Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI
(SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN
DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Dasar Keminatan Matematika
Eva Astuti Mulyani
NIM. 1302585Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
EVA ASTUTI MULYANI
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI
(SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN
DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. NIP. 196101121987031003
Mengetahui,
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd
NIP. 196510011998022001
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI
(SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN
DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Oleh Eva Astuti Mulyani
S.Pd Universitas Riau, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar
Keminatan Matematika.
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Agustus 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Perbandingan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan Direct Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Self-Efficacy Matematis Siswa Sekolah Dasar” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 28 Agustus 2015
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT dengan segala kehendak dan rahmat-Nya, serta ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual) dan Direct Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Konsep dan Self-Efficacy Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulisan tesis ini untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar magister pendidikan dalam bidang Pendidikan Dasar pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI). Tesis ini
menelaah tentang penerapan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan
SAVI (somatic, auditory, visual, intellectual) dan direct instruction untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan self-efficacy matematis siswa
sekolah dasar di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat
gambaran tentang penerapan pembelajaran berorientasi pada siswa dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan self-efficacy matematis
siswa.
Penulis menyadari dalam proses penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk pengembangan dan
kesempurnaan tesis ini, penulis dengan tangan terbuka menerima kritikan dan
saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata
penulis mengharapkan tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia pendidikan.
Bandung, 28 Agustus 2015
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, khususnya kepada:
1. Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang selalu
memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan studi tepat waktu.
2. Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. selaku Penasehat Akademik dan
Pembimbing dalam penulisan tesis. Terima kasih banyak ditengah-tengah
kesibukan bapak masih meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan dan pencerahan selama proses penyelesaian tesis ini.
3. Dr. Sufyani Prabawanto, M.Ed., Dr. Mubiar Agustin, M.Pd., Andin Dyas
Fitriani, M.Pd., Neni Hermita, M.Pd., Yudi Hardiansyah, M.Pd., dan Dici
Rizka Anditia, S.Pd. sebagai tenaga ahli (expert judgement) yang telah
membantu penulis dalam menyusun instrumen penelitian. Terima kasih untuk
waktu luang dan masukan yang telah diberikan.
4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indoesia yang telah memberikan masukan, saran dan
motivasi dalam menyelesaikan studi ini.
5. Kedua orang tua Abdul Gani, S.Pd. dan Sumarni, S.Pd., yang selalu
mendoakan dari kejauhan yang tak ternilai harganya, yang telah menjadi
panutan dalam hidupku, mencurahkan kasih sayang, mengajarkan akan arti
kehidupan dan pentingnya berjuang dalam kehidupan ini, hingga akhirnya
dapat menyelesaikan magister pendidikan yang semua tak terlepas dari
dukungan dan motivasi yang selalu didapatkan.
6. Abangda Asmaizon Fadhli, ST. Terima kasih selalu ada disaat penulis
butuhkan dan selalu memberikan perhatian walau penulis tak menyadarinya.
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
berjuang meraih impian dan cita-cita, ingat perjalanan masih panjang dan
kami selalu ada disampingmu.
7. Ibu Robaiyani, S.Pd, selaku Kepala SD Negeri 79 Pekanbaru, Gusti Maharani
Yusbar, S.Pd., dan Vina Gusriati, S.Pd.I. selaku guru kelas IVa dan IVb SD
Negeri 79 Pekanbaru yang telah bersedia memberikan izin, bantuan dan kerja
sama kepada penulis dalam penelitian ini, serta siswa-siswi kelas IVa dan IVb
SD Negeri 79 Pekanbaru.
8. Keluarga besar Datuk Abdul Murad (alm) dan Datuk Abdullah Sani (alm) di
Air Molek, Belilas dan Pekanbaru. Terima kasih semangat dan motivasinya
selama ini.
9. Penyemangat dari Kota Atlas, Elpri Darta Putra, M.Pd. Sama-sama berjuang
menyelesaikan studi di negeri orang, berkat doa dan motivasi semua mampu
diselesaikan. Terima kasih.
10. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Dasar 2013 (Dici
Rizka Anditia, Edison, Mia Zultrianti Sari, Nurani Hadnistia Darmawan, dan
lain-lain), dan sahabat perantauan di “Sakinah Kerudung Family” (Siti Quratul Ain, Ndaru Mukti Oktaviani, Reny Efendy, Nuri Deswari, Mutiani,
Emilia Yesi Giyok, Elsa Fitri dan Farida) serta kakak-kakak kami Iis
Aprinawati, M.Pd., Putri Hana Pebriana, M.Pd., dan Muhammad Fendrik,
M.Pd. Terima kasih atas kebersamaan ini, pengalaman yang penulis dapat,
motivasi dan semangat dari kalian adalah kasih sayang di perantauan yang tak
pernah terlupakan. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima
kasih atas bantuannya selama ini. Semoga Allah SWT memberikan
keberkahan kepada kita semua dan membalas amal baik yang diberikan
kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Aamiin.
Bandung, 28 Agustus 2015
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Eva Astuti Mulyani 2015: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELLECTUAL) DAN DIRECT
INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA
SEKOLAH DASAR
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan self-efficacy matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berpendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan direct instruction, serta melihat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan self-efficacy matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI dan direct instruction yang ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah). Penelitian dilakukan di salah satu sekolah dasar negeri kota Pekanbaru yaitu pada siswa kelas IV. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dengan sampel penelitian berjumlah 52 siswa pada dua kelas. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen kuasi dengan desain penelitian yaitu kelompok pretest dan postest tidak ekivalen. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI dan kelas kontrol menggunakan direct instruction. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes uraian kemampuan pemahaman konsep matematis dan angket pernyataan self-efficacy matematis siswa. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, (1) peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan self-efficacy matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan direct instruction, (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dan tidak terdapat perbedaan peningkatan self-efficacy matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI dan direct instruction yang ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah).
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
EVA ASTUTI MULYANI 2015: COMPARISON OF CONTEXTUAL TEACHING LEARNING MODEL
USING SAVI (SOMATIC,
AUDITORY, VISUAL,
INTELLECTUAL) APPROACH AND
DIRECT INSTRUCTION TO
IMPROVE CONCEPTUAL
UNDERSTANDING AND
MATHEMATICAL SELF-EFFICACY
OF ELEMENTARY SCHOOL’S
STUDENTS.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the improvement of students’ conceptual understanding and mathematical self-efficacy using SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) approach and direct instruction, also to analyze the differences of the improvement of students’ conceptual understanding and mathematical self-efficacy who are taught using the SAVI approach and direct instruction reviewed from the initial capability (high, middle, or low). This research was conducted for the fourth grader in one of the Elementary School in Pekanbaru. The study population was all students in grade IV with the sample amounted to 52 students in two classes. The method used in this research is the quasi experiment and the design of the research is pretest group and not equivalent posttest. Experiment class used the contextual teaching learning model and SAVI approach and the control class used direct instruction. The instrument used in collecting data was written test of mathematical conceptual understanding and students’ self-efficacy questionnaire. The result of analysis shows that show that: (1) the improvement of students’ conceptual understanding and mathematical self-efficacy that was taught using SAVI approach is better than the students’ that was taught using direct instruction, (2) there is difference of mathematical conceptaul understanding ability and there is no difference in improvement of students’ mathematical self-efficacy that were taught using contextual teaching learning model using SAVI and direct instruction that are analyzed from students’ mathematical initial ability (high, middle and low).
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Model Pembelajaran Kontekstual ... 12
B. Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) ... 15
C. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) ... 20
D. Direct Instruction (Pembelajaran Langsung) ... 22
E. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 24
F. Self-Efficacy terhadap Matematis ... 26
G. Kemampuan Awal Matematika ... 30
H. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) ... 32
I. Penelitian Terdahulu yang Relevan Tentang Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis, Self-Efficacy, dan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI ... 34
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 58
1. Kemampuan Awal Matematis (KAM) Siswa ... 61
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 62
a. Analisis Skor Pretes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 63
b. Analisis Skor Postes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 67
c. Analisis Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 70
d. Analisis Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI dan Direct Instruction berdasarkan KAM (Tinggi, Sedang dan Rendah) ... 74
3. Self-Efficacy Matematis Siswa ... 79
a. Analisis Skor Pretes Self-Efficacy Matematis Siswa ... 80
b. Analisis Skor Postes Self-Efficacy Matematis Siswa ... 84
c. Analisis Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa ... 88
d. Analisis Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI dan Direct Instruction berdasarkan KAM (Tinggi, Sedang dan Rendah) ... 92
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) ... 96
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 103
3. Self-Efficacy Matematis Siswa ... 111
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual) ... 17
Tabel 2.2 Dimensi dan Indikator Self-Efficacy Matematis ... 30
Tabel 3.1 Kriteria Pengelompokkan KAM ... 39
Tabel 3.2 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kategori KAM ... 39
Tabel 3.3 Koofisien Validasi ... 42
Tabel 3.4 Interpretasi Uji Validitas Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 43
Tabel 3.5 Interpretasi Uji Validitas Pernyataan Self-Efficacy Terhadap Matematis ... 44
Tabel 3.6 Koofisien Reliabilitas ... 46
Tabel 3.7 Perhitungan dan Interpretasi Reliabilitas Butir Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 46
Tabel 3.8 Perhitungan dan Interpretasi Reliabilitas Pernyataan Self-Efficacy Matematis Siswa ... 47
Tabel 3.9 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda ... 48
Tabel 3.10 Perhitungan dan Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 49
Tabel 3.11 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 50
Tabel 3.12 Perhitungan dan Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 50
Tabel 3.13 Klasifikasi N-gain Ternormalisasi ... 52
Tabel 3.14 Klasifikasi N-gain Ternormalisasi ... 55
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Hasil Pretest dan Postest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen ... 59
Tabel 4.2 Deskripsi Skor Kemampuan Awal Matematis ... 61
Tabel 4.3 Deskripsi Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 64
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 65
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Konsep Matematis Siswa ... 68 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Skor Postest Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ... 69 Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Skor Postest Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ... 70 Tabel 4.10 Deskripsi Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa ... 70 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ... 72 Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ... 73 Tabel 4.13 Hasil Uji Perbedaan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa ... 74 Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 76 Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 77 Tabel 4.16 Hasil Uji ANOVA Satu Jalur Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan KAM ... 78 Tabel 4.17 Hasil Uji Scheffe Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan
KAM ... 79 Tabel 4.18 Deskripsi Skor Self-Efficacy Matematis Siswa ... 80 Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Self-Efficacy Matematis
Siswa ... 82 Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 83 Tabel 4.21 Hasil Uji Perbedaan Skor Pretest Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 84 Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Skor Postest Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 85 Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Skor Postest Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 86 Tabel 4.24 Hasil Uji Perbedaan Skor Postest Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 87 Tabel 4.25 Deskripsi Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa ... 88 Tabel 4.26 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 89 Tabel 4.27 Hasil Uji Homogenitas Skor N-gain Self-Efficacy
Matematis Siswa ... 90 Tabel 4.28 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata N-gain Self-Efficacy
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Self-Efficacy
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan KAM... 93
Tabel 4.30 Hasil Uji Homogenitas Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 94
Tabel 4.31 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 95
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3 Prosedur Penelitian ... 57
Gambar 4.1 Guru mengadakan apersepsi berupa penampilan gambar-gambar pada materi sifat-sifat bangun ruang (kubus dan balok) ... 97
Gambar 4.2 Tahap mengkonstruksi: mengajukan pertanyaan mengenai benda-benda yang termasuk bangun ruang (kubus dan balok) yang ada di lingkungan sekitar kelas ... 98
Gambar 4.3 Tahap masyarakat belajar, pemodelan dan inkuiri: materi sifat-sifat bangun ruang (kubus dan balok) ... 99
Gambar 4.4 Tahap masyarakat belajar, pemodelan dan inkuiri: materi jaring-jaring bangun ruang (kubus dan balok) ... 100
Gambar 4.5 Tahap masyarakat belajar, pemodelan dan inkuiri: materi bangun datar simetris dan tidak simetris ... 101
Gambar 4.6 Tahap masyarakat belajar, pemodelan dan inkuiri: materi pencerminan bangun datar ... 102
Gambar 4.7 Tahap tanya jawab: melaporkan hasil diskusi kelompok ... 103
Gambar 4.8 Hasil Jawaban Salah Satu Siswa pada Kelas Eksperimen ... 106
Gambar 4.9 Hasil Jawaban Salah Satu Siswa pada Kelas Eksperimen ... 107
Gambar 4.10 Hasil Jawaban Salah Satu Siswa pada Kelas Kontrol ... 109
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Silabus ... 120
Lampiran B1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelas Eksperimen ... 124
Lampiran B2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II Kelas Eksperimen ... 129
Lampiran B3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III Kelas Eksperimen ... 134
Lampiran B4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IV Kelas Eksperimen ... 139
Lampiran B5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) V Kelas Eksperimen ... 144
Lampiran B6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) VI Kelas Eksperimen ... 149
Lampiran C1. Lembar Kerja Siswa (LKS) I ... 152
Lampiran C2. Lembar Kerja Siswa (LKS) II ... 157
Lampiran C3. Lembar Kerja Siswa (LKS) III ... 161
Lampiran C4. Lembar Kerja Siswa (LKS) IV ... 164
Lampiran C5. Lembar Kerja Siswa (LKS) V ... 166
Lampiran C6. Lembar Kerja Siswa (LKS) VI ... 171
Lampiran D1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelas Kontrol ... 174
Lampiran D2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II Kelas Kontrol ... 177
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kontrol ... 183
Lampiran E1 Kisi-kisi Kemampuan Awal Matematis ... 186
Lampiran E2. Kisi-kisi Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 189
Lampiran F. Kisi-kisi Angket Self-Efficacy Matematis ... 199
Lampiran G. Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 204
Lampiran H1. Soal Kemampuan Awal Matematis ... 213
Lampiran H2. Soal Pemahaman Konsep Matematis ... 215
Lampiran H3. Angket Self-Efficacy Matematis Siswa ... 221
Lampiran I1. Hasil Output Anates 4.0 Uji Validitas dan Reliabilitas Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ... 223
Lampiran I2. Hasil Output Anates 4.0 Uji Validitas dan Reliabilitas Self-Efficacy Matematis Siswa ... 227
Lampiran J1. Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontol ... 235
Lampiran J2. Skor Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 236
Lampiran K1. Pengelompokkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan KAM ... 237
Lampiran K2. Pengelompokkan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan KAM ... 238
Lampiran K3 Pengelompokkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 239
Lampiran K4. Pengelompokkan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan KAM ... 240
Lampiran L1. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 241
b. Uji Homogenitas ... 241
c. Uji Perbedaan ... 241
Lampiran L2. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor Postest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 242
b. Uji Homogenitas ... 242
c. Uji Perbedaan ... 242
Lampiran L3. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 243
b. Uji Homogenitas ... 243
c. Uji Perbedaan ... 243
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Uji Normalitas Kelompok Sedang ... 244
c. Uji Normalitas Kelompok Rendah ... 244
d. Uji Homogenitas ... 245
e. Uji ANOVA Dua Jalur ... 245
f. Uji Scheffe ... 245
Lampiran L5. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor Pretest Self-Efficacy Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 246
b. Uji Homogenitas ... 246
c. Uji Perbedaan ... 246
Lampiran L6. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor Postest Self-Efficacy Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 247
b. Uji Homogenitas ... 247
c. Uji Perbedaan ... 247
Lampiran L7. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa a. Uji Normalitas ... 248
b. Uji Homogenitas ... 248
c. Uji Perbedaan ... 248
Lampiran L8. Hasil Output Statistik SPSS.21 Skor N-gain Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontol Berdasarkan KAM a. Uji Normalitas Kelompok Tinggi... 249
b. Uji Normalitas Kelompok Sedang ... 249
c. Uji Normalitas Kelompok Rendah ... 249
d. Uji Homogenitas ... 250
e. Uji ANOVA Dua Jalur ... 250
Lampiran M1. Surat Keputusan Direktur SPs UPI tentang Pembimbing Tesis ... 251
Lampiran M2. Surat Kesediaan Jugdement Instrumen ... 253
Lampiran M3. Surat Permohonan Izin Melalakukan Penelitian ... 258
1
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pada kurikulum yang
menjadi salah satu ilmu dasar dan memegang peran penting dalam kehidupan.
Matematika selalu berkembang sesuai dengan dinamika pengetahuan dan
teknologi, memberikan sumbangan dalam mengembangan ilmu pengetahuan lain
dan kehidupan sehari-hari. Matematika memberikan sumbangan yang penting
kepada siswa dalam pengembangkan nalar, berpikir logis, sistimatik, kritis dan
cermat, serta bersikap obyektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai
permasalahan (Sumarmo, 2014, hlm.25). Dalam upaya mempersiapkan dan
memenuhi harapan di masa datang perlu mengembangkan kemampuan
matematika yang dimiliki siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarmo (2014,
hlm.25) yang menyatakan tentang dua arah visi bidang studi matematika, yaitu:
“Visi pertama mengarahkan pembelajaran matematika pada pemahaman konsep dan prinsip matematika yang kemudian diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika serta ilmu pengetahuan lainnya. Visi yang kedua dalam arti yang lebih luas dan mengarah ke masa depan, matematika, serta bersikap obyektif dan terbuka yang sangat diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah.”
Melihat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan
matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan ilmu yang abstrak bersistem
deduktif-aksiomatik, yang dimulai dengan unsur-unsur yang tidak terdefinisi. Hal
ini berarti bahwa matematika merupakan aktivitas mental, sehingga kegiatan
berfikir matematika tidak dapat dilepaskan dari kegiatan kognitif (Akip, 2003,
hlm.1). Kegiatan kognitif (berfikir) dalam matematika menuntut untuk mampu
menguasai konsep dan prinsip matematika. Penguasaan konsep tercapai bila
disajikan dalam bentuk materi yang terkait antara satu sama lain.
Berkaitan dengan pembelajaran matematika, proses kegiatan berfikir
tersebut sejalan dengan pembelajaran umum matematika pada National Council of
2
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Teachers of Mathematics (NCTM, 2000) yang menggariskan bahwa siswa harus
mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan
baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Supaya hal itu
dapat terwujud, dirumuskan lima tujuan umum pembelajaran matematika, yaitu:
1) belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication), 2) belajar untuk
bernalar (mathematical reasoning), 3) belajar untuk memecahkan masalah
(mathematical problem solving), 4) belajar untuk mengaitkan (mathematical
connections), dan 5) pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive
attitudes to wards mathematics).
Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Sumarmo (2014,
hlm.126) menerbitkan kurikulum baru yang mengacu pada prinsip belajar
sepanjang hayat, prinsip siswa belajar aktif, prinsip “learning how to learn” yang
rinciannya termuat dalam empat pilar pendidikan UNESCO, serta memuat
kompetensi dan sikap yang harus dimiliki siswa setelah mereka belajar. Prinsip
learning how to learn mengarahkan guru agar mampu menciptakan pembelajaran
yang tidak berpusat pada siswa untuk menghafal tetapi siswa membangun
pengetahuannya sendiri. Adapun rincian prinsip learning how to learn pada
empat pilar pendidikan yang menjadi pedoman dalam pembelajaran matematika
(Sumarmo, 2014, hlm127), yaitu:
1. Belajar Memahami (learning to know), pembelajaran diarahkan agar siswa belajar memahami pengetahuan matematika (konsep, prinsip, idea, teorema, dan hubungan di antara mereka).
2. Belajar berbuat atau melaksanakan (learning to do), pembelajaran diarahkan agar siswa belajar melaksanakan proses matematika (sesuai dengan kemampuan dasar matematika jenjang sekolah yang bersangkutan).
3. Belajar menjadi diri sendiri (learning to be), pembelajaran diarahkan agar siswa belajar menjadi dirinya sendiri, belajar memahami dan menghargai produk dan proses matematika dengan cara menunjukkan sikap kerja keras, ulet, disiplin, jujur, mempunyai motif prestasi dan disposisi matematik. 4. Belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together), pembelajaran
3
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dengan pembelajaran matematika, siswa diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir sehingga akhirnya siswa dapat
memecahkan segala permasalahan yang ada di kehidupannya. Untuk
mengembangkan kemampuan berpikir tersebut, peserta didik dituntut untuk
terlebih dahulu memahami konsep-konsep matematis yang berhubungan dengan
materi-materi sebelumnya. Pemahaman siswa pada satu materi akan membantu
memahami materi lainnya. Hal ini dapat terjadi jika peserta didik mampu
memahami materi-materi matematika sebelumnya.
Salah satu materi dalam pembelajaran matematika adalah geometri.
Geometri adalah salah satu materi dalam kajian matematika yang menggunakan
unsur visualisasi, penalaran spasial dan pemodelan. Geometri merupakan
pengetahuan dasar yang sudah lama dikenal anak-anak sejak usia dini. Materi
geometri di Sekolah Dasar seharusnya diajarkan dengan cara sederhana dari
konkrit ke abstrak. Hal tersebut dimaksudkan agar proses pembelajaran menjadi
bermakna dan siswa lebih mengerti serta dapat mengingat materi pelajaran lebih
lama dari pada melihat contoh nyata, sehingga siswa dapat memahami konsep
geometri. Namun, selama ini keadaan yang berlangsung di lapangan bukan seperti
yang diharapkan. Materi geometri justru diajarkan secara abstrak, tidak
memberikan contoh nyata yang dekat dengan lingkungan siswa. Hal ini
menyebabkan siswa kesulitan untuk memahami konsep geometri sehingga
pembelajaran materi geometri menjadi tidak bermakna bagi siswa.
Pembelajaran materi geometri yang diterima siswa hanya dalam bentuk
konsep yang harus dihafalkan, bukan sebagai konsep yang bermakna.
Kecenderungan menghafal gambar suatu bentuk geometri tanpa dipahami sifat
dari bentuk bangun-bangun tersebut. Ini tidak sesuai dengan prinsip learning how
to learn yang mengandung arti bahwa pembelajaran harus membuat siswa belajar
bagaimana caranya belajar (Sumarmo, 2014, hlm.127). Pembelajaran tidak hanya
difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat
teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki peserta
4
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
di lingkungannya. Dengan mengaitkan pembelajaran dengan
permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan kehidupan peserta didik, akan mampu
membawa pemahaman konsep matematis siswa dengan adanya pembelajaran
yang merupakan hasil dari pemecahan masalah dari kehidupan sehari-hari.
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas,
sedangkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh
kerjasama antara guru dan siswa. Siswa dan guru merupakan dua faktor yang
saling mendukung dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran
matematika. Mengingat pentingnya kedua faktor tersebut dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan, untuk itu perlu diadakan pembenahan pada
komponen-komponen pendukung pendidikan. Pembenahan perlu dilakukan dalam
berbagai aspek seperti kualitas mengajar, penyampaian materi oleh guru, dan
kualitas siswa dalam proses belajar di dalam kelas. Pada proses ini, kegiatan
mengajar merupakan salah satu faktor penting dan tidak dapat dipisahkan dari
proses belajar. Mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif
agar berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan optimal, dengan demikian
akan dapat mengoptimalisasikan kegiatan belajar dengan hasil yang bermakna.
Usaha untuk menjadi seorang pengajar yang baik tentunya harus memperhatikan
segala hal yang berkaitan dengan siswa baik itu kesulitan dalam belajar ataupun
pemilihan metode pembelajaran yang tepat sebagai penunjang kegiatan mengajar.
Pemilihan metode yang kurang tepat ataupun kurang variatif menyebabkan
menurunnya minat siswa dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran juga diharapkan terjadi perubahan tingkah
laku siswa. Perubahan yang terjadi tidak hanya mencakup pengetahuan (kognitif),
tetapi perubahan tingkah laku (afektif) pada sikap dan keterampilan (psikomotor)
(Komalasari, 2013, hlm.2). Aspek kognitif berupa kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa perlu dikembangkan. Selain itu adanya aspek afektif
merupakan kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau perilaku, sedangkan
5
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sehingga, ketiga aspek tersebut baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada
siswa saling berkaitan erat dan saling ketergantungan.
Untuk dapat menunjang terjadinya keberhasilan proses pembelajaran
dibutuhkan aspek afektif yang menjadikan seseorang berhasil dalam
menyelesaikan tugas dengan baik. Sabandar (2007) mengungkapkan seseorang
dikatakan berhasil dalam pembelajaran jika terjadi perubahan dalam kemampuan
kognitif dan perubahan afektif khususnya dalam tingkah laku. Salah satu
perubahan tingkah laku (afektif) yang harus ada pada diri siswa yaitu self-efficacy.
Self-efficacy merupakan suatu keyakinan yang harus dimiliki siswa agar berhasil
dalam proses pembelajaran. Kemampuan self-efficacy harus dikembangkan dalam
diri siswa agar dapat memaknai proses pembelajaran matematika dalam
kehidupan nyata, sehingga proses pembelajaran terjadi secara optimal, dan dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika. Keberhasilan dan
kegagalan yang dialami siswa dapat dipandang sebagai suatu pengalaman belajar.
Pengalaman belajar ini akan menghasilkan self-efficacy siswa dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga kemampuan pemahaman konsep
matematis akan meningkat. Dengan self-efficacy yang positif dalam pembelajaran
siswa dapat mencapai tujuan pelajarannya dan mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
Yuliana (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara kemampuan pemahaman konsep dengan sikap matematis pada
siswa yang menggunakan pembelajaran scientific dalam pendekatan tematik
integratif di Kelas IV SD. Dengan adanya hubungan positif antara kemampuan
pemahaman konsep dan sikap matematis pada siswa, akan membawa siswa
berhasil dalam proses pembelajaran. Ini menandakan dalam mengembangkan
pemahaman konsep matematis dan sikap matematis dalam hal ini self-efficacy
perlu merubah pola pikir guru dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran
tidak lagi hanya pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher oriented), namun
pembelajaran yang secara langsung melibatkan peserta didik (student oriented)
6
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengajar menuntut guru untuk mampu menyajikan materi pembelajaran secara
maksimal, oleh karena itu diperlukan sebuah kreativitas dan ide yang baru untuk
mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Kreativitas yang
dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih model dan pendekatan
pembelajaran yang tepat dalam penyajian materi pelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model
pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
dan Intellectual). Dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual
diharapkan siswa akan mampu mengeksplor pengetahuannya sendiri dan
memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga akan tercipta pembelajaran yang
bermakna. Pembelajaran bermakna di sini yaitu pembelajaran yang membawa
siswa untuk terjun langsung secara konteks dalam kehidupannya sehari-hari
sehingga siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
melalui pengalaman langsung dan nyata. Dengan kata lain belajar adalah suatu
pemahaman bukan menghafal. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Chumairoh (2012) di kelas IV SD, menemukan bahwa adanya peningkatan
prestasi belajar matematika pada siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual
dengan melihat dari hasil peningkatan rata-rata dan presentase ketuntasan siswa.
Proses pembelajaran yang mampu diciptakan guru secara alamiah yaitu
pembelajaran bermakna dimana siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahui apa yang dipelajarinya. Kenyataan telah membuktikan, pembelajaran
yang berorientasi pada tingkat penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetensi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali siswa
untuk memecahkan persoalan dalam jangka panjang terutama dalam pelajaran
Matematika. Selain kurangnya self-efficacy dan pemahaman konsep yang dimiliki
siswa dalam menyelesaikan soal Matematika, kemampuan awal matematis
(KAM) siswa juga memberikan pengaruh terhadap penguasaan kemampan
pemahaman konsep matematis. KAM yang tidak homogen yaitu siswa yang
7
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dimiliki siswa merupakan faktor bawaan dari lahir, tetapi juga bisa terjadi karena
faktor lingkungan.
Rendahnya tingkat penguasaan terhadap materi Matematika yang ada,
mengakibatkan beban bagi para pendidik dalam melanjutkan materi pelajaran
yang akan diajarkan selanjutnya. Pemilihan model pembelajaran harus diarahkan
agar mampu mengakomodasi kemampuan siswa yang heterogen. Adanya
kecendrungan siswa yang kemampuannya sedang atau rendah, namun apabila
model dan pendekatan pembelajaran yang digunakan sesuai dengan siswa
tersebut, maka pemahaman siswa terhadap konsep akan menjadi lebih baik.
Dengan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, dan Intellectual) akan mampu membawa siswa mengalami
situasi pembelajarannya dan berorientasi pada siswa yang menggabungkan gerak
fisik dengan aktivitas intelektual dan melibatkan semua indera sehingga akan
berpengaruh besar pada pembelajaran. Bukan hanya mengakomodasi level
kemampuan siswa yang heterogen, dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,
Visual, dan Intellectual) akan memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda pula.
Dengan somatis belajar dengan bergerak dan berbuat, auditori belajar degan
berbicara dan mendengar, visual belajar dengan mengamati mengambarkan, dan
intelektual belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Sehingga ketika
siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut dan dengan menggabungkan
gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan pengunaan semua indera dapat
berpengaruh besar pada pembelajaran, siswa akan merasa yakin akan
kemampuannya untuk mengerjakan tugas berupa soal-soal matematika dengan
baik. Selain itu siswa akan memahami konsep pembelajaran matematika dan
mampu mengembangkan self-efficacy yang dimiliki oleh dirinya. Dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual) siswa diharapkan akan mampu
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, mendorong
8
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan Direct Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Konsep dan Self-Efficacy Matematis Siswa Sekolah Dasar”.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan
SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) lebih baik dibandingkan
dengan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
yang menggunakan direct instruction?
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran
kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual) dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa yang menggunakan direct instruction yang ditinjau dari
kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah)?
3. Apakah peningkatan self-efficacy matematis siswa yang menggunakan
model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual) lebih baik dibandingkan dengan
peningkatan self-efficacy siswa yang menggunakan direct instruction?
4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan self-efficacy matematis siswa
yang belajar menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan
peningkatan self-efficacy matematis siswa yang menggunakan direct
instruction yang ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa (tinggi,
sedang dan rendah)?
9
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menelaah peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan
SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) lebih baik dibandingkan
dengan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
yang menggunakan direct instruction.
2. Menelaah perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran
kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual) dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa yang menggunakan direct instruction yang ditinjau dari
kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah).
3. Menelaah peningkatan self-efficacy matematis siswa yang mendapatkan
model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual) lebih baik dibandingkan dengan
peningkatan self-efficacy siswa yang menggunakan direct instruction.
4. Menelaah perbedaan peningkatan self-efficacy matematis siswa yang
belajar menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan
peningkatan self-efficacy matematis siswa yang menggunakan direct
instruction yang ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa (tinggi,
sedang dan rendah).
D.Manfaat Penelitian
Secara garis besar manfaat penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan keilmuan tentang teori kemampuan pemahaman
10
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual). Mampu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep
dan self-efficacy matematis siswa dan mengetahui gambaran tentang
pembelajaran pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a. Akademisi dalam pendidikan matematika khususnya pendidikan dasar,
sebagai bahan kontribusi untuk mengembangkan pembelajaran
matematika dengan menggunakan model dan pendekatan yang
relevan.
b. Institusi dan instansi terkait, sebagai bahan masukan dalam proses
pembelajaran matematika agar dapat mengembangkan kemampuan
pemahaman konsep dan self-effficacy siswa.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan Direct Intrucstion untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis dan Self-Efficacy Siswa di Sekolah Dasar” akan menjadi rangkaian tulisan yang berurutan, maka tesis ini ditulis menjadi lima
bab. Tiap-tiap bab memaparkan penjelasan yang mendalam, bagian dari bab
tersebut antara lain.
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memaparkan mengenai: latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan, dan definisi operasional.
Bab kedua, memaparkan tentang kajian pustaka dan mengungkapkan
beberapa hal seperti: kajian teoritis model pembelajaran kontekstual, pendekatan
SAVI, model pembelajaran dengan pendekatan SAVI, kemampuan pemahaman
konsep matematis, self-efficacy matematis siswa, kemampuan awal matematika,
11
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian terdahulu yang relevan dengan kemampuan pemahaman konsep
matematis dan self-efficacy matematis siswa dan hipotesis penelitian.
Bagian ketiga memaparkan tentang populasi dan sampel penelitian, desain
dan metode penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis instrumen dan teknik analisis data. Bab
keempat, memaparkan temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab
kelima merupakan rangkaian akhir dalam pembahasan penelitian yang berisikan
simpulan, implikasi dan rekomendasi.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan pengertian atas konsep penelitian yang ada
pada judul penelitian, yang berguna dalam memberikan pemahaman dan batasan
yang jelas agar penelitian ini tetap fokus pada kajian yang diinginkan peneliti.
1. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan SAVI (Somtic, Auditory, Visual, Intellectual)
Model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sebuah pembelajaran yang memberikan makna pemahaman konsep siswa
dalam menyerap sejumlah materi pembelajaran Matematika yaitu tentang
materi geometri. Situasi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, dengan
menggabungkan gerak fisik (somatic) dan aktivitas intelektual (intellectual)
serta auditory-visual dalam komponen-komponen pembelajaran kontekstual
dengan langkah-langkah: a) pembelajaran pendahuluan, b) penyampaikan
materi pembelajaran (konstruktivisme), c) pemancingan penampilan siswa
(inquiry, bertanya, pemodelan, masyarakat belajar), d) pemberian umpan balik
(refleksi), dan e) kegiatan tindak lanjut (penilaian).
2. Direct Instruction
Direct instruction yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pembelajaran langsung yang ditandai dengan penggunaan lima fase
12
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
siswa untuk menerima penjelasan guru, menyampaikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran, presentasi materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi
tentang keterampilan tertentu, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa.
3. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Kemampuan pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang ditandai dengan
tercapainya indikator pemahaman konsep matematis. Adapun indikator yang
digunakan yaitu mampu mengidentifikasi gagasan atau konsep, memberikan
contoh suatu konsep matematis, dapat membandingkan/membedakan konsep,
dan menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi, yaitu pada materi
sifat-sifat bangun datar (kubus dan balok), jaring-jaring bangun datar (kubus
dan balok), benda dan bangun datar yang simetris dan tidak simetris, serta
pencerminan bangun datar.
4. Self-Efficacy Matematis
Self-efficacy matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keyakinan siswa akan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan
tugas berupa soal pemahaman konsep matematis. Adapun indikator yang
digunakan memperhatikan tiga dimensi yaitu magnitude adalah penilaian diri
siswa terhadap kemampuan menyelesaikan atau mengatasi kesulitan
tugas-tugas belajar matematika; strength adalah penilaian diri siswa akan tingkat
kekuatan atau seberapa tinggi keyakinan dirinya untuk mengatasi kesulitan
tugas-tugas belajar matematika dan generality adalah penilaian diri siswa
dalam menunjukkan seberapa tingkat keumuman atau keberlakuan
self-efficacy-nya dalam menyelesaikan tugas-tugas matematika yang dihadapinya,
37
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 079 Sukajadi di Kota Pekanbaru
pada kelas IV. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD
tersebut. Sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas IVa berjumlah 27
siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IVb berjumlah 25 siswa sebagai kelas
kontrol.
B.Desain dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental atau eksperimen
semu. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelompok
eksperimen (kelas perlakuan) merupakan kelompok siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan kelompok kontrol (kelas
pembanding) adalah kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan direct
instruction.
Pertimbangan penggunaan desain penelitian ini adalah kelas yang
digunakan adalah kelas yang sudah terbentuk sebelumnya, tidak ada
pengelompokkan kelas secara acak lagi. Mengingat apabila dilakukan
pembentukan kelas baru akan memungkinkan kekacauan jadwal pelajaran dan
mengganggu efektivitas pembelajaran di sekolah. Sejalan dengan pendapat
Ruseffendi (2005) bahwa pada kuasi eksperimen subyek tidak dikelompokkan
secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa adanya.
Jenis desain eksperimen yang digunakan yaitu kelompok pretest dan postest
tidak ekivalen (the pretest-post-test non-equivalent group design). Desain tidak
ekuivalen yang dimaksudkan di sini adalah perbedaan perlakuan sedangkan postes
setelah diberi perlakuan. Desain rencana penelitian untuk eksperimen sebagai
38
Eva Astuti Mulyani , 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) DAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV Sekolah Dasar Kota Pekanbaru)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
O X O
O O
Keterangan:
O : Soal-soal pretes sama dengan soal-soal postes kemampuan
pemahaman konsep dan self-efficacy matematis.
X : Perlakuan menggunakan model pembelajaran kontekstual
dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual)
---- : Subjek tidak dipilih secara acak
C.Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (X) atau variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model
pembelajaran kontekstual dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,
Visual, Intellectual) dan direct instruction.
2. Variabel terikat (Y) atau variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independen. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan
pemahaman konsep dan self-efficacy siswa SD.
D.Instrumen Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua jenis instrument, yaitu tes dan non tes.
Instrumen tes dan non tes yang dilakukan adalah untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep matematis dan self-efficacy siswa, sehingga mendapatkan
data dan informasi lengkap untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.
Bentuk instrumen dalam penelitian ini berupa tes kemampuan awal yaitu untuk