• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BANDUNG."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari

Oleh:

RIANTI MARIASARI 1100878

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

(2)

Oleh : Rianti Mariasari

1100878

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Rianti Mariasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

SKRIPSI

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VII

DI SMP NEGERI 1 BANDUNG

Oleh :

RIANTI MARIASARI 1100878

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Heny Rohayani, S.Sen, M.Si NIP. 195901121985032001

Pembimbing II

Dr. Heni Komalasari, M. Pd NIP. 197109152001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(4)

Rianti Mariasari, 2015

ABSTRAK

Penelitian dengan judul PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN

RESPONSIBILITY MELALUI PEBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA

KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BANDUNG ini, permasalahannya mengamati karakter siswa SMP yang terlihat memprihatinkan, terutama dalam hal saling menghormati, menghargai dan bertanggung jawab. Permasalahan lainnya bahwa pembentukan karakter tidak hanya identik dengan pelajaran Kewarganegaraan saja, namun pembelajaran lain pun termasuk pembelajaran seni tari juga dapat membentuk karakter siswa, karena pembelajaran seni tari merupakan proses pembelajaran yang sangat kompleks. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan proses pembentukan karakter respect dan responsibillity dalam pembelajaran tari dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi guru, siswa, dan lembaga persekolahan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisi dengan pendekatan kualitatif. Temuan yang didapat dari pelaksanaan penelitian, yaitu sikap respect dan responsibility mewakili nilai-nilai dasar moralitas utama yang berlaku secara universal. Respect dan responsibility merupakan hal yang mendasar dan landasan sekolah yang tidak hanya memperbolehkan, tetapi mengharuskan para guru untuk memberikan pendidikan tersebut untuk membangun manusia-manusia secara etis berilmu dan dapat memposisikan diri mereka sebagai bagaian dari masyarakat yang bertanggung jawab. Respect berarti menunjukan penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita. Sedangkan yang dimaksud dengan Responsibility merupakan suatu bentuk lanjutan dari rasa respect. Dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter respect dan responsibility dalam pembelajaran tari dapat dilakukan dengan model pembelajaran secara berkelompok.

(5)

Rianti Mariasari, 2015

ABSTRACT

CHARACTER FORMATION OF RESPECT AND RESPONSIBILITY LEARNING THROUGH THE ARTS DANCE CLASS IN VII SMP NEGERI 1 BANDUNG this problem is to observe the character of junior high school students that look of concern, especially in terms of mutual respect, respect and responsibility. Another problem that the formation of character is not only synonymous with citizenship lessons only, but the other study also included learning the art of dance can also shape the character of the students, because learning the art of dance is a learning process which is very complex. The aim of research to describe the process of forming the character of respect and responsibillity in learning dance and determine the factors that influence it. This research is expected to be beneficial for all parties, especially for teachers, students, and institutional schooling. This research method using descriptive analysis with a qualitative approach. The findings gained from the implementation of research, namely the attitude of respect and responsibility to represent the basic values of the main morality universally applicable. Respect and responsibility are fundamental and foundation schools which not only allows, but requires teachers to provide this education to build human beings ethically knowledgeable and can position themselves as part of their community who are responsible. Respect means showing our appreciation for the esteem of others or other things besides ourselves. While the definition of Responsibility is an advanced form of a sense of respect. It can be concluded that the formation of the character of respect and responsibility in learning dance can be done with a model of learning in groups.

Keywords: Character, Respect, Responsibility, Learning Dance

(6)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI PERNYATAAN ... I ABSTRAK ... Ii KATA PENGANTAR ... Iii UCAPAN TERIMAKASIH ... Iv DAFTAR ISI ... Vi

2. Tujuan Khusus Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Dari Segi Teori ... 6

2. Manfaat Dari Segi Praktik ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 A. Penelitian Terdahulu ... 9

B. Kajian Pustaka ... 10

1.Pendidikan Karakter ... 10

2.Karakter Respeck dan Responsibility ... 14

3.Karakteristik Siswa SMP... 16

4.Konsep Penbelajaran ... 18

5.Pembelajaran seni tari ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 25

1. Metode Penelitian ... 25

2. Pendekatan Penelitian ... 25

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 26

1. Partisipan 26 C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

(7)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI

3. Instrumen Penilaian 32

E. Prosedur Penelitian ... 48

1. Langkah-langkah Penelitian ... 48

2. Definisi Operasional ... 49

3. Skema /alur Penelitian ... 52

F. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ... 56

B. Temuan Penelitian ... 56

1. Profil Singkat SMP Negeri 1 Bandung 56 2. Deskripsi Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 1 Bandung 58 3. Proses pembentukan karakter respect dan responsibility pembelajaran Seni Tari 59 C. Pembahasan Temuan Penelitian ... 104

1. Analisis Proses pembentukan karakter respect dan responsibility pembelajaran Seni Tari 104 2. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter Respect dan Responsibility dalam pembelajaran Seni Tari 115 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 120

A. Simpulan ... 120

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 123

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 124

(8)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi penelitian 25

Tabel 3.2 Sampel penelitian 26

Tabel 3.3 Alat ukur penilaian 31

Tabel 3.4 Indikator Penilaian Aspek respect 31 Tabel 3.5 Indikator Penilaian Aspek responsibility 33 Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen respect dan responsibility 38 Tabel 4.1 Proses Pembelajaran Pertemuan I : Identifikasi karakteristik

Gerak Melalui Profesi Setiap Pulau Besar di Indonesia.

59

Tabel 4.2 Penilaian Individu Pada Pertemuan I 61 Tabel 4.3 Proses Pembelajaran Pertemuan 2 : Eksplorasi Gerak Profesi

Dengan Unsur Tenaga

Tabel 4.7 Nilai Kelompok Pertemuan 2 74

Tabel 4.8 Proses Pembelajaran Pertemuan 3 : Eksplorasi Gerak Profesi Dengan level dan pola lantai

76

Tabel 4.9 Penilaian Kelompok oleh kelompok Pulau Jawa 85 Tabel 4.10 Penilaian Kelompok oleh kelompok Pulau Kalimantan 86 Tabel 4.11 Penilaian Kelompok oleh kelompok Pulau Sumatera 87 Tabel 4.12 Penilaian Kelompok oleh kelompok Pulau Bali 88 Tabel 4.13 Hasil penilaian peneliti secara berkelompok 88 Tabel 4.14 Penilaian Individu dalam kerja kelompok 89 Tabel 4.15 Proses pembelajaran Eksplorasi Gerak Profesi Dengan

Tempo Dan Musik Pengiring

90

(9)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 4.1 Pemahaman Tenaga 67

Bagan 4.2 Pemahaman Level dan Pola Lantai 78

(10)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Eksplorasi Gerak Siswa Kelompok Pulau Bali 69

Gambar 4.2 Eksplorasi Gerak Siswa Kelompok Pulau Sumatera 70

Gambar 4.3 Eksplorasi Gerak Siswa Kelompok Pulau Jawa 70

Gambar 4.4 Eksplorasi Gerak Siswa Kelompok Pulau Kalimantan 71

Gambar 4.5 Foto reward untuk siswa 75

Gambar 4.6 Guru sedang menjelaskan stimulus dari cerita tokoh madagskar

82

Gambar 4.7 Siswa memberikan contoh perbedaan tokoh madagaskar 83 Gambar 4.8 Siswa bereksplorasi gerak dengan unsure level 84 Gambar 4.9 Salah satu hasil eksplorasi siswa didepan kelas 85 Gambar 4.10 Penampilan kelompok Bali 96

Gambar 4.11 Penampilan kelompok Jawa 96

(11)

Rianti Mariasari, 2015

PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI Halaman

Lampiran 1 RPP 123

Lampiran 2 Pedoman Wawancara 148

Lampiran 3 Dokumentasi 150

(12)

Rianti Mariasari, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan landasan yang paling penting dalam suatu tatanan kehidupan. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan penanaman nilai-nilai moral dan pembentukan karakter suatu individu. Mengacu kepada undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 1 angka 1 menyataka bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar, dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

(13)

Nasional menurut UUD Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang pada Pasal 3 menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi Manusia beriman dan bertataqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam arah kebijakan dan prioritas pendidikan karkter ditegaskan bahwa bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi perkembangan Nasional. Dalam pendidikan karakter ada enam pilar karakter (the six pillars of character) dimaksud meliputi kejujuran (trustworthiness), rasa hormat (respect), tanggung jawab (responsibility), keadilan

(fairness), kepedulian (caring), dan warga negara yang baik (good citizenship)

(http:// www.character.org). Dalam perspektif Thomas Likona salah satu ahli yang mencentuskan pilar karakter nilai yang dianggap penting untuk dikembangkan menjadi karkter ada dua yaitu, respect dan responsibility.

Sikap respect dan responsibility mewakili nilai-nilai dasar moralitas utama yang berlaku secara universal. Respect dan responsibility merupakan yang menjadi dasar landasan sekolah yang tidak hanya memperbolehkan, tetapi mengharuskan para guru untuk memberikan pendidikan tersebut untuk membangun manusia-manusia secara etis berilmu dan dapat memposisikan diri mereka sebagai bagaian dari masyarakat yang bertanggung jawab. Respect berarti menunjukan penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita. (dikutip dari buku educating for character hal 70). Sedangkan yang dimaksud dengan Responsibility merupakan suatu bentuk lanjutan dari rasa respect. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita menghargai mereka. Jika

kita menghargai mereka, berarti kita merasakan sebuah ukuran dari rasa tnggung jawab kita untuk menghormati orang lain (dikutip dari buku educating for character hl 72).

(14)

karakter peserta didik. Seperti kurangnya menghormati lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, dengan membuang sampah sembarangan itu sudah membuktikan bahwa anak tidak mempunyai rasa hormat kepada lingkungan sekitar sehingga muncul rasa tidak tanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan. Meskipun ini terlihat masalah kecil jika terus dibiarkan dan terus menerus akan menjadikan hal yang sangat tidak baik kedepannya, maka dari itu hal kecil sekalipun dapat memunculkan dampak yang luar biasa untuk karakter anak itu sendiri dimasa depan. Selain itu system bulliying atau sistim berteman secara ber-gank masih terlihat, masih banyak terlihat beberapa anak tidak memiliki teman, tidak tahu harus berkrlompok dengan siapa karena tidak memiliki teman itu juga sangat terlihat respect terhadap teman, ketika temannya sendirian dan tidak memiliki kelompok teman yang lain cenderung diam dan tidak mau peduli. Tidak mematuhi aturan sekolah, berpakaian ke sekolah tidak rapih, mereka cenderung tidak mengikuti aturan sekolah dengan berpakaian tidak rapih, rambut masih tidak rapih dan panjang untuk lelaki, rasa hormat dan tanggung jawab untuk diri sendiri saja masih sangat rendah, karena karakter respect dan responsibility masih tidak diperhatikan bagaimana untuk memahami respect dan responsibility terhadap orang lain dan lingkungannya.

Dari berbagai kasus remaja zaman sekarang, peran sekolah sangat penting dalam pembentukan karakter dan perbaikan moral. Tentu saja pembentukan karakter individu bukan hanya tugas orang tua saja dan pihak sekolah saja. Pembentukan karakter individu menjadi tanggung jawab kita bersama.

(15)

Pembentukan karakter peserta didik disekolah tidak lepas kaitannya dengan metode pembelajaran pendidik. Rumpun pembelajaran di Sekolah menengah pertama bermacam-macam, salah satunya mengenai Pembelajaran seni tari. Dalam pembelajaran Seni Tari pada Sekolah menengah Pertama tidak lepas dari Subtansi dan gagasan Pendidikan Karakter. Pembelajaran Seni Tari di SMP pada dasarnya menumbuh kembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sehingga terbentuk sikap kritis, presiatif dan kreatif pada diri setiap peserta didik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan dengan serangkaiaan proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran tersebut melalui pengamatan, penilaian serta penumbuhan rasa memiliki. Hal itu dicapai melalui keterlibatan peserta didik dalam segala aktivitas berkesenian di dalam kelas maupun di luar kelas, yang disusun sebagai suatu kesatuan. Artinya, pada proses pembelajaran, kegiatan tersebut merupakan rangkaian aktivitas seni yang harus dialami peserta didik dalam aktivitas mengapresiasi dan aktivitas berkreasi seni. Pembelajaran Seni tari memiliki fungsi dan tujuan, yaitu 1. Menumbuh kembangkan sikap toleransi, 2. menciptakan demokrasi yang beradab, 3. hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, 4. mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan, 5. Mampu menerapkan tekhnologi dalam berkreasi dan mempergelarkan karya seni. Dan 5. meningkatkan rasa tanggung jawab.

Dalam hal ini Pembelajaran Seni Tari menumbuhkan rasa respect dan responsibility. karena dalam pembelajaran seni tari bukan hanya pengelolaan gerak melainkan didalamnya ada pengelolaan rasa. Pembelajaran seni tari yaitu

(16)

adalah mengembangkan potensi meliputi persepsi, pengetahuan, Pemahaman, analisis, apresiasi, dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri. Caranya dengan memadukan secara harmonis unsur-unsur logika, kinestetik etika dan estetika. Sikap multikultural mengandung makna, seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya tradisional dan nontradisional, yang diwujudkan dalam pembentukan sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. 2. Pendidikan Seni Tari memiliki peranan dalam pembentukan dan penguatan karakter pribadi peserta didik. Penguatan karakter yang harmonis dalam logika, rasa estetis, artistik, serta etika, dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak untuk mencapai kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan adversitas (AQ), dan kreativitas (CQ), serta kecerdasan spiritual dan moral (SQ).

Dari latar belakang pembahsan tersebut perlu adanya suatu fokus penelitian. Adapun fokus penelitian tersebut dilakukan di SMP Negeri 1 Bandung dengan bagaimana kontribusi pembelajan seni tari dalam pembentukan karakter respect dan responsibility.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalahnya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut’

1. Bagaimana proses pembentukan karakter Respect dan Responsibility dalam pembelajaran Seni Tari?

2. Faktor apa yang mempengaruhi pembentukan karakter Respect dan Responsibility dalam pembelajaran seni Tari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, seperti tertuang di bawah ini

1. Tujuan Umum Penelitian

(17)

responsibility kepada pembaca. Bahwa Pembentukan karakter peserta didik di usia Sekolah Menengah Pertama merupakan kewajiban kita semua. Pembentukan karakter bukan hanya tugas guru mata pelajaran agama dan PPKN saja, karena disetiap rumpun mata pelajaran memiliki nilai dan makna yang dapat membentuk karakter peserta didik.

2. Tujuan khusus penelitian

Tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut’

1) Untuk mendeskripsikan proses pembentukan karakter respect dan responsibility pembelajaran Seni Tari

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter Respect dan Responsibility dalam pembelajaran Seni Tari

D. Manfaat signifikansi penelitian

Manfaat penelitian ini ditinjau dari segi teoretis dan manfaat dari segi praktik, seperti berikut’

1. Manfaat dari segi teori

Manfaat dari segi teori yaitu pembelajaran seni tari dapat berperan dalam pembentukan karakter respect dan responsibility peserta didik. Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk proses pembelajaran, pemberian materi bagi guru, penanaman karakter dan nilai melalui pembelajaran seni tari. Manfaat dari penelitian ini untuk para orang tua dan keluarga bahwa pembentukan karakter dapat terbentuk dengan baik bila ada kerja sama antara pihak orang tua dan Sekolah, begitupun dengan pembentukan karakter respect dan responsibility dengan media pembelajaran seni tari maka akan muncul rasa respect dan respons terhadap orang lain dan dirinya sendiri.

2. Manfaat dari segi praktik

Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya, diantaranya :

(18)

menghormati orang lain dan terbentuk karakter tanggung jawab terhadap orang lain, jika karakter tersebut muncul un tuk orang lain maka rasa hormat dan tanggung jawab terhadap diri sendiri akan terbentuk.

2) Bagi Sekolah dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik. Dengan adanya peningkatan karakter rasa hormat dan rasa tanggung jawab dapat meningkatkan nilai moral siswa di sekolah. Jika karakter respect dan responsibility dapat terbentuk dari diri pribadi siswa maka sekolah dapat merasakan dampak positif.

3) Bagi pihak lainnya, penelitian ini dapat bermanfaat untuk kepentingan lainya dapat menjadi acuan atau literatul seni tari sebagai media pembelajaran yang dapat disandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Juga dapat menjadi acuan pembentukan karakter respect dan responsibility.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada struktur organisasi penulisan penelitian ini akan dijabarkan dalam sistematika sebagai berikut :

(19)

BAB II Kajian Pustaka : Berisi mengenai kajian kepustakaan yang akan menjadi bahan dan acuan dalam proses penelitian serta mengkaji data pengamatan, teori-teori, konsep-konsep dalam penelitian yang relevan dengan fokus/permasalahan penelitian. Serta penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur subyek, temuan lainnya yang menjadi bahan dan acuan peneliti, serta posisi teoretik peneliti untuk menjaga keabsahan data dan validitas penelitian agar tidak menimbulkan plagiarisme.

BAB III Metode penelitian : Berisi mengenai uraian rancangan penelitian. Rancangan penelitian diantaranya metode penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian, partisipan, populasi dan sampel, analisis data.

BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan : Berisi uraian tentang Temuan penelitian dan pembahasan temuan penelitian yang didalamnya memaparkan data hasil penelitian dan menganalisis tentang data-data hasil penelitian mengenai proses dan faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan karakter respect dan responsibility dalam pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 1 Bandung.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi : Berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan dan rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Simpulan harus menjawab pertanyaan penelitian dan rumusan masalah. Saran atau hasil rekomendasi yang ditulis setelah simpulan dapat diajukan kepada pembuata kebijakan, kepada pengguna hasi penelitiian yang bersangkutan.

(20)

Rianti Mariasari, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif analisis. Melalui penelitian ini peneliti berusaha untuk memaparkan mengenai pembentukan karakter respect dan responsibility melalui pembelajaran seni tari. Berdasarkan hal tersebut menurut pernyataan (Ma.Mur Th.2011 hl.20) “Penelitian Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi sekarang (pada saat dilaksanakan)”. Dengan metode penilitian Deskriptif analisis peneliti berusaha untuk memaparkan mengenai proses dan faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan karakter Respect dan Responsibility dengan pembelajaran seni tari. Sehingga sesuai dengan metode Deskriptif Analisis Winarno Surahmad (1989:39) sebagai berikut :

Data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar dan perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Peneliti segera melakukan analisi data dengan member pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Hakekat pemaparan adalah seperti orang merajut, setiap bagian ditelaah satu demi satu, dengan menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana suatu fenomena itu terjadi dalam konteks lingkungannya. Objektivitaspemaparan harus dijaga sedemikian rupa agar subjek peneliti dalam membuat interpretasi dapat dihindari.

(21)

Metode penelitian Deskriptif Analisis ini membantu peneiliti dalam menjabarkan, menggambarkan mengenai proses dan faktor apa saja dalam pembentukan karakter respeck dan responsibility dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Bandung. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sukmadinata dalam bukunya yag berjudul ‘Metode Penelitian Pendidikan’ (2009:27) yakni : Penelitian Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang berisi alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk dan aktivitas, karakteristik, perubahan hubungan, kesamaan, dan perbedaan dengan fenomena lain.

Metode yang digunakan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu menggunakan peneliti sebagai instrumen. Peneliti menggunaka peran sosial interaktif, melakukan pengamatan, observasi, mencatat hasil pengamatan dan berinteraksi bersama partisipan. (Sukmadinata, 2009:95).

B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Negeri I Bandung, guru seni budaya di SMPN I Bandung, serta siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Serta seluruh pihak yang ada di SMP N 1 Bandung. Penelitian ini melibakan semua unsur yang ada di SMP Negeri 1 Bandung. Namun lebih di khususkan di kelas 7.2 SMP N 1 Bandung.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan bagian keseluruhan atau merupakan kesatuan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 12 kelas Smp Negeri 1 Bandung. Dengan jumlah keseluruhan yaitu :

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas 7 di SMPN I Bandung

(22)

1. Kelas VII.1 28

Sumber : Absensi Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 2. Sampel Penelitian

(23)

8 141507151 DSM P

Berdasarkan data di atas, sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 orang Siswa dengan rincian 11 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

(24)

kesimpulan. Sekaitan dengan hal itu, Nasution (dalam Sugiono, 2011. hlm 224). Peneliti sebagai instrument penelitian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan

dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3) Peneliti sebagai intsrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. (Arikunto, 2010, hlm.160). dalam penelitian ini Intsrumen yang utama yaitu peneliti itu sendiri dengan instrumen penelitian melalui Pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, Studi Dokumentasi, Studi Pustaka, dan Angket.

a) Pedoman Observasi

Observasi adalah sebuah dasar dari ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya bekerja berdasarkan perolehan data yaitu fakta dari dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Nasution 1998 dalam arikunto 2011: 226). Sedangkan Susan Stainbak 1988 (dalam arikunto 2001:226) mengklarifikasikan menjadi empat, yaitu passive participation, moderate participation, active participation, dan Complete participation. Sedangkan dari keempat jenis observasi yang dikemukakan Stainbak peneliti menggunakan jenis atau tipe observasi Lengkap. Yaitu dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sember data. Hal ini sesuai yang dilakukan peneliti yaitu terlibat langsung dalam proses penelitian bersama objek. b) Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. dalam menjawab permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara tak terstruktur, artinya peneliti hanya menuliskan secara garis besar hal-hal yang akan ditanyakan, alasan peneliti agar peneliti mendapatkan lebih banyak data dan mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam.

(25)

Pedoman dokumentasi dilakukan peneliti dengan mengumpulkan benda-benda tertulis seperti dokumen terdahulu, buku-buku, catatan-catatan, dan melakukan pemotretan/foto. Kegiatan dokumentasi berupa foto ini dilakukan untuk memperjelas data penelitian sebagai pelengkap dari observasi dan wawancara, sehingga penelitian menghasilkan data yang dapat dipercaya dengan menggunakan media kamera untuk pengambilan gambar.

d) Studi Pustaka

Dalam kegiatan penelitian, peneliti berusaha untuk mendatangi beberapa tempat sumber bacaan seperti perpustakaan UPI, perpustakaan daerah Jawa Barat, dan beberapa tempat yang menyediakan sumber bacaan sebagai pendukung dalam penelitian yang dilakukan. Beberapa sumber bacaan yang dijadikan sebagai referensi dalam penelitian ini, diantaranya:

1) Buku Educating For Character karangan Thomas Licona 2) Buku Character matter karangan Thomas Licona

3) Buku Desain Pendidikan karakter karangan Dr. Zubaedi 4) Buku Pendidikan karakter karangan prof Dr Muchlad Samani 5) Buku pendidikan karakter karangan Dr Dharma Kesuma M.Pd

6) Buku Seni dan pendidikan seni karangan Juju Masunah, M.Hu,, Ph.D dan prof. Dr Tati Narawati, M.Hum

7) Buku Metodologi Penelitian karangan Sugiono dll

e) Pedoman Angket

(26)

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Instrumen peneliitian ada beberapa tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini. Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. (Arikunto 2011. Hlm.224). Dalam penelitian ini Tekhnik penhumpulan data yamg dilakukan yaitu dengan menggunakan beberapa Tehknik seperti yang diungkapkan Arikunto yaitu Observasi ( pengamatan), Interview (wawancara), Kuisioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya, seperti berikut’

a. Observasi

Peneliti mengikuti secara langsung selama proses penelitian, dalam penelitian ini peneliti langsung terlibat dengan mengajar proses pembelajaran Seni tari pada sampel atau objek. Peneliti langsung mengamati proses dan faktor-faktor yang terjadi dilapangan. Peneliti melakukan penelitian selama 5 kali dalam proses penelitian. Observasi dilakukan sebelum dan selama Penelitian berlangsung, yaitu setiap hari Kamis pada jam pelajaran Seni Budaya pukul 07.10-08.40. Penelitian dilaksanakan selama 5 kali berturut-turut yaitu (1) tanggal, 26 Februari 2015, (2) tanggal 05 maret 2015, (3) tanggal 12 maret 2015, (4) tanggal 19 maret 2015 dan (5) tanggal 16 April 2015).

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara secara bebas tidak menggunakan pedoman wawancara secara terstruktur. Peneliti mendapatkan informasi dari guru Bimbingan Konseling dan beberapa siswa. Dalam melakukan wawancara peneliti menggali informasi mengenai karakter siswa dan peneliti lebih banyak mendengarkan sehingga informasi yang diterima utuh dan lengkap.. Wawancara yang peneliti lakukan dimulai dari sebelum dan selama penelitian berlangsung.

c. Angket

(27)

Guttman. Pernyataan-pernyataan pada alat ukur pembentukan karakter respect dan responsibility terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Alternatif respons pernyataan subjek skala 2 (dua). Yaitu : Ya (Y) dan Tidak (Tdk), tiap opsi alternatif respons mengandung arti dan nilai skor seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Alat Ukur Penilaian

Pernyataan Skor Dua Alternatif Respons

Ya Tidak

Favourable (+) 1 0

Unfavoutable (-) 0 1

3. Instrumen Penilaian

Dalam penelitian, instrument merupakan tolok ukur dari ketercapaian materi yang telah disampaikan. Pada setiap penilaian disusun beberapa indikator yang nantinya diberikan pengukuran ketercapaian siswa dengan format sebagai berikut’

Tabel 3.4

Indikator Penilaian Pendidikan Karakter (Aspek Respect) Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas 7.2 di SMPN 1 Bandung

No Nilai Indikator Keterangan

1. A 1) Siswa sangat mampu untuk menghormati dirinya sendiri dengan mempersiapkan ketika akan mulai pembelajaran seni tari 2) Siswa sangat Mampu fokus

terhadap Pembelajaran Seni Tari 3) Siswa sangat aktif dalam

pembelajaran seni tari

(28)

teladan atau pemimpin bagi teman lainnya

5) Siswa sangat mampu mengatur dan bekerja sama dengan kelompok

6) Siswa sangat mampu mengerjakan tugas dengan sangat benar yang diberikan oleh guru

2. B 1) Siswa mampu untuk menghormati dirinya sendiri dengan mempersiapkan ketika akan mulai pembelajaran seni tari

2) Siswa Mampu fokus terhadap Pembelajaran Seni Tari

3) Siswa aktif dalam pembelajaran seni tari

4) Siswa mampu menjadi teladan atau pemimpin bagi teman lainnya 5) Siswa mampu mengatur dan

bekerja sama dengan kelompok 6) Siswa mampu mengerjakan tugas

dengan sangat benar yang diberikan oleh guru

3. C 1) Siswa cukup mampu untuk menghormati dirinya sendiri dengan mempersiapkan ketika akan mulai pembelajaran seni tari 2) Siswa cukup Mampu fokus

terhadap Pembelajaran Seni Tari 3) Siswa cukup aktif dalam

(29)

4) Siswa cukup mampu menjadi teladan atau pemimpin bagi teman lainnya

5) Siswa cukup mampu mengatur dan bekerja sama dengan kelompok 6) Siswa cukup mampu mengerjakan

tugas dengan sangat benar yang diberikan oleh guru

4. D 1) Siswa tidak mampu untuk menghormati dirinya sendiri dengan mempersiapkan ketika akan mulai pembelajaran seni tari 2) Siswa tidak Mampu fokus

terhadap Pembelajaran Seni Tari 3) Siswa tidak aktif dalam

pembelajaran seni tari

4) Siswa tidak mampu menjadi teladan atau pemimpin bagi teman lainnya

5) Siswa tidak mampu mengatur dan bekerja sama dengan kelompok 6) Siswa tidak mampu mengerjakan

tugas dengan sangat benar yang diberikan oleh guru

Keterangan :

(30)

Indikator Penilaian Pendidikan Karakter (Aspek Responsibility) Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada siswa kelas 7.2 DI SMPN 1 Bandung

No Nilai Indikator Keterangan

1. A 1) Siswa sangat mampu mengerjakan tugas dengan benar

2) Siswa sangat mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu

3) Siswa sangat mampu bertanggung jawab terhadap kelompok

4) Siswa sangat mampu mengatur teman kelompok

5) Siswa sangat mampu bekerja dalam kelompok

6) Siswa sangat mampu menciptakan gerak sehari-hari tiap daerah

7) Siswa sangat mampu memahami tempo dalam gerak

8) Siswa sangat mampu memahami pola lantai dalam gerak

9) Siswa sangat mampu memahami level dalam gerak

10) Siswa sangat mampu memahami tenaga dalam gerak

11) Siswa sangat mampu menampilkan gerak dengan kompak

12) Siswa sangat mampu membedakan karakteristik gerak setiap daerah 13) Siswa sangat mampu membantu

teman dalam kesulitan materi 14) Siswa sangat mampu bekerja sama

(31)

15) Siswa sangat mampu menampilkan hasil gerak didepan kelas

16) Siswa sangat mampu menilai dan mengomentari kesalahan teman ketika tampil didepan kelas

2. B 1) Siswa mampu mengerjakan tugas dengan benar

2) Siswa mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu

3) Siswa mampu bertanggung jawab terhadap kelompok

4) Siswa mampu mengatur teman kelompok

5) Siswa mampu bekerja dalam kelompok

6) Siswa mampu menciptakan gerak sehari-hari tiap daerah

7) Siswa mampu memahami tempo dalam gerak

8) Siswa mampu memahami pola lantai dalam gerak

9) Siswa mampu memahami level dalam gerak

10) Siswa mampu memahami tenaga dalam gerak

11) Siswa mampu menampilkan gerak dengan kompak

12) Siswa mampu membedakan karakteristik gerak setiap daerah 13) Siswa mampu membantu teman

(32)

14) Siswa mampu bekerja sama saat diberikan tugas

15) Siswa mampu menampilkan hasil gerak didepan kelas

16) Siswa mampu menilai dan mengomentari kesalahan teman ketika tampil didepan kelas

3. C 1) Siswa cukup mampu mengerjakan tugas dengan benar

2) Siswa cukup mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu

3) Siswa cukup mampu bertanggung jawab terhadap kelompok

4) Siswa cukup mampu mengatur teman kelompok

5) Siswa cukup mampu bekerja dalam kelompok

6) Siswa cukup mampu menciptakan gerak sehari-hari tiap daerah

7) Siswa cukup mampu memahami tempo dalam gerak

8) Siswa cukup mampu memahami pola lantai dalam gerak

9) Siswa cukup mampu memahami level dalam gerak

10) Siswa cukup mampu memahami tenaga dalam gerak

11) Siswa cukup mampu menampilkan gerak dengan kompak

(33)

13) Siswa cukup mampu membantu teman dalam kesulitan materi 14) Siswa cukup mampu bekerja sama

saat diberikan tugas

15) Siswa cukup mampu menampilkan hasil gerak didepan kelas

16) Siswa cukup mampu menilai dan mengomentari kesalahan teman ketika tampil didepan kelas

4. D 1) Siswa tidak mampu mengerjakan tugas dengan benar

2) Siswa tidak mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu

3) Siswa tidak mampu bertanggung jawab terhadap kelompok

4) Siswa tidak mampu mengatur teman kelompok

5) Siswa tidak mampu bekerja dalam kelompok

6) Siswa tidak mampu menciptakan gerak sehari-hari tiap daerah

7) Siswa tidak mampu memahami tempo dalam gerak

8) Siswa tidak mampu memahami pola lantai dalam gerak

9) Siswa tidak mampu memahami level dalam gerak

10) Siswa tidak mampu memahami tenaga dalam gerak

(34)

12) Siswa tidak mampu membedakan karakteristik gerak setiap daerah 13) Siswa tidak mampu membantu

teman dalam kesulitan materi 14) Siswa tidak mampu bekerja sama

saat diberikan tugas

15) Siswa tidak mampu menampilkan hasil gerak didepan kelas

16) Siswa tidak mampu menilai dan mengomentari kesalahan teman ketika tampil di depan kelas

Keterangan :

A = Sangat Baik = 91 – 100 B = Baik = 81 – 90 C = Cukup = 71 – 80 D = Kurang Dari Cukup = 60 – 70

Tabel 3.6

KISI-KISI INSTRUMEN RESPECT DAN RESPONSIBILITY

No Aspek Indikator Pernyataan

1. Respect a. Respeck siswa terhadap dirinya sendiri

1) Saya selalu mempersiapkan diri sebelum pembelajaran seni tari.(+)

2) Sebelum melakukan pembelajaran seni tari saya selalu berdoa terlebih dahulu (+) 3) Saya bersemangat ketika

(35)

(+)

4) Saya mendapat banyak

ilmu dengan

pembelajaran seni tari (+)

5) Saya lebih menyukai pembelajaran lain dibandingkan dengan pembelajaran seni tari (-) 6) Saya akan mengerjakan

tugas lain saat pembelajaran seni tari berlangsung (-)pembelajaran seni tari saya dapat memahami mengenai tempo dalam suatu gerak

7) Dalam pembelajaran seni tari saya dapat memahami pol lantai dalam suatu gerak (+) 8) Dalam pembelajaran seni

tari saya menjadi tahu mengenai ruang dalam suatu gerak (+)

(36)

seni tari saya mampu menggabungkan gerak sehari-hari dengan tempo dan iringan tari (+) 11) Dengan pembelajaran

seni tari saya dapat bereksplorasi gerak sehari-hari menjadi gerak yang lebih indah (+) 12) Saya selalu

mempersiapkan media pembelajaran seni tari meskipun guru belum menugaskannya (+) 13) Saya sering ketiduran

ketika pembelajaran seni tari

(-)

14) Saya selalu mengerjakan tugas seni tari sendiri (+) 15) Saya merasa senang

ketika saya dapat melakukan tugas seni tari sendiri (+)

16) Saya selalu merasa senang ketika saya mendapat pujian dari guru seni tri (+)

(37)

tari (-)

18) Saya pernah mengerjakan tugas seni tari dalam mata pelajaran proses pembelajaran seni tari? (+)

2) Saya akan memberi tahu teman saya untuk mempersiapkan diri ketika akan mulai pembelajaran seni tari (+) mengerjakan tugas lain ketika pembelajaran seni tari ? (-)

(38)

6) Saya akan member tahu teman saya ketika teaman seya belum mengerjakan tugas seni tari (+)

7) Saya merasa jengkel ketika teman saya banyak bertanya kepada guru (-)

8) Saya selalu merasa sedih ketika teman saya lebih rendah kemampuannya dalam pemahaman seni tari

(-)

9) Saya selalu merasa sedih ketika teman saya mendapat pujian dari guru seni tari (-) kehendak sendiri dalam pembelajaran seni tari (-) 2) Dalam pembelajaran seni

(39)

teman kelompok hanya teman yang satu gank dengan saya (-)

3) Saya tidak suka ketika saya sekelompok dengan orang yang saya tidak suka (-)

4) Saya akan menawarkan diri menjadi ketua kelompok dalam pembelajaran seni tari (-)

5) Saya akan bekerja kelompok ketika teman kelompok saya mengajak saya (-)

6) Saya akan bekerja kelompok hanya ketika guru seni tari memberikan tugas (-) 7) Saya bekerja kelompok

sehari sebelum pembelajaran seni tari saja (-)

8) Saya merasa nyaman ketika pembelajaran seni tari secara kelompok (+) 9) Saya lebih mengerti

(40)

10) Dalam kerja sama pembelajaran saya akan membersihkan kelas terlebih dahulu (+) 2) Saya akan membersihkan

kelas ketika guru menyuruh saja (-)

3) Ketika pembelajaran seni tari saya merasa nyaman ketika kelas bersih (+) 4) Dengan pembelajaran

seni tari saya menjadi lebih mencintai kebersihan (+)

5) Dengan pembelajaran seni tari saya menjadi lebih tahu perbedaan kebudayaan di Indonesia (+)

6) Dengan pembelajaran seni tari saya lebih mencintai perbedaan kebudayaan di Indonesia (+)

2. Responsinility a. Responsibility siswa terhadap dirinya sendiri

(41)

yang diberikan (+) setiap pembelajaran seni tari dirumah (+)

5) Saya akan bertanya kepada guru saya jika tidak mengerti salam pembelajaran seni tari (+)

6) Saya lebih menyukai pembelajan seni tari secara berkelompok dibandingkan individu (+)

7) Saya akan berlatih dirumah jika saya belum bisa dalam pembelajaran tari (+)

b. Responsibility terhadap kelompok

1) Saya selalu bertanggung jawab terhadap kelompo saya (+)

(42)

diri menjadi ketuua kelompok dalam pembelajan seni tari (-) 4) Saya akan mengerjakan

tugas yang diberikan guru secara berkelompok (+)

5) Saya akan mengandalkan teman saya jika saya

(43)

tari (+)

3) Saya merasa senang ketika teman saya belum faham sedangkan saya sudah faham mengenai materi pembelajaran tari (-)

d. Responsibilty terhadap pembelajaran

1) Saya akan membersihkan kelas sebelum pembelajaran seni tari (+)

2) Saya akan membersihkan kelas ketika guru menyuruh saja (-)

3) Saya akan menyuruh teman saya untuk membersihkan kelas (-)

Keterangan :

A = Sangat Baik = 91 – 100 B = Baik = 81 – 90 C = Cukup = 71 – 80 D = Kurang Dari Cukup = 60 – 70

E. Prosedur Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

(44)

a. Persiapan penelitian

1) Mengidentifikasi masalah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah. Begitupula dengan hal-hal yang menyangkut penelitian, biasanya diawali dengan permasalahan yang muncul. Mengingat banyaknya permasalahan yang muncul mengenai karakter siswa SMP, maka dari itu peneliti lebih memilih pembentukan karakter respect dan responsibility melalui pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri

1 Bandung.

2) Penyusunan proposal

Dalam penyusunan proposal peneliti menggambarkan yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian pembuatan skripsi. Pengajuan proposal pada dewan skripsi untuk mendapatkan persetujuan mengenai rancangan penelitan untuk diperbaiki dan diberikan pengarahan mengenai isi penulisan dan tekhnik penelitian.

b. Pelaksanaan penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti yaitu diantaranya :

1) Observasi

Dalam pelaksanaan observasi peniliti memilih langsung sampel dengan berdasarkan purposive sampling. Peneliti terlibat langsung dikarenakan peneliti melaksanaan penelitian terlibat langsung di SMP N 1 Bandung. Observasi penelitian dilaksanakan 5 kali dalam proses pembelajaran seni tari berlangsung. Penelitian diaksanakan pada hari kamis ketika proses pembelajaran pertama dengan rentang waktu imakali yaitu pada tanggal 26 Februari 2015, 5 maret 2015, 12 maret 2015, 19 maret dan 16 April 2015.

2) Proses Bimbingan

Proses bimbingan dilaksanakan sejak tahap persiapan penelitian sampai ujian skripsi dilaksanakan.

3) Pengolahan Data

(45)

pertama yaitu dengan pengujian validitas lalu mendeskripsikan dari hasil validitas tersebut agar data yang telah diolah menjadi akurat dan valid

c) Akhir Penelitian

1) Penarikan kesimpulan

Setelah data diolah dan dianalisis, maka peneliti menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.

2) Penyusunan laporan penelitian

Pada penyusunan hasil ada beberapa yang harus dilakukan peneliti diantaranya adalah peneliti menyusun semua data yang telah diolah secara sistematis melalui proses bimbingan. Setelah melewati kedua proses tersebut data yang telah tersusun akan melalui proses pengetikan dan mendapat persetujuan dari kedua pembimbing.

2. Definisi Operasional

Menurut Thomas Licona dalam bukunya educating of character Karakter tidak berfungsi pada ruang hampa, karakter berfungsi dalam lingkungan sosial. Pendidikan Karakter adalah proses pemberian tuntunan peserta/anak didik agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Peserta didik diharapkan memiliki karakter yang baik meliputi rasa hormat kejujuran, tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli, dan kreatif. Karakter tersebut diharapkan menjadi kepribadian utuh yang mencerminkan keselarasan dan keharmonisan.

(46)

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi Manusia beriman dan bertataqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam arah kebijakan dan prioritas pendidikan karkter ditegaskan bahwa bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi perkembangan Nasional. Dalam pendidikan karakter ada enam pilar karakter (the six pillars of character) dimaksud meliputi kejujuran (trustworthiness), rasa hormat (respect), tanggung jawab (responsibility), keadilan (fairness), kepedulian (caring), dan warga negara yang baik (good citizenship) (http:// www.character.org). Dalam perspektif Likona nilai yang dianggap penting untuk dikembangkan menjadi karkter ada dua yaitu, respect dan responsibility

Sikap respect dan responsibility mewakili nilai-nilai dasar moralitas utama yang berlaku secara universal. Respect dan responsibility merupakan yang menjadi dasar landasan sekolah yang tidak hanya memperbolehkan, tetapi mengharuskan para guru untuk memberikan pendidikan tersebut untuk membangun manusia-manusia secara etis berilmu dan dapat memposisikan diri mereka sebagai bagaian dari masyarakat yang bertanggung jawab. Respect berarti menunjukan penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita. (dikutip dari buku educating for character hal 70). Sedangkan yang dimaksud dengan Responsibility merupakan suatu bentuk lanjutan dari rasa respect. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita menghargai mereka. Jika kita menghargai mereka, berarti kita merasakan sebuah ukuran dari rasa tnggung jawab kita untuk menghormati orang lain (dikutip dari buku educating for character hal 72). Dari berbagai kasus remaja zaman sekarang, peran sekolah sangat penting dalam pembentukan karakter dan perbaikan moral. Tentu saja pembentukan karakter individu bukan hanya tugas orang tua saja dan pihak sekolah saja. Pembentukan karakter individu menjadi tanggung jawab kita bersama.

(47)

peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Gejolak atau kemelut yang dialami oleh remaja tidak lepas dari peranannya sebagai usia masa transisi menuju kearah dewasa, gejolak dan kemelut ini berkenaan dengan segi afektif, sosial, intelektual juga moral. Masa transisi usia remaja perlu adanya perhatian moral dan pembentukan karakter dengan bimbingan pendidik atau guru. dalam usia ini merupakan usia rentan penurunan moral dan juga usia dimana baik untuk membentuk karakter individu karena ada dimasa transisi. Program pendidikan karakter yang berdasarkan pada dasar hukum moral dapat dilaksanakan dalam dua nilai moralyang utama yaitu sikap hormat dan bertanggung jawab. Nilai-nilai tersebut mewakili dasar moralitas utama yang berlaku secara universal. Hormat dan Tanggung Jawab menjadi dasar landasan sekolah yang tidak hanya memperbolehkan, tetapi mengharuskan para guru untuk memberikan pendidikan tersebut untuk membangun manusia-manusia yang secara etis berilmu dan dapat memposisikan diri mereka sebagai bagian dari masyrakat yang bertanggung jawab. (Thomas Licona. 2013 hal 70).

(48)

3. Skema / Alur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, peneliti melakukan desain penelitian terlebih dahulu agar penelitian dapat terstruktur, desain penelitian ini merupakan perancangan dalam penelitian. Desain penelitian disusun agar penelitian dapat terstruktur dan memiliki tahapan-tahapan dan prosedur yang jelas.

 Observasi Lapangan

 Penentuan Instrumen Penelitian  Pembuatan proposal penelitian

 Pengumpulan data observasi dan angket  Penyusunan data observasi dan angket  Proses bimbingan

 Hasil Penelitian pembentukan karakter

(49)

F. Analisis Data

Data analisis secara kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata atau simbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam dan terus menerus sampai data terpenuhi dengan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus. Data yang diperoleh pada umumnya data kualitatif (walaupun tidak menolak secara kuantitatif) (Sugiono 243:2013). Sedangkan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara seistematis data yang telah diperoleh sehingga mudah untuk dipahami. Adapun proses analisi data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan.

Dalam Analisis data secara kualitatif, Bogdan (dalam Sugiono 2012 hlm 334) menyatakan bahwa Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menysusun kedalam pola memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan embuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

1. Analisi Data Sebelum dilapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti masuk lapangan. Analisis dilakukan dengan data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk mementukan fokus penelitian. Peneliti melakuakn analisi Data sebelum dilapangan peneliti melihat Subjek yang akan diteliti.

2. Analisis Data Selama di Lapangan

(50)

Reduksi Data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

Dengan banyakna data hasil observasi peneliti melakukan Reduksi Data dengan memilih hal-hal yang dirasa cukup dan penting untuk melakukan penulisan. Reduksi Data Peneliti dengan fokus kepada sampel penelitian, dan peneliti fokus kepada karakter respect dan responsibility siswa.

Setelah melakuka Reduksi Data peneliti melakukan Penyajian Data dalam bentuk tulisan. Peneliti mengolah Data yang telah ditemukan ketika dilapangan dan setelah data tersebut di Reduksi maka peneliti melakukan Penyajian data dengan penulisan. Penulisan tersebut berupa data berupa pendeskripsian berupa uraian dan bagan. Penyajian data peneliti melakukan teknik triangulasi. Tringaluasi yaitu dilakukan dengan menggabungkan berbagai tekhnik pengumpulan data dan sumber data yang ada.

(51)

Rianti Mariasari, 2015

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Karakter merupakan sebuah landasan utama yang menentukan kedewasaan siswa, pembentukan karakter ketika Masa Sekolah Menengan Pertama sangat tepat, karena pada usia Remaja merupakan usia transisi dan usia labil dimana dengan pembentukan karakter yang benar akan menjadikan siwa lebih baik dalam pencapaian kedewasaannya. Pembentukan karakter bukan hanya tugas guru disekolah namun merupakan tugas seluruh aspek yang terlibat dengan siswa itu sendiri, pembentukan karakter tidak bisa dilakukan secara instan dan memerlukan banyak aspek yang dapat membentuk karakter itu sendiri.

Karakter respect dan responsibility merupakan landasan utama pembentukan karakter disekolah karena akan membangun manusia-manusia yang berilmu dan dapat memposisikan diri sebagai mahluk yang bertanggung jawab untuk dirinya, orang lain dan lingkungannya. Dalam proses pembentukan karakter respect dan responsibility dalam pembelajaran seni tari sangat diutamakan, karena

pembentukan tersebut menjadi tonggak utama dalam pembentukan karakter respect dan responsibility. proses tersebut berhubungan dengan pembelajaran, segal ayang terlibat dalam proses tersebut. Pembelajaran dan kreatifitas guru dalam mengembangkan materi sehingga dapat membetuk karakter respect dan responsibility. Kerjasama dengan siswa lain juga merupakan salah satu alat dalam

proses pembentukan karakter respect dan responsibility dalam pembelajaran seni tari.

(52)

secara berkelompok maka rasa tanggung jawab untuk bekerjasama dengan teman akan lebiih terjalin. Selain dengan pembelajaran secara berkelompok pemberian reward dan pujian dapat membentuk karakter respect dan responsibility, karena pemberian reward dan pujian pada siswa SMP memberikan perasaan semangat dan menjadikan motivasi agar menjadi lebih baik jika teman sekelompok lainnya mendapat reward.

Pembentukan karakter respect dan responsibility akan terbentuk jika adanya kerjasama dari pihak-pihak yang terkait. Pembentukan karakter respect dan responsibility bukan hanya tanggung jawab seorang guru namun pihak-pihak yang berkait, seperti pihak sekolah, keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.

Dari pembelajaran seni tari karakter respect dan responsibility dapat terwujud karena pembelajaran seni tari memuat segala aspek olah rasa dan kerjasama sehingga rasa respect dan responsibility dapat terjalin. Begitupun pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung, melalui pembelajaran seni tari pembentukan karakter respect dan responsibility siswa dapat terbentuk. dengan pembelajaran yang menarik, pemberian reward dan pujian juga pembelajaran secara berkelompok akan membentuk karakter respect dan responsibility pada siswa.

B. Implikasi

(53)

kemampuannya dalam bekerja sama, menghormati sesama dan bertanggung jawab dapat terbangun.

C. Rekomendasi

Sejalan dengan kesimpulan di atas bahwa, pembelajaran seni tari dapat membentuk karakter respect dan responsibility pada siswa SMP. Maka penulisan ini dapat bermanfaat untuk pedoman para guru seni tari untuk mengembangkan karakter respect dan responsibility pada siswa. Berikut ada beberapa saran yang ditujukan peneliti kepada pergerak pendidikan, diantaranya:

1. Lembaga Pendidikan

Pembentukan karakter respect dan responsibility merupakan karakter yang perlu dikembangkan terlebih kepada usia remaja atau SMP. Karena karakter respect dan responsibility merupakan salah satu dari 7 pilar karakter yang harus dikembagkan. Hal ini merupakan bekal untuk kehidupan siswa kelak setelah dewasa dalam menjalani peran sebagai anggota masyarakat. Melalui pembelajaran seni tari diharapkan lembaga pendidikan dan guru diharapkan mampu menanamkan karakter respect dan responsibility .

2. Mahasiswa

menjadi bahan rujukan untuk pengembangan pembelajaran seni tari di Sekolah. Menjadi rujukan dalam pembentukan karakter pada pembelajaran seni tari. Menjadi acuan bahwa pembelajaran dapat membentuk karakter respect dan responsibility sehingga kedepannya dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya

(54)

Rianti Mariasari, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Durban, Irawati. (2004). Teknik Gerak tari & Tari Dasar Sunda. Bandung : Pusbitari

Harjanto. (2012). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hartinah. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung:Aditama

Hernawan. (2009). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Kesuma, Dharma. dkk. (2012) Pendidikan Karakter. Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Lickona, Thomas. (2012). Character Matter Penerjemah : Jean antunes. Editor uyu Wahyudin. Jakarta : PT Numi Aksara

Lickona, Thomas. (2012). Educating For Character ; How Our Schools Can Teach Respeck and Responsibility. (Mendidik Untuk Membentuk Karakter : Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab.) Penerjemah : Juma Abdu Wamaungu. Editor Uyu Wahyudin. Jakarta : PT Bumi Aksara

Masunah dan Narawati. 2012. Seni dan pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI

Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter. Konsepsi dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan.. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Hartinah, Sitti. (2011). Pengembangan peserta didik. Bandung : PT Refika Aditama.

Sugiono. (2013) . Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.

(55)

Rianti Mariasari, 2015

Kusuma, Darma. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

DAFTAR UNDUHAN

http ///73-pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini-dalam-keluarga.htm

http :///D://belajar-pendidikan-karakter-dari-thomas.html

http:////PENDIDIKAN_UNTUK_PENGEMBANGAN_KARAKTER_Telaah_ter hadap_Gagasan_Thomas_Lickona_dalam_Educating_for_Character.htm

http:///faktor-yang-mempengaruhi-pembentukan.html

http :/// www.character.org

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Rianti Mariasari, 2015  PEMBENTUKAN KARAKTER RESPECT DAN RESPONSIBILITY MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI Tabel 3.5
KISI-KISI INSTRUMEN Tabel 3.6 RESPECT DAN RESPONSIBILITY

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pembentukan karakter kerja keras melalui tari kreasi Boran yang dilakukan oleh sanggar Tari Tri Melati Lamongan adalah dengan menerapkan beberapa cara sederhana,

Teori dan literature mengenai pentingnya pendidikan seni dalam pembentukan karakter beserta teori school-based intervension digunakan dalam penelitian ini untuk

Berkaitan dengan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa tindakan kegiatan secara rutin melalui Apresiasi Seni Tari dengan pemutaran rekaman Video tentang berbagai macam

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat belajar berkreasi di alam sekitar dengan menerapkan pembelajaran seni tari berbasis pendidikan karakter melalui

Implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SD N 2 Bugisan Prambanan Klaten terdapat beberapa faktor pendukung maupun faktor

Faktor yang mendukung akan terlaksananya implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari diantaranya adalah lebel sekolah berbasis model

Mendeskripsikan faktor yang menjadi kendala dalam penanaman karakter percaya diri melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMP Negeri 24

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengeruh menyimak dongeng dengan pembentukan karakter siswa SMP Negeri 1 Tomia, menggambarkan perubahan karakter siswa