunakan dengan menyesuaikan keadaan peserta didik dan materi yang disampaikan.

4. Situasi pelajaran dimana berlangsung

(12)

sesuai dengan melihat pada situasi berlangsungnya pembelajaran.

5. Fasilitas yang tersedia

Fasilitas yang terdapat di sekolah dapat mempenggaruhi pemilihan dan penggunaan metode yang sesuai dalam menyampaikan materi, oleh karena itu hendaknya seorang guru dapat dengan cermat memilih metode yang sesuai dengan memperhatikan metode yang ada di sekolah.

6. Kemampuan mengajar (guru) Kompetensi seorang guru dalam menggajar juga mempengaruhi dalam pemilihan suatu metode pembelajaran yang sesuai. Seorang guru yang berkompeten akan mampu

mengguasai materi yang diajarkan dan mampu memilih metode yang tepat dalam setiap materi yang disampaikan sehingga dapat menarik perhatian peserta didiknya dan membuat suasana belajar yang menyenangkan.

B. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta

1. Metode ceramah

(13)

penunjang metode-metode lain dalam proses pembelajaran di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta.

2. Metode demonstrasi Guru mata pelajaran PAI di SDLB Bhina Putera selain menggunakan metode ceramah, juga menggunakan metode lainnya yaitu metode demonstrasi. Metode ini biasanya digunakan untuk menyampaikan materi Fiqh.

3. Metode tanya jawab Guru mata pelajaran PAI di SDLB Bhina Putera selain menggunakan metode ceramah, juga menggunakan metode lainnya yaitu metode

demonstrasi. Metode ini biasanya digunakan untuk menyampaikan materi Fiqh.

4. metode pemberian tugas belajar Setelah semua materi PAI tersampaikan, guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta memberikan tugas atau latihan secara tertulis kepada siswa kelas 6.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung

a. Adanya semangat belajar siswa yang tinggi.

(14)

pembelajaran dengan tepat untuk menyampaikan setiap materi yang diajarkan. c. kondisi belajar yang

mendukung. 2. Faktor penghambat

a. Keadaan peserta didik yang memiliki karakter yang berbeda-beda dan selalu berubah-ubahsetiap harinya. b. Fasilitas yang kurang

memadai.

c. Kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas, karena pembelajaran PAI hanya sekali dalam seminggu dan waktunya berkisar 35 menit.

Dengan menggetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam metode pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras, maka guru dan pihak sekolah hendaknya dapat memanfaatkan faktor pendukung yang ada di sekolah dan selalu berusaha

menggembangkan berbagai fasilitas yang masih kurang untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik. PENUTUP

(15)

Berdasarkan

penelitian yang telah terlaksana mengenai metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 tuna laras dan analisis data yang telah diperoleh, maka penulis dapat menyimpulkan:

Metode

pembelajaran yang digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta bervariasi, dalam setiap penyampaian materi guru menggunakan metode yang berbeda-beda sehingga siswa tidak mudah bosan

dan dalam proses pembelajaran lebih menyenangkan, sehingga tujuan dari Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras mudah tercapai. Metode yang digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera antara lain:

a. Metode ceramah, metode ini digunakan oleh guru PAI SDLB untuk menjelaskan materi yang dipelajari.

(16)

c. Metode tanya jawab, metode ini biasanya digunakan oleh guru PAI untuk menggetahui telah dipahami atau tidak pelajaran yang telah diberikan oleh guru . Metode ini dilakukan pada saat terakhir pembelajaran.

Faktor pendukung dalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 sdlb tuna laras bhina putera yaitu adanya semangat belajar siswa yang tinggi, guru mata pelajaran PAI yang dapat memilih metode dengan tepat untuk menyampaikan setiap materi yang diajarkan,

kondisi belajar yang mendukung sehingga siswa mudah menerima pembelajaran yang diberikan guru.

Faktor penghambat dalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 sdlb tuna laras bhina putera yaitu keadaan peserta didik yang memiliki karakter yang beragam dan selalu berubah-ubah setiap harinya, fasilitas atau sarana prasarana yang kurang memadai dan menarik, kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas.

(17)

1. Kepada kepala sekolah, hendaknya lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang sudah ada supaya proses pembelajaran lebih mudah dilakukan, bersama guru/wali kelas bekerja sama dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggadakan

pelatihan tentang metode pembelajaran, dan hendaknya menambah guru PAI, supaya dalam proses pembelajaran dan menangani peserta didik dapat sharing antar guru.

2. Kepada guru/wali kelas, hendaknya lebih menciptakan suasana belajar yang lebih mendukung dan membuat kompetensi sesuai ketersediaan waktu, tetap berusaha keras dalam mendidik dan mengajar siswa/siswinya, melakukan

pendekatan kepada peserta didik secara individu, dan hendaknya

meningkatkan kompetensinya

terutama di bidang pendidikan khusus. 3. Kepada peneliti lain

(18)

penelitian yang lebih baik menenai aspek lain dalam pembelajaran PAI untuk siswa inklusi. DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2008. Ilmu

Pendidikan Islam.

Jakarta: Bumi Aksara Arifin, Zainal. 2011.

Penelitian Pendidikan

Metode Dan

Paradigma Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2010.

Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Effendi, Muhammad. 2008. Pengantar

Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset

Muhaimin. 2001. Paradigma

Pendidikan Islam.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Ramayulis. 2001. Metodologi

Pengajaran Agama

Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sobry Sutikno, Pupuh Fathurrohman. 2007.

Strategi Belajar

Mengajar Melalui

Penanaman Konsep

Umum & Islami.

Bandung: Refika Aditama

Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu

Pendidikan Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran menggunakan benda konkret yang berada di sekitar anak untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka teori humanistik Abraham Maslow dalam perspektif Islam ialah suatu teori dari salah seorang tokoh humanistik yaitu

Tekanan terkecil sampai tekanan tertinggi pada alat yang digunakan untuk pencucian piring dengan noda kecap bercampur saus cabai tanpa sabun adalah

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah merancang suatu sistem kepegawaian yang berfungsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam melakukan proses perekrutan, absensi, mutasi,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak ikan toman yang diberikan secara oral dapat mempercepat proses penutupan luka sayat dan berapa dosis ekstrak

KS menjadi sebuah fungsi yang menggunakan bilangan bulat n dengan jangkauan dari bilangan 1 sampai bilangan 16 dan blok 64 bit KEY sebagai input serta hasilnya sebagai output blok

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama.ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi

Dari ketujuh faktor tersebut yang menjadi prioritas pertama dalam lokasi industri rumah tangga pengolahan sampah daur ulang di Kabupaten Sidoarjo yaitu faktor bahan