• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Make A Match Berbantuan Media PowerPoint Siswa Kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Make A Match Berbantuan Media PowerPoint Siswa Kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

20 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenalkan pada kelompok sasaran yang bersangkutan (Arikunto, 2013:12). Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian tindakan kolaboratif adalah guru dan peneliti saling bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan. Menurut Arikunto (2013:132) dalam hal guru yang mengajar sebaiknya perlu berkolaborasi dengan seorang tim peneliti. Baik peneliti maupun guru secara bersama-sama membuat rancangan penelitianya, selanjutnya guru itulah yang melaksanakan di kelas, dan peneliti yang melakukan pengamatan. Dalam kesempatan ini guru menceritkan bagaimana hasil evaluasi diri ketika melaksanakan tindakan, lalu tim peneliti mengemukakan hasil pengamatanya sehingga terjadi prses refleksi.

3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Dalam sub judul seting dan karakteristik subyek penelitian ini akan menjelaskan mengenai seting waktu penelitian, tempat peneltian, dan karakteristik dari sebyek penelyian ini. Setting waktu akan menjelaskan mengenai kapan waktu penelitian, setting tempat akan menjelaskan mengenai dimana tempat penelitian berlangsung, dan yang terakhir adalah subyek penelitian yang akan menjelakan mengenai karakteristik, kebiasaan dari subyek penelitian.

1. Setting Penelitian

(2)

dilengkapi dengan 1 gedung perpustakaan, 1 mushola, dan 4 toilet, dan halaman yang cukup luas untuk siswa beraktivitas di luar ruang kelas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester genap tahun ajaran 2014/2015

Waktu Kegiatan

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi

Persiapan Pelaksanaan Siklus I : a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III

Siklus II a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III

Analisis Data Penyusunan laporan

(3)

Pada bulan April minggu ke-3 peneliti melaksanakan penelitiian tindakan kelas siklus 1. Selanjutnya pada bulan April minggu ke-4 peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus II. Pada bulan Mei minggu ke 1 sampai bulan Mei minggu ke 4 peneliti mengolah data hasil penelitian dan menyusun laporan tindakan kelas di kelas 5 SDN Butuh 1.

3. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester genap Tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa kelas 5 di SD Butuh 01 adalah 20 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Karakteristik siswa kelas 5 SDN Butuh 1 sangat bermacam macam dari siswa yang lamban berfikir hingga siswa yang cepat dalam berfikir. Kebanyakan siswa berasal dari keluarga menengah kebawah sebagian besar orang tua mereka bekerja sebagai petani dan pekerja pabrik, ini mengakibatkan kebanyakan siswa kurang perhatian dalam hal belajar, karena orang tua mereka sibuk bekerja. Dalam kegiatan belajar dikelas kebanyakan siswa bermain sendiri saat guru sedang menjelaskan materi pembelajaran. siswa dalam mengikuti pembelajaran masih pasif, dari kedua karakteristik itu mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

a. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu vaiabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Make a Match

(4)

mendapatkan pasangan mempresentasikan hasil mencocokan kartu soal dan jawaban.

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran.

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Wijaya Kusumah (2012:20). Penelitian ini dirancanakan dalam dua siklus, akan tetapi apabila hasil belajar belum meningkat maka akan dilakukan tindak lanjut yakni siklus tiga. Pada hakikatnya model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanan, tindakan, pengeamatan, dan refleksi. Hanya saja komponen tindakan dan komponen pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Prosedur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1

(5)

Berdasarkan langkah penelitian tindakan kelas menurut kemmis dan mc taggart, maka penelitian yang dilaksanakan di SDN Butuh 1 pada mata pelajaran IPA dengan menerapakan model Make a Match berbantuan media Power Point dilakukan selama 2 siklus. Pada setiap akhir siklus memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran

3.4.1 Penelitian Siklus I

3.4.1.1Tahap Perencanaan Tindakan

a. Tahap pertama yang dilakukan adalah merancang rencana pelakasanaan pembelajaran, menentukan standar kompetensi kompetensi dasar, menentukan indikator dan menentukan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media Power Point dengan materi batuan dan menyiapka n kartu soal beserta kartu jawaban untuk permainan Make a Match.

b. Tahap kedua yang dilakukan adalah menyiapkan lembar soal tes formatif

3.4.1.2Tahap Pelaksanaan Tindakan

(6)

pembelajaran IPA menggunakan model Make a Match berbantuan media Power Point . Observasi ini dilakukan oleh observer, observer mengamati apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat dan apakah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3.4.1.3Refleksi

Pada tahap ini data yang terkumpul dari hasil observasi yang dilakukan akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan refleksi dan untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

Make a Match. Peneliti dan observer menganalisis beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi didalam pelaksanaan siklus 1. Kekurangan yang terjadi pada siklus 1 akan menjadi catatan yang nantinya akan diperbaiki pada siklus II. 3.4.2 Penelitian Siklus II

3.4.2.1Tahap Perencanaan Tidakan

a. Tahap yang dilaksanakan sama dengan perencanaan pada tahap siklus I. Pada siklus ke II ini dilakukan perubahan sesuai dengan kekurangan yang ada pada siklus I. Hal yang dilakukan adalah merancang rencana pelakasanaan pembelajaran, menentukan standar kompetensi kompetensi dasar, menentukan indikator dan menentukan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media Power Point dengan materi batuan dan menyiapkan kartu soal beserta kartu jawaban untuk permainan Make a Match.

b. Tahap kedua yang dilakukan adalah menyiapkan lembar soal tes formatif

3.4.2.2Tahap Pelaksanaan Tindakan

(7)

siswa akan diberi satu kartu yang akan dicocokan dengan teman lainya. Siswa yang tidak dapat menemukan pasangan diberi hukuman. Siklus pertama diakhiri dengan tes formatif. Ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajara IPA menggunakan model pembelajaran Make a Match berbantuan media Power Point. Untuk mengetahui bagaimana guru mengajar dan mengetahui bagaimana kegiatan siswa saat mengikuti pembelajaran maka dilakukan kegiatan pengumpulan data observasi. Data ini untuk menilai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran IPA menggunakan model Make a Match berbantuan media Power Point . Observasi ini dilakukan oleh observer, observer mengamati apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat dan apakah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3.4.2.3Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II, dilaksanakan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung. Tahap ini dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan keurangan pada saat kegiatan pembelajaran. observer menganalisis. Hasil refleksi pada siklus ke II ini dapat menjadi tolok ukur berhasil atau tidakkah pembelajaran IPA menggunakan model

Make a Match berbantuan media Power Point.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Make a Match

berbantuan media Power Point mengenai materi pembentukan tanah, siswa kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1) Dokumentasi

(8)

Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan adalah meminta daftar hasil nilai siswa kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

2) Pengamatan dan Observasi

Menurut Wijaya Kusumah (2012:66) Pengamatan dan observasi adalah pemgambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan instrumen observasi. Pengamatan ini digunakan untuk mengukur sejauh mana guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas siswa kelas 5SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA mengenai proses terbentuknya tanah dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match berbantuan dengan media Power Point.

3) Metode Tes

Menurut Arikunto (2010:193) Tes adalah serentetan pertanyaan atau lathan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi pembelajara IPA mengenai proses terbentuknya tanah menggunakan model pembelajaran Make a Match berbantuan media Power Point.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes evaluasi siswa dan lembar observasi guru dan lembar observasi siwa dalam kegiatan belajar mengajar.

1) Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda yan. Tes ini diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam memahami materi selama mengikuti pembelajaran. berikut adalah kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II.

(9)

Kisi-kisi soal IPA siklus 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indkator No.item Jumlah item

Kisi-Kisi soal IPA siklus II

(10)

Pada tes pilihan ganda ini soal yang dijawab dengan benar mendapat skor 1 sedangkan soal yang dijawab salah mendapatkan skor 0.cara mengitung hasil nilai yang diperoleh siswa berpedoman pada rumus berikut:

Nilai : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100

KKM yang ditetapkan oleh sekolah adalah 70. Berdasarkan KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah, dapat ditentukan siswa yang tuntas dan siswayang tidak tuntas. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut.

a. Tuntas = Nilai ≥70 b. Tidak tuntas = Nilai≤ 70

2) Lembar Observasi

Observi dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Jadi disini peneliti mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar dari awal hingga akhir pembelajaran. instrumen ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang dibuat oleh peneliti dalam RPP.

Observasi ini dilakukan untuk mengamati bagaimana guru dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa menggunakan model pembelajaran Make a Match berbantuan dengan media Power Point. Apakah guru dalam menjelaskan maeri sudah jelas dan sesuai dengan rencana pembelajaran. observasi ini juga mengamati tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas dari awal pembelajaran hingga pembelajaran selesai. Aktivitas siswa yang diamati antarlain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam belajar. Lembar observasi ini berfungsi sebagai refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung, disini peneliti dapat mencatat kelebihan dan kekurangan dalm pembelajaran tersebut dan nantinya akan dilakukan tindak lanjut perbaikan atau pengembangan dalm siklus selanjutnya.

(11)

Bagaimana guru menerapkan model pembelajaran Make a Match dan kemampuan siswa dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru mengunakan model pembelajaran Make a Match

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek Indikator No.item Jumlah

2. Penyampaian 3. Menyampaiakan materi dan mengaitkan materi dengan kehidupan mencari pasangan kartu soal dan jawaban, membimbing siswa dalam presentasi membuat rangkuman dan simpulan, tindak lanjut

18 - 20 3

(12)

Pengamatan aktivitas siswa difokuskan pada kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA menggunakan model Make a Match berbantuan media Power Point dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. kisi-kisi dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut

Tabel 3.5

Kisi-kisi observasi Aktivitas Siwa

No Aspek Indikator No.item Jumlah

1. Persiapan 1. Kesiapan mengikuti pembelajaran,

Menjawab apresepsi guru

1,2 2

2. Kegiatan Inti 1. Memperhatikan guru memyampaikan materi, aktif dalam belajar, siswa disiplin 2. Siswa mencari

pasangan kartu soal dan kartu jawaban, mempresentasikan hasil menjodohkan, menanggapi hasil presentasi teman.

3 - 7

8 - 12

10

3. Penutup 3. Melakukan refleksi, membuat rangkuman dan simpulan, tindak lanjut

13,14 2

(13)

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto (2013:211). Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corected item to total correlatioan)

r < 0,20 = tidak ada validitas 0,20 ≤ r < 0,40 = validitas rendah 0,40 ≤ r ≤ 0,60 = validitas sedang 0,60 ≤ r < 0,80 = validitas tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 = validitas sempurna

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pemngumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya Arikunto(2010:221). Untuk mrngukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 for windows. Rentang indeks dapat dilihat pada dibawah ini

α > 0,9 = sangat bagus α > 0,8 = bagus

α > 0,7 = dapat diterima α > 0,6 = diragukan

α > 0,5 = tidak dapat diterima

3.6.1 Uji Validitas Soal

(14)

dilihat dari jumlah responden. Semakin banyak jumlah siswa maka semakin rendah taraf signifikansinya, dan sebaliknya semakin sedikit siswa semakin tingi taraf signifikansinya. Jumlah siswa di SDN Lemahireng 2 keseluruhan adalah 29 siswa, dari jumlah siswa 29 siswa maka taraf signifikasinya >0,367. Jika taraf signifikasinya >0,367 maka item tersebut dapat dikatakan valid. Jika taraf signifikasinya <0,367 item tersebut dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas siklus I dengan jumlah 30 item soal terdapat 20 soal (1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 29) valid dan 10 item (3,9,10,11,15,22,25,26,28,30) tidak valid. Setelah menguji item dan diketahui item itu valid maka peneliti menggunakan item tersebut dalam tes evaluasi siklus I. Sementara dari hasil uji validitas soal tes siklus II yang berjumlah 30 item yang diujikan terdapat 22 (1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30) valid dan 8 item ( 3, 7, 11, 15, 16, 22, 25, 26) tidak valid. Setelah menguji dan diketahui item itu valid maka penliti mengunakan item tersebut dalam tes evaluasi siklus II

3.6.2 Uji reliabilitas Soal

Uji reliailitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen soal mampu menunjukan konsistensi. Artinya, kapanpun penilaian itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang sama dan hasil tersebut tidak akan berubah. Hasil uji reliabilitas yang dilaksankan di kelas 6 SDN Lemahireng 2 yang dianalisis menggunakan SPSS 21.0 for windows adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(15)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,908 30

Hasil uji reliabilitas pad siklus I mendapatkan hasil perhitungan 0,876, hasil uji vasliditas siklus I tersebut termasuk dalam kategori bagus. Pada uji reliabilitas siklus II mendapatkan hasil 0,908, hasil uji validitas siklus II tesebut termasuk dalam kategori sangat bagus. Dari hasil uji reliabilitas siklus I dan siklus II dapat diartikan bahwa soal tersebut apat digunakan untuk tes evaluasi dalam penelitian.

3.7 Indikator Kinerja

Pada penelitian ini indikator kinerjanya adalah proses pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5. Indikator proses pmebelajaran dan hasil belajar IPA akan dijelaskan sebagai berikut.

3.7.1 Indikator Proses Pembelajaran

Indikator pembelajaran pada penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Make a Match. Indikator pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas guru dan aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hasil ini dapat dilihat dalam lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. lembar observasi guru terdiri dari 20 kriteria penilaian dan lembar observasi siswa terdiri dari 14 kriteria penilaian.

3.7.2 Indikator Hasil Belajar

Idikator hasil pada penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Butuh 1 dengan menerapkan model Make a Match berbantuan dengan media

(16)

3.8 Analisis Data

Gambar

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran
Gambar 3.1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis & taggart dalam Wijaya
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-Kisi soal IPA siklus II
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode AHP dalam penyeleksian mahasiswa berprestasi sehingga dapat mempermudah unsur pimpinan dalam menentukan siapa

Dari pemaparan di atas maka terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan oleh Anniza Farahdina dengan penelitian yang saya teliti yaitu persamaannya

yang beda agama, g) Saling tolong menolong dan peduli terhadap teman yang berbeda agama. 2) Faktor yang mendukung antara lain: a) Pemahaman atas Bhineka Tungal

Perkebunan Nusantara VII (Persero) Lampung yang merupakan suatu analisis dampak budaya organisasi bagi peningkatan kinerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Segala puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi dari tiga jenis ikan yang termasuk famili Cichlidae yaitu jenis oscar.. 1

Data dalam penelitian ini adalah nama-nama kendaraan bermotor yang terdiri dari kendaraan sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus, mobil barang, kendaraan