• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBAIKAN PROSES SUB PANEL WELDING MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBAIKAN PROSES SUB PANEL WELDING MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBAIKAN PROSES SUB

PANEL WELDING MENGGUNAKAN

PENDEKATAN LEAN

MANUFACTURING

RIZKIYAH RISTIANTY – 2509100115 PEMBIMBING : PUTU DANA KARNINGSIH, S.T., M. ENG.SC., PH.D KO PEMBIMBING : YUDHA PRASETYAWAN, S.T., M. ENG

(2)

2

(3)

LATAR BELAKANG

3

Produsen boiler yang

merupakan anak

perusahaan dari

Alstom Power Inc.

Produksi Panel

Proyek Tanjung Bin

(4)

Panel

welding

Tube

bending

Panel

attachment

prefab

Panel

assembly

Studi Kasus

SP-1 SP-2 SP-3

SP-1/2 = Sub Panel Welding SP-3 = BBC Panel Welding

4

(5)

LATAR BELAKANG

5

gap

Terdapat indikasi

keterlambatan

untuk produksi

panel secara keseluruhan

Utilitas mesin

tidak optimal

Setup time Mesin

SP-1 dianggap

cukup lama

2

1

(6)

Dibutuhkan sebuah

analisis

untuk melakukan

improvement

sehingga proses produksi panel dapat

meminimalkan keterlambatan

6

(7)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana

melakukan

perbaikan

proses

sub panel welding untuk

meminimalkan pemborosan

yang

berakibat

pada

keterlambatan

penyelesaian proses

tersebut.

(8)

TUJUAN

8

Mengidentifikasi

waste

dan menentukan rekomendasi

perbaikan untuk mengeliminasi waste

1

Menganalisis

setup time

pada mesin SP-1 dan

pergerakan operator

dalam melakukan setup

2

Menganalisis

kinerja mesin

sub panel welding dan

memberikan rekomendasi perbaikan serta analisis

penerapannya dalam upaya peningkatan utilitas mesin

sub panel welding

3

(9)

9

(10)

LEAN MANUFACTURING

(11)

ROOT CAUSE ANALYSIS

(12)

SPAGHETTI DIAGRAM

(13)
(14)

14

METODOLOGI

PENELITIAN

(15)

FLOWCHART

PENELITIAN

(1)

15 Mulai Observasi lapangan Merumuskan masalah

Menentukan tujuan penelitian Studi literatur

Menyusun Operation Process Chart

Mengidentifikasi waste dan menentukan rekomendasi perbaikan

Tahap Pendahuluan Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data A

(16)

FLOWCHART

PENELITIAN

(2)

16

A

Menyusun kesimpulan dan saran

Selesai Tahap Analisis Tahap Kesimpulan dan Saran

Melakukan Analisis Data

Mengidentifikasi aktivitas pada proses setup mesin SP-1 dan mengkategorikan aktivitas

Memetakan kinerja mesin sub panel welding dan memberikan rekomendasi perbaikan

(17)

17

PENGUMPULAN,

PENGOLAHAN DATA DAN

(18)

OVERVIEW

18

Tube

Fin

Sub Panel

Welding

Panel Welding

Machine

(19)

TATA LETAK LOKASI PRODUKSI

(20)

OVERVIEW

20

No. Input KPI Mesin SP-1 dan SP-2

Proses Output

1

Permukaan fin dan

tube harus bersih

Lebar fin harus sama/konsisten dari pangkal hingga ujung untuk

menghindari adanya kecacatan pengelasan Flash (sisa-sisa pengelasan) harus sudah dibersihkan dari permukaan 2 Diameter kawat las harus disesuaikan dengan

lebar fin yang digunakan 3 Fin harus lurus

sehingga memudahkan penyusunannya sebelum tack weld

(Hanya untuk mesin SP-1)

Contact tip harus segera diganti

apabila lubangnya sudah tidak sesuai dengan spesifikasi

4

Permukaan roller harus bersih dari sisa pengelasan untuk menghindari peluang rusaknya

(21)

OPERATION

PROCESS

CHART

Memberikan

gambaran umum

mengenai proses

sub panel

welding

Tube O-2

O-3 Tube and fin

fitting

2 menit

Fin

O-1 Mengambil fin 1 menit

O-4 Tack welding 3 menit O-5 Welding (SP-1) 15 menit O-6 O-7 Mengambil tube 1 menit Persiapan welding SP-1 39 detik Mengatur fin guide roll di mesin SP-1 10 detik 21

(22)

OPERATION

PROCESS

CHART

Memberikan

gambaran umum

mengenai proses

sub panel

welding

22

Pengaturan

posisi sub panel

58 detik

Pengangkutan

sub panel ke

mesin SP-2

14 detik

O-8

Welding (SP-2)

15 menit

O-9

O-10

Persiapan

welding SP-2

6 detik

O-11

O-12

Mengatur fin

guide roll di

mesin SP-2

3 detik

(23)

PROCESS ACTIVITY MAPPING

Memberikan gambaran lebih detail sehingga memudahkan dalam

identifikasi waste

23 No . Aktivitas Jumlah Operator Alat/ Mesin Jarak (Meter) Waktu (Menit) O I T D S 1 Menyusun tube 1 - - 0,250 ○ □ → D ▽

2 Menyusun fin di antara tube 2 - - 0,500 ○ □ → D ▽ 3 Meluruskan dan merapatkan

posisi fin dan tube 2 - - 0,033

□ → D ▽

4 Memberikan pengganjal agar fin

tidak melengkung 1 - - 0,083

□ → D ▽ 5 Merapikan ujung tube agar rata 2 - - 0,25 ○ □ → D ▽ 6 Mengukur posisi fin agar sesuai

dengan drawing 1 go-no go tool - 0,083 ○ □ → D ▽ ... 42 Menaikkan roll 2.4 1 - - 0,017 ○ □ → D ▽

(24)

PROCESS ACTIVITY MAPPING

Rekap dari semua aktivitas adalah sebagai

berikut :

24

Jenis Aktivitas

Jumlah

Langkah

Total Waktu

(Menit)

Total Jarak

(Meter)

Operation : ○

36

31,383

0

Inspection : □

2

0,133

3

Transportation : →

4

0,933

9,5

Delay : D

0

0

0

Storage : ▽

0

0

0

(25)

PENGELOMPOKAN AKTIVITAS

25

Necessary

but Non

Value Added

Activity

(26)

PENGELOMPOKAN AKTIVITAS

26

(27)

PENGELOMPOKAN AKTIVITAS

27

No

. Aktivitas

Waktu (Menit) Jenis Aktivitas Aktual Standar VA NVA NNVA

1 Menyusun tube 0,5 0,5 v

2 Menyusun fin di antara tube 1,5 0,5 v

3 Meluruskan dan merapatkan posisi fin dan

tube 0,83 0,5 v

4 Memberikan pengganjal agar fin tidak

melengkung 0,5 0,5 v

5 Merapikan ujung tube agar rata 0,5 0,5 v 6 Mengukur posisi fin agar sesuai dengan

drawing 0,5 1 v

7 Merapikan fin dan tube agar tidak bergeser 0,5 0,5 v ...

(28)

IDENTIFIKASI WASTE

No.

Aktivitas

Keterangan

Jenis Waste

D M W I T EP OP

EH

S

NU

E

KS

A

1

Penggantian

kawat

Operator tidak mengetahui

periode penggantian kawat

v

2 Pengetapan flux

Operator tidak mengetahui

periode pengetapan flux

v

3

Menurunkan

roller

Terjadi penyok (defect jenis

dent) pada tube

v

(29)

IDENTIFIKASI AKAR

PENYEBAB

WASTE

29

ROOT CAUSE ANALYSIS

(5 WHY’S)

(30)

IDENTIFIKASI AKAR

PENYEBAB

WASTE

30

Aktivitas

Why 1

Why 2

Why 3

Why 4

Why 5

Tube penyok

saat

menurunkan

roller

Terjadi tabrakan

antara roller dan

tube sehingga

menimbulkan

penyok pada tube

Roller diturunkan

bersamaan

dengan ujung

tube yang

melewati bawah

roller

-

-

-

(31)

PENILAIAN WASTE

Skala Efek Periode Terjadinya

1 Waste yang terjadi tidak mengakibatkan kecelakaan dan kerugian rendah

Sangat jarang terjadi (peluang terjadi kurang dari 5%)

2 Waste yang terjadi menimbulkan kerugian sedang

Jarang terjadi (peluang terjadi antara 5-25%)

3

Waste yang terjadi menimbulkan kecelakaan kerja ringan yang membutuhkan perawatan dan menimbulkan kerugian

Peluang terjadi antara 25-50%

4

Waste yang terjadi menimbulkan kecelakaan serius, mengurangi kemampuan proses dan menimbulkan kerugian besar

Sering terjadi (peluang terjadi antara 50-75%)

5 Waste yang terjadi menimbulkan efek sangat serius dan menimbulkan kerugian sangat besar

Sangat sering terjadi (peluang terjadi lebih dari 75%)

31

(32)

PENILAIAN WASTE

32

No.

Jenis Waste

Total Nilai

Ranking

1 Defect

4

2

2 Motion

4

2

3 Waiting

7

1

4 Inventory

2

4

5 Transportation

3

3

6 Excess Processing

4

2

7 Over Production

2

4

8 Environment, health and

safety

4

2

9 Not utilizing employee's

knowledge, skill and ability

3

3

(33)

REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE

33

Jenis

Waste

Waste

Akar Penyebab

Rekomendasi Perbaikan

Defect

Tube penyok

saat

menurunkan

roller

Roller diturunkan bersamaan

dengan ujung tube yang

melewati bawah roller

Menambahkan tube

extension

Terjadi

porosity saat

pengelasan

Fin yang akan digunakan

untuk produksi dikirim dari

warehouse secara bersamaan

di awal sehingga menumpuk

di storage area mesin fin

decoil

Melakukan pengiriman

material ke mesin fin

(34)

REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE

34

Jenis

Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan

Motion

Penggantian kawat dan pengetapan flux

Tidak pernah dilakukan pengukuran waktu habisnya

1 roll kawat dan waktu penggantian flux

Membuat jadwal penggantian

flux dan kawat dengan

memperhatikan data historis mengenai periode penggunaan

flux dan kawat Membersihkan

permukaan sub

panel Tidak ada SOP penyimpanan Membuat SOP penyimpanan palu

Melakukan tack weld

(35)

REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE

35

Jenis

Waste

Waste

Akar Penyebab

Rekomendasi Perbaikan

Motion

Menyusun fin di

antara tube

Fin yang lebih kecil

akan cenderung

berpilin

Mengatur penyimpanan

fin setelah diproses di

mesin milling

Meluruskan dan

merapatkan posisi

fin dan tube

(36)

REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE

36

Jenis Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan

Environment,

Health and

Safety

Operator tidak

menggunakan APD

lengkap ketika

menjalankan proses

produksi

Lingkungan kerja yang

panas

Menambahkan blower

kecil di lokasi

pengelasan

Waiting

Menunggu tube dari

mesin Rothoblast

Kapasitas mesin lebih

kecil dari demand

yang dibutuhkan

untuk proses

berikutnya (fit up)

Menyediakan buffer

sebelum proses fit up

dan pengelasan dimulai

Mesin SP-2

menunggu input

dari mesin SP-1

Pada awal shift, tidak

terdapat buffer

berupa output produk

dari mesin SP-1

Menyediakan buffer

sebanyak 1 unit karena

waktu pengelasan

kedua mesin tersebut

(37)

REKOMENDASI PERBAIKAN WASTE

37

Jenis Waste Waste Akar Penyebab Rekomendasi Perbaikan

Excess Processing

Membersihkan permukaan sub

panel

Pilihan ukuran alat pembersih terbatas

Membuat alat pembersih yang ukurannya dapat disesuaikan dengan lebar fin yang diproduksi

Merenggangkan

side clamp mesin

SP-1

Proses pemotongan

fin dilakukan dengan

mesin milling

Untuk mendapatkan fin dengan ukuran lebar lebih kecil dari yang

biasanya, dilakukan dengan menggunakan material berupa

round fin yang dipipihkan dengan

mesin press

Inventory Pengadaan tube kelonggaran apabila Memberikan terjadi defect

Menerapkan standar EN dalam melakukan proses produksi

(38)

PENGURANGAN WAKTU SETUP

MESIN SP-1

38

Identifikasi

aktivitas

Menghilangkan

aktivitas non

value added

Pengelompokan

aktivitas

Pengurangan

waktu

(39)

IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA

PROSES SETUP MESIN SP-1

No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit) Internal/

External

1 Persiapan 1 10 10 External

2 Mengambil support fin

guide 1 3 13 Internal 3 Setting fin guide I 1 4,5 17,5 Internal

4 Setting roll 1 (bawah) 1 2 19,5 Internal

5 Setting fin guide 2 1 2,25 21,75 Internal

6 Menunggu Manajer 1 1 22,75

7 Setting roll 2 (bawah) 1 0,5 23,25 Internal

8 Setting roll 3 (bawah) 1 3 26,25 External

9 Menggulung kawat 1 1 27,25 Internal

10 Setting roll 2 (atas) 1 3 30,25 Internal

11 Setting roll 1 (atas) 1 3,5 33,75 Internal

(40)

IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA

PROSES SETUP MESIN SP-1

No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit)

Internal/ External

12 Memasang support untuk

mengatur ketinggian tube 1 0,5 35,25 Internal 13 Setting torch (4 torch) 1&2 4 39,25 Internal

14 Mengganti contact tip 1&2 2,5 41,75 Internal

15 Mengatur kelurusan fin guide 1&2 7 48,75 Internal

16 Tack weld pada fin guide 1&2 6 54,75 Internal

17 Install roll guide (atas) 1&2 7,5 62,25 Internal

18 Memasang pipa pengeluaran flux 1&2 1 63,25 Internal

19 Memasang kawat (II Coil) 1&2 3,5 66,75 Internal

20 Memasang side clamp 1&2 0,5 67,25 Internal

21 Menunggu trial tube 1&2 10,25 77,5

22 Melakukan trial tube 1&2 2 79,5 Internal

(41)

IDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA

PROSES SETUP MESIN SP-1

No. Aktivitas Operator Waktu (Menit) Akumulasi (Menit)

Internal/ External

23 Memasang dan mengatur torch,

flux dan side clamp 1&2 6 85,5 Internal

24 Memulai trial welding 1 4,5 90 Internal

25 Menunggu trial tube kedua 1&2 21 111 26 Melakukan trial tube kedua 1&2 4 115 27 Memulai pengelasan tube

kedua 1 3 118

28 Inspeksi 1 1 119 Internal

(42)

SPAGHETTI DIAGRAM

(43)

EVALUASI

LAYOUT

43

Rekomendasi

Perbaikan

Pengurangan frekuensi

pergerakan operator

antara roller 1 dan lokasi

pengelasan

Mendekatkan lokasi

tollbox ke lokasi

pengelasan

(44)

BEBAN KERJA OPERATOR

44

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 28

Beban

Kerja

(Menit)

Operator 1

79,75

Operator 2

44,5

(45)

PENGURANGAN WAKTU

SETUP

No.

Aktivitas

Operator

(Menit)

Waktu

Akumulasi

(Menit)

1

Persiapan

1&2

5

5

2

Mengambil support fin guide

1

3

9,5

3

Setting fin guide I

2

4,5

4

Setting roll 1 (bottom)

1

2

11,75

5

Setting fin guide 2

2

2,25

7

Setting roll 2 (bawah)

1

0,5

14,75

8

Setting roll 3 (bawah)

2

3

9

Menggulung kawat

1

1

17,75

10

Setting roll 2 (atas)

2

3

11

Setting roll 1 (atas)

1

3,5

24,25

Setting roll 3 (atas)

2

1

25,25

12

Memasang support untuk mengatur

ketinggian tube

1

0,5

25,75

(46)

PENGURANGAN WAKTU

SETUP

46

119 MENIT

71,25 MENIT

No.

Aktivitas

Operator

(Menit)

Waktu

Akumulasi

(Menit)

13 Setting torch (4 torch) 1&2 4 29,75

14 Mengganti contact tip 1&2 2,5 32,25

15 Mengatur ketinggian fin guide 1&2 7 39,25

16 Tack weld pada fin guide 1&2 6 45,25

17 Install roll guide (atas) 1&2 7,5 52,75

18 Memasang pipa pengeluaran flux 1&2 1 53,75

19 Memasang kawat (II Coil) 1&2 3,5 57,25

20 Memasang side clamp 1&2 0,5 57,75

22 Melakukan trial tube 1&2 2 59,75

23 Memasang dan mengatur torch, flux dan side clamp 1&2 6 65,75

24 Memulai trial welding 1 4,5 70,25

(47)

LOAD BALANCING

(48)

Persiapan

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

48

1

Menyiapkan

Setup toolkit

(49)

Setting fin guide I

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

2

49

Caliper

Fin guide roll

Fin guide

Mengukur jarak

antara fin guide

dan fin guide roll

(50)

Setting fin guide I

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

2

50

Go-no-go tool

Fin guide roll

(51)

Install roll guide (atas)

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

3

51

Pneumatic tool

(52)

Mengatur kelurusan fin guide

saat dipasang

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

4

52

(53)

Mengatur kelurusan fin guide

saat dipasang

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

4

53

1 set fin guide yang terdiri

dari 2 unit fin guide

Las

Las

(54)

Pemasangan kawat

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

5

54

Long time

Analisa

menggunakan

Metode SMED

(55)

Inspeksi pada hasil trial welding

REKOMENDASI PERBAIKAN

PROSES SETUP

6

55

Go-no-go

tool

Fin-tube

(56)

UTILITAS MESIN

56

Produksi

Non quality

Waiting

Planned

stop

Breakdown

Changeover

(57)

UTILITAS MESIN

57

Mesin SP-1

Waktu

produksi

di bawah

80%

(58)

UTILITAS MESIN

58

Mesin SP-2

Waktu

produksi

di bawah

80%

(59)

UTILITAS MESIN

59

Planned stop

Changeover

Waktu produksi di bawah

80%

Variansi waktu saat

briefing

Penggantian kawat

membutuhkan waktu

(60)

REKOMENDASI PERBAIKAN

60

Penggantian kawat

Menyiapkan kawat

yang telah

dipasang pada

spare roll

sehingga operator dapat langsung

memasang spare roll tersebut

Variansi waktu saat

briefing

Memperjelas

pembagian

kerja

masing-masing operator

Membuat

pembagian waktu

untuk poin-poin yang akan

(61)

61

KESIMPULAN DAN

SARAN

(62)

KESIMPULAN

62

Ditemukan 6 dari 9 jenis waste di proses sub

panel welding yaitu

defect

,

motion

,

EHS

,

waiting

,

excess processing

dan

inventory

.

1

Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah

mengganti SOP dari beberapa aktivitas

,

(63)

KESIMPULAN

63

Setup time dapat dikurangi dari

119 menit

menjadi

71,25 menit

dengan menerapkan

metode SMED

2

Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah

menggunakan go-no-go tool

dan

(64)

KESIMPULAN

64

Berdasarkan data 15 hari pengamatan,

terdapat

4 hari

yang memiliki waktu

produksi per hari

di bawah target

perusahaan sebesar 80%

3

Rendahnya waktu produksi disebabkan

terutama oleh aktivitas

planned stop

dan

(65)

SARAN

65

Dalam penelitian mendatang, perlu

dipertimbangkan

aspek biaya

dalam

upaya

menganalisis waste

pada proses

manufaktur

Perlu dilakukan

analisis sejenis

untuk

bagian yang lain

untuk kemudian

dilakukan

analisis komprehensif

untuk

semua bagian secara keseluruhan

(66)

66

(67)

67

DAFTAR PUSTAKA

American Society for Quality, (2013), LSS Tool – The Spaghetti Diagram, American Society for Quality, Diambil dari http://www.asqlongisland.org pada tanggal 8 Juli 2013.

Anggraeni, Nyoman Yuni. (2009), Penerapan Metode Penjadwalan Critical Chain dan

Lean Construction dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT. Adhi Kar ya (Persero), Tbk), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya.

Bayu, I Ketut A gus Indra, (2013), Peningkatan Produktivitas Proses Produksi dengan

Pendekatan Lean Manufacturing pada PT. Joyfresh International, Tugas Akhir,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Depar temen MM&I PT. Alstom Power ESI, (2013) Water wall Panel Fabrication

Sequence, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.

Gaspers, Vincent, (2007), Lean Six Sigma for Manufacturing and Ser vice Industries, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakar ta.

Hazmin, Ibnu N, (2005),Penentuan Kebijakan dan Kegiatan Perawatan dengan

Pendekatan Reliability Centered Maintenance II (RCM II) dan Single Minutes Exchange of Die (SMED) (Studi Kasus pada Mesin Dosin Aparatus di PT. Philips Indonesia), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

(68)

68

DAFTAR PUSTAKA

Hines, P. dan Taylor, D., (2000), Going Lean, Lean Enterprise Research Center Cardiff Business School, USA.

Marhani, M. A., Jaapar, A., & Bari, N. A. A., (2012), “Lean Construction: Towards Enhancing Sustainable Construction in Malaysia”, Procedia -

Social and Behavioral Sciences, Vol. 68, Hal. 87-98.

Order Management PT. Alstom Power ESI, (2013) Plan and Progress Report, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.

PT. Alstom Power ESI, (2013) Single Minute Exchange of Dies, PT. Alstom Power ESI, Surabaya.

Wignjosoebroto, Sritomo, (2003), Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya.

Zoraya, Adelin Ayu, (2013), Perbaikan Proses Bisnis Pelayanan Penanganan

Gangguan Melalui Pendekatan IDEF0-FMEA dan Root Cause Analysis (Studi Kasus : PT. X), Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

(69)
(70)

PERBANDINGAN WAKTU PRODUKSI

SP-1/2 SP-3 SP-1/2 SP-3 -3- 3 -3- ( -9- ) 5,36 1,79 75% 25% 3 -3- 3 ( 9 ) 5,36 1,79 75% 25% -3- 3 -3 ( - 9 ) 5,36 1,79 75% 25% 3 - 3 (6) 3,57 1,79 67% 33% 3 -3- ( 6- ) 3,57 1,79 67% 33% -3- 3 ( -6 ) 3,57 1,79 67% 33% 2 - 2 ( 4 ) 3,57 1,79 67% 33% 3 - 4 ( 7 ) 3,57 1,79 67% 33% -3- 2 -3- ( - 8 - ) 5,36 1,79 75% 25% -9- 9 -9- ( -27- ) 16,08 5,36 75% 25% -3- 3 -3- 6 -3- 3 -3- ( -24- ) 14,29 3,57 80% 20% 6- 7 -3- 6- ( 22- ) 12,51 7,15 64% 36% -6 -3- 7 -6 ( -22 ) 12,51 7,15 64% 36% -9- 4 -9- ( -22- ) 14,29 5,36 73% 27% -3- 3 -9- 3 -3- ( -21- ) 12,51 3,57 78% 22% 9 -9- 9 -9 (36) 21,44 8,93 71% 29% Waktu (menit/mweld)

(71)

DETAIL BAHAN BAKU

Circuit

Tube Dimension (mm)

Fin Dimension (mm)

Tebal

Diameter

Terluar

Panjang Tebal

Lebar Panjang

F-19L

5,59

28,58

11750

6

13,4

11633

F-04L

5,59

28,58

14632

6

13,4

14072

F-10L

5,59

28,58

14632

6

13,4

14072

F-04LC

5,59

28,58

12300

6

4.34

11359

(72)

JADWAL PRODUKSI

F-19L

F-04L

F-10L

F-04LC

F-10LC

Plan

21-Feb-13 14-Mar-13 09-Apr-13 11-Mar-13 12-Mar-13

Actual 19-Feb-13 02-Apr-13

-

-

-Plan

08-Mar-13 09-Apr-13 30-Apr-13 12-Mar-13 13-Mar-13

Actual 01-Apr-13

-

-

-

-Plan

04-Mar-13 01-Apr-13 22-Apr-13 13-Mar-13 14-Mar-13

Actual 09-Apr-13

-

-

-

-Plan

12-Mar-13 12-Apr-13 03-Mei-13 13-Mar-13 14-Mar-13

Actual

-

-

-

-

-SP-1/2

Start

Finish

Circuit

SP-3

Start

Finish

Keterangan

(73)

Plan vs Actual Progress SP-1/2

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

Plan vs Actual Progress F-19L

Plan Actual

Dijadwalkan untuk dimulai pada 21 Februari 2013

Dimulai lebih awal pada

tanggal 19 Februari 2013 Dijadwalkan untuk selesai pada 6 Maret 2013 Baru dapat diselesaikan pada

31 Maret 2013

Plan vs Actual Progress SP-1/2

(74)

Plan vs Actual Progress SP-1/2

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%

Plan vs Actual Progress F-04L

Plan Actual

Dijadwalkan untuk mulai dikerjakan pada

14 Maret 2013

Mulai dikerjakan pada 2 April 2013 Dijadwalkan untuk selesai dikerjakan pada 9 April 2013 Diselesaikan pada 27 April 2013

Plan vs Actual Progress SP-1/2

(75)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas

Keterangan

Jenis Waste

D M W I T EP OP EHS

NUE

KSA

1 Penggantian

kawat

mengetahui periode

Operator tidak

penggantian kawat

v

2 Pengetapan

flux

mengetahui periode

Operator tidak

pengetapan flux

v

3 Menurunkan

roller

Terjadi penyok (defect

jenis dent) pada tube

v

(76)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas Keterangan

Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 4 Membersihkan permukaan sub panel

Alat pembersih otomatis memiliki ukuran yang tidak

sesuai dengan ukuran fin (untuk fin circuit F-10LC dan

F-04LC) sehingga operator membersihkan secara manual menggunakan alat pembersih

flash (berbentuk palu)

v

Alat yang digunakan (palu) tidak diletakkan di tempat

yang sudah standar v

(77)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas Keterangan

Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 5 Operator tidak menggunakan APD lengkap ketika menjalankan proses produksi

Beberapa kali terjadi

kecelakaan kerja yang berupa operator terkena percikan

proses gerinda v 6 Terjadi defect porosity pada proses pengelasan

Terjadi porosity akibat permukaan fin yang tidak

bersih v

(78)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas Keterangan

Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 7 Pengadaan tube

Dari PPC sengaja dilebihkan sebanyak 3 unit untuk memberikan allowance apabila terjadi kerusakan

v 8 Menunggu tube dari mesin Rothoblast

Demand lebih tinggi daripada

kapasitas mesin v 9 Mesin SP-2 menunggu input dari mesin SP-1

Input mesin SP-2 merupakan

hasil/output mesin SP-1 v

(79)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas Keterangan

Jenis Waste D M W I T EP OP EH S NUE KSA 10 Menyusun fin

di antara tube Aktivitas ini memiliki waktu lebih lama dari waktu standar

dikarenakan ukuran fin lebih kecil dari biasanya

v 11 Meluruskan dan merapatkan posisi fin dan

tube v 79

(80)

IDENTIFIKASI WASTE

No. Aktivitas Keterangan

Jenis Waste

D M W I T EP OP EH

S

NUE KSA

12 tack weld pada Melakukan fin dan tube

Aktivitas ini memiliki waktu lebih lama dari waktu standar

dikarenakan ukuran fin lebih

kecil dari biasanya

v 13 Merenggangka n side clampmesin SP-1

Lebar fin memiliki perbedaan (tidak konsisten) dari pangkal

hingga ujung, sehingga diperlukan adjusment pada

side clamp untuk mengurangi

peluang defect

v

(81)

Steps to do SMED (1)

• Melakukan observasi dan dokumentasi langkah-langkah setup yang diterapkan sekarang. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bantuan video

Analyze

• Memisahkan internal event dan external

Separate

• Mengkonversikan internal event menjadi

external event

(82)

Steps to do SMED (2)

• Menjadikan internal event lebih cepat dan

menghilangkan internal adjustment pada

setup

Improve

• Membuat

standar

aktivitas

berdasaran

perbaikan yang telah disusun pada tahap

improve

Standardize

• Melakukan pengendalian aktivitas berdasarkan standar baru, sehingga perbaikan yang telah disusun dapat terus ditingkatkan

Referensi

Dokumen terkait

Mengevaluasi kinerja unit Clearator instalasi Pengolahan Air PDAM Ngagel I yang meliputi, Kualitas kekeruhan air efluen Clearator, Volume pembuangan lumpur otomatis

Faktor lain juga sangat menentukan keberhasilan riset saya di Jepang adalah; saya memulai riset ketika laboratorium hanya memiliki empat orang peneliti (profesor,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kompetensi pegawai tidak berpengaruh signifikan terhadap promosi jabatan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Sebagai contoh jika graf tree pada gambar 3.3 dapat dilabeli dengan pelabelan titik dan sisi 1, 2, 3, .., 17, maka graf tree tersebut disebut konsekutif.

Untuk memperoleh kekerasan permukaan , tahan aus dan mempunyai inti yang ulet serta tangguh maka, Carburizing adalah salah satu cara perlakuan yang dapat diberikan pada baja

Suatu perjanjian, selama itu telah disepakati oleh kedua belah pihak dan juga sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum hukum internasional, maka perjanjian tersebut

Identifikasi Masalah Di dalam penelitian kali ini, penulis ingin menganalisa Putusan Pengadilan Agama Kaban Jahe Nomor 2/Pdt.G/2011/PA.Kbj yang di dalamnya memuat suatu putusan

Membagi mahasiswa dalam kelompok @ 5 mahasiswa untuk melakukan bedah kasus dari penelitian eksperimen yang diberikan; menganalisa desain eksperimental.. Contoh peneltian