• Tidak ada hasil yang ditemukan

IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk

Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo

Djoko Agus Purwanto*, Achmad Toto Poernomo*, Febri Annuryanti*

*Departemen Kimia Farmasi, Universitas Airlangga

ABSTRAK

Bangsa Indonesia patut berbangga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa ditambah dengan warisan nenek moyang berupa jamu yang patut kita hargai dan kita kembangkan bersama. Di kalangan generasi muda kadangkala jamu masih dianggap kuno dan kurang berkhasiat. Akan tetapi sebelum bangsa Indonesia mengenal obat modern, penggunaan jamu telah di lakukan selama ratusan tahun dan jamu merupakan obat satu-satunya yang dapat diandalkan pada masa lalu. Oleh karena itu pengembangan industri jamu sebagai minuman sehat perlu dilakukan diversifikasi sehingga keberadaan jamu yang murah, terjangkau masyarakat dan sehat tetap dibutuhkan di jaman modern ini.

Ada kecenderungan beberapa hotel berbintang di Indonesia telah melihat peluang untuk menarik pelanggan dengan memberikan minuman selamat datang berupa welcome drink yang tidak hanya segar tetapi juga menyehatkan. Hal ini memunculkan pangsa pasar yang besar untuk menggalakkan minuman kesehatan di masyarakat. Manfaatnya tidak hanya ditinjau dari sisi finansial saja, tetapi melestarikan budaya Indonesia sekaligus menyehatkan bangsa. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat untuk bisa membuat sirup minuman jamu yang sehat perlu di tumbuh kembangkan di Indonesia sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia.

Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya 2 POSDAYA dari warga RT 25 dan RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo yang telah memiliki AD/ART. Dalam kegiatan ini telah dapat dilatih 10 orang warga RT 25 dan 11 orang warga RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo dalam pembuatan sirup sereh dan sirup kulit buah manggis dengan cara yang sehat artinya tanpa pengawet, tanpa pewarna dan tanpa penambah rasa, sekaligus cara pengemasannya sehingga dapat bertahan lama, memenuhi persyaratan estetis dan layak jual. Dengan demikian produk yang dihasilkan akan memenuhi persyaratan minuman sehat yang bermanfaat bagi masyarakat. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta ceramah untuk menjelaskan pembuatan sirup sereh dan sirup kulit buah manggis hingga peserta mampu memproduksi sendiri dengan baik dan benar. Produksi pertama ditargetkan dapat dibuat 200 botol sirup sereh dan 200 botol sirup kulit buah manggis yang layak untuk dijual. Pembelian botol, peralatan pengemasan botol dan alat-alat pendukung lainnya akan diserahkan seluruhnya sebagai modal awal dari POSDAYA. Harapannya setelah program selesai, keberlanjutan usaha ini dapat terus dilakukan di bawah binaan Universitas Airlangga.

Keyword: Sirup, jamu, sereh, kulit buah manggis, Posdaya PENDAHULUAN

Analisis Situasi

Bangsa Indonesia patut berbangga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa ditambah dengan warisan nenek moyang berupa jamu yang patut kita hargai dan kita

kembangkan bersama. Telah banyak

dikembangkan sediaan jamu mulai dari serbuk tanaman, ekstrak, kapsul, tablet efervesen dan sebagainya sehingga sediaan jamu terus berkembang mengikuti perkembangan jaman.

Di kalangan generasi muda kadangkala jamu masih dianggap kuno dan kurang berkhasiat. Akan tetapi sebelum bangsa Indonesia mengenal obat modern, penggunaan jamu telah di lakukan selama ratusan tahun dan jamu merupakan obat satu-satunya yang dapat diandalkan pada masa lalu. Oleh karena itu pengembangan industri jamu sebagai minuman sehat perlu dilakukan diversifikasi sehingga keberadaan jamu yang murah, terjangkau masyarakat dan sehat tetap dibutuhkan di jaman modern ini.

(2)

Seperti di Indonesia, di Jepang sudah menjadi budaya jika tamu yang datang kerumah kita selalu ada suguhan baik makanan maupun minuman. Akan tetapi di Jepang, makanan atau minuman yang disuguhkan merupakan makanan sehat misalnya ice cream teh hijau, kue anti kolesterol, jus untuk tekanan darah tinggi, kue antidiabetes, anti kanker dan sebagainya. Kondisi ini sangat baik untuk disosialisasikan sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang sehat. Beberapa Hotel berbintang di Indonesia telah melihat peluang untuk menarik pelanggan dengan memberikan minuman selamat datang berupa welcome drink yang tidak hanya segar tetapi juga menyehatkan. Hal ini memunculkan pangsa pasar yang besar untuk menggalakkan

minuman kese-hatan di masyarakat.

Manfaatnya tidak hanya ditinjau dari sisi financial saja, tetapi melestarikan budaya Indonesia dan menyehatkan bangsa. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat untuk bisa membuat sirup minuman jamu yang sehat perlu di tumbuh kembangkan di Indonesia sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia.

RT 25 dan RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo (mitra) saat ini merupakan 2 RT yang saling berhadap-hadapan dipisahkan oleh jalan selebar 6 meter sehingga kalau 2 mobil berpapasan agak sulit untuk bisa berjalan. Daerah Kebon Agung ini banyak dijumpai pohon manggis dan juga sereh, namun pemanfaatannya kurang maksimal. Kalau kedua jenis obat tradisional ini dapat dijadikan minuman instan berupa sirup sehat, maka besar harapan dapat laku di pasar sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat daerah Kebon Agung. Di samping hal tersebut, pengembangan usaha ini akan memicu daerah

sekitar untuk memanfaatkan tumbuhan

berkhasiat obat untuk dijadikan sirup sehat. Sirup kulit buah manggis memiliki banyak khasiat diantaranya adalah anti kanker, melindungi terhadap serangan stroke dan

penyakit jantung koroner sehingga

mengkonsumsinya setiap hari sangat baik. Kandungan senyawa aktif Xanthone adalah golongan polifenol yang bersifat free radical

scavanger dan anti oksidan sehingga baik

untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit degeneratif.

Penggunaan sirup sereh tidak kalah pentingnya karena aromanya sangat berkhasiat untuk mengurangi rasa stres, sulit tidur (insomnia), menurunkan tekanan darah tinggi dan meringankan rasa pegal-pegal. Meminum

sirup sereh badan akan terasa lebih segar, lebih rileks dan rasa tenang. Sereh mengandung minyak atsiri yang berfungsi menghangatkan badan. Rasanya enak, hangat sehingga banyak yang menyukai.

Gambar 1. Welcome drink berupa minuman jamu yang menyegarkan dan menyehatkan sangat diminati oleh wisatawan manca Negara maupun domestik

Permasalahan Mitra

Permasalahan yang dihadapi oleh warga RT 25 dan RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo (mitra) saat ini adalah:

1. Tanaman sereh dan manggis banyak terdapat di sekitar RT 25 dan RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono,

Kabupaten Sidoarjo. Tetapi

pemanfaatannya kurang maksimal karena hanya dijual sebagai bumbu untuk sereh dan buah untuk manggis sedangkan kulitnya dibuang ke bak sampah.

(3)

2. Kegiatan warga khususnya ibu-ibu tidak ada. Posyandu, posdaya tidak ada, yang ada hanya perkumpulan arisan.

3. RT 25 dan RT 59 berhadap-hadapan. Terdapat gap antara kedua RT tersebut karena RT 25 merupakan penduduk asli daerah tersebut, sedangkan RT 59 penduduk pendatang karena tinggal di perumahan walaupun bukan perumahan mewah karena yang ada hanya type 21 dan 36. Dengan adanya kegiatan bersama ini diharapkan akan terjalin kebersamaan antara kedua RT di samping meningkatkan kegiatan yang bermanfaat.

4. Usaha tersebut harus dapat dikerjakan di dalam rumah sebagai matapencaharian tambahan.

5. Diperlukan ketrampilan dan pengetahuan khusus agar produk yang dihasilkan aman, bermanfaat dan dapat diterima oleh masyarakat.

6. Produk yang dihasilkan harus dapat dipasarkan dan mendatangkan income dalam waktu yang tidak terlalu lama. Solusi Yang Ditawarkan

Mengingat kondisi sosial-ekonomi warga desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo (mitra) saat ini maka dibutuhkan pengembangan industri kreatif yang berbasis pengetahuan obat tradisional yang saat ini mulai dibutuhkan oleh masyarakat seperti untuk keperluan rumah tangga, restoran, hotel, catering dan sebagainya.

Langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah:

1. Pembentukan POSDAYA

Suatu Posdaya harus memiliki AD/ART dan Program Kerja. Kami akan membantu RT 25 dan RT 59 desa Kebon Agung, Kec. Sukodono, Sidoarjo untuk menyusun AD/ART sendiri dengan arahan dan pendampingan yang akan diberikan. Program Kerja Posdaya juga harus ada, oleh karena itu kami akan membantu mereka untuk menyusun program kerjanya sendiri dengan pendampingan dari Tim Universitas Airlangga.

2. Pelatihan pembuatan sirup jamu sehat kepada 10 orang warga RT 25 dan 10 orang warga RT 59 desa kebon Agung, Kec.

Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.

Teknologi pembuatan jamu harus

memenuhi syarat kesehatan, tidak

mengandung bahan-bahan berbahaya dan terjamin khasiatnya diantaranya bagaimana

melakukan ekstraksi, pemanasan,

pengawetan, bahan tambahan apa yang

diperbolehkan, berapa kadarnya, bagaimana

teknis pemberiannya hingga aspek

sterilisasi sediaan.

3. Pelatihan pembukuan keuangan dan manajemen produksi maupun pemasaran. Pembukuan keuangan yang akuntabel mutlak harus diterapkan untuk menjaga keberlangsungan usaha karena kegiatan ini bukan milik perorangan, tetapi kelompok. Oleh karena itu, akan ada pendampingan pada pembukuan keuangan dan bagaimana cara pemasaran produk yang efektif. Dalam hal ini, LPPM Universitas Airlangga telah memiliki pengalaman untuk pelatihan pembuatan sirup jamu yang sampai sekarang terus diajarkan baik pertemuan Posdaya, daerah binaan, maupun pada desa lain

yang membutuhkan. Dengan demikian

harapannya pelatihan pembuatan sirup jamu ini dapat ditularkan ke daerah lain sehingga banyak daerah dengan kearifan lokal di Indonesia dapat menghasilkan produk yang serupa. Hal ini merangsang tumbuhnya sentra-sentra jamu dengan berbagai sediaan sehingga dapat menghidupkan usaha rakyat.

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Telah dapat dibentuk 1 POSDAYA dari warga RT 25 dan 10 orang warga RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo yang telah memiliki AD/ART Susunan Pengurusnya.

2. Ditargetkan dapat dilatih 10 orang warga RT 25 dan 10 orang warga RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo dalam pembuatan sirup sereh dan sirup kulit buah manggis dengan

cara yang sehat sekaligus cara

pengemasannya sehingga dapat bertahan lama, memenuhi persyaratan estetis dan layak jual.

3. Diperoleh produk sirup sereh dan sirup kulit buah manggis yang sehat dan berkhasiat yang siap dijual.

4. Dilakukan pendampingan minimal 5 kali dan 1 kali pelatihan manajemen yang diselenggarakan di Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. 5. Produksi pertama ditargetkan dapat dibuat 200 botol sirup sereh dan 200 botol sirup kulit buah manggis yang layak untuk dijual dan diberikan beserta peralatan pengemasan botol sebagai modal awal dari POSDAYA.

(4)

1. Aplikasi teknologi tepat guna pembuatan minuman sehat yang di dasarkan atas keilmuan kefarmasian sehingga dijamin keamanan, kestabilan dan khasiat produk yang dihasilkan.

2. Produk sirup sereh dan sirup kulit buah mangga yang sehat dan berkhasiat yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pembentukan POSDAYA

Tahap pertama dari kegiatan ini adalah

pembentukan POSDAYA sebagai

penguatan kelembagaan untuk melakukan suatu usaha. POSDAYA merupakan wadah

organisasi yang dapat dimanfaatkan

bersama oleh masyarakat yang salah

satunya untuk membangun dan

mengembangkan kewirausahaan. Seperti diketahui ada 4 pilar program POSDAYA yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya POSDAYA ini diharapkan nantinya dapat dikembangkan kegiatan yang positif yang menunjang keberlanjutan program.

2. Identifikasi peluang usaha

Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi daerah perlu diidentifikasi dengan cermat di samping melihat peluang usaha yang ada agar kegiatan usaha yang produktif dapat dikembangkan yang pada akhirnya dapat

menambah penghasilan masyarakat.

Penggunaan minuman jamu tidak hanya diminati oleh kalangan bawah, namun juga kalangan atas, para wisatawan, tamu hotel berbintang karena dikenal menyehatkan. Dari hasil studi yang telah dilakukan, para tamu hotel lebih memilih jamu untuk minumannya dibanding dengan minuman lain. Hal ini menunjukkan peluang usaha minuman sirup jamu masih disukai hingga saat ini.

3. Solusi atas permasalahan

Disamping meningkatkan pengha-silan masyarakat, kegiatan produksi minuman jamu juga dapat menurunkan gap dan

kesenjangan sosial sehingga dapat

mencegah terjadinya konflik. Persoalan yang seharusnya dapat diselesaikan secara mudah akan menjadi rumit dengan adanya

gap. Pada pertemuan awal dapat

diidentifikasi bahwa 2 RT yang berdekatan ini menunjukkan keinginannya untuk bekerja bersama-sama dan membangun

kegiatan yang positif sehingga kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kerukunan. Bahkan telah dirancang untuk membangun kampung TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang asri dan sehat baik jasmani maupun rohani.

4. Pelatihan dan pengembangan produk

Pelatihan pengembangan produk

kewirausahaan sirup jamu akan dilakukan oleh pengusul beserta staf dosen Fakultas Farmasi lainnya karena tidak mungkin mencantumkan semua nama dalam proposal ini. Selain hal tersebut, dilibatkan sekitar 10 orang mahasiswa yang tidak hanya sekedar membantu jalannya pengabdian kepada masyarakat ini, tetapi juga memberikan kesadaran bagi mahasiswa akan perlunya menerapkan ilmunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Manajemen produksi dan pemasaran

Manajemen produksi dan pemasaran akan diberikan dalam bentuk ceramah dan pendampingan oleh staf dari fakultas ekonomi dengan menyiapkan beberapa dokumen pembukuan serta membekali peserta tentang teknik-teknik pemasaran yang efektif sehingga kegiatan usaha dapat berlangsung terus-menerus. Dengan adanya laporan keuangan yang baik akan menghindari saling curiga dan ketidak puasan dalam melakukan usaha.

6. Keberlanjutan kegiatan

Penguatan kelembagaan dan sistem

produksi maupun keuangan yang baik akan membantu kegiatan usaha akan berlangsung dengan baik. Transparansi, kejujuran, dan pembukuan keuangan yang dapat diterima semua anggota akan menghindarkan dari perpecahan dan berhentinya kegiatan. Hal ini merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya dibanding aspek teknologi yang di aplikasikan.

HASIL YANG DICAPAI

Tahap persiapan

Telah dilakukan tahap persiapan dengan mengundang peserta dari RT 25 dan RT 59 untuk melakukan koordinasi terhadap kegiatan pengmas pembuatan sirup jamu di Desa kebon Agung, Kecamatan Sukodono,

Sidoarjo. Tahap persiapan ini juga

mengundang ibu-ibu PKK pada tingkat desa. Ibu-Ibu pengurus PKK tingkat desa juga hadir 2 orang untuk melihat perkembangan pengmas yang telah dilakukan. Pada tahap persiapan ini telah terbentuk Posdaya SRIKANDI yang diketuai oleh Ibu Fauzi Wibowo.

(5)

Tahap Pelatihan

Pada tahap ini, peserta dilatih secara praktis untuk membuat sirup jamu dari kulit manggis tanpa menggunakan pengawet, pewarna maupun zat kimia lainnya sehingga

bisa dijamin menjadi minuman yang

menyehatkan. Untuk zat warna dan perasa ditambahkan ekstra bunga rosela yang berwarna merah dan rasanya yang masam segar sehingga sirup terlihat berwarna merah.

Gambar 2. Produk sirup kulit buah

manggis yang dibuat secara sehat, tanpa pengawet, tanpa zat warna, tanpa penambah rasa (kiri). Pemberian pelatihan dalam pembuatan sirup kulit buah manggis (kanan). Peserta dibagi dalam 2 group dan masing-masing mencoba sendiri pembuatan sirup jamu dengan dilakukan pengawasan oleh instruktur. Hasilnya dicoba dan dibuat dalam bentuk kemasan dan dibeli label yang menarik sehingga diharapkan layak untuk dijual.

Gambar 2. Pelatihan pembuatan sirup jamu oleh warga RT 25 dan RT 59, desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo

Tahap Produksi

Tahap ini akan dilakukan setelah peserta mendapatkan komposisi yang paling optimal baik rasa maupun warna sehingga produksinya dapat dijual ke masyarakat. Selain membuat sirup, para peserta bersepakat untuk membuat minuman langsung jadi yang akan menggunakan sirup yang sudah diajarkan. Harapannya agar pengetahuan dan teknologi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengembangkan produk sirup jamu yang sehat.

Resep sirup jamu sehat tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa pemanis buatan untuk sirup kulit manggis yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

R/ Kulit manggis 1 kg Rosela 0,8 kg Gula 14 kg Telur 1 kg Air 9 liter Cara pembuatan:

1. Kulit manggis dan Rosela dimasak hingga mendidih dengan 4 liter air selama 15 menit.

2. Setelah dingin disaring dalam panci yang bersih.

3. Gula dimasak dengan 5 liter air hingga larut. Dalam keadaan panas (di atas api) ditambahkan air kulit manggis kedalam sirup tersebut.

4. Tambahkan putih telur dan aduk hingga merata selama 5 menit.

5. Saring dan dinginkan dalam botol yang bersih. Setelah dingin tutup dengan tutup botol hingga rapat.

Resep sirup jamu sehat tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa pemanis buatan untuk sirup sereh-secang yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

R/ Kayu Secang 100 gram Jahe 600 gram Sereh 8 batang dimemarkan Cengkeh 8 biji

Rosela 200 gram Kayu manis 4 gulung Telur (putih) 1 kg Gula 5 kg Air 5 liter Cara pembuatan:

1. Kayu secang, jahe, Sereh, Rosela, cengkeh, kayu manis dimasak hingga mendidih dengan 2 liter air selama 15 menit.

2. Setelah dingin disaring dalam panci yang bersih.

(6)

3. Gula dimasak dengan 3 liter air hingga larut. Dalam keadaan panas (di atas api) ditambahkan hasil saringan dari kayu secang dan sebagainya kedalam sirup tersebut.

4. Tambahkan putih telur dan aduk hingga merata selama 5 menit.

5. Saring dan dinginkan dalam botol yang bersih. Setelah dingin tutup dengan tutup botol hingga rapat.

Gambar 3. Produk sirup jamu yang dihasilkan KESIMPULAN

1. Telah dapat dibentuk kelembagaan

POSDAYA SRIKANDI dari unit usaha pembuatan sirup kulit manggis dan sirup sereh-secang di desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. 2. Telah dilatih sebanyak 21 orang anggota POSDAYA SRIKANDI di desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo yang mampu dan terampil memproduksi sirup kulit manggis dan sirup sereh-secang.

3. Telah dapat dilakukan pelatihan dengan minimal 5 kali pertemuan dengan warga RT 25 dan RT 59 desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo 4. Telah dapat diproduksi 200 botol sirup kulit

manggis dan 200 botol sirup sereh-secang yang enak rasanya, tanpa pengawet, pewarna dan pemanis buatan yang sehat dan berkhasiat.

Gambar

Gambar  1.  Welcome  drink  berupa  minuman  jamu  yang  menyegarkan  dan  menyehatkan  sangat  diminati  oleh  wisatawan  manca  Negara  maupun domestik
Gambar 2.   Produk  sirup  kulit  buah  manggis  yang  dibuat  secara  sehat,  tanpa  pengawet,  tanpa  zat  warna,  tanpa  penambah  rasa  (kiri)
Gambar 3. Produk sirup jamu yang dihasilkan  KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Perlu mengefektifkan penegakan hukum oleh penyidik terhadap tindak pidana korupsi di Kabupaten Pinrang, melalui upaya peningkatan kualitas aparat penegak hukum termasuk

Kereta Api (Persero) juga meningkatkan ketepatan waktu dalam pemberangkatan dan mengurangi waktu pemberhentian di setiap stasiun, agar para penumpang dapat sampai

dan semakin lama perendaman yang dilakukan diduga dapat menyebabkan semakin banyak membentuk ikatan antara Ca dengan dinding sel yang mengandung pektin

[r]

Meskipun Pasal 65 Unciang-Unclang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mewa jibk au suami yang berpohganu untuk rnen j arniu kchidupan sernua isterinya dan harta

Pelaksanaan program IPTEK bagi Masyarakat (IbM) di wilayah RT 58 dan RT 59 RW 14 Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun diantaranya: (1) Pembuatan ramuan herbal yang berupa

Berdasarkan etiologi, patogenesis, dan secara umum mukokel dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mucocele ekstravasasi mukosa yang sering disebut sebagai mucocele

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini akan menguji kembali pengaruh pajak, mekanisme bonus dan ukuran perusahaan pada keputusan