• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA B 200 100 223

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE,

PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang ditulis oleh:

KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA B 200 100 223

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Triyono, SE, Ak, M.Si )

Surakarta, Maret 2014 Pembimbing

(3)

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA

KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA (B200100223)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: fimaharsoyo@gmail.com ABSTRAKSI

CSR atau Corporate Social Responsibility adalah suatu gagasan yang menjadikan perusahaan tidak hanya bertanggung jawab pada keuangan perusahaan saja, melainkan juga bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara variabel independen yang terdiri atas ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan CSR.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan tahunan secara berturut-turut pada tahun 2009 – 2011 yang mempunyai laba positif dan mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang menggambarkan hubungan antara ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan insitusional, dan kepemilkan saham publik terhadap pengungkapan CSR. Penggunaan metode ini dilakukan setelah memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.

Berdasarkan uji asumsi klasik dalam penelitian menunjukkan tidak terjadi penyimpangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, leverage, dan ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan profitabilitas, kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

(4)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Permasalahan yang di hadapi perusahaan semakin banyak dengan seiring berkembangnya dunia usaha. Lingkungan sosial perusahaan merupakan hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan suatu perusahaan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau

konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan tidak selalu sama, mengingat perusahaan satu dengan yang lainnya sangatlah berbeda sekalipun perusahaan tersebut berada dalam satu jenis usaha yang sama. Adapun faktor-faktor yang membedakan perusahaan disebut juga karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah ukuran perusahaan (size), tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, kendala sosial yang dimiliki, umur perusahaan, profil perusahaan, struktur dewan komisaris, negara pemilik suatu perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan, dan lain-lain. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik akan semakin banyak pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik (Veronica, 2009 dalam Agustina, 2013).

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

2. Untuk menganalisis apakah leverage berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

3. Untuk menganalisis apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

(5)

5. Untuk menganalisis apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

6. Untuk menganalisis apakah kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi

suatu organisasi atau secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004 dalam Anggraini 2006).

2. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah pihak yang berperan penting dalam menyediakan laporan keuangan perusahaan yang reliable (Chtourou et. al., 2001 dalam Antonia 2008).

3. Leverage

Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham (Fahrizqi, 2010).

4. Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan ekuitas (Sartono, 2001 dalam ‘Amal, 2011).

5. Ukuran Perusahaan (Size)

Perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Sembiring, 2005). 6. Kepemilikan Institusional

(6)

dan asset management (Koh, 2003; Veronica dan Bachtiar, 2005; dalam Badjuri, 2011).

7. Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), adalah perusahaan yang memiliki proporsi kepemilkian oleh publik, yang artinya semua aktivitas yang dilakukan perusahaan dan keadaan perusahaan wajib dilaporkan dan diketahui oleh publik karena publik sebagai salah satu pemegang saham.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang menganalisis hubungan satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana pengaruh variabel satu dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini mengacu pada data yang berupa angka sehingga dapat dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif. B. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan pendekatan purposive sampling. Adapun kriteria dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut pada tahun 2009 – 2011

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut pada tahun 2009 – 2011.

3. Perusahaan sampel memiliki laba positif.

4. Perusahaan manufaktur yang mengungkapkan laporan CSR dalam laporan tahunan untuk periode tahun 2009 - 2011.

C. Data dan Sumber Data

(7)

perusahaan yang terdaftar di BEI yang dapat diperoleh melalui website

www.idx.co.id dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dengan

periode waktu tahun 2009 – 2011.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Ada dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR Disclosure). CSR dihitung dengen indeks dari GRI 2011 dimana terdapat 10 indikator dan terdiri dari 121 item pengungkapan taggung jawab sosial perusahaan. Adapun rumus untuk perhitungan CSR adalah sebagai berikut:

CSRj =

Keterangan:

CSRj : Corporate Social Responsibility Disclosure Perusahaan j Nj : jumlah item untuk perusahaan j, Nj = 121

Xij : dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan

(Haniffa et. al., 2005 dalam Rawi dan Muchlis, 2010) 2. Variabel Independen

a. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris adalah banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan.

DK = ∑ Dewan Komisaris Perusahaan (Nur dan Priantinah, 2012). b. Leverage

Leverage menunjukkan seberapa besar asset perushaan diperoleh atau didanai oleh utang.

Debt it =

(8)

c. Profitabilitas

Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) untuk menentukan proftabilitas.

ROA =

(Nur dan Priantinah, 2012)

d. Ukuran Perusahaan

Penelitian ini menggunakan logaritma natural total asset untuk mengukur ukuran perusahaan (size) seperti dalam penelitian Nur dan Priantinah (2012).

e. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional di ukur berdasarkan presentase kepemilikannya seperti dalam penelitian Murwaningsari (2009). f. Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham publik di ukur berdasarkan presentase kepemilikan sahamnya seperti dalam penelitian Nur & Priantinah (2012).

E. Metode Analisi Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda. Pengujian terhadap regresi berganda dapat dilakukan setelah penelitian memenuhi syarat lolos dari uji asumsi klasik. 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan atau probabilitas 0,997 lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan seluruh data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

(9)

c. Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikan masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Dari hasil uji autokorelasi, diperoleh nilai D-W sebesar 2,071. Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,8012. Berdasarkan tabel Durbin-Watson (DW) dengan k = 6 dan n = 89 Du = 1,8012, maka 4 – Du = 2,1988. Dengan demikian diketahui bahwa dU < d < 4 - dU sehingga menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokolerasi.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Perhitungan model regresi berganda dilakukan menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

PCSR = 0,129 – 0,009 UDK – 0,069 LEV – 0,015 PROF + 0,019 SIZE+ 0,001 K.INST + 0,001 KSP + e

Menunjukkan bahwa koefisien konstanta, jika tidak ada ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham public maka CSR sebesar 0,129.

Uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel ukuran dewan komisaris sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan H1 diterima, hal ini menunjukkan ukuran dewan

(10)

2) Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel leverage sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan H2

diterima, hal ini menunjukkan leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 3) Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial (CSR)

Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel profitabilitas sebesar 0,659 > 0,05. Dapat disimpulkan H3

ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat menyimpulkan pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

4) Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel ukuran perusahaan (size) sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan H4 diterima, hal ini menunjukkan ukuran

perusahaan (size) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaaan (CSR).

5) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel kepemilikan institusional sebesar 0,302 > 0,05. Maka dapat disimpulkan H5 ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat

menyimpulkan pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

6) Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR)

(11)

disimpulkan H6 ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat

menyimpulkan pengaruh kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Dari hasil uji F, diperoleh nilai signifikan statistik F sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan statistik F < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan

institusional, dan kepemilikan saham publik berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. c. Koefisien Determinan (R2)

Dari hasil uji R2, diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,438 atau 43,8%. Hal ini menunjukkan hanya 43,8% variasi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik

sedangkan sisanya sebesar 56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.

F. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 121 item pengungkapan CSR yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

2. Variabel leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

(12)

4. Variabel ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

5. Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,302 lebih besar dari α = 0,05.

6. Variabel kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,271 lebih besar dari α = 0,05.

G. Saran

1. Periode yang digunakan dapat diperpanjang.

2. Untuk peneliti selanjutnya daharapkan dapat memperbanyak variabel independen.

3. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua jenis perusahaaan sebagai sampel.

DAFTAR PUSTAKA

‘Amal, Muhammad Ihlashul. 2011. Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan

Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap

pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Agusti, Rosalita Rachma dan Aulia Fuad Rahman. 2011. Relevansi Nilai Laba dan Nilai Buku: Peran Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Dewan Komisaris Independen. Simposium Nasional Akuntansi 14. Aceh.

Agustina, Riza Artha. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(13)

Antonia, Edgina. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba. Tesis: Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.

Badjuri, Achmad. 2011. Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Coorporate Governance, Pengungkapan Coorporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1, Hal: 38-54.

Fahrizqi, Anggara. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Febrina, dan I G N Agung Suaryana. 2011. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 14. Aceh.

Ghozali, Imam dan Anis Chairiri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Unversitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN 979.704.015.1

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hidayati, Naila Nuur dan Sri Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate

Social Responsibility Terhadap Earnings Response Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal Dinamika Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 1, Hlm. 1-18.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Mananjemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. UGM.

Kamil, Ahmad dan Antonius Herusetya. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Jurnal Media Riset Akuntansi. Vol. 2, No. 1. ISSN 2088-2106.

(14)

Lako, Andreas. 2011. Deskontruksi CSR dan reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Murwaningsari, Etty. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan Corporate Financial Performance Dalam Satu Continuum. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 11. No. 1, 30-41.

Novita, dan Chaerul D. Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006. Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.

Nur, Marzully dan Denies Priantinah. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Berkategori High Profile yang Listing di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Nominal. Vol. 1, No. 1.

Nurkhin, Ahmad. 2010. Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya Terhapdap Pengungkapan CSR Sosial Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 2, No. 1, 46-55.

Nurlela, Rika dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan

Manajemen Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.

Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilkan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terdapat Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Purnasiwi, Jayanti. 2011. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Rahajeng, Rahmi Galuh. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporam Tahunan Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rawi, dan Munawar Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

(15)

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.

Titisari, Kartika Hendra dkk. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan utama dalam industri karet adalah adanya kandungan nitrosamin dan protein alergen yang terdapat pada produk karet alam karena proses vulkanisasi secara konvensional

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018, semoga dapat menggambar Kinerja

Peserta Didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah membuat animasi sederhana menggunakan pemrograman visual versi online dengan mengerjakan evaluasi yang terkait pada

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Multi-Tenant pada Perusahaan Dagang Berbasis Cloud Computing Website dengan Metode Rapid Application Development. Penelitian ini

Pada wilayah timur laut terlihat paling berbeda dengan wilayah lain akibat persentase terumbu karang hidup sangat sedikit dan terumbu karang yang sudah mati sangat banyak..

ada peran serta instansi pendidikan kesehatan dalam Ponkesdes, caring perawat. belum menyeluruh, dan organisasi profesi perawat belum berperan

Setelah menganalisa data yang diperoleh dari perusahaan dan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan, maka penulis menemukan beberapa masalah yaitu dalam

Leaves of mutant clones contained six new anticancer compounds, namely hexadecanoic acid methyl ester, octadecadienoic acid, phytol¸ gamma-sitosterol, eicosane, and