Community yang berlangganan majalah Motor
SKRIPSI
Oleh:
Yudith Anindya Reswari
0543010055
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Alhamdulillahirabbil’alamiin…
Segala puji bagi Allah SWT, Sang Pencipta dan Pemberi nafas hidup pada
seluruh makhluk. Hanya kepadaNya-lah syukur ini pantas dipanjatkan atas
selesainya skripsi ini. Sejujurnya, penulis akui bahwa pendapat “Sekolah itu sulit”
ada benarnya, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak dating dari diri sendiri. Oleh
karena itu, kebanggan penulis bukanlah pada selesainya skripsi ini, melainkan
pada kemenangan atas berhasilnya menundukkan diri sendiri. Semua kemenangan
yang telah dicapai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak selama proses
penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, penulis ‘wajib’ mengucapkan terima kasih
kepada mereka yang disebut berikut ini:
1. Bapak dan Ibu yang telah melahirkan, merawat, serta mendidik penulis
sehingga penulis menjadi seperti ini, dan seluruh keluarga penulis, Adek
Yasha Dinda, Yangti, Ous, sampe Yuk Sariyah yang selalu mendukung
penulis baik dalam suka maupun duka.
2. Very Special Person, Faizal Ardiana, terimakasih atas dukungan yang
membuatku semangat, perhatian, bantuan, dan kesabarannya selama
penulis mengerjakan skripsi ini.
3. Ibu Hj. Suparwati selaku dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
4. Ibu Dra. Dyva Claretta, MSi, selaku dosen pembimbing saya yang
memiliki empati terhadap kondisi penulis dan dengan sabar mau menuntun
serta mengarahkan penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen penguji, terutama atas masukan dan diskusinya
selama menjadi tim penguji.
7. Seluruh dosen di Ikom: Pak Abidin Zachro, Bu Yuli, Bu Sumardjijati, Pak
Juwito, Pak Didik, Bu Aulia, Bu Syafrida, Bu Kartika, Pak Tom, Pak
Irwan, Bu Yudiana, Pak Kusnarto, Pak Catur, dan Pak Udin.
8. Sahabat Penulis, Afny Putri, Juwita Silalahi, dan Mutiara Soraya…
9. Teman-teman di Ikom, BFF, dan teman seperjuangan selama penggarapan
skripsi, Arina Pennie, Andra Fifian, Devi Binyok, Devi Gymbul, Tomy,
Putra, Aldila, Fadil, Dicky Drenges, Reno, Machmud, Mas Bombom, Mas
Oky Lomo, Eyent, Uki, Dek Astrie, Putri, Andika, Deddy Tato, Fadil
Marola, Novalita Mega, Nenny Januar, Davin, Dininta, Otie, Ivan Cacing,
Wiryawan Pras, Ady Rachmady, Debby Rienthya, Arie Wahyu, Maya
Safira, tak lupa juga buat yulita dian fransisca atas bantuannya selama ini.
dan masih banyak lagi. Terimakasih telah membuat hari-hariku di kampus
menjadi berwarna dan menyenangkan
10. Tak lupa untuk kucing-kucingku tersayang, yang menjadi pelepas penat
selama penulis mengerjakan skripsi, Dido ganteng, Jennifer, Timothy yang
selalu manja dan membangunkan penulis tiap pagi, 3 bayi kecilku Nonik,
Sweety, dan Ello. Alm. Dek Joejoe, alm. Mozza, alm. Jazzy, Ochie yg
sekarang ikut Ananta, Cleo yang ikut Tante Vera, Obi yang ikut Om Dupi,
alm.Bemby, alm. Bodong, dan Gochilla yang sekarang ikut Puput. Penulis
sangat menyayangi kalian…
iii
berguna bagi rekan-rekan di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran serta
kritik yang membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki
kekurangan yang ada.
Surabaya, Juni 2010
Penulis
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1 Landasan Teori ... 11
2.1.1 Majalah Sebagai Komunikasi Massa ... 11
2.1.2 Pelanggan Majalah Sebagai Khalayak Aktif ... 16
2.1.3 Gaya Hidup Pembaca Majalah ... 18
2.1.4 Studi Tentang Gaya Hidup ... 22
2.1.5 Majalah Motor ... 26
2.2 Kerangka Berpikir ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Definisi Operasional ... 32
3.1.1 Pelanggan Aktif Majalah Motor ... 32
3.1.2 Konsep AIO ... 34
3.2 Populasi, Sample dan Teknik Penarikan Sample ... 43
vi
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.4 Metode Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Sejarah ... 46
4.2 Analisis Data ... 49
4.2.1 Identitas Responden ... 50
4.2.2 Gaya Hidup ... 56
4.2.2.1 Aktivitas (Activities) ... 56
4.2.2.2. Minat (Interest) ... 81
4.2.3.4. Opini (Opinion) ... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 139
5.1 Kesimpulan ... 139
5.2 Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 2.1 Inventory Gaya Hidup ... 26
Tabel 3.1 Inventory Gaya Hidup ... 43
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 50
Tabel 4.2 Usia Responden... 51
Tabel 4.3 Status Pendidikan Responden ... 52
Tabel 4.4 Pekerjaan Terakhir Responden ... 53
Tabel 4.5 Penghasilan Responden Tiap Bulan... 54
Tabel 4.6 Jam Berangkat Beraktivitas... 56
Tabel 4.7 Jam Pulang Beraktivitas ... 58
Tabel 4.8 Motivasi Dalam Bekerja ... 59
Tabel 4.9 Hobby Responden ... 60
Tabel 4.10 Frekuensi Melakukan Hobby ... 62
Tabel 4.11 Kegiatan Peristiwa Sosial... 63
Tabel 4.12 Frekuensi dalam 3 bulan terakhir ... 65
Tabel 4.13 Frekuensi Liburan responden ... 66
Tabel 4.14 Daerah Liburan yang dituju ... 67
Tabel 4.15 Kegiatan yang merupakan hiburan... 69
Tabel 4.16 Tempat hiburan yang dikunjungi ... 70
Tabel 4.17 Keterlibatan dengan anggota Klub... 72
Tabel 4.18 Klub yang Diikuti... 72
Tabel 4.19 Keterlibatan dalam aktivitas klub... 73
Tabel 4.20 Macam-macam klub yang diikuti... 73
Tabek 4.23 Yang dilakukan jika ke pusat perbelanjaan... 76
Tabel 4.24 Aktivitas Berolahraga... 77
Tabel 4.25 Frekuensi Berolahraga ... 78
Tabel 4.26 Jenis Olahraga yang dilakukan... 79
Tabel 4.27 Aktivitas sehari-hari ... 81
Tabel 4.28 Bahasa yang digunakan dalam keluarga ... 82
Tabel 4.29 Fungsi Rumah ... 83
Tabel 4.30 Faktor penting dalam memilih tempat tinggal ... 85
Tabel 4.31 Aktivitas Pekerjaan ... 86
Tabel 4.32 Bidang pekerjaan yang diminati... 87
Tabel 4.33 Lokasi Tempat tinggal... 88
Tabel 4.34 Tempat Berkumpul dengan teman ... 89
Tabel 4.35 Topik Pembicaraan... 90
Tabel 4.36 Aktivitas Berekreasi ... 92
Tabel 4.37 Lokasi rekreasi yang dikunjungi ... 92
Tabel 4.38 Faktor memilih pakaian... 94
Tabel 4.39 Kesan berpenampilan yang diinginkan ... 95
Tabel 4.40 Frekuensi membeli pakaian... 96
Tabel 4.41 Pengertian makanan sehat ... 97
Tabel 4.42 Pengertian Minuman Sehat ... 98
Tabel 4.43 Majalah Yang Sering Dibaca ... 100
Tabel 4.44 Tabloid yang sering dibaca ... 101
vi
Tabel 4.47 Lokasi Mendengarkan Radio ... 104
Tabel 4.48 Acara yang sering didengarkan di radio... 105
Tabel 4.49 Jam Menonton Televisi ... 106
Tabel 4.50 Stasiun Televisi yang sering di tonton ... 107
Tabel 4.51 Acara yang disaksikan... 108
Tabel 4.52 Prestasi Responden... 109
Tabel 4.53 Prestasi yang dimiliki ... 110
Tabel 4.54 Cara Responden Menghargai Dirinya ... 112
Tabel 4.55 Masalah Politik... 113
Tabel 4.56 Perkembangan Politik ... 115
Tabel 4.57 Perkembangan Bisnis ... 116
Tabel 4.58 Perkembangan Perekonomian ... 117
Tabel 4.59 Perkembangan Pendidikan ... 119
Tabel 4.60 Perkembangan Produk Tekhnologi ... 120
Tabel 4.61 Memandang masa depan ... 122
Tabel 4.62 Perkembangan Budaya... 123
YUDITH ANINDYA RESWARI, GAYA HIDUP ANGGOTA “DJARUM BLACK CAR COMMUNITY SURABAYA” DENGAN BERLANGGANAN MAJALAH “MOTOR” . (Studi Deksriptif Gaya Hidup Anggota “Djarum Black Car Community Surabaya” Dengan Berlangganan Majalah “Motor”)
Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk informasi kepada masyarakat. Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Majalah sebagai media penyampaian informasi dapat menjadi media nasional yang dapat disebarluaskan ke berbagai wilayah secara tepat dan mampu merangkum aneka selera dan kepentingan yang luas. Majalah Motor merupakan majalah yang sangat identik dengan dunia otomotif baik itu dalam hal tata cetak atau pewarnaan yang banyak menarik perhatian para pembacanya. Khususnya para remaja.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah sebagai Media Massa, Aktifitas, Minat, Opini, Remaja sampai Orang Dewasa sebagai khalayak pembaca majalah Motor. Teori AIO.
Populasi dalam penelitian ini adalah para anggota klub mobil yang cukup eksis di Surabaya yang sudah berlangganan secara aktif majalah Motor setidaknya selama 3 bulan terakhir. Untuk itu, peneliti memilih “Djarum Black Car Community Surabaya” dikarenakan klub mobil ini telah eksis dalam beberapa tahun terakhir dan kebanyakan dari anggotanya berlangganan majalah Motor. Menggunakan teknik sampling jenuh maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 35 orang (anggota aktif yang berlangganan majalah Motor secara aktif pula). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung melalui anggota klub mobil “Djarum Black Car Community Surabaya” dengan penyebaran kuesionair, sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari buku penunjang penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan analisis permodelan tabel frekuensi.
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Kegiatan komunikasi berlangsung dalam kehidupan manusia selama
manusia itu hidup dan melakukan aktivitasnya bersama dengan orang lain,
karena komunikasi merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam hubungan
antar manusia. Komunikasi merupakan aktivitas yang amat penting dan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan di dunia terutama manusia. Proses
komunikasi merupakan suatu sarana untuk menyebarkan informasi serta
ide-ide baru dalam bidang bidang pembangunan, disamping juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk mempengaruhi seseorang agar mau berubah sikap atau
tingkah lakunya sesuai dengan apa yang dikehendaki. Menurut Bernard
Berelson dan Gary A. Steiner dalam Mulyana (2001:62) menyatakan bahwa
komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, figure,
grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transimsi itulah yang biasanya
disebut komunikasi.
Dengan adanya komunikasi memungkinkan suatu ide disebarluaskan,
diketahui dan dimengerti sehingga dapat dihayati oleh orang lain atau pihak
lain, dimana ide-ide itu disebarluaskan, karena komunikasi (manusia) adalah
berbagi informasi antara dua orang atau lebih (Mulyana, 2001:69). Selain itu
komunikasi telah memperpendek jarak dan waktu, menghemat biaya, serta
menembus ruang dan waktu seiring dengan perkembangan zaman serta
semakin gencarnya arus informasi yang semakin lama semakin deras.
Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran dan kebutuhan seseorang
dengan dunia luarnya yang dibantu oleh suatu media komunikasi.
Pada proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, dan pesan
komunikasi lainnya, dibutuhkan suatu media yang disebut sebagai wahana
komunikasi atau media massa. Media massa mempunyai peranan paling
penting dalam proses komunikasi. Hal ini disebabkan oleh efktifitas dan
efisiensinya dalam mencapai komunikan (penerimaan khalayak) yang banyak.
Dalam berbagai kehidupan masyarakat, komunikasi merupakan suatu
kebutuhan yang memegang peranan penting terutama pada proses
penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Kemajuan teknologi
komunikasi sekarang ini dapat dikatakan berlangsung dengan cepat.
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dengan
kata lain, komunikasi dengan menggunakan media. Pada proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, dan pesan komunikasi lainnya, dibutuhkan suatu
media yang disebut sebagai wahana komunikasi atau media massa. Media
massa mempunyai peranan yang penting dalam proses komunikasi. Hal ini
disebabkan oleh efektifitas dan efisiensinya dalam mencapai komunikan
(penerima pesan) yang banyak.
Dari beberapa media massa yang ada, majalah merupakan salah satu media
massa yang dapat menjadi alat bantu manusia dalam memenuhi dan melayani
kebutuhan informasi. Berbeda dengan surat kabar, majalah telah
menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu. Setiap
majalah umumnya mempunyai pembaca jauh lebih sedikit daripada surat
kabar, namun memiliki pasarnya lebih mengelompok. (realitas)
Dalam bukunya Media Masa dan Masyarakat Modern, Rivers, Jensen,
Peterson, (2004:192) mengatakan bahwa majalah modern muncul sebagai
media massa terutama karena perannya sebagai penghubung sistem
pemasaran, seperti halnya koran. Selama bertahun-tahun majalah mampu
merangkum aneka selera dan kepentingan yang luas, tidak seperti media yang
lainnya. Sebagian besar majalah yang ada terfokus pada khalayak homogen
tertentu atau kelompok-kelompok yang kepentingannya sama. Tidak seperti
koran, sirkulasi majalah umumnya berskala nasional bahkan internasional.
Dengan berfokus pada selera atau bidang tertentu., majalah bisa meraih
khalayak dari berbagai kelas sosial, tingkat pendapatan, atau pendidikan di
seluruh penjuru negara.
Peneliti memilih media cetak majalah sebagai objek penelitian karena
penggunaan media majalah dapat menjadi media nasional yang dapat
disebarluaskan ke berbagai wilayah secara cepat dan mampu merangkum
aneka selera dan kepentingan yang luas. (Rivers, 2004:169). Selain itu,
majalah dapat menciptakan pasar sendiri dan juga khalayaknya yang
beda, isinya lebih diarahkan untuk kepentingan khalayak tersebut, karena para
penerbitnya tidak mau beresiko dengan isi yang belum tentu diterima.
Dewasa ini, relatif sedikit majalah yang mendominasi pasar, namun
jenisnya cukup bervariasi, sehingga masing-masing mewakili berbagai
kepentingan atau selera pembaca. Selain itu, majalah lisensi dari luar negri
juga cukup mendominasi pasar seperti: Auto Bild, Motor Indonesia, dan masih
banyak lagi. Majalah-majalah tersebut sudah memiliki segmen khalayak
sendiri, dan menspesialisasikan sesuai kebutuhan para pembacanya. Peneliti
tertarik pada majalah Motor, karena majalah Motor sudah menjadi majalah
bagi para pecinta otomotif sebagai majalah yang cukup eksis, karena telah
menarik perhatian para pecinta otomotif yang mana sebagian besar
penggemarnya adalag kaum pria (namun tidak tertutup bagi para wanita yang
gemar otak-atik mobil).
Majalah Motor yang walaupun memang terbitan lokal dari Kompas
Gramedia Group juga dapat menunjukkan eksistensinya di Indonesia yang
tidak kalah dengan majalah impor yang mengulas tentang otomotif juga. Hal
ini dapat dilihat dari cover majalah dan isinya yang memang benar-benar
mencerminkan fenomena yang terjadi di masyarakat kita sekarang ini, yang
mengalami transisi di segala segi kehidupan.
Peneliti telah melihat segmentasi untuk pembaca setia majalah ini, dan
telah diketahui bahwa pembaca majalah Motor dikhususkan kepada
pria-wanita usia 17-45 tahun yang senang dengan otomotif dan modifikasi mobil,
suka mengikuti kontes-kontes dan kejuaraan otomotif. Majalah Motor terdiri
dari 98-100 halaman, terhitung mulai dari cover depan majalah hingga
halaman terakhir.
Majalah Motor mempunyai dua sisi yang menarik untuk disimak, yaitu sisi
isi dan sisi bentuk fisik. Dilihat darisisi bentuk fisiknya, majalah Motor
mempunyai penampilan yang sangat identik dengan para penggemar otomotif,
baik itu dilihat dari tata cetak atau pewarnaan yang banyak menarik perhatian
para pembacanya. Khususnya kaum pria. Sedangkan dari sisi komersial,
majalah ini sangatlah memiliki komersial yang cukup tinggi. Harga penjualan
majalah Motor adalah Rp. 35.000 untuk pulau Jawa, Bali, NTT, NTB,
sedangkan harga Rp. 36.000 dikhususkan untuk pelanggan di luar pulau Jawa.
Covernya dilengkap dengan foto-foto mobil yang telah dimodifikasi secara
elegan dan sexy, dan tema-tema yang dibahas dalam majalah tersebut cukup
menarik. Dapat dilihat dari covernya, majalah Motor mempunyai
intelektualitas yang cukup tinggi.
Jika dilihat dari sisi materinya (isi), majalah Motor mempunyai 10 rubrik,
baik rubrik tetap maupun rubrik lepas, diantaranya adalah rubrik MotorDrive,
Accelera Wheel Corner, Car Care Theory, Suverstar, Elegant Culture, Super
Radical, Nostalgic Retro, Motorsound dan rubrik Umum. Dengan banyaknya
informasi yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan para penggila Otomotif,
akan menambah pengetahuan pembacanya tentang dunia otomotif secara luas
yang begitu cepat mengalami perubahan.
Beragamnya jenis informasi yang ditampilkan dalam majalah Motor, tentu
akan memiliki dampak terhadap gaya hidup para pembacanya baik pria
maupun wanita. Gaya hidup merupakan salah satu bentuk pembedaan sosial,
dalam pengertian bahwa masyarakat dibedakan atas kelompok-kelompok gaya
hidup yang masing-masing mengandalkan identitas kelompoknya. (Adlin,
2006:80). Gaya hidup sendiri didefinisikan sebagai cara hidup seseorang,
bagaimana mereka meghabiskan waktu mereka, apa yang mereka perhatikan
secara terus menerus dan minat mereka.
Sebagai salah satu ciri dari sebuah dunia modern, atau biasa disebut
dengan modernitas, gaya hidup dalam masa sekarang ini dapat digunakan
sebagai jembatan dalam berinteraksi antar manusia melalui proses saling
bertukar dan mencari informasi tentang hal-hal yang menyangkut diri dan
gaya hidupnya. Pembaca majalah Motor tentunya memiliki karakteristik
kepribadian, perilaku, dan gaya hidup yang berbeda antara satu dengan yang
lain, baik secara kelas ekonomi, maupun pendidikan.
Didalam proses interaksi yang intens setiap individu dapat terbentuk pola
kebutuhan, nilai, sikap, perilaku khas dan gaya hidup sesuai dengan
kepribadian individu. Karena orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Istilah ini
dikenal dengan AIO (Activities, Interest, Opinion) yang merupakan salah satu
sub bagian dari psikografi (Assael, 1994:400).
Salah satu riset gaya hidup pernah ditulis pada tahun 1971, oleh Willian
Wells, profesor psikologi dan pemasaran di University of Chicago’s Graduate
School of Business dan Doughlar Tiger dari Universitas Toronto. Makalah
mereka berjudul Activities, Interest, Opinion, dimana makalah ini merupakan
riset yang mereka lakukan mengenai pendapat responden tentang bagaimana
mereka menggunakan waktu (activities), apa yang penting untuk mereka
dalam lingkungan mereka (interest), dan bagaimana mereka memandang diri
mereka sendiri serta dunia yang mengelilingi mereka (opinion).
Berlandaskan pada pentingnya penelitian mengenai konsep gaya hidup,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan gaya
hidup dengan menggunakan konsep AIO (Activites, Interest, Opinion).
Berkaitan dengan aktifitas, di majalah Motor banyak diulas berbagai aktivitas
keseharian yang dilakukan oleh para pria maupun wanita pecinta otomotif,
seperti kegiatan modifikasi mobil, bagaimana cara merawat mobil, dan masih
banyak lagi. Berkaitan dengan interest atau minat, di majalah Motor juga
mengulas tentang rubrik yang memberikan informasi tentang cara memilih
acsesoris mobil, event-event pameran mobil, ataupun info kontes-kontes mobil
yang akan diadakan. Opini dari para pembaca dapat dilihat pada rubrik surat
pembaca.
Dalam penelitian kali ini, peneliti mengkhususkan pada anggota sebuah
klub mobil yang sudah cukup eksis berada di Surabaya. Yaitu “Djarum Black
Car Community Surabaya. Komunitas yang juga berada di Jakarta, Semarang,
Jogja, Bandung dan Makasar ini juga berlangganan secara aktif majalah Motor
untuk memenuhi kebutuhan mobilnya, dan juga informasi-informasi menarik
yang mereka butuhkan kebanyakan tersedia di majalah ini.
Di Surabaya sebagai kota Metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta,
banyak sekali berbagai macam komunitas-komunitas mobil yang didirikan
dengan atau tanpa surat ijin. Ada komunitas mobil yang terbentuk hanya untuk
mengikuti kontes2 modifikasi, contohnya klub mobil Autonomic yang
sebagian besar anggotanya adalah penggemar Custom. Lalu ada juga yang
terbentuk hanya untuk touring ke berbagai daerah, seperti Daihatsu Taft
Community, selain itu, ada juga klub-klub mobil penggemar slalom, drifting
dan rally yg bernama Zerotrip dan banyak lagi klub-klub mobil yang terbentuk
di Surabaya, seperti Fresh Queen dan Gloss-She (anggota klub mobil khusus
wanita), Old School, Gloom, Innocent, Freelance, Rabelion, Custom, dan
banyak juga klub yang didirikan sesuai dengan type mobilnya, misalnya
Avanza-Xenia Club, Toyota Kijang Club Indonesia.
Mengapa peneliti memilih anggota Djarum Black car Community sebagai
responden dalam penelitian kali ini? Karena stereotype atau cap di dalam
masyarakat kita adalah bahwa individu atau masyarakat yang tergabung dalam
sebuah komunitas mobil, adalah orang-orang yang high-class. (wawancara
mendalam dg ketua Djarum Black Car Community Surabaya, Surabaya, 26
November 2009 17.35). Dan karena ikut dalam suatu komunitas mobil, maka
kebutuhan akan penampilan mobilnya selalu diutamakan, maka dari itu,
anggota komunitas ini memilih media sebagai acuan untuk mendapatkan
informasi-informasi terbaru dan terhangat tentang otomotif.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan di atas, maka
penelitian ini ingin menganalisis dan berupaya menggali informasi tentang
gaya hidup (life style) dari para anggota Djarum Black Car Community
Surabaya. Mengapa peneliti memilih Djarum Black Car Community yang ada
di Surabaya? Yang pertama karena Surabaya merupakan kota metropolitan
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta yang merupakan trend setter bagi
perkembangan ekonomi, perdagangan, fashion, maupun tekhnologi. Gaya
hidup maupun aktivitas dari masyarakat Surabaya juga sudah mulai
dipengaruhi oleh perkembangan budaya populer dari media massa.
Masyarakat Surabaya baik remaja, maupun dewasa memiliki kesukaan
ataupun hobby seperti fashion, clubbing, ataupun hang out. Dikarenakan
fasilitas di kota metropolis tersedia dengan lengkap, seperti tersedianya
berbagai jenis-jenis media massa. Selain itu, dipilihnya Surabaya karena klub
mobil yang mengharuskan anggotanya memiliki mobil berwarna hitam ini
memiliki anggota terbanyak dibanding Djarum Black Car Community di
kota-kota lainnya. (sumber: Bpk. Ivan Selaku promotion manager Djarum
Surabaya, 13/Desember/2009 18.59). Yaitu kurang lebih anggota berjumlah
75 anggota.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
yang diajukan adalah, “Bagaimanakah gaya hidup pembaca majalah Motor di
Surabaya”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup pembaca
majalah Motor di Surabaya.
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Untuk menambah serta memperkaya kajian analisis deskriptif
tentang Gaya Hidup pelanggan majalah. Dan diharapkan dapat membantu
atau menjadi salah satu acuan bagi penelitian yang akan datang.
2. Secara Praktis
Dilihat dari sisi kemasyarakatan, Untuk dapat memunculkan
ciri-ciri yang sesuai dengan gaya hidup dari anggota Djarum Black Car
Community Surabaya yang telah aktif berlangganan majalah Motor, Serta
mungkin dapat menghapus stereotype masyarakat tentang kesan bahwa
anggota klub mobil adalah orang-orang high-class dan berstatus ekonomi
sosial yang tinggi.
Dan jika dilihat dati sisi media, dapat menemukan
peluang-peluang pengembangan rubrik-rubrik majalah Motor yang bermanfaat
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa
Banyak pengertian yang memberikan penjelasan tentang
komunikasi massa secara umum, komunikasi massa diartikan sebagai
komunikasi yang dilakukan melalui media massa, seeprti: surat kabar,
majalah, buletin, radio, televisi, dan lain sebagainya. Definisi komunikasi
massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat (Rahmat, 2002: 214). Dengan kata lain komunikasi massa ialah
menyalurkan pesan-pesan kepada sejumlah besar orang melalui media
massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media
massa secara universal memiliki fungsi memberi informasi, mendidik,
menghibur dan mempengaruhi (Effendy, 2003: 93). Bentuk-bentuk
komunikasi massa ada dua, yaitu komunikasi media massa cetak/pers
meliputi surat kabar dan majalah serta komunikasi media massa elektronik
yang meliputi radio, televisi, film, dan lain lain (Effendy, 2003:54).
Saat ini , beragam media massa dapat kita temui seperti media
cetak dan media elektronik. Salah satu media cetak adalah majalah.
Majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terbitan berkala
yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang opini
aktual yang patut diketahui konsumen pembaca atau pelanggan, artikel dan
sebagainya yang menurut kala penerbitannya dibedakan atas majalah
berita, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan, anak-anak, remaja, dan lain
sebagainya.
Majalah sebagai media komunikasi massa cetak merupakan bahan
bacaan. Sebagai bahan bacaan harus memenuhi suatu fungsi untuk
memberi jawaban kepada rasa ingin tahu pembaca kepada rasa ingin tahu
pembacanya. Majalah-majalah diciptakan untuk membawa berita aktual
secara cepat, maka ia juga dipersiapkan dalam waktu yang singkat, namun
isinya harus banyak, bervariasi, dan penyajiannya harus menarik. (Sidharta
dalam Ibrahim dkk 1998:117)
Majalah terbit berkala dalam periode tertentu. Hal ini berbeda
dengan surat kabar dimana surat kabar terbit secara harian. Frekuensi
publikasi majalah yang lebih pendek apabila dibandingkan dengan surat
kabar menurut format hasil majalah biasanya hadir dalam kualitan visual
yang lebih baik (Kasali, 2001:112)
Sebagai terbitan berkala, majalah selain sebagai penyampai dan
membahas suatu masalah, majalah bisa melakukannya dalam waktu lama.
Bahkan nyaris tak terbatas selama masih ada pemintanya.
Namun, untuk menarik perhatian para pembaca tentunya segala
sesuatunya harus dikemas secara baik dan menarik, termasuk majalah
Motor tidak hanya tergantung pada bentuknya saja, akan tetapi juga ada
kemasan isinya dalam hal materi isi, penggunaan bahasa agar mudah
dipahami dan dimengerti oleh pembaca karena isi merupakan penunjang
pengetahuan baru dan dapat memberikan efek ysng lebih besar, selain itu
faktor yang lainnya, yaitu secara fisiknya, misalnya pada komposisi
pewarnaan, bentuk, maupun penjilidannya. (Kasali, 2001: 92)
Dalam berkomunikasi inilah yang menyebabkan, bahwa suatu
kelompok dapat dipertahankan sebagai suatu kesatuan, karena dalam suatu
kelompok terbentuk suatu sistem komunikasi, yang terdiri dari
lambang-lambang yang mempunyai dan diberi arti khusus oleh setiap kelompok dan
dengan sendirinya, demi kelangsungan hidup satuannya, setiap kelompok
dapat membentuknya dengan jalan komunikasi.
Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan diatas,
tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang
merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, yaitu terdiri dari
komunikator (orang yang menyampaikan pesan), pesan (pernyataan yang
didukung oleh lambang), komunikan (orang yang menerima pesan), media
tempatnya atau banyuak jumlahnya), dan efek (dampak sebagai pengaruh
dari pesan) (Effendy, 2004:6)
Dalam kaitan tersebut, maka komunikasi bermedia (mediated
communication) adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau
sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh
tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut
juga komunikasi tak langsung (indirect communication), dan sebagai
konsekuensinya, arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi
dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada
saat dia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam melancarkan komunikasi
dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam
perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa
komunikasinya itu akan berhasil. Dalam hubungan ini ia harus
mempertimbangkan berbagai faktor. Ia harus mengetahui sifat-sifat
komunikan yang akan dituju dan memahami sifat-sifat media yang akan
digunakan. Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa
hanya seorang saja, dapat juga sekelompok kecil orang, bisa pula sejumlah
orang yang amat banyak. Maka berdasarkan banyaknya, komunikan yang
dijadikan sasaran diklarifikasikan menjadi media nirmassa. (Effendy,
2004:10)
Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, Effendy (2000:93)
1. fungsi menyiarkan informasi, yakni memberikan informasi
tentang peristiwa yang terjadi, gagasan, atau pikiran orang lain, apa
yang dilakukan orang lain, yang dikatakan orang lain dan
sebagainya;
2. fungsi mendidik, yakni merupakan sarana pendidikan massa
(Mass Education) yang memuat tulisan yang mengandung
pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah
pengetahuannya;
3. fungsi menghibur, yakni selain memberikan berita-berita berat
(hard news) dan artikel-artikel yang berbobot, juga menampilkan
berbagai hal yang bersifat hiburan seperti cerita pendek, cerita
bersambung, teka-teki silang, karikatur, dan sebagainya; dan
4. fungsi mempengaruhi, yakni secara implisit fungsi
mempengaruhi terletak pada berita, sedang secara eksplisit terdapar
pada tajuk rencana dan artikel.
Berdasarkan uraian diatas, maka majalah sebagai salah satu media
komunikasi massa memiliki peran dan fungsi penting sebagai penyampai
pesan atau informasi dari komunikator dalam hal ini adalah pihak redaksi
majalah Motor kepada para pembacanya karena sesuai dengan segmentasi
majalah Motor sebagai majalah otomotif, maka pesan atau informasi yang
disampaikan dalam majalah Motor adalah informasi seputar dunia
2.1.2. Pelanggan Majalah Sebagai Khalayak Aktif
Salah satu prinsip teori uses and gratifications adalah banyak
khalayak secara aktif memanfaatkan media. Artinya anggota khalayak
dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya
(Rakhmat, 2001:65).
Frank Biocca dalam John (1996:35) lebih jelas mengungkapkan
empat karakteristik khalayak yang aktif, yaitu:
1. Selectivity : Khalayak yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi
untuk menentukan media yang akan mereka gunakan.
2. Utilitarianism: Khalayak yang aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mencapai tujuan mereka.
3. Intentionally : Menunjukkan bahwa salah satu kegunaan media adalah
memberi kepuasan.
4. Involvement of effort : Khalayak mengikuti dan berpikir dengan aktif
menggunakan media. Dengan kata lain mereka tidak mudah
dipengaruhi oleh media.
Dengan demikian untuk memenuhi sebagian kebutuhannya,
khalayak bebas untuk memilih dan menggunakan sejumlah media
beserta isinya atau sumber-sumber rujukan lainnya mecapai tujuan
majalah Motor, karena majalah Motor merupakan salah satu media
yang banyak dinikmati oleh sebagian masyarakat sebagai alternatif
pengganti televisi. Jadi khalayak aktif disini yaitu khalayak yang
memenuhi kebutuhan akan hiburan dengan menggunakan media
majalah Motor. Tiga tipe aktifitas khalayak yang berkaitan dengan
penggunaan media khususnya majalah Motor, yaitu:
1. Preactivity : perilaku individu yang senantiasa mencari media
untuk memenuhi kebutuhan kepuasan akan kebutuhan intelektual.
2. Duractivity : berkaitan dengan derajat psikologis individu yang
muncul selama membaca surat kabar. Tipe semacam ini akan lebih
dipahami oleh orientasi konstruktivitas. Fokus semacam ini adalah
pada perkiraan bagaimana individu menginterpretasikan
pesan-pesan media akan membawa kepuasan intelektual dan emosi bagi
pembacanya.
3. Post activity : berkaitan dengan perilaku dan penggunaan pesan
oleh individu setelah diterpa pesan. Orang yang terlibat post
activity karena merasa informasi yang ada memiliki nilai personal
maupun interpersonal. Individu yang aktif mencari berita sebagai
bahan komunikasi interpersonal seperti pembicaraan ringan
merupakan perilaku post activity.
Khalayak aktif dalam penelitian ini adalah para anggota
Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan secara
2.1.3. Gaya Hidup Pembaca Majalah
Setiap individu memiliki karakteristik yang unik. Sekumpulan
karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanen
biasa disebut kepribadian. Secara lebih jelas, kepribadian didefinisikan
sebaik pola perilaku yang konsisten dan bertahan lama (enduring). Oleh
karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalam daripada gaya hidup.
(Sutisna, 2003:137)
Memahami karakteristik kepribadian konsumen akan sangat
bernilai bagi pemasar. Dalam hal ini adalah manajemen majalah Motor.
Mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen (misalnya
wanita selalu saja berusaha menghindari makanan yang mengandung
kadar gula tinggi walaupun suka dengan rasa manis), pemasar dapat
menggunakan perilaku seperti itu dengan menawarkan makanan dengan
kadar gula yang rendah tetapi dengan rasa yang manis. (Sutisna,
2003:137).
Karakteristik kepribadian bisa juga dijadikan dasar untuk
memposisikan produk di pasar. Perusahaan dapat memposisikan
produknya pada segmen pasar yang mengutamakan diet karena memang
timbul dari keinginan dari dalam diri sendiri (Sutisna, 2003:138)
Dalam penelitian kali ini, pihak manajemen Majalah Motor
kecenderungan menyukai hal-hal yang berbau otomotif. Pelanggan
Majalah Motor dengan berbagai kategori usia baik remaja, dewasa,
maupun tua memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda. Oleh
karena itu, pihak manajemen harus jeli dan mampu menangkap informasi
tersebut sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan
karakteristik dan kepribadian dari pembaca yang menjadi sasaran atau
target pembacanya.
Setiap orang mempunyai karakteristik kepribadian yang unik yang
hanya dimiliki oleh orang tersebut, produsen suatu produk atau jasa dapat
menggunakan faktor kepribadian dan gaya hidup untuk merencanakan
program pemasarannya, mulai dari merancang produk atau jasa,
mengkomunikasikan kepada konsumen dan mendistribusikannya.
Pengukuran gaya hidup dapat dilakukan dengan sikap, ketertarikan, dan
pendapat konsumen. Jadi sikap tertentu yang dimiliki oleh konsumen
terhadap suatu obyek tertentu (misalnya merk produk atau jasa) bisa
mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang juga bisa dilihat dari
apa yang disenangi atau disukainya. Ketika seseorang menyenangi dan
membeli Mercedez Benz misalnya, maka sikap dan perilakunya
menunjukkan gaya hidup yang menyukai kemewahan klasik. Gaya hidup
seseorang juga bisa ditunjukkan dengan melihat pendapat-pendapatnya
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan
menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi
konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan
variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan
nilai konsumen. (Engel, 1994.383). Sedangkan menurut Herry Assael
(1992.294), gaya hidup itu didefinisikan sebagai suatu gaya dari
kehidupan yang diidentifikasi melalui berapa lama orang menghabiskan
waktunya (aktivitas), apa yang penting dipertimbangkan dalam
lingkungannya (minat), apa yang dipikirkan tentang diri dan dunia
sekelilingnya (opini).
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang
diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa saja yang mereka anggap penting dalam lingkungannya
(ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri
dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat
akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa,
gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan
bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah,
sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen. (Sutisna,
2003:145).
Analisis gaya hidup merupakan suatu bentuk penelitian terhadap
konsumen yang sering diandalkan oleh praktisi pemasaran dan peneliti
masing-masing dimensi Activities (aktivitas), Interest (ketertarikan),
Opinion (opini) atau bisa disingkat dengan AIO seperti yang telah
diidentifikasikan oleh Plummer dalam Assael (1992) sebagai berikut
(Sutisna, 2003:145)
Tabel 2.1
Inventory Gaya Hidup
Aktivitas Interest Opini
Bekerja Keluarga Diri mereka Sendiri
Hobi Rumah Masalah-masalah sosial
Peristiwa Sosial Pekerjaan Politik
Liburan Komunitas Bisnis
Hiburan Rekreasi Ekonomi
Anggota Klub Pakaian Pendidikan
Komunitas Makanan Produk
Belanja Media Masa Depan
Olahraga Prestasi Budaya
Sumber: Henry Assael (1992), “Consumer Behaviour and Marketing
Action, PWS-KENT.
Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap
kelompok akan mempunyai ciri-ciri unik tersendiri. Walaupun demikian,
gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk
menjual produk atau jasanya (Sutisna, 2003:146).
Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai
perilaku tertentu sekelompok orang atau masyarakat yang menganut
nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama (Sutisna, 2003:148).
2.1.4. Studi Tentang Gaya Hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan
menghabiskan waktu dan uang mereka. Gaya hidup adalah fungsi
motivasi konsumen dan proses belajar terhadap kelas sosial,
demografis, dan variabel lain. Gaya hidup berada diluar kepribadian.
Konsepsi gaya hidup digunakan orang untuk menganalisis peristiwa
yang terjadi di sekitar diri mereka dan untuk menafsirkan,
mengonseptualisasikan, serta meramalkan peristiwa (Engel et al, 1994:
383-384). Menurut George A. Kelly, nilai relative kekal gaya hidup
berubah lebih cepat. Oleh karena itu penelitian mengenai gaya hidup
harus menaruh perhatian pada kemutahiran dan fleksibilitas dalam
metode penelitian dan strategi pemasaran. AIO adalah singkatan dari
Activities, Intereset, Opinion. Kegiga komponen Aio didefinisikan
oleh Reynold dan Darden, sebagai berikut:
a. Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton
suatumedia, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada
tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan
ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut
b. Interest (minat) semacam obyek, peristiwa, atau topik adalah
tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun
terus menerus kepadanya.
c. Opinion (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang
berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana
semacam pertanyaan diajukan. Opini digunakan untuk
mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi, seperti
kepecayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi
sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan
konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari
jalannya alternatif (Engel et al, 1994:385)
Keuntungan studi tentang psikografi ini adalah mampu mendefinisikan
aktivitas, minat, dan opini (AIO) yang tepat mengenai sasaran.
Sebagaimana dikatakan Schiffman dan Kanuk, “Psicographic analysis
is particulary useful in two closely related areas marketing strategy:
segmenting markets, and developing specific promotional campaigns”
(Schiffman and Kanuk, 1991:129).
Dalam psikologi, gaya hidup umumnya dipahami sebagai tata cara
atau kebiasaan pribadi dan unik dari individu. Pendekatan psikologi
yang mengkaji manusia sebagai individu menempatkan gaya hidup
seolah-olah hanya sebagai gejala individual, mengabaikan pengaruh
social dan budaya yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan individu.
sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan
bersosialisasi dengan orang lain. Cara berpakaian, cara kerja, dan
bagaimana individu mengisi kesehariannya merupakan unsur-unsur
yang membentuk gaya hidup. Kepribadian dianggap sebagai penentu
gaya hidup, dan oleh karena kepribadian setiap manusia unik. Gaya
hidup dipahami sebagai tata cara hidup yang mencerminkan
sikap-sikap dan nilai dari seseorang. (Hujatnikajenong et al, 2006: 36)
Ketika suatu gaya hidup menyebar kwpada banyak orang dan
menjadi mode yang diikuti, pemahaman terhadap gaya hidup sebagai
satu keunikan tidak memadai lagi digunakan. Gaya hidup bukan lagi
semata tata cara atau kebiasaan pribadi yang unik dari individu, tetapi
menjadi sesuatu yang diadopsi oleh sekelompok orang. Sebuah gaya
hidup bisa menjadi populer dan diikuti oleh banyak orang. Sifat unikd
ari gaya hidup tak lagi dipertahankan. Orang tak segan-segan
mengikuti gaya hidup yang dianggap baik oleh banyak orang.
Beberapa kriktikus memandang pengadopsian gaya hidup tertentu oleh
banyak orang sebagai indikasi dari masifikasi, permasalahan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menemukan jati dirinya.
Seiring dengan perkembangan gejala hidup itu, kajian tentangnya
tak lagi menggunakan sudut pandang psikologi individual. Kajian
tentang gaya hidup perlu melibatkan sudut pandang ilmu sosial yang
menempatkan manusia sebagai individu dalam masyarakat dan
bergeser menjadi tata cara hidup yang mencerminkan sikap-sikap,
nilai, dan norma kelompok social tertentu.
Istilah gaya hidup, baik dari sudut pandang individual maupun
kolektif, mengandung pengertian bahwa gaya hidup sebagai cara hidup
mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan pola-pola respons
terhadap hidup, serta terutama perlengkapan untuk hidup. Cara bukan
sesuatu yang alamiah, melainkan hal yang ditemukan, diadopsi, atau
diciptakan, dikembangkan, dan digunakan untuk menampilkan
tindakan agar mencapai tujuan tertentu. Untuk dapat dikuasai, sebuah
cara harus diketahui, digunakan, dan dibiasakan. (Hujatnikajenong et
al, 2006:36)
Untuk menggambarkan gaya hidup dalam penelitian ini, digunakan
konsep AIO yang lebih sesuai untuk menganalisa tentang gaya hidup
para pembacanya. Sebagaimana diketahui bahwa segmentasi pembaca
majalah Motor adalah pria/wanita usia 17 tahun hingga usia 50 tahun
dengan penghasilan menengah ke atas. Dari hasil penelitian ini,
diharapkan dapat lebih mengetahui bagaimanakah gaya hidup dari para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan
2.1.5. Majalah Motor
Majalah Motor adalah majalah otomotif. Sesuai namanya, majalah ini
dikhususkan bagi para penggemar otomotif. Sasaran pembacanya tidak hanya
pria, tapi juga wanita yang menggemari dunia otomotif. Majalah ini termasuk
dalam Kompas Gramedia Group, dan juga Otomotif Group.
Majalah Motor beralamatkan di Jalan Panjang 8A Kebun Jeruk, Jakarta
Barat 11530, telepon (62)21-5347961 (direct), 533 0150 0170 pesawat
33480-33483. Untuk unit penjualan, beralamatkan di Gedung Gramedia Majalah Unit I
Lantai 2 Jalan Panjang No. 8A, Kebun Jeruk, Jakarta 11530. Telepon (021)
5330150/70 extension 32146; 32149; 32150. Faksimile (021) 5330188. Email:
iklan@gramedia-majalah.com. Sedangkan untuk percetakannya adalah di PT
Gramedia.
Rubrik-rubrik dalam majalah Motor antara lain:
1. Pernik,
merupakan rubrik yang memuat tentang pernak-pernik mobil, mulai dari
acssesoris mobil, maupun onderdil mobil. Contohnya seperti velg mobil
yang sedang trend pada saat ini, atau jenis dan knalpot yang terlihat sporty
2. Komunitas Custom
Yaitu rubrik yang mengulas tentang komunitas-komunitas mobil yang
terbentuk di suatu kota. Contoh: custom mania yang beranggotakan para
dokter-dokter.
3. Motor Drive
Dalam rubrik ini, diulas tentang test atau uji coba suatu mobil. Biasanya
keluaran terbaru. Di rubrik ini, dibagi beberapa bagian, yaitu:
a. Motor Challenge
Menguji coba mobil. Biasanya dibawa ke medan yang cukup berat.
Seperti pegunungan, atau dibawa melintas ke beberapa kota.
Contoh: motor challenge chevrolet captiva 7 mountains
expeditions.
b. Profil
Mengulas profil suatu mobil. Biasanya mobil keluaran terbaru. Di
rubrik profil ini, diulas beberapa mobil baru. Contohnya: New Ford
Everest & New Ford Ranger, Profil Honda Freed, dan lain-lain.
c. Buyers Guide
Sesuai dengan namanya, rubrik ini mengulas tentang memandu
para customer untuk membeli mobil. Contohnya: mengatur cicilan
Selain beberapa bagian rubrik diatas, dalam Rubrik Motor Drive
juga memuat tentang artikel lepas, diantaranya kilbis, yang memuat
tentang kegiatan atau event-event yang diadakan para penggila
otomotif dan komunitas-komunitas lain.
4. Accelera Wheel Corner
Memuat tentang roda (ban mobil). Mengupas tuntas segala jenis ban.
Mulai dari band donat, ban narik, dan masih banyak lagi. Serta meng
up-date info-info yang menarik seputar trend mode ban mobil saat ini.
5. Street Killerz
Ingin mengetahui bagaimana mobil yang sudah dimodifikasi? Di rubrik ini
mengulas tentang kehebatan dan keistimewaan mobil-mobil yang sudah
dimodifikasi, serta tips bengkel modifikasi dan tidak ketinggalan
spesifikasi untuk memodifikasi mobilnya.
6. Car Care Theory
Di dalam rubrik ini, para pembaca diberi tips seputar pemeliharaan mobil.
Mulai dari pemeliharaan cat mobil, tips membilas dan mengeringkan
7. SUVESTAR
Rubrik yang mengulas tentang mobil-mobil SUV (Sport Utility Vehicle)
favorit pembaca yang sudah dimodifikasi. Bahkan ada tips untuk inspirasi
modifikasi mobil jenis ini.
8. Elegant Culture
Ingin memodifikasi mobil, tapi tetap terlihat elegant? Di rubrik ini khusus
memuat bagaimana caranya supaya mobil yang dimodifikasi tetap terlihat
elegan. Tentu saja di rubrik ini juga disertakan inspirasi untuk
memodifikasi mobil.
9. Xtreme Style
Rubrik yang mengulas bagaimana cara memodifikasi mobil dengan style
atau gaya yang ekstrim. Mulai dari mengubah atau menambah body mobil,
memodifikasi audio, dan lain-lain.
10.Nostalgic Retro
Jangan khawatir bagi para pemilik mobil yang tergolong lama, karena di
rubrik ini, akan diulas bagaimana memodifikasi mobil lama anda.
Tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khas mobil tersebut. Mobil lama
11.Street Life
Rubrikasi Street Life ini merupakan wadah bagi mobil-mobil
modifikasi/show off/dailyuse yang tertangkap kamera oleh redaksi Motor
dimanapun berada. Atau para pembaca bisa juga mengirimkan foto
mobilnya ke redaksi Motor.
12.Motor Sound
Rubrik ini khusus memuat tentang audio mobil secara spesifik. Mulai dari
desain, serta daftar harga nya.
2.2. Kerangka Berpikir
Majalah Motor sebagai media komunikasi yang secara khusus bertujuan
untuk memberikan wawasan tentang kebutuhan para penggemar otomotif. Secara
umum, bagi pembaca majalah Motor, akan dapat menambah pengetahuan serta
info-info seputar dunia otomotif yang begitu cepat dalam mengikuti trend.
Sasaran utama segmen pasar yang dituju majalah Motor adalah para
penggemar otomotif. Baik itu pria maupun wanita yang menyukai, sehingga
dalam penelitian ini sepertinya memilih anggota Djarum Black Car Community
Surabaya yang membaca majalah Motor sebagai respondennya. Karena
kebutuhan individu dalam penggunaan media diantaranya berupa: kognitif,
afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan melepas ketegangan. Jadi disini
tidak dapat memenuhi kebutuhan seseorang, maka majalah tersebut akan
ditinggalkan, sedangkan apabila isi majalah tersebut dapt memenuhi
kebutuhannya, maka individu itu akan terus berlangganan dan juga merasa puas
karena bermanfaat untuk dirinya.
Untuk memperjelas batasan-batasan pengertian dan pemahaman konsep
berpikir yang digunakan pada penelitian ini, maka digambarkan suatu bagan
kerangka berpikir sebagai berikut:
Gaya Hidup Konsep AIO
-Activities/aktivitas -Interest/minat -Opinion/opini Karakteristik anggota
Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan majalah Motor
secara aktif.
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe deskriptif
yang bermaksud untuk memberikan gambaran dan menjelaskan tentang gaya
hidup para anggota Djarum Black Car Community yang berlangganan secara aktif
majalah Motor. Unit analisis dalam penelitian ini adalah para anggota Djarum
Black Car Community Surabaya yang terdata sebagai pelanggan aktif majalah
Motor.
3.1.1. Pelanggan Aktif Majalah Motor
Media massa yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah Motor,
karena majalah Motor merupakan salah satu media yang banyak dinikmati oleh
sebagian besar masyarakat sebagai alternatif pengganti televisi. Jadi khalayak
aktif disini yaitu khalayak yang memenuhi kebutuhan akan hiburan dengan
menggunakan media majalah Motor.
Dengan demikian, untuk memenuhi sebagian kebutuhannya, khalayak
bebas untuk memilih dan menggunakan sejumlah media beserta isinya atau
sumber-sumber rujukan lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan
berlangganan majalah Motor, secara tidak langsung mereka akan mengadopsi
segala hal yang ada dalam majalah Motor. Pengadopsian tersebut juga mengubah
gaya hidup mereka menjadi gaya hidup yang lebih modern walaupun
pengadopsian tersebut tidak sepenuhnya dilakukan melalui media, dapat juga
didapat dari lingkungan sekitar, tetapi media massa juga berperan dalam
pembentukan gaya hidup mereka
. Tiga tipe aktifitas khalayak yang berkaitan dengan penggunaan media khususnya
majalah Motor, yaitu:
1. Preactivity: perilaku individu yang senantiasa mencari media untuk
memenuhi kebutuhan kepuasan akan kebutuhan intelektual.
2. Duractivity: berkaitan dengan derajat psikologis individu yang muncul
selama membaca surat kabar. Tipe semacam ini akan lebih dipahami oleh
orientasi konstruktivitas. Fokus semacam ini adalah pada perkiraan
bagaimana individu menginterpretasikan pesan-pesan media akan
membawa kepuasan intelektual dan emosi bagi pembacanya.
3. Post activity: berkaitan dengan perilaku dan penggunaan pesan oleh
individu setelah diterpa pesan. Orang yang terlibat post activity karena
merasa informasi yang ada memiliki nilai personal maupun interpersonal.
Individu yang secara aktif mencari berita sebagai bahan komunikasi
interpersonal seperti pembicaraan ringan merupakan perilaku post activity.
Dari uraian di atas, maka khalayak aktif dalam penelitian ini adalah para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan secara
aktif majalah Motor ini. Serta seringkali mendapat acuan atau inspirasi tentang
kebutuhan akan mobilnya dengan berlangganan majalah Motor.
3.1.2. Konsep AIO
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup
yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan
tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).
Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat
yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa, gaya hidup suatu
individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis.
Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga pada
kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen (Sutisna, 2003:
145). Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi
Activities (aktivitas), Interest (minat), dan opinion (opini) atau
biasa disingkat dengan AIO seperti yang telah diidentifikasikan
oleh Plummer dalam Assael (1992) sebagai berikut (Sutisna,
2003:145):
Tabel 3.1.
Inventory Gaya Hidup
Aktivitas Interest Opinion
Bekerja Keluarga Diri mereka sendiri
Hobi Rumah Masalah-masalah sosial
Peristiwa sosial Pekerjaan Politik
Liburan Komunitas Bisnis
Hiburan Rekreasi Ekonomi
Anggota klub Pakaian Pendidikan
Komunitas Makanan Produk
Belanja Media Masa depan
Olahraga Prestasi Budaya
Sumber: Henry Assael (1992), “Consumer Behaviour and
Marketing Action, PWS – KENT.
Menurut Joseph T. Plumer, ada beberapa indikator AIO
menentukan gaya hidup. Pengukuran Activities (A), Interest (I) dan
Opinion (O) dari konsep tentang gaya hidup sebagaimana
diuraikan seperti berikut:
a. Aktivitas
Diukur melalui pemanfaatan waktu luang dan uang seseorang
untuk bekerja, melakukan hobby, pergi liburan, melakukan
aktivitas yang dianggap sebagai hiburan, melakukan kegiatan
kemasyarakatan, berbelanja dan berolahraga. Berikut adalah
definisi operasional dari masing-masing indikator tersebut,
berkaitan dengan aktivitas:
1. Bekerja. Yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
tujuan untuk mencari nafkah. Contoh dari pekerjaan para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya adalah
wiraswasta dan karyawan swasta
2. Hobi. Yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
melakukan hal yang berkaitan dengan kegemaran dan
kesenangan. Adapaun hobby dari para anggota Djarum
Black Car Community Surabaya antara lain Gokart, Hang
Out, Memancing, Tamiya, Radio Kontrol, shopping,
Kuliner dan Karaoke.
3. Peristiwa sosial, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang
melalui keterlibatan dengan peristiwa sosial yang terjadi di
masyarakat. Dan peristiwa sosial yang dilakukan oleh
anggota Djarum Black Car Community Surabaya adalah
Bakti Sosial (membagikan sembako, zakat dan sedekah),
tanam pohon langka.
4. Liburan, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang pada saat
tidak bekerja. Para anggota Djarum Black Car Community
Surabaya kadang mengadakan liburan bersama keluar kota,
sekedar refreshing. Ke tempat wisata di kota terdekat,
sambil saling mengakrabkan diri satu sama lain.
5. Hiburan, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
melakukan perbuatan yang dapat menghibur dan
menyejukkan hati. Biasanya, untuk menghilangkan penat,
anggota Djarum Black Car Community Surabaya biasanya
nongkrong, di café, karaoke bersama, clubbing, berenang
bersama keluarga di waterpark, memancing, dan masih
banyak lagi.
6. Anggota klub, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang
melalui keterlibatannya menjadi salah satu bagian dari
perkumpulan tertentu. Walaupun sudah mengikuti
komunitas Djarum Black Car, tapi ada juga anggota yang
menjadi anggota klub lain, seperti KPK (Komunitas
Penyayang Kucing), dan klub mobil lain yang ada di
Surabaya.
7. Komunitas, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang pada
suatu kelompok orang yang saling berinteraksi dalam suatu
daerah tertentu. Sama seperi anggota klub, ada beberapa
anggota Djarum Black Car Community yang tergabung
dalam komunitas lain di Surabaya. Seperti komunitas jazz
lovers, komunitas pecinta kucing, dan klub mobil lainnya di
Surabaya.
8. Belanja, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk
keperluan belanja, para anggota Djarum Black Car
Community biasanya berbelanja setiap sebulan sekali.
9. Olahraga, yaitu aktivitas yang dilakukan seseorang yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh. Beberapa
anggota Djarum Black Car Community menjaga kebugaran
tubuhnya dengan fitness, futsal atau jogging di GOR atau
jogging track.
b. Minat, diukur melalui alasan-alasan dan ketertarikan seseorang
terhadap nilai-nilai keluarga, pemilihan lokasi tempat tinggal,
motivasi kerja, alasan mengikuti kegiatan kemasyarakatan,
pilihan dalam berekreasi, mode dan busana yang dipilih, jenis
makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebiasaan
menggunakan media massa (surat kabar, tabloid majalah,
televisi, dan radio). Berikut adalah definisi operasional dari
masing-masing indikator tersebut, berkaitan dengan minat:
1. Keluarga, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang untuk memiliki perhatian khusus terhadap
keluarga/rumah tangga. Contoh minatnya adalah, keluarga
tetap diutamakan, mengajak keluarga refreshing misalnya,
dan tetap memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Rumah, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam memilih tempat tinggal. Contohnya adalah
memilih lingkungan tempat tinggal yang layak, bersih dan
aman.
3. Pekerjaan, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam memilih suatu pekerjaan. Semua orang
pasti ingin mempunyai pekerjaan yang mapan, atau usaha
yang sukses untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
4. Komunitas, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam melakukan kegiatan dan saling
berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Para anggota
mengikuti komunitas Djarum Black Car salah satunya
adalah untuk mencari teman dan menjalin networking.
5. Rekreasi, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam melakukan kegiatan penyegaran kembali
badan dan pikiran melalui piknik (bepergian ke suatu
tempat). Setiap anggota Djarum Black Car Community
pasti merasakan jenuh dan ingin berekreasi. Walaupun
tidak ke luar kota yang jauh, dalam kota pun bisa dijadikan
tempat berekreasi.
6. Pakaian, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang memilih jenis pakaian tertentu untuk dikenakan.
Para anggota Djarum Black Car Community Surabaya lebih
memilih pakaian yang santai dan nyaman untuk busana
sehari-hari.
7. Makanan, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang menyukai jenis makanan dan minuman tertentu.
Sebagian besar anggota Djarum Black Car Community
Surabaya sangat suka wisata kuliner. Disamping untuk
memuaskan kebutuhan sehari-hari tentunya.
8. Media, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam memilih ataupun menggunakan media
massa tertentu seperti surat kabar, tabloid, majalah, televisi,
dan radio. Para anggota Djarum Black Car Community
Surabaya lebih cenderung memilih media sebagai bahan
informasi dan untuk memenuhi kebutuhan akan mobilnya.
9. Prestasi, yaitu alasan-alasan yang melatarbelakangi
seseorang dalam meraih penghargaan tertentu dari hasil
yang telah dicapai. Prestasi dapat berupa prestasi akademik,
prestasi non-akademik, prestasi kerja, dan sebagainya. Jika
untuk prestasi, anggota Djarum Black Car Community juga
pasti ingin mendapatkan prestasi kerja/ akademis untuk
meningkatkan karir/ prestasi nya.
c. Opini, diukur melalui pendapat seseorang terhadap diri sendiri,
duni apendidikan secara umum dan khusus, pemanfaatan
produk-produk tekhnologi, kehidupan di masa depan dan
perkembangan budaya. Berikut adalah definisi operasional dari
masing-masing indikator tersebut berkaitan dengan opini:
1. Diri mereka sendiri, yaitu pendapat seseorang yang terdiri
dari persepsi dan harapan tentang diri sendiri secara
pribadi. Jika untuk anggota Djarum Black Car Community
Surabaya, pendapat untuk diri mereka masing-masing
tentunya mereka ingin berusaha untuk mencapai tujuan
hidup atau cita-citanya.
2. Masalah-masalah sosial, yaitu pendapat seseorang yang
terdiri dari persepsi dan harapan tentang masalah-masalah
yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat. Pendapat para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya tentang
masalah-masalah sosial adalah tidak adanya perubahan
yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Politik, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari persepsi
dan harapan tentang masalah-masalah politik ataupun
pemerintahan, baik yang terjadi di dalam, maupun di luar
negri. Menurut pendapat anggota Djarum Black Car
Community Surabaya, perubahan yang dilakukan oleh
pemerintahan harusnya lebih cepat lebih baik.
4. Bisnis, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari persepsi
dan harapan tentang perkembangan dunia bisnis.
Perkembangan dunia bisnis saat ini menurut para anggota
Djarum Black Car Community Surabaya sudah semakin
meningkat. Diantaranya bisnis perdagangan global yg
semakin maju.
5. Ekonomi, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari
persepsi dan harapan tentang perkembangan perekonomian
secara keseluruhan, seperti menyangkut keuangan,
perindustrian, dan perdagangan. Menurut anggota Djarum
BlackCar Community Surabaya, perekonomian saat ini
akan membaik bila tidak ada korupsi, terutama di
pemerintahan.
6. Pendidikan, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari
persepsi dan harapan tentang perkembangan pendidikan.
Menurut pendapat para anggota Djarum Black Car
Community Surabaya, mutu pendidikan di Indonesia bagus,
karena beberapa sekolah sudah memakai standar
internasional.
7. Produk, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari persepsi
dan harapan tentang pemanfaatan produk jasa maupun
barang. Menurut pendapat anggota Djarum Black car
Community Surabaya, pemanfaatan produk jasa dan
barang, kualitas sudah lebih menurun, dibanding saat
pertama kali diluncurkan.
8. Masa depan, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari
persepsi dan harapan tentang kehidupan di masa depan
(dapat berupa sikap/tindakan antisipasi). Pendapat para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya, untuk
masa depan mereka, menginginkan masa depan dengan
kehidupan yang terjamin (kesehatan, finansial)
9. Budaya, yaitu pendapat seseorang yang terdiri dari persepsi
dan harapan tentang perkembangan budaya. Menurut
anggota Djarum Black Car Community, agar
perkembangan budaya semakin digalakkan contohnya
adalah menlunturnya budaya sopan santun, dan juga
peng-klaim an budaya dari negara lain.
3.2. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Penarikan Sampel.
3.2.1. Populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah para anggota Djarum
Black Car Community Surabaya yang berlangganan secara aktif
majalah Motor. Selama periode pengamatan 3 bulan terakhir, yaitu
selama bulan Oktober, November, Desember 2009, yaitu sejumlah
35 orang dari total 75 anggota klub mobil Djarum Black Car
Community Surabaya. (Sumber: data keanggotaan th 2010 Djarum
Black Car Community Surabaya)
3.2.2.Sampel dan Tekhnik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sampling jenuh, yaitu tekhnik penentuan sampel bila samua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
(Sugiyono, 2007:61). Berdasarkan hal tersebut, maka sampel dalam
penelitian ini adalah para pelanggan aktif majalah Motor. Dengan
menunjuk suatu komunitas yaitu Djarum Black Car Community
Surabaya yang juga aktif berlangganan majalah Motor.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
sumber-sumber,yaitu:
a. Data Primer
Adalah data yang langsung diperoleh dari narasumber. Dalam
penelitian ini, data primer diperoleh melalui daftar pertanyaan
dan pernyataan berstruktur kepada responden yang ada dalam
kuisionair.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan pustaka yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bahan-bahan pustaka
yang digunakan bisa berupa data jumlah pelanggan aktif
majalah Motor di Surabaya.
3.4. Metode Alanisis Data
Penelitian ini tidak menguji hubungan tetapi hanya bertujuan untuk
memaparkan satu variabel, maka metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Untuk memperjelas dalam analisis data maka
perlu didukung tabel frekuensi untuk menggambarkan data yang
diperoleh berdasarkan daftar pertanyaan yang akan dijawab
responden
Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah
Majalah Motor merupakan majalah otomotif dari Indonesia. Sesuai dengan
namanya, majalah Motor memang dikhususkan untuk majalah para pecinta
otomotif, baik pria maupun wanita yang memang menggemari otomotif.
Majalah Motor beralamatkan di Jl.Panjang 8A Kebun Jeruk, Jakarta Barat
11530; Telp. (62) 021-5347961 (direct), 533 0150, 0170 pes. 2800-2802.
Alamat Surat: Jl. Panjang 8A, Jakarta Barat 11530. mengenai masalah
distribusi dan percetakan, majalah Motor yang juga bergabung dengan Kompas
Gramedia mempercayakan percetakannya pada PT. Gramedia. Alamat iklan
dari Majalah Motor beralamatkan di Jl. Palmerah Selatan 24-26 Gedung Unit II
Lt. V, Jakarta 10270 - Telp. (62) 021-5483008, 5490666, 5480888, pes.
3490-3498, 3481-3483 Fax: (62) 021-5330185 - E-mail:
motor@gramedia-majalah.com
Majalah Motor sudah terbit di berbagai kota di Indonesia. Antara lain
Susunan Redaksi Majalah Motor yang berkantor pusat di Jkaarta adalah
sebagai berikut:
Pemimpin Redaksi : Widi Krastawan
Pemimpin Perusahaan : Tommy Anwar
Manajer Media : Agus Langgeng
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : A.M Agam Yudha M
Redaktur Pelaksana : Agustianto
Redaktur : M Diesta OCtaviansyah, Erie
Wiria Adji, Manggalani R. Ukirsari,
Robert Silaban (Foto) M. Erik G
(Artistik)
Staf Redaksi :Nurfil Aiman, RAchmad Sadeli,FM.
Nawitaningrum, Dwi Wahyu R,
Rendy Surya Setiawan,Isa Bustomi
Staf Redaksi Bahasa : Tining Syamsuriah
Fotografer : Andi Okta, Arthamiya, Kodrat Arif
K
Koresponden : Gerard Crombac (Prancis) ,
Hans Juergen (Jerman) , Steve Kelly
(Inggris), Jad Sherrif (Swiss)
Artistik : Marcel Andries, Prima Mukti N,
Widhiarko Guruh.