• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perencanaan dan perancangan interior

rumah sakit umum di Surakarta

(lobby, ruang rawat inap anak

dan perpustakaan)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat Guna Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir

Disusun oleh :

Hery Ratnadi

C 0800026

DESAIN INTERIOR

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama ini masyarakat awam lebih mengenal rumah sakit sebagai tempat mengobati dengan bayangan perlakuan medis yang akan diterima melalui peralatan kedokteran.

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan akhir – akhir ini meningkat hingga mencapai angka 85 %. Ditambah dengan fenomena sekarang yang menunjukkan adanya kecenderungan konsumen yang lebih memilih untuk berobat ke luar negeri, yang memang harus diakui fasilitas dan layanannya jauh lebih baik dari yang dimiliki di dalam negeri.

(3)

Setiap ruang dalam rumah sakit akan membawa pengaruh yang cukup kuat terhadap pola tingkah laku dan sikap manusia yang beraktivitas di dalamnya. Dengan demikian desain interior yang menunjang untuk tempat pelayanan kesehatan semakin diperlukan dalam menghadapi teknologi yang semakin maju. Tuntutan kenyamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi pasien. Bila perencanaan interior rumah sakit mencapai sasaran yang mengacu pada fungsional maka akan menguntungkan berbagai pihak.

1. Bagi pasien ( konsumen utama )

Tata ruang yang baik dapat memberikan kenyamanan dan membantu proses penyembuhan pasien.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung

Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

3. Bagi tenaga medis

Akan bekerja lebih nyaman dan memberi pelayanan yang baik untuk kepentingan pasien dan keluarga, terbentuk dari suasana yang mendukung psikologisnya.

4. Bagi pihak rumah sakit

Memperoleh keuntungan melalui promosi gratis dari konsumen, pengunjung yang datang dan mendapat pelayanan dan kenyamanan dari rumah sakit.

(4)

fungsional sesuai dengan aktifitas yang berlangsung didalamnya tanpa meninggalkan faktor kenyamanan untuk mencapai tujuan derajat kesehatan yang optimal.

B.

Batasan Masalah

1. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum yang bernuansa rekreatif yang terdapat di surakarta.

2. Membatasi perencanaan ruang yang berhubungan dengan masalah penyakit, yaitu dapat mewadahi kegiatan pasien jalan, pasien inap, kegiatan penunjang medis, kegiatan penunjang non medis dan kegiatan servis.

Proyek yang akan dikerjakan di dalam rumah sakit ini adalah:

1. Fasilitas rawat inap anak ( in patient department ) meliputi ruang perawatan VIP yang didalamnya terdapat area bermain., kelas I, kelas II dan Kelas III

2. Penunjang non medis yaitu perpustakaan dan ruang tunggu. 3. Kegiatan servis meliputi lobby.

3. Peranan warna pada elemen pembentuk ruang, elemen estetis, dan furniture.

C.

Rumusan Masalah

Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum terdapat beberapa perumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut adalah:

(5)

2. Bagaimana menampilkan ruang yang tepat pada rumah sakit umum yang tepat dengan mempertimbangkan pola sirkulasi dan sistem pelayanan medis.

3. Bagaimana perencanaan dan perancangan suatu ruangan dengan mempertimbangkan faktor kesehatan, keamanan dan kenyamanan.

4. Bagaimana menghadirkan warna pada suatu ruang dilihat dari segi psikologis.

D.

Tujuan Perancangan

1. Merencanakan interior sebuah rumah sakit umum yang mendukung proses penyembuhan pasien.

2. Merencanakan rancangan interior rumah sakit umum yang tepat dengan mempertimbangkan pola sirkulasi dan sistem pelayanan medis.

3. Merencanakan rancangan suatu ruangan dengan mempertimbangkan faktor kesehatan, keamanan dan kenyamanan.

4. Merencanakan perancangan ruang interior dengan warna tertentu sebagai unsur pendukung proses penyembuhan pasien secara psikologis.

E.

Sasaran Perancangan

(6)

F.

Sistematika Pembahasan

Sistematika dalam perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta adalah :

Tahap I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan perencanaan, sasaran perancangan serta metodologi dan sistematika pembahasan.

Tahap II LANDASAN TEORI

Berisi tentang kajian teoritis/telaah pustaka secara teoritis membahas masalah tentang rumah sakit anak khususnya ruang – ruang yang dijadikan proyek utama yang kaitannya dengan desain interior didalamnya.

Tahap III STUDI LAPANGAN

Berisi tentang deskripsi lapangan yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan interior yang akan dikerjakan.

Tahap IV ANALISA DATA

Berisi tentang analisa data perencanaan dan perancangan interior yang berhubungan dengan rumah sakit umum di Surakarta.

Tahap V KESIMPULAN

(7)

G.

Metodologi dan Sistem Pembahasan

Adapun dalam pembahasan permasalahan ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, yaitu:

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa rumah sakit. Rumah sakit yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah rumah sakit Triharsi Surakarta, Rumah sakit Happy Land Yogyakarta serta Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

2. Bentuk/strategi

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka bentuk/strategi penelitiannya yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Bentuk penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi dengan deskriptif yang penuh nuansa.

3. Jenis sumber yang dimanfaatkan meliputi:

a. Informan, dalam pemmasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah selaku pengelola rumah sakit.

b. Arsip dan dokumen resmi mengenai rumah sakit umum serta buku – buku yang relevan.

c. Tempat dan peristiwa yang ada didalamnya. 4. Teknik pengumpulan data

(8)

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada objek dengan menggunakan alat bantu observasi seperti alat pencatat, alat perekam foto, serta alat yang diperlukan lain.

b. Wawancara/interview

Mengadakan pembicaraan/memberi pertanyaan langsung kepada pihak yang berkaitan, dalam hal ini adalah pihak pengelola dari pihak yang diamati.

c. Analisa dokumen

Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. d. Teknik cuplikan

Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka teknik cuplikan yang akan digunakan bersifat purosif, sehingga bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, serta keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan lain-lainnya.

e. Validitas data

(9)

f. Model analisis

Dalam penelitian ini model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis interaktif dimana semua data yang diperoleh perlu direduksi, disajikan serta melakukan penarikan kesimpulan. Di dalam analisa ini apabila data yang dibutuhkan masih kurang, kita dapat kembali kelokasi untuk mencari data yang diperlukan.

Adapun skema metode anaisis interaktif adalah sebagai berikut :

Skema Model Analisa Interaktif Gb 1.1. Skema Model Analisa Interaktif

( Sumber: Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2000; 40 ) Reduksi Data

Pengumpulan data

Penarikan Kesimpulan

(10)
(11)

143

Perencanaan dan perancangan interior

rumah sakit umum di Surakarta

(lobby, ruang rawat inap anak

dan perpustakaan)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat Guna Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir

Disusun oleh :

Hery Ratnadi

C 0800026

DESAIN INTERIOR

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

(12)

BAB IV

ANALISA DESAIN

A.

Perencanaan dan Perancangan Rumah Sakit Umum Surakarta

1. Langkah Kerja Perancangan

: Alur Langkah Kerja Perancangan

Gb. 4.1. Skema Langkah Kerja Perancangan. Alternatif Desain

Manusia Pendekatan Ruang

· Aktivitas

(13)

2. Pengertian

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui medis profesional

yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita

oleh pasien.

( American Hospital Asosiation ; 1974).

Surakarata adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang terletak

660km di sebelah timur laut Yogyakarta dengan luas 44,51 km. Dahulu

merupakan ibu kota Kasunanan Surakarta, pecahan dari kerajaan Mataram

oleh perjanjian Gianti 1755.

3. Tujuan

Tujuan dengan adanya Rumah Sakit Umum Surakarta adalah:

a. Umum

§ Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

§ Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam bidang kesehatan.

b. Khusus

Aspirasi yang ditetapkan dan ingin dicapai oleh pemilik rumah sakit.

4. Status Kelembagaan

Rumah Sakit Umum Surakarta adalah rumah sakit milik badan

swasta dan di bawah koordinasi Departemen Kesehatan Republik

(14)

5. Fungsi Rumah Sakit Umum Surakarta

Adapun Fungsi Rumah Sakit Umum Surakarta adalah :

a. Fungsi utama adalah menyediakan dan menyelenggarakan upaya

kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien.

b. Rumah sakit memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik dan

sub spesialistik.

6. Asumsi Lokasi

Dalam mengasumsikan lokasi harus dipertimbangkan beberapa

kriteria lokasi, yaitu :

a. Lokasi strategis, yaitu lokasi mudah dijangkau oleh umum dan lokasi

dapat mendukung adanya Rumah Sakit Anak Surakarta.

b. Adanya fasilitas dan sarana penunjang operasional yang mudah

terjangkau.

c. Ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan masyarakat yang

membutuhkan.

Dengan demikian lokasi diasumsikan di Jl. Adi Sucipto.

(15)

7. Progam Kegiatan

Secara garis besar progam kegiatan yang diwadahi Rumah Sakit

Umum Surakarta adalah:

a. Kegiatan Medis

§ Pelayanan Medis.

§ Penunjang Medis.

§ Unit perawatan.

b. Kegiatan non medis

§ Perpustakaan.

§ Ruang bermain.

§ Lobby.

8. Progam Ruang

a. Medis :

1. Pelayanan Medis

§ Ruang Rawat Inap

2. Penunjang Medis

§ Laboraturium.

§ Farmasi.

§ Apotik.

§ Radologi.

§ Bank Donor.

3. Unit Perawatan

§ Rawat inap.

(16)

b. Non Medis :

§ Administrasi.

§ Perpustakaan.

§ Instalasi Gizi.

§ Ruang bermain.

9. Sasaran Pengguna

a. Masyarakat yang membutuhkan pengobatan dan penyembuhan di

layani secara utuh dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

b. Tenaga dalam bidang kesehatan.

c. Tenaga medis, non medis, tenaga para medis perawatan ( perawat).

d. Tenaga para medis non perawat (tenaga lulusan ahli madya).

e. Kaum terdidik yang membutuhkan pengetahuan dalam bidang

kesehatan dan perkembangan upaya kesehatan.

B. Konsep Perencanaan dan Perancangan Interior Rumah Sakit Umum

Surakarta

1. Kegiatan dan fasilitas

a. Lobby Utama

Pelaku Kegiatan Kebutuhan ruang

Dokter Mencari informasi.

Telepon.

Ruang informasi.

Telepon umum.

Perawat Menunggu.

Telepon.

Toilet.

Ruang tunggu.

Telepon umum.

(17)

Makan minum. Café.

Ruang pendaftaran.

Ruang tunggu.

Telepon umum.

Km / wc.

Ruang administrasi / bank.

Orang tua Menunggu.

Ruang administrasi / bank.

Km / wc.

Café.

Pengunjung Menunggu.

Telepon.

Mencari informasi

Toilet.

Gb.4.3. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Lobby RSU Surakarta.

b. Bangsal Rawat Inap

Pelaku Kegiatan Kebutuhan ruang

Dokter Pemeriksan pasien.

Rapat medis.

Pengobatan.

Toilet.

Telepon.

Ruang periksa.

Ruang rapat.

Ruang pengobatan /

tindakan.

Km / wc.

Telepon umum.

Perawat Pengawasan pasien.

Rapat medis.

Nurse station.

(18)

Perawatan pasien.

Perawatan pasien dengan

penyakit khusus.

Telepon.

Toilet.

Ruang perawatan.

Ruang isolasi.

Telepon umum.

Km / wc.

Pasien Pemeriksaan pasien.

Pengobatan.

Perawatan pasien.

Perawatan pasien dengan

penyakit khusus.

Makan dan minum.

Ruang periksa.

Pengunjung Menjenguk.

Telepon.

Gb.4.4. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Bangsal Inap RSU Surakarta.

c. Perpustakaan

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengunjung § Membaca/mendapatkan

informasi melalui buku.

§ Mencari informasi melalui

internet/ bahan pustaka non

buku.

§ Diskusi.

§ Meminjam/mengembalikan

bahan-bahan pustaka.

§ Ruang koleksi.

§ Ruang audio

visual/internet.

§ Ruang diskusi.

§ Ruang

peminjaman dan

pengembalian.

(19)

Staff terhadap pengguna dalam

menggunakan perpustakaan,

memberi layanan informasi

buku dan koleksi non buku.

§ Pengadaan bahan-bahan

pustaka.

§ Pengolahan bahan-bahan

pustaka.

§ Perawatan bahan-bahan

pustaka.

§ Administrasi.

wakil, sekretaris,

dan staff

perpustakaan.

§ Ruang

administrasi.

§ Ruang jilid dan

konservasi.

§ Ruang arsip.

§ Gudang.

Gb.4.5. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Perpustakaan RSU Surakarta.

2. Pola kegiatan

a. Dokter

: alur sirkulasi dokter. Dokter datang kemudian malayani

konsultasi atau pemeriksaan pasien, kemudian melakukan

perawatan pasien rawat inap.

Gb.4.6 Skema Analisa Kegiatan Dokter.

Ganti pakaian

(20)

b. Pasien

§ Kegiatan umum

Gb.4.7. Skema Analisa Kegiatan Umum Dokter.

§ Kegiatan khusus

: Alur sirkulasi pasien. Pasien datang dan mendaftar,

kemudian di rawat dan melakukan pendataan di bag.

rekam medis.

Gb.4.8. Skema Analisa Kegiatan Khusus Pasien.

c. Perawat

Datang Medical record

Perawatan

Operasi Nicu / Picu

Menungg u

Datang Daftar Konsultasi Periksa Bayar/pulang

Lab/radiology

Obat

Tunggu

(21)

: Alur kegiatan perawat. Perawat datang dan melihat

data-data pasien di bagian medical record / rekam

medis, kemudian merawat pasien di bagian rawat inap

/ rawat jalan, kemudian membantu dokter di ruang

operasi.

Gb.4.9. Skema Analisa Kegiatan Perawat.

d. Pola Kegiatan Medis

§ Pola Kegiatan Poliklinik

Gb.4.10. Skema Analisa Kegiatan Poliklinik.

§ Pola Kegiatan Rawat Inap

Gb.4.11. Skema Analisa Kegiatan Rawat Inap.

Menunggu

Datang Daftar Konsultasi Periksa Bayar

Lab/radiology

Obat

Pulang Medical record Bermain

Datang Daftar Konsultasi/periksa Bermain

Farmasi, lab, radiologi

Service Medical record Perawatan

(22)

e. Pola Kegiatan Penunjang Medis

§ Pola Kegiatan Laboratorium

Gb.4.12. Skema Analisa Kegiatan Laboratorium.

§ Pola Kegiatan Farmasi

Gb.4.13. Skema Analisa Kegiatan Farmasi.

f. Pola Kegiatan Penunjang Non Medis

§ Pola Kegiatan Fasilitas Pasien

Gb.4.14. Skema Kegiatan Fasilitas Pasien.

Rawat Jalan Daftar Tunggu Pemeriksaaan lab. ( darah, patologi, mikrobiologi

Rawat Inap

Bermain Cuci Alat Service Operasi

Penerimaan Bahan/Stok Obat Penyimpanan

Racik Obat

Distribusi Obat

Service

Rawat Inap Rawat Jalan Daftar/Tungu

Pasien Rawat Jalan Daftar Kegiatan Rekreasi Pasien § Membaca

§ Bermain § Menggambar

(23)

§ Pola Kegiatan Fasilitas Publik

Gb.4.15. Skema Analisa Kegiatan Fasilitas Publik.

Pengunjung Datang Menengok, mengantar, menunggu pasien

Istirahat/ menginap

Penginapan /hotel

Staff Medis/non Medis Pengelola

(24)

3. Struktur Organisasi Ruang

GB. 4.16. Skema Struktur Organisasi Ruang.

(25)

4. Analisa organisasi ruang

Jenis Keuntungan Kerugian

Linier

keterangan : ruang yang

berderet

Mudah menyesuaikan

kondisi

Sirkulasi jelas dan terarah

Pencapaian mudah

Adanya hirarki ruang

Kurang efisien

Butuh banyak ruang

Tidak ada orientasi utama

dari semua ruang

Sulit pengaturan arah

cahaya berdasarkan sifat

kegiatan

Tidak adanya

pengelompokan dan

pemilahan kegiatan

berdasarkan sifat-sifat

fungsi kegiatan

Radial

keterangan :

ruang poros (pusat)

arah ruang mengembang

Memiliki pusat kegiatan /

orientasi

Efisiensi tinggi, karene

ruang yang terpakai

minimal

Pencapaian ke titik

tertentu mudah dan

langsung

Arah sirkulasi terpusat

pada satu titik sehingga

perhatian ke titik lin

(26)

keluar

deretan bangunan

Grid

Keteranagan :

Ruang :

: stuktur rangka

yang terbentuk dari

perpotongan 2 atau lebih

garis-garis sejajar yang

berjarak teratur

Teratur

Mudah di mengerti

Efisien

Kemudahan interaksi

antar pengguna

Kaku

Tidak memiliki orientasi

(27)

Mengelompok Adanya pengelompokan

dan pemilahan ruang

berdasarkan kesamaan

dan perbedaan sifat dan

fungsi kegiatan

Adanya hirarki ruang

Adanya pencahayaan dan

penghawaan alami yang

diatur sesuai dengan

kebutuhan ruang dan

mempengaruhi tat letak

ruang

Control visual kurang

baik

Tidak adanya suatu

orientasi pada

masing-masing

Gb.4.17. Tabel Analisa Organisasi Ruang.

5. Sistem Sirkulasi

Analisa pola sirkulasi pada rumah sakit bersalin surakarta adalah sebagai

berikut :

a. Line With Branches (pola garis bercabang)

Keuntungan : - sirkulasi rute

langsung dengan

memberi banyak

alternative.

- pengunjung memiliki

banyak

pilihan beberapa

(28)

Kerugian : - sirkulasi agak

membingungkan.

- pengunjung harus

mengerti arah ke

fungsi ruang yang

akan dituju.

Gb.4.18. Sistem Sirkulasi Line With Branches (pola garis bercabang).

b. Radiating Sirkulasi

Keuntungan: - pengunjung banyak di

hadapkan pada banyak

alternative ruang.

- jelasnya pola sirkulasi

antara ME dan SE.

Keuntungan: - pengunjung banyak di

hadapkan pada banyak

alternative ruang.

- jelasnya pola sirkulasi

antara ME dan SE.

Kerugian : - Sirkulasi yang terlalu

panjang dan

melelahkan.

- pengunjung yang akan

menuju ke fungsi ruang

yang kebetulan

(29)

harus melewati fungsi

ruang yang lain.

Gb.4.19. Sistem Sirkulasi Radiating Sirkulasi

c. Ring Circulation (pola cincin)

Keuntungan : - pengunjung dapat

langsung memilih

alternative fungsi

ruang yang dituju

jelasnya alur sirkulasi

antara ME dan SE,

Kerugian : - hanya bisa diterapkan

untuk organisasi

ruang yang fungsi

ruangnya sedikit,

(30)

6. Hubungan Antar Ruang

Gb.4.21. Hubungan Antar Ruang RSU Surakarta.

Keterangan :

O : Berhubungan langsung.

: Berhubungan tidak langsung .

(31)

U : Utama. P : Penunjang. S : Service.

Pb : Publik. Spb : Semi public. P : Privat.

7. Pola Hubungan Antar Ruang

a. Lobby

Gb. 4.22. Pola Hubungan Antar Ruang ( Lobby )

1. Ruang tunggu

2. R. Informasi.

3. R. Pendaftaran

b. Ruang Rawat Inap Anak

GB. 4.23. Pola Hubungan Antar Ruang ( R. Rawat Inap )

1. Ruang Rawat Inap

2. Ruang Kelas

3. R. Periksa &

Pengobatan

4. Ruang Konsultasi 2

5 3

4

7 6

8 1

2

(32)

5. Ruang Tunggu

6. Lavatory

7. Ruang Utilitas

8. Nurse Station

c. Perpustakaan

Gb. 4.24. Pola Hubungan Antar Ruang ( Perpustakaan )

1. Ruang Koleksi

2. Ruang Audio Visual

3. R. Diskusi

4. R. Peminjaman dan

Pengembalian

5. R. Staff

6. R. Administrasi

7. R. Arsip

Keterangan : Berhubungan Langsung

Berhubungan Tidak Langsung

8. Kebutuhan Ruang (fasilitas dan ruang) yang disediakan

Ruang Analisa kebutuhan ruang

Lobby utama Lobby yang tertata dengan baik sangat diperlukan

dalam manajemen pengunjung dalam rumah sakit

umum di surakarta, untuk mencapai hal ini maka perlu 5

4

6

1

2 7

(33)

adanya :

a. Pemenuhan kebutuhan fungsi ruang lobby yang

bersadarkan atas aktivitas yang di tampung dengan

menyediakan :

§ Fasilitas ruang pendaftaran.

§ Fasilitas ruang informasi.

§ Fasilitas ruang adm / pembayaran.

§ Fasilitas ruang tunggu dan ruang telepon

umum.

§ Fasilitas service berupa lavatory.

§ Tanda-tanda penunjuk arah, sehingga

memudahkan orientasi ruang yang akan

dituju oleh pengunjung.

b. Pemenuhan kebutuhan fisik ruang melalui

pemilikan komponen dari pembentuk ruang,

sistem interior, sistem keamanan yang didasarkan

atas karakteristik kegiatan yang ditampung.

c. Pemenuhan kebutuhan estetis menyangkut tema

sebagai ungkapan citra dan karakter yang tercipta

dari lobby sebagai ruang yang pertama kali

dimasuki pengunjung.

Bangsal Inap Sebagai tempat perawatan bagi pasien inap, maka

pada bangsal ini perlu adanya :

a. Pemenuhan kebutuhan fungsi bangsal inap ibu

yang didasarkan atas aktivitas yang ditampung,

dengan penyediaan:

§ Fasilitas ruang pemeriksaan..

§ Fasilitas ruang pengobatan.

§ Fasilitas ruang konsultasi.

§ Fasilitas ruang pos jaga perawat.

§ Fasilitas ruang dokter jaga.

(34)

§ Fasilitas ruang rapat.

§ Fasilitas ruang duduk.

§ Fasilitas ruang gudang.

§ Fasilitas utilitas bersih dan kotor.

§ Fasilitas instalasi gizi.

§ Fasilitas km /wc.

§ Fasilitas ruang dapur bangsal.

b. Pemenuhan kebutuhan fisik ruang melalui

pemilihan komponen pembentuk ruang, sistem

interior, sistem keamanan yang didasarkan atas

karakteristik kegiatan yang di tampung.

c. Pemenuhan kebutuhan estetis menyangkut tema

sebagai ungkapan citra dan flesibilitas ruang

sehingga bisa diterapkan pada berbagai aktivitas

yang di tampung.

Perpustakan Sebagai fasilitas public memerlukan:

a. Lobby.

b. R. Resepsionisnt.

c. R. Locker.

d. R. Katalog.

e. R. Bahan Pustaka Umum.

f. R.Pustaka Khusus

Fasilitas Pengelola

a. R. Kepala Perpustakaan.

b. R. Administrasi.

c. R. Pelayanan.

d. R. Pustakawan.

e. R. Arsip.

Fasilitas Pengunjung

a. R. peminjaman dan pengembalian

b. R. baca

(35)

a. Lavatory.

b. R. Mekanikal dan Elektrikal.

c. R Security.

Gb.4.25. Tabel Analisa Kebutuhan Ruang.

9. Fasilitas Ruang Perawatan Berdasarkan R. Kelas

R. Kelas Kelas Masyarakat Fasilitas

VIP Menengah keatas. § 1 orang.

§ Double bed electric.

§ Almari pakaian.

§ Meja rias.

§ Almari es.

§ TV.

§ AC.

§ Telephone.

§ Shower tray with steam.

K. I Menengah keatas. § 1 orang.

§ Single bed electric.

§ Almari pakaian.

§ Almari es.

§ TV.

§ AC.

§ Telephone.

§ Shower tray with steam.

K. II Menengah

kebawah.

§ orang.

§ Single bed manual.

§ Almari dwi fungsi.

§ AC.

§ Interkom.

(36)

K. III Menengah

kebawah.

§ orang.

§ Single bed manual.

§ Almari dwi fungsi.

§ AC.

§ Interkom.

§ Shower tray saturnus kotak.

Gb.4.26. Tabel Fasilitas Ruang Perawatan Berdasarkan R. Kelas.

10.Besaran Ruang

Luas area untuk sirkulasi berbeda pada tiap ruang, tergantung luas

kebutuhan ruang tersebut. Standart untuk ruang-ruang yang ada pada

sebuah rumah sakit anak adalah sebagai berikut :

No Ruang Sumber Stan

(37)

Bangsal Inap

Gb.4.28. Tabel Analisa Besaran Ruang Bangsal Inap.

11.Komponen Pembentuk Ruang

a. Lantai

Dasar pertimbangan :

§ Lay out.

§ Bentuk, fungsi dan

besaran ruang.

§ Sirkulasi.

§ Aktivitas dalam ruang.

(38)

Ruang Kriteria Alternatife Bahan

Lobby § Mudah dibersihkan dan tahan

lama.

§ Tahan gesekan.

§ Mendukung suasana.

§ Granit

§ keramik

§ Vynil

Bangsal Inap § Mudah dibersihkan dan tahan

lama

§ Tahan gesekan, tidak licin dan tidak lembab

§ Granito

§ Keramik semi matt

Perpustakaan § Mudah dibersihkan dan tahan

lama

§ Tidak licin dan tidak lembab

§ Mendukung suasana

§ Parket

§ Karpet

` Gb.4.29. Tabel Analisa Lantai Pembentuk Ruangan.

b. Dinding

Ruang Kriteria Alternatif Bahan

Lobby § Tahan lama dan mudah

perawatannya.

§ Mampu menahan bising.

§ Estetis.

§ Tembok plester fin. Cat.

§ Lumbersering fin.natural

(coklat).

§ Fin .wallpaper.

Bangsal Inap § Tahan lama dan mudah

perawatannya.

§ Mendukung arahan tema.

§ Estetis.

§ Tembok plester

fin. Cat.

§ Keramik.

(39)

Perpustakaan § Tahan lama dan mudah

perawatannya.

§ Mendukung arahan tema.

§ Tidak memantulkan ( menyerap cahaya ).

§ Tembok plester fin. Cat .

§ Tembok plester fin. Wallpaper.

Gb.4.30. Tabel Analisa Dinding Pembentuk Ruangan.

c. Langit - langit

§ Akustik.

§ Bentuk ruang.

Ruang Kriteria Alternatif Bahan

Lobby § Mampu menahan

kebisingan dan panas.

§ Gypsum board

Perpustakaan § Mampu menahan

kebisingan dan panas.

§ Gypsum board

§ Multiplek

§ Lumberserring

Gb. 4.31. Tabel Analisa Langit-langit Pembentuk Ruangan.

12.Sistem Interior

a. Pencahayaan

Ruang Kriteria Alternatif Sistem

Lobby § Tidak memerlukan bahan

dan intalasi khusus dalam

pengoperasian.

§ Tidak memerlukan perawatan khusus.

§ Dapat dipergunakan di

§ Pencahayaan alami.

§ Pencahayaan

(40)

beberapa tempat.

§ Dapat dipermainkan atau diletakkan sesuai

kebutuhan benda

yangmemerlukan

pencahayaan.

§ Besarnya tingkat penerangan rata-rata

minimal 100 lux.

Bangsal Inap § Tidak memerlukan bahan

dan intalasi khusus dalam

pengoperasian.

§ Tidak memerlukan perawatan khusus.

§ Dapat dipergunakan di beberapa tempat.

§ Dapat dipermainkan atau diletakkan sesuai

kebutuhan benda yang

memerlukan pencahayaan

§ Besarnya tingkat

penerangan rata-rata pada

rawat inap saat tidak tidur

100-300 lux , saat tidur

maksimum 50 lux.

§ Pencahayaan alami

§ Pencahayaan buatan

Perpustakaan § Tidak memerlukan bahan

dan intalasi khusus dalam

pengoperasian.

§ Tidak memerlukan perawatan khusus.

§ Dapat dipergunakan di

beberapa tempat.

§ Pencahayaan alami.

(41)

§ Dapat dipermainkan atau diletakkan sesuai

kebutuhan benda yang

memerlukan pencahayaan

§ Sinar matahari yang masuk hendaknya pada

sudut urang dari 450.

§ Faktor cahaya alami

minimum 10% dan

pantulan 80% ( dari

dinding dan langit-langit )

dan 30% ( dari lantai dan

perabot ).

Gb.4.32. Tabel Analisa Pencahayaan Ruangan

b. Penghawaan

Ruang Kriteria Alternatif System

Lobby § Tidak memerlukan

instalasi khusus dalam

penggunaannya.

§ Mampu memberikan derajat kelembaban sesuai

yang diinginkan oleh

pengguna atau suatu

§ Penghawaan alami.

Bangsal Inap § Tidak memerlukan

instalasi khusus dalam

penggunaannya.

§ Penghawaan buatan.

(42)

§ Mampu memberikan derajat kelembaban sesuai

yang diinginkan oleh

pengguna atau suatu

tempat.

§ Mudah dalam

pengoperasiannya.

§ Suhu rata-rata 240 - 250 C

dan kelembaban 50% -

60 %.

Perpustakaan § Tidak memerlukan

instalasi khusus dalam

penggunaannya.

§ Mampu memberikan derajat kelembaban sesuai

yang diinginkan oleh

pengguna atau suatu

tempat.

§ Mudah dalam

pengoperasiannya.

§ Suhu rata-rata 190-230C

dan kelembaban nisbi 170

-190 dan 49%-55%.

§ Penghawaan

buatan.

§ Penghawaan alami.

(43)

c. Akustik

Ruang Kriteria Alternatif Bahan

Lobby § Bahan akustik yang dapat

diterapkan pada

pemilihan bahan

komponen pembentuk

ruang.

§ Gybsum board.

§ Wallpaper.

Bangsal Inap § Bahan akustik yang dapat

diterapkan pada

pemilihan bahan

komponen pembentuk

ruang.

§ Gybsum board.

§ Wallpaper.

Perpustakaan § Bahan akustik yang dapat

diterapkan pada

pemilihan bahan

komponen pembentuk

ruang yang dapat

mendukung suasana.

§ Dapat menghilangkan

unsur bising.

§ Gybsum board.

§ Wallpaper.

Gb.4.34. Tabel Analisa Akustik Ruangan.

13.Sistem Keamanan

Perlindungan dari bahaya kebakaran

Ruang Kriteria Alternatif Sistem

Lobby § Dapat mendeteksi api dan

bekerja secara otomatis.

§ Dapat memadamkan api

§ Pendekteksi panas.

§ Springkle.

(44)

Gb.4.35. Tabel Analisa Sistem Keamanan.

§ Dapat diletakkan diruang

mana saja.

bekerja secara otomatis.

§ Dapat memadamkan api

§ Dapat diletakkan diruang mana saja.

§ Pendekteksi panas.

§ Springkle.

§ Emergebscy lighting

and fixture.

§ Multipurpose

drychemical

extinggisher.

Perpustakaan § Dapat mendeteksi api dan

bekerja secara otomatis.

§ Dapat memadamkan api

§ Dapat diletakkan diruang mana saja.

§ Pendekteksi panas.

§ Springkle.

§ Emergebscy lighting and fixture.

§ Multipurpose drychemical

(45)

14.Konsep Desain

Pada perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum di Surakarta

memakai konsep warna sebagai proses penyembuhan pasien dari segi

psikologis yang di terapkan pada seluluh ruang yang ada, yaitu :

Ruang Konsepsi warna Arti Psikologis

Lobby Crem Menenangkan otak,

Menenangkan otak,

kesan mewah,

Merangsang, menarik

perhatian

Perpustakaan dan

Ruang Bermain

Biru Penenang semua sistem.

Mempunyai efek anti

radang.

(46)

15.Zoning

a. Dari altrenatif l organisasi ruang, maka ada beberapa alternatif bentuk

zoning, yaitu :

Alternative 1

ME

Gb.4.37. Skema Alternatif 1 Zoning RSU Surakarta.

Keterangan :

: Privat

: Service

: Publik

: Semi Publik

: Sirkulasi Pengunjung.

ME : Main Entrance.

Pengunjung masuk melalui me menuju ke ruang public (lobby, ruang

tunggu, ruang pendaftaran dan lain-lain), kemudian dapat menuju ke

ruang nurse ststion pada ruang semi pblik. Kemudian menuju ruang privat

(ruang rawat ianap, dan pengelola rs) setelah itu menuju ruang service (

(47)

Kelebihan Kekurangan

Nurse station dalam hal ini termasuk

zone semi publik berada di tengah

sehingga pengawasan dan

pengamatan jadi baik.

Zona privat terjaga privasinya karena

jauh dari zona public.

Dari me ke zona privat jauh

pencapaiannya.

Gb.4.38. Tabel Kelebihan & Kekurangan Alternatif 1 Zoning RSU Surakarta

Alternatif 2

ME

Gb.4.39. Skema Alternatif 2 Zoning RSU Surakarta. Keterangan :

: Privat

: Service

: Publik

: Semi Publik

: Sirkulasi Pengunjung.

ME : Main Entrance

Pengunjung masuk melalui ME menuju ke ruang publik ( lobby, ruang

tunggu, ruang pendaftaran, dan lain-laink). Ruang semi public (nurse

station) berdekatan dengan ruang service (dapur, laundry, dan lain-lain)

(48)

Kelebihan Kekurangan

§ Nurse station dalam hal ini

termasuk zona semi public berada

di tengah sehingga pengawasan dan

pengamatan jadi lebih baik.

§ Antara zona satu dengan yang lain

saling berdekatan, sehingga sangat

efisien dalam pencapaiannya.

§ Perhatian personal lebih.

§ Zona privat terlalu dekat dengan

zona public

Gb.4.40. Tabel Kelebihan & Kekurangan Alternatif 2 Zoning RSU Surakarta.

16.Grouping

Alternative 1

ME

(49)

Keterangan :

: R. Rawat Inap, lavatory, km/wc

: Nurse Station, resepsionist,

: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu

: R. Dokter, Ruang Bermain

: Sirkulasi Pengunjung.

ME : Main Entrance.

Analisa alternatif I.

Analisa:

§ Bangsal inap dan ruang dekat dari lobby utama sehingga dekat

pencapaiannya.

§ Bangsal inap dan kurang terjaga privasinya karena dekat dari area

publik..

Alternatif Grouping 2

ME

(50)

182

: Nurse Station, resepsionist,

: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu

: R. Dokter, Ruang Bermain

: Sirkulasi Pengunjung.

ME : Main Entrance.

Analisa grouping 2:

§ Sirkulasi menjadi lebih baik, jarak antar ruang saling berdekatan.

§ Pengawasan dari nurse station dapat berjalan dengan baik, perhatian

pada pasien lebih baik.

§ Harus memperhitungkan kebisingan suara.

BAB V

KESIMPULAN DESAIN

Dari tinjauan permasalahan dan analisa pada bab sebelumnya maka

diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Rumah Sakit Umum di Surakarta

a. Pengertian Rumah Sakit Anak Surakarta adalah Rumah Sakit yang berada

di Kota Surakarta dengan daya tanpung 400 tempat tidur yang dalam

(51)

b. Lokasi dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum

Surakarta ini diasumsikan terletak di Jalan Adi Sucipto, karena lokasi

sangat strategis, yaitu berada pada pusat kota Surakarta dan pencapaian

lokasi terdapat fasilitas dan sarana penunjang operasional yang terjangkau.

c. Kegiatan yang diwadahi di Rumah Sakit Umum Surakarta adalah :

1. Kegiatan Medis :

§ Pelayanan Medis.

§ Penunjang Medis.

§ Unit Perawatan.

2. Kegiatan Non Medis

· Ruang Bermain, Perpustakaan.

d. Proyek yang dikerjakan di batasi pada fasilitas lobby, bangsal inap dan

perpustakaan. Batasan ini mengacu pada berbagai macam kegiatan yang

ada pada lobby utama, bangsal inap, dan perpustakaan berlandaskan terapi

warna.

2. Perancangan Interior Rumah Sakit Umum Surakarta

a. Organisasi Ruang

Organisasi ruang yang terpilih pada Rumah Sakit Umum Surakarta adalah

organisasi ruang Linier.

§ Mudah menyesuaikan kondisi.

§ Sirkulasi jelas dan terarah.

§ Pencapaiannya mudah.

§ Adanya hirarki ruang.

(52)

Keterangan : Ruang yang berderet.

Gb.5.1. Simpulan Organisasi Ruang RSU Surakarta

b. Hubungan Antar Ruang

Kelompok

Ruang

Jenis

ruang Sifat

ruang

Program ruang

Lobby

utama P Pb

Ruang tunggu

S Pb R. informasi

S Pb R. pendaftaran

S Pb Telepon

S Pb Lavatory

Bangsal inap U P R .inap

U P R.kelas

S Spb R .periksa &

pengobatan

S Spb R .konsultasi

P Pb R .tunggu

S Pb Lavatory

P Spb R .utilitas

S Spb Nurse station

Perpus

takaan U Pb R. koleksi

P P R. audio visual

(53)

U Spb R. peminjaman

& Pengembalian

P P R. staff

S Spb R.administrasi

P P R.arsip

Gb.5.2. Simpulan Hubungan Antar Ruang RSU Surakarta.

Keterangan :

O : Berhubungan langsung.

: Berhubungan tidak langsung.

: Tidak berhubugan.

U : Utama. P : Penunjang. S : Service.

Pb : Public. Spb : Semi public. P : Privat.

c. Pola Hubungan Antar Ruang

1. Lobby

Gb. 5.3. Simpulan Pola Hubungan Antar Ruang ( Lobby ) 2

(54)

1. Ruang tunggu

2. R. Informasi.

3. R. Pendaftaran

2. Ruang Rawat Inap Anak

GB. 5.4. Pola Hubungan Antar Ruang ( R. Rawat Inap )

1. Ruang Rawat Inap

2. Ruang Kelas

3. R. Periksa &

Pengobatan

4. Ruang Konsultasi

5. Ruang Tunggu

6. Lavatory

7. Ruang Utilitas

8. Nurse Station

3. Perpustakaan

4

7 6

8 1

2

5 3

5

4

6

1

2 7

(55)

Gb. 5.5. Pola Hubungan Antar Ruang ( Perpustakaan )

1. Ruang Koleksi

2. Ruang Audio Visual

3. R. Diskusi

4. R. Peminjaman dan

Pengembalian

5. R. Staff

6. R. Administrasi

7. R. Arsip

Keterangan : Berhubungan Langsung

Berhubungan Tidak Langsung

d. Sirkulasi

Sirkulasi Rumah Sakit Umum Surakarta yang terpilih

adalah sebagai berikut :

Radiating Circulation (pola radiasi), jelasnya pola sirkulasi antara

ME dan SE

(56)

: Garis tembok ruang.

Gb.5.6. Simpulan Sistem Sirkulasi RSU Surakarta

e. Zoning

Alternatif zoning yang terpilih adalah alternatif 1

Alternative 1

ME

Gb.5.7. Skema Simpulan Zoning RSU Surakarta.

Keterangan :

: Privat

: Service

: Publik

: Semi Publik

: Sirkulasi Pengunjung.

ME : Main Entrance

(57)

§ Nurse station terletak di zone semi public berada diantara public

dan pvivat sehingga dapat memberi pengawasan dan pengamatan

yang lebih baik kepada pasien yang terletak di zone privat.

§ Letak antar zone berurutan sehingga memudahkan sirkulasi.

f. Grouping

Alternative Grouping yang terpilih adalah :

Alternatif 2

ME

Gb.5.8. Simpulan Skema Grouping RSU Surakarta.

Keterangan :

: R. Rawat Inap, lavatory, km/wc

: Nurse Station, resepsionist,

: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu

: R. Dokter, Ruang Bermain

: Sirkulasi Pengunjung.

(58)

Analisa

Sirkulasi menjadi lebih baik karena ruang saling berdekatan pengawasan nurse station dapat berjalan dengan baik, perhatian pada pasien lebih baik. g. Komponen Pembentuk Ruang

Gb.5.9. Simpulan Komponen Pembentuk Ruang RSU Surakarta h. Komponen Pengisi Ruang / Furniture

Ruang Keterangan

Lobby utama Meja informasi, meja pendaftaran, seating area, meja administrasi.

Bangsal inap Hospital bed with side rails, bedside locker, almari pakaian, bed screen, sofa bed, dan lain-lain.

Perpustakaan Rak buku, rak surat kabar, meja kursi, counte peminjaman, kereta buku dan lain-lain.

Gb. 5.10. Simpulan Komponen Pengisi Ruang RSU Surakarta

i. Sistem Interior Ruang Sistem

Pencahayaan

Interior

Penghawaan Akustik

Lobby utama - Alami - Alami Gypsum board

Ruang Komponen Lantai

Bangsal inap Granit, keramik Plester Wall paper

Gypsum board

(59)

Memasukkan cahaya matahari melalui dinding tembus pandang (kaca) - Buatan

Menggunakan down light, wall lamp, dan spot light,Tube lamp

memasukkan udara dari luar bangunan ke dalam melalui ventilasi udara maupun jendela - Buatan

Dengan sistem conditioning (AC), yaitu AC central

Bangsal inap - Alami

Memasukkan cahaya matahari melalui dinding tembus pandang (kaca) - Buatan

Menggunakan down light, wall lamp

- Alami memasukkan udara dari luar bangunan ke dalam melalui ventilasi udara maupun jendela - Buatan

Dengan sistem conditioning (AC), yaitu AC split

Gypsum board

Perpustakaan - Alami

Memasukkan cahaya matahari melalui dinding tembus pandang (kaca) dalam melalui ventilasi udara

Laminated Floor,

(60)

Menggunakan down light, wall lamp

maupun jendela - Buatan

Dengan sistem AC central (AC), yaitu AC split

Gb.5.11. Tabel Simpulan Sistem Interior RSU Surakarta

j. Sistem Keamanan

Ruang Sistem Keamanan ( bahaya kebakaran) Lobby utama Smoke Detector

Sprinkle Hydrant Box Bangsal inap Smoke Detector

Sprinkle

Perpustakaan Smoke Detector Sprinkle

Gb.5.12. Tabel Simpulan Sistem Keamanan RSU Surakarta. k. Konsep Desain

Ruang Konsepsi Warna Corak

Lobby utama Warna merah -

Bangsal inap Warna kuning, biru, merah Hijau

Dengan corak bergaris

Perpustakaan Warna –warna pastel biru - Gb. 5.13 Tabel Simpulan Konsep Desain RSU Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

(61)

Ching D.K. Francis. 1986. Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Depkes. 1993. Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta

Graham Helen. 1996 . Penyembuhan dengan Warna. Jakarta. PT. Gramedia H.B. Sutopo. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas

Maret

Hancock John and Chiara De Joseph. 197 . Time Saver Standart for uilding Types. New York : Mc Graw – Hill

Lewer Helen . Alih bahasa : Erni Noviestri. 1998. Learning to Care on The Pediatric

Ward. Jakarta . Penerbit Buku Kedokteran EGC

M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Huku Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pile John F. 1988. Interior Design. New York : Precentice Hall Syamsu Amril. 1989. Data Arsitek. Jakarta. Erlangga

Y.B. Mangun Wijaya. 1988. Wastu Citra. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum Yan Dianto. 1985. Dasar - Dasar Arsitek. Bandung : M2S

Referensi

Dokumen terkait

baik/ serta seluk-beluk dunia kepenulisan// untuk itulah/ The Writer Institute/ sebagai sebuah lembaga pelatihan. kepenulisan/ mengadakan/ “SHORT COURSE THREE DAYS” //

Kawasan Kretek kewek hingga Gondolayu ternyata juga tidak luput dari luapan air hujan tadi malam//. Kawasan yang biasanya tidak pernah diperhatikan/ sejak pagi tadi mendapat

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti (Irfan Julio Nasution) secara terperinci dan jelas tentang penelitian “Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara lama penyembuhan biang keringat pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,

Pada akhirnya program aplikasi modul interactive fisika dasar 3 ini akan diaplikasikan pada web universitas gunadarma untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan belajar

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Biro Umum Setda Provinsi NTB mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan angga- ran pada Biro Umum Setda Provinsi

Untuk menambah pengetahuan penulis tentang bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak pengguna jasa laundry pakaian serta pertanggungjawaban pihak pelaku usaha

Metode IRR dapat diidentifikasikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari pendapatan bersih yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah