1
I.
Pengantar
A. Latar Belakang
Semua spesies di alam saling tergantung satu sama lain, hilangnya satu spesies menimbulkan dampak yang nyata bagi spesies lain di dalam komunitasnya (Chapin et al., 2000; Tilman, 2000). Kepunahan yang diakibatkan ulah manusia dapat
dianggap sebagai “pembunuhan massal” (Rolston,
1989) karena tidak hanya membunuh individu tetapi juga generasi mendatang spesies tersebut, serta dapat membatasi proses evolusi spesies (Adhuri et al., 2012).
2
bumi, ataupun menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati. Bila kerusakan terjadi, maka masyarakat generasi berikut harus menerima akibatnya. Kerusakan yang terjadi sekarang akan menurunkan standar hidup dan kualitas hidup di masa mendatang. Masyarakat yang hidup di zaman ini harus menggunakan dan memelihara sumberdaya secara berkelanjutan agar tidak merusak spesies dan komunitas (Ellison, 2003).
Perilaku manusia dapat memengaruhi kese-imbangan alam. Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga alam menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan alam. baik di terestrial (hutan) maupun di akuatik (perairan) laut maupun air tawar. Kerusakan sumber daya alam tersebut jika tidak dihindari akan memusnahkan sumber-sumber daya alam,
termasuk “genetic resources”. Untuk itu, diperlukan
3
dan pemanfaatannya dapat diselenggarakan dalam jangka panjang (Rugebregt, 2011).
Kekayaan pengetahuan masyarakat lokal di Indonesia sudah berkembang dalam jangka waktu yang panjang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Proses perkembangan tersebut memunculkan banyak pengetahuan dan tata nilai tradisional yang dihasilkan dari proses adaptasi dengan lingkungannya. Sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, salah satu bentuk pengetahuan tradisional yang berkembang adalah pengetahuan dalam pemanfaatan lahan, baik sebagai tempat tinggal maupun tempat untuk mencari atau memroduksi bahan makanannya (Kosmaryandi, 2005).
4
memanen hasil kebun atau hasil laut sebelum saatnya dipanen (buka sasi).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa perumusan masalah yang diteliti yaitu:
1. Bagaimana bentuk konservasi kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat?
2. Sejauh mana peranan sasi sebagai konservasi kearifan lokal terhadap lingkungan di Kabupaten Raja Ampat.
C. Manfaat Penelitian
5
lingkungan. Kesadaran tersebut tentunya akan memberi pengaruh yang sangat positif bagi pengembangan sikap dan tindakan pelajar maupun guru-guru dalam berkontribusi menjaga dan melaksanakan pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara bijaksana dan berkesinam-bungan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini guru-guru sekolah tingkat menengah atas/kejuruan di lingkup Kabupaten Raja Ampat dapat lebih memahami peran laut sebagai kawasan konservasi dan menjadikan kawasan laut sebagai Laboratorium Alam bagi tenaga pendidik maupun pelajar.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Konservasi sebagai Investasi Masyarakat Kabupaten Raja Ampat ini adalah:
1. Mengetahui bentuk konservasi kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat. 2. Mengetahui sejauh mana peranan sasi sebagai