MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI
SISWA KELAS V MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI
(PTK di Kelas V SDN UjungtebuKec. Curug Kota Serang)
SKRIPSI
diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratuntukmemperoleh gelarSarjanaPendidikan Guru SekolahDasar (PGSD)
Konsentrasi Bahasa Indonesia
oleh
MITA FITRIANA
1004221
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MeningkatkanKemampuan
MenulisNarasiSiswaKelas V
MelaluiTeknikCeritaBerantai
(PTK Di Kelas V SDN Ujungtebu
Kec. Curug Kota Serang)
Oleh MitaFitriana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPendidikan (FIP) UniversitasPendidikan Indonesia
KampusSerang
© MitaFitriana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
v ehidupansehari-hari. Namunpadakenyataannyapembelajaranmenulis di kelas V
SDN UjungtebuKecamatanCurug Kota Serangkurangmendapatperhatian yang seriusdancenderungmonotondenganmenggunakanmetodeatauteknik yang sama.
Hal inimenyebabkansiswajenuh, bosandanterlihatpasif,
kemampuanmenulissiswakurangmaksimaldanseringmenjadimasalah. Masalah yang seringmunculyaitu, banyaknyadijumpaisiswa yang
kurangmemilikikemampuanmenulisdenganbaikterutamadalampenggunaanbahasa yang baikdanejaan yang benar, penggunaan ide gagasan yang baik, sertaguru
belummenggunakanteknikpembelajaran yang mampuanmenulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebu, (2)
Mengetahuisertamenganalisispeningkatankemampuanmenulisnarasisiswakelas V
aihasilbelajarsiswa. Berdasarkan data temuanpenelitian di lapangan, hasilpenelitianmenunjukanbahwamelaluiteknikceritaberantaidapatmengatasikesuli
tansiswadalammenggunakanejaan yang benardanmenunangkan ide
gagasandalamisikarangan.Melaluiteknikceritaberantaidapatmeningkatkankemamp uanmenulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebu. Hal
tersebutdapatterihatdarianalisishasilobservasipadasiklus I dan IImenunjukantingkahlaku proses
belajarsiswameningkatyaitudalamkemampuanberbicara, menyimakdanmenulis. Ditunjukan pula denganpeningkatannilai rata-rata
v
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkanhasilpenelitiantersebutdirekomendasikankepada guru hendaknya agar selalumemberikanmotivasibelajarkepadasiswadanmenggunakanberbagaiteknikpen
gajaran demi tercapainyatujuanpembelajaran. Kepadasiswa agar
lebihaktifdalammengikutipembelajarangunameningkatkankemampuanberbahasak hususnyadalampeningkatanmenulis. Selainitukepadapihaksekolah agar dapatmengembangkanteknikceritaberantaidalampeningkatanmenulisnarasi.
vi
Nurmalasari,2014 DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi MasalahPenelitian ... 3
C. Rumusan MasalahPenelitian ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. ManfaatPenelitian ... 4
F. Definisi Istilah ... 5
BAB IIMENULIS NARASI MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI A. HakikatMenulis ... 6
B. MenulisNarasi ... 8
vii
Nurmalasari,2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pembelajaran Menulis Narasi MelaluiTeknikCeritaBerantai ... 13
E. TinjauanPenelitianTerdahulu ... 15
BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 20
C. Instrumen Penelitian ... 20
D. Prosedur Penelitian ... 26
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi HasilPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 32
1. Siklus I ... 32
2. Siklus II ... 45
B. Pembahasan ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 59
B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangPenelitian
Bahasa merupakanalatkomunikasi yang digunakanolehsetiap orang untukberinteraksibaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.
Denganmenggunakanbahasa, kitadapatmenyampaikanberbagaipesankepada orang lain, baikmelaluilisanatausimbol-simbolberupatulisan.
Dalampembelajaranbahasa Indonesia,
siswadiarahkanuntukmemilikiempatketerampilanberbahasayaitumenyimak,
berbicara, membacadanbegitu pula menulisdalampembelajaran Bahasa Indonesia
di SekolahDasar (SD).
Setiapketerampilanitusalingberhubungandenganketerampilanlainnya. Seperti yang dikemukakanoleh Alexander (dalamCahyani&Hodijah, 2009, hlm. 126) yaitusebagaiberikut.
Nothing should be spoken before it has been heard, nothing should be read before
it has been spoken, nothing should be written before it has been read.
Tidakakanada yang dapatdibicarakansebelumitudidengar, tidakakanada yang dapatdibacasebelumitudibicarakan, tidakakanada yang dapatditulissebelumitudibaca.
Menurutpendapattersebutkeempatketerampilanbahasaitusalingberkaitansatusa malainnya.
Keterampilanmenyimakakansangatberpengaruhpadaketerampilanmenulisseseoran g.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Makapenguasaanketerampilanmenulissangatdiperlukandalamkehidupansehari-diritanpametodeatauteknikkhusus yang diberikanoleh guru.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di
SekolahDasarmengenaipembelajaran Bahasa Indonesia, khususnyapadaketerampilanmenulis, ditemukan data, yaitu 1)
pembelajaranmenulisdilaksanakandengankegiatan-kegiatanserupapadatiappembelajarantanpakegiatan yang baru; 2)
siswakurangmemilikikemampuanmenulis yang
baikterutamadalampenggunaanbahasa yang baikdanejaan yang benar; 3) guru
belummencobateknikpembelajaran yang
dapatmemotivasidanmeningkatkansiswadalampembelajaranmenulis.
Adapunfaktor yang menyebabkantimbulnyamasalahinidiantaranya, yaitu guru belummenggunakanberbagaiteknikpembelajaranuntukmencapaitujuanpengajaran. Hal tersebutmenyebabkanpembelajaranterkesanmembosankanbagisiswa.
Dari latar belakang tersebut maka perlu dicari alternatif solusi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuanmenulissiswaterutamadalammenulisnarasi. Hal ini mengingat pentingnya pengajaran menulissebagai salah satu usaha meningkatkan kemampuan berbahasa di tingkat sekolah dasar.
Salah satuteknikpembelajaran yang
dapatditerapkandalampeningkatanketerampilanmenulisadalahteknikceritaberantai.
Teknikceritaberantaimerupakanteknik yang
Kegiatandiawalidengansiswa yang membaca, kemudiansiswaberbicara, siswalainnyamenyimak,
danhasilpemahamamdarisimakansiswadituangkandalambentuktulisan/karangannar asi. Guru hanyabertindaksebagaifasilitatordan motivator dalampelaksanaanya.Dengan teknik ini, siswa akantermotivasi untuk berbicara di depan kelas, konsentrasimenyimak pun meningkat, dandirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasilewatkaryatulisannya.
Mengacu pada paparan tersebut maka penelitimengadakan penelitian tindakan kelas denganjudul“MeningkatkanKemampuanMenulisNarasiSiswaKelas V
MelaluiTeknikCeritaBerantai”.
Realisasidaripenerapanjuduliniialahpenelitimencobauntukmemperkenalkanpen ggunaanteknikceritaberantaiuntukpeningkatankemampuanmenulisnarasi agar pembelajaranmenjaditerasalebihmenarik, mengurangi rasa kejenuhanketikabelajar, danmelatihkemampuanberpikirdanberimajinasisiswa yang dituangkankedalamsebuahtulisanberbentuknarasi.
B. IdentifikasiMasalah
Permasalahan yang dihadapidalampenelitianini, yang
pertamaadalahbanyaknyadijumpaisiswa yang
kurangmemilikikemampuanmenulisdenganbaikterutamadalampenggunaanbahasa yang baikdanejaan yang benar, padahaltulisan yang baikharusmemperhatikanejaan yang sesuaidenganejaan yang disempurnakan.
Permasalahankedua, yaitu guru belummenggunakanteknikpembelajaran yang dapatmemotivasidanmeningkatkansiswadalampembelajaranmenulis.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. RumusanMasalahPenelitian
Berdasarkanlatarbelakangdanidentifikasimasalahtersebut di atas, rumusanmasalahdalampenelitianiniadalahsebagaiberikut.
1. Bagaimanapenerapanteknikceritaberantaidalammeningkatkankemampuan menulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebu?
2. Bagaimanapeningkatankemampuanmenulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebudenganmenggunakanteknikceritaberantai?
D. TujuanPenelitian
Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdikemukakan di atas, makatujuandaripenelitianiniadalahsebagaiberikut.
1. Memperolehgambarantentangpenerapanteknikceritaberantaidalammeningk atkankemampuanmenulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebu.
2. Menganalisispeningkatankemampuanmenulisnarasisiswakelas V SDN Ujungtebudenganmenggunakanteknikceritaberantai.
E. ManfaatPenelitian
1. Manfaatbagipeneliti
a. Menambahkreatifitasdalamperencanaanpembelajaran yang menarik agar hasilpembelajaran yang dicapaisesuaidengantujuan yang diharapkan.
b. Menambahpengetahuantentangteknikpengajaranbahasa Indonesia di SD terutamapadapeningkatanketerampilanmenulis.
2. Manfaatbagi guru
b. Dapatmemperbaikidanmeningkatkanteknikpengajaran Bahasa Indonesia khususnyadalampembelajaranmenulis.
c. Dapatmenambahwawasantentangpenerapanteknikceritaberantaidalampe mbelajaranmenulis.
3. Manfaatbagisiswa
a. Dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia, khususnya pada pembelajaran keterampilan menulis.
b. Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tulisan khususnya dalam menulis narasi.
4. ManfaatBagiSekolah
a. Dapatmemberikankontribusigunapeningkatankualitas proses danhasilpembelajaran Bahasa Indonesia agar tujuanpembelajarandapattercapaidenganbaik.
F. DefinisiIstilah
Dalampenelitianiniperludiuraikanbatasanmasalah yang ditelitidarijudulpenelitian yang dirumuskan agar tidakterjadisalahpenafsiran. Berikutdefinisibeberapaistilah.
1. Kemampuan
Kemampuanadalahkesanggupanataukecakapanseseorangdalammenguasais uatukeahlian.
2. MenulisNarasi
Menulisnarasimerupakansuatu proses penuangan ide gagasandalambentukwacana yang berusahamenggambarkansejelas-jelasnyakepadapembacasuatuperistiwa yang terjadi.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknikceritaberantaidapatdikatakansebagaicaraatausuatualatpengajaranunt
ukmenyampaikansebuahcerita yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, (2008, hlm. 2) menyatakan bahwa :
Istilah PTK dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya tersebut sudah menunjukan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan sebagai berikut.
a. Penelitian :suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan metodologi tertentu untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan : sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk dalam rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas : sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Gabungan dari batasan pengertian tiga kata ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, yang didalamnya dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas.
Model desain penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (Hermawan, 2007, hlm. 127) yang terdiri dari empat komponen, yaitu :
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan;
3. Observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa;
4. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
Hubungan keempat komponen tersebut merupakan satu siklus, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
RENCANA
TINDAKAN OBSERVASI
REFLEKSI RENCANA
aa
TINDAKAN
OBSERVASI
Gambar 3.1 : Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Hermawan, 2007, hlm. 128)
Berikut Desain PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 : Desain PTK Dalam Menulis Narasi Melalui Teknik Cerita Berantai
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V BSDN Ujungtebu Kecamatan Curug yang berjumlah 26 orang (terdiri dari 16 orang laki-laki dan 10 orang perempuan)
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalahSekolah Dasar Negeri Ujungtebu yang terletak di Kp. Cikampak Desa Sukajaya Kecamatan Curug Kota Serang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan alasan dan tujuan tertentu.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena peneliti sebagai manusia dengan segala panca inderanya dapat menghadapi situasi atau keadaan yang berubah-ubah dan tidak menentu seperti halnya di kelas atau di lapangan.
Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm.307) mengemukakan bahwa :
Peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
Dalam penelitian ini instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, dikembangkan instrumen lain untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai penunjang kebenaran data. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui observasi & Tes sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi merupakan sebuah pengamatan dengan indra penglihatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan Teknik Cerita Berantai. Maka berikut lembar pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Dengan Menggunakan Teknik Cerita Berantai
No Aspek / Indikator yang diamati
Aplikasi
Ya Tidak
1. Kegiatan Awal
Mengecek kehadiran siswa
Mengkondisikan kelas agar siap belajar dengan baik
Melakukan apersepsi di awal pembelajaran tentang cerita pengalaman siswa
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegiatan Inti
Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (minimal 3 orang dan maksimal 5 orang dari tiap anggota kelompoknya)
Membimbing siswa bercerita dengan menggunakan teknik cerita berantai Menuliskan cerita dari siswa terakhir di
papan tulis
Membandingkan hasil cerita yang dituliskandi papan tulis dengan teks asli cerita dalam kertas
Mengajak siswa untuk membacakan
karangan yang telah dibuatnya di depan kelas 3. Kegiatan Akhir
Melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil tulisan siswa
Melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman
Memberikan penguatan dan penyimpulan
Ket :
Indikator yang terlaksana ditandai dengan (√) pada kolom (Ya)
Indikator yang tidak terlaksana ditandai dengan (√) pada kolom (Tidak)
Tabel 3.2
No Aspek / Indikator yang diamati
Aplikasi
Ya Tidak
1. Menceritakan sekilas pengalaman ketika hendak pergi ke sekolah.
2. Bertanya jawab tentang cerita pendek yang telah diceritakan temannya.
3. Menceritakan suatu cerita pendek sesuai tulisan dalam kertas dengan cerita berantai
4. Menyimak kelompok yang sedang melakukan cerita berantai
5. Membandingkan hasil cerita yang dituliskandi papan tulis dengan teks asli cerita dalam kertas 6. Menceritakan kembali cerita yang telah disimak
lewat tulisan dan dikembangkan dalam bentuk karangan narasi
7. Membaca hasil karangan yang telah dibuat di depan kelas
8. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Ket :
Indikator yang terlaksana ditandai dengan (√) pada kolom (Ya)
Indikator yang tidak terlaksana ditandai dengan (√) pada kolom (Tidak)
2. Tes
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis atau membuat karangan dalam bentuk narasi dengan memperhatikan kaidah langkah-langkah penulisan karangan narasi. Tes menulis ini membuat siswa peka terhadap apa yang ia simak dan lihat, terampil dalam mengungkapkan ide dan perasaan, serta memunculkan bakat yang terpendam dalam diri siswa. Adapun penilaiannya mengacu pada format dan kriteria penilaian berikut.
Tabel 3.3
Skala Nilai :
Tema
3 = Tepat dan sesuai 2 = Kurang tepat 1 = Tidak tepat
Alur
3 = Jelas
2 = Kurang jelas 1 = Tidak jelas
Penokohan
3 = Watak, fisik dan psikis jelas
2 = Watak jelas, fisik jelas, psikis kurang jelas 1 = Watak fisik dan psikis tidak jelas
Latar
3 = tempat, waktu dan suasana ada dan jelas 2 = 1 latar tidak ada / tidak jelas
1 = 2-3 latar tidak ada / tidak jelas
Sudut Pandang
3 = Jelas dan konsisten 13.
14. 15.
Jumlah
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 = Kurang jelas dan konsisten
1 = Tidak jelas dan tidak konsisten
Ejaan dan Tanda Baca
3 = Tepat dan terdapat sedikit kesalahan
2 = kurang tepat dan terdapat beberapa kesalahan 1 = tidak tepat dan terdapat banyak kesalahan
Susunan Kalimat
3 = Tepat dan benar 2 = Sebagian besar benar
1 = Kurang tepat dan tidak benar
Skor = Jumlah Seluruh Aspek yang dinilai (21) Nilai = Jumlah Skor + 9 x 10 = 100
3
N = �� + 9 � 10 = 100 21 + 9 x 10 = 100 3 3
Nilai Rata-Rata = Jumlah keseluruhan nilai siswa Jumlah Siswa
D. Prosedur Penelitian
alur pokok siklus sebagai berikut : Prencanaan; Tindakan; Pengamatan/Observasi; dan Refleksi.
1. Pra Siklus
a. Observasi
Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi pembelajaran yang di lakukan oleh guru sesuai dengan kondisi sebenarnya. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat atau pemantau atas kegiatan pada proses pembelajaran menulis di kelas V B SDN Ujungtebu Kecamatan Curug.
b. Refleksi
Peneliti bersama guru menganalisis atas kegiatan pembelajaran yang telah diamati, terutama tentang kekurangan atau permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Setelah itu bersama-sama mencari solusi atau tindakan pemecahan masalah kemudian merumuskan perencanaan pembelajaran menulis pada tahap siklus.
2. Siklus I
Penerapan pembelajaran pada siklus I ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SDN Ujungtebu Kecamatan Curug dengan menerapkan teknik cerita berantai dalam pembelajaran menulis narasi . Langkah-langkah pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
Pada kegiatan ini peneliti dan guru merencanakan tindakan dengan melihat pada kegiatan yang dilakukan pada tahap pra siklus, yaitu :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang menulis narasi dengan menggunakan teknik cerita berantai.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Membuat soal tes siklus I yang terdiri dari soal uraian bebas berisi tentang tugas membuat karangan narasi dari cerita yang telah disimak
4) Membuat lembar observasi tentang kegiatan siswa dan guru untuk mengetahui kondisi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
5) Membuat lembar format penilaian menulis karangan narasi b. Tindakan
Pada kegiatan ini guru melaksanakan tindakan sesuai pada tahap perencanaan siklus. Diawali dengan kegiatan pendahuluan (mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan keadaan kelas, dan memotivasi siswa sebelum belajar). Kemudian melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa tentang pengalaman menarik yang siswa alami sebelum berangkat ke sekolah, dan meminta beberapa siswa untuk menceritakannya di depan kelas. Kemudian siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing terdiri dari 3-5 siswa dalam setiap kelompoknya dan diberi LKS yang berisi tugas unjuk kerja atau melakukan cerita berantai secara berkelompok.
Dalam kegiatan inti guru menerapkan teknik cerita berantai sesuai dengan langkah-langkahnya untuk mengaktifkan belajar siswa dalam menyimak dan berbicara, yang diperagakan oleh beberapa siswa kemudian setelahnya siswa menceritakan atau menulis kembali cerita yang disimak dalam bentuk tulisan/karangan narasi. berikut skenario pembelajarannya :
1) Sebelumnya guru telah menyiapkan suatu cerita yang dituliskan dalam sehelai kertas, (berisikan kurang lebih tiga sampai lima kalimat) yang ada dalam Lembar Kerja Siswa yang diberikan kepada masing-masing kelompok
3) Cerita itu kemudian dibacaoleh siswa pertama dan diceritakan cerita tersebuttanpa melihat tekskepada siswa kedua.
4) Siswa kedua menceritakan cerita itu kepada siswa ketiga.
5) Siswa ketiga menceritakan kembali cerita itu kepada siswa pertama.Sewaktu siswa ketiga bercerita suaranya direkam atau hasil yang ia ceritakan ditulis di papan tulis oleh guru.
6) Guru dan siswa bersama-sama membandingkan hasil rekaman atau tulisandi papan tulis dengan teks asli cerita.
Pada kegiatan akhir Siswa diberi tugas untuk menceritakan kembali cerita yang telah disimak dan dibicarakan lewat tulisan dan dikembangkan dalam bentuk karangan narasi. kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi pembelajaran.
c. Observasi /Pengamatan
Dalam penelitian ini yang menjadi bahan pengamatan adalah aktivitas siswa dan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran menulis dengan diterapkannya teknik cerita berantai dengan melakukan pencatatan terhadap segala aktivitas di dalam kelas. Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas sebagai mitra juga sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik cerita berantai yang dilakukan oleh peneliti sebagai model.
d. Refleksi
Peneliti dan guru melakukan diskusi untuk mengkaji dan mengevaluasi kelemahan atau kekuatan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran menulis melalui teknik cerita berantai selama siklus I berlangsung. Kemudian hasil analisis tersebut dijadikan untuk bahan pertimbangan dalam perencanaan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sikus II ini dilakukan jika pada siklus I kemampuan menulis siswa belum begitu meningkat dan terdapat banyak kekurangan dan kelemahan pada tahap pelaksanaan tindakannya, Penerapan pembelajaran pada siklus II sama halnya dengan penerapan siklus I yang didalamnya terdapat alur perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. hanya saja ketika tindakan dilakukan teknik lebih diperdalam dengan cerita berantai secara berkelompok tetapi tiap siswa dari kelompoknya menceritakan penggalan-penggalan cerita masing-masing yang akhirnya akan disimpulkan dalam satu cerita seutuhnya oleh siswa lain yang menjadi penyimak cerita tersebut.
4. Siklus III
Sikus III ini dilakukan jika pada siklus II masih terdapat kekurangan atau kelemahan dalam pelaksanaanya dan kemampuan menulis siswa masih belum meningkat, atau dilakukan untuk mendapatkan data hasil meningkatnya kemampuan menulis narasi siswa atas penerapan teknik cerita berantai dalam pembelajaran. Pembelajaran pada siklus III tidak jauh berbeda dengan penerapan pembelajaran pada siklus I dan II, tetapi teknik lebih diperdalam dengan cerita berantai secara berkelompok dengan menggunakan media ilustrasi atau gambar untuk mempermudah jalan cerita yang disesuaikan oleh masing–masing kelompok.
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Berikut penjelasannya.
1. Observasi
berkaitan dengan data penelitian yang didalamnya termasuk aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang dipandang perlu. (Goetz dan LeCompte dalam Hermawan dkk. 2007, hlm. 161).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur atau terbuka dengan guru kelas dan beberapa siswa untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis, sekaligus mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan perbaikan.
3. Tes
Tes merupakan alat untuk mengukur atau mengevaluasi kemampuan siswa baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan sebelum dan sesudah diberikan tindakan.
4. Analisis Dokumentasi
Teknik analisis dokumen ini dilakukan jika pembelajaran sudah menghasilkan dokumen berupa rekapan nilai siswa yang berguna untuk mendapatkan dan melengkapi data yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis narasi.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data dilakukan sejak data diperoleh dari hasil observasi. Adapun beberapa teknik analisisnya sebagai berikut.
1. Mengelompokkan data dari masing-masing siklus (lembar observasi kegiatan guru dan siswa ketika pembelajaran, catatan lapangan, hasil wawancara kepada siswa, dan rekapan nilai hasil tes).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang
telahdilakukansebanyakduasiklusmakadapatdisimpulkanbahwa :
Penerapanteknikceritaberantaidalammenulisnarasi yang diterapkanpadasiswakelas VB SDN UjungtebuKecamatanCurug Kota Serangdiperolehdarianalisishasilobservasi,
catatanlapangandandidukungdengananalisishasilbelajarsiswapadaduasiklustindaka n yang dilakukan. Hasilpenelitianinimengacupadarumusanmasalah yang
telahditetapkan, dantujuan yang diharapkan.
Sedangkanpembahasannyamerupakankajianterhadaptemuan – temuanpeneliti di lapanganselamapenelitianberlangsung.
Jawabanatasrumusanmasalah yang
pertamayaituteknikceritaberantaidapatditerapkandenganmelatihsiswaberbicara/ber ceritasecaraberantaiatauberurutandarisatusiswakepadasiswatemankelompoknya, siswalainnyadilatihuntukmenyimakcerita yang disampaikanolehteman yang bercerita, kemudiansiswadilatihuntukmenuangkan ide gagasanceritasecaratertulisdenganbentukkarangannarasidarihasilmenyimaknya.
Mengacupadarumusanmasalah yang kedua, penelitian yang dilakukansebanyakduasiklusinidapatmengatasikesulitansiswadalampenggunaaneja
andanmenentukan ide gagasandalamisikarangan yang
berpengaruhpadameningkatnyakemampuanmenulisnarasisiswamelaluiteknikcerita berantai yang diterapkandalampembelajaran di kelas. Siswamenjadisemangatdantermotivasidalambelajar,
terlatihuntukaktifberbicaradanmenyimaksertamenuangkan ide
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukanselamapembelajarandanhasilbelajardarisebelumdilakukannyatindakan yang memperlihatkankemampuanawalsiswamasihkurangdalamkegiatanberbicara,
menyimakdanmenuangkan ide
gagasankedalamtulisanberbentukkarangansertahasilbelajardibawahKriteriaKetunt asan Minimal (KKM) padapelajaran Bahasa Indonesia
hinggasetelahdilakukannyatindakan yang
menunjukankemampuansiswameningkatmenjadilebihaktifsertaterampilberbicara, menyimakdanmenuangkan ide gagasandalammenulisnarasi. Sehinggahasilbelajardarikemampuanmenuliskarangannarasi pun meningkat. Guru pun menjaditermotivasidalammenggunakandanmengaplikasikanteknik-teknikpengajarandalamstrategimengajarnya.
B. Saran
Dalamrangkameningkatkankemampuansiswadalammenulisnarasipadapembela jaran Bahasa Indonesia, makapenelitimenyampaikan saran kepadabeberapapihaksebagaiberikut : ukmencapaitujuanpembelajaran yang diharapkan. Dalampelajaran Bahasa Indonesia terutamadalammenuliskarangannarasi, hendaknya guru
menggunakanmetodeatauteknikpengajaran yang
dapatmengatasikesulitansiswadanmengurangisertamenghindarikegiatanpe
mbelajaran yang samasepertibiasa yang
dapatmembuatsiswamerasabosanataujenuh. Sebaiknya guru
membuatsiswaaktifdansenangdalambelajarnya,
salahsatunyadenganmenggunakanteknikceritaberantai. 2. Siswa
Kepada para siswa agar
selaluaktifdalampembelajarankhususnyadalampembelajaran Bahasa Indonesia, hendaknyamelatihkemampuannyadalamberbicara, menyimak,
danmenuangkan ide
gagasannyamelaluimenulisdalambentukkarangannarasi.bagisiswa yang sudahmampuharuslebihmeningkatkankemampuannya agar lebihterlatihdanberbakatkhususnyadalamkemampuanmenulis.
3. Para Peneliti
Kepada para penelitilainnya, agar
lebihmendalamidanmemahamipermasalahan yang
ditelitisehinggamenghasilkansolusiataupemecahanmasalah yang tepatatausesuaidenganjenispermasalahannya.Penelitianinidapatdijadikanba hanacuandalampenelitianselanjutnyauntukmenentukanfaktor-faktor yang dapatmendukungdalampeningkatankemampuansiswadalammenulis.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyani, I.& Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Press
Filyamma, J. (2012). Pengetahuan Umum dan Sastra. [Online] Tersedia di : http://www.blogspot.com/2012//Filyamma.htm. Diakses 31 Mei 2014 Hermawan, R., Mujono., & Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan
Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Keraf, G. (2003). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kurniawan, K. (2011). Belajar dan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bandung: Bangkit Citra Persada.
Resmini, N. &Hartati, T. (2006). Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.
Resmini, N., Churiah, Y., & Sundari, N. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press.
Safitri, A. (2013). Implementasi Teknik Cerita Berantai Dalam Peningkatan
Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Kragilan 3 Kec.Kragilan Kab. Serang. (Skripsi). PGSD, UPI Kampus Serang, Serang.
Setiawan, E. (2012-2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online] Tersedia di : http://kbbi.web.id./cerita/2012-2014//Setiawan.htm. Diakses 31 Mei 2014
Subana, M. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alphabet.
Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam
Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press.
Tarigan, D. (1990). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.