• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Percobaan Bunuh Diri pada Pasien Depresi Berat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kasus Percobaan Bunuh Diri pada Pasien Depresi Berat."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

STUDI KASUS PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA PASIEN DEPRESI BERAT

Aqil Putra Riode, 2013, Pembimbing I : dr. Ade Kurnia Surawijaya, Sp.KJ Pembimbing II : dr. Budi Widyarto Lana, MH.

Latar belakang: Bunuh diri adalah masalah global. Jumlah kematian yang diakibatkan oleh bunuh diri semakin meningkat. Dalam 45 tahun angka kejadian bunuh diri meningkat hingga 60% didunia, dan penyebab tersering dari percobaan bunuh diri adalah gangguan depresi berat.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui bagaimana gambaran dinamika usaha bunuh diri.

Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode studi kasus.

Hasil: Kedua subjek penelitian memiliki faktor predisposisi yang berbeda terhadap usaha percobaan bunuh diri, tetapi terdapat faktor presipitasi yang sama pada kedua subjek penelitian, yaitu kehilangan. Pada kasus A didapatkan faktor presipitasi adalah kehilangan harta dan pada kasus B didapatkan ada kehilangan orang yang dicintai.

Simpulan: Kasus percobaan bunuh diri didapatkan adanya faktor chronosystem yaitu perjalanan kehidupan seperti kehilangan harta, dan didapatkan juga faktor hubungan interpersonal akibat kehilangan seseorang yang dicintai, dan dapat disimpulkan bahwa kedua subjek penelitian mencoba bunuh diri akibat adanya suatu kehilangan.

Kata kunci: bunuh diri, depresi berat, studi kasus

(2)

v ABSTRACT

CASE STUDY OF SUICIDE ATTEMPT IN SEVERE DEPRESSION PATIENTS

Aqil Putra Riode, 2013, 1st Tutor : dr. Ade Kurnia Surawijaya, Sp.KJ 2nd Tutor : dr. Budi Widyarto Lana, MH.

Background: Suicide is a global problem. Mortality number caused by suicide has been increasing. Global suicide rates have increased 60% in the past 45 years, and the most common cause of suicide is severe depression.

Objective: The purpose of this research was to enhance our understanding about description dynamic attempted suicide.

Methods: The design of this research was qualitative with case study method. Result: Both research subjects have different presdisposing factor for suicide attempt, but there was the same presipitation factor in both research subjects which are lost. Precipitation factor in case A was the lost of material and in case B was the lost of the loved one.

Conclusions: Suicide attempt in both cases obtained by chronosystem factor, which are the lost of material and interpersonal relationship factor which the lost of loved. In conclusion, suicide attempt in both cases were caused by lost.

Keyword: suicide, severe depression, case study, lost

(3)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...2

1.4 Manfaat Penelitian ...3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.1 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...6

2.1 Bunuh Diri ... 6

2.1.1 Definisi Bunuh Diri... 6

2.1.2 Prevalensi... 7

(4)

viii

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bunuh Diri ... 7

2.1.4 Metode Bunuh Diri ... 9

2.1.5 Teori-teori Bunuh Diri ... 9

2.2 Suicidal Ideation ... 14

2.2.1 Definisi ... 14

2.2.2 Gambaran/Karakteristik Pikiran Bunuh Diri ... 14

2.3 Depresi Berat ... 18

2.3.1 Sejarah ... 18

2.3.2 Prevalensi Depresi ... ...19

2.3.3 Teori Depresi ...19

2.3.4 Karakteristik Depresi ... 23

2.3.5 Pedoman Diagnosis Berdasarkan PPDGJ-III ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN...26

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 26

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 26

3.2.2 Waktu Penelitian ... 26

3.3 Metode Penelitian ... 26

3.3.1 Desain Penelitian ... 26

3.3.2 Sumber Data ... 26

3.4 Prosedur Penelitian ... 27

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Hasil Subjek Penelitian Pertama ... 32

(5)

ix

4.1.2 Hasil Subjek Penelitian Pertama ... 34

4.2 Pembahasan ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...39

5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ...40

LAMPIRAN ...43

RIWAYAT HIDUP ...72

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Wawancara ...32

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bunuh diri adalah masalah global. Dalam beberapa tahun terakhir, bunuh diri menjadi fenomena yang sering muncul dalam pemberitaan media cetak maupun media elektronik. Jumlah kematian yang diakibatkan oleh bunuh diri semakin meningkat, dalam 45 tahun terakhir angka kejadian bunuh diri di dunia meningkat hingga 60% (Befrienders Worldwide, 2009). Pada tahun 2007 di Amerika Serikat, bunuh diri terletak pada peringkat ke-7 untuk semua umur (CDC, 2010). Lebih dari 5.000 remaja melakukan bunuh diri setiap tahunnya di Amerika Serikat, yaitu satu remaja setiap 90 menit (Kaplan, 2010). Data tentang insidensi di Indonesia sendiri belum jelas sehingga masih banyak dilakukan survei mengenai angka percobaan bunuh diri di Indonesia.

Ide, isyarat dan usaha bunuh diri sering disertai gangguan depresi. Ide bunuh diri terbesar terjadi jika gangguan depresi sudah parah. De Catanzaro menemukan bahwa antara 67% hingga 84% pikiran bunuh diri bisa dijelaskan dengan masalah hubungan sosial dan hubungan dengan lawan jenis, terutama yang berkaitan dengan loneliness dan perasaan membebani keluarga. Adapun dua motivasi yang paling sering muncul dalam pikiran bunuh diri adalah untuk melarikan diri dari masalah dalam kehidupan dan untuk membalas dendam pada orang lain (Maris, et al 2000). Tapi seringkali didapatkan banyak usaha bunuh diri dengan sebab yang berbeda, sehingga banyak sekali hal yang bisa membuat seseorang ingin melakukan bunuh diri.

Faktor budaya juga berpengaruh terhadap usaha bunuh diri. Seperti hara-kiri di Jepang, di Denmark bunuh diri merupakan jalan untuk bertemu kembali dengan orang yang mereka cintai, di Swedia banyak orang melakukan bunuh diri akibat gagal dalam mencapai ambisinya, dan di India seorang istri yang ditinggal mati oleh suami akan menenggelamkan dirinya di sungai temoat abu suaminya dibuang (Maris, et al, 2000). Di Indonesia dengan beragam agama dan budaya, bunuh diri

(8)

2

adalah sesuatu hal yang berkonotasi negatif, namun masih banyak orang yang melakukan bunuh diri seperti contohnya dengan bom bunuh diri.

Depresi seringkali disebut sebagai faktor yang mempunyai korelasi signifikan dengan tingkah laku bunuh diri. Namun tidak semua orang yang melakukan usaha bunuh diri mengalami depresi dan sebaliknya orang depresi tidak selalu melakukan usaha bunuh diri. Depresi dikombinasikan dengan beberapa faktor risiko yang lainnya akan meningkatkan risiko terjadinya usaha bunuh diri. Freud (1963) mengkaitkan dengan rasa duka setelah kehilangan seseorang yang dicintai karna kematian, perpisahan atau berkurangnya kasih sayang. Secara tidak sadar orang tersebut menyimpan perasaan negatif terhadap orang yang dicintai. Pasien depresi menjadi objek kemarahan dan kebenciannya sendiri. Selain itu, ia tidak suka diabaikan dan merasa bersalah atas dosa-dosanya yang nyata atau yang dibayangkan terhadap orang yang meninggalkannya. Selanjutnya, kemarahan terhadap orang yang meninggalkannya terus-menerus dipendam, berkembang menjadi proses menyalahkan diri sendiri, menyiksa diri sendiri, dan depresi yang berkelanjutan.

Oleh karena banyaknya percobaan bunuh diri dengan penyebab dan faktor-faktor yang sangat bervariatif maka peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran dinamika percobaan bunuh diri pada pasien depresi berat.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

 Bagaimana gambaran dinamika terjadinya usaha bunuh diri pada pasien depresi berat.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dinamika usaha bunuh diri pada pasien depresi berat.

(9)

3 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk mendapatkan data yang komprehensif mengenai pasien yang mempunyai risiko bunuh diri.

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap percobaan bunuh diri sehingga para tenaga medis dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap percobaan bunuh diri dan mencegah percobaan bunuh diri.

1.5 Landasan Teori

Bunuh diri adalah tindakan untuk membunuh diri sendiri dan memilih untuk tidak ada, sedangkan percobaan bunuh diri adalah percobaan yang mengancam nyawa secara disengaja, ditimbulkan sendiri, yang belum sampai mengakibatkan kematian (Varcarolis, 2013). Tindakan ini termasuk dalam kedaruratan psikiatri (Kaplan, 2010).

Faktor risiko dari bunuh diri antara lain (Kaplan, 2010).

1. Jenis kelamin: laki laki melakukan bunuh diri empat kali lebih sering dari pada perempuan, tetapi percobaan bunuh diri empat kali lebih sering pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

2. Usia: angka bunuh diri meningkat seiring dengan usia. Laki-laki mempunyai insidensi puncak bunuh diri setelah usia 45 tahun, sedangkan perempuan pada usia setelah 55 tahun.

3. Ras: dua dari tiga kejadian bunuh diri dilakukan oleh laki-laki kulit putih. 4. Agama: angka bunuh diri pada Katolik Roma lebih rendah dibandingkan

dengan populasi Protestan dan Yahudi.

5. Status perkawinan: perkawinan yang dilengkapi anak mengurangi risiko bunuh diri secara signifikan.

6. Pekerjaan: semakin tinggi status sosial seseorang semakin tinggi risiko bunuh diri pada orang tersebut.

(10)

4 7. Kesehatan fisik.

8. Kesehatan jiwa. 9. Pasien psikiatrik:

Gangguan depresi seperti gangguan mood banyak melakukan bunuh diri jika sedang depresi.

 Skizofrenia: 10% pasien skizofrenia meninggal karena bunuh diri.

 Ketergantungan alkohol: 15% orang dengan ketergantungan alkohol meninggal karena bunuh diri.

 Ketergantungan zat, seperti heroin atau zat-zat lain yang dimasukkan secara intravena

 Gangguan kepribadian: gangguan kepribadian menyendiri memiliki predisposisi terhadap gangguan jiwa utama yang berakhir dengan bunuh diri.

 Gangguan ansietas: percobaan bunuh diri yang tidak berhasil sekitar 20% pasien dengan gangguan panik dan fobia sosial.

Sedangkan etiologi dari bunuh diri terdiri dari beberapa faktor yaitu (Kaplan, 2010) :

1. Faktor Sosiologis 2. Faktor Psikologis

(11)

5 1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara terstruktur untuk mendiagnosis gangguan depresi berat dan wawancara psikiatrik secara heteroanamnesis maupun autoanamnesis untuk mengetahui gangguan secara komprehensif. Wawancara direkaman dalam bentuk audiovisual berdasarkan persetujuan klien dan keluarga.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi: Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha.

Waktu: Juni 2016-Januari 2017.

(12)

39 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dapat disimpulkan bahwa kedua subjek penelitian melakukan usaha bunuh diri akibat kehilangan, pada kasus A didapatkan subjek penelitian kehilangan harta dan pada kasus B didapatkan karena kehilangan orang yang dicintai.

5.2 Saran

1. Melibatkan lebih banyak subjek penelitian.

2. Melakukan pengambilan data tidak hanya dengan wawancara tetapi ditambah dengan pemeriksaan psikologi sehingga bisa didapat gambaran yang lebih lengkap.

3. Mencoba untuk lebih mengejar informasi kemungkinan ambivalensi dari pelaku percobaan bunuh diri.

4. Mencoba mencari pengaruh kepribadian terhadap usaha percobaan bunuh diri.

(13)

STUDI KASUS PERCOBAAN BUNUH DIRI

PADA PASIEN DEPRESI BERAT

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AQIL PUTRA RIODE

1310091

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(14)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Studi Kasus Percobaan Bunuh Diri pada Pasien Depresi Berat” tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat dukungan, bantuan, doa, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ade Kurnia Surawijaya, dr., Sp.KJ. sebagai pembimbing pertama dan Budi Widyarto Lana, dr., MH. sebagai pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Kedua orang tua Ir. Rio M. Cai dan Dewi Murni SH, kakak (Agung), adik

(Cumayo), serta anggota keluarga lain yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis.

3. Para sahabat: Teman-teman Antidote 2013, Rockafellaz SEMA Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini yang telah mendukung dan memberi saran dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, Desember 2016

(15)

40

Befrienders Worldwide. (2009). Dipetik September 21, 2016, dari www.befrienders.org/info/index.asp?pageURL=statictic.php.

Black, D. W., & Andreasen, N. C. (2011). Introductory textbook of pshyciatry (5th ed.). Washinhton DC: American Pshyiciatric Publishing.

Bronfenbrenner, U. (1979). The ecology of human development: Experiments by nature

and design. Cambridge: Harvard University Press.

Cassano , P., Cassem , N. H., Papkosteas, G. I., Fava , M., & Stern, T. A. (2010).

Massachusetts General Hospital handbook of general hospital pshyciatry (6th

ed.). Philadelphia: Saunders/Elsevier.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2011). Dipetik September 21, 2016, dari Study of looks at suicide rates from 1928-2007: www.cdc.gov/media/release/2011/p0414_suiciderates.html.

Centers of Disease Control and Prevention (CDC). (2010). Suicide:facts at a glance. Dipetik September 21, 2016, dari www.cdc.gov/violenceprevention

Chan, S., Miranda, R., & Surrence, K. (2009). Subtypes of Rumination In The Relationship Between Negative Life Events And Suicidal Ideation. International

Academy for Suicide Research, 123-135.

Conwell, W., Van Orden, K., & Caine, E. D. (2011). Suicide in older adults. Pshyciatric

clinic of North America, 34(2).

Corr, C. A., Corr, D. M., & Nabe, C. M. (2003). Death and Dying Live and Living (4th ed.). USA: Wadsworth.

Davison, G. C., Neale, M. J., & Kring, M. A. (2004). Abnormal Psychology. Washington DC: John Wiley & Sons.

Ellis, T. E., & Rutherford, B. (2008). Cognitive and suicide: Two Decades of Progress.

International Journal of Cognitive Therapy, 1, 47-68.

Gamayanti, W. (2014, Juni). Usaha Bunuh Diri Berdasarkan Teori Ekologi Bronfenbrenner. Jurnal Ilmiah Psikologi, 1, 204-230.

(16)

41

Gamayanti, W. (2014, Juni). Usaha Bunuh Diri Berdasarkan Teori Ekologi Bronfenbrenner. Jurnal Ilmiah Psikologi, 1, 204-230.

Gelder, M., Harrison , P., & Cowen, P. (2006). The shorter Oxford textbook of Pshyciatry (5th ed.). London: Oxford University Press.

Hall-Flavin, D. K. (2010). Dipetik September 21, 2016, dari Pain and Depression. Is there a link?: www.MayoClinic.com/health/pain-and depression/AN01449

Kaplan , I. H., Sadock, J. B., & Grebb, A. J. (2010). Sinopsis Psikiatri. Tangerang: BINARUPA AKSARA.

Lewinsohn, P. M., Rohde, P., & Seeley, J. R. (1994). Psychosocial Characteristics of Asolescents With a History of Suicide Attempt. Journal of the American

Academy of Child and Adolescent Psyciatry, 60-68.

Maris, R. W., Berman, A. L., Silverman , M. M., & Bongar, B. M. (2000).

Comprehensive Textbook Of Suicidology. Belmont: Guilford Press.

Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh Jaya - Jakarta.

Meichenbaum, D. (2008). 35 Years Of Working With Suicidal Pati. Washington: Apa.org.books.

Narashiman, M., & Campbell, N. (2010). A tale of two comorbidities: understanding the neurobiology of depression and pain. Indian Journal of Psychiatry, 52, 127-130.

National Institute of Mental Health (NIMH). (2010). Dipetik September 21, 2016, dari

Major depressive disorders among adults:

www.nimh.nih.gov/statistics/1MDD_ADULTS.shtm.1.

Parekh, R. (2015). What Is Depression? Dipetik Juni 2016, 2016, dari http://www.psychiatry.org/patients-families/depression/what-is-depression.

Pervine , L. A., Cervone , D., & John , O. P. (2005). Personality: Theory And Research. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Rihmer, Z., & Angst, J. (2009). Mood disorders: epidemiology. In B. J. Sadock V. A.

Sadock & P. Ruiz (Eds), Kaplan & Sadock's comprehensive textbook of psychiatry (9th ed., Vol. 1). Philadelphia: Wolter Kluwer/Lippincott William &

Wilkins.

Riolo, S., Nguyen, T. A., & Greden , J. F. (2005). Prevalence of depression by race/ethnicity: finding from the National Health and Nutrition Examination suvey. American Journal of Public Health, 998-1000.

(17)

42

Riskesdas. (2014, 10 10). Stop Stigma dan Gangguan Diskriminasi Terhadap Orang

Dengan Gangguan Jiwa. Dipetik Juni 23, 2016, dari

www.depkes.go.id/article/view/201410270011/stop-stigma-dan-diskriminasi-terhadap-orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj.html.

Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Kaplan & Sadock's pocket handbook of clinical

psychiatry (5th ed.). Philadelphia: Wolter Kluwer/Lippincott Williams &

Wilkins.

Salkovskis, P. M. (1996). Frontiers Of Cognitive Psychology. Belmont: Guilford Press.

Varcarolis, E. M. (2013). Essentials of Pshyciatric Mental Health Nursing. New York: Elsevier Inc.

Weiten, W., Lloyd, M. A., Dunn, D. S., & Hammer, E. Y. (2006). Psychology Applied To

Modern Life: Adjusment In The 21th Century. Belmont: Guilford Press.

Gambar

Tabel  4.1 Hasil Wawancara .......................................................................................32

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan pendamping ASI formula tempe terhadap frekuensi BAB pada anak diare usia 6-24 bulan di Ruang Perawatan

Kolarin CG:n alkuperien aamujen ja iltojen valosaturoituneen nettofotosynteesin ( A max ) estimaatit ja niiden hajauma.. Kuvaaja piirretty GraphPad Prism – ohjelmiston

(Nye, 2011: 46 dan Rahman, 2014). Diplomasi merupakan salah satu sarana dari soft power. Diplomasi menjadi bagian tidak terpisahkan dari ragam isu, teramasuk isu

1.Strategi adaptasi sosial adalah tindakan yang dilakukan berulang- ulang dan bentuk penyesuaian terhadap lingkungan masyarakat, dalam penelitian ini pada lingkungan

Gambar 16 memperlihatkan daerah difusi aluminium yang terlarut dengan baja, hal ini menunjukkan bahwa pada komposisi layer Fe 80%, Cu 20 % dapat terjadi fusi di antarmuka.

Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,674 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05),

Strategi yang dikeluarkan oleh Bank Mega Syariah dalam melaksanakan promosi penjualan adalah dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan serta kelebihan-kelebihan dari pelayanan

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung adalah 6.897 dengan tingkat Signifikan sebesar 0.002, yang jauh lebih kecil dari 0.05, dapat disimpulkan bahwa