ANALISIS PERBAIKAN PROSES SUB
PANEL WELDING MENGGUNAKAN
PENDEKATAN LEAN
MANUFACTURING
RIZKIYAH RISTIANTY – 2509100115 PEMBIMBING : PUTU DANA KARNINGSIH, S.T., M. ENG.SC., PH.D KO PEMBIMBING : YUDHA PRASETYAWAN, S.T., M. ENG
2
LATAR BELAKANG
3
Produsen boiler yang
merupakan anak
perusahaan dari
Alstom Power Inc.
Produksi Panel
Proyek Tanjung Bin
Panel
welding
Tube
bending
Panel
attachment
prefab
Panel
assembly
Studi Kasus
SP-1 SP-2 SP-3SP-1/2 = Sub Panel Welding SP-3 = BBC Panel Welding
4
LATAR BELAKANG
5
gap
Terdapat indikasi
keterlambatan
untuk produksi
panel secara keseluruhan
Utilitas mesin
tidak optimal
Setup time Mesin
SP-1 dianggap
cukup lama
2
1
Dibutuhkan sebuah
analisis
untuk melakukan
improvement
sehingga proses produksi panel dapat
meminimalkan keterlambatan
6RUMUSAN MASALAH
Bagaimana
melakukan
perbaikan
proses
sub panel welding untuk
meminimalkan pemborosan
yang
berakibat
pada
keterlambatan
penyelesaian proses
tersebut.
TUJUAN
8
Mengidentifikasi
waste
dan menentukan rekomendasi
perbaikan untuk mengeliminasi waste
1
Menganalisis
setup time
pada mesin SP-1 dan
pergerakan operator
dalam melakukan setup
2
Menganalisis
kinerja mesin
sub panel welding dan
memberikan rekomendasi perbaikan serta analisis
penerapannya dalam upaya peningkatan utilitas mesin
sub panel welding
3
9
LEAN MANUFACTURING
ROOT CAUSE ANALYSIS
SPAGHETTI DIAGRAM
14
METODOLOGI
PENELITIAN
FLOWCHART
PENELITIAN
(1)
15 Mulai Observasi lapangan Merumuskan masalahMenentukan tujuan penelitian Studi literatur
Menyusun Operation Process Chart
Mengidentifikasi waste dan menentukan rekomendasi perbaikan
Tahap Pendahuluan Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data A
FLOWCHART
PENELITIAN
(2)
16
A
Menyusun kesimpulan dan saran
Selesai Tahap Analisis Tahap Kesimpulan dan Saran
Melakukan Analisis Data
Mengidentifikasi aktivitas pada proses setup mesin SP-1 dan mengkategorikan aktivitas
Memetakan kinerja mesin sub panel welding dan memberikan rekomendasi perbaikan
17
PENGUMPULAN,
PENGOLAHAN DATA DAN
OVERVIEW
18Tube
Fin
Sub Panel
Welding
Panel Welding
Machine
TATA LETAK LOKASI PRODUKSI
OVERVIEW
20
No. Input KPI Mesin SP-1 dan SP-2
Proses Output
1
Permukaan fin dan
tube harus bersih
Lebar fin harus sama/konsisten dari pangkal hingga ujung untuk
menghindari adanya kecacatan pengelasan Flash (sisa-sisa pengelasan) harus sudah dibersihkan dari permukaan 2 Diameter kawat las harus disesuaikan dengan
lebar fin yang digunakan 3 Fin harus lurus
sehingga memudahkan penyusunannya sebelum tack weld
(Hanya untuk mesin SP-1)
Contact tip harus segera diganti
apabila lubangnya sudah tidak sesuai dengan spesifikasi
4
Permukaan roller harus bersih dari sisa pengelasan untuk menghindari peluang rusaknya
OPERATION
PROCESS
CHART
Memberikan
gambaran umum
mengenai proses
sub panel
welding
Tube O-2O-3 Tube and fin
fitting
2 menit
Fin
O-1 Mengambil fin 1 menit
O-4 Tack welding 3 menit O-5 Welding (SP-1) 15 menit O-6 O-7 Mengambil tube 1 menit Persiapan welding SP-1 39 detik Mengatur fin guide roll di mesin SP-1 10 detik 21
OPERATION
PROCESS
CHART
Memberikan
gambaran umum
mengenai proses
sub panel
welding
22Pengaturan
posisi sub panel
58 detik
Pengangkutan
sub panel ke
mesin SP-2
14 detik
O-8
Welding (SP-2)
15 menit
O-9
O-10
Persiapan
welding SP-2
6 detik
O-11
O-12
Mengatur fin
guide roll di
mesin SP-2
3 detik
PROCESS ACTIVITY MAPPING
Memberikan gambaran lebih detail sehingga memudahkan dalam
identifikasi waste
23 No . Aktivitas Jumlah Operator Alat/ Mesin Jarak (Meter) Waktu (Menit) O I T D S 1 Menyusun tube 1 - - 0,250 ○ □ → D ▽2 Menyusun fin di antara tube 2 - - 0,500 ○ □ → D ▽ 3 Meluruskan dan merapatkan
posisi fin dan tube 2 - - 0,033
○ □ → D ▽
4 Memberikan pengganjal agar fin
tidak melengkung 1 - - 0,083
○ □ → D ▽ 5 Merapikan ujung tube agar rata 2 - - 0,25 ○ □ → D ▽ 6 Mengukur posisi fin agar sesuai
dengan drawing 1 go-no go tool - 0,083 ○ □ → D ▽ ... 42 Menaikkan roll 2.4 1 - - 0,017 ○ □ → D ▽
PROCESS ACTIVITY MAPPING
Rekap dari semua aktivitas adalah sebagai
berikut :
24
Jenis Aktivitas
Jumlah
Langkah
Total Waktu
(Menit)
Total Jarak
(Meter)
Operation : ○
36
31,383
0
Inspection : □
2
0,133
3
Transportation : →
4
0,933
9,5
Delay : D
0
0
0
Storage : ▽
0
0
0
PENGELOMPOKAN AKTIVITAS
25Necessary
but Non
Value Added
Activity
PENGELOMPOKAN AKTIVITAS
26
PENGELOMPOKAN AKTIVITAS
27
No
. Aktivitas
Waktu (Menit) Jenis Aktivitas Aktual Standar VA NVA NNVA
1 Menyusun tube 0,5 0,5 v
2 Menyusun fin di antara tube 1,5 0,5 v
3 Meluruskan dan merapatkan posisi fin dan
tube 0,83 0,5 v
4 Memberikan pengganjal agar fin tidak
melengkung 0,5 0,5 v
5 Merapikan ujung tube agar rata 0,5 0,5 v 6 Mengukur posisi fin agar sesuai dengan
drawing 0,5 1 v
7 Merapikan fin dan tube agar tidak bergeser 0,5 0,5 v ...
IDENTIFIKASI WASTE
No.
Aktivitas
Keterangan
Jenis Waste
D M W I T EP OP
EH
S
NU
E
KS
A
1
Penggantian
kawat
Operator tidak mengetahui
periode penggantian kawat
v
2 Pengetapan flux
Operator tidak mengetahui
periode pengetapan flux
v
3
Menurunkan
roller
Terjadi penyok (defect jenis
dent) pada tube
v
IDENTIFIKASI AKAR
PENYEBAB
WASTE
29
ROOT CAUSE ANALYSIS
(5 WHY’S)
IDENTIFIKASI AKAR
PENYEBAB
WASTE
30
Aktivitas
Why 1
Why 2
Why 3
Why 4
Why 5
Tube penyok
saat
menurunkan
roller
Terjadi tabrakan
antara roller dan
tube sehingga
menimbulkan
penyok pada tube
Roller diturunkan
bersamaan
dengan ujung
tube yang
melewati bawah
roller
-
-
-
PENILAIAN WASTE
Skala Efek Periode Terjadinya
1 Waste yang terjadi tidak mengakibatkan kecelakaan dan kerugian rendah
Sangat jarang terjadi (peluang terjadi kurang dari 5%)
2 Waste yang terjadi menimbulkan kerugian sedang
Jarang terjadi (peluang terjadi antara 5-25%)
3
Waste yang terjadi menimbulkan kecelakaan kerja ringan yang membutuhkan perawatan dan menimbulkan kerugian
Peluang terjadi antara 25-50%
4
Waste yang terjadi menimbulkan kecelakaan serius, mengurangi kemampuan proses dan menimbulkan kerugian besar
Sering terjadi (peluang terjadi antara 50-75%)
5 Waste yang terjadi menimbulkan efek sangat serius dan menimbulkan kerugian sangat besar
Sangat sering terjadi (peluang terjadi lebih dari 75%)
31
PENILAIAN WASTE
32
No.
Jenis Waste
Total Nilai
Ranking
1 Defect
4
2
2 Motion
4
2
3 Waiting
7
1
4 Inventory
2
4
5 Transportation
3
3
6 Excess Processing
4
2
7 Over Production
2
4
8 Environment, health and
safety
4
2
9 Not utilizing employee's
knowledge, skill and ability
3
3
REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE
33
Jenis
Waste
Waste
Akar Penyebab
Rekomendasi Perbaikan
Defect
Tube penyok
saat
menurunkan
roller
Roller diturunkan bersamaan
dengan ujung tube yang
melewati bawah roller
Menambahkan tube
extension
Terjadi
porosity saat
pengelasan
Fin yang akan digunakan
untuk produksi dikirim dari
warehouse secara bersamaan
di awal sehingga menumpuk
di storage area mesin fin
decoil
Melakukan pengiriman
material ke mesin fin
REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE
34
Jenis
Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan
Motion
Penggantian kawat dan pengetapan flux
Tidak pernah dilakukan pengukuran waktu habisnya
1 roll kawat dan waktu penggantian flux
Membuat jadwal penggantian
flux dan kawat dengan
memperhatikan data historis mengenai periode penggunaan
flux dan kawat Membersihkan
permukaan sub
panel Tidak ada SOP penyimpanan Membuat SOP penyimpanan palu
Melakukan tack weld
REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE
35
Jenis
Waste
Waste
Akar Penyebab
Rekomendasi Perbaikan
Motion
Menyusun fin di
antara tube
Fin yang lebih kecil
akan cenderung
berpilin
Mengatur penyimpanan
fin setelah diproses di
mesin milling
Meluruskan dan
merapatkan posisi
fin dan tube
REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE
36
Jenis Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan
Environment,
Health and
Safety
Operator tidak
menggunakan APD
lengkap ketika
menjalankan proses
produksi
Lingkungan kerja yang
panas
Menambahkan blower
kecil di lokasi
pengelasan
Waiting
Menunggu tube dari
mesin Rothoblast
Kapasitas mesin lebih
kecil dari demand
yang dibutuhkan
untuk proses
berikutnya (fit up)
Menyediakan buffer
sebelum proses fit up
dan pengelasan dimulai
Mesin SP-2
menunggu input
dari mesin SP-1
Pada awal shift, tidak
terdapat buffer
berupa output produk
dari mesin SP-1
Menyediakan buffer
sebanyak 1 unit karena
waktu pengelasan
kedua mesin tersebut
REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE
37
Jenis Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan
Excess Processing
Membersihkan permukaan sub
panel
Pilihan ukuran alat pembersih terbatas
Membuat alat pembersih yang ukurannya dapat disesuaikan dengan lebar fin yang diproduksi
Merenggangkan
side clamp mesin
SP-1
Proses pemotongan
fin dilakukan dengan
mesin milling
Untuk mendapatkan fin dengan ukuran lebar lebih kecil dari yang
biasanya, dilakukan dengan menggunakan material berupa
round fin yang dipipihkan dengan
mesin press
Inventory Pengadaan tube kelonggaran apabila Memberikan terjadi defect
Menerapkan standar EN dalam melakukan proses produksi
PENGURANGAN WAKTU SETUP
MESIN SP-1
38Identifikasi
aktivitas
Menghilangkan
aktivitas non
value added
Pengelompokan
aktivitas
Pengurangan
waktu
IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA
PROSES SETUP MESIN SP-1
No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit) Internal/
External
1 Persiapan 1 10 10 External
2 Mengambil support fin
guide 1 3 13 Internal 3 Setting fin guide I 1 4,5 17,5 Internal
4 Setting roll 1 (bawah) 1 2 19,5 Internal
5 Setting fin guide 2 1 2,25 21,75 Internal
6 Menunggu Manajer 1 1 22,75
7 Setting roll 2 (bawah) 1 0,5 23,25 Internal
8 Setting roll 3 (bawah) 1 3 26,25 External
9 Menggulung kawat 1 1 27,25 Internal
10 Setting roll 2 (atas) 1 3 30,25 Internal
11 Setting roll 1 (atas) 1 3,5 33,75 Internal
IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA
PROSES SETUP MESIN SP-1
No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit)
Internal/ External
12 Memasang support untuk
mengatur ketinggian tube 1 0,5 35,25 Internal 13 Setting torch (4 torch) 1&2 4 39,25 Internal
14 Mengganti contact tip 1&2 2,5 41,75 Internal
15 Mengatur kelurusan fin guide 1&2 7 48,75 Internal
16 Tack weld pada fin guide 1&2 6 54,75 Internal
17 Install roll guide (atas) 1&2 7,5 62,25 Internal
18 Memasang pipa pengeluaran flux 1&2 1 63,25 Internal
19 Memasang kawat (II Coil) 1&2 3,5 66,75 Internal
20 Memasang side clamp 1&2 0,5 67,25 Internal
21 Menunggu trial tube 1&2 10,25 77,5
22 Melakukan trial tube 1&2 2 79,5 Internal
IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA
PROSES SETUP MESIN SP-1
No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit)
Internal/ External
23 Memasang dan mengatur torch,
flux dan side clamp 1&2 6 85,5 Internal
24 Memulai trial welding 1 4,5 90 Internal
25 Menunggu trial tube kedua 1&2 21 111 26 Melakukan trial tube kedua 1&2 4 115 27 Memulai pengelasan tube
kedua 1 3 118
28 Inspeksi 1 1 119 Internal
SPAGHETTI DIAGRAM
EVALUASI
LAYOUT
43Rekomendasi
Perbaikan
Pengurangan frekuensi
pergerakan operator
antara roller 1 dan lokasi
pengelasan
Mendekatkan lokasi
tollbox ke lokasi
pengelasan
BEBAN KERJA OPERATOR
441 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 28
Beban
Kerja
(Menit)
Operator 1
79,75
Operator 2
44,5
PENGURANGAN WAKTU
SETUP
No.
Aktivitas
Operator
(Menit)
Waktu
Akumulasi
(Menit)
1
Persiapan
1&2
5
5
2
Mengambil support fin guide
1
3
9,5
3
Setting fin guide I
2
4,5
4
Setting roll 1 (bottom)
1
2
11,75
5
Setting fin guide 2
2
2,25
7
Setting roll 2 (bawah)
1
0,5
14,75
8
Setting roll 3 (bawah)
2
3
9
Menggulung kawat
1
1
17,75
10
Setting roll 2 (atas)
2
3
11
Setting roll 1 (atas)
1
3,5
24,25
Setting roll 3 (atas)
2
1
25,25
12
Memasang support untuk mengatur
ketinggian tube
1
0,5
25,75
PENGURANGAN WAKTU
SETUP
46
119 MENIT
71,25 MENIT
No.
Aktivitas
Operator
(Menit)
Waktu
Akumulasi
(Menit)
13 Setting torch (4 torch) 1&2 4 29,75
14 Mengganti contact tip 1&2 2,5 32,25
15 Mengatur ketinggian fin guide 1&2 7 39,25
16 Tack weld pada fin guide 1&2 6 45,25
17 Install roll guide (atas) 1&2 7,5 52,75
18 Memasang pipa pengeluaran flux 1&2 1 53,75
19 Memasang kawat (II Coil) 1&2 3,5 57,25
20 Memasang side clamp 1&2 0,5 57,75
22 Melakukan trial tube 1&2 2 59,75
23 Memasang dan mengatur torch, flux dan side clamp 1&2 6 65,75
24 Memulai trial welding 1 4,5 70,25
LOAD BALANCING
Persiapan
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
481
Menyiapkan
Setup toolkit
Setting fin guide I
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
2
49Caliper
Fin guide roll
Fin guide
Mengukur jarak
antara fin guide
dan fin guide roll
Setting fin guide I
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
2
50Go-no-go tool
Fin guide roll
Install roll guide (atas)
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
3
51Pneumatic tool
Mengatur kelurusan fin guide
saat dipasang
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
4
52Mengatur kelurusan fin guide
saat dipasang
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
4
531 set fin guide yang terdiri
dari 2 unit fin guide
Las
Las
Pemasangan kawat
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
5
54Long time
Analisa
menggunakan
Metode SMED
Inspeksi pada hasil trial welding
REKOMENDASI PERBAIKAN
PROSES SETUP
6
55Go-no-go
tool
Fin-tube
UTILITAS MESIN
56Produksi
Non quality
Waiting
Planned
stop
Breakdown
Changeover
UTILITAS MESIN
57Mesin SP-1
Waktu
produksi
di bawah
80%
UTILITAS MESIN
58Mesin SP-2
Waktu
produksi
di bawah
80%
UTILITAS MESIN
59
Planned stop
Changeover
Waktu produksi di bawah
80%
Variansi waktu saat
briefing
Penggantian kawat
membutuhkan waktu
REKOMENDASI PERBAIKAN
60
Penggantian kawat
Menyiapkan kawat
yang telah
dipasang pada
spare roll
sehingga operator dapat langsung
memasang spare roll tersebut
Variansi waktu saat
briefing
Memperjelas
pembagian
kerja
masing-masing operator
Membuat
pembagian waktu
untuk poin-poin yang akan
61
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN
62
Ditemukan 6 dari 9 jenis waste di proses sub
panel welding yaitu
defect
,
motion
,
EHS
,
waiting
,
excess processing
dan
inventory
.
1
Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah
mengganti SOP dari beberapa aktivitas
,
KESIMPULAN
63
Setup time dapat dikurangi dari
119 menit
menjadi
71,25 menit
dengan menerapkan
metode SMED
2
Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah
menggunakan go-no-go tool
dan
KESIMPULAN
64
Berdasarkan data 15 hari pengamatan,
terdapat
4 hari
yang memiliki waktu
produksi per hari
di bawah target
perusahaan sebesar 80%
3
Rendahnya waktu produksi disebabkan
terutama oleh aktivitas
planned stop
dan
SARAN
65
Dalam penelitian mendatang, perlu
dipertimbangkan
aspek biaya
dalam
upaya
menganalisis waste
pada proses
manufaktur
Perlu dilakukan
analisis sejenis
untuk
bagian yang lain
untuk kemudian
dilakukan
analisis komprehensif
untuk
semua bagian secara keseluruhan
66
67
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Quality, (2013), LSS Tool – The Spaghetti Diagram, American Society for Quality, Diambil dari http://www.asqlongisland.org pada tanggal 8 Juli 2013.
Anggraeni, Nyoman Yuni. (2009), Penerapan Metode Penjadwalan Critical Chain dan
Lean Construction dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT. Adhi Kar ya (Persero), Tbk), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
Bayu, I Ketut A gus Indra, (2013), Peningkatan Produktivitas Proses Produksi dengan
Pendekatan Lean Manufacturing pada PT. Joyfresh International, Tugas Akhir,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Depar temen MM&I PT. Alstom Power ESI, (2013) Water wall Panel Fabrication
Sequence, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.
Gaspers, Vincent, (2007), Lean Six Sigma for Manufacturing and Ser vice Industries, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakar ta.
Hazmin, Ibnu N, (2005),Penentuan Kebijakan dan Kegiatan Perawatan dengan
Pendekatan Reliability Centered Maintenance II (RCM II) dan Single Minutes Exchange of Die (SMED) (Studi Kasus pada Mesin Dosin Aparatus di PT. Philips Indonesia), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Hines, P. dan Taylor, D., (2000), Going Lean, Lean Enterprise Research Center Cardiff Business School, USA.
Marhani, M. A., Jaapar, A., & Bari, N. A. A., (2012), “Lean Construction: Towards Enhancing Sustainable Construction in Malaysia”, Procedia -
Social and Behavioral Sciences, Vol. 68, Hal. 87-98.
Order Management PT. Alstom Power ESI, (2013) Plan and Progress Report, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.
PT. Alstom Power ESI, (2013) Single Minute Exchange of Dies, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.
Wignjosoebroto, Sritomo, (2003), Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya.
Zoraya, Adelin Ayu, (2013), Perbaikan Proses Bisnis Pelayanan Penanganan
Gangguan Melalui Pendekatan IDEF0-FMEA dan Root Cause Analysis (Studi Kasus : PT. X), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
PERBANDINGAN WAKTU PRODUKSI
SP-1/2 SP-3 SP-1/2 SP-3 -3- 3 -3- ( -9- ) 5,36 1,79 75% 25% 3 -3- 3 ( 9 ) 5,36 1,79 75% 25% -3- 3 -3 ( - 9 ) 5,36 1,79 75% 25% 3 - 3 (6) 3,57 1,79 67% 33% 3 -3- ( 6- ) 3,57 1,79 67% 33% -3- 3 ( -6 ) 3,57 1,79 67% 33% 2 - 2 ( 4 ) 3,57 1,79 67% 33% 3 - 4 ( 7 ) 3,57 1,79 67% 33% -3- 2 -3- ( - 8 - ) 5,36 1,79 75% 25% -9- 9 -9- ( -27- ) 16,08 5,36 75% 25% -3- 3 -3- 6 -3- 3 -3- ( -24- ) 14,29 3,57 80% 20% 6- 7 -3- 6- ( 22- ) 12,51 7,15 64% 36% -6 -3- 7 -6 ( -22 ) 12,51 7,15 64% 36% -9- 4 -9- ( -22- ) 14,29 5,36 73% 27% -3- 3 -9- 3 -3- ( -21- ) 12,51 3,57 78% 22% 9 -9- 9 -9 (36) 21,44 8,93 71% 29% Waktu (menit/mweld)DETAIL BAHAN BAKU
Circuit
Tube Dimension (mm)
Fin Dimension (mm)
Tebal
Diameter
Terluar
Panjang Tebal
Lebar Panjang
F-19L
5,59
28,58
11750
6
13,4
11633
F-04L
5,59
28,58
14632
6
13,4
14072
F-10L
5,59
28,58
14632
6
13,4
14072
F-04LC
5,59
28,58
12300
6
4.34
11359
JADWAL PRODUKSI
F-19L
F-04L
F-10L
F-04LC
F-10LC
Plan
21-Feb-13 14-Mar-13 09-Apr-13 11-Mar-13 12-Mar-13
Actual 19-Feb-13 02-Apr-13
-
-
-Plan
08-Mar-13 09-Apr-13 30-Apr-13 12-Mar-13 13-Mar-13
Actual 01-Apr-13
-
-
-
-Plan
04-Mar-13 01-Apr-13 22-Apr-13 13-Mar-13 14-Mar-13
Actual 09-Apr-13
-
-
-
-Plan
12-Mar-13 12-Apr-13 03-Mei-13 13-Mar-13 14-Mar-13
Actual
-
-
-
-
-SP-1/2
Start
Finish
Circuit
SP-3
Start
Finish
Keterangan
Plan vs Actual Progress SP-1/2
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1Plan vs Actual Progress F-19L
Plan Actual
Dijadwalkan untuk dimulai pada 21 Februari 2013
Dimulai lebih awal pada
tanggal 19 Februari 2013 Dijadwalkan untuk selesai pada 6 Maret 2013 Baru dapat diselesaikan pada
31 Maret 2013
Plan vs Actual Progress SP-1/2
Plan vs Actual Progress SP-1/2
0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%Plan vs Actual Progress F-04L
Plan Actual
Dijadwalkan untuk mulai dikerjakan pada
14 Maret 2013
Mulai dikerjakan pada 2 April 2013 Dijadwalkan untuk selesai dikerjakan pada 9 April 2013 Diselesaikan pada 27 April 2013
Plan vs Actual Progress SP-1/2
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas
Keterangan
Jenis Waste
D M W I T EP OP EHS
NUE
KSA
1 Penggantian
kawat
mengetahui periode
Operator tidak
penggantian kawat
v
2 Pengetapan
flux
mengetahui periode
Operator tidak
pengetapan flux
v
3 Menurunkan
roller
Terjadi penyok (defect
jenis dent) pada tube
v
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas Keterangan
Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 4 Membersihkan permukaan sub panel
Alat pembersih otomatis memiliki ukuran yang tidak
sesuai dengan ukuran fin (untuk fin circuit F-10LC dan
F-04LC) sehingga operator membersihkan secara manual menggunakan alat pembersih
flash (berbentuk palu)
v
Alat yang digunakan (palu) tidak diletakkan di tempat
yang sudah standar v
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas Keterangan
Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 5 Operator tidak menggunakan APD lengkap ketika menjalankan proses produksi
Beberapa kali terjadi
kecelakaan kerja yang berupa operator terkena percikan
proses gerinda v 6 Terjadi defect porosity pada proses pengelasan
Terjadi porosity akibat permukaan fin yang tidak
bersih v
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas Keterangan
Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 7 Pengadaan tube
Dari PPC sengaja dilebihkan sebanyak 3 unit untuk memberikan allowance apabila terjadi kerusakan
v 8 Menunggu tube dari mesin Rothoblast
Demand lebih tinggi daripada
kapasitas mesin v 9 Mesin SP-2 menunggu input dari mesin SP-1
Input mesin SP-2 merupakan
hasil/output mesin SP-1 v
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas Keterangan
Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 10 Menyusun fin
di antara tube Aktivitas ini memiliki waktu lebih lama dari waktu standar
dikarenakan ukuran fin lebih kecil dari biasanya
v 11 Meluruskan dan merapatkan posisi fin dan
tube v 79
IDENTIFIKASI WASTE
No. Aktivitas Keterangan
Jenis Waste
D M W I T EP OP EH
S
NUE KSA
12 tack weld pada Melakukan fin dan tube
Aktivitas ini memiliki waktu lebih lama dari waktu standar
dikarenakan ukuran fin lebih
kecil dari biasanya
v 13 Merenggangka n side clampmesin SP-1
Lebar fin memiliki perbedaan (tidak konsisten) dari pangkal
hingga ujung, sehingga diperlukan adjusment pada
side clamp untuk mengurangi
peluang defect
v
Steps to do SMED (1)
• Melakukan observasi dan dokumentasi langkah-langkah setup yang diterapkan sekarang. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bantuan video
Analyze
• Memisahkan internal event dan external
Separate
• Mengkonversikan internal event menjadi
external event
Steps to do SMED (2)
• Menjadikan internal event lebih cepat dan
menghilangkan internal adjustment pada
setup
Improve
• Membuat
standar
aktivitas
berdasaran
perbaikan yang telah disusun pada tahap
improve
Standardize
• Melakukan pengendalian aktivitas berdasarkan standar baru, sehingga perbaikan yang telah disusun dapat terus ditingkatkan