• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

25 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2009: 105).

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas 4 SDN 1 Ampel, Kabupaten Boyolali.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Februari – Mei 2013 dengan jadwal sebagai berikut:

No Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April Mei 1 Penyusunan Proposal 2 Persiapan 3 Tindakan Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siklus 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 6 Analisis Data 7 Pelaporan

(2)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 3). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas atau independent dan variabel terikat atau dependent. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (dependent): Pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint.

2. Variabel terikat (independent): Hasil belajar siswa pada mata pembelajaran IPA.

3.4 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah kelas 4 SDN 1 Ampel yang berjumlah 46 siswa, terdiri atas 19 siswa laki-laki dan 27 siswa perempuan.

3.5 Teknik dan Istrumen Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai berikut:

1. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi, terlebih dahulu diujicobakan (di kelas uji coba) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap butir tes.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang kegiatan mengajar guru dengan menggunakan media PowerPoint dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

(3)

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumentasi yang telah ada. Dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku, arsip atau catatan yang berhubungan dengan orang yang akan diteliti. Dokumen digunakan untuk memperoleh data sekolah dan data identitas siswa, antara lain seperti nama siswa dengan melihat dokumen yang ada di sekolah.

3.5.2. Instrument Pengumpulan Data 3.5.2.1.Tes

1. Materi dan Bentuk Tes

Materi tes berupa soal-soal yang terdapat pada materi sesuai pokok bahasan. Bentuk tes yang diberikan adalah berupa tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara objektif. Dalam penelitian ini tes objektif yang digunakan berupa tes pilihan ganda dan tes isian.

Adapun kelebihan tes objektif adalah:

a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru.

b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat kemajuan teknologi. c. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain.

d. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.

Adapun kelemahan tes objektif adalah:

a. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.

b. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.

c. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.

d. Kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

(4)

Cara mengatasi kelemahan tes objektif adalah:

a. Kesulitan menyusun tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus menerus hingga betul-betul mahir.

b. Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemahan pernyataan a dan b.

c. Menggunakan standar penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan yang bersifat spekulatif itu.

(Arikunto: 2006)

Kisi-kisi soal evaluasi pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 1 N o Pertemua n Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Pilihan Ganda Isian 1 1 10.1 Mendeskripsika n berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 1. Menjelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut.

1,2,3,10 1,2,3,4

2. Menyebutkan macam-macam angin yang ada di Indonesia. 5,6,7,8,9 , 11 6,7,8,9 3. Menyebut

kan pengaruh angin terhadap lingkungan. 4,11,12 5,10,1 1 12,13 2 2 10.1 Mendeskripsika n berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 1. Menjelaskan proses terjadinya hujan. 1,2,3,4,5 6 1,2,3, 4,5, 11,12 2. Pengaruh hujan terhadap lingkungan. 7,8,9,10 11,12 6,7,8,9 10,13

(5)

Kisi-kisi soal evaluasi pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 2 N o Pertemua n Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Pilihan Ganda Isian 1 1 10.1 Mendeskripsika n berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 1. Menjelaskan pengaruh gelombang laut terhadap lingkungan. 1,2,3 1,2,3 2. Menyebutkan macam-macam gempa bumi. 4,11 4,6,7, 9 3. Menjelaska n proses terjadinya gempa bumi. 6,7,8,9 5,8 4. Menyebutk an pengaruh gempa bumi terhadap lingkungan. 10,5, 12 10,11, 12,13 2 2 10.1 Mendeskripsika n berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 1. Menjelaskan pengaruh cahaya matahari terhadap lingkungan. 1,2,3,4, 5 1,2,3, 4 2. Menjelaskan proses terjadinya gunung meletus. 6,7,8 5,7,8, 9,11 3. Menyebutkan pengaruh gunung meletus terhadap lingkungan. 9,10,11, 12 6,10, 12,13

2. Penyusunan Perangkat Tes

Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.

b. Menentukan tipe soal.

c. Menentukan jumlah butir soal.

(6)

e. Membuat kisi-kisi soal.

f. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor.

g. Menulis butir soal.

h. Mengujicobakan instrumen.

i. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas dan reliabilitas. j. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang

sudah dilakukan. 3. Pelaksanaan Tes Uji Coba

Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang bukan merupakan subjek penelitian, melainkan kelompok lain yaitu kelas 5 SD Negeri 1 Ampel. Tes uji coba dilakukan untuk menguji apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang layak digunakan, yaitu butir soal valid dan perangkat tes tersebut reliabel sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

4. Analisis Butir Soal

Dalam menganalisis butir soal menggunakan uji validitas dan reliabilitas Instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan: 2010). Cara pengolahan data uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS 18.0

for Windows yaitu:

Analyze Scale Reliability Analysis

Menurut Sugiyono (2011) untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman tabel r (r-tabel). Suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki nilai korelasi

(7)

lebih dari sama dengan koefisien corrected item to total correlation yaitu tabel r = 0,361. Koefisien korelasi ditentukan berdasarkan jumlah responden (N), sesuai dengan tabel r jika jumlah responden 30 maka nilai koefisien adalah ≥ 0,361. Validitas dihitung menggunakan SPSS

18.0 for Windows.

Hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus 1 pada pertemuan 1 dengan menggunakan SPSS 18.0 for

Windows dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pedoman pada tabel

r (r-tabel), maka nomor item soal pilihan ganda yang valid adalah nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,12 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal pilihan ganda yang tidak valid adalah nomor 10,11 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Untuk soal isian nomor item soal yang valid adalah nomor 1,2,3,6,7,8,9,10,11,12 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal isian yang tidak valid adalah nomor 4,5,13 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pada perhitungan tingkat reliabilitas untuk soal pilihan ganda dapat dibaca bahwa

Cronbrach’s Alpha sebesar 0,839 dan untuk soal isian sebesar 0,909.

Hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus 1 pada pertemuan 2 dengan menggunakan SPSS 18.0 for

Windows dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pedoman pada tabel

r (r-tabel), maka nomor item soal pilihan ganda yang valid adalah nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal pilihan ganda yang tidak valid adalah nomor 11 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Untuk soal isian nomor item soal yang valid adalah nomor 1,2,3,5,6,7,8 ,10,11,12 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal isian yang tidak valid adalah nomor 4,9,13 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Instrumen soal setelah dikurangi

(8)

item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pada perhitungan tingkat reliabilitas untuk soal pilihan ganda dapat dibaca bahwa Cronbrach’s Alpha sebesar 0,852 dan untuk soal isian sebesar 0,857.

Hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus 2 pada pertemuan 1 dengan menggunakan SPSS 18.0 for

Windows dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pedoman pada tabel

r (r-tabel), maka nomor item soal pilihan ganda yang valid adalah nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal pilihan ganda yang tidak valid adalah nomor 11,12 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Untuk soal isian nomor item soal yang valid adalah nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,12,13 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal isian yang tidak valid adalah nomor 10,11 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pada perhitungan tingkat reliabilitas untuk soal pilihan ganda dapat dibaca bahwa

Cronbrach’s Alpha sebesar 0,885 dan untuk soal isian sebesar 0,871.

Hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus 2 pada pertemuan 2 dengan menggunakan SPSS 18.0 for

Windows dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pedoman pada tabel

r (r-tabel), maka nomor item soal pilihan ganda yang valid adalah nomor 1,2,3, 6,7,8,9,10,11,12 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal pilihan ganda yang tidak valid adalah nomor 4,5,13 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Untuk soal isian nomor item soal yang valid adalah nomor 1,2,3,4,5,7,8 ,10,12,13 karena memiliki koefisien korelasi ≥ 0,361. Sedangkan nomor item soal isian yang tidak valid adalah nomor 6,11 karena memiliki koefisien korelasi < 0,361. Instrumen soal setelah

(9)

dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan pada perhitungan tingkat reliabilitas untuk soal pilihan ganda dapat dibaca bahwa Cronbrach’s Alpha sebesar 0,909 dan untuk soal isian sebesar 0,849.

3.5.2.2.Observasi

Kisi-kisi lembar observasi untuk aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Indikator Nomor

Item 1 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media

pembelajaran

1

Memeriksa kesiapan siswa 2

2 Membuka

Pembelajaran

Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

3 Menyampaikan kompetensi (tujuan)

yang akan dicapai

4 3 Kegiatan inti

pembelajaran A. Penguasaan

materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

5 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

6 Menyampaikan materi ajar sesuai

dengan hirarki belajar

7 Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

8 B. Penguasaan

materi pelajaran

Melakasanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

9

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

10

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

11

Menguasai kelas 12

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

13

(10)

No Aspek Indikator Nomor Item memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan 15 C. Pemanfaatan media pembelajaran/su mber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

16 Menghasilkan pesan yang menarik 17 Menggunakan media secara efektif dan

efisien

18 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media 19 D. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

20 Merespons positif terhadap partisipasi

siswa

21 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru,

siswa, dan sumber belajar

22 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

23 Menunjukkan hubungan antar pribadi

yang positif

24 Menunjukkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar

25 E. Penilaian dan

Proses

Pembelajaran

Memantau kemajuan belajar 26

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

27 F. Penggunaan

Bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

28 Menggunakan bahasa tulis yang baik

dan benar

29 Menyampaikan dengan gaya yang

sesuai

30

4 Penutup Melakukan refleksi pembelajaran

dengan melibatkan siswa

31 Menyusun rangkuman dengan

melibatkan siswa

32

(11)

Kisi-kisi lembar observasi untuk aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator Nomor

Item

1 Pra pembelajaran Siswa menempati tempat

duduknya masing-masing

1 Kesiapan menerima pelajaran 2 2 Kegiatan awal

pembelajaran

Mampu menjelaskan kembali materi terdahulu

3 Memperhatikan secara

seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

4

3 Kegiatan inti pembelajaran A. Penjelasan materi

pelajaran

Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran

5

Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi

6 Adanya interaksi positif

diantara siswa

7 Siswa memiliki pemahaman

yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan

8

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

9 Siswa memberikan

pendapatnya ketika diberikan kesempatan

10

Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

11 Siswa termotivasi dalam

mengikuti proses pembelajaran

12 Siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan

13

Siswa merasa senang ketika berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran.

14

(12)

No Aspek Indikator Nomor Item pembelajaran/sumber

belajar

media pembelajaran disajikan Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

16

Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran

17

D. Penilaian proses dan hasil belajar

Siswa merasa terbimbing 18

Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar

19 E. Penggunaan bahasa Penjelasan dapat dengan

mudah dimengerti oleh siswa

20 Siswa tidak menemui kesulitan

dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

21

4 Penutup Siswa secara aktif membuat

rangkuman

22 Siswa membuat rangkuman

hasil pembelajaran secara runtut

23

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis. Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa yang tidak tuntas serta persentase ketuntasan belajar. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal, menggunakan rumus sebagai berikut:

Data kuantitatif yang sudah diolah kemudian dianalisis dan menggunakan teknik diskriptif komparatif. Analisis dengan teknik diskriptif komparatif adalah dengan cara membandingkan hasil belajar IPA siswa pada saat pra siklus, kondisi setelah siklus 1 dan kondisi setelah siklus 2. Dari uji data tersebut dapat dilihat perubahan atau kemajuan

(13)

kualitas pembelajaran, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang dilakukan oleh guru yang diperlihatkan oleh siswa sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.

3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian secara garis besar digambarkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1

Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16)

Model penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen, yaitu: 1. Rencana (planning)

Pada komponen ini, peneliti merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, dan hasil belajar siswa.

SIKLUS 1 pengamatan perencanaan SIKLUS 2 pengamatan refleksi refleksi dst pelaksanaan pelaksanaan perencanaan

(14)

2. Tindakan (action)

Pada komponen ini, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, dan hasil belajar siswa yang diinginkan.

3. Pengamatan (observation)

Pada komponen ini, peneliti mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberi pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak.

4. Refleksi (reflection)

Pada komponen ini, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini, dapat dilakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuat jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

3.7.2. Siklus 1

3.7.2.1. Perencanaan (planning)

Dalam perencanaan siklus 1 ini, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media PowerPoint. Tahap perencanaan meliputi pembuatan RPP, pembuatan media PowerPoint dan alat evaluasi.

3.7.2.2. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan siklus 1 ini akan dilakukan 2 kali pertemuan yang dengan menggunakan media PowerPoint dan 2 kali evaluasi. Setiap proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir yang dirangkum secara umum sebagai berikut:

(15)

1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis. c) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Guru melakukan tanya jwab dengan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.

b) Guru menyajikan materi menggunakan media PowerPoint. c) Guru menunjuk atau memanggil siswa untuk menjelaskan

kembali materi yang yang telah disampaikan melalui media

PowerPoint.

3) Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

b) Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan dari pemahaman siswa yang mungkin terjadi.

c) Evaluasi. 3.7.2.3. Pengamatan (observing)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap: a) Kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.

b) Proses pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint. c) Hasil belajar siswa setelah menggunakan media PowerPoint. 3.7.2.4. Refleksi (reflecting)

a) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan setelah menggunakan media PowerPoint kemudian mempertimbangkan langkah selanjutnya.

b) Melakukan pengkajian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus 1 berhasil atau tidak.

c) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 1. d) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 2.

(16)

Pada dasarnya segala hal yang didapat dalam tahap refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dan pertimbangan tentang langkah yang akan diambil pada siklus berikutnya.

3.7.3. Siklus 2

3.7.3.1.Perencanaan (planning)

Dalam perencanaan siklus 1 ini, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media PowerPoint. Tahap perencanaan meliputi pembuatan RPP, pembuatan media PowerPoint dan alat evaluasi.

3.7.3.2. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan siklus 1 ini akan dilakukan 2 kali pertemuan yang dengan menggunakan media PowerPoint dan 2 kali evaluasi. Setiap proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir yang dirangkum secara umum sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis. c) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.

b) Guru menyajikan materi menggunakan media PowerPoint.

c) Guru menunjuk atau memanggil siswa untuk menjelaskan kembali materi yang yang telah disampaikan melalui media PowerPoint. 3) Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

b) Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan dari pemahaman siswa yang mungkin terjadi.

(17)

3.7.3.3. Pengamatan (observing)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap: a) Kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.

b) Proses pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint. c) Hasil belajar siswa setelah menggunakan media PowerPoint. 3.7.3.4. Refleksi (reflecting)

a. Mengevaluasi proses dari hasil pembelajaran siklus 2, menganalisis kelemahan dan keberhasilan setelah menggunakan media PowerPoint kemudian mempertimbangkan langkah selanjutnya.

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus 2 apakah efektif atau tidak.

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 2.

d. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya jika indikator belum tercapai.

e. Penelitian selesai jika persentase ketuntasan belajar siswa dalam siklus 2 sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. f. Penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya jika persentase ketuntasan

belajar siswa dalam siklus 2 belum memenuhi indikator keberhasilan.

3.8. Indikator Kinerja

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut:

Ada peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 1 Ampel yang ditunjukkan ketuntasan siswa minimal 90% dari seluruh jumlah siswa kelas 4 mencapai KKM ≥ 71.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan. a) Memanggil nama anak saat anak melaksanakan kegiatan. b) Memberikan kegiatan apresepsi sebagai

Pembelajaran bahasa Inggris denga menggunakan media audio visual film kartun dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam pembelajaran bahasa

Kegiatan refleksi dilakukan setelah melakukan proses belajar pembelajaran. Evaluasi dilakukan sebanyak 2 kali tiap pertemuan. Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan

Pengamatan terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran, untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran.Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan

Setiap siklus dilakukan dalam tiga kali pertemuan yaitu yaitu 2 (dua) kali pertemuan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan 1 (satu) kali pertemuan untuk

Melaksanakan ulangan harian sebagai evaluasi siklus pertama, tahap ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai selama 3 kali pertemuan. Evaluasi dilakukan

1) Pelaksanaan intervensi dilakukan 6 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu ± 30 menit. 2) Setelah 6 kali pemberian treatment, dilakukan postest untuk

Tahap 2 yakni pertemuan ke-2 saat dilakukan intervensi, tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah : a Melakukan penyuluhan tentang jajanan sehat dengan menggunakan media