PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN
PADA TULISAN BAJU GURITA BANDUNG
SKRIPSI
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Nur Lailasari
NIM 1101117
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Oleh
Nur Lailasari
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
©Nur Lailasari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
©Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi inin tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
SKRIPSI
PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN
PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh
Nur Lailasari
NIM 1101117
Pembimbing 1,
Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. NIP 196707151991032001
Pembimbing 2,
Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002
disetujui oleh
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan Indonesia,
PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN
PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG
oleh Nur Lailasari
ABSTRAK
Tulisan merupakan buah dari pola pikir manusia. Tulisan tidak hanya ditulis pada buku, kertas, dan papan tulis melainkan pada baju, yang terdapat pada baju bermerek Gurita Bandun. Tulisan-tulisan pendek pada baju tersebut menagih senyuman-senyuman untuk yang melihatnya. Tulisan pendek ini mengandung arti menyanjung diri sendiri Pada tulisan baju bermerek Gurita terjadi perubahan makna ungkapan, yaitu tulisan pada baju bermerek Gurita ini tidak sesuai dengan karakter pemakainya atau kenyataannya. Perubahan makna ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita tersebut dapat dikaji melalui semantik kognitif. Objek penelitian ini adalah tulisan-tulisan pada baju bermerek Gurita Bandung. Tujuan prnrlitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan. (1) jenis domain pada tulisan baju bermerek Gurita; (2) persepsi masyarakat terhadap tulisan baju bermerek Gurita; dan (3) skema imej yang terjadi pada tulisan baju bermerek Gurita. Pendekatan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah semantik kognitif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini adalah (1) terdapat domain colour dan
domain emotion pada tulisan baju Bermerek Gurita; (2) Persepsi masyarakat yang
menciptakan bahwa lebih dominan tidak sesuai dengan kenyataannya; (3) Skema imej yang terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat seperti apa. Hasil penelitian tersebut menjawab bahwa dalam setiap tulisan baju bermerek Gurita ini terbukti adanya perubahan makna ungkapan yang tidak sesuaidengan karakter pemakainya atau kenyataannya
Kata Kunci: Tulisan yang bisa ngomong, Semantik Kognitif, dan Skema Imej.
Nur Lailasari, 2015
ON GURITA’S PRINT T-SHIRTS BANDUNG
by Nur Lailasari
ABSTRACT
Writing is the result of human mind. Writing is not only written on book, paper, and board, but also in clothes which exist in Gurita Bandung’s brand. Gurita’s brand has got a very good response from the costumers, or people since they are attracted to the short words inside the shirt. Moreover, it is also give people smile on their face. Its short words contained compliment meaning for the costumers; interestingly, there are some changes in the meaning. The words in the shirt did not really describe the characters, and the reality of the costumers. The meaning changecan be analyzed by the field of Cognitive Semantic. The object of this study is the words in Gurita’s brand clothes. The aims of this study is to find (1) Type of words domain in Gurita’s brand clothes; (2) the people’s perception of the words in Gurita’s brand clothes; and (3) Schematic image that is included in Gurita’s brand clothes. The approach that is used in this study is Cognitive Semantics, and the method that is used is descriptive qualitative. In collecting the data, the researcher used some techniques such as: Note taking, giving questionnaires, and documentation. The findings of this study show that (1) there is domain color, and
domain emotionin Gurita’s brand clothes; (2) most of people think that the words
in the clothes is not the same as reality; (3) Schematic image that is constructed by the domain and the society. The result shows that there is some meaning changes in every word inside Gurita’s clothes which is not suitable with the costumers and the reality.
DAFTAR ISI
Nur Lailasari, 2015
a. Indikator Persepsi...16
1. Penyerapan atau Pengenalan...16
2. Pengertian atau Pemahaman...17
3. Penilaian dan Evaluasi...17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian...18
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data...37
1. Domain Dasar yang ada pada Tulisan Baju Bermerek Gurita...37
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Tulisan Baju Bermerek Gurita...42
a. Indikator Pengenalan dan Pengetahuan...42
b. Indikator Pemahaman...43
c. Indikator Penilaian...43
3. Skema Imej yang Terbentuk dari Munculnya Perubahan Makna Ungkapan pada Tulisan Baju Bermerek Gurita Bandung...55
B. Pembahasan...86
2. Angket Terhadap Penutur Tulisan Baju Bermerek Gurita...86
a. Pengenalan masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju
bermerek Gurita...87
b. Pemahaman masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju
bermerek Gurita ...87
c. Penilaian masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju
bermerek Gurita ...88
d. Keterangan setiap kategori tahu, ragu-ragu, dan tidak tahu berdasarkan
indikator pengenalan...89
e. Keterangan setiap kategori paham, ragu-ragu, dan tidak paham
berdasarkan indikator pemahaman...89
f. Keterangan setiap kategori tidak sesuai, agak sesuai, sesuai, sesuai
sekali, dan tidak sesuai sekali berdasarkan indikator penilaian...89
3. Skema imej yang terbentuk dari munculnya domain dan persepsi masyarakat
dalam tulisan baju bermerek Gurita ...99
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...100
B. Saran...102
DAFTAR PURTAKA...103
LAMPIRAN
Nur Lailasari, 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tulisan adalah kumpulan huruf-huruf atau angka yang dituliskan dalam suatu
bahasa tertentu. Tulisan merupakan buah dari pola pikir manusia. Tulisan tidak hanya
ditulis padabuku, kertas, dan papan tulis melainkan pada baju, yang terdapat pada baju
bermerek Gurita Bandung.
Berdasarkan lamannyahttp://edittag.blogspot.com//, baju bermerek Gurita ini
mendapatkan respon yang sangat baik dari pembeli atau masyarakat karena pembeli
tertarik dengan tulisan-tulisan pendek pada baju tersebut juga menagih
senyuman-senyuman untuk yang melihatnya. Tulisan pendek ini mengandung arti menyanjung diri sendiri. misalnya, “aku pede kok dikatain item”, “aku aslinya ganteng banget”, “nggak semua yang berkulit putih itu cantik”,“sumpah! Ini kaos ukuran S”. Tulisan pendek ini memberikan pesan motivasi yang kuat agar tidak menganggap kekurangan dirinya
menjadi hal yang bisa dianggap berat, karena tulisan pada baju merek Gurita
menunjukan fenomena yang ada di masyarakat. Tulisan pada baju bermerek Gurita juga
seolah-olah menyakinkan kepada pembaca sebagai tanda bahwa jujur. Namun, peneliti
disini menemukan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan pihak “baju Gurita”, bahwa
tulisan pada baju bermerek Gurita itu merupakan penanda kejujuran. Pada
kenyataannya, tulisan-tulisan baju bermerek Gurita tersebut tidak semua menunjukan
kejujuran. Maka dari itu, peneliti tertarik dengan meneliti tulisan pendek pada baju
bermerek Gurita tersebut, karena adanya fenomena bahasa unik juga ingin mengetahui
bagaimana kognisi masyarakat tutur dalam memaknai tulisan baju merek Gurita
Gambar. 1
Produk tulisan pada baju ini sebagai representasi media imaji kreator menulis
citraan kata-kata, ungkapan, teks lukisan, dan gambar dengan menunjukan citraan
simbolik termasuk asosiasi ideologis. Citraan ungkapan yang ditonjolkan pada baju
bermerek Gurita ini sebagai simbol kejujuran. Objek penelitian ini lebih banyak peneliti dapatkan dari pihak “baju Gurita”.
Baju bermerek Gurita adalah “baju yang bisa ngomong” yang berisikan tentang
tulisan-tulisan pendek yang unik. Gurita memiliki beberapa kios seperti di area Soes
Merdeka, Bandung Istana Plaza, area Jl. Trunojoyo, dan Cilandak Town Square. Kini
Gurita memusatkan jualan produk hanya di empat tempat, Cihamplas Walk, Cihamplas
no. 110, Piset Square jl. Pelajar Pejuang 45 No. 119, dan Trans Studio Mall, bahkan
baju bermerek Gurita mempunyai website www.tokogurita.comjuga mempunyai akun Twiter “@guritaindonesia” atau akun Facebook ”Kaos Gurita Bisa Ngomong”.
Kognisi masyarakat tutur terhadap baju bermerek Gurita ini akan menimbulkan
pemahaman yang berbeda. Masyarakat memahami tulisan pada baju bermerek Gurita
dan adanya perbedaan persepsi anatara teks dengan realita, karena tulisan pada baju
bermerek Gurita ini terdapat perubahan makna ungkapan yang tidak sesuai dengan
wujud aslinya.
Semua kata tidak mengalami perubahan makna lebih sedikit jika dibandingkan
dengan kata yang tidak mengalami perubahan makna. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa makna sebuah kata secara sinkronis (perkembangan dalam waktu yang terbatas)
tidak akan berubah, tetapi secara diakronis (perkembangan sepanjang waktu/bersifat
3
Nur Lailasari, 2015
penelitian ini adalah suatu pengalaman di masyarakat yang disampaikan melalui baju
bermerek Gurita yang berupa ungkapan, tetapi ungkapan tersebut tidak sesuai dengan
kenyataannya. Contohnya, salah satu tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita “Sumpah, aku pernah kurus!” akan tetapi, yang memakai baju tersebut “orang gemuk”.
Gambar. 2 Gambar. 3
Menurut Wikibuku, ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya
sudah menyatu dan tidak ditafsikan dengan makna unsur yang membentuknya.
Ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan
dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan juga dapat digunakan seseorang dalam
situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua
kata atau lebih. Gabungan kata ini juga tidak ada konteks yang menyertainya karena
memiliki dua kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak
sebenarnya (makna kias atau konotasi).
Tulisan-tulisan pendek pada baju bermerek Gurita ini akan di kaji melalui teori
Linguistik Kognitif yang di dalamnya terdapat semantik kognitif dan skema imej dalam
semantik kognitif.semantik kognitif melihat bagaimana kognisi masyarakat dalam
memaknai tulisan baju bermerek Gurita tersebut dengan mengkaitkan dari sudut skema
imejseperti apa. Apa itu Semantik Kognitif? Semantik kognitif ini cabang dari linguistik
kognitif. Semantik kognitif adalah cabang dari lunguistik kognitif. Cara pandang linguis
kognitif yang menyatakan bahwa bahasa mencerminkan struktur konseptual,
selanjutnya mengikutkan pandangan bahwa bahasa mencerminkan pengalaman
Sejalan dengan pendapat (Lyons 1995: Hlm. 97) bahwa kognitivisme mengacu
pada teori linguistik yang berdasar pada pandangan tradisional tentang arah hubungan
sebab akibat antara bahasa dan pikiran.Kognitivisme merupakan bagian dari linguistik
fungsional yang menawarkan prinsip yang sangat berbeda dari linguistik formal dalam
memandang bahasa. Secara ekternal , linguis fungsional berpendapat bahwa prinsip
penggunaan bahasa terwujudkan dalam prinsip kognitif yang sangat umum, dan secara
internal mereka berpendapat bahwa penjelasan linguis harus melampaui batas antara
berbagai macam tingkatan analisis (Saeed 1997: Hlm. 300). Misalnya, penjelasan
tentang pola gramatikal tidak hanya dianalisis melalui prinsip sintaksis yang abstrak,
tetapi juga melalui sisi makna yang di kehendaki pembicara dalam konteks tertentu
pengguna bahasa (Saeed 1997: Hlm. 300).
Penganut semantik kognitif berpendapat bahwa kita tidak memiliki akses
langsung terhadap realitas. Maka dari itu, realitas sebagaimana tercermin dalam bahasa
merupakan produk pikiran manusia bersadarkan pengalaman mereka berkembang dan
bertingkah laku (Saeed 1997: Hlm. 300). Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
penggunaan kata atau frasa untuk makna yang berbeda dari makna literalnya (Cruse
2004: Hlm 198).
Prinsip asas di balik skema ini adalah berdasarkan pengalaman manusia berada
dan bernteraksi di dalam dunia ini, mengesankan dan merasakan (perceived). Keadaan
di sekeliling, menggerakan tubuh dan lain-lain. oleh karena itu, kita membentuk
struktur-struktur konseptual yang kemudiannya digunakan untuk menyusun pemikiran
bagi domain-domain yang lebih abstrak.
Semantik kognitif adalah pendekatan yang berdasarkan pengalaman
(experientalist approach) yang mengambil dari pengalaman masa lalu dan dunia sekitar.
Menurut pendekatan semantik kognitif, makna berdasarkan struktur konseptual yang
lazim (conventionalized conseptual structure). Oleh karena itu, struktur semantik
mencerminkan kategori mental yang memang telah ada pada manusia berdasarkan
pengalaman dengan dunia sekitarnya. Struktur konseptual yang penting dalam semantik
kognitif adalah skema imej (image schema), (Saeed, 1997 dalam Jalaludin, N. H dan
5
Nur Lailasari, 2015
Adapun penelitian sebelumnya tentang tulisan pada bajuyang diteliti oleh
Purwanti (2006) mengenai Analisis Wacana Plesetan Pada Kaos Dagadu Djokdja
(kajian pragmatik). Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Erliani (2013) mengenai Tindak Tutur Bahasa Indonesia Pada Wacana Grafiti Kaos “Joger” Bali. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Adhitama (2006) mengenai Ilokusi Dalam Wacana Kaos
Oblong Joger : Sebuah Analisis Pragmatik.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini merupakan perubahan makna ungkapan pada tulisan baju
bermerek Gurita Bandung. Keterbatasan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Data
diambil hanya tulisan baju bermerek Gurita untuk dewasa, karena memiliki ciri khas
tersendiri yang berbeda dengan tulisan baju bermerek Gurita lainnya. Dengan demikian
peneliti dapat dengan mudah mengkaji data ke dalam semantik kognitif.
C. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini dirumuskan masalah-masalah yang nantinya di analisis pada
bab pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jenis domain apa saja yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita?
2. Bagaimana persepsi masyarakat tutur terhadap tulisan pada baju bermerek
Gurita?
3. Bagaimana skema imej yang muncul dari tulisan baju beremerek Gurita?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan domain yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita;
2. Mendeskripsikanpersepsi masyarakat tutur terhadap tulisan pada baju bermerek
Gurita.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, (1) manfaat secara teoretis dan (2)
manfaat secara praktis. Dua manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat menunjukan adanya skema imej pada tulisan
baju bermerek Gurita Bandung, juga berguna sebagai sarana penambah wawasan
dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya semantik.
2. Manfaat Praktis
Selain manfaat teoretis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
sumbangan yang bersifat praktis. Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai.
a. Contoh untuk pengusaha baju-baju unik/lucu seperti baju bermerek Gurita.
b. Referensi untuk penulis buku semantik, khususnya semantik kognitif.
3. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan yang dilakukan dalm penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Bab I yakni pendahuluan akan memaparkan latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian. Bab
II yakni kajian pustaka akan memaparkan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka
teori, dimana teori yang digunakan mencakup masalah yang ada. Kemudian, Bab III
akan menjelasakan metodologi penelitian yang meliputi metode penelitian, desain
penelitian, data dan sumber data, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Bab IV yakni temuan dan pembahasan akan membahas bagaimana skemaimej
yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita yang ada di Kota Bandung, bagaimana
persepsi masyarakat terhadap tulisan baju bermerek Gurita tersebut dengan melalui
Nur Lailasari, 2015
Tulisan Pada Baju Bermerek Gurita Bandung
Pengolahan Data
1. Mengidentifikasi tulisan-tulisan yang ada pada baju bermerek
Gurita.
2. Menganalisis domain apa saja yang terdapat pada baju
bermerek Gurita menurut teori Langacker (dalam Evans &
Green, 2006, hlm. 234).
3. Menganalisis makna tulisan baju bermerek Gurita melalui
skema imej menurut teori Vyvyan Evans and Melani Green
(2006).
4. Menganalisis persepsi masyarakat menurut teori Bimo Walgito
(1990, hlm. 54-55).
5. Menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan.
Hasil / temuan
1. Terdapat domain colour dan domain emotion pada tulisan baju Bermerek Gurita.
2. Persepsi masyarakat yang menciptakan bahwa lebih dominan tidak sesuai dengan
kenyataannya.
3. Skema imej yang terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat seperti apa.
Simpulan
1. Tulisan baju bermerek Gurita lebih kepada menunjukan suatu fisik atau perasaan.
2. Tulisan baju bermerek Gurita ini terbukti tidak sesuai dnegan karakteristik pemakainya.
Desain penelitian atau kerangka penelitian di atas merupakan peta dalam
penelitian yang berguna sebagai panduan untuk menuntun peneliti ke arah proses
penelitian secara benar yang menghasilkan penelitian.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah
penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan perubahan makna
ungkapan dari tulisan baju bermerek Gurita. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yang artinya metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini disebut penelitian
kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.
Penelitian yang diteliti termasuk kategori penelitian bahasa secara sinkronis,
yakni penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada
suatu kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif. Dalam penelitian yang bersifat
deskriptif atau sinkronis ketiga tahapan penelitian, yaitu penyajian data, analisis data,
dan pembahasan hasil analisis tahapan yang harus dilalui. (Mahsun, 2005, hlm. 86)
Melalui metode analisis deskriptif kualitatif yang akan digunakan dalam
penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dan mendeskripsikan perubahan makna
ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita dengan menggunakan teori semantik
kognitif. Semantik kognitif merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji makna
suatu kata atau frasa dengan aspek di luar bahasa atau konteks. Konteks berhubungan
dengan pemakaian bahasa sebagai produk pemikiran atau pengalaman manusia. selain
itu, alasan peneliti meneliti metode deskriptif kualitatif karena peneliti dapat
mengidentifikasikan serta mendeskripsikan makna ungkapan yang terdapat pada tulisan
baju bermerek Gurita ini yang berbentuk skema imej.
1. Data
Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Berikut
adalah uraian-uraiannya.
a. Data primer dalam penelitian ini adalah berupa tulisan-tulisan yang ada pada
20
Nur Lailasari, 2015
makna ungkapan yang tidak sesuai dengan karakter pemakainya atau
kenyataannya.
b. Data sekunder dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap orang yang memakai baju bermerek Gurita tersebut. Persepsi dari masyarakat ini
didapat melalui tahapan penyebaran daftar pertanyaan tertulis (angket), Karena
dengan mengetahui persepsi masyarakat, peneliti dapat dengan mudah
mengerjakan analisis data. Masyarakat yang dijadikan responden dalam
penelitian ini ditentukan ke dalam pendidikan, pekerjaan, usia, dan jenis
kelamin.
2. Sumber Data
Data penelitian ini bersumber dari baju bermerek Gurita yang di jual di jl.
Cihamplas No. 112, Bandung, karena di tempat tersebut merupakan toko pusat dari baju
bermerek Gurita sehingga peneliti lebih mudah dalam pengambilan data karena
baju-bajunya lebih lengkap.
Selanjutnya, sumber data sekunder atau penunjang dalam penelitian di ambil
dari persepsi dari masyarakat. Masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian
ini ditentukan ke dalam empat kriteria, yaitu menurut pendidikan, pekerjaan, usia, dan
jenis kelamin.
C. Definisi Operasional
Pada penelitian yang akan dilakukan ini, terdapat beberapa definisi operasional
dari beberapa istilah yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.
1. Perubahan makna adalah perubahan makna pada tulisan baju bermerek Gurita
yang tidak sesuai dengan karakter pemakainya.
2. Ungkapan adalah kata-kata yang diungkapkan melalui tulisan pada baju Gurita
Bandung.
3. Tulisan baju bermerek Gurita adalah teks yang terdapat pada baju bermerek
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
pertanyaan (angket). Berikut adalah rincian dari instrumrn yang digunakan dalam
penelitian ini.
1. Lembar Angket
Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah lembar
pertanyaan (lembar angket). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Alasan
peneliti menggunakan angket agar responden lebih mudah dalam pengisian angket
tersebut sehingga lebih efektif dan efisien. Angket ini digunakan untuk mengetahui
persepsi masyarakat terhadap orang yang memakai baju bermerek Gurita. Responden
dalam penelitian ini adalah remaja, dewasa, dan orang tua karena baju bermerek Gurita
dipakai oleh semua kalangan.
Adapun lembar angket yang akan disebar kepada setiap responden adalah
sebagai berikut.
1. Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan hasil penyerapan atau penerimaan oleh
alat-alat indera yang dapat memberi gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam
pikiran.
a. Apakah Anda mengetahui/mengenal hubungan tulisan dengan orang yang
memakai baju bermerek gurita tersebut?
No baju bermerek Gurita tahu
22
Nur Lailasari, 2015 2.
Mataku nggak sipit 3.
Aku jelek? Enak aja! 4.
Lagi pura-pura gendu 6.
Jomblo itu pilihan
Aku nggak gendut kok 8.
24
Nur Lailasari, 2015 9.
Sumpah aku ini blogger 10.
Sumpah ini kaos ukuran S 11.
12.
Lagi jaga berat badan 13.
Aku aslinya ganteng banget 14.
26
Nur Lailasari, 2015 15.
Sumpah kulitku pernah putih 16.
Hidungku nggak pesek 17.
18.
Aku nggak ceking kok 19.
Aku kurus kan? 20.
28
Nur Lailasari, 2015
Maaf, wajahku sedang dirawat 22.
Pengen punya rekening gendut 23.
Maaf. Aku sudah ada yang punya 24.
25.
Tidak semua yang berkulit putih itu cantik
26.
Bukan Artis 27.
30
Nur Lailasari, 2015 28.
Sumpah Aku Pecinta Marching Band
29.
Masih Single 30.
2. Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan hasil pengertian atau pemahaman
yang nantinya akan diorganisir, digolong-golongkan (diklasifikasi), dibandingkan,
diinterpretasi.
A. Apakah Anda memahami hubungan tulisan dengan orang yang memakai baju
bermerek Gurita tersebut?
No Baju Bermerek Gurita Paham
Ragu-ragu 4. Pemudi harapan pemuda 5. Aku lagi pura-pura gendut 6. Jomblo itu pilihan
7. Aku nggak gendut kok 8. Aku Cuma orang biasa 9. Sumpah aku ini blogger 10. Sumpah kaos ini ukuran S 11. Aku lagi nyamar jadi oeang
jelek
12. Lagi jaga berat badan 13. Aku aslinya ganteng banget 14. Sumpah aku pernah kurus 15. Sumpah kulitku pernah putih 16. Hidungku nggak pesek
17. Biar pendek tapi pedenya tinggi 18. Aku nggak ceking kok
19. Aku kurus kan? 20. Aku pasti bakal kurus
21. Maaf, wajahku sedah dirawat 22. Pengen punya rekening gendut 23. Maaf, aku sudah ada yang
punya
24. Sumpah aku ini Musisi 25. Tidak semua yang berkulit
putih itu cantik 26. Bukan Artis
27. Sumpah aku pernah gendut 28. Sumpah aku pecinta marching
band
29. Masih Single
32
Nur Lailasari, 2015
3. Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan hasil penilaian dan evaluasi setelah
mengetahui dari pengertian dan pemahaman sehingga menimbulkan hasil penilaian
individu.
A. Apa yang Anda pikirkan ketika melihat hubungan tulisan dengan orang yang
memakai baju bermerek Gurita tersebut?
No Baju Bermerek Gurita Tidak sesuai 4. Pemudi harapan pemuda 5. Aku lagi pura-pura gendut
6 Jomblo itu pilihan 7. Aku nggak gendut kok 8. Aku Cuma orang biasa 9. Sumpah aku ini blogger 10. Sumpah kaos ini ukuran S 11. Lagi nyamar jadi orang jelek 12. Lagi jaga berat badan
13. Aku aslinya ganteng banget 14. Sumpah aku pernah kurus 15. Sumpah kulitku pernah putih 16. Hidungku nggak pesek
17. Biar pendek tapi pedenya tinggi
18. Aku nggak ceking kok 19. Aku kurus kan? 20. Aku pasti bakal kurus 21. Maaf, wajahku sedang
dirawat
22. Pengen punya rekening gendut
23. Maaf, aku sudah ada yang punya
24. Sumpah aku ini musisi 25. Tidak semua yang berkulit
putih itu cantik 26. Bukan Artis
marching band 29. Masih single
30. Serius Aku Sebenernya Cakep
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan beberapa metode.
Berikut ini penjelasan dari teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
1. Teknik Catat
Teknik catat dilakukan untuk mencatat dan mengumpulkan berbagai
tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita. Penelti mencatat berbagai tulisan pada
baju bermerek Gurita di Bandung. Pencatatan dapat dilakukan pada kartu data yang
telah disediakan atau akan disediakan. Setelah pencatatan, peneliti melakukan
klasifikasi atau pengelompokan (Muhammad, 2011 hlm. 211).
2. Teknik Angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
tulisan pada baju bermerek Gurita dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada
responden agar responden bisa memberikan jawaban. Angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Responden dalam penelitian ini adalah
remaja, dewasa, dan orang tua dari usia 17-31 karena baju beremerek Gurita ini
dipakai oleh semua kalangan. Analisis angket ini dilihat dari segi usia, yaitu rentang
usia remaja awal hingga remaja lanjut 17-19 tahun, dewasa awal 20-25 tahun, dan
dewasa menengah 26-31 tahun, Hurlock E.B, (1998).
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan informasi berupa
data bahasa dengan menggunakan kamera sebagai alat bantu. Teknik ini digunakan
untuk mendokumentasikan orang yang memkai baju bermerek Gurita karena orang
34
Nur Lailasari, 2015
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui tahapan pengumpulan data. Data kemudian
dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi tulisan-tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita.
2. Menganalisis domain apa saja yang terdapat pada baju bermerek Gurita menurut
teori Langacker (dalam Evans & Green, 2006, hlm. 234).
3. Menganalisis persepsi masyarakat menurut teori Bimo Walgito (1990, hlm.
54-55).
4. Menganalisis makna tulisan baju bermerek Gurita melalui skema imej menurut
teori Vyvyan Evans and Melani Green (2006).
5. Menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan.
G. Contoh Analisis 1. Domain
“Sumpah. Mataku gak sipit!”
Data tersebut termasuk ke dalam domain colour karena terdapat kata yang hanya
2. Persepsi
Diagram Indikator Persepsi Pengenalan Hubungan Tulisan dengan Gambar pada Baju Bermerek Gurita Rentang Usia 17-19 Tahun.
56% 39%
5%
mengetahui
ragu-ragu
36
Nur Lailasari, 2015 3. Skema imej
“Kulitku nggak Item kok”
Skema Imej :
Dapat dilihat dari bagan di atas bahwa skema imej yang terbentuk dari data
Kulitku Nggak Item kok memiliki imej yang berhubungan dengan domain colour dan
persepsi masyarakat yang tidak sesuai dengan kenyataannya, yaitu warna kulitnya
benar-benar hitam, tidak mau dibilang hitam, ingin mempunyai kulit putih, dan tidak mau
mempunyai kulit hitam.
Kulitku nggak item kok
RANAH
- colour
PERSEPSI
Tidak Sesuai
Skema Imej
- Warna kulitnya benar-benar hitam
- Tidak mau dibilang hitam
- Ingin mempunyai kulit putih
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan hasil peneltian ini terkait dengan rumusan masalah penelitian
perubahan makna ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita Bandung. Adalah
sebagai berikut.
Pertama, domain yang muncul pada tulisan baju bermerek Gurita tersebut
adalah domain colour dan domain emotion. Namun, lebih banyak terdapat domain
colour dibandingkan domain emotion. Terdapat 3.6% data yang termasuk ke dalam
domain colour, 3,3% data yang termasuk ke dalam domain emotion, dan 2,1% data
yang termasuk ke dalam domain colour dan domain emotion. Hal tersebut karena jenis
data tulisan baju bermerek Gurita lebih kepada menunjukan suatu fisik atau perasaan.
Kedua, hasil angket terhadap penutur tulisan baju bermerek Gurita yang
dilihat dari rentang usia, remaja awal hingga remaja lanjut 17-19 tahun, dewasa awal
20-25 tahun, dan dewasa menengah 26-31 tahun yang di klasifikasikan berdasarkan
indikator persepsi, yaitu pengenalan, pemahaman, dan penilaian. Rentang usia 17-19
tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 55,6% mengetahui, sebanyak 39%
ragu-ragu, dan sebanyak 5% tidak mengetahui hubungan tulisan dengan gambar pada
baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman sebanyak 53% mengetahui,
sebanyak 44,3% ragu-ragu, dan sebanyak 3,3% tidak memahami hubungan tulisan
dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan berdasarkan indikator penilaian
sebanyak 58,6% tidak sesuai, sebanyak 25,3% agak sesuai, sebanyak 12,3% sesuai, 4%
sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar
pada tulisan baju bermerek Gurita.
Rentang usia 20-25 tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 40,5%
mengetahui, sebanyak 46,8% ragu-ragu, dan sebanyak 13% tidak mengetahui hubungan
tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman,
sebanyak 63,8% memahami, sebanyak 30,6% ragu-ragu, dan sebanyak 5,5% tidak
memahami hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan
101
Nur Lailasari, 2015
sesuai, sebanyak 15,1% sesuai, sebanyak 5,3% sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat
sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar pada tulisan baju bermerek Gurita.
Rentang usia 26-31 tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 61,5%
mengetahui, sebanyak 31% ragu-ragu, dan sebanyak 8% tidak mengetahui hubungan
tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman,
sebanyak 58% memahami, sebanyak 30% ragu-ragu, dan sebanyak 11,6% tidak
memahami hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan
berdasarkan indikator penilaian, sebanyak 41,3% tidak sesuai, sebanyak 34% agak
sesuai, sebanyak 25,3% sesuai, sebanyak 1% sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat
sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita.
Dapat dilihat dari keseluruhan hasil angket dari usia 17-31 tahun berdasarkan
indikator pengenalan, yaitu lebih banyak mengetahui dibandingkan tidak mengetahui
hubungan gambar dengan tulisan baju bermerek Gurita. Berdasarkan indikator
pemahaman, yaitu lebih banyak memahami dibandingkan tidak memahami hubungan
gambar dengan tulisan baju bermerek Gurita. Berdasarkan indikator penilaian, yaitu
lebih banyak tidak sesuai dibandingkan sesuai hubungan gambar dengan tulisan baju
bermerek Gurita. Oleh karena itu, tulisan baju bermerek Gurita terbukti tidak sesuai
dengan kenyataannya yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu perubahan makna
ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita Bandung.
Dari semua keterangan orang-orang yang memakai baju bermerek Gurita
tersebut tidak semua hubungan antara tulisan dengan orang yang memakai baju
bermerek Gurita mengalami perubahan makna, karena foto tersebut tidak semua diambil
oleh peneliti melainkan dari pihak kantor toko Gurita.
Ketiga, skema imej yang terdapat pada tulisan baju bermerek Gurita ini
terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat, yaitu berdasarkan angket yang disebar.
Skema imej yang mengemas dan menyusun perwujudan berupa pengalaman kepada
perkembangan skema imej tentang sistem konseptual.
Skema imej dalam tulisan baju bermerek Gurita menggambarkan fisik,
perasaan percaya diri atau tidak percaya diri terhadap fisik, status, dan sikap. Sebanyak
47% yang menggambarkan fisik, sebanyak 34,8% yang menggambarkan perasaan,
B. Saran
Penelitian ini mengenai “Perubahan Makna Ungkapan pada Tulisan Baju
Bermerek Guirta Bandung”. Peneliti ini merupakan tulisan pada baju bermerek Gurita
yang tidak sesuai dengan karakteristik pemakainya atau kenyataannya. Baju bermerek
Gurita ini banyak dikenal oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga
dewasa. Penelitian ini menggunakan kajian semantik kognitif sebagai pisau analisis
dalam mengkaji domain, Persepsi (angket), dan skema imej pada tulisan baju bermerek
Gurita, dalam penelitian ini peneliti menganalisis jenis domain menggunakan teori
Evans dan Green. Selain itu, peneliti menganalisis persepsi menggunakan teori
indikator persepsi Bimo Walgito, dan kemudian menganalisis skema imej menggunakan
teori Evans dan Green.
Selanjutnya peneliti mempunyai saran untuk penelitian- penelitian berikutnya
yang akan melakukan penelitian mengenai perubahan makna ungkapan pada tulisan
baju bermerek Gurita bandung. Adapun saran-saran sebagai berikut;
a. Penelitian pada tulisan baju bermerek gurita selanjutnya diharapkan
menganalisis dengan kajian Pragmatik.
b. Penelitian ini juga dapat menganalisis dengan objek yang berbeda, misalnya
Nur Lailasari, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Adhitama, A. S. (2006). Ilokusidalam wacana kaos oblong joger: sebuah analisis
pragmatik. Skripsi Sastra Indonesia Universitas Udayana.
Chaer, Abdul. (2009). Semantik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Cruse. (2004). Semantik kognitif. Tulisan scribd oleh Makyun Subuki. [Online].
Tersedia di: http://scribd.com//. Diakses November 2014.
Erliani, D. D. (2013). Tindak tutur bahasa indonesia pada wacana grafiti kaos “joger”
bali. Skripsi Sastra Indonesia Universitas Jember.
Evans, V. dan Green. M. (2006). Cognitive Linguistics an Introductions. Edinburgh:
Edinburght University Press.
Gardenfors. (2009). Semantik kognitif. Skripsi Kajian Pustaka Universitas Widyatama.
[Online]. Tersedia di: http://repository.widyatama.ac.id//. Diakses November
2014.
Hurlock, E.B. (1998). Perkembangan Anak. Ahli bahasa oleh Soejarmo dan
Istiwidayanti. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jalaludin Rakhmat. (2007). Persepsi dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Rajawali Press.
Kaos Gurita. Sejarah Gurita. [Online]. Tersedia di: http://kaosgurita.com//. Diakses
Agustus 2014.
Kaos Gurita. Personal banding dengan kaos ala gurita bandung. [Online]. Tersedia di:
http://edittag.blogspot.com//. Diakses Agustus 2014.
Lakoff, G. Johnson, M. (1980). Metaphors we live by. Chicago: Chicago University
Press.
Lyons, John. (1995). Semantics. Cambridge: cambridge University.
Mahsun, M. (2011). Metode penelitian bahasa. Jakarta: Rajawali.
Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Notoadmojo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanti. (2006). Analisis wacana plesetan pada kaos dagadu djokdja: kajian
pragmatik. Skripsi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Saeed, John I. 1997 Semantics. Oxford: blackwell Publisher.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Wlagito, Bimo. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.