• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHADAP WASIT WANITA DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA : Studi Deskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHADAP WASIT WANITA DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA : Studi Deskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHADAP WASIT WANITA DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA (Studi Deskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh : LINA KARLINA

1006656

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Halaman Hak Cipta

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT

TERHADAP WASIT WANITA DALAM CABANG

OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi Deskriftif terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa

Barat)

Oleh Lina Karlina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Lina Karlina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Lembar Pengesahan

LINA KARLINA

PERSEPSIATLETWANITA JAWA BARATTERHADAPWASIT WANITA DALAMCABANGOLAHRAGASEPAKBOLA (Studi Deskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP 196001131987031002

Pembimbing II

Dr. Komarudin, M.Pd. NIP 197204031999031003

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

(4)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHADAP WASIT WANITA DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi Deskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat) Oleh : Lina Karlina*

Pembimbing I : Drs. Hadi Sartono, M.Pd Pembimbing II : Dr. Komarudin, M.Pd.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Data didapat dengan menyebarkan angket kepada 32 orang responden atlet sepakbola wanita Jawa Barat. Dari hasil pengolahan data dan pembahasan diperoleh hasil bahwa persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola sebesar 62% berada pada kategori baik, 22% cukup, dan 16% sangat baik. Artinya apa yang telah dipersepsikan para atlet berdasarkan faktor-faktor yang dialami baik dari faktor persepsi ataupun faktor wasit wanita terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola baik secara keseluruhan ataupun per indikator adalah baik. Adapun hasil pengolahan data yang secara rinci didapat berdasarkan hasil per indikator sebagai berikut: a) Persepsi, b) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, c) Kepemimpinan wanita, d) Kecakapan mewasiti, dan e) Rapport wasit.

(5)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

PERCEPTION OF FEMALE ATHLETE OF WEST JAVA ABOUT WOMAN REFEREE IN SPORTS FOOTBALL

( Descriptive Study Against Women Soccer Athletes of West Java ) By : Lina Karlina *

Supervisor I : Drs . Hadi Sartono , M.Pd. Supervisor II : Dr. Komarudin , M.Pd.

This study was conducted to provide an overview of the perception of female athletes of West Java against female referee in the sport of football. The method used in this research is descriptive method and techniques of data collection using the questionnaire. Data obtained by distributing questionnaires to 32 respondents female soccer athletes of West Java. From the results of data processing and discussion of the results showed that the perception of female athletes of West Java against female referee in the sport of football by 62 % in the good category, 22 % adequate, and 16 % very well. That is what has been perceived by the athletes based on factors experienced by either of the factor or factors perception of female referee to referee women in the sport of football either overall or per indicator is good. The results of detailed data processing based on the results obtained by the following indicators: a) perception, b ) Factors affecting perception, c ) Leadership woman, d ) Skills umpiring, and e ) Rapport referee.

(6)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C.Rumusan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 4

G.Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Persepsi ... 7

1. Definisi Persepsi ... 7

2. Syarat Terjadinya Persepsi ... 8

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

4. Proses Terjadinya Persepsi... 10

B. Hakikat Sepakbola Wanita ... 11

C.Hakikat Wasit ... 13

1. Pengertian ... 13

(7)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Keputusan Wasit ... 16

4. Tahapan Menjadi Wasit Sepakbola ... 16

D.Hakikat Gender dalam Olahraga ... 17

1. Partisipasi Wanita dalam Olahraga ... 17

2. Perubahan Struktur Dikaitkan dengan Gender ... 18

3. Perbedaan dalam Kemampuan ... 18

4. Kepemimpinan Wanita ... 18

E. Sepakbola Wanita Jawa Barat ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 21

B. Desain Penelitian ... 21

C.Metode Penelitian ... 22

D.Instrumen Penelitian ... 23

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 25

1. Validitas ... 26

2. Reliabilitas ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G.Analisis Data ... 30

1. Prosedur Pengolahan Data ... 30

2. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 33

A.Hasil Pengolahan Data... 33

1. Deskripsi Data Responden ... 33

2. Angket ... 39

B. Pembahasan ... 49

(8)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Persepsi Atlet Wanita Jawa Barat Terhadap Wasit Wanita dalam

Cabang Olahraga Sepakbola ditinjau dari Indikator

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi... 52

3. Persepsi Atlet Wanita Jawa Barat Terhadap Wasit Wanita dalam Cabang Olahraga Sepakbola ditinjau dari Indikator Kepemimpinan Wanita ... 53

4. Persepsi Atlet Wanita Jawa Barat Terhadap Wasit Wanita dalam Cabang Olahraga Sepakbola ditinjau dari Indikator Kecakapan dalam Mewasiti... 54

5. Persepsi Atlet Wanita Jawa Barat Terhadap Wasit Wanita dalam Cabang Olahraga Sepakbola ditinjau dari Indikator Rapport Wasit ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A.Simpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(9)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan

rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri

dari 11 pemain. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih

dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di

dunia. Dari anak-anak sampai orang dewasa menggemari olahraga sepakbola,

bahkan tidak hanya dilakukan oleh pria tetapi juga oleh wanita

Sepakbola wanita pertama kali ada atau diketahui di negara Cina. sepakbola

khususnya untuk kaum wanita sangat terkenal di negara tirai bambu. Mereka telah

memainkannya sejak dinasti Donghan yaitu sekitar tahun 25-200 SM. Perempuan

di negara tersebut tidak canggung untuk memainkan si kulit bundar bahkan

mereka memainkannya diberbagai kesempatan, misalkan menggelar pertandingan

menyambut hari-hari besar seperti upacara adat.

Di Indonesia, sepakbola wanita sudah ada sejak era 1970-an, dan tim

nasional sepakbola wanita Indonesia pertama kali bertanding pada tahun 1977 di

kejuaraan Asian Football Confederation (AFC) wanita di Taiwan. Kejuaraan

nasional atau turnamen nasionalpun diselenggarakan oleh PSSI yang tempat

pelaksanakannya lebih sering di Jakarta. Beberapa provinsi yang terlibat sebagai

peserta kejurnas sepakbola wanita diantaranya: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Papua, DKI Jakarta, DIY Jogjakarta, Sulawesi Tenggara,

Bangka-Belitung, dan Banten.

Jawa Barat adalah peserta kejuaraan sepakbola wanita yang cukup konsisten

mengikuti kejuaraan nasional yang digelar PSSI baik antar klub maupun antar

Pengprov. Prestasi Jawa Barat dalam persepakbolaan wanita di Indonesia cukup

bagus, terbukti pada Kejurnas Sepakbola Wanita U-19 tahun 2008 yang digelar

(10)

2

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilatih Encas Mahfuddin sebagai juara pertama setelah di final, Minggu (3/8)

Selama ini pertandingan sepakbola wanita biasanya dipimpin oleh wasit

pria, namun ada pemandangan baru pada kejurnas tahun 2008 dengan munculnya

tiga orang wasit wanita yaitu Suciwati asal Semarang, Cori asal Medan, dan Sam

Karya asal Kendari. Gerak-gerik para wasit wanita dilapangan tidak luput dari

perhatian orang-orang yang terlibat dalam pertandingan khususnya para atlet

sepakbola wanita yang telah berpartisipasi dalam kejuaraan sepakbola wanita

sebelum tahun 2008. Para atlet yang selalu terlibat dalam kejurnas tentu

merasakan perbedaan ketika dipimpin oleh wasit pria dengan dipimpin oleh wasit

wanita. Banyak hal yang diperoleh para atlet dalam pertandingan ketika dipimpin

oleh seorang wasit wanita terutama bagi mereka yang sudah mengikuti

pertandingan sebelum tahun 2008 sampai sekarang, yang akhirnya menimbulkan

persepsi terhadap apa yang mereka lihat dan rasakan.

Persepsi merupakan keadaan dimana seseorang akan menilai sesuatu yang

dilihat dan dirasakan melalui alat indera. Persepsi pada diri seseorang diawali

dengan adanya rangsangan yang diterima alat inderanya sehingga timbul

pengamatan dan pemahaman terhadap rangsangan (stimulus). Thoha (2009, hlm.

141-142) mengemukakan bahwa:

(11)

3

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persepsi dapat diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Dalam hal ini, stimulus yang mengenai inderawi individu itu

kemudian diorganisasikan, diinterprestasikan, sehingga individu menyadari

tentang apa yang diinderakannya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan

persepsi. Selain itu, Walgito (2010, hlm. 99) mengemukakan bahwa:

Persepsi merupakan sebuah proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Mempersepsi seseorang, individu yang dipersepsi itu mempunyai

kemampuan-kemampuan, perasaan, harapan, walaupun kadarnya berbeda seperti

halnya individu yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi dapat berbuat sesuatu

terhadap orang yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi dapat menjadi teman,

namun sebaliknya juga dapat menjadi lawan dari individu yang mempersepsi.

Maka berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik meneliti mengenai persepsi atlet

wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola.

B.Identifikasi Masalah

Untuk merumuskan permasalahan apa yang akan dikaji maka penulis

melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalahnya

dirumuskan sebagai berikut:

1. Di Indonesia, wasit wanita baru memimpin pertandingan sepakbola wanita

pada kejuaraan nasional U-19 tahun 2008 sedangkan pertandingan sebelum

tahun tersebut selalu dipimpin oleh wasit pria.

2. Adanya wasit wanita yang masih berlisensi C2 (tingkat provinsi) terlibat dalam

pertandingan nasional tidak sesuai dengan peraturan, dimana pertandingan

nasional melibatkan wasit berlisensi C1.

3. Jawa Barat memiliki atlet yang berkarir dari sebelum tahun 2008 sampai

(12)

4

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Munculnya berbagai persepsi atlet atas kehadiran wasit wanita sebagai

pemimpin pertandingan di lapangan.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian ini penulis ajukan sebagai berikut: “Bagaimana persepsi atlet wanita

Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola?”

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi

atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola.

E.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan olahraga

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

persepsi atlet wanita jawa barat terhadap wasit wanita dalam cabang

olahraga sepakbola

b. Sebagai bahan evaluasi bagi perwasitan wanita di Indonesia yang masih

terbilang baru.

(13)

5

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk

menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka

penulis menjelaskan istilah- istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:

a. Persepsi. Menurut Plano (1994, hlm. 148) persepsi adalah proses atau hasil yang melahirkan kesadaran atas sesuatu hal melalui perantara pikiran sehat.

Persepsi mencakup dua proses kerja yang saling berkaitan, pertama

menerima kesan melalui penglihatan, sentuhan, dan indera lainnya dan

kedua penafsiran atau penetapan arti atas kesan-kesan inderawi tadi.

b. Wasit. Menurut law of the game (peraturan permainan) FIFA (2005, hlm. 34) adalah seorang wewenangnya mutlak dalam menegakan peraturan

permainan pada pertandingan dimana dia ditugaskan.

c. Wasit Wanita. Menurut law of the game (peraturan permainan) FIFA (2005, hlm. 34) adalah seorang wewenangnya mutlak dalam menegakan

peraturan permainan pada pertandingan dimana dia ditugaskan.

d. Olahraga. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) (1993, hlm. 1) olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

merupakan suatu bentuk pendidikan dari individu dan masyarakat yang

mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan

sistematis menuju suatu kulaitas hidup yang lebih tinggi.

e. Sepakbola. Menurut Sucipto dkk (2000, hlm. 7) sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah

satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan

dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan

menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

G.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam

penyusunannya bahwa: Bab I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai:

(14)

6

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi

skripsi., Bab II tentang kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian

pustaka akan dipaparkan mengenai landasan teori dalam menyusun pertanyaan

dan tujuan, sedangkan dalam kerangka pemikiran akan dikaji hubungan teoritis

antar variabel., Bab III tentang metode penelitian: Metode penelitian, populasi dan sample, serta justifikasi dari penggunaan sample, desain penelitian, instrumen

yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data., Bab IV tentang

hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan

pembahasan atau analisis temuan., Bab V tentang simpulan dan saran, akan

(15)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel

Populasi merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Arikunto

(2010, hlm. 173) berpendapat bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Selain itu Sugiyono (2012, hlm. 215) mengatakan bahwa “populasi

diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan sampel adalah

perwakilan populasi yang diteliti. Menurut Arikunto (2010, hlm. 174), “sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepakbola wanita yang pernah

tercatat dalam tim sepakbola putri Jawa Barat minimal dari tahun 2008, yang

berjumlah 32 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang relatif kecil maka penulis

menggunakan semua responden sebagai sumber data. Dalam hal ini Arikunto

(2010, hlm. 173) menjelaskan bahwa “apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

penelitian populasi”. Sedangkan Sugiyono (2012, hlm. 85) menyebutnya sebagai

sampling jenuh, yaitu “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel tersebut terdiri dari atlet yang terlibat dalam kejurnas sebelum tahun 2008 atau dari sebelum adanya

wasit wanita sebagai pemimpin pertandingan sepakbola wanita, atlet yang terlibat

dari tahun 2008 sampai sekarang atau lebih dari dua kali dipimpin oleh wasit

wanita dalam kejurnas dan atlet yang hanya satu-dua kali dipimpin oleh wasit

wanita dalam kejurnas.

Selain itu, lokasi pengambilan data berada di tiga tempat yaitu: klub

(16)

22

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tegalega, klub sepakbola putri Sumedang yang berlokasi di stadion ahmad yani

sumedang, dan klub sepakbola kabupaten bandung yang berlokasi di

kiaracondong.

B.Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan desain penelitian yang sesuai dengan

tujuan dan metode penelitian. Mengenai desain penelitian Nazir (2003, hlm. 99)

menjelaskan “desain dan penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Mengenai desain penelitian seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan bagan :

X : Persepsi

Y : Wasit Wanita

C.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Dalam

hal ini Sudjana dan Ibrahim (1992, hlm. 47) mengatakan bahwa “cara mencari

kebenaran yang dipandang cara ilmiah adalah melalui metode penelitian”. Selain itu Sugiyono (2012, hlm. 2) mengatakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Arikunto

(2010, hlm. 3) berpendapat bahwa, “istilah “deskriptif” berasal dari istilah to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya

(17)

23

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain”. Sedangkan Ali (1982, hlm. 120) menjelaskan bahwa:

Metode penelitian deskriftif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan; dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi. Itulah sebabnya disebut dengan Metode Penelitian Deskiftif.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa penelitian deskriptif

disini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu memberikan gambaran mengenai

persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga

sepakbola.

D.Instrumen Penelitian

Pada sebuah penelitian diperlukan alat ukur yang dinamakan instrumen

penelitian. Untuk tercapainya tujuan penelitian yang telah ditentukan, perlu

didukung oleh data hasil penelitian yang akurat, data akan diperoleh melalui alat

atau instrumen penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah

kuesioner atau angket. Sugiyono (2012, hlm. 194) menjelaskan bahwa “kuesioner

dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen, jadi dalam menggunakan

metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau

kuesioner”.

Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berupa daftar

pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Arikunto

(2010, hlm. 192) mengatakan, “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Kuesioner menurut Arikunto (2010, hlm. 195), dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut

(18)

24

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

a. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih.

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

3. Dipandang dari bentuknya ada:

a. Kuesioner pilihan ganda, yanng dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda

check (√) pada kolom yang sesuai.

d. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat

setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Beberapa angket penelitian sudah ada yang sifatnya baku dimana bisa

dipakai jika masalah penelitian sama persis. Namun untuk angket yang belum

tersedia maka angket tersebut harus dibuat. Dalam penelitian ini belum ada angket

yang baku, maka dari itu peneliti harus membuat sendiri angket penelitian sebagai

instrumen dan alat pengumpul data yang akan dipakai. Adapun langkah-langkah

yang ditempuh peneliti dalam membuat angket adalah sebagai berikut:

1. Kisi-kisi angket, disusun dari teori-teori yang ada berkenaan dengan masalah

yang akan diteliti. Adapun kisi-kisi yang telah peneliti susun terlampir pada

bagian lampiran penelitian ini.

2. Penyusunan Angket, didalam kisi-kisi angket tersebut terdapat indikator,

indikator inilah yang dipakai sebagai dasar membuat pertanyaan atau

(19)

25

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran, maka

setiap instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai.

Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap. Sugiyono (2012, hlm. 93)

menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan

kategori penyekoran sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif (+) Negatif (-)

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk

Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke

sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar

jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.

(20)

26

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses pengembangan instrumen ini merupakan proses pengolahan

instrumen. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk meneliti harus

menempuh uji validitas dan uji realibilitas instrumen. Azwar (1997, hlm. 2)

berpendapat bahwa:

Suatu penelitian harus memuat kedua pengujian ini di dalam instrumen penelitiannya, terlebih lagi apabila instrumen penelitiannya berupa koesioner, hal tersebut dilakukan guna menghasilkan penelitian yang valid atau akurat dan konsisten

validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas

atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data

yang ditempuh. Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi

mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen yang digunakan

mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliabel maka data yang

diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di lapangan.

Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti

mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga

tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga dapat

menghasilkan kesimpulan yang keliru.

1. Validitas

Sebelum suatu instrumen digunakan, instrumen tersebut harus teruji

validitasnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sugiyono (2012, hlm. 121) menjelaskan

bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas dengan

menggunakan SPSS statistics 17.0 dengan menggunakan korelasi product

moment (tabel r) untuk menguji validitas data yang digunakan. Rumus yang

(21)

27

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Arikunto (2010, hlm. 213)

Keterangan:

rxy = korelasi antara instrumen pertanyaan/pernyataan secara keseluruhan

X = skor setiap butir

Y = skor total

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah diujicobakan

ditempuh langkah- langkah sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan dan pertanyaan yang

didapat dari pengisian kuesioner dari responden

b. Memberikan skor untuk keseluruhan jumlah butir pernyataan dan pertanyaan

c. Menyusun skor dari skor yang didapat secara keseluruhan

d. Menghitung skor tersebut dengan SPSS statistics 17.0 dengan cara: buka SPSS

statistics 17.0, kemudian copy data yang sudah disusun tadi kedalam variabel

termasuk skor total, kemudian klik analyze kemudian klik correlate lalu klik

bivariate

e. Selanjutnya pindahkan semua data yang ada di sebelah kiri ke sebelah kanan,

centang correlation coefficients pearson, test of significance two-tailed dan

centang juga flag significant correlation lalu klik ok.

Dalam uji validitas ini, peneliti telah melakukan uji coba angket ke 35 responden

dengan 80 butir pertanyaan mengenai persepsi atlet sepakbola wanita Jawa Barat

terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola. Distribusi (tabel r) untuk

ᾳ= 0.05 dimana kaidah keputusan:

Jika r hitung >= r tabel berarti valid, sebaliknya

(22)

28

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r tabel dalam penelitian ini ditetapkan yaitu 0,334 yang diambil dari harga kritis

untuk kepercayaan 95% dari 35 responden untuk  = 0,05.

Berdasarkan perhitungan uji validitas dengan menggunakan SPSS statistics

17.0, maka pernyataan yang bernilai valid sebanyak 60 pernyataan dan yang

bernilai tidak valid berjumlah 20 pernyataan. Peneliti mengeliminer pernyataan

yang tidak valid tersebut, karena 60 pernyataan yang valid telah mewakili semua

indikator yang ada. Maka dari itu 60 pernyataan tersebut yang akan digunakan

pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Data lengkap mengenai hasil uji

validitas akan disajikan pada bagian lampiran penelitian ini.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto, 2010, hlm. 221). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

Sumber: Arikunto, (2010, hlm. 239)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal

= jumlah varians butir

= varians total

Koefisien realibilitas yang dihasilkan variabel X diinterpretasikan dengan

menggunakan pedoman kriteria dari Sugiyono (2013, hlm. 257) pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

(23)

29

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interval Koefisien Tingkat Hubungan

 0,00 -  0,199 Sangat Rendah

 0,20 -  0,399 Rendah

 0,40 -  0,599 Sedang

 0,60 -  0,799 Kuat

 0,80 -  0,999 Sangat Kuat

Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan bantuan SPSS

statistics 17.0 untuk uji realibilitas instrumen. Adapun langkah-langkah

pengerjaan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS statistics 17.0 adalah

sebagai berikut:

a. Buka SPSS statistics 17.0, kemudian copy data yang sudah disusun tadi

kedalam variabel termasuk skor total (sama seperti uji validitas)

b. Kemudian klik analyze, lalu pilih scale, kemudian pilih realibility analysis

c. Pilih lalu pindahkan data yang valid ke kolom sebelah kanan

d. Kemudian pilih model alpha

e. Lalu klik ok

Berikut merupakan hasil uji realibilitas atas 60 penyataan yang valid tersaji dalam

Tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items .960 60

Dari hasil diatas realibilitas instrumen ini bernilai 0.960. Realibilitas instrumen

dalam penelitian ini berada diantara interval 0,80 - 0,999 atau termasuk

kategori sangat kuat. Maka hasil di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan

(24)

30

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal penting dalam penelitian, karena

tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Kualitas data ditentukan oleh

kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Alat pengambil datanya cukup

reliable dan valid, datanya juga reliable dan valid. Namun sebelum teknik

pengumpulan data ditetapkan untuk digunakan, telebih dahulu harus

mempertimbangkan apakah teknik yang akan dipakai itu sesuai dengan

pengumpulan data yang diperlukan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner (angket) dalam

mengumpulkan data dari responden sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Pemilihan kuesioner (angket) sebagai alat pengumpul data berdasarkan

pertimbangan bahwa dengan menggunakan kuesioner (angket) dalam

pengambilan data penelitian ini bisa dilakukan serentak dan tidak memerlukan

hadirnya peneliti, mengingat responden berasal dari beberapa klub sepakbola putri

yang tersebar di wilayah Jawa Barat sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk

hadir pada saat pengambilan data. Kemudian pertimbangan lain, kuesioner

(angket) memberikan pertanyaan sama kepada semua responden, juga dapat

memberikan informasi yang cukup banyak dalam waktu yang singkat. Serta

penggunaan kuesioner (angket) tertutup dimaksudkan agar jawaban lebih terarah

pada pemecahan permasalahan penenlitian yang ada.

G.Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah

semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah

diperoleh secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat

analisis sangat menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu

kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja

(25)

31

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kuantitatif, maka dari itu

penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif atau sering disebut teknik

statistik. Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013, hlm. 207). Senada

dengan pendapat Ali (1982, hlm 177) yang mengatakan bahwa “statistik deskriftif berfungsi untuk menggambarkan tentang suatu keadaan”. Analisis ini

hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti

tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat

ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkah serta

metode analisis statistik yang dipakai akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam suatu

penelitian karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang

telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan

kategorisasi, serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai

makna untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Prosedur pengolahan

data menurut Bungin (2010, hlm. 164) “Pengolahan data terbagi menjadi tiga, yaitu editing, coding, dan tabulating”. Penjelasan lebih lengkapnya adalah

sebagai berikut.

a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan tersebut menyangkut pemeriksaan

kelengkapan angket secara menyeluruh.

b. Coding adalah pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item

(26)

32

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tabulating adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya. Adapun cara menghitungnya akan dibahas

dalam teknik analisis data.

2. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriftif

persentase. metode ini digunakan untuk mengetahui persepsi atlet sepakbola

wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola.

Adapun rumus yang digunakan dalam metode ini sebagai berikut:

Sumber: Ali, M (1982, hlm. 184)

Keterangan :

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

Kemudian hasil analisis deskriftif persentase tersebut diinterpretasikan dengan

tabel kriteria deskriftif persentase, kemudian ditafsirkan dengan kalimat kualitatif.

Adapun kriteria interpretasi deskriftif persentase menurut Arikunto (2011, hlm.

245) tergambar dalam Tabel 3.4.

Tabel.3.4.

Kriteria Deskriftif Persentase

Interval Kriteria Penilaian

80% - 100% Sangat baik

66% - 79% Baik

(27)

33

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40% - 55% Kurang

(28)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai persepsi atlet

wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis akan

menggambarkan simpulan yang akan menjawab rumusan masalah.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa persepsi atlet wanita

Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola yang

kemunculannya terbilang baru pada kejuaraan nasional pada tahun 2008 secara

keseluruhan adalah baik. Selain itu hasil data yang diperoleh yang diuraikan

berdasarkan indikator yang terdiri dari indikator persepsi, faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi, kepemimpinan wanita, dan kecakapan mewasiti

(29)

58

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

Adapun saran yang peneliti rekomendasikan kepada beberapa pihak terkait

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PSSI, Diharapkan dengan adanya penelitian ini PSSI lebih membuka

peluang khususnya bagi wanita untuk menjadi wasit. Serta memotivasi lebih

banyak lagi wanita untuk terjun menjadi seorang wasit agar cabang olahraga

yang digeluti wanita bisa dimpin oleh wasit wanita juga.

2. Bagi wasit wanita cabang olahraga sepakbola, untuk lebih meningkatkan lagi

wawasan serta pengetahuannya mengenai tugas-tugas seorang wasit sepakbola

serta mengaplikasikannya di lapangan.

3. Bagi atlet sepakbola wanita Jawa Barat, penelitian ini sesungguhnya ingin

melihat sejauh mana pandangan dan pendapat para atlet mengenai munculnya

wasit wanita sebagai pemimpin pertandingan, sehingga diketahui harapan para

atlet kedepannya ketika dalam pertandingan agar pertandingan dapat berjalan

dengan baik.

4. Bagi peneliti selanjunya, diharapkan para peneliti selanjutnya dapat

mengembangkan apa yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan, yaitu dalam kaitannya dengan wasit wanita sebagai salah satu

(30)

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa

Arep, I dan Tanjung, H. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta: PT.Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Arikunto, S. (2011). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Atkinson. L, R., Atkinson. C, R., Hilgard. R, E. (1983). Pengantar Psikologi.

Jakarta: Erlangga.

Azwar, S. (1997). Realibilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, M.B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatf. Jakarta: Kencana

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1993). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta : Gramedia

Kartono, K. (2010). Pemimpin Dan Kepemimpinan. Edisi pertama. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Matjan, B. N. (t.n). wanita dan olahraga. [Online]. tersedia:

file.upi.edu/direktori/fpok/jur._pend._kepelatihan/194607181985111-bastinus_n_matjan/bahan_ajar_utama/bahan_ajar_20.pdf. Diakses 30

Agustus 2014

Muhson, A. ----. Teknik Analisis Kuantitatif. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,

M.Pd./Analisis%20Kuantitatif.pdf. Diakses 3 Oktober 2014

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Nurmujahid, Raka. (2012). FIFA Dan Perkembangan Sepakbola Wanita.

[Online]. Tersedia di: http://wanitasepakbola.blogspot.com/. Diakses 16

(31)

60

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PSSI. (2005). Laws of the game (peraturan permainan) FIFA. Jakarta: Bidang

sumber daya PSSI

Rakhmat, J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Robbins, S.P, Judge, T.A. (2013). Organizational behavior. Global edition. New

york: Pearson.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Gramedia

Septrianto, A. (2013). Pengertian Olahraga Secara Umum dan menurut para ahli.

[Online]. Tersedia:

http://andreassepp.blogspot.com/2013/02/pengertian-olahraga-secara-umum-dan.html. Diakses 30 Agustus 2014

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Soekintaka. (1973). Dasar-dasar umum perwasitan. Jakarta: Departemen

pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal olahraga dan pemuda.

Sondang, P.S. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Renika Cipta

Sucipto dkk. (2000). Sepakbola. Departemen pendidikan nasional direktorat

jenderal pendidikan dasar menengah bagian proyek penataran guru SLTP

setara D-III.

Sudjana dan Ibrahim. (1992). Metode Research. Bandung: Tarsito Surajah, W.

(2013). Menyelamatkan Persepakbolaan Indonesia Melalui Peluit. [Online].

Tersedia:

http://chic-id.com/menyelamatkan-persepakbolaan-indonesia-melalui-peluit/. Diakses 30 Agustus 2014

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono .(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sutresna, N. (2003). Wanita dan Olahraga. dalam Harsuki (Peyunting),

Perkembangan Olahraga Terkini kajian para pakar. Jakarta:

(32)

61

Lina Karlina, 2015

PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(Studi D eskriftif Terhadap Atlet Sepakbola Wanita Jawa Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutresna, N. (2012). Wanita Dan Olahraga Dalam Ragam Dimensi. Bandung:

CV. WarliArtika

Tan, M.G. (1996). Perempuan indonesia pemimpin masa depan?. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Tambak K.H, D. (2014). Sejarah Sepakbola Wanita. [online]. Tersedia di:

http://haryadideni.blogspot.com/2014/04/sejarah-sepakbola-wanita.html.

Diakses 21 Agustus 2014

Thoha, M. (2009). Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Winarno, S. (1990). Pengantar Penelitian- penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Yuwanto, E. (2010). Papua Juara Kejurnas Sepak Bola Wanita 2010. Republika

Online, 10 Oktober 2010. Diakses 18 Agustus 2014

Zachra, E. (2011). Inilah Keterbatasan Perempuan Di Dunia Kerja. [online].

Tersedia di:

http://swa.co.id/listed-articles/inilah-keterbatasan-perempuan-di-dunia-kerja . Diakses 21 Agustus 2014

----. (2013). Definisi atlet. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Atlet.

Diakses 30 Agustus 2014

----. (2014). Definisi atlet. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/atlet. Diakses 30

Agustus 2014

----. (2008). Hanya Lima Pemain Terjaring ke Pelatnas Sepakbola Putri. Harian

Pelita. Diakses 18 Agustus 2014

----. (2012). Perkembangan Sepak Bola Wanita ‘Wanita merumput dan mencetak

angka bukan hanya karena kemampuannya, tapi karena kemauannya’.

[Online]. Tersedia:

http://labsky2012.blogspot.com/2012/09/tugas-5-perkembangan-sepak-bola-wanita_2.html. Diakses 30 Agustus 2014

----. (t.n). Sejarah Sepakbola. [online]. Tersedia di:

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.3.
Tabel.3.4.

Referensi

Dokumen terkait

In vitro Antibacterial Activity of Methanol Seed Extract of Elettaria cardamomum (L.) Maton.. Gastroprotective eff ect of cardamom, Elettaria cardamomum Maton, fruits

import java.io.FileNotFoundException; import java.io.FileOutputStream; import java.io.IOException; import java.io.InputStream; import java.io.OutputStream;

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan.. Ekonomi dan

‘PengaruhKarakteristik Pemerintah Daerah terhadap KepatuhanPengungkapan Wajib dalam Laporan Keuangan PemerintahDaerah (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di

Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.. Jumlah biaya, kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan di atas

panjang bayangan siswa = 2 m (200 cm ) panjang bayangan menara = 8 m ( 800 ) sisi-sisi yang bersesuaian adalah tinggi siswa bersesuaian dengan tinggi menara panjang bayangan

2014, maka Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi telah melaksanakan dan melakukan evaluasi Administrasi, Teknis dan Kualifikasi serta klarifikasi terhadap dokumen

Berdasarkan hasil pengujian terhadap sampel gelatin dan albumin, dapat diketahui bahwa pada beberapa perlakuan penambahan asam dan basa terjadi kekeruhan dan