• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Kakawin Bharatyuda ke Hikayat Pandawa Lima dan Geguritan Bharatayuda- Episode Rsi Drono Gugur di Kuruksetra.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dari Kakawin Bharatyuda ke Hikayat Pandawa Lima dan Geguritan Bharatayuda- Episode Rsi Drono Gugur di Kuruksetra."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

i

DARI KAKAWIN BHARATAYUDA

KE HIKAYAT PANDAWA LIMA DAN GEGURITAN BHARATAYUDA : EPISODE RSI DRONO GUGUR

DI KURUKSETRA

OLEH :

I MADE SOREYANA

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

(2)

i

KATA PENGANTAR

Berkatasung wara nugrahaIdaSangHyangWidi Wasa,TuhanYang Maha Esa,maka penelitian yang berjudul“CitraTokoh Resi Drono Pada beberapaTeks Wayang” dapat terwujud.

Penelitian inimenginplikasikau bagaimana eksistensi tokohResi Drono pada teks Wayangsepertidalan Hikayat Pandawa Lima,Gepuritan Baratayudadalam kaitaanyadengansumbernya Kakawin Baratayuda.Penelitianininencoba melihat keajegan,kesinambungandan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan sosio budaya penyambut teks itu.

Padakesempatan ini penulismenyampaikanucapanterima kasih kepadasemua pihak yangikut membantu penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penelitianini belumsempurna. Oleh karena itu segalasarandankritiksangatpenulis harapkan.Semoga penelitian inibermanfaatbagi khalayak.

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Penelitian Sebelumnya dan Landasan Teori ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 6

BAB II RESI DRONO GUGUR DI KURUKSETRA ... 8

2.1 Episode Resi Drono sebagai Kepala Perang ... 8

2.2 Episode Resi Drono Gugur di Kuruksetra ... 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

3.1 Kesimpulan ... 34

3.2 Saran – Saran ... 34

(4)

1 BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan dokumentasisastralamayang sangatbanyak dan beranekaragam itu berasaldarizaman lampaudan direkam dalam berbagai wujudseperti padabatu bertulis,candi-candiatau peninggalan-peninggalan lainnya.Demikian pula naskah-naskah lama merupakan sebagian darirekaman budaya itu.Kekayaan itu

adayangterekam dalam daun lonter,kulit

kayu,daluwang(kertasJawa),rotan,bambu,kertas(Eropa), dansebagainya.Naskah-naskah lamaperludipeliharadengan baikuntuk kepentingan inventarisasi,sumber informasi,dan sumber lainnya.Darisinilah akantumbuh kecintaanterhadap sastralama.Didalamsastralamaterkandung buah pikiran, ajaran budipekerti,nasihat(petuah petitih),hiburan,pantangan,dansebagainya,termasuk

kehidupan keagamaanmereka

padawaktuitu(BarorohBaried,1978:iii).Untukmengetahui

tuanganpikirandanperasaansertaberbagaisikaphidup masyarakatIndonesiayang beranekaragamitu,salah satu diantaranya ialah melaluipemahaman hasilsastranya.

Penelitianiniinginmenjawabharapan itu.Selanjutnya penelitianiniingin

memahamiceritawayang,sebuahbentuk cerita

klasikyangamatpopulersejakzamanlama

kinidanmenarikminatmasyarakatluas.Cerita ini sangat menariktidak

(5)

2

dewasa),tetapijugasebagaibahanpertunjukkanbaiklewat mediaelektronik maupun nonelektronika.

Sebagai bahan bacaan dan pertunjukkan, cerita wayang seringkali mengalami pergeseran-pergeseran. Pergeseran-pergeseran ini acapkali terjadi pada jalan cerita (alur) besar atau kecil, peran tokoh dan sebagainya. Pergeseran itu akan tetap dan terus terjadi karena disesuaikan dengan sosio budaya masyarakat pengadaptasi oerita itu.

Lewatjuduliniterekeplisitkan peranan tokohDrono dalam berbagaitekswayang dengansegalatransformasinya. ResiDronoadalahtokoh andalan dan dijunjungtinggioleh Pandawaterlebih lagi Korawa.Disampingsebagaiorangtua dan guru bagi Korawadan Pandawa,ResiDronotermasuktokoh yangsaktimandragunadantidak

akanterkalahken oleh.siapapun.Dalarn perang

(6)

3

akhirnyameninggal dunia. Demikianlahtersurat

gugurnyaResiDronosepertidikisahksn padaadikarya Mahabaratayuda.

Adabeberapapertimbangan mengapadipilihnyaepisode ResiDronogugur di Kuruksetrasebagai bahan kajian.Pertama, episodeini mengisahkan perang yangsangattragisantara murid(Arjuna/Pandawa)melawanguru yangdijunjungnya(Resi Drono).Kedua,perang dahsyat iniberlangsunglewatstrategi yang licik dariKresna.Ketiga,adanyatokoh gajah(Aswatama) sebagaitameng untuk menutupikelicikan itu.

Sebagaimanadiketahui,ceritaMahabaratadalampenyebarannyabanyakdisadu r kedalam berbagaibentukdanbahasa. Delam khazanahsastraMelayu dikenalHikayatPandawaLima,

HikayatPandawa,HikayatPandawaJaya,HikayatPandawaKali-

ma(LiawYockFang,1975:57-58).DipihaklaindijumpaiHikayatPandawaLebur,Hikayat

Angkawijaya,HikayatDarmawangsayang dipandangsebagaiceritayang menyimpandarijalan ceritayangbiasa(Liaw YockPang,1975:58).

Selain dalamkhezanahsastraMelayu,ceritaMahabarata dijumpaipula dalamsastraBali.CeritaRamayana danMahabarataditemukan dalam bentuk pahatanbatupedacandi-candidinding-dinding puradiBali(bdk.A.Ikram,1980:1). CeritaMahabaratadisadur dandi terjemahkonkedalambentuksastra,seperti misalnyadijumpaiGeguritan Baratayuda.

(7)

4

dalam khazanah sastradaerah lain). Sudah barang tentu masing-masing karyasastradidaerah tertentu itu dalam transformasinyamemperlihatkan perbedaan dan persamaan padabagian-bagian tertentu pula.Hal iniberkaitan dengan kreasi

penyadur dan penerjemah sesuai dengantingkat

resepsinya.Halinipunsesuaipuladengan pernyataan

A.Ikram(1975:14),bahwaceritayang berisibahan dariBaratayudadalam bentuk yang murniataucampuran mengnndung penyimpangan besar atau kecil.

Memperhatikan latar belakangtersebutdiatas,maka perlu diteliti perubahan dan kesinambungan paratokoh dan peristiwaResiDronosepertidilukiskan dalam beberapateks wayang.

1.2 Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,makamasalah yang dijawab dalam penelitian iniadalah:

1) pergeseran peristiwadan peranantokohResiDronodalam beberapateks wayang 2) faktor-faktor yangikut menentukanterjadinya pergeseran itu.

1.3 TujuanPenelitian

(8)

5

Dengan terungkapnya kasus-kasus pergeseran episode ResiDrono gugur di Kuruksetra,penelitian inidiharapkan memberikan manfaat1)dapat diketahuisejarah perkembangan tekswayangterutamaepisodegugurnyaResiDrono,2)mampu menumbuhkenartibahwasebuahkaryasastrabukanlahobjek

yangberdirisendiridanmemberikanwajahyangsama kepada setiappembaca.

1.4 Penelitian Sebelumnyadan LandasanTeori

Sampaisaat inibelum ditemukan pembicaraanyanp menyangkut pergeseran(kesinambungan dan perubahan)episode ResiDronogugur diKuruksetradalam beberapatekswayang. Oleh karenaitu pembicaraan yang berkaitan dengan penelitian, sebelumnyatidakdisertakandalam penelitianini.

Sepertiberulang-ulang disebut,bahwapenelitipnini berkenaan dengan

kesinambungan dan perubahan peristiwadan

perantokohResiDronosekaligustewasnyeaDronodiKurukse-tra.Adabeberapapertimbangan

munculnyaideini,1)munculnyabeberspatekswayangdiberbagaitempatsepertidiMela yudgnBali,2)terdapatnyatekswayangdikeduatempatitumengasumsikanterjadinyape rubahansekaliguskesinambungan padabagiantertentu,dan3)tentu adabeberapafaktoryang ikut mempengaruhiterjadinyaperubahan itu.

(9)

6

Sumber penelitian resepsiadalah karya saduran dan terjemahan,yakniduajenissumber darisembilansumber yeng terpenting bagipenelitianresepsisastrasepertiterungkap dalam buku Jan van

Luxemberg,dkk.(Dick

Hartoko,1934:79-80).Sebagaikaryasadurandanterjemahan,karya-karyaitu mengandung pergeseranjikadibandingkandenganhipogramnya.

Resepsisastraadalah reaksipembacaterhadapsebuahteksdan teksitu dikonkretkan,dijadikanteksbaru sepertiyang dihayatidandimengertinya(Dick Hartoko,1984:79).Umar

Yunusmenyebutresepsisastrasebagaitindakanmentansform nilai yanglebihdahulukedalamkaryayangsedang

ditulisnya(UmarYunus,1985:32).RachmatDjokoPradopo(1985: 189)mengatakan bahwadalamtanggapan,penyalinbukanhanya sekedar menurun melainkan

menciptakan versibaru.Ditempat lainRachmat

DjokoPradopo(1994:139)menyebutresepsiadalahilmusastrayang

berhubungandengantanggapanpembaca terhadap karyasastra,yaituilmu keindahan yang didasarkan padatanggapan-tanggapan pembaca/resepsipembacaterhadap karyasastra.

1.5 Metodelogi Penelitian

(10)

7

penelitian,3)mengadakan klasifikasi dan seleksi data,4)mengadakan pencatatan data pada kartu data.

Beberapateks wayang yang dipakaisebagaisampeladalah sepertiberikutini.Tekswayang Melayudigunakan Hikayat

PandawaLima(HPL)yangdisusun oleh KhalidHussein.

TeksiniditerbitkanolehDewanBahasadanPustakaKementerianPelajaran

KualaLumpur,tahun1964.Teksinidicetak olehPercetakan ArtPrinting Workdaaem

huruf Latin

yangjelasterbaca.TekswayangBalidigunakanGeguritanBaratayuda(GB)ysngtersim

pan diGedong KirtyaSingarajadengan nomor

kode5128/IVd.Sebagaisebuahgeguritankaryainiberbahass Baliumum denganhurufBaliyangjelasterbaca.

Sebagai hipogram ysng dijadikensumberresepsioleh HikayatPandawaLimadanGeguritanBaratayuda,adalah Kakawin Baratayuda(KBY)hasilpenelitian SutjiptaWirjosuparto (1968),dengan pertimbangan karyainidianggaplengkap untuk memberiketerangan yangdiperlukan.

(11)

8 BAB II

RESI DRONO GUGUR DI KURUKSETRA

2.1 Episode Resi Drono sebagai Kepala Perang

Hancurnya BegawanBisma memimpin pasukan

Korawa,menyebabkanResiDronodiangkatsebagai senapati. Akan tetapi pengangkatan Dronosebagaikepalaperangmengundang ciri-ciri yang menakutkankeluarga Korawa. Para ahli menafsirkan kejadian ini sebagai tanda kehancuran Korawa.

Lukisanciri-ciriitudapatdilihatpada bagian berikutini.

“...MakaMaharaja Duryudana pun memberianugerah persalin pakaian yang

keemasandan bertatahkanratnamutu manikam

akanDangyangDrono,laludiaraklahberkeliling negeridengan segala bunyi-bunyian.

Setelah jauh malam makahujandarah punturunlah kedalam

kotaKorawa.Makasetengah Korawa,“Itulah

alamatPandawaalah”,Makasetengah,“Jikalau dalam negeriPandawainibenarlah alamat kitaalah juga”)HPL.hlm,108).

Baik dnlam HPL maupun dalam OB keduanya menunjukkari lukisan yang sama, sebagai bukti bahwa penyadur dan penerjemah memakai sumber yang sama. Dalam (OB) dapat kita saksikan pada bagian ini.

……

punikanemangawinan idamangararismentuk ngabisekasenapati

Dangyang Drononekapuji nanging mangguh

cihnasanekawonpisan

Terjemahannya ……

(12)

9 beliaulalupulang

menoba tkansenapati

pendetaDronoyang tersohor tetapi menunjukkan

ciri-ciriyangjeleksekali

Yang betul-betulmengisyaratkan Akan kalah dalam peperangan Waktu beliau pendeta Drono Dinobatkan sebagai Senapati Sesudah waktu malam

Hujan darah di perkemahan Korawa …

Lukisanyang ada pada GB dan HPL dapat dirunut sumbernya pada KBY seperti dilihat pada bagian Kutipan dibawah ini

“Sekonyong-konyongberjumpadengan petunjuk kejadian buruk yang memberiisyarat kepastian tentang kekalahannya. KetikaDronodiresmikan menjadipanglima turunlah hujan darahdibenteng orang Korawapada waktu malam.Padawaktu itujugakudadan gajah-gajah besar sekonyong-konyong terjatuh,seolah-olah kehilangan kekuatan.Inilah petunjuk,bahwamerekaitu akan binasadalam medan perang,...”(KBY,XIII, 12).

Melihat kutipan diatas,ternyataadabagian yang dihilangkan oleh penyadur HPL,padahalbagian ituterdapat padaKBY. Bagian yang dimaksud ialahtidakterdepatnyabinatang kuda dan gajah-gajah yang besar dalam HPL,sementarahalitu ada dalam KBY.Barangkalipenyadur HPLsengajamenghilangkan bagianitu untuk menghilangkan kesanterlaluseringdan banyaknyalukisan perang dengankudadangajah(lihat HPL, hlm.98 - 99danlain-lain).Kemungkinan lain,agaknyabagian initerlupakan oleh penyadur HPLsehinggatidakterdapat di dalamnya.

(13)

10

perang,Dewamanati,namanyayang artinya“gajah”,sedangkandalamGBsesuai dengan yangterdapatpadaKBY,yakniikatperanggajah.HanyadalamKBYdisebut gajahmeta. Halitudapatdilihatpadakutipanberikutini.

“MakaDangyangDronopunmengikatperang‘Dewamanati’

artinyagajah.MaharajaKarnamenjadigading kanan danMaharaja JayaDaratamenjadigadingkiridanMaharaja

BahgadatamenjadibelalaidanMaharajaDuryudanaitujaditubuhdansegalaraja -rajaKorawajadi ekornyadengansang Dursana”(HPL,hlm.108).

DalamGB dapatdilihatpadakutipnnberikut. …

rarisngamuk

sang Bagadatangarepang

(GB, IV.146)

Sang maragatulalennya gelar gajah Kurupati makamiwah Prabu Karna Sang Jayadratane malih andeltan wenten matanding maragacocor puniku gelar sang prabu Astina

... (GB,IV, 147) Terjemahannya

lalu mengamuk

Sang Bagadatamenghadapi Yang menjadihidungnya siasat perangRajaKuru disertairajaKarna SangJayadratalagi

dipercayatidakadabandingannya yang menjadigadingitu

siasat perangRajaAstina ….

(14)

11

“...Keduamusuhitusemuanyamembuatsiasatgajah

meta,sehinggamerekaitusaling berhadapanseperti bertempurnyadualautan”(KBY,XIII.13).

“...Bagadatayang menjadibelalaisiasat perangraja Suyudanamajukedepan,sedangkan Karnadan Jayadrata

yangtidakadataranyaitu merupakan keduabuah

gadingdarisiasatperangrajaKorawa”(KBY,XIII. 14).

Kalau kitasimakketigakutipandiatas,ternyata lukisan yang adapadaOB merupakantransformasilangsung dari KBY.DalamHPL,disampingmemperlihatkan kesamaan,rupa-rupanyapenyadurHPL menunjukkan kekereatifannyadengan memastikankedudukantokoh KarnadanSangJayadratamasing-masingsebagaigadingkanandangadingkiri.Akantetapikedudukan semacam initidakjelasdalam KBY.Dalam KBY,yang kemudian diterjemahkan oleh GBhanyamenyebut Karnadan Jayadrata sebagaikeduagadingsiasat perang Korawa.Kemungkinan penyadur HPLingin memberikan suatu fungsiyang pastidan kesan yangjelasbagi pembacatentangtokoh itu,sehinggapembaca tidak bertanya-tanyadalam hatinya.Mungkin penyadur HPL memperoleh lukisan inidarisumber lain baik lisan maupun tulis.

Perang pun berkobarantara

(15)

12

KBY, dengan namaamoga.Untuk itu dikutipkan bagian yang membuktikan kebenaran itu.

“...MakaBetaraKrisnapun menikamMaharaja

Bahgadata.MakaMaharajaBahgadataDeratapunmenikam sang Rajunadengansenjatanyayangbernama“semuka-semuka”

kenadadanyaterus.MakaSangRajunapunmatilah.

SetelahdilihatolehBetaraKrisna,makasegeradiambilnyabungawijayakusuma darimahkotanya”(HPL, hlm.109) .

Selanjutnyadalam GB dapatdilihat padabagianberikut. sinambiidamanujah

antuksenjatanesakti sanemawastaamoga mulawisesatansipi kandugimementalmaring anggan Sang Arjunasampun ritatkalaing punika

saksanakalenger nuli gelia ketulung

antuk wijayakusuma (GB.IV. 150)

Terjemahannya

Seraya beliau menusuk dengan senjatayang sakti yang bernamaamoga

memang ampuh tidak tertanding tidak terduga-dugamenembus pada hulu hati sang Arjunesudah

sebentar pingsan lalu cepat ditolong

dengan wijayakusuma

Ternyatadalam KBY dapat disaksikan padabait berikut.

(16)

13

Selain perbedaannamasenjata yang melukai arjuna, terdapat pulalukisan lain yang menyangkutdiriArjuna. Dalam HPL,dikatakan Arjunasampaimati,akantetapidalam GB hanyadisebutpingsansebentar sesuaidenganyangada padaKBY.Rupa-rupanyapenyadur HPL Inginmembuatceritalebih mencekam dan memberiarti yang lebih kuatdansaktiterhadap senjataBagadatasebagaifigur rajayangmahabesardan sakti. SebaliknyapenyalinGB,tetapsepertidalam KBY.Mungkin penerjemahGBinginmemberikanartipadatokoh

arjunayangtidakmungkindibunuholehsenjata yangsembarangan.Tentang bungawijayakusumayang dipakaiKrisnamenolongArjunaterdapatlukisan yang samasesuai dengan sumbernya. Akhirnya Bagadatadibunuh oleh Arjuna(HPl.hlm.109;GB,IV.151; KBY.XIII.17).

(17)

14 ….

kemon wecanan sangResi mangdasampun

idaSangBimaArjuna (GB,IV.156)

Nyarengin kaleing yuda antukantan wenten malih punikasanemerupa sanepacang makewuhin riantuk idaSang kalih kancan gageloran musuh kapituwisanesengke jantensidakapegutin rusak kamuk

katrejak olih sang karwa (OB,IV. 157) Terjemahannya

konon titah sang pendeta supayajangan

beliau Sang Bima Arjuna

menyertaipadawaktu peperangan karenatidak adalagi

itu yang berupa

yang akan menyusahkan karenabeliau ynng berdua segalamacam ikat perang musuh biarpun yang kokoh

pastidirusaknya hancur dirusak

diterobosoleh ynng berduaitu

Kutipan diatassesuaidengan yangterdapat padaKBYseperti dilukiskan padabagianberikutini.

“...ApabilaArjunadanBimapadawaktu perang menjauhkan diridaripertempuran,tidak adasesuatu kesukaran yang

manapunjuga,sebabsiasat perang yang

(18)

15

Akantetapijawaban pertanyaaninitidakdilukiskan olehpenyadur HPL.HanyaadadisebutbahwaDuryudanadan Dronobergembirasetelah melihatBimadan Arjunapergimenjauhipertempuran.Selanjutnyadikatakan,

“...MakaSangBimadan Sang Rajunasudahpergiitu,

makaMaharajaDuryudanadan Dangyang

Dronopunterlalusuka.MakakataMaharajaDuryudana,“AdapunsekarangSan gBimadanSangRajunaitutiadadidalam kotanyasegalaPandawa Jayaitu,sepertididalam tangan kitalah”(HPL,hlm.110),

KemanaBimadan Arjunapergi,dalam HPLtidakdiketahuidan tidakdiceritakan penyadurnya,sementarabagian ini pasti dalam GBsesuaidengan

yangadapadaKBY.Dalam GBterdapat ajakan

ResiDronokepadaArjunauntukberperang didaerahselatan arenaKuru(GB.IV. 159),dan disebelah utaraRuru untuk Sang Bima(GB,IV.160).Strategiinidiatur demikian rupaoleh Drono untuk menghindari musnahnyaikat perang Drono.Bagian inidapat dilukiskan padakutipan dibawah ini.

mabawosturin manantang nering IdaSang Pamadi nantang lawut

ngajekin meoepuk yuda (GB. IV. 158)

Maring palemahan desa ring samping gununge wiakti preneh kidulaane rika

saking tegal Kuru reki (GB,IV. 159)

….

taler aapunikasain Seng Bimaaenapuniku katandingin ne meyuda ring utarasanemangkin saking Kuru

pakardin Sang RajsPutra (GB,IV.160)

(19)

16 berbicaradan menentang

kepadabeliau SangPamadi manantang lalu

mengajak bertempur Padasebuah pedesaan disamping gunung-gunung arahselatandarisana

dari arenaKuru ….

begitu pulasama SangBimasenaitu ditantang berperang diutarasekarang dariKuru

pekerjaan Sang Raja Putra

Halinisesuaidengan yangterdapat padaKBYsepertidikutipkan dibawah ini,Perhatikan.

“...dan mintasupayaArjunabertempur didaereh-daerah dekat bukit yangterletakdisebelah selatan daerah Kuru.Arjunayang beraniinitidaktakut terhadap kehendak musuh ynng menentangnya,.,”(KBY,XIII,20).

“Begitu pulahalnyadengan Bimayang ditantang untuk berperang di daerah yang letaknyadisebelah utara Kuru...”(KBY,XIII.21).

Hilangnyatempat-tempat berperang bagiBimadan Arju-namungkindisebabkan penyadur HPLdengansengajamenghilangkan bagian itu untukmempersingkatceritaatau kemungkinan lain,penyedurHPLmelupakan bagianitusehinggaluputdari penglihatannya.Barangkalipenyadur HPLingin memantapkan kedudukanDronosebagaipahlawansejatidanjujur.

(20)

17

Arjuna,Bimanyusanggupmenghadapinya.Dalam insiden initerdapat

perbedaanpenamaan ikatperang

antaraikatpe-rangDronopadaHPL,denganyangterdapatpada GB. Dalam HPLdisebutChakra Anggar atau chakra Bayu (HPL, hlm. 111), sedangkan dalam GB disebutsiaasatperangcakra saja. AgaknyayangterdapatpadaGB sesuaidengan yang adapada KBY.cakrabyuha(KPY,XIII. 22),sebabbyuha(JawaKuno) berarti‘siasatperong’,‘gelpr perang’(L.Mordiwarsito,

sedangkandalamHPLynngdisebut chakra anggaratau

chakrabayusangatsulitditelusuri.Hanyakatabayukemungkinan salah bacadaribyuha.Untuk melihat bagian itu lebih pasti,baik padaHPL,GB,dan KBY,dibawah inidikutip bait-bait yang mencerminkan pergeseran itu.

“MakaDangyeng Drono pun mangikat perang‘Chakra Anggar’namanya.Makarajabanyakitu menjadi ekor segalaraja-rajaitu terlalu sakti.

MakaDangyang Drono dan MaharajaKarnadan Maharajaa Derpadan MaharajaSalyaempat orangjadipinggang menyusur dan MaharajaDertaJayaJadipintunya.Setelah sudah mengikat perang itu,makakataDangyang, Drono, “Ikat perangku inilah kesudah-sudahan perangtiadadapat menurut diaakan memasuki,melainkan sangRajuna jugaakan dapat memasukidiaperangku ini” (HPL,hlm. 111).

DalamGB dapat dilihat padabagian berikutini. ….

gelar iku

kewastanin gelar cakra

(GB,IV.163) Tan wentenjaganyidayang

(21)

18 jatikukuh

ne maragapanyibehnya (GB,IV. 164) Paraagungesewosan

… (GB,IV.165)

Terjemahannya siasatperangitu

bernamasiasat perangcakra Tidak adayang akandapat merusaksiasatperang ini bilatidak adaseperti beliau Sang BimaArjunabetul-betul PendetaDrono,Karnalagi PendetaKrepaitu

Sang Korawaterkemuka memperkuat sebagaiJari-jari betul-betul kokoh

sebagailingkarannya pararajayang lain …

Lukisan yangterdapat padaGB dapat dibandingkan dengansumbernya,sepertitersurat dalam bait berikut.

“...Siasat perang inibernamasiasatcakrabyuha yangtidak dapat dirusak,apabilaBimadan Arjuna tidak ada.Karna,Drono,Krepa,dan orang Korawalainnya merupakan ruji-ruji,sedangkan raja-rajalainnyamerupakan lingkaran roda”(KBL,XIII. 22).

Melihat namatokoh danposisinyadalam ikatperang dalam HPL,agaknyabenar-benar merupakanrekaan penyadurnya. Haliniterbuktipadalukisan raja-rejayang menjadiekor, yangtidak adapadaGB dan

KBY.Sebaliknyatokoh Drono,Karna, Salya,dan

(22)

19

KBY sebagaiJari-jari(lingkaran cakra), sedangkanDertaJayayang mendudukiposisisebagaipintudalamHPLpadaGB maupun padaKBYtidak ada.

Walaupun Bimanyu belum mengetahuicarauntuk keluardariikatperangitu(HPL.hlm.111;GB,IV.l66,KBY.XIII.25), Bimanyu pundengan beraninyamenyusunikatperang.Dalam hal initerdapatperbedaan resepsitentangnamaikatperang,terutamadalam HPL.Dalara HPLikat perang BimanyubernamaBayuAnggar,sedangkan dalam GBdisebutikat

perangUdang(GB,IV. 167).Ikatperang UdangdalamGB

merupakanterjemahandarinamaikatperang yang

adapadaKBY,makarabyuha(KBY,XIII. 24).

Tampaknya makara (Jawa Kuno) berarti ‘udang’ (L. Kordiwarsito, 1981:336). Untuk membuktikan hal itu, di bawah ini dikutipkan bagian itu.

“MakaSang Bimanyu pun mengikat perang‘Bayu Anggar’namanyadan duaorang MaharajaGatotkacajadisayap kanan dan Sang SetaJaman menjadimatakedua(HPL, hlm.111).

Dalam GB dilukiskan padabagian berikutini. ……

gelar udang ngagawokin Sang Drestadyumnaiku samalih Sang Gatotkaca makadipapucuk kapit nering bungut

sang Satyakikapucukang (GB,IV.167)

Terjemahannya …..

ikat perang udang yang menakjubkan Sang Drestadyumnaitu

(23)

20 yang dimulut

Sang Satyakidimajukan

Selanjutnyabagian inidapatdibandingkandengandeskripsi yangterdapatpadasumbernyasepertiterlukiskanpadabait-baitberikutini.

“MakadarisebabiniRajaYudistiramemerintahuntuk menyusungelarmakarabyuhayangmenakutkan.

DrestadyumnadnnGatotkacamenjadisapitnya,sedangkan pahlawan Satyaki menjadimulutnya .Nakula dan Sahadewa merupakanmatanya(KBY,XIII, 24).

Pertama-tama ynng penting mendapat sorotan ialah tentang Yudistira sebagai peran yang menyuruh Abimanyu merencanakan ikat perang Korawa, seperti terlukiskan pada GB maupun KBY. Akan tetapi dalan HPL, Sri

Darmawangsa tidak mempunyai

peransepertiitu,karenaAbimanyusendirimenciptakan ikat perang itu.Agaknyatokoh Abimanyu dalam HPL,masih menduduki posisisatutingkat dibawah Darmawangsa,sedangkandalam GB maupun dalam KBY, tidak demikian halnya.Kedua,terjadipergeseran posisiseperti yang dialamitokoh Sang SetaJayaNaga (HPL,hlm.111),yang tidak adapada KBY.Barangkalitokoh ini,tokoh rekaan penysdur HPL.Apakahtokoh iniidentik dengantokoh Satyaki,sepertiterdapat dalamGB dan KBY,memerlukan penelitian yang lebihsaksama.Sebaliknyaadatokoh LaksmanaKumarayang berperansebagaisungatdalam GB dan KBY ternyatatidak adapadaHPL.

(24)

21

hebat,akhirnyaAbimanyudibunuh Maharaja Jayadrata(HPL,hlm.113-4;GB,IV. 1771KBY XIII.27).

TewasnyaAbimanyumengakibatkankubuPandawa diliputidukacita,terlebih ArjunamenyesaliKrisnadan Darmawangsa.Dalam haliniKrisnadengancepat menasehati Arjuna,sehinggaia berjanjiakan membunuh Jayadrata(HPL,hlm.115,GB,IV.13B-203;KBY,XIV.11).

Sebelum ArjunamenghadapiJayadrata,Krisnamenyuruh

Arjunamemujadewa-dewa.BetaraIndramemberikesaktianberupasenjataPasupatidan kematian Jayadratatelah diketahuinya. Dalam HPL,keretaitubernama DelikurPuspa,pengelanyaSena(HPL,hlm.115),sedangkandalamGB

kudanyabernamaSiWalahakadan Abrapuspa,dengan pengelaSiSukentadan Si Senia(GB, IV.207).Halinisesuaidengan yang adapadaKBY(XIV. 15). Perhatikan kutipan berikutini.

“Maka Betara Krisna”, Ada rata tuanhamba ‘Delikur Puspa’ namanya. Kuda pengelanya itu Sena namanya. Sakti rata ini tiadakan oleh senjata” (HPL, hlm. 115). Dalam GB tertuang dalam baitberikut.

ne adakuretanbeli enesaktijaran ipun mahadan IWa1ahaka miwah Abrapuspamalih nedipungkur

(25)

22 Terjemahannya

iniadakeretakakak

yang sangat sakti kudanya bernamaSiWalahaka dan Si Abrapuspalagi yang dibelakangnya ISukantadanISenia

Selanjutnyakutipandiatasdapatdibandingkan dengan yangadapadaKBYsepertiterdapatdalam lukisanberikutini.

“Inilahkeretasayayangungguldengankuda-kudanya

yangbernamaWalahakadan Abrapuspa,sedangkan yang adadibelakang kudanyabernnmaSukantadanSenya yangsakti...”(KBY.XIV.15).

Ternyatadalam HPLhanyaterdapatduatokohsementarapada KBYempattokoh.Rupa-rupanyatokoh kudaWalahakadan Abra-puspadiresepsimenjadiDelikurPuspadalam HPL.Kemungkinan tokohDelikursalah

bacadari…., sedangkanPuspa

agaknyabentuksingkatandariAbrapuspa,yang,tepathanyatokoh Sang Senamerupakan transformasidaritokohSenya(KBY). Tokoh Sukanta(KBY)dihilangkan oleh penyadur HPL,.Insiden inidilanjutkan dengan SitiSundarimelakuken belamengikuti Abimanyu,pertemuan syahdu antaraSitiSundaridengan Dewi Utari(HPL.hln.116;GB,IV,214-227,KBY,XV. 5 - 17).

Dangyang Dronosebagai kepalaperang bersamaDuryudana menuju medan

perang dan mengikat perang LimaSejiwa,artinya

(26)

23

pengelaratanyaSkandasena(ibid).Disinilah tempatJaya Darata.Dalam GB

tempatJayadratabernamaikat perangtunjung

(padma)(GB,V.4),akantetapitidakdijumpaiistilah LimaSejiwa.Barangkalinamaini merupaknn kreasipenyadurHPL. Nama tunjung agaknyamerupakanterjemahan darisiasatperang yang berupabungapadmadalam KBY(XIII. 22).Kalaudalam KBYterdapatikat perangcakraoleh Karna,dan SucimalaolehRaja Salya(XIII, 21),tetapitidakdilukiskan dalamHPL maupun GB. Selanjutnyaikatperang

Arjunayang bernamaDewiSrikandi

(HPL,hlm.116),tidakadapadaKBYdantidakadapadaGB. Haliniagaknyamerupakanrekaanpenyadurnya.

Perangpunberkobardengansengitnya,Arjunamengeluarkansenjata‘terasa

petala’yangmengakibatkankeluar api(HPL,hlm..118). NamasenjatainitidakadapadaKBY maupunpadaGB.Pada GB (V.14) hanyadisebut

Arjunamenancapkanpanahketanahsehingga keluar

air.HalinisesuaidenganyangadapadaKBY(XV.

28).”Lukisanitudapatdilihatpadakutipanteksbersangkutan.

“MakaolehSangRajunaanak panahnyayangbernama terasapetalaitu dipanahkannyakebumi.Makakeluar air daridalam bumiitu”(HPL,hlm.118). SelanjutnyadalamGB dapatdilihat padakutipan berikut ini.

Ritatkalapunikararis kapanah antuk idaI pratiwi

nikanagmijilang

toyamamanjusang kuda (GB,V.14)

Terjemahannya

(27)

24 oleh beliau bumiitu

itulah yang mengeluarkan air,memandikan kuda …

Adayangterdapat padaGB dapatdibandingkendengan yangterdapat padaKBYsepertiterlukiskan padabagian dibawah.

“...Arjunamenembakkan panahnya,dalamtanah dandaritanah itu keluarlah

air.Dengansenangnyasemuakudamandi dan

dengansegeraberistirahat”(KBY,XV. 28).

Dalam insideniniyangterpenting ialah usahapenyadur HPL rnenyingkatceritamenjadilebih pendek.Bagian itu ialah perang Bima tnelawan beberapaorangraksasa,sepertiterdapat

dalamKBY.DalamKBYterdapatperangdahsyatantaraBimamelawan dan membunuh antaralain Citrayuda,Jayasusena,Carucitra, Citraksha,Upacitra,Cetrarharma,Catrunjaya,Caramarga,Dirghanetra,Catrusaha, Suwikarna,Rodra karma,danDussaha,dan adaduaorangmusuhyangakan

dihadapiBima(KBY,XV. 34-5).

BagianinitidakterdapatpadaHPL,hanyamenyebutBimamengamukbersamaArjunad

anmembunuhbanyakrakyatKorawa(HPL,

hlm.119-120).PadainsideniniSatyakimembunuh Burisrawa (ibid).Selanjutnyadalam GB terdapatlukisansepertidalamKBY(GB,V.22-25).

(28)

25

KBY,setelah leher Jayadrataputusdipanah senjataPasupati,atasperintah Krisna,disusuldengan panah yang keduadengan maksudmengantarkan kepalaJayadratakepadaayahnya(KBY,XVI.6).Jadi,dalam HPL kepalaJayaDeratadibawalangsung olehArjuna,sedangkan dalamKBY dengan panah(oleh Arjuna).DalamHPLdisebutnamaayah JayaDeratayaituBegawan Senduta,tetapidalam KBYtidak pernah disebut-sebut.Selanjutnyadalam GB sesuaidengan yangterdapatdalam KBY(GB,V.55).AgaknyaBegawan Senduta,yangterdapatpadaHPL,merupakansingkatan

darinamaSinduJayadratayangsepintastampakpadaGB(V. 58),tetapitidak adadalam KBY.

Pertanyaan yang timbul ialah mengapa kepala Jayadrata dilemparkan kepada ayahnya. Jawaban pertanyaan ini tidak dijumpai pada HPL, sementara hal itu terlukiskan dalam KBY dan kemudian dalan GB. Dikatakan, ayahnya sedang bertapa di sebuahgunung dengan harapan,apabilaanaknyatertangkapdalam pertempuran,iaakan menjelmamenjadi100wujud.Kalauhalitu telahterlaksanaiaakan mudahsajamelakukanpembalasanterhadap musuh-musuhnya.

Inilah yang dihindari Krisnadengan melemparkan kepalanyasajake hadapan ayahnya(KBY,XVI.VII;GB,V.55).

(29)

26

Episode ini diakhiri lukisan MaharajaDuryudana menyesalisikap Drono,karenamenolak permintaan Jayadratauntuk kembali kenegerinya.Penolakan inilah menyebabkan Jayadrataterbunuh.Baik HPL maupun GB,memakaisumber yangsama.Insideninidapat dilihat padabagian berikut.

“KataMaharajaDuryudana,“MaharajaJayaDarata hendak kembalikenegerinya,tuanhamba jugatiadamemberi.Haraplah iaakantuanhambadantatkalaSang Rajunaitu mengusir Maharaja JayaDaratamengapamakatuanhambatiadaberlawankan”.Dan MaharajaSang Dursana,Patih Sengkuni,MaharajaKarnasekaliannya menyalahkan Dangyang Drono.Dangyang Dronopun heranlaholehsegalaraja-rajaitu menyalahkan diaseraya katanya,“Sedang anak Maharajayang bertunggu bersungguh itu hambalah pulamembunuh dia.adapun akan Sang Rajunatiadadapat hambamembunuh diakerenaiasangat dikawaliolehsegaladewa-dewa(HPL,hlm.121).

Apayangterdapat dalamHPL,dapatdibandingkandengan ynng terdapatpadaKBYsepertiterlukiskan padabagianberikut ini.

“Suyodanatelah nenyesalknnDronoyangtelah menahan Jayadratauntukpulang.Dalamhaliniorangharusberhati-hatidan

iaharusdijagabaik-baik padawaktu

adapertempuran;hidupnyawajibdilindungidandiperhatikan.Jayadratadibiark ansaja,iadilalaikan. Malahan Dronotidak pernahberusaha untuk melepaskannya.DemikianlahucapanrajaSuyodanakepada Karna, RajaSelya,dan Sakuni”(KBY,XVI.9).

“...Drono nenjawab dengan kata-katayang kasar: Siapakah yang kiranyayang dapat melawan Arjuna yang dicintaidewa-dewa.Siapakah yangakanditunjuk untuk.saya lawan;apakah DrupadaataukahrajaWirata ? Tetapiuntukmelawan Lima (orang Pandawa)itusaya minta untuk ditunjukorang lain”(KBY,XVI. 10).

Dalam kutipandiatasterdapatresepsiynng berbedadari sumbernya.Pertama,padaHPLdisebut-sebutbahwaSangSalya, Karna,dan Sekuniikut menyalahkan Dangyang Drono,padahal dalam KBY tokoh-tokoh inihanyamenerimapenyesalanDuryudana.Rupa-rupanyadalam KBY

(30)

27

Drono,iatidaklangsungmenyesaliDrono.Kedua,dalamHPL,adadisebut-sebutbahwaDronotidakmanpumembunuh Arjuna,

sedangkandalamKBYbukanhanyamembunuh Arjuna,tetapiPandawaLimabersaudara.

SebaliknyadalamGBtidakbanyaktampakperubahan,

hanyaterdapatperubahanbahasasebagaicirisuatukarya terjemahan yang baikdanteliti.DiceritakanDuryudana langsung menyesalisikapDrono yang

nembiarkan Jnyadratasehingga dibunuh

Arjuna.Dalanhubunganiniterdapatjugatokoh Salya, Sakuni,dan Karna( GB ,V.60-64).BegitupulaDronosanggup melawansiapasaja, ‘kecualiPandawalima.

2.2 EpisodeResiDronoGugur diKuruksetra

Dalam episodeiniDangyangDronomemimpin peperangan yangdahsyatini.DalamperistiwainiDronomembunuh ... Arya Darbala,MaharajaMangaspati,danduaorangcucunya,beserta DerpaDaya(

HPL,hlm.127).AkantetapidalamKBY,raja yang

terbunuhialahRajaPancala,RajaDrupada,danRajaMatsyapatibesertatigaorangcucun ya(KBY,XIX. 22-24).

(31)

28

“...makaDangyang Drono pun memanah kenaSang Arya Durbalalalu mati.MakaMaharajaMangaspatisetelah iamelihat

AryaDurbalamati,makalapuntampil. Makacucu

MaharajaMangaspatiduaorang.Keduanyasegeratampilkehadapan

MaharajaMangaspati.Makadipanah olehDangyang Drono kenakeduanyalalu

mati.SetelahMaharajaKangaspatimelihatcucunyamati,maka MaharajaMangaspatipuntampil.Makadipanaholeh

DangyangDronokenaMaharajaMangaspatilalumati. SetelahdilihatolehnyaMaharajaMangaspatiakanmati,

MaharajaDerpaDayapuntampilpula.Makadipanaholeh DangyangDrono kenalalu mati”(HPL,hlm.127).

Selanjutnyadalam KBYdapatdilukisknri padabagianberikut ini.

“...Padawaktuitu RajaWiratabersnma-samadengan Drupada,RajaPancala,mengadakan serangan.Karena dilindungiolehtigaorangcucunyayangsebagaipahlawantidakadataranya,iabe rperangdengantidak terasatakut”(KBY.XIX.22).

Terdapatdeskripsiyangsama,bahwasetelahDangyang Dronomelepaskanpanahyangdahsyat,raja-rajaitupunberguguran satupersatu(KBY.XIX.23-24).Rupa-rupanyaRaja

Pancala(KBY)samadenganrajaDarbala(HPL),rajaDrupada

(KBY)miripdenganrajaDerpaDaya(HPL),dan raja Mangaspati

(HPL)merupakansalahbacadari Matsyapati(KBY).

DalamkaitaninipenyadurHPLtelahmembuatsuatuyang baru dibandingknnsumbernyasebagaipertandakreasipenyadur.

SelanjutnyadalamGBtidaktampak kreasi,danpenerjemahGB melukisksn dengan sangattelitisesuaidengan yang adapada KBY.Bagianitu

dilukiskandalamsembilanbait.Terdapat

(32)

201-29

209).Lukisan selanjutnya,ialahtentang semuasenjatayang dilepaskan tidak melukai Dangyang Drono sehinggaPandawamenjadiheran.Dalam HPL,insiden inidilanjutkan dengan perintah KrisnakepadaArjunauntuk melawan Drono.BagiRajuna,berdustalah orang membunuh guru.Katanya kepadaRajuna,

“MakakataBetaraKrisnapadaSangRajuna,”Bunuhlah

DangyangDronodengansenjatatuanhambayangsakti itu’. MakakataSangRajuna,“betadengar besar dosanyaorang yang membunuhgurunyaitudenganbapak” (HPL,hlm.128).

DalamKBY,tindakan Krisnasemacamitutidakdijumpai. Akantetapidalan

KBY dijumpailukisan SriKrisnamenyuruh

Arjunamenghentikantembakannya,kemudian memerintahkan agar Arjunamengatakan Aswatanatelahgugur.KatanyakepadaArjuna.

“...padaketikaitu KrisnamenyuruhkepadaArjunaun-tukmenghentikantembakannnyadenganpanah supaya ia dapatmengatakankepadaDrono,bahwaAswatama anaknya telah gugur” (KBY,XX.1).

“(Kepada Arjuna diberi tugas) untuk mengatakan kepada Drono tentang gugurnya Aswatama, dengan tujuan supaya Drono menghentikannya tembakannya dengan panah. Demikian ucapan Krisna, ketika ia menyuruh Arjuna. Tetapi Arjuna segan. Mereka berpendapat lebih baik gugur dalam medan pertempuran dari pada menyampaikan kabar bohong kepada mereka” (KBY, XX.2).

ApabilalukisandalamKBYdiatasdibandingkandenganyang

adadandiresepsioleh penyadurHPL,ternyataisinya relatif samawalaupun disana-siniterdapatbeberapaperubahan. Halitu tampak padakutipan berikut.

(33)

30

Selanjutnyadalam KBYadadisebut-sebutnamaRajaMalawadan gajahnyabernamaSutomo.Akantetapilukisan ini tidakterdapat padaHPL.Perhatikan kutipan berikutini.

“Berkatalah Sang Bima,bahwaiamenyetujuiperintah itudan melompatkedepandengangadanya.Adaseekor gajah kenaikan rajaMalawayangbernamaAswatama (KBY.XX.3).

DalamGBtampaknyamerupaknntransformasi dari KBYsepertidilukiskpn berikut.

duk punikaPerabu Krisna ngandikayang SangPamadi mangdauwusan

ngagem panahsanemangkin (GB,V.213).

MangdamaturringPadandaDangyangDrono ngaturangsapariindik

putranidaseda

makadiSang Aswatama aturangringDwija Resi sampunidaseda

putranidanepituwi (GB,V.214).

Terjemahannya …

padasaatituPrabuKrisna menyuruh SangPamadi supayaberhenti

memegang senjatasekarang

supayamohonkepadaPendetaDrono nenyampaikan persoalan

putrabeliau gugur

sepertibeliauSang Aswatama beritahukan kepadaDwijaResi sudah beliau gugur

anak beliau yang sebenarnya

(34)

31

penyadur HPL.Dalam HPL, Krisnahanyamenyuruhtokoh Arjuna,sedangkantokoh Yudistiratidakdijumpai.

Tentang nama gajah yang dibunuh Bima beserta rajanya, dalam GB sama dengan yang ada dalam KBY. Bagian Ini dilukiskan pada bagian berikut.

Tur mamargiidasarwimaktagada wententaler kawastanin

mawastaSang Aswatama gajahnyaPrabuMalawa ipun mayudanyarengin maring korawa

nikakapademangraris (GB,V.217).

Terjemahannya

Danberjalanbeliausertamembawagada adajugadiberinama

bernamaSang Aswatama gajahPrabuMalawa beliauberperang ikut dipihakKorawa

itulahdibunuhdengancepat.

SetelahBima nembunuhgajah Malawa yangbernamaSutomo, dengancepatismemberitahuDangyangDrono,tetapitidakdipercayainyasebelummen dengardariYudistira.Yudistirapun

denganperasaanbimbang,membenarkanperistiwaini.

(35)

32

“Setelah dilihat oleh DongyangDrono anaknyasudah mati,makalapunrebahlah kemati-matian diatas ratanyahampir mati. Makasegaladewa-dewapun...” (HPL.hlm.128).

Selanjutnyadalam KBY dilukiskan demikian.

“Demikianlah kataYudiatira,anak Kunti,ketikaia menyampaikanjawaban kepadaDrono,sang guru yang menjadilemahlunglai.Dengan tidak memilikisemangat lagi,setelah iapingsan dantidaksadarkan dirinya sendiri.Dronojatuhdiatastempatduduk...” (KBY.XX.5).

PadaHPL,DangyangDronomenjadilemassetelah melihat anaknyamati.Akantetapidalam KBY,DangyangDronomenjadi lemassetelah mendengar kebenaran laporan kematian Aswatama. Tampaknyapenyadur

HPLmemanipulasikeadaanitu,seolah-olah betul

Aswatamayangmati.Haliniberkaitandancocokdengan tidak adanyagajah RajaMalawayangbernamaSutomo.Darisegialurcerita,halinitidakmasuk

akaldantidaksesuai dengan

persepsipembaca.Kedua,padaHPLtidakdijumpailukisan BimadanDarmawangsamenyampaikanberitabohongitu,

hanyadisebutsetelehBimamembunuhgajah Aswatama,cepat-cepat penyadur melanjutkankepadakeadaan Dangyang Drono yangsekaratpadahaldalam KBYdilukiskandenganbaik. Akhirnyapertanyaankita,mengapa Krisna berbuat demikiandanmenyiarkansebuah

(36)

33

Kemudian bagaimanaresepsi penerjemah GB.Setelah kitabacadengan teliti,ternyatapenerjemah GB memperlihatkan ketaatan,sebaliknyapenyadur HPL menunjukken kekreatifannya. Halitutampak padalukisan berikutini.

turmaturSangBima ringidaDangyang Drono sungsut kayuneSang Resi ngingsadurungnya

seken kegege puniki (GB,V.218)

KakawinannyaidaPrabuDarmeputra kandikainde Sang Resi

idaBegawan Drono katakenin antukida

…. (GB,V.219)

“Ratu padandantitiangewiaktipisan

kadigatranepuniki” (GB,V..720) Terjemahannya

laluberkataSangBima

kepadabeliauDangyangDrono tidakbaikpikiranSangResi tetapisebelum

dipercayaibetulini

nenyebabkonbeliauPrsbuDarmawangsa disuruh beliau SangResi

beliauBegawanDrono ditanyaioleh beliau

Tuanku pendetasunpahbetul sepertiberitaini

Setelah mendengar kabar dariDarmawanpsaitu,Dronorebah tidak berdaya.Perhatikan kutipan berikut.

Nulikantu Sang Resitan pajiwa ring rageidaten meling

(37)

34

… (GB,V..222)

Terjemahannya

Lalu Sang Resitidakberjiwa tidak sadarkandiri

diatassinggasana keretamaspermata itu …

DastaJaman yang melihatkeadaaninidatang menghunussenjatawalaupun dicegatDarmawangsa.Dalam

HPLDronodibunuhdengansenjatacandrasa(HPL,hlm.128) sedangkan dalam KBY dan GBtidakterdapatnamaitu.

Episodeiniditutupdengan perlawanan Aswatama yang ingin membalas

kematian ayahnya, tetapi mendapat perlawanan

Bima.AkhirnyaSutomomengundurkandiri bertapa ke

gunung.(HPL.hlm.129),dalamKBYkehutan, sebuah tempat Wagiswara (XX.21), dan dalam GB hanya dosebut Aswatama menghilang (GB, V.255). Masalah kecil yang menunjukkan perbedaan ialah nama senajata Rajuna, dalam HPL bernam,a Barusta (hlm. 123), sementara dalam KBY bernama Baruna Astra (XX, 20), dan dalam GB menjadi Baruna-astra (V.251). Mungkin Barustra (HPL) merupakan singkatan dari Baruna Astra (KBY dan GB). Senjata Aswatama Tanjumaya (HPL, hlm. 129) agaknya merupakan salah tulisdan salah baca dari Tejimaya (KBY,XX. 19).

(38)

35

(39)

36 BABIII

KESIMPULANDANSARAN

3.1 Kesimpulan

Sampaisekarangternyataceritawayang banyakmendapatkan perhatian.Disampingsebagaibahan bacaan dan hiburan,jugasebagaibahan penelitian.Didalamnyaterdapat nilai-nilailuhur yangbergunabagikehidupan bermasyarakat.

Di samping sebagai orang tua yang sakti mandaguna, Drono pun sebagai guru yang dihormati oleh Pandawa Korawa. Karenn kesaktiannya yang tak tertandingi itulah kematiannya diakibatkan oleh akal licik Pandawa dibawah Komando Sri Kresna. Demikianlnh Resi Drono gugur diKuruksetra setelah terbunuhnya seekor gajah bernama Aswatama oleh Bima.

Pengamatanmenunjukkan,sebagai karya saduran Hikayat PandawaLimadanGeguritan Baratayudamasih menunjukkan

persamaandenganKekawinBaratayuda,terlebih pada

GeguritanBaratayuda.Perubahan yangtampakkhususnya pada episode Resi Drono gugur di Kuruksetra, adalah pada insiden-insiden kecil, nama-nama senjata, nama tokoh dan perannya dalam cerita. Hal ini mungkin disebabkan salah baca atau tulis dan sosio budaya pengadaptasi cerita itu.

(40)

37

Masih banyak episode yang menarik untuk mendapatkan perhatian para peneliti. Dengan demikian akan tampak perubahan dan keajegan antara karya baru dengan yang lama.

DAFTAR PUSTAKA

Amir Sutaarga.1972.KatalogusKoleksiNaskah MelayuMuseum PusatJakarta.Jaknrta:Depdikbud .

Ikram,I.1975“Memperkenalkan NaskahWayangdalam BahasaMelayu”.Bahasadan Sastra,th.I,no.2.Jakarta: PusatPembinaan danPengembangan Bahasadan Sastra.

_______.1980/1981.“PerlunyaMemelihara SastraLama”,Bahasadan sastra ,th.I,no.2.Jakarta:Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasadan Sastra.

Jan Luxemburg,MiekeBal,Willem

G.Westeijn.1984.PengantarIlmuSastra.TerjemahanDickHartoko.Jakarta Gramedia .

Juynboll,Dr. H.H. 1899._Catalogus van Malelsche en Sunda nesche Handschriften der Leidsch. Universiteitts Bibliotheek. Leiden.

Khalid Hussain.1964.HikayatPandawaLima.KualaLumpur: Dewan BahasadanPustaka.

Liaw Yock Fang. 1975. Sejarah Kesusastraan Melayu Klassik.Singapore: PustakaNanional.

Lukman Ali.1976.“KebijaksanaanPengembangan SastraIndonesia”.Bahasadan Sastra,th.I,no.3,Jakarta: PusatPembinaan danPengembangan Bahasa danSastra.

RachmatDjokoPradopo.1985.“EstetikaResepsidanTeoriPenerapannya“.

DalamBahasa, Sastra, Budaya.Sulastin Sutrisno (ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press .

Robson,S.O.1978.“PengkajianSastra-SastraTrsdisional Indonesia”.BahasadanSastra,th.IV,no.6.

Jakarta:PusatPembenaandanPengembangan Bahasa dan Sastra.

Ronkel,Dr.Ph.3.van.1901.Catalogus der Maleische

(41)

38

(42)

39

Soreyana,IMade.1987.“SekilasTentang Hikayat Pandawa Lima”.DalamPunya.Prof.Dr.IGNBagus(ed.).Derippaar:PustakaSiddhanta.

Sulastin Sutrisno.1985-“SekilasTentangRonaKebudayaan Jawadalam

KaryaSastraMelayu Lama”.Dalam Bahasa,

Sastra.Budaya.Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press.

Teeuw,A .1982.Khazanah SastraIndonesia.BeberapaMasalah Penelitian dan Penyebarluasannya.Jakarta :Balai Pustaka.

______ .1984a.“Translation,Transformation,andIndonesian LiteraryHistory”.Paper FourthEuropeanColloqium on Indonesian and MalayStudies.

______ .1984b.Jan Smeetaand SiJaminand SiJohan:ACase of LiteraryTransformation.PaperFourthColloqium on IndonesianandMalay Studies.

Referensi

Dokumen terkait

Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2  berlebih) suatu senyawa,

Ventilasi mekanis dengan prinsip peningkatan tekanan positif ventilasi serta positive end expiratory pressure (PEEP) dapat memberikan efek yang berbeda terhadap hemodinamik

Untuk tujuan latihan ilmiah dan penyelidikan ini satu jenis simen sahaja yang akan diberi penekanan serta menjadi bah an kajian utama bagi mengkaji prestasi

Teknik frequency hopping merupakan teknik yang sering diterapkan pada komunikasi wireless seperti pada komunikasi radio.. Frequency hopping merupakan teknik

Jadi, kemukjizatan Al-Qur’an haruslah dikaitkan dengan diri Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang yang ummiy, tidak pernah belajar dan berguru kepada siapapun, mustahil beliau

Berdasarkan hasil penilaian angket kepraktisan dan wawancara dari pesrta didik dan guru sebagai pengguna yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepraktisan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan

TAI(UITAS HUI(UiI UIIIYERSITAS SUNABAYA.