• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHAKSI ARWENDHA C9509074

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PHAKSI ARWENDHA C9509074"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERANCANGAN KOMIK “BANU PENGEN JADI BAIK”

SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MORAL

SECARA ISLAMI

Tugas Akhir

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

PHAKSI ARWENDHA NIM. C9509074

FAKULTAS ASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Penulisan Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Tugas Akhir Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pembimbing I

Drs. AHMAD ADIB, M.Hum, Ph.D NIP. 196207081992031001

Pembimbing II

NIDYAH WIDYAMURTI, S.Sn. NIDN. 0626097401

Koordinator Tugas Akhir

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

‘Bara g siapa ya g e e puh jala e ari il u aka aka di udahka oleh

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya tugas akhir ini di persembahkan kepada :

1. Ayah, ibu, dan saudara tercinta

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan sebuah karya tugas akhir yan berjudul PERANCANGAN

ILUSTRASI KOMIK “ BANU PENGEN JADI BAIK “ SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MORAL SECARA ISLAMI PADA ANAK.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat yang wajib

dilaksanakan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III program studi

DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sadar bahwa apa yang telah diperoleh ini tidak semata-mata hasil dari

jerih payah penulis semata tetapi hasil dari keterlibatan berbagai pihak. Oleh

sebab Itu diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D Selaku Kepala Program Studi DIII

Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai koordinator Tugas Akhir.

3. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D selaku pembimbing 1.

(7)

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran akan diterima

dengan tangan terbuka

Surakarta, Maret 2012

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Perancangan ... 5

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 6

A. Data Produk ... 6

B. Target ... 21

C. Kompetitor ... 22

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 25

(9)

commit to user

ix

B. Konsep Perancangan ... 27

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 80

A. Komik... 80

B. Media Promosi... 84

BAB V PENUTUP ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA

(10)

PERANCANGAN KOMIK

“BANU PENGEN JADI BAIK”

SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MORAL SECARA ISLAMI

Phaksi Arwendha1

Drs.Ahmad Adib, M.Hum.Ph.D2Nidyah Widyamurti, S.Sn.3

ABSTRAK

2012. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Komik “Banu

Pengen Jadi Baik” sebagai media pendidikan moral secara islami. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana menyampaikan pesan moral yang bersifat Islami agar lebih disukai oleh anak-anak. Penulisan cerita dalam komik “Banu Pengen Jadi Baik” ini bersumber dari sebuah buku Islami yang berjudul Keluhan Manusiawi karangan Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid. Komik ini dirancang dengan ide cerita yang tidak monoton dan visualisasi komik yang dibuat lebih menarik dan berkualitas, agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami dan tidak membosankan. Target market dari komik ini adalah perorangan dengan usia 10-25 tahun, sedangkan target audience dari komik ini adalah perorangan dengan rentang usia 10-15 tahun. media penunjang promosi komik ini terdiri dari 8 jenis karya halaman.Yaitu : T- Shirt, ,Sticker, Gantungan Kunci, Book Mark, pin, Mug, X Banner,dan Poster.

1

Nama mahasiswa dengan NIM C 9509074

2DosenPemimbing I

(11)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(12)

commit to user

buku secara tidak langsung anak-anak akan menyerap informasi dan merekam segala pesan yang disampaikan buku tersebut.

Membaca adalah sarana yang tepat untuk memperoleh wawasan-wawasan dan ilmu pengeahuan sebagai bekal yang penting dalam kehidupan kita, karena dengan membaca seseorang akan mengetahui banyak hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pada umumnya media cetak yang dijumpai saat ini, seperti : koran, majalah, tabloid, dan buku - buku bacaan yang bersifat ilmiah ataupun rohani dinilai sebagai sesuatu yang membosankan bagi anak-anak. Minat baca anak-anak saat ini menurun, salah satunya disebabkan aleh kemampuan buku memberikan daya tarik bagi mereka masih kurang. Anak-anak biasanya lebih suka untuk menghabiskan waktu dengan bermain game, seperti play station, PC game yang memang menyajikan daya tarik audio visual sesuai dengan karakter mereka, kondisi ini lebih di perparah lagi dengan munculnya warnet-warnet yang menyediakan permainan game online yang banyak menyita waktu mereka . Faktor-fakor seperti inilah yang menyebabkan anak – anak saat ini menjadi malas belajar dan membaca, sehingga prestasi mereka dalam lingkungan sekolah menjadi menurun. Padahal membaca adalah kunci seseorang untuk bisa memperoleh pengetahuan yang lebih, sehingga dengan pengetahuan yang lebih akan berpengaruh pada pola tingkah laku, sikap, dan intelektual seseorang. Untuk itu diperlukan buku yang mampu menyampaikan pesan-pesan yang menarik bagi anak-anak.

(13)

commit to user

untuk bisa diminati oleh anak–anak, karena anak-anak cenderung akan merasa bosan bila membaca buku-buku yang didalamnya tidak terdapat gambar-gambar yang dapat menarik minat baca mereka. Cergam berupa komik sangatlah akrab dengan dunia anak-anak. Dengan cerita bergambar berupa komik anak-anak akan lebih tertarik untuk membaca isi cerita dalam buku tersebut, selain itu komik merupakan cerita bergambar yang didukung dengan visual berupa ilustrasi yang menggambarkan berbagai kejadian secara menarik yang menyajikan percakapan antara tokoh satu dengan yang lainnya, sehingga akan dapat memunculkan imajinasi pembaca. Melalui komik, pesan yang disampaikan dalam buku cerita tersebut akan mudah dipahami oleh pembaca. Dalam karya tugas akhir ini penulis ingin menyampaikan cerita satu sisi kehidupan anak-anak yang mengandung pesan-pesan yang berupa pendidikan moral dan rohani yang disajikan dalam bentuk komik.

(14)

commit to user

imajinasi maupun angan-angan semata. Komik yang menyampaikan pesan edukasi baik secara moral ataupun rohani masih cukup sulit untuk di temui.

Mayoritas dari seluruh penduduk indonesia adalah pemeluk agama Islam tapi ketaatan dan kesadaran dalam beribadah dan berperilaku, terutama dari kalangan anak-anak dinilai masih kurang bahkan semakin hari semakin memprihatinkan. Dalam TA ini, penulis akan menampilkan salah satu kehidupan anak-anak dalam bentuk komik secara Islami. Ilustrasi yang ada pada komik diharapkan akan akan dapat mempermudah penyampaian informasi yang ada didalam komik tersebut dan meningkatkan daya tangkap anak akan pesan-pesan moral yang ada didalamnya. Melalui imajinasi yang dimunculkan oleh komik anak-anak dapat merealisasikan pesan-pesan positif yang tersirat pada komik tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana merancang ilustrasi “ buku komik” dengan pendidikan moral yang islami tersebut agar diminati anak-anak?

(15)

commit to user

C. Tujuan Perancangan

a. Merancang komik semenarik mungkin dengan cara membuat alur cerita yang menarik dan tidak monoton sehingga anak-anak dapat tertarik untuk membacanya.

(16)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Pengertian Komik

Komik dalam etimologi bahasa Indonesia berasal dari kata “comic”, yang kurang lebih secara semantik berarti “lucu”, “lelucon” atau

kata komikos berasal dari kata komos „revel’ bahasa Yunani yang muncul sekitar abad ke-16. Menurut M.S. Gumelar dalam buku “Comic Making” mendefinisikan, “Komik adalah urutan-urutan gambar yang ditata sesuai

tujuan dan filosofi pembuatnya hingga pesan cerita tersampaikan, komik cenderung diberi lettering yang diperlukan sesuai kebutuhan”. (M.S. Gumelar, 2004 : 7)

Di tahun 1985, Eisner mendefinisikan teknis dan struktur komik sebagai squential art,”susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”. (http://kanggofuru.wordpress.com/

2012/05/07/pengertian_komic/ download tanggal: 19 mei 11.09).

Menurut pendapat Scott Mc Cloud dalam buku “Understanding Comic” yang dikutip dalam buku “Comic Making” mendefinisikan

“juxtaposed pictorial and other images in deliberate sequence, intended to

convey information and / or produce an aesthetic response in the reader.”

(17)

commit to user

menekankan bahwa komik merupakan, “Gambar berjajar dalam urutan

yang disengaja, dimaksudkan untuk menyampaikan informasi atau menhasilkan respon estetik dari pembaca”

Di tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku “Graphic Storytelling”, dimana ia mendefinisikan komik sebagai “tatanan gambar

dan balon kata yang berurutan dalam sebuah buku komik”.

(http://kanggofuru.wordpress.com/2012/05/07/pengertian_komic/ download tanggal : 19 mei 11.09).

2. Sejarah Keberadaan Komik Indonesia

(18)

commit to user

digunakan untuk mengajar umat Hindu, Kemudian tokoh penyebar agama Islam seperti Sunan Kali Jaga juga memperkenalkan wayang kulit sebagai media untuk menyampaikan dakwah. Kesenian wayang beber dan wayang kulit menurut Marcel Bonef juga merupakan cikal bakal komik, karena menampilkan tipe penceritaan berupa gambar. (Marcell Bonneff, 2008 : 16-19) dalam buku Komik Indonesia.

Komik Indonesia pada awal kelahirannya dapat di bagi menjadi dua kategori besar, yaitu komik strip dan buku komik. Kehadiran komik-komik di Indonesia pada tahun 1938 dapat ditemukan pada media harian Belanda seperti De Java Bode yang menerbitkan komik berbahasa belanda “seperti Flippie Flink” karya Clinge Doorenboss, kemudian D’orient

minguan yang pertama kali memuat Flash Gordon”. Sebelumnya di tahun 1930 komik dari Timur sudah mulai muncul melalui media Sin Po yang berbasa melayu. Setiap minggunya Sin Po menerbitkan karya-karya lucu Kho Wan Gie. Pada tahun 1931 “Put On” untuk pertamakalinya terbit dan menjadi salah satu bacaan yang dsukai pembaca. “Put On” terbit rutin

pada hari jumat dan sabtu melalui surat kabar Sin Po dan mulai populer hingga sebelum akhirnya surat kabar Sin Po dilarang terbit (1931-1960). Kemudian Warta Bhakti, melanjutkan untuk memuat strip itu. “Put On”

(19)

commit to user

Warna, majalah bulanan dalam kelompok Sin Po, hanya dengan memulai membuat lima panel dalam Sin Po.

Setelah media Sin Po yang mulai menerbitkan “Put On” pada tahun 1931, pada tahun 1939 kelompok media “Melayu Tiong Hoa”, Keng

Po, mencoba untuk mengorbitkan tokoh serupa dengan nama Si Tolol pada Majalah Star (1939-1942) yang kemudian bertukar menjadi Star Weekly. Star Weekly juga mencoba memunculkan tokoh “Oh Koen” tetapi kepopulerannya tidak bisa mengalahkan “Put On”.

Meskipun kemunculan komik di Indonesia cukup dini dengan seri yang mengesankan itu, tetapi sebenarnya komik di Indonesia mulai tumbuh pada awal perang dunia. Di Solo, Nasroen A.S. membuahkan karya komik

termansyhur “Roro Mendoet”. Legenda dengan juru gambar B. Margono ini

tidak ada kaitannya dengan kekaisaran Jepang.

(20)

commit to user

heroiknya di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, salah satunya berjudul “Kisah Pendudukan Jogja”, bercerita tentang agresi militer Belanda ke atas

kota Yogyakarta. Komik ini kemudian dibukukan oleh harian “Pikiran Rakyat” dari Bandung. Sebagian pengamat komik berpendapat bahwa inilah buku komik pertama yang di buat oleh artis komik Indonesia.

Pada tahun 1947, banyak komik-komik dari Amerika yang disisipkan sebagai suplemen mingguan surat kabar. Berbagai upaya telah gagal untuk menahan serbuan komik Amerika dalam media massa Indonesia. Sindikat besar distributor komik, seperti King Featur Syndicate, tidak menyia-nyiakan pasar yang luas ini. Salah satunya Tarzan yang hadir di Keng Po sejak 1947. Setelah itu pada tahun 1952 mulai banyak keluarga Indonesia yang mengenal tokoh-tokoh komik Amerika seperti “Rip Kirby” karya Alex Raymond, “Phantom” karya Wilson Mc Coy, “Johnny Hazard” karya Frank Robbins dan lain-lain. Yang kemudian oleh penerbit seperti Gapura dan Keng po dari Jakarta, dan Perfects dari Malang, dikumpulkan menjadi sebuah buku komik. Untuk mengimbangi pengaruh “Tarzan” ditengah-tengah beredarnya komik-komik asing, beberapa penerbit seperti mingguan Keng Po dan Star Weekly menyajikan kisah petualangan legendaris “Sie Djin Koei” (Hsueh Jen-Kuei) melalui Siaw Tik Kwei, salah

(21)

commit to user

lainnya. “Sie Djin Koey” dikatakan sebagai komik pertama yang mempelopori komik silat yang populer pada tahun 1968.

Pada tahun 1954, terjadi perubahan arah yang ganda. Setelah melihat keberhasilan komik-komik Amerika, komikus Indonesia segera berkarya untuk menciptakan komik sendiri mentransformasikan beberapa karakter pahlawan super itu ke dalam selera lokal. Namun disisi lain, karena komikus mau dibayar rendah, banyak pula yang membuat cerita lepas mencapai tiga puluh halaman. Sejak itulah komik dikenal luas dan menjadi produksi asli Indonesia, dan dapat dikatakan produksi komik strip dalam media massa berhenti. Komikus Indonesia mulanya menyulih teks asli didalam panel ke dalam teks Indonesia, terkadang terjemahan harfiah kemudian diantara mereka ada yang mulai menjiplak komik-komik King Feature Syndicate. Tokoh tokoh imitasi dari Amerika mulai bermunculan, misalnya Sri Asih karya R.A. Kosasih. Komik terbitan tahun 1954 yang diterbitkan oleh penerbit Melodi di Bandung itu, melukiskan kisah petualangan perempuan super mirip dengan Superman dan dianggap dengan komik Indonesia yang pertama dengan komikusnya R.A. Kosasih sebagai Bapak Komik Indonesia. Selain “Sri Asih”, masih terdapat banyak lagi

karakter pahlawan super yang diciptakan oleh komikus lainnya, diantaranya “Puteri Bintang” dan “Garuda Putih” karya Johnlo, yang mendapatkan

(22)

commit to user

barat, bahkan produksi imitasi (Sri Asih). Mereka juga mengkritik komik bukan hanya dari segi bentuknya yang tidak mendidik, melainkan juga dari segi gagasannya yang dianggap berbahaya. Pada tahun 1954 para pendidik sempat berfikir untuk menghentikan penerbitan komik untuk selamanya, namun beberapa penerbit seperti Melodi di bandung dan Keng Po di jakarta bereaksi dengan memberikan orientasi baru pada komik Indonesia. Mereka mengerti bahwa komik harus menggali sumber kebudayaan nasional, dan memberikan sumbangan bagi pembangunan kepribadian bangsa untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Evolusi tersebut merupakan akibat dari suatu pergerakan yang lebih besar yang menyentuh segala bidang kreasi seni. Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan politis, dibawah komando Soekarno, mulai berusaha membebaskan diri dari pengaruh budaya barat dengan menegaskan kepribadian nasionalnya. Sejak itu muncul komik jenis baru, yaitu disebut dengan komik wayang. Terbitan pertama muncul antara tahun 1954-1955, dengan lahirnya “Gatot Katjha” tebitan Keng Po, “Raden Palasara”, karya Johnlo, seri panjang “Mahabarata” karya R.A. Kosasih muncul dengan jilid-jilid pertamanya

terbitan Melodi. Masyarakat menyambut hangat kemunculan komik wayang, sehingga pendidik yang masih menentang komik tidak punya alasan lagi untuk melontarkan kritik. Para pendidik pun puas dengan terbitnya majalah “Anak Tjahaja”. Majalah ini banyak memuat cerita

(23)

commit to user

melodi telah menyasar dengan tepat dan menduduki tempat pertama. R.A. Kosasih sebagai komikus utama Melodi tidak takut tersaingi meskipun ada beberapa penerbit lain yang mengikuti jejaknya, yang tersebar di Bandung, pada tahun 1958 ada enam penerbit, di Jakarta, dan Surabaya. Di awal tahun 1960-an, banyak komikus yang mendapat ilham dari repertoar klasik wayang purwa. Setelah tahun 1960-an minat orang pada komik wayang mulai menurun, sehingga pada tahun 1968 penerbit terakhir terpaksa menunda selama tiga bulan produksinya yang hampir seluruhnya adalah cetakan ulang.

(24)

commit to user

Pada tahun 1965 beredar sejumlah besar komik yang disiapkan di Cina dan UniSoviet kemudian diproduksi di Indonesia. Pada tahun yang sama harian Rakjat, harian komunis terbit di ibu kota memuat komik yang mengisahkan “Peristiwa Indramaju” yaitu peristiwa rakyat yang

memporakporandakan polisi lalu menguasai tanah untuk dibagi-bagikan. Sebaliknya pada peristiwa Coup D’ Etat, muncul komikus yang mengisahkan tentang penculikan dan pembunuhan pada malam antara tanggal 30 September dan 1 Oktober.

Pada tahun 1964-1966 setelah komik terbebas dari politisasi, kisah-kisah cinta dalam kehidupan remaja mulai bermunculan. Setelah peristiwa berdarah Oktober 1965, angkatan bersenjata menganggap bahwa kelompok yang bertanggung jawab adalah partai Komunis, karena itu pengawasan dilakukan di segala kalangan, baik militan maupun partisipan. Pada tahun 1966 pengawasan terus dilakukan namun moral mengalami perubahan radikal. Para pemuda berunjuk rasa turun ke jalan dan menuntut para penanggung jawab Coup D’Etat. Mereka memasuki toko buku dan menyita karya-karya dan bacaan murahan yang melanggar moral serta bertentangan dengan Pancasila kemudian menyerahkan pada yang berwenang.

(25)

commit to user

3. Sejarah Perkembangan Komik Islami Di Indonesia

(26)

commit to user

silam dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia dengan menggunakan media wayang kulit atau wayang golek. Bermula dari sinilah banyak di jumpai komik Indonesia bertemakan pendidikan Islam.

Beberapa diantara komik Islami di Indonesia juga mengisahkan tentang kepahlawanan seperti, komik Jaka Sembung (karya Djair Warni) dan Gina (karya Gerdi WK), yang isi ceritanya menyisipkan pesan-pesan moral dan dakwah. Seiring dengan melesunya industri komik nasional dipertengahan dekade 1980an, komik pendidikan Islam juga mulai hilang dari peredaran. Kedatangan komik-komik import membawa kerugian. Peredaran komik bertemakan Islami di periode tersebut akhirnya mulai meredup, tergeser oleh popularitas komik-komik dari luar negeri.

Usaha untuk membangkitkan komik nasional Islami mulai muncul kembali diawal dekade 1990an. Beberapa penerbit buku-buku Islam seperti Aku Anak Saleh, As-Syaamil, MQ dan DAR Mizan mulai menjajaki peluang komik Islam. Usaha keras tersebut mulai membuahkan hasil, Salah satu buku komik bertema Islam terbaik yang bisa dijumpai adalah Komik Nabi Muhammad SAW karya Nur Wahidin (DAR Mizan, 1997) sebanyak 12 buku dengan total 1.825 halaman.

(27)

commit to user

(http://komikindonesia.com/index.php?Itemid=2&id=28&option=com_cont ent&task=view. diakses tanggal 3mei 2012)

4. Bentuk Dan Jenis Komik

Berdasar bentuk dan jenisnya, komik dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Karikatur

Karikatur adalah jenis komik yang hanya memiliki 1 gambar saja dan di

dalamnya berisi gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan. Karikatur

biasanya terdapat pada koran maupun majalah yang kebanyakan

digunakan untuk mengkritik.

b. Comic Strip

Comic strip merupakan Penggalan-penggalan cerita pendek seperti

komik, biasanya tersedia hanya 3 sampai 6 panel dan ceritanya harus

bersambung atau berseri.

c. Comic Book

Comik book adalah buku komik yang biasanya memiliki jumlah halaman

maksimal 40 halaman, buku ini biasanya diterbitkan setiap minggu-

bulanan.

d. Manga

Manga adalah komik Jepang yang menggunakan gaya penggambaran

yang berbeda dari semua komik. Karakter pada komik Manga biasanya

(28)

commit to user

Di Indonesia, komik Manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri dan

warna bukunya hitam putih, kecuali cover bukunya. Kertas yg digunakan

adalah kertas buram.

e. Novel Grafis

Novel grafis hampir sama dengan Comic Book, hanya ceritanya lebih

panjang dan komplikasi serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih

dewasa untuk membacanya. Jumlah halaman pada novel grafis bisa lebih

dari 100 halaman, bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus.

f. Motion Comic

Motion Comic adalah komik atau novel grafis yang diubah menjadi

animasi gambar lewat komputer, sehingga kita tidak perlu membacanya

karena sudah dijadikan video. Proses berbicaranya tidak menggunakan

balon kata tapi menggunkan voice actor ( pengisi suara) sebagai tokoh

yang dimainkannya. Motion Comic merupakan komik zaman modern

dengan mengeluarkan improvement baru, yaitu sesuatu yang tidak perlu

dibaca.

5. Teknik/ Gaya gambar

(29)

commit to user

komik di seluruh dunia mempunyai empat klasifikasi atau aliran gaya gambar utama. Gaya atau teknik gambar tersebut diantaranya adalah: a. Cartoon style

Sesuai dengan komik yang telah penulis rancang, yaitu komik pendidikan moral secara islami pada anak, gaya cartoon style atau gaya gambar lucu merupakan gaya yang penulis pilih untuk menyusun komik ini, karena cartoon style merupakan gaya gambar dengan obyek tokoh yang dibuat lucu, sehingga karakter pada komik dengan gaya cartoon style ini sangat cocok untuk anak-anak. Ada beberapa contoh tokoh-tokoh dengan gaya kartun di sejumlah bagian negara. Contoh gaya gambar kartun di Amerika Serikat dan Eropa, antara lain Mighty Mouse, Donald Duck, Asterix & Obelix, Tintin, dan lain-lain.

b. Semicartoon style

(30)

commit to user

semikartun lokal antara lain Sawung Kampret, Doyok, Ali Topan, dan lain-lain.

c. Realism style

Realism style atau gaya gambar realis, dimana gaya gambar komik dibuat semirip mungkin (cenderung) mendekati anatomi dan fisiologi, postur tubuh, wajah, dan ras manusia atau satwa, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Aliran realis menampilkan gaya gambar manusia yang mengarah pada wajah ras dari mana komik tersebut berasal. Jika pembuat komiknya dari Jepang, misalnya, maka gambar wajah yang digambar cenderung wajah ras orang Jepang. Demikian juga komikus Amerika Serikat atau Eropa, cenderung membuat gambar wajah Caucasian. Sama halnya dengan ras negro, Timur Tengah, India, dan negara kita Indonesia, akan cenderung untuk membuat komik dengan gaya gambar realis dari rasnya sendiri. Contoh gaya realis dari AS dan Eropa adalah Kingdom Come, Trigan, Storm, dan Justice. Jepang punya gaya realis pada komik Y’s, City Hunter, dan Crying Freeman. Indonesia juga punya, yakni Godam, Gundala, Caroq, Alia, Komodo, dan sebagainya.

d. Fine art style.

(31)

commit to user

orang tersebut punya latar belakang seni atau tidak. Hasil karyanya cenderung dekoratif atau abstrak. Tujuan utama pembuatan gambar fine art adalah rasa seni itu sendiri tanpa diikat oleh bentuk kartun, semikartun, dan realis. Tidak terikat pula oleh aturan perspektif, pencahayaan, maupun shading.

B. Target 1. Target Market

Sasaran utama perancangan komik bertema Islami ini adalah anak-anak agar kesadaran anak-anak dalam beribadah lebih meningkat dan mengetahui dampak dari setiap perbuatan-perbuatan yang dianggap sepele, sehingga dalam setiap melakukan sesuatu anak-anak akan lebih berhati-hati. Target market tersebut ditinjau dari segmentasi berikut :

a. Demografi :

1) Usia : 10 - 15 tahun

(32)

commit to user

2. Target Audience

a. Demografi :

1. Usia : 10 - 25 tahun

2. Jeniskelamin : Laki-laki & perempuan 3. Pendidikan : SD - Maha Siswa

4. Agama : Islam

b. Geografi : Sumatra, Jawa, Bali

C. Kompetitor

Sebuah karya ilustrasi komik yang di terbitkan oleh DAR! mizan yang berjudul “ Komik Anak Sekolah Gokil Lagi”. Komik ini cenderung

(33)

commit to user

a. Komik Anak Sekolah “ Gokil Lagi”.

a. Tema komik : Pendidikan moral b. Format komik : Komik buku c. Ukuran Buku : 14,5 x 19 cm d. Gaya gambar : Manga

e. Visualisasi : Cover full color, isi hitam putih f. Pengarang : Erick s

g. Penerbit : DAR! Mizan

Alasan pemilihan komik “ Gokil Lagi “ sebagai kompetitor

(34)

commit to user

b. Rafa The Smart Moslem “Ayo Pulang Hari Sudah Malam”

a. Tema komik : Pendidikan moral b. Format komik : Komik buku c. Ukuran Buku : 13x 17,5 cm d. Gaya gambar : Manga

e. Visualisasi : Cover full color, isi hitam putih f. Pengarang : Marsiraji Tahir

g. Penerbit : Tiga Serangkai

Alasan pemilihan komik “ Rafa The Smart Moslem “ sebagai

(35)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Karya tugas akhir yang dirancang terdiri dari buku komik dan media promosi serta gagasan visual dalam perancangan komik yang berjudul “Banu

Pengen Jadi Baik” ini mengutamakan visual berupa karakter tokoh dan ide

cerita yang dibuat menarik untuk anak-anak. Ide cerita dalam komik ini di ambil dari sebuah buku Islami yang berjudul “Keluhan Manusia dan Terapi

Islam” karangan Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid.

(36)

commit to user

Jumlah halaman : 84 halaman

Sinopsis : Buku ini berisi tentang berbagai macam problematika yang sering dialami oleh seseorang serta solusi secara Islami yang berdasar pada hadist-hadist shahih untuk memberikan jawaban dan jalan keluar dari masalah tersebut.

Unique selling preposition dari perancangan komik “Banu Pengen Jadi Baik” ini adalah unsur pendidikan moral secara Islami yang terkandung pada

cerita yang ada didalamnya. Pemilihan judul “Banu Pengen Jadi Baik” ini

dipilih karena penulis merasa judul ini dapat menarik perhatian pembaca. Penggunaan gaya cartoon style penulis pilih karena gaya ini bersifat lucu dan disukai oleh anak-anak, sehingga gaya ini cocok digunakan pada perancangan komik ini. Selain itu, gaya cartoon style ini dapat mendukung identifikasi pembaca terhadap karakter sehingga pembaca dapat dengan mudah menerima gagasan dan pesan dari cerita komik ini, sedangkan untuk media promosi pendukung komik “Banu Pengen Jadi Baik” adalah menggunakan

beberapa media promosi dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik perhatian konsumen.

B. Konsep Perancangan 1. Konsep Perancangan Buku Komik

(37)

komik-commit to user

komik edukasi beredar di pasaran, namun komik yang bersifat pendidikan moral secara islami saat ini masih sulit untuk ditemui, sehingga dengan komik “Banu Pengen Jadi Baik” dihapkan dapat ikut meramaikan

perkomikan ndonesia terutama yang bersifat pendidikan moral secara islami dan ikut berkompetisi dengan komik-komik lain yang telah menjamur dipasaran.

Berdasar tinjauan umum komik yang beredar di Indonesia serta pengamatan bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka perancangan komik “Banu Pengen Jadi Baik” dibuat sebagai berikut:

a. Tema Cerita

Komik ini mengankat tema cerita tentang kehidupan dan kebiasaan sehari-hari seorang anak dalam proses pencarian jati diri. Anak tersebut sering melakukan kebiasaan yang kurang baik sehingga ada salah satu guru yang membenci kebiasaannya itu. Satu ketika anak tersebut dinasehati oleh temannya tentang akibat buruk dari kebiasaanya itu tetapi tetap saja dia tidak mempercayai kata-kata temannya. Setelah tertimpa masalah barulah anak itu mulai percaya dengan kata-kata temannya itu dan mulai berusaha untuk berubah.

Tema cerita dalam kisah tersebut dikemas dengan konsep Islami, sedangkan pengambilan setting di rumah dan di lingkungan sekolah dipilih sebagai ide cerita.

(38)

commit to user

karakter tokoh utama. Alur cerita progresif atau alur maju, yaitu menceritakan dari kiisah awal hingga akhir.

b. Fungsi Komik

Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media pendidikan moral secara Islami, menumbuhkan kesadaran anak dalam kegiatan ibadah, dan memperbaiki sikap dan perilaku yang kurang baik pada kebiasaan anak.

c. Format Komik

Komik dalam bentuk buku yang berukuran A5 dengan jumlah halaman sebanyak 68 halaman dan cover color, serta halaman isi grayscale. Pemilihan format itu bertujuan untuk menekan biaya produksi, sehingga harga produk komik ini dapat diterima oleh konsumen dari semua kalangan.

d. Balon Kata dan Spesial Efek

Balon kata dan spesial efek berpedoman pada kebiasaan yang berlaku pada buku komik, yaitu pada percakapan menggunakan balon kata yang berbentuk bulat atau oval, kemudian untuk kata-kata yang diungkapkan dalam hati menggunakan balon kata dengan outline bergelombang. e. Visualisasi Gambar

1) Teknik Gambar

(39)

commit to user

memberi kesan ruang pada obyek, sehingga obyek nampak lebih berdimensi.

2) Stilasi dan Distorsi Bentuk Figur

Gaya gambar menggunakan jenis cartoon style atau gaya gambar kartun, karena cartoon style merupakan gaya gambar yang memberi kesan lucu pada karakter dan lebih familiar bagi anak-anak, sehingga dengan gaya ini diharapkan anak-anak akan lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan dalam komik ini.

3) Desain Aksesoris

Desain aksesoris berupa kostum, dan perlengkapannya disesuaikan dengan setiap adegan yang terjadi.

4) Setting

Seting yang dibuat sesuai dengan adegan cerita yaitu bangunan sekolah, rumah dan semua lingkungan yang digunakan oleh tokoh utama untuk berinteraksi.

5) Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar

Teknik komunikasi atau percakapan yaitu menggunakan: adegan percakapan tunggal dalam satu panel, adegan percakapan antara tokoh dari panel satu ke panel berikutnya, dan adegan percakapan antara beberapa tokoh dalam satu panel.

6) Pemilihan Bingkai

(40)

commit to user

tiga, dan trapesium, yang disesuaikan dengan adegan-adegan dan anggel pengambilan gambar pada posisi adegan tertentu. sehingga dengan bentuk panel yang variatif ini dapat mendramatisir suasana adegan yang terjadi dalam panel tersebut.

7) Urutan Bingkai pendidikan moral secara Islami. Beberapa pesan tersebut diantaranya adalah tentang kerugian dan solusi untuk mengatasi kebiasaan seperti, bangun kesiangan dan meninggalkan sholat subuh, kebiasaan mudah marah, dan banyak tertawa.

9) Isi Komik

a. Sinopsis Cerita

(41)

commit to user

pak guru yang akhirnya memarahi dan menghukumnya dihalaman sekolah. Setelah sepulang sekolah Jono berbincang bincang dengan Banu dan menasehatinya agar dia tidak bangun kesiangan dan mau mengerjakan sholat subuh. Kemudian setelah banu sampai dirumah dia tertidur dan bermimpi buruk akibat dari kelalaiannya itu. dia sangat ketakutan hingga terbawa saat dia bangun. Mulai dari itu banu mulai sedikit demi sedikit tersadar dan mencoba untuk belajar memperbaiki diri. b. Pembagian Halaman

1. Suasana pagi dengan iringan suara ayam berkokok. 2. Banu masih tidur dengan lelap

(42)

commit to user

2. Banu : “Ayo... ayo.... jangan sampai telat uh.. uh.. uh..” ( Banu mengendarai sepeda dengan rasa cemas) 3. Banu : “Aduh gawat, sudah telat”.

Halaman 3

1. Pak Naziman : “Kemana lagi si Banu, Sudah siang begini Belum juga datang, dasar anak malas.” Jono : “Itu dia pak”. ( pembicaraan pak Naziman soalnya tiap malem aku begadang.”

(43)

commit to user

selembar kertas tas di taruh di depan.” Banu : “A..apa!, u..ulangan?” 4. Banu di skors di halaman sekolah

(44)
(45)

commit to user

2. Beberapa menit kemudian banu tertidur dan bermimpi 3. Banu : “Dimana aku? Kenapa tak ada apapun

disini?” 4. Banu : “Apa aku sudah.”

5. Banu : “Emm, apa itu, waa... gawat jadi benar benar aku sudah mati, tidak!... Tidak mungkin itu terjadi!”

(dalam mimpi, Banu melihat papan bertuliskan

(46)

commit to user

3. Suasana masjid saat selesai sholat subuh

Halaman 13

(47)

commit to user

3. Pak Haji : “Itu lain Banu.. kamu kan mau berusaha untuk berubah”

4. Pak Haji : “Dan yang perlu diingat... Bahayanya meinggalkan sholat subuh adalah, Allah akan

berprasangka buruk kepada orang tersebut.” tidak di tempat tersembunyi, tak terlalulama.” 2. Pak Haji : “Menyalakan lampu setelah tidur, tidak banyak

(48)

commit to user

keheranan dari murid-murid yang duduk di sekitarnya, salah satu dari anak-anak itu berkata : “Eh tumben dia tidak telat bukannya dia pemecah rekor telat di SMP kita”.

2. Suasana sekolah saat bel mulai berbunyi Halaman 18

1. Jono : “Tumben kamu nggak telat”

(49)

commit to user

memasuki ruang kelas ) Banu : “Kenapa jam nya pak Naziman jadi

sekarang?” (berfikir dalam benak sambil keheranan)

3. Pak Naziman : “Berhubung pak Supri berhalangn hadir maka jam saya di ajukan pagi ini, jadi silahkan buka buku sejarah kalian halaman 48.” dalam hati sambil keheranan melihat banu ) Banu : “Sepertinya aku tidak asing dengan orang

ini.... tapi siapa ya?” ( berfikir dan masih penasaran )

(50)

commit to user

yang dibandingkan dengan gurunya ) 5. Jono : “Sebenarnya apa yang kamu ketawakan

Ban?” Banu : “Hihihi.... coba lihat ini Jon.”

Halaman 20

1. Pak Naziman : “Perhatikan ini anak-anak.” (sambil menunjuk tulisan di papan tulis) Banu : “Lihat, bandingkan ini dengan pak

Naziman hihihi.”

2. Banu : “Coba kalau dipakaikan kostum yang sama pasti akan... hihihihi.” (bergurau sambil

membayangkan gurunya) 3. Jono : “Hus!.. gawur kamu, biar galak begitu, tapi

dia kan masih guru kita.” Halaman 21

1. Jono : “Tapi ini memang mirip sih hihihihi.”

Banu : “Aku bilang juga apa... sekarang kamu baru sadar kan hihihihi.”

2. Pak Naziman : “Uhh, Anak itu dari tadi kenapa tertawa

(51)

commit to user

Halaman 22

1. Banu : “Selain wajahnya mirip, pak Naziman juga

galak, ditambah lagi tidak pernah senyum dan suka marah-marah. jadi sepertinya cocok dengan karakter tokoh ini Jon.” 2. Jono : “Eh Ban, ngomong-ngmong kalau dirumah masih bayi apakah kumisnya seperti itu.” 2. Jono : “Hihihi... ngawur kamu, mana ada bayi

yang lahir langsung tumbuh kumis.” 3. Banu : “Mungkin saja itu bukan kumis Jon, tapi

bulu hidung huahahaha.” Jono : “Hihihihi.”

(52)

commit to user

1. Suasana sekolah saat bel tanda istirahat berbunyi

2. Pak Naziman : “Baiklah anak-anak saya rasa cukup sekian pertemuan kita pada pagi hari ini, selamat berisirahat.”

3. Pak Naziman : “Banu! Besok lagi kalau kamu masih seperti itu, aku tidak akan memberimu toleransi,mengerti!”

(53)

commit to user Banu : “Bukan begitu jon, kita Cuma pengen tahu

kebiasaannya kok, siapa tahu kalau di rumah pak Ibu kantin : “Itu lihat saja daftar menu nya.”

3. Banu : “Bu minta sotonya sama es teh.”

Halaman 28

(54)

commit to user Jono : “Nggak lucu ban, kamu lama-lama nyebelin, nggak

bisa diajak ngomong serius.” Halaman 30

(55)

commit to user

2. Banu : “Sebentar ini kan baru ngitung kembalian.”

3. Jono : “Padahal dari tadi kan uang nya Cuma Rp 10.000,-

Jono : “Uh dasar kamu... emang sukanya ngelantur.” 2. Banu : “Coba lihat itu jon, itu kan orang yang tadi..

(56)

commit to user

membantu saya mengajar matematika selama tiga bulan kedepan.” Amad Syarifudin dari Universitas Peduli Bangsa. saya disini hanya tiga bulan, jadi saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik.”

6. Banu : “Coba lihat jon, penampilannya buruk sekali.”

Jono : “Uh... kamu setiap lihat orang pasti selalu dinilai dari penampilannya, itu kan tidak baik ban.” Halaman 34

1. Banu : Kalo dibanding pak Naziman kan, penampilannya lebih jelek dia hihihihi...

Jono : “Dasar kamu ban, tidak pernah berfikir positif.. mencela orang itu kan tidak baik.”

2. Banu : “Wah payah... imajinasimu ternyata kurang.” 3. Jono : (bengong sambil keheranan dengan kata-kata

banu.)

(57)

commit to user

dikait sampai leher, rambut licin, kacamata yang extra besar dan tebal.... dia culun sekali hihihihi.” Halaman 35

3. Banu : “Uh.. pasti akan sangat membosankan”

4. Jono : “Emang ada mata pelajaran yang menurut mu

belakang tapi datang ku telat jadi cuma dapet sisa.” 3. Jono : “Makanya kalau datang musti pagi, jadi bisa milih

bangku sesuka mu.”

(58)

commit to user

dari sore atau malam, kadang juga waktu subuh.” 5. Jono : “Hihihihi.. memang pada rajin ya kalau masalah

milih bangku paling belakang”

6. Amad : “Adik adik tenang dulu ya,... aduh mau ngomong

apa lagi ya, tatapan mereka semakin lama semakin membuatku grogi.” ( sambil berfikir dalam hati ).

7. Amad : “Emm.... adik-adik berhubung masih pertemuan

pertama, jadi kita ngobrol dulu aja ya... biar makin akrab.”

8. Banu : “Saya Banu mas.” Jono : “Eh emang siapa yang tanya nama kamu!”

(59)

commit to user

6. Jono : “Ditanya serius kok jawabnya begitu,.... jangan diambil hati ya mas dia orangnya memang suka bercanda.”

2. Banu : “Kenapa bengong mas, kehabisan bahan ya?” 3. Jono : “Diam kamu Ban! Itu tidak sopan.”

4. Amad : “Sebentar ya dek saya tinggal ke toilet dulu.” 5. Amad : ”Aduh payah mau ngomong apa lagi ya?, yang ini

sudah, yang ini juga, wah payah semakin grogi jadi semakin susah ngomong, di tambah lagi anak yang menyebalkan itu uh!”

6. Amad : “Aku harus segera kembali ke kelas.”

7. Banu : “Kenapa dia lama sekali ya Jon?” Jono : “Entah lah.”

8. Banu : “Jangan-jangan dia melarikan diri Jon hahaha.” 9. Jono : “Jangan berfikir yang tidak-tidak.”

Halaman 39

(60)

commit to user

2. Banu : “Selera humor mu memang payah Jon.” 3. Jono : “Bukan aku yang payah, tapi lihat dirimu.” 4. Jono : “Tertawa berlebihan itu berbahaya lho Ban.” 5. Banu : “Siapa bilang, tertawa itu kan sehat.”

(61)

commit to user

Amad : “Silahkan pak.”

5. Pak Eko : “Berhubung sekolah kita ada rapat

mendadak, maka kalian dipersilahkan untuk belajar dirumah.”

6. Amad : “Akhirnya ada penyelamat juga.” 7. Amad : “Huhu... saat yang aku tungg-tunggu

akhirnya datang juga.” Halaman 42

1. Suasana sekolah saat siswa-siswa berhamburan pulang.

Halaman 43

Jono : “Tentang tertawa tadi?, ya kalau itu sih tergantung kamu.”

6. Banu : ”Maksudmu?”

7. Jono : “Yang jelas tertawa berlebihan itu berdampak

(62)

commit to user ngomongin pak Naziman dikelas?

4. Jono : “Aku kan sudah bilang tertawa itu boleh, tapi jangan berlebihan.”

5. Jono : “Hati-hati lho ban, banyak tertawa itu bisa.” 6. Banu : “Stop, Kamu kerjanya Cuma nakut-nakutin aja.”

Halaman 45

Mama : “Tumben jam segini sudah pulang.”

5. Banu : “Hemm.... makanannya sudah disiapkan semua...

(63)

commit to user

(64)

commit to user

2. Pak Naziman : “Akhirnya bisa istirahat juga.” 3. Pak Naziman : “Hemm apa ini, lumpur!”

4. Pak Naziman : “Uh!!! Kucing siapa yang melakukan ini!” 5. Pak Naziman : “Padahal aku kan ingin istirahat.. payah,

(65)

commit to user

8. Teman-teman : “Ayo semangat Jon, ayo kamu pasti bisa.” 9. Jono memegang pemukul bola sambil bersiap-siap

Halaman 51 Teman-teman : “Ayo cepat pukul bolanya, apa yang kamu

(66)

commit to user

5. Ekspresi wajah teman-teman yang ikut tegang 6. Jono : “Yah sial.. jadi gantian jaga deh.” Banu : “Hahaha sebentar, aku belum siap.”

(67)

commit to user 2. Pak Naziman : “Akhirnya bisa berstirahat juga.” 3. Pak Naziman : “Kalau begini sih jadi lebih enak

dipandang.”

4. Pak Naziman : “Aduuuh!!! kepala ku.” Halaman 56

5. Pak Naziman : “Lan..lantainya... jadi kotor lagi.” 6. Pak Naziman : “Uuuhhh!!! Ulah siapa ini!”

7. Jono : “Aduh gawat beneran kena orang.” Banu : “Apa.. beneran kena orang ya?”

8. Jono : “Gimana ni.. kita bisa dihajar, kamu sih,

dari tadi mainnya nggak serius.”

9. Pak Naziman : “O.. jadi anak-anak nakal itu.. akan ku beri

(68)
(69)

commit to user tidak serius, jadi pukulannya melenceng sampai kena pak guru.”

12. Banu : “Tapi itu memang tidak sengaja pak.” 13. Pak Naziman : “Tidak sengaja apanya!! Lihat ini hasilnya

dasar anak nakal.”

2. Pak Haji : “Akan lebih bijak jika anda introspeksi diri pak, dan sebaiknya jangan mudah marah.” 3. Pak Naziman : “Saya sebenarnya tidak suka marah pak,

tapi semenjak mengajar anak ini saya jadi

(70)

commit to user

pak..dia kan masih anak-anak.”

4. Pak Haji : “Marah adalah godaan yang berasal dari

setan, terjadi karena adanya kejelekan-kejelekan dan berbagai musibah yang tidak diketahui oleh Allah.”

Naziman : “Lalu saya harus bagaimana?”

5. Pak Haji : “Minta lah perlindungan dari Allah.” Nabi SAW bersabda : “Sungguh akan aku

ajarkan satu kalimat seandainya diucapkan seseorang maka hilanglah yang didapatkannya (godaan setan) seandainya dia mengatakan A’udzubillahi minasyaithan (Aku berlindung kepada

ALLah dari godaan setan ).

Halaman 61

1. Pak Naziman : “O jadi begitu ya pak.”

2. Pak Haji : “Ada juga cara lain pak, yaitu dengan berdiam diri”. “apabila seseorang

diantara kita marah maka hendak lah

berdiam diri.”( HR. Bukhari)

3. Pak Naziman : “Tapi saat kita marah kan tidak bisa tenang

karena emosi

(71)

commit to user

wasiat Nabi SAW.”.... dari Abu Huraira

R.A bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: Berwasiatlah

kepadaku. Nabi SAW bersabda:

Janganlah kamu marah.” (Beliau

mengulanginya 3 kali).

4. Pak Haji : “Jangan marah pasti masuk janah.”

5. Pak Naziman : benarkah demikian pak? Banu ` : apa?!

Pak Haji : “Barang siapa yang menahan marah, walaupun ia mampu melakukannya, pasti

Allah akan mengisi hatinya dengan ridha

pada hari kiamat. (HR> Thabrani).

Halaman 62

1. Pak Haji : “Bukan kah itu yang diinginkan oleh setiap orang pak.”

Pak Naziman : “Wah sungguh luar biasa ya pak.” 2. Pak Haji : “Cara lain lagi agar terhindar dari marah

(72)

commit to user

menahan marah adalah ciri orang bertaqwa

3. Pak Haji : “Sadar ketika diperingatkan, mengetahui akibat buruk dari marah, bercermin, dan berdo’a.”

4. Pak Haji : “Jadi intinya marah hanyalah membawa kerugian pak.”

5. Pak Nazman : “O jadi begitu pak, terimakasih atas nasihat nya jangan berlebihan dan alangkah baiknya kalau kita tersenyum, karena senyum adalah sodaqoh.”

(73)

commit to user

Pak Haji : “Dari segi ilmu ada dua solusi yaitu dengan mengikuti petunjuk Nabi... tidak lah beliau tertawa kecuali hanya sekedar senyum... terapi kedua yaitu mengetahui bahayanya tertawa.” sesungguhnya banyak tertawa akan

mematikan hati.”

Pak Haji : “Sudah kalian jangan bertengkar.” 5. Pak Haji : “O iya, hampir lupa, ada cara lain untuk

mengatasi banyak tertawa.”

(74)

commit to user

apalagi kalo malem pasti ada pocong sama tuyul, hiii serem.”

(75)

commit to user

berikutnya, yaitu dengan memikirkan keadaan kaum Muslim yang banyak ditindas, menjauhi bergaul dengan orang yang suka bersendau gurau.”

4. Pak Haji : “Ada lagi cara untuk menghindari tertawa..

(76)

commit to user

5. Pak Haji : “Nah dengan begini baik pak Naziman maupun, Banu sebaiknya menyadari kerugan dari perangai yang mudah marah maupun banyak tertawa.. jadi alangkah baiknya kita menghindari segala sesuatu yang merugikan diri kita.” Pak Naziman : “Silahkan pak Haji.”

2. Banu : “Kalau begitu ayo main lagi, ayo pak ikutan main.”

Pak Naziman : “Ayo... siapa takut.”

3. Pak Haji : “Alhamdulillah, tidak kusangka ternyata mereka bisa seakrab itu.”

(77)

commit to user

Desain karakter yang penulis pilih menggunakan karakter dengan gaya gambar cartoon style. Cartoon style atau gaya gambar lucu ini penulis pilih karena gaya ini bersifat lucu, dan familiar dengan anak-anak sehingga dengan pemililan gaya ini diharapkan akan lebih memudahkan pembaca yang berusia anak-anak untuk menyerap pesan yang disampaikan dalam komik “Banu Ingin Jadi

Baik” ini. Dalam pembuatan karakter dengan gaya cartoon style”

penulis juga memiliki referensi karakter dari sebuah komik karya Walt Disnep’s yang diterbitkan oleh PT Gramedia, yang berjudul

“Paman Gober, Kutukan Keping Keberutungan”. Karakter dalam

komik ini penulis pilih sebagai referensi, karena karakter dalam komik ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu penggambaran ekspresi dan bahasa tubuh yang dapat mengajak dan mempermudah pembaca dalam memahami isi pesan yang disampaikan dalam komik tersebut. Perancangan komik ini penulis mencoba merancang karakter dengan desain yang dapat menghibur, tidak membosankan, dan diharapkan dapat mempermudah pembaca untuk dapat memahami pesan yang disampaikan dalam komik “Banu Ingin Jadi Baik” ini.

(78)

commit to user

a. Banu

Banu adalah seorang anak dari keluarga dengan ekonomi yang mampu, tetapi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Meskipun demikian Banu memiliki beberapa perangai yang dapat mengubah kebiasaannya tersebut, yaitu tekad dan keyakinan untuk menjadi anak yang lebih baik.

Tampilan fisik :

Usia : 12 tahun

Jenis kelamin : laki-laki Tinggi/Berat : 130 cm/42 kg Ciri khas : berambut keriting

(79)

commit to user

Konsep karakter :

Ciri fisik Banu dibuat dengan tinggi badan dan ukuran berat badan yang telah ditentukan untuk menampilkan postur anak-anak. penampilan karakter Banu yang apa adanya dengan model rambut yang keriting dan tidak tertata untuk menonjolkan kepolosan sifat anak-anak yang masih belum memiliki kesadaran dalam berbuat baik.

b. Jono

(80)

commit to user

Tampilan fisik :

Usia : 12 tahun

Jenis kelamin : laki-laki Tinggi/Berat : 120 cm/40 kg Ciri khas : berambut poni

Sifat : baik, disiplin, suka menasehati, agak Mudah marah

Konsep karakter :

(81)

commit to user

c. Pak Naziman

Pak Naziman adalah seorang dengan latar belakang pekerjaan sebagai pendidik. pak Naziman memiliki kebiasaan-kebiasaan yang disiplin, tegas, namun sangat tempramental. Meskipun demikian pak Naziman merupakan seorang yang baik dan mau menerima saran dari orang lain.

Tampilan fisik :

(82)

commit to user

Jenis kelamin : laki-laki Tinggi/Berat : 165 cm/60 kg

Ciri khas : berkumis pendek dan rambut yang di belah Sifat : baik, disiplin, tegas, mudah marah, tidak

keras kepala Konsep karakter :

(83)

commit to user

d. Pak Haji

(84)

commit to user

Tampilan fisik :

Usia : 60 tahun

Jenis kelamin : laki-laki Tinggi/Berat : 16o cm/60 kg

Ciri khas : brewok, mengenakan busana muslim dan membawa tasbih

Sifat : baik hati, disiplin, tegas, ramah Konsep karakter :

Ciri fisik pak Haji dibuat dengan tinggi badan dan ukuran berat badan yang telah ditentukan untuk menampilkan postur orang dewasa. Penampilan karakter pak Haji dengan wajah yang murah senyum dan mengenakan busana muslim agar nampak lebih berwibawa, arif, dan bijaksana.

11) Proses penggambaran

(85)

commit to user

(86)

commit to user

(87)

commit to user

(88)

commit to user

d. lettering

(89)

commit to user

- Comic Sans

(Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp

Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ),

Karakter : santai dan tidak formal - Showcard Gothic

(Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq

Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890),

Karakter : keras dan kokoh - font arial

(Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq

Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz).

(90)

commit to user

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.

Komik

1) Head Line

(91)

commit to user

2) Sampul Depan (Cover)

a. Alternatif yang dipilih : Alternatif 2 b. Ukuran : 21cm x 15 cm c. Ilustrasi : karakter tokoh Banu

d. Typografi : Showcard Gothic, Comis Sans MS e. Proses : melalui software Adobe Photoshop CS2 f. Bahan : Art paper 250 gr

g. Teknik finishing : cetak digital printing

(92)

commit to user

3) Sampul Belakang

a. Ukuran : 21 cm x 15 cm

b. Ilustrasi : potongan beberapa adegan dalam komik c. Typografi : logo, body text,code bar, logo penerbit d. Proses : melalui softwareAdobe Photoshop CS2 e. Bahan : Art paper 250 gr

(93)

commit to user

4) Desain Jadi Komik

Berikut ini adalah hasil jadi rancangan komik “Banu Pengen Jadi

Baik” yang telah melalui proses finishing di komputer :

(94)

commit to user

B.

Media Promosi

1) Poster

a. Ukuran : A3

b. Format desain : potrait

c. Tipo grafi : Showcard Gothic pada bagian head line,

Arial pada bagian isi

d. Visualisasi : melalui Adobe photoshop CS2 e. Bahan : Artpaper120 gr

(95)

commit to user

2) X-Banner

a. Ukuran : 160 cm x 60 cm

b. Ilustrasi : karakter Tokoh, Cover komik, Background c. Typografi : Showcard Gothic, Arial

d. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2

e. Bahan : MMT

(96)

commit to user

3) Stiker

a. Ukuran : 5,5 cm x 5,5 cm

b. Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku

komik

c. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS d. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2

(97)

commit to user

4) Book Mark

a. Ukuran : 4 cm x 10 cm b. Format desain : potrait

c. Distribusi : disertakan dalam setiap pembelian buku komik

d. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS e. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2

(98)

commit to user

5) Pin

a. Ukuran : Diameter 5,8 cm b. Ilustrasi : Logo, Karakter Tokoh

c. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS

d. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2 e. Bahan : Plastik

f. Teknik Pembuatan : Press

g. Distribusi : Sebagai merchandise untuk koleksi

(99)

commit to user

6) Gantungan Kunci

a. Ukuran : Diameter 4,5 cm b. Ilustrasi : Logo, Karakter Tokoh

c. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS

d. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2 e. Bahan : Plastik

(100)

commit to user

7) Mug

a. Ukuran : 14 cm x 8 cm

b. Ilustrasi : Logo, Karakter Tokoh

c. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS d. Visualisasi : Adobe Photoshop CS2

e. Bahan : keramik

f. Teknik Pembuatan : Digital printing

g. Distribusi : Sebagai merchandise untuk koleksi

(101)

commit to user

8) T-shit

a. Ukuran : All size

b. Typografi : Showcard Gothic, Comic Sans MS

c. Bahan : Cotton

d. Teknik Pembuatan : Digital printing

(102)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berpengaruh pada semakin mudahnya budaya luar yang masuk ke negara Indonesia. Beberapa media yang sangat berperan untuk menyisipkan budaya tersebut diantaranya adalah internet, TV, game online, dan playstation. sehingga tanpa disadari media-media tersebut dapat merusak perilaku dan kebiasaan generasi seperti yang terjadi saat ini. Selain itu kurangnya media yang bersifat mendidik secara moral yang dapat disukai oleh anak-anak juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada perilaku generasi saat ini.

Hal itu menggugah hati nurani penulis untuk membuat media komunikasi visual berupa komik yang bersifat pendidikan moral secara Islami yang dikemas secara ringan dengan sedikit unsur humor, diharapkan komik ini mampu menarik perhatian anak-anak dan mempermudah anak-anak dalam menyerap informasi berupa pesan moral yang disampaikan melalui komik ini.

(103)

commit to user

B. Saran

Perancangan komik “Banu Pengen Jadi Baik” mampu menjadi sarana

alternatif untuk menyampaikan pesan yang berupa pendidikan moral secara Islami pada anak-anak, sehingga perlu diperbanyak lagi keberadaan komik yang mengangkat tema pendidikan moral dan islami, agar generasi mendatang tidak terjerumus pada budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat negatif. Selain itu agar komik yang bersifat pendidikan moral dapat diminati, sebaiknya :

2. komik dikemas semenarik mungkin dengan konsep yang tidak kalah menariknya dengan komik-komik yang hanya sekedar bersifat menghibur. 3. Diperlukan ide-ide yang segar dan dapat menghibur agar pembaca tidak

mudah bosan dan pesan moral yang disampaikan lebih mudah dipahami. 4. Diperlukan visualisasi yang mendukung agar tampilan komik yang dibuat

Gambar

gambar sudah dikenal di Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan di
gambar lucu merupakan gaya yang penulis pilih untuk menyusun komik

Referensi

Dokumen terkait

Cheque Account Undeposited Funds Electronic Clearing Account Trade Debtors Asset lancar Kas ditangan Kas Kas kecil Bank Bank Mandiri Kas di bank Piutang usaha

Untuk mengetahui pengaruh antara semua variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji F dimana nilai F hitung sebesar 11,732 atau lebih besar dari F tabel

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Dari hasil pendeteksian yang telah dilakukan didapatkan bahwa metode Bidirectionaal Associative Memory (BAM) memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dalam melakukan

kalau disini gak hanya sekrearis yah sebetulnya semua staff disini itu iya bagian dari eee apa pencitraan sebuah organisasi gitu kan kami pekerjaannya memang banyak

Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh strategi yang mendesak bagi pengembangan kawasan wisata Napabale bagi pemerintah Kabupaten Muna Meliputi pemanfaatan

Indonesia telah memiliki banyak peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kedaulatan pangan yaitu (i) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

(2) bagaimana pengaruh Primatani terhadap perluasan sumber pendapatan petani, khususnya terkait dengan usahatani integrasi?; (3) bagaimana kontribusi pendapatan