• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SRAGEN Unun Susilowati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SRAGEN Unun Susilowati"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA

PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SRAGEN

Unun Susilowati1), Djoko Hanantijo2)

1) Mahasiswa Progdi Manajemen Fakultas Ekonomi UNSA

2) Dosen Progdi Magister Manajemen IKPIA Perbanas Jakarta

ABSTRACT

To examine the effect of jointly and partially between leadership, work environment and job satisfaction to work discipline of employee at secretariat of DPRD of Sragen regency This research uses population covering all Secretariat Staff of Regency of Sragen as much as 41 respondents, and all population is taken as sample by way of census. Analyzer tools used are multiple linear regression, correlation, t test, F test and determination.The conclusions that can be drawn from this research are: 1 leadership has a significant and positive effect on employee work discipline at the Secretariat of DPRD of Sragen Regency; 2) The work environment has a significant and positive effect on employee work discipline in Secretariat of DPRD of Sragen Regency; 3) Job satisfaction has a significant and positive effect on employee work discipline in Secretariat of DPRD of Sragen Regency; 4) Leadership, work environment and job satisfaction together have a significant and positive effect on employee work discipline in Secretariat of DPRD of Sragen regency.Recommended recommendations:

1) The destruction of a leader who is able to organize subordinates to obey organizational rules; 2) Every work should always be done properly in order to be achieved in accordance with the objectives in the hendaki; 3) We recommend that all employees can work together with colleagues (with other staff colleagues and superiors) well so that the results of the work produced are satisfactory and maximal; 4) Employees should not abandon office work during working hours in order to increase discipline.

Keywords: Leadership, Work Environment, Job Satisfaction, Work Discipline

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan element utama dari operasional organisasi, berkembang atau tidaknya suatu organisasi tergantung komitmen dan upaya dari seluruh sumber daya yang terlibat diorganisasi tersebut. Kemampuan dan keahlian merupakan bekal utama bagi karyawan untuk bekerja, tetapi bekal tersebut tidak banyak gunanya apabila karyawan tersebut tidak memiliki dedikasi dan disiplin yang kuat terhadap organisasi. Idealnya adalah setiap karyawan

memiliki dedikasi dan displin yang tinggi didukung dengan kemampuan dan keahlian yang handal dan mereka mampu mengaplikasikannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya.

Pegawai yang disiplin merupakan aset yang sangat berharga bagi organisasi, karena dengan kedisiplinan maka upaya pencapaian tujuan perusahaan akan lebih mudah dilakukan. Sikap disiplin adalah mematuhi segala aturan yang berlaku di organisasi dan melaksanakan semua tugas yang diberikan

(2)

kepadanya dengan penuh tanggung jawab serta menghasilkan kinerja sesuai standart yang telah ditetapkan.Sikap disiplin sangat berkaitan dengan pencapaian tujuan.Organisasi yang memiliki pegawai dengan disiplin tinggi maka organisasi itu akan lebih efektif dan mencapai tujuan, sebaliknya organisasi yang tidak memiliki pegawai yang disiplinya rendah maka akan bannyak mengalami banyak kendala dalam mencapai tujuan.

Sikap disiplin dapat dipengaruhi oleh pemimpin atau atasanya.Kedisiplinan pegawai dapat dibentuk oleh pemimpin dengan pendekatan-pendekatan sebagai upaya mempengaruhi sikap karyawan dalam bekerja.Kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi bawahan dalam bekerja disebut kepemimpinan.Kepemimpinan yang efektif dapat membentuk sikap disiplin setiap pegawai.Pemimpin harus menggunakan metode pendekatan yang tepat kepada setiap pegawai untuk menegakkan sikap disiplin.

Setiap pegawai memiliki karakter yang berbeda dalam hal perilaku bekerja, oleh karena itu pemimpin perlu memahami karakter setiap pegawai sehingga akan tahu apa yang harus dilakukan untuk mempengaruhi sikap pegawai.

Disiplin juga dapat terbentuk oleh lingkungan kerja terutama lingkungan sumber daya manusia. Apabila dilingkungan kerja terdapat pegawai-pegawai yang disiplin maka setiap orang yang masuk ke dalam lingkungan itu akan terbawa dengan perilaku disiplin.

Kondisinya akan berbeda jika orang masuk pada lingkungan pegawai yang tidak disiplin maka ia akan mengalami banyak hambatan ketika berperilaku sendirian, bisa jadi pegawai baru ikut terkontaminasi pada perilaku yang tidak disiplin.Oleh karena itu anggota-anggota organisasi yang memiliki komitmen yang kuat tentu akan menciptakan kondisi lingkungan

kerja yang penuh dedikasi dan disiplin.Lingkungan kerja yang disiplin sangat penting untuk eksistensi dan perkembangan organisasi.

Pegawai bekerja tidak hanya sekedar mengejar kompensasi, baik kompensasi finansial maupun non finansial, tetapi mereka ingin mendapatkan kepuasan dari kinerjanya.Pegawai akan merasa senang jika ia mencapai atau melampaui target kerja yang telah ditentukan oleh organisasi,dan karyawan juga akan merasa senang jika pekerjaanya dihargai oleh atasanya atau orang lain.

Uraian di atas menggambarkan bahwa kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai, oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisanya.Dalam menganalisis masalah tersebut penulis mengambil kasus pada pegawai sekretarit DPRD Kabupaten Sragen, kemudian memberi judul “Pengaruh Kepemimpinan,Lingkungan Kerja dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja pada pegawai sekretariat DPRD Kabupaten Sragen”.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas , maka dapat di rumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen?

4. Apakah secara bersama-sama antara kepemimpinan, lingkungan kerja dan

(3)

kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen?

LANDASAN TEORI 1. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebuah cara seorang pemimpin atau atasan untuk mempengaruhi, mengatur dan mengontrol bawahannya agar sesuai dengan tujuan organisasi atau perusahaan. Menurut Roymon (2014), kepemimpinan merupakan suatu cara yang dilakukan seorang pemimpin dengan berbagai cara untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok agar bertindak sesuai keinginan si pemimpin. Cara yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannyapun berbagai cara, bisa secara langsung seperti memberi pengarahan atau intruksi yang tegas kepada bawahannya dan secara tidak langsung seperti memberi contoh sebuah prilaku yang diharapkan agar bawahannya mengikuti prilaku tersebut.

2. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan sekitarnya. Berikut ini beberapa definisi lingkungan kerja :

a. Menurut Sedamaryanti (2001) lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

b. Menurut Silalahi (2013) lingkungan kerja adalah Satu kondisi dalam dimana pengaruh keadaan lingkungan masa datang suatu organisasi tidak dapat secara akurat dinilai dan diprediksi.

3. Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja merupakan tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap pekerjaan dan lingkungan tempat pekerjaanya (Wibowo, 2013:132). Hal ini didorong oleh keinginan manusia untuk memenuhi adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, namun manusia sepertinta tidak pernah puas dengan apa yang didapat, seperti gaji yang tinggi dan sebagainya. Oleh karena itu salah satu tugas manajer personalia adalah harus dapat menyesuaikan antara keinginan para karyawan dengan tujuan dari perusahaan.

4. Disiplin

Displin kerja pada pegawai sangat di butuhkan, karena apa yang menjadi tujuan instansi akan sukar dicapai apabila tidak ada disiplin kerja. Sehubungan dengan hal tersebut, maka menurut Moekijat (2002:188-205), Peraturan disiplin khususnya bagi pegawai negeri sipil telah diatur didalam peraturan UU No.8/1974 Pasal 29, PP No.30/1980, SE Ka BAKN No.23 SE/1980.

Disiplin yang baik adalah disiplin diri.

Kecenderungan orang normal adalah melakukan apa yang menjadikan kewajibannya dan menempati aturan permainan. Suatu waktu orang yang dibutuhkan dari mereka, dimana mereka diharapkan untuk selalu melakukan tugasnya secara efektif dan efisien dengan senang hati. Kini banyak orang mengetahui

(4)

bahwa kemungkinan yang terdapat dibalik disiplin adalah meningkatkan diri dari kemangkiran. Jika hal ini dapat berjalan dengan baik maka visi, misi dan tujuan dari organisasi yang bersangkutan dapat tercapai.

Menurut Siswanto (2007), disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankanya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Faktor-Faktor Disiplin

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja yang dikemukakkan oleh (Sutrisno, 2011:86) antara lain :

a. Besar dan kecilnya pemberian kompensasi terhadap karyawan Besar atau kecilnya kompensasi haruslah ditegakkan. Para karyawanakan mematuhi segala peraturan yang ada dikantor, apabila gaji yang diberikan setimpal dengan apa yang sudah dikerjakan atau diberikan kepada perusahaan.

b. Ada atau tidaknya ketaladanan pimpinan di perusahaan Keteladanan seorang pemimpin sangatlah penting, karena didalam lingkungan perusahaan.

Keteladanan yang ditunjukkan pimpinan dapa menjadi contoh bagi karyawannya, sehingga para karyawan dapat menerapkan disiplin kerja terhadap masing – masing individu.

c. Ada atau tidaknya aturan pasti yang dijadikan pegangan Pembinaan disiplin tidak dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada peraturan tertulis yang

pasti untuk dijadikan pegangan bersama.

d. Keberanian seorang pemimpin dalam mengambil tindakan bila adakaryawan melanggar kedisiplinan yang diterapkan olehperusahaan, maka pemimpin harus mampu mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuat oleh karyawan.

e. Ada atau tidaknya pengawasan pimpinan dalam kegiatan yang dilakukan oleh

karyawan, pemimpin

haruslahmengawasi pekerjaan yang dilakukan, sehingga para karyawan dapat lebih terarah dan tepat dalam melakukan pekerjaannya.

f. Ada tidaknya perhatian terhadap karyawan-karyawan adalah manusia yang mempunyai banyak perbedaan karakter anatar individu satu dengan individu yang lainnya.

KERANGKA PEMIKIRAN

1. Sikap disiplin dapat dipengaruhi oleh pemimpin atau atasanya. Kepemimpinan yang efektif dapat membentuk sikap disiplin setiap pegawai. Pemimpin harus menggunakan metode pendekatan yang tepat kepada setiap pegawai untuk menegakkan sikap disiplin

2. Disiplin juga dapat terbentuk oleh lingkungan kerja. Apabila dilingkungan kerja terdapat pegawai-pegawai yang disiplin maka setiap orang yang masuk ke dalam lingkungan itu akan terbawa dengan perilaku disiplin.

3. Pegawai bekerja juga ingin mendapatkan kepuasan dari kinerjanya. Perasaan positif atau senang dalam diri pegawai dari hasil kerjanya disebut kepuasan kerja. Disiplin kerja akan didapat secara lebih efektif jika terdapat kepemimpinan dan lingkungan kerja serta pegawai mendapatkan kepuasan

(5)

dari pekerjaanya.

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan gambar

: Pengaruh Parsial : Pengaruh Simultan

HIPOTESIS

Hipotesis sering digunakan untuk menjawab suatu fenomena yang akan di bahas dalam suatu penelitian . Adapun hipotesis penelitian ini adalah :

1. Diduga kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

2. Diduga lingkungan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

3. Diduga kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

4. Diduga Kepemimpinan, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

METODE PENELITIAN

Didalam pembuatan skripsi, seorang penulis harus melakukan pengumpulan data di lokasi penelitian. Adapun lokasi penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sragen, yang beralamat di Jl.Raya Sukowati No. 16 Sragen. Sedangkan obyek penelitiannya adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

Melihat data yang digunakan kemudian diolah dan dianalisis maka penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu data yang digunakan bersifat numeric (angka).

Proses pelaksanaan penelitian termasuk penelitian survei.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Sekretariat DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sragen yang biasa disebut dengan Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

1. Kedudukan Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD, dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melaui Sekertaris Daerah.

2. Tugas Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen Sekertariat DPRD Kabupaten Sragen mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

3. Tugas Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat

DPRD Kabupaten Sragen

Kepemimpinan (X1) Lingkungan

Kerja (X2) Kepuasan Kerja

(X3)

Disiplin Kerja

(Y)

(6)

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;

d. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan DPRD sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen

Susunan Organisasi atau struktur Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen terdiri dari :

a. Sekertaris

b. Bagian Rapat dan Perundang-Undangan, terdiri dari:

1) Sub Bagian Rapat dan Risalah;

2) Sub Bagian Perundang-undangan;

3) Sub Bagian Dokumentasi Hukum dan Perpustakaan;

c. Bagian Umum dan keuangan, terdiri dari:

1) Sub bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan ;

2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Umum.

d. Kelompok Tenaga Ahli

Skertariat DPRD dipimpin oleh sekertaris, secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD, dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah.

Masing-masing Bagian sebagaimana dimaksut pada ayat (1), dipimpin oleh kepala bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekertaris DPRD.

5. Kepegawaian dan Tata Kerja

Pegawai Sekertariat DPRD Kabupaten Sragen berjumlah 41 orang pegawai, 5 orang diantaranya perempuan dan sisanya 36 orang adalah laki-laki.

Tata kerja yang diterapkan di Sekertariat DPRD Kabupaten Sragen diuraikan sebagai berikut :

a. Sekertaris DPRD dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekertaris DPRD, Kepala Bagian dan kepala Sub Bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertical dan horizontal di lingkungan masing-masing dan antar satuan Organisasi Perangkat Daerah serta instansi vertikal di lingkungan Kabupaten Sragen sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Pejabat Struktural dalam lingkungan Sekretariat DPRD bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahanya.

d. Pejabat Struktural dalam melaksanakan tugasnya wajib mengetahui, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab dan menyampaikan laporan kepada atasannya masing-masing.

e. Pejabat Struktural dalam melaksanakan tugasnya wajib mengkaji laporan yang diterima, dan mempergunakannya sebagai bahan pertimbangan laporan lebih lanjut.

f. Pejabat Struktural Sekretariat DPRD berkewajiban mengawasi bawahan dan mengambil tindakan bila terjadi penyimpangan serta mengambil langkah-

(7)

langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari hasil uji t diperoleh t_hitung variabel kepemimpinan sebesar 2,084 > t_tabel 2,025 sehingga Ho ditolak kemudian menerima Ha, yang artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen. Jadi hipotesis awal yang diajukan penulis terbukti.

1) t_hitung untuk lingkungan kerja sebesar 2,848 > t_tabel 2,205 sehingga Ho ditolak kemudian menerima Ha, yang berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap disiplin kerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

Jadi hipotesis awal yang diajukan penulis terbukti.

2) t_hitung untuk kepuasan kerja sebesar 2,113 > t_tabel 2,025 sehingga Ho ditolak kemudian menerima Ha, yang berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap disiplin kerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

Jadi hipotesis awal yang diajukan penulis terbukti.

g. Dari hasil uji F Hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh signifikan secara

bersama-sama antara

kepemimpinan,limgkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja diuji dengan uji F.

Interval keyakinan di tentukan 95% dan ditingkat signifikansi (α) 5%.

1) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha.

2) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima Untuk 41 sampel dengan 3 variabel independen maka derajat kebebasan

sebesar 41-3-1 =37 tingkat signifikan 5%

maka diperoleh Ftabel sebesar 2,86.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen. Jadi hipotesis pertama terbukti.

2. Lingkungan kerja berengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen.

Jadi hipotesis kedua terbukti.

3. Kepuasan kerja berengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen. Jadi hipotesis ketiga terbukti.

4. Kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sragen. Jadi hipotesis keempat terbukti.

REFERENSI

Moekijat. 2002. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Terhadap Kedisiplinan Kerja Pegawai Bagian Umum dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur”. 4 februari 2018, <journal.feb.unmul.ac.id>

Roymon. 2014. “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan”

(diakses 28 Februari 2018)

<http://eprints.ums.ac.id>

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produkstivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

(8)

Silalahi. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”. (diakses 4 feb)

<http://mahasiswa.dinus.ac.id/docs/skri psi/lengkap/19599.pdf>

Siswanto. 2007. “Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Te, Kepuasan Kerja, Dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan”. (diakses 27 Februari)

<http://eprints.undip.ac.id>

Sutrisno, 2010. “Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”. (diakses 4 feb)

<http://mahasiswa.dinus.ac.id/docs/skri psi/lengkap/19599.pdf>

Wibowo. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”. (diakses 4 feb 2018)

<eprints.dinus.ac.id/22707/3/jurnal_19 599.pdf>

Referensi

Dokumen terkait

Selain berdasarkan pasal tersebut diatas, berkaitan dengan pengangkatan anak diatur pula dalam Pasal 39 Ayat (3) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang

Judul Tulisan : ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENELAAH KARAKTERISTIK BEBERAPA MEREK SABUN MANDI (Suatu Kajian Aplikasi Statistika Dalam Riset Pemasaran).. Nama Mahasiswa :

penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 :2000, sehingga dapat. menekan faktor-faktor yang mempengaruhi

Berdasarkan jawaban responden dalam penelitian di dapatkan karakteristik responden berdasarkan angkatan, jenis kelamin, dan tingkat pembelian, analisis deskriptitif

54 054/KPT/14 YOSEP PEPAH Lulus A PT.PONCO OILFIELD SUPPLIES &amp; SERVICE Sudah Jadi. 1 001/KJ/14 SEBASTIANUS NARA PRASIDDHA Lulus

Peserta KKN di desa Zed, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, berjumlah 18 orang terdiri dari mahasiswa 8 orang mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama

Sebelum menghitung curah hujan wilayah dengan distribusi yang ada dilakukan terlebih dahulu pengukuran dispersi untuk mendapatkan parameter-parameter yang digunakan dalam

Adanya persiapan program PPL dimulai dari observasi sekolah yang dilakukan dengan tujuan agar lebih mengetahui situasi dan kondisi yang ada di suatu lembaga pendidikan