• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi : a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi : a"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

III-31 BAB III

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Profil Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang 3.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan

Berdasarkan Peraturan Bupati Subang Nomor 60 tahun 2016, tanggal 30 Desember 2016 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang, yaitu sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah Bidang Ketahanan pangan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan.

b. Penyelenggaraan pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bidang ketahanan pangan meliputi kesekretariatan, ketersediaan dan kerawanan pangan, konsumsi dan keamanan pangan, serta distribusi dan harga pangan.

c. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPT/UPTD.

3.1.2 Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang adalah lembaga teknis yang menyelenggarakan urusan pangan. Pelayanan publik yang diemban, sesuai dengan tupoksi Dinas Ketahanan Pangan, meliputi ketersediaan, distribusi dan konsumsi.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah

(2)

Kabupaten/Kota, urusan yang menjadi dasar pelayanan publik yang dapat dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang, yaitu :

1. Penyelenggaraan Pangan Berdasarkan Kedaulatan dan Kemandirian

a. Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai kewenangan kabupaten.

2. Penyelenggaraan Ketahanan Pangan

a. Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.

b. Pengelolaan cadangan pangan kabupaten dan menjaga keseimbangan cadangan pangan kabupaten.

c. Penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

d. Promosi pencapaian target konsumsi pangan per kapita / tahun sesuai dengan angka kecukupan gizi melalui media.

3. Penanganan Kerawanan Pangan

a. Penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan dan Kabupaten Subang.

b. Penanganan kerawanan pangan.

c. Pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup lebih dari 1 (satu) desa dalam 1 (satu) kecamatan di Kabupaten Subang.

4. Keamanan Pangan

a. Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar distribusi lintas kabupaten.

3.1.3 Struktur Organisasi

Dibawah ini merupakan struktur organisasi kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang.

(3)

Gambar 3. 1 Struktur Organiasasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang 3.1.4 Fungsi Unit Organisasi

Berikut merupakan tugas fungsi pada bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang.

1. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi ketersediaan dan penanggulangan kerawanan pangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang ketersediaan, dan penanggulangan kerawanan pangan.

(4)

b. penyelenggaraan fasilitasi bidang ketersediaan dan kerawanan pangan.

Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan membawahkan seksi ketersediana pangan, seksi sumberdaya pangan, dan seksi keterseiaan pangan.

a. Seksi Ketersediaan Pangan

Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan ketersediaan pangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi:

(a) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis ketersediaan pangan.

(b) pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan fasilitasi ketersediaan pangan.

Rincian Tugas Seksi Ketersediaan Pangan :

(a) Melaksanakan penyusunan rencana program/kegiatan bidang;

(b) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang;

(c) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan kebijakan bidang;

(d) Melaksanakan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan analisis situasi ketersediaan pangan;

(e) Melaksanakan Penyusunan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Pola Pangan Harapan (PPH) tingkat ketersediaan pangan;

(f) Melaksanakan koordinasi pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan pangan

(5)

(g) Melaksanakan identifikasi ketersediaan dan keragaman produk pangan

(h) Melaksanakan kajian pola ketersediaan pangan di kabupaten/kota (i) Melaksanakan analisis pola panen dan produksi padi, jagung,

kedelai, cabe merah dan bawang merah.

(j) Melaksanakan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan.

(k) Melaksanakan prognosa ketersediaan pangan menjelang HBKN (l) Melaksanakan Koordinasi dan pengendalian ketersediaan

pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

(m) Melaksanakan koordinasi program/kegiatan bidang.

(n) Melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berkaitan dengan tugas bidang.

3.2 Analisis Sistem Berjalan 3.2.1 Prosedur Sistem Berjalan

Pada tahap ini, penulis menggambarkan analisa permasalahan dari sistem yang digunakan pada Dinas Ketahanan Pangan di Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan khususnya pada Seksi Ketersediaan Pangan dalam mendata dan mengelola data produksi pangan.

Pada sistem yang berjalan penulis memfokuskan dalam permasalahan perolehan data produksi pangan yang dialami oleh Seksi Ketersediaan Pangan yang menjadi landasan dalam pengembangan Sistem Informasi Produksi Pangan ini. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem lama berjalan juga mengetahui kekurangan dari sistem lama tersebut yang ditunjukan pada gambar berikut :

(6)

Gambar 3. 2 Alur Proses Sistem Yang Berjalan

Prosedur pendataan produksi pangan serta pengelolaan dijelaskan sebagai berikut.

1. Prosedur Mendata Produksi Pangan

a. Staff seksi ketersediaan Pangan mengirimkan surat permintaan produksi pangan ke dinas terkait (Pertanian, Peternakan, dan Perikanan).

b. Selanjutnya dinas terkait mempersiapkan data produksi pangan dan lalu dikirimkan kembali ke Dinas Ketahanan Pangan berupa dokumen.

c. Staff seksi ketersediaan pangan buat list daftar produksi pangan dengan mengelompokan berdasarkan jenis pangan.

2. Proses Perhitungan Surplus Defisit Pangan

a. Staff Seksi Ketersediaan Pangan menginputkan data produksi pangan ke excel berdasarkan 11 komoditas pokok.

b. Total produksi pada setiap komoditas dikurangi hasil dari jumlah penduduk yang dikalikan total konsumsi (Kg), dari kilogram jadikan ton.

Rumus Perhitungan Surplus :

Surplus = Produksi (Ton) – (Penduduk X konsumsi (Kg))

(7)

3.2.2 Identifikasi Dokumen

Analisa dokumen yang sedang berjalan ini akan menguraikan secara rinci dokumen- dokumen yang digunakan:

1. Dokumen Input

a. Dokumen : Surat Permintaan Produksi Pangan

Fungsi : Dokumen permintaan data produksi pangan kepada dinas terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan)

Sumber : Seksi Ketersediaan Pangan

b. Dokumen : Data Produksi Pangan (Tanaman Pangan) Fungsi : Dokumen yang berisi data produksi pangan Sumber : Dinas Pertanian

Atribut : Kelompok/Jenis Pangan, Jumlah (Ton) c. Dokumen : Data Produksi Pangan (Peternakan)

Fungsi : Dokumen yang berisi data produksi pangan Sumber : Dinas Peternakan

Atribut : Kelompok/Jenis Pangan, Jumlah (Ton) d. Dokumen : Data Produksi Pangan (Perikanan)

Fungsi : Dokumen yang berisi data produksi pangan Sumber : Dinas Perikanan

Atribut : Jenis Ikan, Jumlah (Ton) 2. Dokumen Output

a. Dokumen : Laporan Produksi Pangan Fungsi : Laporan Produksi Pangan Sumber : Seksi Ketersediaan Pangan

Atribut : Kelompok/Jenis Pangan, Jumlah (Ton)

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem 3.3.1 Arsitektur Sistem

Platform dasar dari Sistem Informasi Produksi Pangan yang akan digunakan adalah Web Based System. Tujuan pengunaan dari platform ini adalah untuk meningkatkan

(8)

efisiensi kerja dan itegritas data, karena seluruh data dapat di maintain pada satu titik, yaitu dari server. Platform tersebut cukup powerful dan tidak membutuhkan spesifikasi perangkat keras pendukung yang tinggi, sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja pengguna.

Pada aplikasi ini juga sangat memperhatikan sisi kenyamanan pengguna. Saat ini pengguna yang mengakses layanan internet sudah sangat banyak. Sistem Informasi Produksi Pangan yang akan dibangun di desain menggunakan template bootstrap responsive yang dapat berjalan baik di semua perangkat. Sistem ini juga dilengkapi dengan sistem manajemen user, sehingga pengguna dari sistem ini bisa mengakses aplikasi dengan hak akses yang berbeda-beda.

Pada aplikasi ini antarmuka dibagi menjadi 2 bagian diantaranya front-end dan back- end. Pada bagian front-end semua pengguna bisa melihat daftar produksi pangan dan laporan surplus deposit pangan tanpa harus melakukan login terlebih dahulu. Pada bagian back-end pengguna disini melakukan berbagai operasi yang harus melakukan login terlebih dahulu. Untuk mengakses back-end dibagi dengan beberapa hak akses kepada pengguna diantaranya :

1. Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) dengan kewenangannya mengelola pengguna, mengelola jenis pangan dan nama pangan, dan mengelola surplus deposit pangan.

2. Dinas Terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan) denga kewenangannya mengelola data produksi pangan yang berupa data pertanian, data peternakan, dan data perikanan.

Perangkat lunak yang diusulkan untuk dijadikan sebagai platform Sistem Informasi Produksi Pangan adalah sebagai berikut

1. Server Site Platform

a. Linux Debian sebagai Operating System b. Apache sebagai web server

c. MySql sebagai RDBMS

d. PHP sebagai Bahasa pemograman

(9)

2. Client Site Platform

a. Windows sebagai Operating System

b. Chrome, Firefox atau yang lainnya sebagai Web Browser

Untuk menjamin keamanan sistem dalam penggunaan aplikasi, data, dan informasi dilakukan beberapa metode pengamanan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

1. Authentication

Setiap user memiliki identitas (email) dan kata kunci (password) tertentu yang unik dengan otoritas yang berbeda-beda sesuai dengan hak aksesnya.

2. Access Control

Setiap pengguna diberi otoritas akses terhadap aplikasi, data, dan informasi sesuai dengan kewenangannya.

3. Non Repudiation

Setiap perubahan data akan dilakukan pencatatan (log), tanggal dan waktu perubahan data tersebut secara otomatis secara otomatis oleh sistem.

4. Data Integrity

Setiap perubahan data di suatu bagian langsung dapat diketahui perubahannya dibagian lain yang terkait dan tidak ada redudansi.

(10)

3.3.2 Kebutuhan Fungsional

Berikut ini merupakan kebutuhan fungsional dari Sistem Informasi Produksi Pangan yang berisi proses-proses apa saja yang dilakukan oleh sistem. Disini juga melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak.

Tabel 3. 1 Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Produksi Pangan

No. SRS Deskripsi

Pengunjung

SRS-F-01 Sistem dapat menampilkan data produksi pangan berdasarkan tahun produksi dan jenis pangan

SRS-F-02 Sistem dapat menampilkan surplus defisit pangan

SRS-F-03 Sistem dapat mendownload data produksi pangan dan surplus defisit pangan

Admin, dan Dinas Terkait

SRS-F-04 Sistem dapat melakukan login untuk masuk dan melakukan berbagai operasi

SRS-F-05 Sistem dapat membuat akun pengguna

SRF-F-06 Sistem dapat memulihkan password bila actor lupa password SRS-F-07 Sistem dapat menginput lebih dari satu data

Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) SRS-F-08 Sistem dapat mengelola hak akses pengguna SRS-F-09 Sistem dapat mengelola surplus defisit pangan SRS-F-10 Sistem dapat mengelola jenis dan nama pangan SRS-F-11 Sistem dapat mengelola profil

SRS-F-12 Sistem dapat menampilkan data produksi pangan dari dinas terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan)

Dinas Terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan) SRS-F-13 Sistem dapat mengelola data produksi pangan SRS-F-14 Sistem dapat mengelola profil

3.3.3 Kebutuhan Non Fungsional

Berikut ini merupakan kebutuhan non fungsional dari sistem informasi produksi pangan.

Tabel 3. 2 Kebutuhan NonFungsional Sistem Informasi Produksi Pangan

No. SRS Deskripsi

SRS-NF-01 Sistem memiliki tampilan yang mudah dipahami

SRS-NF-02 Sistem dapat dioperasikan dan menampilkan data secara cepat SRS-NF-03 Sistem dapat dioperasikan sesuai fungsinya dengan baik SRS-NF-04 Sistem dapat diakses menggunakan banyak aplikasi browser SRS-NF-05 Sistem memiliki penyimpanan atau database yang memadai SRS-NF-06 Sistem dapat menjamin keamanan data pengguna

(11)

3.4 Model Pengembangan Sistem 3.4.1 Use Case Diagram

Berikut merupakan pemodelan use case Sistem Informasi Produksi pangan secara global :

Gambar 3. 3 Use Case Diagram Sistem Informasi Produksi Pangan 1. Definisi Aktor

Tabel 3. 3 Definisi Aktor Sistem Informasi Produksi Pangan

No Nama Aktor Keterangan

1 Admin (Seksi Ketersediaan Pangan)

Staff seksi ketersediaan pangan merupakan actor yang mengelola pengguna, jenis dan nama pangan, mengelola surplus defisit pangan.

2 Dinas Terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan)

Staff dinas yang bertugas melakukan penginputan data produksi pangan ke sistem.

3 Pengunjung Actor ini bisa melihat data produksi pangan, surplus deposit pangan dan mendownload dokumen tanpa harus login.

(12)

2. Definisi Use Case

Tabel 3. 4 Definisi Use Case Sistem Informasi Produksi Pangan

No. UC Use Case Keterangan

Aktor : Pengunjung UC-01 Melihat data produksi

pangan

Use case ini untuk melihat data produksi pangan dengan memilih tahun produksi dan jenis produksi pangan.

UC-02 Melihat surplus defisit pangan

Use case ini untuk melihat laporan surplus defisit pangan berdasarkan periode tanggal.

UC-03 Mendownload dokumen Use case ini untuk mendownload dokumen keluaran data produksi pangan dan laporan surplus deposit pangan dengan format excel atau pdf.

Aktor : Admin dan Dinas Terkait

UC-04 Melakukan login Use case ini untuk masuk ke halaman dashboard sesuai dengan akses dan kewenangannya.

UC-05 Membuat akun

pengguna

Use case ini untuk pengguna dalam membuat akun yang akan melakukan berbagai operasi.

UC-06 Mengelola profil Use case ini untuk pengguna dalam mengelola data profil dan mengubah password.

Aktor : Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) UC-07 Mengelola hak akses

pengguna

Use case ini untuk merubah hak akses pengguna menjadi admin, pertanian, peternakan atau perikanan.

UC-08 Mengelola jenis dan nama pangan

Use case ini untuk menambahkan, mengedit atau menghapus jenis dan nama pangan.

UC-09 Mengelola surplus defisit pangan

Use case ini untuk menambahkan, mengedit atau menghapus data surplus defisit pangan.

Aktor : Dinas Terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan) UC-10 Mengelola data produksi

pangan

Use case ini untuk menambahkan, mengedit atau menghapus data produksi pangan.

3.4.2 Skenario Use Case

1. Scenario Use Case Melihat Data Produksi Pangan

Use case ini menunjukan peranan setiap actor dalam mengakses sistem untuk menjalankan proses melihat data produksi pangan dengan memilih tahun produksi dan jenis pangan.

(13)

Tabel 3. 5 Skenario Use Case Melihat Data Produksi Pangan Identifikasi

Aktor Semua Aktor

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman beranda Hasil Yang Diharapkan Menampilkan daftar produksi pangan

sesuai dengan tahun produksi dan jenis pangan yang dipilih

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “Produksi Pangan”

2. Menampilkan form tampil data produksi pangan

3. Memilih “Tahun Produksi”

4. Memilih “Jenis Pangan”

5. Klik tombol “Proses”

6. Memproses pilihan pada form

7. Menampilkan daftar produksi pangan berdasarkan pilihan pada form

2. Scenario Use Case Melihat Surplus Defisit Pangan

Use case ini menunjukan peranan setiap actor dalam mengakses sistem untuk menjalankan proses melihat surplus defisit pangan dengan memilih periode tanggal.

Tabel 3. 6 Skenario Use Case Melihat Surplus Defisit Pangan Identifikasi

Aktor Semua Aktor

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman beranda Hasil Yang Diharapkan Menampilkan daftar surplus defisit pangan

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “Surplus Defisit Pangan”

2. Menampilkan form tampil surplus defisit pangan

3. Memilih “Tanggal Awal dan Tanggal Akhir”

4. Klik tombol “Proses”

5. Memproses pilihan pada form 6. Menampilkan daftar surplus defisit

pangan 7. Klik tombol “Preview”

8. Menampilkan detail Surplus defisit pangan

(14)

3. Scenario Use Case Mendownload Dokumen

Gambar 3. 4 Use Case Mendownload Dokumen

Use case ini menunujukan peranan setiap actor untuk mendownload dokumen keluaran data produksi pangan dan laporan surplus defisit pangan berupa format excel atau pdf.

Tabel 3. 7 Skenario Use Case Mendownload Dokumen Identifikasi

Aktor Semua Aktor

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman produksi pangan atau surplus defisit pangan Hasil Yang Diharapkan Berhasil mendownload dokumen keluaran

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Download Produksi Pangan

1. Menampilkan data produksi pangan berdasarkan tahun produksi dan jenis pangan

2. Klik tombol “Download (.xlxs)” atau

“Download (.pdf)

3. Menyimpan dokumen Download Surplus Defisit Pangan

1. Menampilkan daftar surplus defisit pangan berdasarkan periode tanggal 2. Klik tombol “Review”

3. Menampilkan detail surplus defisit pangan

4. Klik tombol “Download (.xlxs)” atau

“Download (.pdf)

5. Menyimpan dokumen

(15)

4. Scenario Use Case Melakukan Login

Gambar 3. 5 Use Case Melakukan Login

Use case ini menunjukan peranan actor admin dan dinas terkait dalam mengakses sistem untuk melakukan login dan melakukan berbagai operasi.

Tabel 3. 8 Skenario Use Case Melakukan Login Identifikasi

Aktor Admin dan Dinas Terkait

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman produksi pangan

Hasil Yang Diharapkan Aktor berhasil masuk ke halaman dashboard

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Melakukan Login 1. Pilih menu “Login”

2. Menampilkan form login 3. Mengisi “Email dan Password”

4. Klik tombol “Login”

5. Validasi form login

6. Validasi lolos, masuk ke halaman dashboard

7. Validasi gagal, tampilkan alert pada form login

Lupa Password 1. Pilih “Forgot Password”

2. Menampilkan form lupa password 3. Megisi “email”

4. Mengirim link lupa password ke email Logout

1. Pilih tombol “logout”

2. Menampilkan alert 3. Klik tombol ‘Logout”

4. Keluar dari dashboard, menampilkan halaman produksi pangan

(16)

5. Scenario Use Case Membuat Akun Pengguna

Use case ini menunjukan peranan actor admin dan dinas terkait dalam membuat akun pengguna dengan mengisi form registrasi.

Tabel 3. 9 Skenario Use Case Membuat Akun Pengguna Identifikasi

Aktor Admin dan Dinas Terkait

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman login Hasil Yang Diharapkan Berhasil membuat akun pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih link “create an account”

2. Menampilkan form registrasi 3. Mengisi form registrasi

4. Klik tombol “register account”

5. Validasi isian form registrasi 6. Mengirim link verifikasi

7. Validasi lolos, tampilkan halaman login dengan pesan “berhasil registrasi, silahkan cek email”

6. Scenario Use Case Mengelola Profil

Gambar 3. 6 Use Case Mengelola Profil

Use case ini menunjukan peranan actor admin dan dinas terkait dalam mengelola profil dengan mengubah data profil dan password pengguna.

(17)

Tabel 3. 10 Skenario Use Case Mengelola Profile Identifikasi

Aktor Admin dan Dinas Terkait

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman dashboard Hasil Yang Diharapkan Berhasil mengubah data profil dan

password pengguna Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “My profile”

2. Menampilkan form isian profil dan password

Mengubah Profil 3. Mengubah isi form profil

4. Klik “ubah profile”

5. Memproses form profil

6. Menampilkan pesan “profil berhasil diubah”

Mengubah Password 7. Mengisi form “password baru dan

confim password”

8. Klik “ubah password”

9. Memproses form ubah password 10. Menampilkan pesan “password

berhasil diubah”

7. Scenario Use Case Mengelola Data Produksi Pangan

Gambar 3. 7 Mengelola Data Produksi Pangan

Use case ini menunjukan peranan actor dinas terkait (pertanian, peternakan, perikanan) dalam mengelola data produksi pangan yang diantaranya menginput, mengedit, dan menghapus data produksi pangan.

(18)

Tabel 3. 11 Skenario Use Case Mengelola Data Produksi Pangan Identifikasi

Aktor Dinas terkait (Pertanian, Peternakan, Perikanan)

Kondisi Awal Aktor berada pada halaman dashboard Hasil Yang Diharapkan Berhasil melakukan penginputan data,

pengeditan data, dan penghapusan data produksi pangan

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “Daftar Produksi Pangan”

2. Menampilkan daftar produksi pangan Menginput data produksi pangan

1. Klik tombol “Tambah data produksi”

2. Menampilkan form input data produksi pangan

3. Mengisi form inputan 4. Klik tombol “Simpan data”

5. Memproses isian form input data 6. Menampilkan daftar produksi pangan

dengan pesan “data produksi berhasil disimpan”

Mengedit data produksi pangan 1. Klik tombol “Edit” pada salah satu

daftar produksi pangan

2. Menampilkan form edit data produksi pangan

3. Mengubah isian form edit 4. Klik tombol “Ubah data”

5. Memproses form edit data

6. Menampilkan daftar produksi pangan dengan pesan “data produksi berhasil diubah”

Menghapus data produksi pangan 1. Klik tombol “Hapus” pada salah satu

daftar produksi pangan

2. Menampilkan alert dengan pesan

“apakan yakin data produksi akan dihapus?”

3. Klik tombol “Hapus data”

4. Menghapus data produksi pangan 5. Menampilkan daftar produksi pangan

dengan pesan “data berhasil dihapus”

(19)

8. Scenario Use Case Mengelola Hak Akses Pengguna

Use case ini menunjukan peranan actor admin (seksi ketersediaan pangan) dalam mengelola hak akses pengguna apakan menjadi admin, pertanian, peternakan, atau perikanan.

Tabel 3. 12 Skenario Use Case Mengelola Hak Akses Pengguna Identifikasi

Aktor Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) Kondisi Awal Aktor berada pada halaman dashboard Hasil Yang Diharapkan Berhasil merubah hak akses pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “Daftar pengguna”

2. Menampilkan daftar pengguna 3. Klik tombol “Edit” pada salah satu

pengguna

4. Menampilkan form edit data pengguna 5. Mengubah hak akses pengguna

6. Memproses form edit data pengguna 7. Menampilkan daftar pengguna dengan

pesan “data pengguna berhasil diubah”

9. Scenario Use Case Mengelola Jenis dan Nama Pangan

Gambar 3. 8 Use Case Mengelola Jenis Pangan dan Nama Pangan

Use case menunjukan peranan actor admin (seksi ketersediaan pangan) dalam mengelola jenis dan nama pangan untuk kebutuhan input data dinas terkait.

(20)

Tabel 3. 13 Skenario Use Case Mengelola Jenis Pangan dan Nama Pangan Identifikasi

Aktor Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) Kondisi Awal Aktor berada pada halaman dashboard Hasil Yang Diharapkan Berhasil menginput, mengedit, dan

menghapus jenis dan nama pangan Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Pilih menu “Daftar Pangan”

2. Menampilkan daftar pangan Menginput jenis dan nama pangan

1. Klik tombol “Tambah data pangan”

2. Menampilkan form input data pangan 3. Mengisi form input data pangan

4. Klik tombol “Simpan data”

5. Memproses form inputan data pangan 6. Menampilkan daftar pangan dengan

pesan “data pangan berhasil ditambahkan”

Mengedit jenis dan nama pangan 1. Klik tombol “Edit” pada salah satu

daftar pangan

2. Menampilkan form edit data pangan 3. Mengubah isian form edit data pangan

4. Klilk tombol “Ubah data”

5. Memprose form edit data pangan 6. Menampilkan daftar pangan dengan

pesan “data pangan berhasil diubah”

Menghapus jenis dan nama pangan 1. Klik tombol “Hapus” pada salah satu

daftar pangan

2. Menampilkan alert dengan pesan

“apakan data pangan akan dihapus?”

3. Klik tombol “Hapus data”

4. Menghapus data pangan dengan pesan “data pangan berhasil dihapus”

(21)

10. Scenario Use Case Mengelola Surplus Defisit Pangan

Gambar 3. 9 Use Case Mengelola Surplus Deposit Pangan

Use case ini menunjukan peranan actor admin (seksi ketersediaan pangan) dalam mengelola surplus defisit pangan.

(22)

Tabel 3. 14 Skenario Use Case Mengelola Surplus Defisit Pangan Identifikasi

Aktor Admin (Seksi Ketersediaan Pangan) Kondisi Awal Aktor berada pada halaman dashboard Hasil Yang Diharapkan Berhasil menginput, mengedit, dan

menghapus surplus defisit pangan Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pilih menu “Surplus Defisit Pangan”

Menampilkan daftar surplus defisit pangan Menginput data Surplus Defisit Pangan

Klik tombol “Tambah Data”

Menampilkan form input surplus defisit pangan

Mengisi form input surplus defisit pangan Klik tombol “Simpan data”

Memproses form input surplus defisit pangan

Menampilkan daftar surplus defisit pangan dengan pesan “data surplus defisit pangan berhasil tambahkan”

Mengedit data Surplus Deposit Pangan Klik tombol “Edit” pada salah satu daftar

surplus defisit pangan

Menampilkan form edit surplus defisit pangan

Mengubah isian form edit surplus defisit pangan

Klilk tombol “Ubah data”

Memprose form edit surplus defisit pangan Menampilkan daftar surplus defisit pangan dengan pesan “Data berhasil diubah”

Menghapus data Surplus Defisit Pangan Klik tombol “Hapus” pada salah satu daftar

surplus defisit pangan

Menampilkan pop-up dengan pesan

“apakan data surplus defisit pangan akan dihapus?”

Klik tombol “Hapus data”

Menghapus data surplus defisit pangan dengan pesan “data surplus defisit pangan berhasil dihapus”

(23)

3.4.3 Activity Diagram

1. Activity Diagram Melihat Data Produksi Pangan

Gambar 3. 10 Activity Diagram Melihat Data Produksi Pangan 2. Activity Diagram Melihat Surplus Defisit Pangan

Gambar 3. 11 Activity Diagram Melihat Surplus Defisit Pangan

(24)

3. Activity Diagram Melakukan Login

Gambar 3. 12 Activity Diagram Melakukan Login

(25)

4. Activity Diagram Membuat Akun Pengguna

Gambar 3. 13 Activity Diagram Membuat Akun Pengguna

(26)

5. Activity Diagram Lupa Password

Gambar 3. 14 Activity Diagram Lupa Password

(27)

6. Activity Diagram Mengelola Profil

Gambar 3. 15 Activity Diagram Mengelola Profil

(28)

7. Activity Diagram Mengelola Data Produksi Pangan

Gambar 3. 16 Activity Diagram Mengelola Data Produksi Pangan

(29)

8. Activity Diagram Mengelola Hak Akses Pengguna

Gambar 3. 17 Activity Diagram Mengelola Hak Akses Pengguna

(30)

9. Activity Diagram Mengelola Jenis dan Nama Pangan

Gambar 3. 18 Activity Diagram Mengelola Jenis dan Nama Pangan

(31)

10. Activity Diagram Mengelola Surplus Defisit Pangan

Gambar 3. 19 Activity Diagram Mengelola Surplus Deposit Pangan

Referensi

Dokumen terkait

Lahan merupakan sumberdaya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan dipihak lain manusia yang memerlukan lahan secara nasional jumlahnya terus

Media sosial tidak selalu mempunyai pengaruh yang besar sebagai alat promosi khususnya pada SMK Yadika 6, ternyata hanya satu dari tiga dimensi penelitian yang dapat

Dinas Ketahanan Pangan, menyelenggarakan

Penerapannya pada pucuk tanaman handeuleum aksesi Bogor menimbulkan keragaman pada peubah pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah.. daun, panjang daun, dan lebar daun), peubah

Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan (written down) dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down) tersebut merupakan nilai aset yang

Hambatan-hambatan dalam penanganan perbedaan individual pada proses pembelajaran stenografi di SMK Negeri Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi

Adalah dengan ini diisytiharkan bahawa tanah dan kawasan tertentu yang diperihalkan dalam Jadual di bawah ini dikehendaki bagi maksud yang berikut: Pengambilan tanah di

Sebagaimana telah dikemukakan dalam butir sebelumnya, karena universitas adalah lembaga riset, dengan demikian dalam siklus industri universitas dapat memerankan dirinya