• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN

PADA TULISAN BAJU GURITA BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Nur Lailasari

NIM 1101117

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Oleh

Nur Lailasari

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

©Nur Lailasari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

©Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi inin tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

SKRIPSI

PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN

PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh

Nur Lailasari

NIM 1101117

Pembimbing 1,

Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. NIP 196707151991032001

Pembimbing 2,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002

disetujui oleh

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

PERUBAHAN MAKNA UNGKAPAN

PADA TULISAN BAJU BERMEREK GURITA BANDUNG

oleh Nur Lailasari

ABSTRAK

Tulisan merupakan buah dari pola pikir manusia. Tulisan tidak hanya ditulis pada buku, kertas, dan papan tulis melainkan pada baju, yang terdapat pada baju bermerek Gurita Bandun. Tulisan-tulisan pendek pada baju tersebut menagih senyuman-senyuman untuk yang melihatnya. Tulisan pendek ini mengandung arti menyanjung diri sendiri Pada tulisan baju bermerek Gurita terjadi perubahan makna ungkapan, yaitu tulisan pada baju bermerek Gurita ini tidak sesuai dengan karakter pemakainya atau kenyataannya. Perubahan makna ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita tersebut dapat dikaji melalui semantik kognitif. Objek penelitian ini adalah tulisan-tulisan pada baju bermerek Gurita Bandung. Tujuan prnrlitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan. (1) jenis domain pada tulisan baju bermerek Gurita; (2) persepsi masyarakat terhadap tulisan baju bermerek Gurita; dan (3) skema imej yang terjadi pada tulisan baju bermerek Gurita. Pendekatan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah semantik kognitif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini adalah (1) terdapat domain colour dan

domain emotion pada tulisan baju Bermerek Gurita; (2) Persepsi masyarakat yang

menciptakan bahwa lebih dominan tidak sesuai dengan kenyataannya; (3) Skema imej yang terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat seperti apa. Hasil penelitian tersebut menjawab bahwa dalam setiap tulisan baju bermerek Gurita ini terbukti adanya perubahan makna ungkapan yang tidak sesuaidengan karakter pemakainya atau kenyataannya

Kata Kunci: Tulisan yang bisa ngomong, Semantik Kognitif, dan Skema Imej.

(5)

Nur Lailasari, 2015

ON GURITA’S PRINT T-SHIRTS BANDUNG

by Nur Lailasari

ABSTRACT

Writing is the result of human mind. Writing is not only written on book, paper, and board, but also in clothes which exist in Gurita Bandung’s brand. Gurita’s brand has got a very good response from the costumers, or people since they are attracted to the short words inside the shirt. Moreover, it is also give people smile on their face. Its short words contained compliment meaning for the costumers; interestingly, there are some changes in the meaning. The words in the shirt did not really describe the characters, and the reality of the costumers. The meaning changecan be analyzed by the field of Cognitive Semantic. The object of this study is the words in Gurita’s brand clothes. The aims of this study is to find (1) Type of words domain in Gurita’s brand clothes; (2) the people’s perception of the words in Gurita’s brand clothes; and (3) Schematic image that is included in Gurita’s brand clothes. The approach that is used in this study is Cognitive Semantics, and the method that is used is descriptive qualitative. In collecting the data, the researcher used some techniques such as: Note taking, giving questionnaires, and documentation. The findings of this study show that (1) there is domain color, and

domain emotionin Gurita’s brand clothes; (2) most of people think that the words

in the clothes is not the same as reality; (3) Schematic image that is constructed by the domain and the society. The result shows that there is some meaning changes in every word inside Gurita’s clothes which is not suitable with the costumers and the reality.

(6)

DAFTAR ISI

(7)

Nur Lailasari, 2015

a. Indikator Persepsi...16

1. Penyerapan atau Pengenalan...16

2. Pengertian atau Pemahaman...17

3. Penilaian dan Evaluasi...17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian...18

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data...37

1. Domain Dasar yang ada pada Tulisan Baju Bermerek Gurita...37

2. Persepsi Masyarakat Terhadap Tulisan Baju Bermerek Gurita...42

a. Indikator Pengenalan dan Pengetahuan...42

b. Indikator Pemahaman...43

c. Indikator Penilaian...43

3. Skema Imej yang Terbentuk dari Munculnya Perubahan Makna Ungkapan pada Tulisan Baju Bermerek Gurita Bandung...55

B. Pembahasan...86

(8)

2. Angket Terhadap Penutur Tulisan Baju Bermerek Gurita...86

a. Pengenalan masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju

bermerek Gurita...87

b. Pemahaman masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju

bermerek Gurita ...87

c. Penilaian masyarakat terhadap hubungan gambar dengan tulisan baju

bermerek Gurita ...88

d. Keterangan setiap kategori tahu, ragu-ragu, dan tidak tahu berdasarkan

indikator pengenalan...89

e. Keterangan setiap kategori paham, ragu-ragu, dan tidak paham

berdasarkan indikator pemahaman...89

f. Keterangan setiap kategori tidak sesuai, agak sesuai, sesuai, sesuai

sekali, dan tidak sesuai sekali berdasarkan indikator penilaian...89

3. Skema imej yang terbentuk dari munculnya domain dan persepsi masyarakat

dalam tulisan baju bermerek Gurita ...99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan...100

B. Saran...102

DAFTAR PURTAKA...103

LAMPIRAN

(9)

Nur Lailasari, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tulisan adalah kumpulan huruf-huruf atau angka yang dituliskan dalam suatu

bahasa tertentu. Tulisan merupakan buah dari pola pikir manusia. Tulisan tidak hanya

ditulis padabuku, kertas, dan papan tulis melainkan pada baju, yang terdapat pada baju

bermerek Gurita Bandung.

Berdasarkan lamannyahttp://edittag.blogspot.com//, baju bermerek Gurita ini

mendapatkan respon yang sangat baik dari pembeli atau masyarakat karena pembeli

tertarik dengan tulisan-tulisan pendek pada baju tersebut juga menagih

senyuman-senyuman untuk yang melihatnya. Tulisan pendek ini mengandung arti menyanjung diri sendiri. misalnya, “aku pede kok dikatain item”, “aku aslinya ganteng banget”, “nggak semua yang berkulit putih itu cantik”,“sumpah! Ini kaos ukuran S”. Tulisan pendek ini memberikan pesan motivasi yang kuat agar tidak menganggap kekurangan dirinya

menjadi hal yang bisa dianggap berat, karena tulisan pada baju merek Gurita

menunjukan fenomena yang ada di masyarakat. Tulisan pada baju bermerek Gurita juga

seolah-olah menyakinkan kepada pembaca sebagai tanda bahwa jujur. Namun, peneliti

disini menemukan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan pihak “baju Gurita”, bahwa

tulisan pada baju bermerek Gurita itu merupakan penanda kejujuran. Pada

kenyataannya, tulisan-tulisan baju bermerek Gurita tersebut tidak semua menunjukan

kejujuran. Maka dari itu, peneliti tertarik dengan meneliti tulisan pendek pada baju

bermerek Gurita tersebut, karena adanya fenomena bahasa unik juga ingin mengetahui

bagaimana kognisi masyarakat tutur dalam memaknai tulisan baju merek Gurita

(10)

Gambar. 1

Produk tulisan pada baju ini sebagai representasi media imaji kreator menulis

citraan kata-kata, ungkapan, teks lukisan, dan gambar dengan menunjukan citraan

simbolik termasuk asosiasi ideologis. Citraan ungkapan yang ditonjolkan pada baju

bermerek Gurita ini sebagai simbol kejujuran. Objek penelitian ini lebih banyak peneliti dapatkan dari pihak “baju Gurita”.

Baju bermerek Gurita adalah “baju yang bisa ngomong” yang berisikan tentang

tulisan-tulisan pendek yang unik. Gurita memiliki beberapa kios seperti di area Soes

Merdeka, Bandung Istana Plaza, area Jl. Trunojoyo, dan Cilandak Town Square. Kini

Gurita memusatkan jualan produk hanya di empat tempat, Cihamplas Walk, Cihamplas

no. 110, Piset Square jl. Pelajar Pejuang 45 No. 119, dan Trans Studio Mall, bahkan

baju bermerek Gurita mempunyai website www.tokogurita.comjuga mempunyai akun Twiter “@guritaindonesia” atau akun Facebook ”Kaos Gurita Bisa Ngomong”.

Kognisi masyarakat tutur terhadap baju bermerek Gurita ini akan menimbulkan

pemahaman yang berbeda. Masyarakat memahami tulisan pada baju bermerek Gurita

dan adanya perbedaan persepsi anatara teks dengan realita, karena tulisan pada baju

bermerek Gurita ini terdapat perubahan makna ungkapan yang tidak sesuai dengan

wujud aslinya.

Semua kata tidak mengalami perubahan makna lebih sedikit jika dibandingkan

dengan kata yang tidak mengalami perubahan makna. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa makna sebuah kata secara sinkronis (perkembangan dalam waktu yang terbatas)

tidak akan berubah, tetapi secara diakronis (perkembangan sepanjang waktu/bersifat

(11)

3

Nur Lailasari, 2015

penelitian ini adalah suatu pengalaman di masyarakat yang disampaikan melalui baju

bermerek Gurita yang berupa ungkapan, tetapi ungkapan tersebut tidak sesuai dengan

kenyataannya. Contohnya, salah satu tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita “Sumpah, aku pernah kurus!” akan tetapi, yang memakai baju tersebut “orang gemuk”.

Gambar. 2 Gambar. 3

Menurut Wikibuku, ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya

sudah menyatu dan tidak ditafsikan dengan makna unsur yang membentuknya.

Ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan

dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan juga dapat digunakan seseorang dalam

situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua

kata atau lebih. Gabungan kata ini juga tidak ada konteks yang menyertainya karena

memiliki dua kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak

sebenarnya (makna kias atau konotasi).

Tulisan-tulisan pendek pada baju bermerek Gurita ini akan di kaji melalui teori

Linguistik Kognitif yang di dalamnya terdapat semantik kognitif dan skema imej dalam

semantik kognitif.semantik kognitif melihat bagaimana kognisi masyarakat dalam

memaknai tulisan baju bermerek Gurita tersebut dengan mengkaitkan dari sudut skema

imejseperti apa. Apa itu Semantik Kognitif? Semantik kognitif ini cabang dari linguistik

kognitif. Semantik kognitif adalah cabang dari lunguistik kognitif. Cara pandang linguis

kognitif yang menyatakan bahwa bahasa mencerminkan struktur konseptual,

selanjutnya mengikutkan pandangan bahwa bahasa mencerminkan pengalaman

(12)

Sejalan dengan pendapat (Lyons 1995: Hlm. 97) bahwa kognitivisme mengacu

pada teori linguistik yang berdasar pada pandangan tradisional tentang arah hubungan

sebab akibat antara bahasa dan pikiran.Kognitivisme merupakan bagian dari linguistik

fungsional yang menawarkan prinsip yang sangat berbeda dari linguistik formal dalam

memandang bahasa. Secara ekternal , linguis fungsional berpendapat bahwa prinsip

penggunaan bahasa terwujudkan dalam prinsip kognitif yang sangat umum, dan secara

internal mereka berpendapat bahwa penjelasan linguis harus melampaui batas antara

berbagai macam tingkatan analisis (Saeed 1997: Hlm. 300). Misalnya, penjelasan

tentang pola gramatikal tidak hanya dianalisis melalui prinsip sintaksis yang abstrak,

tetapi juga melalui sisi makna yang di kehendaki pembicara dalam konteks tertentu

pengguna bahasa (Saeed 1997: Hlm. 300).

Penganut semantik kognitif berpendapat bahwa kita tidak memiliki akses

langsung terhadap realitas. Maka dari itu, realitas sebagaimana tercermin dalam bahasa

merupakan produk pikiran manusia bersadarkan pengalaman mereka berkembang dan

bertingkah laku (Saeed 1997: Hlm. 300). Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai

penggunaan kata atau frasa untuk makna yang berbeda dari makna literalnya (Cruse

2004: Hlm 198).

Prinsip asas di balik skema ini adalah berdasarkan pengalaman manusia berada

dan bernteraksi di dalam dunia ini, mengesankan dan merasakan (perceived). Keadaan

di sekeliling, menggerakan tubuh dan lain-lain. oleh karena itu, kita membentuk

struktur-struktur konseptual yang kemudiannya digunakan untuk menyusun pemikiran

bagi domain-domain yang lebih abstrak.

Semantik kognitif adalah pendekatan yang berdasarkan pengalaman

(experientalist approach) yang mengambil dari pengalaman masa lalu dan dunia sekitar.

Menurut pendekatan semantik kognitif, makna berdasarkan struktur konseptual yang

lazim (conventionalized conseptual structure). Oleh karena itu, struktur semantik

mencerminkan kategori mental yang memang telah ada pada manusia berdasarkan

pengalaman dengan dunia sekitarnya. Struktur konseptual yang penting dalam semantik

kognitif adalah skema imej (image schema), (Saeed, 1997 dalam Jalaludin, N. H dan

(13)

5

Nur Lailasari, 2015

Adapun penelitian sebelumnya tentang tulisan pada bajuyang diteliti oleh

Purwanti (2006) mengenai Analisis Wacana Plesetan Pada Kaos Dagadu Djokdja

(kajian pragmatik). Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Erliani (2013) mengenai Tindak Tutur Bahasa Indonesia Pada Wacana Grafiti Kaos “Joger” Bali. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Adhitama (2006) mengenai Ilokusi Dalam Wacana Kaos

Oblong Joger : Sebuah Analisis Pragmatik.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini merupakan perubahan makna ungkapan pada tulisan baju

bermerek Gurita Bandung. Keterbatasan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Data

diambil hanya tulisan baju bermerek Gurita untuk dewasa, karena memiliki ciri khas

tersendiri yang berbeda dengan tulisan baju bermerek Gurita lainnya. Dengan demikian

peneliti dapat dengan mudah mengkaji data ke dalam semantik kognitif.

C. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini dirumuskan masalah-masalah yang nantinya di analisis pada

bab pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Jenis domain apa saja yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita?

2. Bagaimana persepsi masyarakat tutur terhadap tulisan pada baju bermerek

Gurita?

3. Bagaimana skema imej yang muncul dari tulisan baju beremerek Gurita?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan domain yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita;

2. Mendeskripsikanpersepsi masyarakat tutur terhadap tulisan pada baju bermerek

Gurita.

(14)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, (1) manfaat secara teoretis dan (2)

manfaat secara praktis. Dua manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat menunjukan adanya skema imej pada tulisan

baju bermerek Gurita Bandung, juga berguna sebagai sarana penambah wawasan

dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya semantik.

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoretis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang bersifat praktis. Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari

penelitian ini adalah sebagai.

a. Contoh untuk pengusaha baju-baju unik/lucu seperti baju bermerek Gurita.

b. Referensi untuk penulis buku semantik, khususnya semantik kognitif.

3. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan yang dilakukan dalm penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Bab I yakni pendahuluan akan memaparkan latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian. Bab

II yakni kajian pustaka akan memaparkan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka

teori, dimana teori yang digunakan mencakup masalah yang ada. Kemudian, Bab III

akan menjelasakan metodologi penelitian yang meliputi metode penelitian, desain

penelitian, data dan sumber data, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

Bab IV yakni temuan dan pembahasan akan membahas bagaimana skemaimej

yang ada pada tulisan baju bermerek Gurita yang ada di Kota Bandung, bagaimana

persepsi masyarakat terhadap tulisan baju bermerek Gurita tersebut dengan melalui

(15)

Nur Lailasari, 2015

Tulisan Pada Baju Bermerek Gurita Bandung

Pengolahan Data

1. Mengidentifikasi tulisan-tulisan yang ada pada baju bermerek

Gurita.

2. Menganalisis domain apa saja yang terdapat pada baju

bermerek Gurita menurut teori Langacker (dalam Evans &

Green, 2006, hlm. 234).

3. Menganalisis makna tulisan baju bermerek Gurita melalui

skema imej menurut teori Vyvyan Evans and Melani Green

(2006).

4. Menganalisis persepsi masyarakat menurut teori Bimo Walgito

(1990, hlm. 54-55).

5. Menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan.

Hasil / temuan

1. Terdapat domain colour dan domain emotion pada tulisan baju Bermerek Gurita.

2. Persepsi masyarakat yang menciptakan bahwa lebih dominan tidak sesuai dengan

kenyataannya.

3. Skema imej yang terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat seperti apa.

Simpulan

1. Tulisan baju bermerek Gurita lebih kepada menunjukan suatu fisik atau perasaan.

2. Tulisan baju bermerek Gurita ini terbukti tidak sesuai dnegan karakteristik pemakainya.

(16)

Desain penelitian atau kerangka penelitian di atas merupakan peta dalam

penelitian yang berguna sebagai panduan untuk menuntun peneliti ke arah proses

penelitian secara benar yang menghasilkan penelitian.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah

penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan perubahan makna

ungkapan dari tulisan baju bermerek Gurita. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif yang artinya metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini disebut penelitian

kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Penelitian yang diteliti termasuk kategori penelitian bahasa secara sinkronis,

yakni penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada

suatu kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif. Dalam penelitian yang bersifat

deskriptif atau sinkronis ketiga tahapan penelitian, yaitu penyajian data, analisis data,

dan pembahasan hasil analisis tahapan yang harus dilalui. (Mahsun, 2005, hlm. 86)

Melalui metode analisis deskriptif kualitatif yang akan digunakan dalam

penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dan mendeskripsikan perubahan makna

ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita dengan menggunakan teori semantik

kognitif. Semantik kognitif merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji makna

suatu kata atau frasa dengan aspek di luar bahasa atau konteks. Konteks berhubungan

dengan pemakaian bahasa sebagai produk pemikiran atau pengalaman manusia. selain

itu, alasan peneliti meneliti metode deskriptif kualitatif karena peneliti dapat

mengidentifikasikan serta mendeskripsikan makna ungkapan yang terdapat pada tulisan

baju bermerek Gurita ini yang berbentuk skema imej.

1. Data

Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Berikut

adalah uraian-uraiannya.

a. Data primer dalam penelitian ini adalah berupa tulisan-tulisan yang ada pada

(17)

20

Nur Lailasari, 2015

makna ungkapan yang tidak sesuai dengan karakter pemakainya atau

kenyataannya.

b. Data sekunder dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap orang yang memakai baju bermerek Gurita tersebut. Persepsi dari masyarakat ini

didapat melalui tahapan penyebaran daftar pertanyaan tertulis (angket), Karena

dengan mengetahui persepsi masyarakat, peneliti dapat dengan mudah

mengerjakan analisis data. Masyarakat yang dijadikan responden dalam

penelitian ini ditentukan ke dalam pendidikan, pekerjaan, usia, dan jenis

kelamin.

2. Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari baju bermerek Gurita yang di jual di jl.

Cihamplas No. 112, Bandung, karena di tempat tersebut merupakan toko pusat dari baju

bermerek Gurita sehingga peneliti lebih mudah dalam pengambilan data karena

baju-bajunya lebih lengkap.

Selanjutnya, sumber data sekunder atau penunjang dalam penelitian di ambil

dari persepsi dari masyarakat. Masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian

ini ditentukan ke dalam empat kriteria, yaitu menurut pendidikan, pekerjaan, usia, dan

jenis kelamin.

C. Definisi Operasional

Pada penelitian yang akan dilakukan ini, terdapat beberapa definisi operasional

dari beberapa istilah yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.

1. Perubahan makna adalah perubahan makna pada tulisan baju bermerek Gurita

yang tidak sesuai dengan karakter pemakainya.

2. Ungkapan adalah kata-kata yang diungkapkan melalui tulisan pada baju Gurita

Bandung.

3. Tulisan baju bermerek Gurita adalah teks yang terdapat pada baju bermerek

(18)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

pertanyaan (angket). Berikut adalah rincian dari instrumrn yang digunakan dalam

penelitian ini.

1. Lembar Angket

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah lembar

pertanyaan (lembar angket). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Alasan

peneliti menggunakan angket agar responden lebih mudah dalam pengisian angket

tersebut sehingga lebih efektif dan efisien. Angket ini digunakan untuk mengetahui

persepsi masyarakat terhadap orang yang memakai baju bermerek Gurita. Responden

dalam penelitian ini adalah remaja, dewasa, dan orang tua karena baju bermerek Gurita

dipakai oleh semua kalangan.

Adapun lembar angket yang akan disebar kepada setiap responden adalah

sebagai berikut.

1. Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan hasil penyerapan atau penerimaan oleh

alat-alat indera yang dapat memberi gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam

pikiran.

a. Apakah Anda mengetahui/mengenal hubungan tulisan dengan orang yang

memakai baju bermerek gurita tersebut?

No baju bermerek Gurita tahu

(19)

22

Nur Lailasari, 2015 2.

Mataku nggak sipit 3.

Aku jelek? Enak aja! 4.

(20)

Lagi pura-pura gendu 6.

Jomblo itu pilihan

Aku nggak gendut kok 8.

(21)

24

Nur Lailasari, 2015 9.

Sumpah aku ini blogger 10.

Sumpah ini kaos ukuran S 11.

(22)

12.

Lagi jaga berat badan 13.

Aku aslinya ganteng banget 14.

(23)

26

Nur Lailasari, 2015 15.

Sumpah kulitku pernah putih 16.

Hidungku nggak pesek 17.

(24)

18.

Aku nggak ceking kok 19.

Aku kurus kan? 20.

(25)

28

Nur Lailasari, 2015

Maaf, wajahku sedang dirawat 22.

Pengen punya rekening gendut 23.

Maaf. Aku sudah ada yang punya 24.

(26)

25.

Tidak semua yang berkulit putih itu cantik

26.

Bukan Artis 27.

(27)

30

Nur Lailasari, 2015 28.

Sumpah Aku Pecinta Marching Band

29.

Masih Single 30.

(28)

2. Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan hasil pengertian atau pemahaman

yang nantinya akan diorganisir, digolong-golongkan (diklasifikasi), dibandingkan,

diinterpretasi.

A. Apakah Anda memahami hubungan tulisan dengan orang yang memakai baju

bermerek Gurita tersebut?

No Baju Bermerek Gurita Paham

Ragu-ragu 4. Pemudi harapan pemuda 5. Aku lagi pura-pura gendut 6. Jomblo itu pilihan

7. Aku nggak gendut kok 8. Aku Cuma orang biasa 9. Sumpah aku ini blogger 10. Sumpah kaos ini ukuran S 11. Aku lagi nyamar jadi oeang

jelek

12. Lagi jaga berat badan 13. Aku aslinya ganteng banget 14. Sumpah aku pernah kurus 15. Sumpah kulitku pernah putih 16. Hidungku nggak pesek

17. Biar pendek tapi pedenya tinggi 18. Aku nggak ceking kok

19. Aku kurus kan? 20. Aku pasti bakal kurus

21. Maaf, wajahku sedah dirawat 22. Pengen punya rekening gendut 23. Maaf, aku sudah ada yang

punya

24. Sumpah aku ini Musisi 25. Tidak semua yang berkulit

putih itu cantik 26. Bukan Artis

27. Sumpah aku pernah gendut 28. Sumpah aku pecinta marching

band

29. Masih Single

(29)

32

Nur Lailasari, 2015

3. Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan hasil penilaian dan evaluasi setelah

mengetahui dari pengertian dan pemahaman sehingga menimbulkan hasil penilaian

individu.

A. Apa yang Anda pikirkan ketika melihat hubungan tulisan dengan orang yang

memakai baju bermerek Gurita tersebut?

No Baju Bermerek Gurita Tidak sesuai 4. Pemudi harapan pemuda 5. Aku lagi pura-pura gendut

6 Jomblo itu pilihan 7. Aku nggak gendut kok 8. Aku Cuma orang biasa 9. Sumpah aku ini blogger 10. Sumpah kaos ini ukuran S 11. Lagi nyamar jadi orang jelek 12. Lagi jaga berat badan

13. Aku aslinya ganteng banget 14. Sumpah aku pernah kurus 15. Sumpah kulitku pernah putih 16. Hidungku nggak pesek

17. Biar pendek tapi pedenya tinggi

18. Aku nggak ceking kok 19. Aku kurus kan? 20. Aku pasti bakal kurus 21. Maaf, wajahku sedang

dirawat

22. Pengen punya rekening gendut

23. Maaf, aku sudah ada yang punya

24. Sumpah aku ini musisi 25. Tidak semua yang berkulit

putih itu cantik 26. Bukan Artis

(30)

marching band 29. Masih single

30. Serius Aku Sebenernya Cakep

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan beberapa metode.

Berikut ini penjelasan dari teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:

1. Teknik Catat

Teknik catat dilakukan untuk mencatat dan mengumpulkan berbagai

tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita. Penelti mencatat berbagai tulisan pada

baju bermerek Gurita di Bandung. Pencatatan dapat dilakukan pada kartu data yang

telah disediakan atau akan disediakan. Setelah pencatatan, peneliti melakukan

klasifikasi atau pengelompokan (Muhammad, 2011 hlm. 211).

2. Teknik Angket

Angket ini digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap

tulisan pada baju bermerek Gurita dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada

responden agar responden bisa memberikan jawaban. Angket yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Responden dalam penelitian ini adalah

remaja, dewasa, dan orang tua dari usia 17-31 karena baju beremerek Gurita ini

dipakai oleh semua kalangan. Analisis angket ini dilihat dari segi usia, yaitu rentang

usia remaja awal hingga remaja lanjut 17-19 tahun, dewasa awal 20-25 tahun, dan

dewasa menengah 26-31 tahun, Hurlock E.B, (1998).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan informasi berupa

data bahasa dengan menggunakan kamera sebagai alat bantu. Teknik ini digunakan

untuk mendokumentasikan orang yang memkai baju bermerek Gurita karena orang

(31)

34

Nur Lailasari, 2015

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui tahapan pengumpulan data. Data kemudian

dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi tulisan-tulisan yang ada pada baju bermerek Gurita.

2. Menganalisis domain apa saja yang terdapat pada baju bermerek Gurita menurut

teori Langacker (dalam Evans & Green, 2006, hlm. 234).

3. Menganalisis persepsi masyarakat menurut teori Bimo Walgito (1990, hlm.

54-55).

4. Menganalisis makna tulisan baju bermerek Gurita melalui skema imej menurut

teori Vyvyan Evans and Melani Green (2006).

5. Menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan.

G. Contoh Analisis 1. Domain

“Sumpah. Mataku gak sipit!”

Data tersebut termasuk ke dalam domain colour karena terdapat kata yang hanya

(32)

2. Persepsi

Diagram Indikator Persepsi Pengenalan Hubungan Tulisan dengan Gambar pada Baju Bermerek Gurita Rentang Usia 17-19 Tahun.

56% 39%

5%

mengetahui

ragu-ragu

(33)

36

Nur Lailasari, 2015 3. Skema imej

“Kulitku nggak Item kok”

Skema Imej :

Dapat dilihat dari bagan di atas bahwa skema imej yang terbentuk dari data

Kulitku Nggak Item kok memiliki imej yang berhubungan dengan domain colour dan

persepsi masyarakat yang tidak sesuai dengan kenyataannya, yaitu warna kulitnya

benar-benar hitam, tidak mau dibilang hitam, ingin mempunyai kulit putih, dan tidak mau

mempunyai kulit hitam.

Kulitku nggak item kok

RANAH

- colour

PERSEPSI

Tidak Sesuai

Skema Imej

- Warna kulitnya benar-benar hitam

- Tidak mau dibilang hitam

- Ingin mempunyai kulit putih

(34)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan hasil peneltian ini terkait dengan rumusan masalah penelitian

perubahan makna ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita Bandung. Adalah

sebagai berikut.

Pertama, domain yang muncul pada tulisan baju bermerek Gurita tersebut

adalah domain colour dan domain emotion. Namun, lebih banyak terdapat domain

colour dibandingkan domain emotion. Terdapat 3.6% data yang termasuk ke dalam

domain colour, 3,3% data yang termasuk ke dalam domain emotion, dan 2,1% data

yang termasuk ke dalam domain colour dan domain emotion. Hal tersebut karena jenis

data tulisan baju bermerek Gurita lebih kepada menunjukan suatu fisik atau perasaan.

Kedua, hasil angket terhadap penutur tulisan baju bermerek Gurita yang

dilihat dari rentang usia, remaja awal hingga remaja lanjut 17-19 tahun, dewasa awal

20-25 tahun, dan dewasa menengah 26-31 tahun yang di klasifikasikan berdasarkan

indikator persepsi, yaitu pengenalan, pemahaman, dan penilaian. Rentang usia 17-19

tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 55,6% mengetahui, sebanyak 39%

ragu-ragu, dan sebanyak 5% tidak mengetahui hubungan tulisan dengan gambar pada

baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman sebanyak 53% mengetahui,

sebanyak 44,3% ragu-ragu, dan sebanyak 3,3% tidak memahami hubungan tulisan

dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan berdasarkan indikator penilaian

sebanyak 58,6% tidak sesuai, sebanyak 25,3% agak sesuai, sebanyak 12,3% sesuai, 4%

sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar

pada tulisan baju bermerek Gurita.

Rentang usia 20-25 tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 40,5%

mengetahui, sebanyak 46,8% ragu-ragu, dan sebanyak 13% tidak mengetahui hubungan

tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman,

sebanyak 63,8% memahami, sebanyak 30,6% ragu-ragu, dan sebanyak 5,5% tidak

memahami hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan

(35)

101

Nur Lailasari, 2015

sesuai, sebanyak 15,1% sesuai, sebanyak 5,3% sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat

sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar pada tulisan baju bermerek Gurita.

Rentang usia 26-31 tahun berdasarkan indikator pengenalan, sebanyak 61,5%

mengetahui, sebanyak 31% ragu-ragu, dan sebanyak 8% tidak mengetahui hubungan

tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, berdasarkan indikator pemahaman,

sebanyak 58% memahami, sebanyak 30% ragu-ragu, dan sebanyak 11,6% tidak

memahami hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita, dan

berdasarkan indikator penilaian, sebanyak 41,3% tidak sesuai, sebanyak 34% agak

sesuai, sebanyak 25,3% sesuai, sebanyak 1% sesuai sekali, dan sebanyak 0% sangat

sesuai sekali hubungan tulisan dengan gambar pada baju bermerek Gurita.

Dapat dilihat dari keseluruhan hasil angket dari usia 17-31 tahun berdasarkan

indikator pengenalan, yaitu lebih banyak mengetahui dibandingkan tidak mengetahui

hubungan gambar dengan tulisan baju bermerek Gurita. Berdasarkan indikator

pemahaman, yaitu lebih banyak memahami dibandingkan tidak memahami hubungan

gambar dengan tulisan baju bermerek Gurita. Berdasarkan indikator penilaian, yaitu

lebih banyak tidak sesuai dibandingkan sesuai hubungan gambar dengan tulisan baju

bermerek Gurita. Oleh karena itu, tulisan baju bermerek Gurita terbukti tidak sesuai

dengan kenyataannya yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu perubahan makna

ungkapan pada tulisan baju bermerek Gurita Bandung.

Dari semua keterangan orang-orang yang memakai baju bermerek Gurita

tersebut tidak semua hubungan antara tulisan dengan orang yang memakai baju

bermerek Gurita mengalami perubahan makna, karena foto tersebut tidak semua diambil

oleh peneliti melainkan dari pihak kantor toko Gurita.

Ketiga, skema imej yang terdapat pada tulisan baju bermerek Gurita ini

terbentuk dari domain dan persepsi masyarakat, yaitu berdasarkan angket yang disebar.

Skema imej yang mengemas dan menyusun perwujudan berupa pengalaman kepada

perkembangan skema imej tentang sistem konseptual.

Skema imej dalam tulisan baju bermerek Gurita menggambarkan fisik,

perasaan percaya diri atau tidak percaya diri terhadap fisik, status, dan sikap. Sebanyak

47% yang menggambarkan fisik, sebanyak 34,8% yang menggambarkan perasaan,

(36)

B. Saran

Penelitian ini mengenai “Perubahan Makna Ungkapan pada Tulisan Baju

Bermerek Guirta Bandung”. Peneliti ini merupakan tulisan pada baju bermerek Gurita

yang tidak sesuai dengan karakteristik pemakainya atau kenyataannya. Baju bermerek

Gurita ini banyak dikenal oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga

dewasa. Penelitian ini menggunakan kajian semantik kognitif sebagai pisau analisis

dalam mengkaji domain, Persepsi (angket), dan skema imej pada tulisan baju bermerek

Gurita, dalam penelitian ini peneliti menganalisis jenis domain menggunakan teori

Evans dan Green. Selain itu, peneliti menganalisis persepsi menggunakan teori

indikator persepsi Bimo Walgito, dan kemudian menganalisis skema imej menggunakan

teori Evans dan Green.

Selanjutnya peneliti mempunyai saran untuk penelitian- penelitian berikutnya

yang akan melakukan penelitian mengenai perubahan makna ungkapan pada tulisan

baju bermerek Gurita bandung. Adapun saran-saran sebagai berikut;

a. Penelitian pada tulisan baju bermerek gurita selanjutnya diharapkan

menganalisis dengan kajian Pragmatik.

b. Penelitian ini juga dapat menganalisis dengan objek yang berbeda, misalnya

(37)

Nur Lailasari, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, A. S. (2006). Ilokusidalam wacana kaos oblong joger: sebuah analisis

pragmatik. Skripsi Sastra Indonesia Universitas Udayana.

Chaer, Abdul. (2009). Semantik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Cruse. (2004). Semantik kognitif. Tulisan scribd oleh Makyun Subuki. [Online].

Tersedia di: http://scribd.com//. Diakses November 2014.

Erliani, D. D. (2013). Tindak tutur bahasa indonesia pada wacana grafiti kaos “joger”

bali. Skripsi Sastra Indonesia Universitas Jember.

Evans, V. dan Green. M. (2006). Cognitive Linguistics an Introductions. Edinburgh:

Edinburght University Press.

Gardenfors. (2009). Semantik kognitif. Skripsi Kajian Pustaka Universitas Widyatama.

[Online]. Tersedia di: http://repository.widyatama.ac.id//. Diakses November

2014.

Hurlock, E.B. (1998). Perkembangan Anak. Ahli bahasa oleh Soejarmo dan

Istiwidayanti. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jalaludin Rakhmat. (2007). Persepsi dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:

Rajawali Press.

Kaos Gurita. Sejarah Gurita. [Online]. Tersedia di: http://kaosgurita.com//. Diakses

Agustus 2014.

Kaos Gurita. Personal banding dengan kaos ala gurita bandung. [Online]. Tersedia di:

http://edittag.blogspot.com//. Diakses Agustus 2014.

Lakoff, G. Johnson, M. (1980). Metaphors we live by. Chicago: Chicago University

Press.

Lyons, John. (1995). Semantics. Cambridge: cambridge University.

Mahsun, M. (2011). Metode penelitian bahasa. Jakarta: Rajawali.

Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Notoadmojo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

(38)

Purwanti. (2006). Analisis wacana plesetan pada kaos dagadu djokdja: kajian

pragmatik. Skripsi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Saeed, John I. 1997 Semantics. Oxford: blackwell Publisher.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Wlagito, Bimo. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Gambar

Gambar. 1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, dan dukungan pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing usaha

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat agresivitas pada remaja, mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat agresivitas remaja yang terlibat dalam olahraga bela

Tahun 2015 rakyat Bojonegoro mampu memproduksi padi 907.000 ton gabah, meningkat dibanding tahun sebelumnya.. Lebih dari 500,000 ton

KECAMATAN PASIRJAMBU Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perencanaan Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan JB: Barang/jasa JP: Jasa Konsultansi 1 paket Rp.

(DAR) adalah rasio yang mengukur perbandingan antara total hutang dengan total assets perusahaan.Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

Adapun pertimbangan yang dijadikan dasar dipilihnya materi tersebut sebagai materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah: (1) berdasarkan hasil diskusi dengan

Tema desain yang digunakan pada proyek Sentra Batik Khas Blora ini adalah Arsitektur Neo Vernakular.. Kata “Neo” diambil dari Bahasa Yunani dan digunakan sebagai

Subjek penelitian mengenai sejarah perkembangan dan Pengaruh Batik dalam Perekonomian masyarakat Desa Jetis Kabupaten Sidoarjo, sumber- sumber yang dibutuhkan adalah berupa