• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan resistensi kultur bakteri staphylococcus aureus terhadap amoxicillin menggunakan metode adaptif gradual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan resistensi kultur bakteri staphylococcus aureus terhadap amoxicillin menggunakan metode adaptif gradual."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Resistensi Kultur Bakteri

Staphylococcus aureus

terhadap Amoxicillin Menggunakan Metode Adaptif Gradual

Agustina Setiawati

ABSTRACT : Antibiotic resistance is recognized as scienti ic curiousity in infection disease treatment. Inappropriate using of antibiotic in infection disease treatment increases antibiotic resistance case.This research developed method to construct amoxicillin resistant of Staphycoccus aureus (S. aureus). Further, this culture can be used as a model of adaptive resistant bacteria in microbiology researches. This study used gradual-adaptive method by incubated bacteria in sub MIC amoxicillin-contained medium. Sub MIC amoxicillin concentration was increased every week for three weeks. The MIC was re-checked after each sub-MIC incubation. Amoxicillin had MIC 0.25 μg/mL against S.aureus and for gradual-adaptive method used 0.10; 0.15 and 0.20 μg/mL amoxicillin. This method increased MIC up to 300 fold after 0.10 μg/mL and 400 fold after 0.15 μg/mL but the MIC did not increase after 0.20 μg/mL amoxicillin sub culture. Gradual-adaptive method was success to to develop S. aureus resistant to amoxicillin.

Keywords: resistance, S. aureus, gradual adaptive

ABSTRAK : Resistensi antibiotik masih menjadi perhatian dalam

pengobatan penyakit infeksi. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai meningkatkan kasus terjadinya resistensi antibiotik. Penelitian ini didesain untuk membuat metode yang dapat digunakan untuk membuat kultur Staphycoccus aureus S. aureus yang resisten terhadap amoxicillin. Selanjutnya, bakteri tersebut dapat digunakan sebagai model bakteri resisten adaptif dalam penelitian mikrobiologi. Penelitian ini menggunakan metode adaptif gradual dengan sub kultur bakteri pada media mengandung amoxicillin sub-M)C. Konsentrasi sub-M)C ditingkatkan setiap minggu selama tiga minggu. M)C amoxicillin diuji kembali setiap akhir sub kultur sub-M)C pada satu konsentrasi. Amoxicillin bersifat bakterisidal terhadap S. aureus dengan M)C , μg/mL. Konsentrasi amoxicillin sub M)C yang digunakan adalah , ; , dan , μg/mL. Metode ini berhasil membuat S. aureus resisten dengan meningkatkan M)C x pada akhir sub kultur , μg/mL dan meningkatkan M)C x pada akhir sub kultur , μg/ mL M)C tidak meningkat. Metode adaptif gradual berhasil meningkatkan resistensi S. aureus terhadap amoxicillin.

Kata kunci: resistensi, S. aureus, adaptif gradual

Korespondensi: Agustiana Setiawati

Email: agustinasetiawati85@gmail.com Laboratory of Pharmacy

and Phtytochemistry,

(2)

PENDAHULUAN

Kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik menjadi suatu masalah serius dalam dunia kes-ehatan. Data Cancer for Disease Prevention me-nyebutkan bahwa . pasien meninggal aki-bat infeksi bakteri yang resisten . Peningkatan kasus resistensi bakteri tidak dimbangi dengan penemuan antibiotik baru . Salah satu kasus peningkatan infeksi disebabkan oleh patogen opportunistik Staphycoccus aureus S. aureus . S. aureus dapat menimbulkan penyakit infeksi serius antara lain septikemia, pneumonia, endo-karditis, osteomielitis, gastroentritis dan abses

. Tingkat infeksi S. aureus terus meningkat dekade terakhir dan berkembang permasalahan resistensi antibiotik dalam pengobatan infeksi S. aureus .

Amoxicillin, turunan penisilin, antibiotik golongan -laktam yang sering digunakan pada kasus infeksi S. aureus karena absorsi per oral yang baik. Penisilin sangat efektif untuk infeksi Staphylococcus dan telah digunakan dalam pen-gobatan sejak tahun -an , setelah itu ta-hun mulai ditemukan kasus resistensi S. au-reus di rumah sakit. Prevalensi tersebut mening-kat dengan ditemukannya S. aureus yang meng-hasilkan penisilinase . Resistensi S. aureus terhadap methicillin golongan penisilin , kemu-dian disebut Methicillin Resistance Staphylococ-cus aureus MRSA terkait dengan plasmid yang membawa gen blaZ yang menyandi -laktamase. Selain itu, resistensi S. aureus juga dipengaruhi oleh ekspresi Penicillin Binding Protein 2a

PBP-a yPBP-ang menge luks golongPBP-an penisilin keluPBP-ar sel . Kasus resistensi S. aureus terhadap golon-gan penisilin terjadi pada lebih dari % kasus

. Kasus resistensi inilah yang menyebabkan kegagalan terapi menggunakan amoxicillin pada infeksi S. aureus. Oleh karena itu, penelitian un-tuk mengatasi permasalahan resistensi ini pent-ing dilakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kultur S. aureus yang resisten terhadap amoxi-cilin. Penelitian ini didesain berdasarkan

mun-culnya kasus resistensi yang disebabkan oleh ketidaktuntasan terapi antibiotik pada pasien in-feksiatau peresepan antibiotik yang tidak se-suai dengan petunjuk terapi . Pada negara berkem-bang, antibiotik digunakan tanpa resep atau dir-esepkan tidak sesuai dengan petunjuk terapi oleh dokter . Peningkatan resistensi kultur S. au-reus amoxicillin menggunakan metode adaptif gradual dilakukan dengan menginkubasi kultur S. aureus dalam media yang mengandung amoxicil-lin konsentrasi sub M)C secara berulang. Kultur S. aureus yang dihasilkan dapat digunakan untuk subyek uji penelitian skrining senyawa untuk mengatasi masalah resistensi adaptif.

METODOLOGI PENELITIAN

Bahan

Serbuk amoxicillin injeksi Phapros , kultur bakteri S. aureus ATCC diperoleh dari Ba-lai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta, Muller (inton Agar M(A Merck , Muller (inton Broth M(B Merck , Water for Irigation Otsuka , larutan standar Mc.Farland )) konsentrasi mik-roba . CFU/mL , alkohol % Bratachem , aquadest.

Alat

Vortex Scienti ic )ndustries® , autoklaf Om-ron® , mikropipet Scorex® , pelubang sumuran

, cawan petri Pyrex , shaker, pemanas, jangka sorong, blue tip Axygen® , yellow tip Axy-gen® .

Metode

. Pengujian dan penentuan M)C dan MBC de-ngan metode dilusi padat

Sebanyak mL suspensi bakteri S.aureus diinokulasikan secara pour plate pada mL media M(A. Kultur diinkubasi selama jam, kekeruhan media diamati. Media yang per-tumbuhan bakterinya sangat keruh diberi no-tasi +++ , media yang keruh ++ , agak keruh

(3)

dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan dan kontrol media. Penentuan nilai M)C dan MBC dilakukan dengan melakukan streak plate dari hasil uji akti itas antibakteri secara dilusi padat. (asil uji yang digunakan adalah media yang bernotasi - atau yang mem-berikan kejernihan secara visual. M)C adalah konsentrasi terkecil yang dapat mengham-bat pertumbuhan bakteri, ditandai dengan S. aureus yang masih dapat tumbuh pada hasil streak plate, sedangkan MBC adalah konsen-trasi terkecil yang dapat membunuh bakteri ditandai dengan S. aureus yang tidak dapat tumbuh pada hasil streak plate, yang menan-dakan bakteri uji mati karena larutan uji den-gan konsentrasi tersebut.

. Perlakuan adaptif gradual amoxicillin pada kultur S. aureus

Larutan amoxicillin stok ditambahkan me-dia M(B hingga konsentrasi akhir dibawah M)C amoxicillin terhadap bakteri S. aureus dalam mL. Masukkan mL suspensi bakteri stok, goyang hingga merata. Setelah inkubasi x jam, ambil mL suspensi bakteri ma-sukkan ke dalam media M(B yang mengand-ung amoxicillin di bawah konsentrasi M)C.

Kultur bakteri tersebut diinkubasi x jam kemudian disub kultur ke dalam media M(B baru. Perlakuan ini diulang dengan meng-gunakan media M(B dengan konsentrasi di bawah M)C yang sama hingga minggu. Sub kultur ulang bakteri dengan cara yang sama menggunakan konsentrasi amoxicillin diting-katkan selama minggu dengan peningkatan konsentrasi amoxicillin setiap minggu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan resistensi kultur bakteri S. aureus terhadap amoxicillin diawali dengan penentuan Mininum Inhibition Concentration M)C amoxici-llin terhadap kultur murni S.aureus. Kultur murni bakteri yang digunakan adalah S. aureus ATCC . Penentuan M)C menggunakan metode dilusi padat menggunakan medium M(A yang mengandung antibiotik berbagai konsentrasi. (asil penelitian ini menunjukkan bahwa kultur murni S.aureus sudah resisten terhadap amoxi-cilin dengan M)C , μg/mL. S. aureus yang sen-sitif terhadap amoxicilin mempunyai kadar M)C

, μg/mL sedangkan yang resisten mempunyai kadar M)C , μg/mL .

Tabel 1. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat

Perlakuan I II III

Kontrol pertumbuhan +++ +++ +++

Kontrol media - -

-Konsentrasi , μg/mL +++ +++ +++

Konsentrasi , μg/mL - -

-Konsentrasi , μg/mL - -

-Konsentrasi , μg/mL - -

-Konsentrasi , μg/mL - -

-Konsentrasi , μg/mL - -

-Keterangan:

+++ : media sangat keruh ++ : media kekeruhan sedang + : media sangat keruh

(4)

Gambar 1. Pertumbuhan bakteri pada kontrol pertumbuhan KP , kontrol media KM dan amoxicillin pada kadar M)C , μg/mL.

Amoxicillin merupakan antibiotik bakteri-sidal dan spektrum luas yang menghambat sinte-sis dinding sel selama sel membelah. Amoxicillin terikat pada protein membran, penicillin binding protein A PBP- A yang terletak dalam dinding sel. Amoxicilin mengasilasi enzim transpeptidase yang beperan membentuk ikatan silang antar peptidoglikan pada pembentukan dinding sel se-hingga sel bakteri mati akibat lisis .

Metode adaptif gradual merupakan metode peningkatan resistensi bakteri dengan cara me-ngadaptasikan kultur bakteri dalam medium yang mengandung antibiotik konsentrasi sub M)C secara berulang-ulang. Dalam penelitian ini digunakan konsentrasi amoxicillin , ; , dan , μg/mL untuk sub kultur bakteri S. aureus. Perlakuan sub kultur dilakukan selama satu minggu untuk masing-masing konsentrasi. Pen-ingkatan resistensi ditunjukkan melalui pening-katan M)C amoxicillin terhadap S. aureus.

Tabel 2. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur , μg/mL

Perlakuan I II III

Kontrol pertumbuhan +++ +++ +++

Kontrol media - -

-Konsentrasi μg/mL +++ +++ +

Konsentrasi μg/mL - -

-Konsentrasi μg/mL - -

-Tabel 3. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur , μg/mL

Perlakuan I II III

Kontrol pertumbuhan ++++ ++++ +++

Kontrol media - -

-Konsentrasi μg/mL ++ + ++

Konsentrasi μg/mL - -

-Konsentrasi μg/mL - -

-Tabel 4. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S.a ureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur , μg/mL

Perlakuan I II III

Kontrol pertumbuhan ++++ ++++ +++

Kontrol media - -

-Konsentrasi μg/mL ++ + ++

Konsentrasi μg/mL - -

(5)

-(asil di atas menunjukkan bahwa metode adaptif gradual dapat meningkatkan resistensi bakteri S.aureus terhadap antibiotik amoxicil-lin. Pada akhir perlakuan sub kultur pada media yang mengandung amoxicillin , μg/mL, M)C amoxicillin meningkat dari , μg/mL menjadi μg/mL meningkat x lipat Tabel )) . Sub kultur berikutnya pada media yang meangand-ung amoxicillin , μg/mL, meningkatkan M)C amoxicillin terhadap bakteri menjadi μg/mL meningkat x lipat Tabel ))) . Perlakuan sub kultur berikutnya pada media yang mengandung amoxicillin , μg/mL tidak menyebabkan M)C

μg/mL mengalami peningkatan.

Mekanisme molekuler peningkatan resistensi adaptif pada bakteri S. aureus dalam penelitian ini belum dapat diketahui secara pasti. Resistensi S. aureus terhadap amoxicillin dapat diperanta-rai oleh penurunan jumlah Penicilline Binding Protein PBP- A yang dihasilkan oleh bakteri atau penurunan a initas amoxicillin pada

Peni-cilline Binding Protein . menyebutkan bahwa resistensi adaptif bakteri dapat disebabkan oleh aktivasi jalur molekuler tertentu dalam sel bak-teri. Mekanisme molekuler dan faktor terkait re-sistensi adaptif perlu diteliti lebih lanjut melalui karakterisasi gen marker yang berperan dalam resistensi S. aureus. Ekspresi gen marker terse-but dapat dilakukan untuk mengetahui regulasi ekpresi gen marker tersebut dalam S. aureus yang resisten.

KESIMPULAN

Metode adaptif gradual dapat meningkatkan resistensi bakteri S. aureus

SARAN

Dilakukan penelitian selanjutnya untuk men-getahui mekanisme molekuler terjadinya resis-tensi adaptif pada S. aureus terhadap amoxicillin.

DAFTAR PUSTAKA

. Sengupta, S., Chattopadhyay, M.K. Antibiotic Resis-tance of Bacteria: A Global Challenge, . :

- .

. Fischbach, M.A. Walsh, T. Antibiotics for Emerging Pathogen. Science. . : - . . Bernardo, WLC., Boriollo, MFG. Goncalves, R.B.

(o ling, JF. Staphylococcus aureus Ampicillin-Re-sistant from the Odontological Clinic Environment. Rev.Inst.Med.Trop.S. Paulo, . : - . . (uttner A., (arbarth, S., Carlet J., Cosgrove, S.,

Goos-sens, (., (olmes, A. et al. Antimicrobial resistance: a Global View from the World (ealthcare-Associated )nfections Forum. Antimicrobial Resis-tance and Infection Control. . :

. Appelbaum, P.C. Microbiology resistance in Staphy-lococcus aureus. CID Supplement 3. . : S -S .

. DeLeo, F.R. and Chambers (.F. Reemergence of antibiotic-resistant Staphylococcus aureus in the genomics area. . : - .

. Lencastre, (., Oliveira, D. Antibiotic resistant

Staph-ylococcus aureus: a paradigm of adaptive power. . Curr Opin Microbiol. : - .

. Shituu, A.O., Okon, K., Adesida, S., Oyedara, O., Witte, W., Strommrnenger, B., Layer, F., Nubel, U. Antibiotic Resistance and Molecular Epidemiology of Staphylococcus aureus in Nigeria, BMC Microbi-ology, . :

. W(O, . W(O Global Strategy for Containment of Antimicrobial Resistance, Switzerland:

. Laxminarayan R. Duse, A, Wattal, C. Antibiotic Re-sistance-the need for global solution. Lancet Infect

Dis. . SS - : - .

. Clinical and Laboratory Standard )nstitute CLS) . Performance Standards for Antimicrobial Suscep-tibility Testing: Seventeenth )nformational Supple-ment. . : M - S .

. Kaur, S.P, Rao, R., Nanda, S. Amoxicillin: A Broad Spectrum Antibiotic. Int J Pharm Pharm Sci. .

: - .

. Opal, S.M., Vicas, V.P. Molecular Mechanism of Anti-biotic Resistance in Bacteria. Basic Principles in the Diagnostic and Management of )nfectious Diseases.

Gambar

Tabel 1. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat
Tabel 4. Penentuan M)C Amoxicilin terhadap S.a ureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur �,��μg/mL

Referensi

Dokumen terkait

Akibat fiksasi oleh senyawa organik, aluminium menjadi tidak mudah dipertukarkan (Hargrove dan Thomas, 1982) dan tidak bersifat fototoksik (Hue et al., 1986).Aplikasi bahan

punishment terhadap kinerja karyawan Home Industri Citra Putera Utama.. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dharma bahwa faktor yang mempengaruhi

Arah kebijakan ini menunjukkan kesungguhan pemerintah untuk memeperbaiki dunia pendidikan yang berada di Indonesia dalam rangka menyongsong masa depan Berdasarkan uji

Selain digunakan untuk sholat wajib,biasanya masyarakat kota lama kudus melakukan sholat-sholat sunnah yang lain (secara pribadi) pada kamar masing-masing. Misalnya

(setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan ber- sama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di

Tidak adanya hubungan antara usia, jenis kelamin, lama menderita DM dengan kerusakan saraf dapat terjadi apabila penderita DM melakukan kontrol teratur sehingga

Jika keseimbangan bergeser, misalnya seorang pemimpin yang sangat jago dalam memotivasi timnya dimana ini adalah fungsi dari kepemimpinan, namun

Dari hasil uji statistik didapatkan data terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami terhadap motivasi ibu memberi ASI pada bayi 0-6 bulan, maka