!
Persetudjuan antara
Pemerinte.h Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Federasi Djeman ten tang
Konsolidui butang2 perdagangan Indonesia
--Pemerintah Republik Indonesia
dan
Pemerintah Republik Federasi JJ'jerman
Berbasrat untuk memadjukan bubungan ekonomi antara ked.ua negara dan meringankan keadaan devisa Indonesia.,
Telah bersepakat sebagai berikut;
Pasal l
(1) Persetudjuan ini mengatur penangguhan transfer daripada nilai lawan claim2 dan berlaku untulc transaksi2 jang dilakukan antara importir2 Indonesia dan eksportir2 Djerman jang terdaftar dalam
Lampiran I Persetudjuan ini, dengan sja.rat bahwa claim2 jang timbul akibat transaksj2 tersebut jang pembajarannja djatuh
wak-tu antara tanggal l I>januari 1969 dan 31 Desember 1969 dan
djumlah-nja belum ditransfer kepada kreditur2 Djerman pada saat {seperti ditentukan dalam Paragrap (2) dari Pasal
7,
dibawah) prosedurpenangguhan transfer mulai berlaku.
(2)
Pada tanggal 9APril
1969, djumlah keseluruhan claim2 termaksud dalam paragrap (1), diatas, (tjitjilan pelunasan clan djumlah bu-nga sampai tanggal waktu pembajaran menunrut kontrak) adalahse-besar 1+5,234.483, 72 Mark Djerman (empatpuluh lima djuta duaratus '1'.
tigaplluh empat ribu, empatratus delapanpuluh tiga Mark Djennan dan tudjuhplluh dua Ihennigs).
(3) Ketjuali Jang 、ゥセセエオォ。ョ@ lain dalam Pasal2, RLSLセLU@ dan 6 dibawah ini, maka ketentuan2 Persetudjuan antar-pemerintah Indonesia dan Djerman mengenai Konsolidasi Jiltang2 Perdagangan Indonesia ter-tanggal 29 D'juli 1967 akan berlaku untulc Persetudjuan sekarang
ini.
'i
I
2
-Pasal 2
(1) Bank Indonesia (untuk selandjutnja disebut "Bank") akan mengangsur djumlah hutang2nja dalam rekening chusus dengan melakukan tigapuluh dua kali pembajaran dalam mata uang Mark
Iljerman kepada suatu konsortium jang terdiri dari Hermes
Kreditversicherungs-Aktiengesellschaft dari Hamburg dan Berlin,
dan Deutsche Revisions und Treuhand-.Aktiengesellschaft, Frankfurt am Main, (untulc selandjutnja disebut "Konsortium")
antara tanggal 1 D'januari 1973 dan 1 Oktober 1980.
(2) Pembajaran angsuran2 ini akan djatuh waktunja pad.a hari pertama setiap triwulan kalender. setiap pembajaran angsuran akan meru-pakan persentase dari saldo debet jang ditentukan oleh Konsortium sesudah achir tahun kalender 1969, sebesar :
masing2 satu seprempat persen dalam tabun 1973; masing2 dua setengah persen dalam tahun2
1974, 1975
dan
1976;
masing2 tiga perempat persen dalam tahun2
19n, 1978
dan
1979;
masing2 lima persen dalem tahun 1980; Pasal 3
(1) Bank akan membajar bunga dengan suku
4%
setiap tahun atasdjumlah hutang2nja dalam rekening chusus. Pembajaran bunga masing2 akan dimulai dan berachi.1· pa.da. tanggal ber.l.a.1runJa j ang
t ampak dalam rekening chusus jang ad.a pada Konsortium.
(2) Bunga akan dibajar oleh Bank kepada Konsortium s elambat-lambat-nja pad.a achir tiap tengah tahun kalender seper ti jang telah
ditentukan.
(3) Konsortium akan menentukan djumlah bungs dalam meta uang
Mark Djerman selama djangka waktu jang berachir pada tanggal
31 Desember 1969 dalam waktu empat belas hari setelah tanggal tersebut. Mulai tanggal 1 Djanuari 1970, Konsortium akan menen-tultan djumlah bunga tiap tengah talnm kalender pad.a pe:nnulaan bulan terachir tengah tahunan kalender termaksud.
nJumlah bunga jang ditentultan akan didebetkan dalam rekening
ohusus. Tanpa menentukan bunga untuk setiap tengah tahun kalender, Konsortium dapat membuat djadwal bunga dan pemb:ajaran angsuran untuk djangka waktu jang dimulai pad.a tanggal 1 Djanuari 1970;
djadwal tersebut tidak akan mempengaruhi tanggal djatuh waktu pembajaran2 bungs dan angsuran.
(4) Sekalipun •••••• I
I
I
3
-(4) Sekali:ptm ketentuan2 dalam pare.grap (2), diata.s, djumlah bunga jang ditentukan selama djangka waktu jang berachir pad.a tanggal 31 Desember 1972 akan diangsur dalam tiga piluh dua kali angsuran kwartal jang sema antara tanggal 1 Djanuar:i.
1973
dan 1 Oktober 1980 pada hari pertama setiap kwartal. Untuk djumlah tersebut tidak akandikenakan bunga.
Pasal
4.
Konsortium akan menjiapkan rekening koran tiap kwartal untuk talum
1969
den untuk tahun2 selandjutnja sedild.tnja tiap tahun, jangme-nundjukkan semua pemasukan dalam rekeni.ng clnlsus dan akan menjampai-ka.nnja kepada Bank segera setelah selesai. Bank akan memberikan konfirma.si kepada Konsortium tentang kebenaran dar:ipada rekening koran tersebut dalam waktu sepuluh hari kerdja setelah diterimanja
dan pad.a waktu bersama.an memberitahukan tentang keadaan saldo debet. Pasal
5.
Guna penetrapaml'ja dalam Persetudjuan sekarang ini, maka ketentuan2 paragrap (3), (4}, (5) dan (6) Pasal 3 dari Persetudjuan tersebut dalam paragra.p (3) Pa.sal 1, diatas, akan dirubah sebagai berikut:
"(3) Pemerintah Republik Indonesia akan mendjamin bahwa apabila debetur Indonesia telah melakukan deposito men.genai claim jeng ter-masuk dalam da:f'tar dan apabila penghutang i tu telah memenuhi sjarat2
Jang diperlukan untuk menstmi.nsfer djumlah jang didepositokan, Bank
akan segera:
(a) mengir:imkan kepada. Konsortium sepuluh persen dari djumlah .jang bersangkutan ( quota tunai) dalam mata uang Mark Djerma.n, ketjuali aps.bila harga. lawan quota
tuna.i itu telah diterima oleh Konsortium sebagai bagian
dari pembajaran bagian termaksud dalam paragrs.p (6),diba-wah;
(b) menjampa.ikan kepada Konsortium pemberitahuan penerima-an, dan kuasa untuk mendebetkan, seluruh djumlah jang
bersa.ngkutan.
-4-(4) Atas dasar kuasa tersebut dalam sub-paragrap (b) paragrap (3)
diatas, Konsortium akan men-clebetkan nilai Bank pada tanggal djatuh waktu claim jang terda:ftar. Bank tidak akan didebetkan demikian ketjuali dan
sampai Konsortium menerima quota tunai tersebut dalam sub-paragrap (a), paragrap (3) diatas, Quota tunai demikian kemudian akan dikreditkan
dalam rekening chusus.
(5) .&p8bila pada ·saat prosedur penangguhan transfer mulai b:erlaku1 ada diantara clai.m2 jang terdaftar telah djatuh waktu, dan harga lawan-nja telah didepositokan, maka peraturan2 jang tersebut dalam paragrap
(3) diatas, akan dilakukan dengan segera setelah penangguban prosedur transfer mulai berlaku.
(6) Bank akan melakukan pembajaran bagian atas sepuluh persen quota tunai dari seluruh djumlah claim jang terdaftar sebagai berikut : 6 persen segera setelah prosedur penangguhan transfer mulai berlaku ; 2.5 persen pad.a tanggal 10 Djuli 1969 ;
1.5 persen pad.a tanggal 10 Oktober 1969.
Pembajaran2 bagian jang telah dilakukan oleh Konsortium akan dimasukkan dalam rekening2 sesuai dengan pa.ragrap2 (3) dan (4) diatas.
Pasal 6
Tanggal jang ditentukan dalam sub-2 paragrap (b) c1an (c) paragrap (1) dari Pasal 12 Persetudjuan tersebut dalam paragrap (3)
Pasal 1, diatas, untuk Persetudjuan sekareng ini akan diganti dengan tanggal }l Desember 1969.
Pasal 7
(l) Persetudjuan ini akan berlaku pad.a tanggal penanda-ta.ngannja. (2) Tanggal prosedur penangguban transfer jang membebaskan kewadjiban2
Indonesia menurut Persetudjuan sekarang ini, aka.n mulai berla.ku sesunggubnja (saat berlakunja prose dur penangguhan transf"er), akan ditentukan atas
per-setudjuan bersama antar a Bank dan Konsortium setelah kedua fihak
-5-DIBUAT di Djakarta pada tanggal •
!.f .
.
f!3;
?/§/!
QSNセNヲZAN@
••
BZjNセ@
• • • • • · · ·
dalam enam rangkap asli, dua dalam bahasa. Indonesia, dua dalamba.ha.sa Djerman, dan dua dalam bahasa Inggeris, jang masing-masing
berkekuatan sama.
Aitas nama Pemerintah Republik Indonesia.
Signed
//as nama
Pemerintahrセ「ャゥォ@ Federasi D:jerman.
Annex 1.
No . Seri
1
I 2
I 3
I
4
I 5
I 6
I 11
I 14
Transaksi2 dan djumlah2 j ang termasuk dalam Penundaan Transfer
Eksportir Djerman
2
Benteler- Werke Aktiengesell-schaft , Bielefeld
Borsig Aktiengesellschaft , Berlin
Borsig Aktiengesellschaft, Berlin
Borsig Aktiengesellschaft , Berlin
Combitex GmbH Ver einigung von Textilmaschinenfabriken,
Wsseldorf
Escher Wyss GmbH, Revensburg
Ferrostaal Aktienges ellschaft, Essen
Importir Indonesia Mata uang jang disetudjui dan djumlahnja
3
Dasaad Musin Concern N. V. , DM Djakarta
Badan Pimpinan Umum Perusa-haan Perkebunan Gula Negara
Djakarta DM
Badan Pimpinan Umum Perusa-haan Perkebunan Gula Negara
Djakarta DM
Badan Pmmpinan Umum Perusa-haan Perkebunan Gula Negara
Djakarta DM
Dasaad Musin Concern N. V.,
Djakarta DM
Badan Pimpinan Umum
Industri Kimia and PN Letj es
4
164.050295 . 573
295 . 477
259 . 219
,--271 . 070 , 95
Djakarta DM 2, 863 .183 , 05
The Department of the Navy .of the Republic of
,--1 2 3
4
MMMMMMMMMMMMMMM M MM MMMMMMMMMMMMMMMセセMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM I I I I I I I I I I I15
Ferrostaal Aktiengesellschaft,Essen
16
Ferrostaal Aktiengesellschaft,Essen
17
Ferrostaal Aktiengesellschaft ,Essen
18 Ferrostaal Aktiengesellschaft, Essen
23
Jean gセセォ・ョLm。ウ」ィゥョ・ョヲ 。「イ ゥォ@&
Eisengie Berei , DUlken24
GutehoffnungshUtte Sterkra deAktiengesellschaft,Oberheusen
25
Guteho.t'fnungshUtte Sterkrad eAktiengesellschaft , Oberheusen
26
Gutehoffnungshutte SterkradeAktiengesellschaft,Oberheusen
27
Joh.Kleinewefers SbhneMaschinenfabrik , Krefeld
28
Klockner Industrie-Anlagen GmbH,Duisburg
29
Fr. L\trssen Werft,Bremen-Vegesa ck
Ministry of Land Transport , Post , DM
1.320.630,49
Telecommunication and Tourism, Djakar ta
Ministry of Land Transport, Post, DN Telecommunication and Tourism of the Republic of Indone s ia,
Djakarta
743 . 743 , 47
Departemen Perindustrian Dasar
Republik Indonesia, Djakarta DM
1.563 . 392 , 85
Departemen Perhubungan Laut DM
(Ministry of Sea Communica tions), Dja karta
Dasaad Mus i n Concern N. V., DM
Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Dae- DM
r ah-Daerah Perbatasan ,Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Da e- DM
r ah-Daerah Perbatasan ,Dj a karta
Komando Pembangunan Ekonomi Dae- DM
rah-Daerah Perbatasan,Djakarta
Dasaad Mus in Conc ern N. V., DM
Djakar t a
970 .831 , 92
406 . 002 , 50
307 . 424,
--289 . 677
286 . 081
,--142 . 331,65
Ministry of Mining , Djakart a DM
3.482 . 161,05
AMMMMMMMMMMMM
セM MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
M MMMMMMMMM
Q@
________________ _
I 30
I 31
I 35
I 36
I 38
I
39
I 40
Kre di エ。ョウエ{セャ@ t
rur
Wiederaufbau ,Frankfurt/Main
Kredit ans t alt fUr Wiederaufbaru ,
Frankfur t/Ma in
Fr. LUrssen Werft , Bremen-Ve gesack
MA? ·.,schinenfabr ik
Aue;sburg-NUrnberg AC, We rk Augsburg, Augsburg
MAN Maschinenfabrik Augsburg-mtrnberg Aktiengesellschaft , \'lerk N\trnberg , NUrnbergJ
Siemens Aktiengesellschaft , Siemens- Schuckert- Werke , Erlangen
MAN Maschinenfabrik Augsburg-mtrnberg Aktiengesellschaft , m.trnberg
NAN 1'1aschinenfabri k Augsburg-NUrnberg Aktiengesellschaft , Nt!rnberg
Bank I ndonesia , Djakarta DM l . 175 •080
,--Bank Indonesia, Djakarta DM 1 . 734 . 005
The Government of the Republic of DM 2 . 765 . 218 ,--Indonesia repre s.anted by the
Menteri Urusan Pendapatan Pemb ia-j aan Dan Pengawasan , Dia-jakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Derah- DM
Daerah Pe rbatasan , Djakarta 231 . 223 , io
セ@
De partment of :Eubl ic Works and Power Perusahaan Listrik Negara
(PLU), Djakarta
Badan Pimpinan Umum 1erusahaan Perkebunan Negara, Djakarta
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara , Dj a karta
DM 1 . 854 . 237 , 48
DM 362 . 850
,--1 2 3
4
---I
41
I
42
I 44
I
46
I
49
I
51
I
52
I
53
MAN Maschinenfabrik
Augsburg-lilUrnberg Aktiengesellschaft ,
Nttrnberg
MAN Maschinenfabrik Augsburg-NUrnberg Aktiengesellschaft , N\trnberg
0
&
K Export- und Handels-gesellschaft mit 「・ウ」ィイGセョォエ・イ@Haftung , Dortmund
Or ens t ein- Koppel und lセ 「・」ォ・イ@
Maschinenbau Akt i engesellschaft , Th.tbeck
Si emens Aktiengesellschaft , Siemens- Ha l ske - \1/erke , 1".l\tnchen
Siemens Aktiengesell schaft , Siemens- Halske - Werke , M'O.bchen Si emens Akt i engesellschaft , Si emens-Halske- Werke , MUnchen
Siemens Aktiengesellschaft , Si emens- Halske- Werke , NUnchen
Badan Pimpinan Umum Perusahaa.n DH Perkebunan Negara Gula , Djakarta
Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara Gula , Djakarta DM
Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara Gula , Djakarta DM
The Government of the Republic DM of Indonesia , representad by
the Minister of Sea Communication , Djakarta
Republic of I ndonesia , Director DM General of the Post , Telegraph
and Telephone Service of the Republic of i ョ、ッョ・ッセ。 Lセ j。セ」エセ カ 。@
Angka t an Laut Republik I ndonesia DM
Government of the R public of I ndonesia represented by the
Department of Landcommunication , DN Post , Telecommunication and
Tourism, dェ。ォ。イエセ@
The Ministry for Landtransport , Post , Tele c ommunic ation and
Tourism , Djakarta DM
300 . 708
285 . 578
,--196 . 633 , 90
975 . 375
,--174 . 426 , 84
750 . 261 , 74
4 , 038 . 826 , 17
1
I
54
I
55
I
56
I
57
I
58
I
59
I
60
I
62
2
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens-Haiske- Werke , Mtlnchen
Siemens Aktiengesellscha ft, Siemens- Halske - Werke , NUnchen Siemens Aktiengesellschaft , Siemens-Halske-Werke ,Miinchen Siemens Aktiengesellschaft ,
sゥ・ュ・ョウセh。ャウォ・Mw・イォ・Lmuョ」ィ・ョ@
Siemens Aktiengesellscha ft, Siemens-Halske-Werke ,l"1'Unchen
Siemens Aktiengesellschaft , Si emens- Halske-Werke,Werner-werk fi.ir Medizinisc he Technik , Erlangen
Si emens Aktiengesellschaft , Siemens- Halske-Werke , Werne r-werk ftir Med izi nis che Technik , Erlangen
Siemens .Aktiengesellschaft , Siemens- Schuckert-Werke , Technische Stammabteilw1g Ausland, Erlangen
3
Nj ,, is try of Land transport , Post , TelECommuni cation and Tourism, represented by Director General Indonesian State Railways,Bandung Komando Tertinggi Ope r asi Ekonomi
( KOTOE) , Djakarta
Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE) , Djakarta
Republic of Indonesia , represented by Komando Ter t inggi Operasi
Ekonomi KESOP III, Djakarta The Ministry for Landtransport, Post , Telecommunication and Tourism, Djakarta
The Government of the Republic of I ndonesia , Army medical Service , Djakarta
The Government of the Republic of Indonesia, Mi nistry of Public Health , Djakarta
Angkatan Laut Republik Indonesia, Djakarta 4 DM DM DM DM DM DM DM Dl\I
733 . 791,62
345 . 188 , 65
206 . 352 , 87
412 . 744, 09
221 . 057 ,19
223 . 351,44
257 . 815 , 02
1
I 64
I 67
I
68
I
69
I 70
I
72
I 73
2
Siemens Aktiengesellschaft , Siemens-Schucker t - Werke , Technische Stammabteilung Ausland, Erlangen
Standa rd Elektrik Lorenz
Aktiengesellschaft, Stuttgart
.Allgemeine e ャ・ォエイゥ」ゥエセエ ウ ᆳ
Gesellschaft, AEG- Telefunken , Ulm/Donau
Allgemeine
Elektricitats-Gesellschaft, AEG- Telefunken, Ulm/Donau
Waggonfabrik Talbot , Aachen
Allgemeine Elektricitats-Gesellschaf t, AEG-Telefunken, Berlin
Allgemeine
Elektricitats-Gesellschaft, AEG-Te lefunken, Hannover
3 4
Komando Pembanguna n Ekonomi Dae- DM
r ah Daerah Perbatasan for
Koman-do Pelaksana Pemba.ngunan Projek Pelabuhan Bebas Saba ng ,Dj akarta
The Mini s try of Land Transport , DM
Post , Communications and Tourism , Djakarta
Komando Pemba ngunan Ekonomi, Dae -rah- Daerah Perba tasan for Komando
Pelaksana Pembangunan,Djakarta DM
Dewan Telecommunikas i Republik DH
Indonesia, Djakarta
.Ministry of Land Transport,Post DM
セ・」ッュュオョゥ」。エゥッョ@ and Tourism of
the Republic of Indonesia , Djakarta
Government of the Republic of DM
I ndonesia , repres en ted by Depart-ment Li strik Dan Ketenagaan ,
Djakarta
Department of I nformation ,
Directorate Radio
&
T. V.,
R.T . J .-T. V.,
DjakartaDM
227 .116,80
624 . 394,44
453 . 561,03
203 . 454 , 94
820 . 324,47
3 , 880 . 000
,--P r o t o k o l
tentang pelaksanaa.n re-scheduling dalam tahun 1969
Untuk membantu Republik Indonesia dalam usahanja mentjapai stabilisasi
den rehabilitasi ekonomi bersama-se.ma dengan negara.2 bersahabat dan
organisasi2 intemasional lainnJa, sebagai tambshan pada bantuan keua-ngan jang sampai sekareng telah dioerikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, oleh Pemerintah :Republik Federasi Djerman, maka kedua
Peme-rintah telah mentjapai kata sepakat sebagai berikut:
Atas clasar Protokol Paris bulan Oktober 1968 dalam pelunasan buteng2 Indonesia kepada luar-negeri, maka diber:l.kan b antuan sebagai berikut: 1. Pemerintah Republik Federasi D',jerman memberikan kepada Pemerintah Republik Indonesia suatu penundaan trensf'er sebanjak 90 persen
cla-r i hutang2 jang didjamin oleh Pemerintah Republik Federasi Djerman, jang berasa.l dari transaksi2 dagang - dengan masa djalan lebih dari 180 hari, Jang djatuh antare tanggal 1 njanuari 1969 sampai tanggal
.31
Desember 1969 clan Jang nilai bandingnja sampai permulaan penun-daan transfer ter•ebut tidak di.transfer kepada para kred.itor Djerman. Huteng2 jang dikenakan re-scheduling tersebut meliputi djumlah lepihkurang 45 djuta DM.
Tentang hal ini akan ditjapai suatu persetudjuan ohusus antara kedua Pemerintah.
2. Pemerintab Republik 'Federasi Djerman memberi kesempatan kepada
Kreditanstalt
flir
Wiederauf'bau, Frenkf"urt am Main, agar persetudjuan2 pindjaman jang telah dibuat dengan Bank Indonesia atas djumlahar)
55
djuta DM tertanggal 11 Djanuari 1963 b)15
djuta DM tertanggal 31 Djuli 1963 o) 30 djuta DM tertanggal 11+ Agustus 1964dirubah demikian rupa, sehingga tjitjilan pelunasan dan bunga jang
djatuh antara tanggal 1 Djanuari 1969 sampe.i dengan tanggal 31 Desem-ber 1969 jaitu :
a) VNSUVNRUPLセ@ DM
b)
1 • .321,..218, 75
mt. I
sebanjak masing2 kira2 90 persen d.iatur dengan suatu ketetapan
baru.
Atas dasar :Un maka djumlah hutang meliputi 10,3 djuta DM dan
setia:p tahunnja dikenakan bunga sebanjak 3 persen dan
d.ibajar-kan antara tanggal 30 Djuni 1973 sampai 31 Desimber 1980.
Djumlah bunga jang harus dibajarkan atas djumlah butang jang di-kenakan re-scheduling un'b.lk tahun takwin 1969 sampai dengan 1972 digabungksn mendjadi satu clan dibajarkan dalam 16 bagian jang sama untuk tiap tengah tahun terhitung mulai tanggal 30 Djuni
1973 sampai dengan 31 Desember 1980.
Hal2 Jang lebih terperintji aka.n diatur dalam suatu perdjandjian tambahan jang akan d.ibuat antara Kred.itanstal t f'llr Wiederauf'bau, Frankf'urt am Main, dengan Bo.nlc Indonesia.
3. Bantuan keuangan tambahan ja.ng disebut dalam Protokol Paris
bulan Oktober 1966 sebanjak 10% dari tjitjilan keseluruhan セエ。ウ@
dJumlah jang dibajarkan re-scheduling untuk tahun 1969 telah tertjakup dalam kredit jang telah diber:i.kan pad.a tanggal 3 Okto-ber 1968 sebanjak 1215 djuta DY.
Protokol ini mulai berlaku pada tanggal ditenda-tanganinja. dibuat di Djakarta pad.a tanggal
:l.f
J>ESE.H /dE-R..1969
dalam enam rangkap asli, dua dalam bahasa Indonesia, dua dalam bahasa Djerman dan dua dalam bahasa Inggeris, jang masing-masing berkekuatan sama.
Atas nama Pemerintah· Rep.iblik Indonesia
Signed
Atas nama Pemerintah
r・セQQォN@
Federasi DjermanSigned
I
Djakarta
,2.7
Desember 1969 .Jang Muli.a ,
Dengan hormat saja nenundjuk plda Persetudjuan antara kedua Pemerintah
kita tentarig Konsolidasi Hutang2 Perd.agangan Indonesia jang ditanda - tangani
hari inj, dan menjampiika n hal berikut:
Nomor2 Serie I 28 dan I 29 µida Annex I µida Persetudjuan itu
memberi-kan daftar transaksi an tara eksportir Djerman dan Departeman Pertambangan
di Djakarta . Selandjutnja ada beberapa tu11tutan (claim) jang timbul dari
t:t'ansaksi2 tersebut, dan jang djatuh waktunja dalam tahun 1969 , tetapi
djum-lah tuntutan tersebut belum termasuk dalam Annex 1. Perintjian tuntutan itu adalah sebagai berikut:
No . Seri Pemberiakredi t Penerima kredi t Tuta uang Dj umlah ja!!B:
Djerman Indonesia jans: dise - bersangkutan
tudjui
I . 28 Bremer lendes- Bank Negara In- DM. 84-6, 904 . 83 bank, Brenen donesia Djakarta
I. 29 Deutsche Bank Bank Negara In - DM. 1.454,524.51 A.G.Brenen donesia Djakarta
Djumlah DM. 2,301,429.34
Tuntutan ini sud.ah didjamin oleh Senate of the Bree Hanseatic City
di Bremen kepada Bank2 jang membiajainjs.
Pada pihak Irdonesia hutang tersebut sudah dibenarkan oleh Bank Negara In-donesia di Djakarta.
Senate of the Free Hanseatic City di Bremen minta Pemerintah Republik
lederasi Djerman untuk mengurus penjelesaian tuntutan2 ini. Pemerintah
Repub-lik Federasi Djerusn nenjetudjui untuk nenjampiikan suatu usul mengenai
per-mintaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu aaja mengusulkan dengan hormat suatu pengaturan untuk
penjelesa ian tuntutan2 t erse but di.a tas jang didjamin oleh Senate of the Free
Hansea tic City di Bremen ( selandjutnja disebut "Tuntutan2 Bremen"), jang
sesuai dengan pengaturan sebagaimana tertjantum dalam Nota2 jang dipertukar-kan pads tanggal 29 Djuli 1967 dan 17 Mei 1968 pada waktu penutupen Persetu-djuan2 antara Pemerintah Dj erman-Indone sia tentang Konsolidasi Hutang2
2
-Dalam hal tuntutan2 Br erren, Pemerintah Republik Federas i
Djerman hanja bertindak atas nama dan de nga n nama Senate of the
Free Hanseatic City di Br erren , jakni tanpa m.emikul sendiri
tuntu-tan2 suatu apapun .
Se kira nja Pemerinta h Republik Indone sia me11jetudjui usu l ini,
saja menj a rankan dengsn horma t a セイ@ Nota ini dan djawabannja oleh
Jang Mulia j ang menjatakan Persetud j uan Pemerintah Jang 1fulia akan
merupakan suatu Pengaturan a nta ra kedua Pemerintah kita jang akan
be rlaku pada tangga l sur a t djawa ban J a ng Mulia .
Terimalah , Jang Mulia , salam hormat sa;i_a jang setinggi-t i ngg inja .
Kepa da Jang 1¥Tu lia
1'fenteri Luar Negeri
Republik Inionesia .
Signed
MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
J ang Mulia ,
Djakarta , .2f .])ESEHBE.R.
1gbg
Dengan hormat saja menegaskan penerimaan Nota Jang Mulia tertanggal 2} {IUeセbセr@
tg':J
jang isinja adal ah sebagai berikut :"Dengan hormat saja menundjuk pada Persetudjuan an-tara kedua Pemerintah Kita tentang Konsolidasi Hutang2 Perdagangan Indonesia jang ditanda- tangani hari ini , dan menjampaikan hal berikut :
Nomor 2 Serie I 28 dan I 29 pada Annex 1 pada Perse-tud j uan itu memberJkan daftar transaksi antara eksportir Djerman dan De partemen Pertambangan di Djakarta . Selan-djutnja ada beberapa tuntutan (claim) jang timbul dari transaksi2 tersebut , dan jang djatuh waktunja dalam ta-hun 1969 , tetapi djumlah tuntutan tersebut belum terma-suk dalam Annex 1 . Perintjian tuntutan itu adalah seba-gai berikut :
Nomor serie
I 28
I 29
Pemberian kre -di t Djerman
Bremer Lan-desbank , Bremen . Deutsche Bank A. G., Bremen .
Penerima kre -di t Indonesia
Bank Negara Indonesia, Djakarta . Bank Negara Indonesia Djakarta .
Djumlah :
Mata uang Djumlah jang dise - jang ber-tudjui sangkutan
DM 846 , 904 . 83
DM 1 , 454 , 524.51
DM 2 , 301 , 429 . 34
=================================
Tuntutan ini sudah didjamin oleh Senate of the Free Hanseatic City di Bremen kepada Bank2 jang membiajainja . Pada pihak.Indonesia hutang tersebut sudah dibenarkan oleh Bank Negara Indonesia di Djakarta .
2
-Senate of the Fre e Hanseatic City di Bremen minta
Pe-merintah Republik Federasi Djerman untuk mengurus penjelesaian tuntutan2 ini .
Pemerintah Republik Federas i Djerman menjetudjui untuk menjam-paikan suatu usul mengenai permintaan tersebut kepa da Pemerin-tah Republik Indonesia .
Oleh karena itu saja mengusulkan denban hormat suatu pe ngaturan tu1 t uk penjelesaian tuntutan2 tersebut diatas jang di -d jamin oleh Senate of the Free Hanseatic City -di Bremen
(se-landjutnja disebut "Tuntutan2 Bremen") , jang sesuai den gan pe-nga turan sebagai mana tertjantum dal a.m Nota2 jang dipertukarkan pada tanggal 29 Djuli 1967 dan 17 Mei 1968 pada waktu penut u-pan Persetudjuan2 antar PemerinLah Djerman- I ndonesia tent ang Konsolid as i Hutang2 Perdagangan Indonesia tertanggal 29 Djuli 1967 dan 17 Mei 1968 .
Dalam hal tu.ntut a.n2 Bremen , l'emerin-cah Republik Federasi Djerman hanja bertindak atas nama dan dengan nama Senate of the Free Hanseatic City di Bremen , jakni tanpa memikul sendiri tuntutan2 suatu apapun .
Sekiranja Pemerintah Republik I ndonesia menjetudjui usul ini , saja menjarankan 、・ョ P セョ@ hormat a6ar Nota ini dan d jawaban-nja oleh J ang Mulia j ang mejawaban-njatakan Persetudjuan Pemerintah
Jang Mulia akan merupak:an suatu Penga turan antara kedua Peme -rintah kita ja.ng akan berlaku pada tanggal surat djawaban J ang Nulia . u
Dencan hormat s a ja memberi tahukan bahwa Pemerin t.ah Re publik Indone s i a men jetudjui usul jang te1·sebut dalam Nota Jang Mulia serta usul J a ng Mulia bahwa Nota Jang Muli a dan Note.
a
jawaban ini akan merupakan suatu Penga turan 。ョエ。イ セ@ Pemerintah kite , dan akan berlaku pada tan0 gal jang s ama dengan Persetudjuanantara. kedua Pemerinta h kit a mengenai Konsolid a si Hutang2
Per-dagangan Indonesia , j ang di t and a. tangani セ、。@ tanggal 2f ./JESE!IR,£f?
':16.
Terimalah , J ang I•luli a , s a lam hormat
ウ セ 。@ ェセョァ@
ウ・エゥョァ
ァ セM
tingg inj a .-J ang Mulia HILM.AR BASSLER Duta Besa r
Republik Federa si Djerman,
D J A K A R T .A .
-Signed
.ADAM MA LIK
'
Abkommen zwischen
der Regierung der Republik Indonesien und
der Regierung der Bundesrepublik Deutschland tiber die
' I
- 1
-Die Regierung der Republik Indonesien und
die Regierung der Bundesrepublik Deutschland
in dem Wunsch , die wirtschaftlichen Beziehungen zwischen den beiden Staaten zu f ordern,
in dem Bestreben, die indonesische Devisenlage zu verbessern, sind wie folgt libereingekommen:
Artikel 1
(1) Dieses Abkommen regelt den Transferaufschub des Gegenwerts aus Forderungen und bezieht sich auf die in seiner Anlage 1 verzeichneten Geschafte indonesischer Einflihrer mit deutschen Ausflihrern, soweit die Forderungen aus diesen Geschaften in der
Zeit vom 1. Januar 1969 bis 31 . Dezember 1969 fallig sind und ihr Gegenwert bis zum Beginn des Transferaufschubverfahrens (Artikel
7
Absatz 2) nicht an die deutschen Glaubiger transfe-riert worden ist.(2) Die Sum.me der in Absatz 1 bezeichneten Forderungen (Til-gungsraten und bis zur vertraglich vereinbarten Falligkeit anfallende Zinsen) betragt nach dem St and vom 9 . April 1969 Deutsche Mark 45.234.483,72 (in Worten: FUnrundvierzig
Millionen ZweihundertvierunddreiBigtausendvierhundertdreiund-achtzig).
(3) Soweit in den nachfolgenden Artikeln 2 bis 6 nichts anderes vereinbart ist, gelten die Bestimmungen des deutsch-indonesischen Regierungsabkommens vom 29 . Juli 1967 Uber die Konsolidierung indonesischer Verbindlichkeiten aus Handels-geschaften auch flir dieses Abkommen .
2
-Artikel 2
(1) Die Bank Indonesia (im folgenden "Bank" genannt) tilgt die auf dem Sonderkonto zu ihren Lasten auf gelauf ene Schuld in der Zeit vom 1. Januar 1973 bis zum 1. Oktober 1980 durch zweiunddreiSig Teilzahlungen in Deutscher Mark an das aus
1 der Hermes Kreditversicherungs-Aktiengesellschaft, Hamburg
und Berlin , und der Deutschen Revisions- und
Treuhand-Aktiengesellschaft Frankfurt am Main, bestehende Konsortium (im folgenden "Konsortium" genannt).
I
I
I
I
I
11
(2) Die Teilzahlungen werden jeweils am ersten Tage jedes Kalendervierteljahres fallig. Die Teilzahlungen betragen in Prozentsatzen des vom Konsortium nach Ablauf des Jahres 1969 festgestellten Schuldsaldos
im Jahre 1973 je ein einviertel vom Hundert,
in den Jahren 1974 bis 1976 je zwei einhalb vom Hundert , in den Jahren 1977 bis 1979 je drei dreiviertel vom
Hundert,
im Jahre 1980 je funf vom Hundert .
Artikel 3
(1) Die Bank verzinst die Betrage, mit denen sie auf dem Sonderkonto belastet ist, mit jahrlich 4 vom Hundert. Fur
'
Beginn und Ende der Verzinsung sind die Wertstellungen in dem vom Konsortium gefilhrten Sonderkonto maSgebend .
(2) Die Zinsen sind von der Bank bis zum Ende des Kalender-halbjahres, fur das sie jeweils berechnet sind, an das Konsortium zu uberweisen.
(3) Fur die Zeit bis zum 31 . Dezember 1969 berechnet das Konsortium binnen vierzehn Tagen nach diesem Zeitpunkt die aufgelaufenen Zinsen in Deutscher Mark. Ftir die Zeit vom
1. Januar 1970 an berechnet das Konsort ium die Zinsen jeweils zu Beginn des letzten Monats jedes Kalenderhalbjahres fur das ablaufende Kalenderhalbjahr . Die so ermittelten Zinsbe-trage werden dem Sonderkonto belastet. Anstelle der
ge 3 ge
3
-sonderten Zinsberechnung flir jedes Kalenderhalbjahr kann das Konsortium flir die Zeit von Januar 1970 an einen Zins-und Tilgungsplan aufstellen; die Falligkeitstermine der
Zins- und Tilgungszahlungen werden hierdurch nicht be-rlihrt .
(4)
Abweichend von Absatz 2 sind die flir die Zeit bis zum 31 . Dezember 1972 ermittelten Zinsbetrage in zwei-unddrei2ig gleichen Vierteljahresraten jeweils am ersten Tage jedes Kalendervierteljahres in der Zeit vom 1 . Januar1973 bis zum 1 . Oktober 1980 zu tilgen . Zinsen auf diese Betrage werden nicht berechnet .
Artikel 4
Das Konsortium fertigt flir das Jahr 1969 vierteljahrlich , filr die folgenden Jahre mindestens jahrlich, Kontoaus -zilge Uber die Buchungen auf dem Sonderkonto an und Uber-sendet sie der Bank unverzliglich nach Fertigstellung . Die Bank bestatigt dem Konsortium innerhalb von zehn Werktagen nach Erhalt der Kontoauszilge deren Richtigkeit und erkennt zugleich die festgestellten Schuldsalden an .
Artikel 5
Artikel 3 Absatz 3 bi s 6 des in Art i kel 1 Absatz 3 ge-nannten Abkommens wird flir dieses Abkommen in f olgender Fassung angewandt:
"(3) Die Regierung der Republik Indonesien sorgt daflir, daB, nachdem der indonesische Schuld.ner eine Einzahlung auf eine einbezogene Forderung geleistet und die von
seiner Seite zu erfilllenden Voraussetzungen flir den Trans-fer des eingezahlten Betrages geschaffen hat, die Bank sof ort
4
-'
4
-a) zehn vom Hundert des betreffenden Betrages in Deutscher Mark (Barquote) dem Konsortium Uber-weist, sofern nicht der entsprechende Betrag dem Konsortium aus einer Uberweisung gemaB Absatz 6
zur VerfUgung steht;
b) dem Konsortium eine Eingangsanzeige und Belastungs-ermachtigung Uber den vollen in Rede stehenden Betrag erteilt.
(4)
Das Konsortium belastet die Bank aufgrund der inAbsatz 3 Buchstabe b erwahnten Ermachtigung mit dem Wert
vom Falligkeitsdatum der einbezogenen Forderung. Die Belastung der Bank setzt voraus, daB die Barquote nach Absatz 3 Buchstabe a dem Konsortium zugegangen ist. Die Barquote wird dem Sonderkonto gutgeschrieben.
(5) Sind einbezogene Forderungen bis zum Beginn des
Trans-feraufschubverfahrens fallig geworden und ist ihr
Gegen-wert eingezahlt worden, so werden die in Absatz 3
vor-gesehenen MaBnahmen unverzUglich nach Beginn des Transfer-aufschubverfahrens ergriff en.
(6) Die Bank leistet die auf die Summe der einbezogenen Forderungen entfallenden Barquoten von zehn vom Hundert in folgenden Ratenzahlungen:
6 vom Hundert unmittelbar nach dem Beginn des
Transf erauf schubverfahrens
2,5 vom Hundert am 10. Juli 1969 1,5 vom Hundert am 10. Oktober 1969
Das Konsort ium verrechnet die Uberwiesenen Raten ent-sprechend Absatz 3 und 4."
Artikel 6
Die in Artikel 12 Absatz 1 Buchstaben b und c des in
Artikel 1 Absatz 3 genannten Abkommens f estgelegten Daten
werden fUr dieses Abkommen durch den 31. Dezember 1969 ersetzt.
5
-Artikel 7
(1) Dieses Abkommen tritt am Tage seiner Unterzeichnung in Kraft.
(2) Uber den Zeitpunkt, zu dem das in diesem Abkommen vorgesehene Verfahren fur den Aufschub des Transfers zur Erftillung indonesischer Verbindlichkeiten tatsachlich in Gang gesetzt wird (Beginn des Transferaufschubverfahrens), versta ndigen sich die Bank und das Konsortium nach Klarung aller technischen Einzelheiten untereinander.
GESCHEHEN zu Djakarta am
2
=!.
'J>l'.2'J+tJ,r-
iセ@6
J
in sechs Urschriften, je zwei in indonesischer, deutscher und englischer Sprache , wobei jeder Wortlaut gleichermaBen verbindlich ist.
Fli4 die Regierung
、・イ | セ・ーオ「ャゥォ@ Indonesien
Signed
Flir gie Regierung
der hundesrepublik Deutschland
Anlage 1 Annex 1
In den Transf erauf schub einbezogene Geschafte und Betrage Transactions and Amounts included in the Deferment of Transfer
Laufende Nr . Deutscher Exporteur Indonesischer Importeur
Serial Number German Exporter Indonesian Importer
Vereinbarte Wahrung und einbezogener Be-trag
Agreed Currency and i ncluded Amount
1 2 3 4
---I 2
I 3
I
4
I 5
I 6
I 11
I 14
Benteler- Werke Aktiengesell-schaft, Bielefeld
Borsig Aktiengesellschaft , Berlin
Borsig Aktiengesellschaft , Berlin
Borsig Aktiengesellschaft , Berlin
Combitex GmbH Vereinigung von Textilmaschinenfabriken ,
Dtisseldorf
Escher Wyss GmbH, Ravensburg
Ferrostaal Aktiengesellschaft , Essen
Dasaad Musin Concern N. V.,
Djakarta DM 164 . 050,
--Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula Negara ,
Djakarta DM 295 . 573
,--Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula Negara ,
Djakarta DM 295.477
,--Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula Negara ,
Djakarta DM 259 . 219
,--Dasaad Musin Concern N. V.,
Djakarta DM 271 . 070,95
The Badan Pi mpinan Umum
Industri Kimia and PN Letjes,
Djakarta DM 2 . 863.183,05
The Department of the Navy of the
568.007,--1 2
I 15 Ferrostaal Aktiengesellschaft , Essen
I 16 Ferrostaal Aktiengesellschaft, Essen
I 17 Ferrostaal Aktiengesellschaft , Essen
I 18 Ferrostaal Aktiengesellschaft, Essen
I 23 Jean Gtisken, Maschinenfabrik
&
EisengieBerei, DtilkenI 24 Gutehoffnungshtitte Sterkrade ft.ktiengesellschaft , Oberhausen I 25 GutehoffnungshUtte Sterkrade
Aktiengesellschaft, Oberhausen I 26 Gutehoffnungshtitte Sterkrade
Aktiengesellschaft, Oberhausen I 27 Joh . Kleinewefers Sohne
Maschinenfabrik, Krefeld
I 28 Kleckner Industrie- Anlagen GmbH, Duisburg
I 29 Fr . Ltirssen Werft, Bremen-Vegesack
)
3
Ministry of Land Transport , Post, Telecommunication and Tourism , Djakarta
Ministry of Land Transport, Post, Telecommunication and Tourism of the Republic of Indonesia ,
Djakarta
Departemen Perindus trian Dasar Republ ic Indonesia , Djakarta Departemen Perhubungan Laut
(Ministry of Sea Communications) , Djakarta
Dasaad Musin Concern N. V., Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Daerah-Da erah Perbatasan, Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Daerah-Daerah Perbatasan , Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Daerah-Dae rah Perbatasan, Djakarta
Dasaad Mus in Concern N. V., Djakarta
Ministry of Mining , Djakarta
Ministry of Mining , Djakarta
4
DM 1 . 320 . 630,49
DM 743.743,47
DM 1.563 . 392,85
DM 970 . 831,92
DM 406 . 002,50
DM
307.424,--DM
289.677,--DM 286.081, --DM 142.331 , 65
DM 3.482.161,05
1 2
I 30 Kreditanstal t flir Wiederaufbau, Frankfurt /Main
I 31 Kreditanstalt fUr Wiederaufbau, Frankfurt /Main
I 35 Fr. LUrssen Werft , Bremen-Vegesack
I 36 MAN Maschinenf abrik Augsburg-NUrnberg AG , Werk Augsburg , Augsburg
I 38 MAN Maschinenf abrik Augsburg-NUrnberg Aktiengesellschaft, Werk NUrnberg , NUrnberg/ Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Schuckert- Werke , Erlang en
I 39 MAN Maschinenf abrik Augsburg-NUrnberg Aktiengesellschaft , NUrnberg
I 40 MAN Maschinenf abrik Augsburg-NUrnberg Aktiengesellschaft , NUrnberg
)
3
Bank Indonesia, Djakarta
Bank Indonesia, Djakarta
The Government of the Republic of Indonesia represented by the
Menteri Urusan Pendapatan Pembia-jaan Dan Pengawasan , Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi Daerah-Daerah Perbatasan , Djakarta
Department of Public Works and Power Perusahaan Listrik Negara
(PLN), Djakarta
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara , Djakarta
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara Gula,
Djakarta
4
DM 1 . 175 . 080
,--DM 1 . 734 . 005,
--DM 2 . 765.218,
--DM 231 . 223,40
DM 1 . 854 . 237 ,48
DM 362.850,
-1
I 4 1
I 42
I
44
I 46
I 49
I 51
I 52
I 53
2
MAN Maschi nenfabrik Augsburg-Ntirnber g Akti engesellschaft , Ntirnberg
MAN Maschinenf abrik Augsburg-Nlir nbe r g Aktiengesellschaft , Nlirnberg
0
&
K Export- und Handels-gesell schaft mit beschrankter Haftung , DortmundOrenstein- Koppel und Ltibecker Maschinenbau Aktiengesellschaft , Ltibeck
Siemens Akti engesell schaft, Siemens- Halske- Werke , Mlinchen
Siemens Aktiengesellschaft , Siemens- Halske- Werke, Mlinchen Siemens Akt i engesellschaft , Siemens- Hal ske-Werke , Mtinchen
Si emens Aktiengesellschaft, Si emens- Halske- Werke , Mtinchen
3
4
Badan Pimpi nan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara Gula , Djakarta DM 300 . 708,
--Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara Gula , Djakar ta DM 285 . 578,
--Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara Gul a , Djakarta DM 196 . 633,90
The Government of the Republic of Indonesia , represented by
the Minister of Sea Communi cati on ,
Djakarta DM 975 . 375
,--Republ i c of Indonesia , Director General of the Post , Telegraph and Telephone Service of the
Republic of Indonesi a , Djakar ta DM 174 . 426 , 84 Angkatan Laut Republ i k Indonesia DM 750 . 261 , 74
Government of the Republic of Indone s ia represen ted by the Department of Landcommunication , Post , Telecommuni cati on and
Touri sm , Djakarta DM 4 . 038 . 826 , 17 The Mi nistry for Landtransport ,
Post , Telecommuni cation and
1
I 54
I
55
I
56
I
57
I
58
I
59
I
60
I
62
2
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Halske- Werke , MUnchen
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Halske-Werke, MUnchen Siemens Aktiengesellschaft, Siemens-Halske-Werke, MUnchen Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Halske- Werke , MUnchen
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Halske- Werke, MUnchen
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens-Halske-Werke, Werner-werk fUr Medizinische Technik , Erlangen
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens-Halske- l'lerke , Werner-werk fUr Medizinische Technik, Erlangen
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens- Schuckert- Werke , Technische Stammabteilung Ausland , Erlangen
3
Ministry of Landtransport, Post, Telecommunication and Tourism,
represented by Director General Indonesian State Railways , Bandung Komando Tertinggi Operasi Ekonomi
(KOTOE), Djakarta
Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE), Djakarta
Republic of Indonesia, represented by Komando Tertinggi Operasi
Ekonomi KESOP III, Djakarta The Ministry for Landtransport, Post, Telecommunication and Tourism , Djakarta
The Government of the Republic of Indonesia , Army Medical Service , Djakarta
The Government of the Republic of Indonesia, Ministry of Public Health, Djakarta
Angkatan Laut Republ ik Indonesia, Djakarta
4
DM
733.791,62
DM
345 . 188,65
DM
206.352,87
DM
412 . 744,09
DM
221 . 057,19
DM
223.351,44
DM
257.815,02
DM
23 . 192,44
1 2 3 4
---I 64
I 67
I 68
I 69
I 70
I 72
I 73
Siemens Aktiengesellschaft, Siemens-Schuckert-Werke, Technische Stammabteilung Ausland, Erlangen
Standard Elektrik Lorenz
Aktiengesellschaft, Stuttgart
Allgemeine Elektricitats-Gesellschaft, AEG-Telefunken, Ulm /Donau
Allgemeine Elektricitats-Gesellschaft, AEG-Telefunken, Ulm /Donau
Waggonfabrik Talbot, Aachen
Allgemeine Elektricitats-Gesellschaft, AEG-Telefunken, Berlin
Allgemeine Elektricitats-Gesellschaft, AEG-Telefunken, Hannover
Komando Pembangunan Ekonomi Daerah-Daerah Perbatasan for Komando
Pelaksana Pembangunan Projek Pela-buhan Bebas Sabang, Djakarta
The Ministry of Land Transport, Post, Communications and Tourism, Djakarta
Komando Pembangunan Ekonomi, Daerah-Daerah Perbatasan for Komando
Pelsaksana Pembangunan, Djakarta Dewan Telecommunikasi Republik Indonesia, Djakarta
Ministry of Land Transport, Post, Telecommunication and Tourism of the Republic of Indonesia,
Djakarta
Government of the Republic of Indonesia , represented by Depart-ment Listrik dan Ketenagaan,
Djakarta
Department of Information, Directorate Radio
&
T . V., R. T .J.-T . V., DjakartaDM 227.116,80
DM 624 . 394,44
DM 453 . 561,03
DM 203.454,94
DM 820 .3 24 ,47
DM
1.349.375,--P r o t o k o 1 1
tiber Maanahmen der Umschuldung im Jahre 1969
Um die Republik Indonesien bei ihrem Bemtihen um die Stabili-sierung und den Wiederaufbau ihrer Wirtschaft zusammen mit den Regierungen anderer befreundeter Nationen und internationaler Organisationen zu unterstlitz en,
in Erganzung der Kapitalhilfen, welche von der Regierung der Bundesrepublik Deutschland der Regierung der Republik Indonesie bisher schon gewahrt wurden,
sind die beiden Regierungen wie folgt tibereingekommen: Auf der Grundlage des Pariser Protokolls vom Oktober 1968
zur Konsolidierung der indonesischen Auslandsschulden werden folgende Hilfen gewahrt:
1 . Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland gewahrt der Regierung der Republik Indonesien einen Transferauf schub in Hohe von 90 vH ftir von der Regierung der Bundesrepublik Deutschland verblirgte Verbindlichkeiten aus Handelsgeschaf-ten , - mit einer Laufzeit von mehr als 180 Ta gen - , die in der Zeit vom 1. Januar 1969 bis zum 31 . Dezember 1969 fallig sind und der en Gegenwert bis zum Beginn des
Transferauf-schubs nicht an die deutschen Glaubiger transf eriert worden ist. Die umzuschuldenden Falligkeiten betragen rd. 45 Mil-lionen DM.
Hierliber wird zwischen den beiden Regierungen ein besonderes Abkommen geschiossen .
2. Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland ermoglicht es der Kreditanstalt flir Wiederaufbau , Frankfurt am Main, die mit der Bank Indonesia abgeschlossenen Darlehensvertrage Ube r
2
-a) 55 Millionen DM vom 1 1 . Januar 1963 b) 15 Millionen DM vom 31. Juli 1963 c) 30 Millionen DM vom 14. August 1964
dahin abzuandern, daB die in der Zeit vom 1 . Januar 1969 bis zum 31. Dezember 1969 f alligen Tilgungs- und Zinsraten
a) 6 . 356 . 250,-- DM
b) 1 . 324.218 , 75 DM
c) 3 .727.500,-- DM 11 . 407 . 968 , 75 DM
in Hohe von jeweils rund 90 vH neu geregelt werden .
Der sich hieraus ergebende Schuldbetrag wird mit 10, 3 Mil-lionen DM festgestellt und ist jahrlich mit 3 vH zu ver-zinsen und in der Zeit vom 30 . Juni 1973 bis 31 . Dezember 1980 zurilckzuzahlen .
Die ftir die Kalenderjahre 1969 bis einschlieBlich 1972 auf den Umschuldungsbetrag entfallenden Zinsen werden in einer Summe zusammengefaBt und in der Zeit vom 30 . Juni 1973 bis zum 31 . Dezember 1980 in 16 gleichen Halbjahresraten gezahlt . Zinsen auf diesen Betrag werden nicht erhoben . Die Einzelheiten werden in dem zwischen der Kreditanstalt filr Wiederaufbau, Frankfurt am Main , und der Bank Indonesia noch abzuschlieBenden Zusatzvertrag zu den Darlehensver-tragen vereinbart .
3 . Die nach dem Pariser Protokoll vom Oktober 1966 vorgesehene zusatzliche Kredithilfe in Hohe von 10
%
der filr eine Um-schuldung infrage kommenden Gesamtfalligkeiten des Jahres 1969 ist im Rahmen des am 3. Oktober 1968 bereits gewahrten Darlehens von 12 , 5 Mio DM erbracht worden .-I I I
3
-Das Protokoll tritt am Tage seiner Unterzeichnung in Kraft .
Geschehen zu Djakarta am
2 "'::/.
J)e
2em
6t
セ@
17
G
J
in sechs Urschriften, je zwei in indonesischer, deuts cher und englischer Sprache , wobei jeder Wort-laut gleichermaBen verbindlich ist.
Filr die Regierung FUr die Regierung
der Republik Indonesien der セョ、・ウイ・ーオ「ャゥォ@ Deutschlanc
Der Botsch a f ter der
Bundesrepubli k Deu ts chl a n d
Ex zel lenz ,
Dj akur t a , 、・ョ RヲNj^エjエャmセオ@ ltl
unter Be z ubnah!:le auf das heut c unt erzeichnete abkommen zwischen unser cn Re e;ierune;en zur Konsolidi eruni:; von indonesi sch en Verbindlichke it en aus Ha nd el sgesch j ft en be e hre ich mic h, Ihnen fol g endes zu unterbreiten :
I n de r Anlage 1 zum Abkommen sind unter den lau fenden Nummern I 28 und I 29 Ges chafte zwi schen deu t sc hen Exp ortfi r men und dem r.'Iinis try of liining , Dj akarta , aufgefUhrt . Bei diesen Gesch af ten b estehen noch weitere Forderungen , die 1969 f allig , jedoch i n d i e
A1l at;e 1 betragsma!3ig nicht aufgenommen sind . I m einzelnen handelt es sich U Ll folgende Ford erune;en :
Lf d . Deu tscher I nd
one-Nr . Gl au biger sischer Vereinb arte Wahrung Betrag Schul dner
I 2 8 Bremer Bank .Negara DM 846 . 904 , 83
Lande s bank , I ndonesia , Bremen Dj akart a
I 29 Deutsche Bank _legara DU 1 • 454 . 524 , 51
Bank AG, Indones i a , Breu en Djakar ta
Summe
rud
2 . 30 1. 429 , 34==================.::===
Fiir diese Forderungen hat der Senat de.e Frei en Ha n se -s t ad t Bremen Garan ti en zu Guns ten d er fine.nz ierenden
Bank.en Ubernommen . Von indo nesisch er Seite s ind di e entsprechenden Verbindlichkeiten van der n ank Ne gara
Indone sia , Dj akarta , Ubernommen ward en .
-0
It
0
2
-Der Senat der Freien Hansestadt Breuen hat die Regierung der Bundesrepubl ik Deutschland gebeten , fUr diese Forde -ru.ngen eine Regelunt; herbeizuftihren . Die Regierung der Bundesrepublik Deu tschland hat sic h bereit erklart , der Regierung der Republ ik Indon esien einen entsprechenden Vor schlag zu unterbreiten .
Hiernach b eehre ich mich , filr die Abwicklung der v om Senat der Freien Hansestadt Bremen garantier ten, oben verzeichnete n Forderun[;en ( im f olgende n "Brem er Forderun-gen" genannt) eine Regelung vorzuschlai:,e n, die der i n den Notenwechse l n v om 29 . Juli 1967 und 17. Mai 1968 anl a!3lich des Absch lu sses der deutsch- indonesischen
Regierungs-abkommen vom 29 . Juli 196 7 und 17. Mai 1968 Uber die Konsolidierung indones i scher Verbindlichkeiten aus Handel sgesch aften getroffenen Ree;e l ung; entspricht .
Die Regi erung der Bund esrepubl ik Deutschland wird in bezug auf _die Bremer Forderungen nur nam ens und im.
Auftrage des Senats der Freien Hansestadt Bremen , a l so ohne eigene Verbindlichkeit , tatig.
Falls sich di e Regi erung de r Repub lik Indonesien mit diesem Vorschl a6 einverstanden erklart , b eehre ich mich vorzu schlagen, da-8 diese Note und die das Einverstandnis lhr-er Regierung zum Ausdruck bringende Antwortnote Eurer Exzel l enz eine Vereinbarung zwiBchen unseren beiden Regie -ru ngen bilden sol len , die mit dem Datum Ihr e r Antwortnote in Kraft tritt .
Genehmigen 3ie , .Exz e llenz , die ャ ・イウゥ」ィ・イオョセ@ me i ner aus -gezeichne t sten Hochachtung.
Seiner Exzelle11z
dem Minister des Auswartigen der Republik Indonesi en
Signed
I
I I I
Der AuBeruninister der Republik Indonesien
Exzellenz,
ich beehre mich, den Empfang Ihrer Note
vom セQ@ ZJE 2 B "'18 E R.. Q Yセ@ zu bestiitigen, die wie
folgt lautet :
11Unter Bezugnahme auf das heute unterzeichnete
Abkorrunen zwischen unseren Regierungen zur Konsolidierung von indonesischen Verbindlichkeiten aus Handelsgeschiiften beehre ich mich, Ihnen fol gendes zu un terbreiten :
•
In der Anlage 1 zum Abkommen sind unter den laufenden Nummern I 28 und I 29 Geschiifte zwischen deutschen Exportfirmen und dem Ministry of Mining , Djakarta,
aufgefUhrt. Bei diesen Geschiiften bestehen noch weitere Forderungen, die 1969 ヲゥゥャャゥセ L@ jedoch in die Anlage 1 betragsmiiBig nicht aufgenommen sind. Im einzelnen handelt es sich um folgende Forderungen :
Lfd . Deutscher Nr . Gliiubi ger
I 28 Bremer
Landesbank, Bremen
I
29
Deutsche Bank AG, BremenSeiner Exzellenz
dem Herrn Botschafter
Ind one-sischer Schuldner Bank Negara Indonesia, Djakarta Bank Negara Indonesia, Djakarta
Summe
Ve reinbarte Betrag Wiihrung
DM
846.904,83
DM
1 . 454 . 524,51
DM
2 . 301 . 429,34
==================================
der Bundesrepublik Deutschland
2
2
-FUr diese Forderungen hat der Senat der Freien Hanse-s tad t Bremen Garantien zu GunHanse-sten der finanzierenden Banken Ubernommen . Von indonesischer Seite sind die entsprechenden Verbindlichkeiten van der Bank Negara Indonesia, Djakarta , Ubernommen warden .
Der Senat der Freien Hansestadt Bremen hat die Regierung der Bundesrepublik Deutschland gebeten, flir diese
Forderungen eine Regelung herbeizufUhren . Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland hat sich bereit erklart, der Regierung der Republ ik Indonesien einen entsprechenden Vorschlag zu unterbrei ten .
Hiernach beehre ich mich , flir die hbwicklung der vom Senat der Freien Hans estadt Bremen garantierten, oben verzeichneten Forderungen (im folgenden "Bremer
Forderungen" genannt) eine Regelung vorzuschlagen, die der in den Notenwechseln vom 29 . Juli 1967 ·und 17 . Mai 1968 anlaBlich des abschlusses der deutsch-indonesischen Regierungsabkommen vom 29 . Juli 1967 und 17 . Mai 1968 Uber die Konsolidierung indonesischer Verbindlichkeiten aus Handelsgeschaften getroffenen Hegelung entspricht.
Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland wird in bezug auf die Bremer Forderungen nur namens und i m Auftrage des Senats der Freien Hansestadt Bremen , also ohne eigene Verbindlichkeit , tatig .
Falls sich die tlegierung der Republik Indonesien mit diesem Vorschlag einverstanden erklart, beehre ich mich vorzuschlagen , daB diese Note und die das Einverstandnis Ihrer Regierung zum Ausdruck bringende Antwortnote Eurer Exzellenz eine Vereinbarung zwischen unseren beiden Regierungen bilden sollen, die mitdem Datum Ihrer Antwortnote in Kraft tritt ."
3
-der Republik Indonesien dem in Ihrer Note gemachten Vorschlag zustimmt und damit einverstanden ist, daB Ihre Note und diese Antwortnote eine Vereinbarung zwischen unseren beiden Regierungen bilden sollen, die mit dem Datum des Abkommens zwischen unseren beiden Regierungen Uber die Konsolidierung indone -s i-scher Verbindlichkeiten au-s Handel-sge-schaften vom
.:tf
l>B:<: £t4f 1.3 e J?. f.!J6'j i n Kraft tri tt. Genehmigen Sie, Exzellenz , die Versicherung meinerausgezeichnetsten hッ」ィ 。」ィ セョ ァ N@
Signed
ADAM MALIK Der Aussenminister
A g r e e m e n t between
the Government of the Republic of Indonesia and
the Government of the Federal Republic of Germany
on :
'
the Consolidation of Indonesian Commercial Debt Liabilities
1
-The Government of the Republic of Indonesia and
the Government of the Federal Republic of Germany
Desiring to improve the economic relations between the two countries and to relieve the Indonesian foreign exchange situation,
Have agreed as follows:
Article 1
(1) This Agreement shall govern the deferment of transfer of the equivalent of claims and it shall apply to the trans-actions concluded between Indonesian importers and German ex-porters and listed at Annex 1 to this Agreement in so far as the claims arising from these transactions mature between
1 January 1969 and 31 December 1969 and their equivalent has not been transferred to the German creditors by the time (as determined under paragraph (2) of Article
7,
below) when the deferment of transfer procedure comes into operation.(2) As of 9 April 1969, the sum total of the claims referred to in paragraph (1), above, (redemption instal-ments and interest accruing until the contractual dates
of maturity) is Deutsche Marks 45,234,483.72 (forty-five million two hundred thirty-four thousand for hundred
eighty-three Deutsche Marks and seventy-two Pfennigs).
(3) Except as provided otherwise in Articles 2, 3,
4,
5and 6, below, the provisions of the intergovernmental Indonesian-German Agreement on the Consolidation of Indonesian Commercial Debt Liabilities of 29 July 1967 shall apply in the case of the present Agreement.
2
-Article 2
(1) The Bank Indonesia (hereinafter referred to as the
Bb。ョォG セ@ shall amortize the amount accumulated to its debit in the special account by making thirty-two partial payments in Deutsche Marks to the consortium consisting of Hermes Kre-di tversicherungs-Akti engesellschaft, of Hamburg and Berlin, and of Deutsche Revisions- und Treuhand-Aktiengesellschaft, of Frankfurt-on-Main, (hereinafter referred to as the "Consor-tium") between 1 January 1973 and 1 October 1980.
(2) These amortization payments shall become due on the first day of each calendar quarter. Each amortization payment shall be a percentage of the debit balance established by the Consortium after t h e end of the calendar year 19 69, the amorti-zation payments amounting to:
one and one quarter per cent. each in 197 3 ;
t wo and one half per cent. each in 1974, 19 75 and 1976;
three and three quarters per cent. each in 1977, 1978 and 1979; five per cent. each in 1980 .
Article 3
(1) The Bank shall pay interest at a rate of four per cent. per annum on the amounts debited to the Bank in the special ac-count. Payment of interest shall in each case begin and end on the value dates shown in the special account kept by the Con-sortium.
(2) Interest shall be remitted to the Consortium by the Bank not later than by the end of each calendar half-year for which it has been determined.
(3) The Consortium shall determine the amount in Deutsche Marks of interest accrued during the period ending on 31 December
1969 within fourteen days after that date. With effect from 1 January 1970, the Consortium shall determine the amount of
3
-interest accrued during each calendar half-year at the be-ginning of the last month of the calendar half-year concerned. The amounts of interest so determined shall be debited to the special account. Instead of determining interest for each calendar half-year, the Consortium may draw up a schedule of interest and amortization payments for the period beginning in January 1970; such a schedule shall be without prejudice to the dates on which the interest and amortization payments become due.
(4) The provisions of paragraph (2), above, notwithstand-ing, the amount of interest determined to have accrued during the period ending on 31 December 1972 shall be amortized in thirty-two equal quarterly instalments between 1 January 1973 and 1 October 1980 on the first day of each calendar quarter. No interest shall be charged on that amount .
Arti cle 4
The Consortium shall prepare in respect of the year
1969 quarterly, and in respect of all subsequent years at least annual, statements of account showing all entries in the special account and forward them to the Bank promptly upon completion. The Bank shall confirm to the Consortium t he correctness of each such statement within ten working 、。ケセ@ after its receipt and at the same time acknowledge the debit balance established therein.
Article 5
For the purpose of application in the case of the present Agreement the provisions of paragraphs (3), (4), (5) and (6) 0£ Article 3 of the Agreement mentioned in paragraph (3) of Article 1, above, shall be amended as follows:
"(3) The Government of the Republi c of Indonesia shall ensure that when an Indonesian debtor has made a deposit in re-spect of an included ciaim and for his part has fulfilled the
4
-conditions required for the transfer of the deposited amount, the Bank shall immediately:
(a) remit to the Consortium ten per cent. in Deutsche Marks of the amount involved (cash quota) unless an amount equivalent to this cash quota has been received by the Consortium as part of a partial payment made under paragraph (6) , below;
(b) forward to the Consortium a notice of receipt, and an authority for the debit, of the full amount in-volved.
(4) On the authority referred to in sub-paragraph (b) of paragraph ( 3), above, the Consortium shall debit the Bank value at maturity of the included claim. The Bank shall not be so debited unless and until the Consortium has received the cash quota referred to in sub-paragraph (a) of paragraph (3),
above. Such cash quota shall then be credited to the special account.
(5) If, by the time, when the deferment of transfer
procedure comes into operation any included claims have matured and their equivalent has been deposited, the measures provided for in paragraph (3), above, shall be taken without delay after the deferment o f transfer procedure has come into operation.
(6) The Bank shall make the following partial payments on account of the ten per cent. cash quotas of the total of the included claims:
6 per cent. immediately after the deferment of transfer procedure has come into operation;
2.5 per cent. on 10 July 1969; 1.5 per cent. on 10 October 1969.
The partial payments made shall be entered in the accounts by the Consortium in accordance with paragraphs (3) and (4), above.
5
I
I
5
-Article 6
The date fixed in sub-paragraphs (b) and (c) of graph (1) of Article 12 of the Agreement mentioned in
para-graphs (3) of Article 1, above, shall in the case of this Agree-ment be replaced by the date of 31 December 1969.
Article
7
(1) This Agreement shall enter into force on the date of signature thereof .
(2) The date on which the procedure provided in this Agree-ment f or the deferAgree-ment of transfers in discharge of Indonesian liabilities shall actually come into operation (time when the deferment of transfer procedure comes into operation) shall be determined by mutual agreement between the Bank and the Con-sortium after the two have clarified all technical details .
DONE AT Djakarta on
セ@
JJc C E"t 8£ R,lflbtJ·
in six originals, two each in the Indonesian, German , and English languages, all six texts being equally authentic .
't._toorr the Government of エ セ@ Republic of Indonesia
Signed
For thj Government of the Federlh. Republic of Germany
Signed
P r o t o c o 1
on Consolidation Measures in 1969
In order to assist, in co-operation with the Governments of other friendly nations and international organizations, the Republic of Indonesia in its efforts to stabilize and build up its economy,
With a view to supplementing the financial assistance
al-ready extended to the Government of the Republic of Indonesia by the Government of the Federal Republic of Germany ,
The two Governments have agreed as follows:
On the basis of the Paris Protocol of October 1968 on the Consolidation of Indonesian Foreign Debts, the following assistance will be granted:
1. The Government of the Federal Republic of Germany shall permit the Government of the Republic of Indonesia to postpone the transfer of 90 per cent of commitments guaranteed by the Government of the Federal Republic of Germany and arising from commercial transactions - with a period of more than 180 days to maturity - which fall due between 1 January and 31 December 1969 and the
equivalent of which has not been transferred to German creditors by the time the postponement of transfer takes effect. The sums that fall due and are therefore eligible for consolidation amount to approximately DM
45
million. The two Governments shall conclude a special agreement in this respect.2. The Government of the Federal Republic of Germany shall enable the Kreditanstalt flir Wiederaufbau, Frankfurt am Main , to amend the loan agreements involving
2
-(a) DM 55 million of 1 1 January 1963 (b) DM 15 million of 31 July 1963 (c) DM 30 million of 14 August 1964
concluded with the Bank Indonesia to the effect that approximately 90 per cent of the redemption and interest instalments falling due between 1 January and 31 December 1969, viz.
(a) DM 6,356,250.--(b) DM 1,324,218.75 (c) DM
3,727,500.--DM 11,407,968.75 will be rescheduled.
The size of the debt resulting from this reschedule is DM 10.3 million which shall carry an interest rate of
3 per cent per annum and shall be repayable between 30 June 1973 and 31 December 1980.
The interest on the debt due for payment in the calendar years 1969 to 1972 inclusive shall be treated as a lump sum and paid in 16 equal half-yearly instalments between 30 June 1973 and 31 December 1980. No interest shall be charged on this amount.
The details shall be agreed in the supplementary agree-ment to the loan agreeagree-ments to be concluded between the Kreditanstalt flir Wiederaufbau, Frankfurt am Main, and the Bank Indonesia.
3.
The additional loan of 10 per cent of total maturities in 1969 which are eligible for consolidation, as provided for in the Pa