• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAKSIAL UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU): PADA TANAH MARINE CLAY KALIMANTAN BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAKSIAL UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU): PADA TANAH MARINE CLAY KALIMANTAN BARAT."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN

KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAKSIAL

UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU) PADA TANAH MARINE CLAY

KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil

Oleh

ABDUL AZIZ AMIRULLAH

0705898

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN

KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAXIAL

UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU) PADA TANAH MARINE CLAY

KALIMANTAN BARAT

Oleh

Abdul Aziz Amirullah

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Abdul Aziz Amirullah

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ABDUL AZIZ AMIRULLAH

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN

KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAXIAL

UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU) PADA TANAH MARINE CLAY

KALIMANTAN BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. H. WahyuWibowo, MT. NIP 196404241991011001

Pembimbing II

HerwanDermawan, ST., MT. NIP 198001282008121001

Mengetahui,

KetuaJurusanPendidikanTeknikSipil

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. NIP 196409101991011002

KetuaProgram StudiTeknikSipil

(4)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Rumusan dan Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Index Properties dan Klasifikasi Tanah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Definisi Dasar dan Hubungan Antar Fase... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Ukuran Butir dan Distribusi Ukuran Butir ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Konsistensi dan Plastisitas ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Triaxial Unconsolidated Undrained (UU) .. Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Pengambilan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Pengujian Index Properties ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1. Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air ... Error! Bookmark not defined.

(5)

vii

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.3. Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air ... Error! Bookmark not defined.

3.3.4. Pengujian Batas-Batas Atterberg ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Pengujian Engineering Properties ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1. Pengujian Triaxial UU ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Uji Penelitian Laboratorium ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Identifikasi dan Klasifikasi Tanah In Situ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Identifikasi dan Klasifikasi Tanah Berdasarkan Uji Laboratorium Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Pengujian Index Properties ... Error! Bookmark not defined. a. Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air ... Error! Bookmark not defined.

b. Pengujian Berat Jenis Tanah ... Error! Bookmark not defined. c. Pengujian Distribusi Butiran (Hidrometer) ... Error! Bookmark not defined.

d. Pengujian Atterberg Limits dan Pengklasifikasian Tanah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4. Pengujian Engineering Properties... Error! Bookmark not defined. a. Pengujian Triaxial UU ... Error! Bookmark not defined. b. Pengujian Triaxial UU (Dengan Penjenuhan) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Resume Hasil Pengujian ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Hasil Uji Penelitian Laboratorium ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Pembahasan Hasil Uji Penelitian Laboratorium ...Error! Bookmark not defined.

a. Pembahasan Hasil Pengujian Index Properties . Error! Bookmark not defined.

b. Pembahasan Hasil Pengujian Triaxial UU ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Nilai Tipikal Berat Isi Tanah ... Error! Bookmark not defined. Tabel II. 2 Nilai Tipikal Angka Pori (e)... Error! Bookmark not defined. Tabel II. 3 Nilai Tipikal Porositas (n) ... Error! Bookmark not defined. Tabel II. 4 Nilai Tipikal Angka Pori, Kadar Air, Berat Isi Kering ... Error! Bookmark not defined.

Tabel II. 5 Hubungan Antara Ukuran Butir dan Sifatnya .... Error! Bookmark not defined.

Tabel III. 1 Faktor Koreksi Berat Jenis ... Error! Bookmark not defined. Tabel III. 2 Propertis Air Distilasi dan Faktor Koreksi Berat Jenis ... Error! Bookmark not defined.

Tabel III. 3 Nilai K untuk Bermacam-macam Berat Jenis pada Temperatur

Tertentu ... Error! Bookmark not defined. Tabel III. 4 Nilai L untuk Tiap Nilai Pembacaan Hidrometer ....Error! Bookmark not defined.

Tabel IV. 1 Hasil Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air Error! Bookmark not defined.

Tabel IV. 2 Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah ... Error! Bookmark not defined. Tabel IV. 3 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel IV. 4 Hasil Pengujian Batas Cair (Liquid Limits) ... Error! Bookmark not defined.

(7)

ix

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel IV. 6 Resume Pengujian Atterberg Limits ... Error! Bookmark not defined. Tabel IV. 7 Resume Hasil Pengujian ... Error! Bookmark not defined. Tabel IV. 8 Resume Hasil Pengujian (Lanjutan) ... Error! Bookmark not defined. Tabel IV. 9 Hasil Pengujian Distribusi Ukuran Butir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel IV. 10 Resume Pengujian AtterbergLimits .. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Komposisi Massa Tanah : (S) Partikel Padat ; (A) Udara ; (W) Air ... Error! Bookmark not defined. Gambar II. 2 Hubungan Volume dan Massa dalam Diagram Tiga Fase ... Error! Bookmark not defined.

Gambar II. 3 Klasifikasi Distribusi Ukuran Butir Menurut Beberapa Standar

... Error! Bookmark not defined. Gambar II. 4 Skema Hubungan Kadar Air, Volume, dan Konsistensi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar II. 5 Kondisi Sampel Saat Pengujian Triaxial UU . Error! Bookmark not defined.

Gambar II. 6 Grafik Lingkaran Keruntuhan Mohr Triaxial UU : (a). Lempung 100% Tersaturasi; (b). Lempung Tersaturasi Sebagian. ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar III. 2 Diagram Alir Penelitian (Lanjutan) Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 1 Sampel Tanah yang Digunakan (Soft Clay/Marine Clay) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 2 Grafik Distribusi Ukuran Butir ... Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 3 Grafik Batas Cair (Flow Curve) ... Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 4 Grafik Cassagrande Plasticity Chart (USCS) ...Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 5 Grafik Stress vs Strain Triaxial UU Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 6 Grafik Keruntuhan Mohr (Sr = 92 %) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 7 Grafik Stress vs Strain Triaxial UU (Sr = 95 %) .Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 8 Grafik Keruntuhan Mohr (Sr = 95 %) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 9 Grafik Stress vs Strain Triaxial UU (Sr = 98 %) .Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 10 Grafik Keruntuhan Mohr (Sr = 98 %) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 11 Grafik Stress vs Strain Triaxial UU (Sr = 100 %)... Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 12 Grafik Keruntuhan Mohr (100 %) Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 13 Pengaruh Kadar Air Terhadap Konsistensi Tanah Berikut

Pengaruhnya Terhadap Stress-Strain ... Error! Bookmark not defined. Gambar IV. 14 Grafik Cassagrande Plasticity Chart (USCS) ...Error! Bookmark not defined.

Gambar IV. 15 Grafik Keruntuhan Mohr Pada Setiap Saturasi yang Berbeda

(9)

i

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAXIAL UNCONSOLIDTED

UNDRAINED (UU) PADA TANAH MARINE CLAY KALIMANTAN BARAT

Oleh

Abdul Aziz Amirullah (0705898)

ABSTRAK

Pada umumnya pengujian TriaxialUnconsolidated Undrained (UU) hanya melalui tahapan penggeseran undrained saja tanpa melalui tahap penjenuhan

(saturation). Tahap penjenuhan ini dimaksudkan untuk melengkapi tahapan dari

pengujian Triaxial UU karena pada ASTM D2850 mengenai prosedur pengujian

Triaxial UU tidak ada pernyataan yang melarang untuk dilakukannya tahap

penjenuhan dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kejenuhan terhadap nilai kuat geser undrained. Tanah yang dijadikan sample uji yaitu tanah Marine Clay Kalimantan Barat, proses penjenuhan diberikan secara bertahap agar dapat diketahui pengaruh nilai kuat geser pada tiap range kejenuhannya. Penjenuhan dilakukan sebesar 3% dimulai dari kejenuhan naturalnya sekitar 92% kemudian ditingkatkan menjadi 95%, 98%, dan 100%.

Hasil dari pengujian menunjukan bahwa dengan penambahan kejenuhan terjadi peningkatan nilai kuat geser. Nilai kohesi (cu) meningkat dari 0.12 kg/cm2 menjadi 0.19 kg/cm2pada kejenuhan 95% kemudian meningkat menjadi 0.22 kg/cm2pada kejenuhan 98% dan akhirnya meningkat menjadi 0.25 pada kejenuhan 100%. Kemudian untuk nilai sudut geser dalam (ϕ) terjadi penurunan, dimana nilai awal sudut geser dalam sebesar 1.78o menurun hingga menjadi 0o pada kejenuhan 100%.

(10)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF DEGREE SATURATION TOWARDS SOIL SHEAR STRENGTH TEST BY THE USE OF TRIAXIAL UNCONSOLIDATED UNDRAINED (UU) METHOD ON WEST BORNEO MARINE CLAY SOIL

By

Abdul Aziz Amirullah (0705898)

ABSTRACT

Mostly, Triaxial Unconsolidated Undrained (UU) test only applied undrained shear stage without applied saturation stage at first. A purposes of saturation stage is for completing Triaxial UU stage because in ASTM D2850, it does’nt have a statement about forbiden of saturation stage and then to find how far an influence of saturation towards a value of undrained shear strength. Marine clay from West Borneo is a sample that is used for this experiment, saturating process is given by several range in order to find an influence of saturation. A saturation is given by 3% range, start from a natural state 92 % and then raised to 95%, 98%, and finally 100%.

A result from this experiment show that a value of undrained shear strength is increase from it natural state. Cohesion (cu) value increase from 0.12

kg/cm2 to 0.19 kg/cm2 in 95% saturation and then increase to 0.22 kg/cm2 in 98%

and finally at 100% saturation a value of cohesion increase to 0.25 kg/cm2. And

then for angle of internal friction (ϕ) value, it decrease from 1.78o at natural state

to 0o at 100% saturation.

(11)

1 Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Triaxial adalah salah satu metode pengujian yang bertujuan untuk mencari

engineering properties tanah yang terdiri dari parameter c (kohesi) dan ϕ (sudut

geser dalam). Dalam pelaksanaan nya, Triaxial sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu :

TriaxialUnconsolidated-Undrained (UU)

Triaxial Consolidated-Undrained (CU)

TriaxialConsolidated-Drained (CD)

Pada TriaxialCU dan CD yang mengacu pada standar pengujian ASTM D4767 dan ASTM D7181, sampel uji yang digunakan harus melalui tiga tahap pengujian yaitu :

 Tahap Penjenuhan (Saturation Stage)

 Tahap Konsolidasi (Consolidation Stage), dan

 Tahap Penggeseran (Shear Stage)

Perbedaan CU dan CD itu sendiri terletak pada kondisi penggeseran nya, yaitu

geser Undrained pada CU dan geser Drained pada CD. Kemudian untuk Triaxial UU yang mengacu pada standar pengujian ASTM D2850, sampel uji yang digunakan hanya melalui tahap penggeseran saja (Shear Stage) pada kondisi

Undrained tanpa melalui tahap konsolidasi (Consolidation Stage), sehingga diberi

nama Unconsolidated Undrained.

Yang menarik perhatian pada Triaxial UU ini adalah pada ASTM D2850, tidak disebutkan bahwa sampel tidak boleh melalui tahap penjenuhan (Saturation

Stage). Sebenarnya penjenuhan ini diperlukan sebagai syarat untuk konsolidasi

(12)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100%. Bagaimana jika pada Triaxial UU dilakukan penjenuhan ? Seberapa jauh pengaruhnya ?.

Selain itu di daerah Kalimantan Barat terdapat konstruksi pipa di dasar laut dimana parameter UU tersaturasi diperlukan untuk perencanaan nya. Kemudian lab tanah pada umumnya melakukan uji Triaxial UU tanpa ada penjenuhan sehingga sulit untuk mencari tahu perbedaan hasil pengujiannya. Itulah yang menjadi alasan dasar akan dilakukannya penelitian terhadap Triaxial UU. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan berjudul :

“PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP PENGUJIAN KUAT GESER TANAH DENGAN METODE TRIAXIAL UNCONSOLIDTED UNDRAINED (UU) PADA TANAH MARINE CLAYKALIMANTAN BARAT”.

1.2.Identifikasi Masalah

Setelah meninjau dan memahami ASTM D2850-3a, penulis dapat menyimpulkan beberapa masalah yang dapat diangkat ke permukaan, diantaranya 1. Terdapat ketidakpastian perihal boleh atau tidaknya dilakukannya penjenuhan pada Triaxial UU, karena pada ASTM D2850 tidak disebutkan bahwa pengujian dilarang menerapkan tahap penjenuhan (Saturation Stage).

2. Terdapat pernyataan yang kontradiktif pada ASTM D2850-03a (2007, hlm.2) butir 4.3 dan 4.4 yang menyatakan bahwa :

4.3 If the test specimens are partially saturated or compacted specimens, where the degree of saturation is less than 100 %, consolidation may occur when

the confining pressure is applied and during shear, even though drainage is not

permitted.

4.4 The unconsolidated undrained triaxial strength is applicable to

(13)

3

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Labarotarorium tanah yang ada pada umumnya melakukan uji Triaxial UU tanpa melalui tahap penjenuhan, sehingga sulit untuk mencari tahu perbedaan nilai parameter kuat geser yang muncul akibat perbedaan prilaku pengujian.

1.3.Rumusan dan Batasan Masalah

Setelah menginventarisasi masalah-masalah yang ada dalam Triaxial UU, rumusan masalah yang dapat diambil diantaranya adalah :

1. Bagaimana efek dari penjenuhan sampel yang tidak melalui tahap konsolidasi terhadap parameter kuat geser undrained ?

2. Seberapa jauh perbedaan dari nilai parameter kuat geser undrained yang didapat ?

Kemudian, agar penelitian yang akan dilakukan tidak melenceng jauh dari permasalahan yang akan diteliti, maka penulis menentukan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Sampel uji yang digunakan yaitu Marine Clay dari Kalimantan Barat. 2. Sampel uji merupakan undisturbsample.

3. Sampel uji diberi perlakuan sebagai berikut : a. Sampel diuji dengan konsdisi naturalnya.

b. Sampel diuji setelah melalui tahap penjenuhan (Saturation Stage). 4. Sampel dijenuhkan hingga 100 % jenuh air.

5. Tidak dilakukan kondsolidasi setelah penjenuhan.

6. Pengujian Triaxial menggunakan kondisi Unconsolidated Undrained (UU).

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu :

(14)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengevaluasi hasil dari pengujian Triaxial UU dengan kondisi pengujian yang berbeda.

3. Memberikan rekomendasi pada laboratorium tanah, khusunya laboratorium tanah Universitas Pendidikan Indonesia.

1.5.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan ini, adalah :

1. Dari segi teori, memberikan masukan apakah Triaxial UU sebaiknya dijenuhkan atau tidak.

2. Dari segi kebijakan dan praktik, memberikan pedoman dan panduan dalam pengujian Triaxial UU.

3. Dari segi sosial, memberikan pandangan baru terhadap pengujian Triaxial UU dengan perlakuan yang tidak lazim dilakukan.

1.6.Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini mencakup segala hal yang menjadi dasar yangberhubungan dengan tema penelitian, penentuan langkah dan metode penganalisaan yang diambil dari beberapa pustaka untuk melihat perbandingan tujuan, metode dan hasil analisa yang ada.

BAB III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode/ langkah-langkah yang akan dilakukan selama penelitian.

(15)

5

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ini berisi data-data awal, hasil analisa dari eksperimen yang telah dilakukan dan selanjutnya dibahas secara rinci untuk memudahkan penarikan kesimpulan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

(16)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Metode dan Lokasi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode berbasis eksperimen laboratorium. Laboratorium yang digunakan untuk penelitian adalah Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, jalan Dr. Setiabudi No. 27 Bandung 40154 Telp. 2013163. Serta Laboratorium Tanah milik PT. Teratama PGU yang bertempat di Jl. Pinang Mas 2 F-5 Komplek Pilar Mas , Cimahi. Pemaparan hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan metode analisis data dilakukan berdasarkan standar pengujian laboratorium.

3.2.Pengambilan Sampel

(17)

22

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.Alur Penelitian

MULAI

 PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK

PENGUJIAN

 PERSIAPAN DAN PENGECEKAN ALAT

PENGUJIAN

PENGUJIAN INDEX PROPERTIES

 PENGUJIAN BERAT ISI DAN KADAR AIR

 PENGUJIAN BERAT JENIS

 PENGUJIAN HIDROMETER

 PENGUJIAN ATTERBERG

PERSIAPAN PENGUJIAN TRIAXIAL UU

 PENGECEKAN KELAYAKAN ALAT

 PEMBUATAN SAMPEL UJI

(18)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

24

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DATA PENGUJIAN

ANALISIS DATA PENGUJIAN

LAPORAN PENGUJIAN

A

SELESAI PENGUJIAN TRIAXIAL UU (Dengan Sample Undisturb)

(20)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar III. 2Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)

3.4.Prosedur Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti akan melakukan penelitian terhadap metode Triaxial UU yang ditambahkan tahap penjenuhan dan kemudian diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap parameter kuat geser

undrained. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah Marine Clay pada kondisi

undisturbed. Sampel uji didapat dari PT. Teratama PGU, perusahaan yang

bergerak dalam bidang geoteknik.

Untuk pengujian laboratorium, peneliti menggunakan laboratorium Mekanika Tanah Jurursan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia. Pengujian yang akan dilakukan meliputi pengujian index properties dan

engineering properties, peneliti menggunakan standar ASTM sebagai acuan

pengujian. Untuk prosedur pengujian yang akan dilaksanakan dijelaskan pada subbab di bawah ini.

3.5.Pengujian Index Properties

Pengujian index properties bertujuan untuk mengetahui sifat fisis sebuah massa tanah. Pengujian ini meliputi pengujian kadar air (water content), pengujian berat isi tanah (soil density), pengujian berat jenis (specific gravity), pengujian distribusi butiran (grain size), dan pengujian batas-batas Atterberg (Atterberg

Limits). Prosedur pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :

3.3.1. Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air a) Lingkup Pengujian

Percobaan ini dilakukan untuk mengukur berat isi dengan menggunakan uji ring gamma dan kadar air alami tanah. Besaran-besaran lain yang dapat diturunkan adalah angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan (Sr)

(21)

26

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maksud percobaan ini adalah untuk mengukur sifat-sifat fisis tanah. Tujuan dari uji ini adalah sebagai bagian dari klasifikasi tanah.

c) Standar Pengujian

Standar yang digunakan adalah standar ASTM C-29 dan ASTM D-2216

d) Peralatan

Alat-alat yang digunakan terdiri dari : 1. Silinder ring

2. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram 3. Oven

4. Desikator

5. Sample Extruder

6. Stickmaat (jangka sorong) 7. Pisau

8. Kontainer

e) Prosedur Pengujian Berat Isi Tanah

1. Silinder ring dibersihkan, kemudian dengan stickmaat diukur diameter (d), tinggi (t), dan beratnya ditimbang.

2. Silinder ring ditekan masuk ke dalam tanah dan kemudian dengan alat dongkrak silinder dikeluarkan, potong dengan pisau, kemudian tanah di sekitar ring dibersihkan dan permukaan tanah diratakan. 3. Ring + contoh tanah ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam

oven selama 24 jam dengan suhu 105° C.

4. Sesudah itu, contoh tanah yang sudah kering dimasukkan ke dalam desikator ± I jam.

(22)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Siapkan 3 wadah kontainer, beri nama dan timbang beratnya masing-masing

2. Masukkan contoh tanah kedalam masing-masing wadah kontainer tadi, timbang, dan kemudian masukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105° C.

3. Sesudah itu, contoh tanah yang sudah kering dimasukkan ke dalam desikator ± 1 jam.

4. Contoh tanah yang sudah dingin ditimbang, didapat berat kering. g) Perhitungan Hasil Pengujian

1. Berat Isi Tanah

� = 2− 1

Dimana :

γ = Berat isi tanah (gr/cm3) W2 = Berat tanah + ring (gr) W1 = Berat ring (gr)

V = Volume ring (cm3) 2. Kadar Air

= = 2− 1 − 100%

Dimana :

w = Kadar air (%)

W2 = Berat tanah + ring atau cawan (gr) W1 = Berat ring atau cawan (gr)

Ws = Berat tanah kering (gr) 3. Derajat Kejenuhan

(23)

28

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= − 4. Angka Pori dan Porositas

(24)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2. Pengujian Berat Jenis a) Lingkup Pengujian

Percobaan ini mencakup penentuan berat jenis (specific gravity) tanah dengan menggunakan botol Erlenmeyer. Tanah yang diuji harus lolos saringan No. 4. Bila nilai berat jenis dan uji ini hendak digunakan dalam perhitungan untuk uji hydrometer, maka tanah harus lolos saringan # 200 (diameter = 0.074 mm).

b) Maksud dan Tujuan

Berat jenis tanah digunakan pada hubungan fungsional antara fase

udara, air, dan butiran dalam tanah dan oleh karenanya diperlukan untuk perhitungan-perhitungan parameter indeks tanah (index properties).

c) Standar Pengujian

Standar yang digunakan adalah standar ASTM D-854-02 d) Peralatan

Alat-alat yang digunakan terdiri dari : 1. Botol erlenmeyer

2. Aquades

3. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram 4. Termometer

(25)

30

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

batas kalibrasi bisa ditandai sendiri pada bagian leher botol Erlenmeyer seperti gambar diatas.

2. Keringkan bagian luar Erlenmeyer dan juga di daerah leher botol. 3. Erlenmeyer yang berisi aquades ditimbang dan diukur suhunya.

Harus diperhatikan bahwa suhu di dalam botol harus merata. 4. Erlenmeyer dan aquades tadi dipanaskan di atas kompor sampai

suhunya naik 5 - 10° C. Maka air akan naik melewati batas kalibrasi. Kelebihan air diambil dengan pipet volume, kemudian ditimbang.

5. Dalam melakukan pengukuran suhu, air aquades dalam botol harus kita aduk dengan batang pengaduk agar suhunya merata.

6. Dengan cara di atas, suhunya dinaikkan lagi 5 - 10° C, kelebihan air diambil, ditimbang lagi. Proses ini dilakukan terus sampai

suhunya ± 60°.

7. Hasil yang didapat digambarkan dalam suatu grafik dengan temperatur sebagai absis (sumbu X), berat Erlenmeyer + aquades sebagai ordinat (sumbu Y).

f) Prosedur Pengujian Berat Jenis Tanah

1. Ambil contoh tanah seberat ± 60 g. Contoh tanah dicampur dengan aquades di dalam suatu cawan sehingga menyerupai bubur yang homogen.

2. Adonan tanah ini kita masukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan aquades.

3. Erlenmeyer yang berisi contoh larutan tanah ini dipanaskan di atas kompor listrik selama ± 10 menit supaya gelembung udaranya keluar.

(26)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Jika suhunya kurang dari 45° C, Erlenmeyer dipanaskan sampai 45 - 50° C. Muka air akan melewati batas kalibrasi lagi, kelebihan air diambil dengan pipet. Sebelum pengukuran suhu, selalu diaduk supaya suhunya merata.

6. Erlenmeyer direndam dalam suatu dish yang berisi air agar suhunya turun.

7. Aduk kembali agar temperaturnya merata. Setelah mencapai suhu 35° C, Erlenmeyer dikeluarkan dari dish, bagian luar botong Erlenmeyer dikeringkan kembali. Di sini permukaan air turun (dari

batas kalibrasi) maka perlu ditambahkan aquades sampai batas kalibrasi, kemudian ditimbang. (jika ingin mempercepat prose penurunan suhu, bisa menggunakan Es).

8. Suhu diturunkan lagi hingga mencapai 25° C dengan cara yang

sama, lalu Erlenmeyer dikeluarkan, bagian luar dikeringkan, ditambah air hingga batas kalibrasi dan ditimbang.

9. Sebelum larutan tanah dituang kedalam dish, timbang terlebih dahulu berat dish, kemudian baru tuangkan larutan tanah kedalam dish. Tidak boleh ada tanah yang tersisa dalam Erlenmeyer, jika perlu bilas dengan aquades hingga bersih.

g) Perhitungan Hasil Pengujian

� = − �

(27)

32

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

(28)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel III. 1Faktor Koreksi Berat Jenis

C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

(29)

34

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.3. Pengujian Berat Isi Tanah dan Kadar Air a) Lingkup Pengujian

Metode ini mencakup penentuan dari distribusi ukuran butir tanah yang lolos saringan No. 200

b) Maksud dan Tujuan

Analisis hidrometer adalah metode untuk menghitung distribusi ukuran butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah dalam air, kadang disebut juga uji sedimentasi. Analisis hidrometer ini bertujuan untuk mengetahui pembagian ukuran butir tanah yang berbutir halus.

c) Standar Pengujian

Standar yang digunakan adalah standar ASTM D-422-63 d) Peralatan

Alat-alat yang digunakan terdiri dari :

1. Satu buah hidrometer tipe ASTM - 152 H 2. Dua buah tabung gelas dengan volume 1000 cc 3. Stopwatch

4. Mixer dan mangkoknya

5. Air gelas (defloculating agent atau dispersing agent), digunakan dengan maksud mencegah penggumpalan butir-butir tanah dalam larutan.

6. Timbangan dengan ketelitian 0.01 g 7. Termometer

8. Dish 9. Oven 10.Aquades e) Persiapan Uji

1. Siapkan contoh tanah dengan mengayak contoh tanah tersebut

(30)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Contoh tanah yang digunakan 50 gr, diberi air dan larutan tanah dicampur dengan dispersing agent berupa sodium hexametaphospate sebanyak 40 gr untuk tiap liter larutan. Air yang digunakan harus aquades. Kemudian diaduk dengan mixer selama 15 menit.

3. Sambil menunggu larutan di mixer, dilakukan koreksi pembacaan hidrometer, yaitu Meniscus Correction dan Zero Correction, dengan cara :

 Isi tabung gelas dengan aquades volumenya 1000 cc.

 Masukkan hidrometer dalam tabung gelas tersebut lalu

dilakukan pembacaan pada ujung permukaan air yang menempel pada pada permukaan hidrometer. Pembacaan ini yang disebut zero correction, dengan ketentuan bila di atas angka 0 (nol) berharga negatif dan bila di bawah angka 0 (nol) berharga positif.

Meniscus correction diperoleh dengan cara pembacaan permukaan air yang mendatar dikurangi dengan zero correction.

f) Prosedur Pengujian Hidrometer

1. Larutan dimasukkan ke dalam satu tabung gelas dan tambah air

hingga volumenya 1000 cc. Tabung gelas yang satu lagi diisi dengan air untuk tempat hidrometer.

2. Tabung yang berisi larutan tanah dikocok selama 30 detik, hidrometer dimasukkan. Pembacaan dilakukan pada menit ke 0, 1, 2, 4 dengan catatan untuk tiap-tiap pembacaan, hidrometer hanya diperkenankan 10 detik dalam larutan, selebihnya hidrometer dimasukkan dalam tabung yang berisi aquades. Temperatur juga diukur pada setelah pembacaan.

(31)

36

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Setelah ini dilanjutkan pembacaan tanpa mengocok, pembacaan dilakukan pada menit ke 8, 16, 30, 45, 90, 210, 1290, 1440. Pada tiap-tiap pembacaan hidrometer diangkat dan diukur temperaturnya.

5. Setelah semua pembacaan selesai, larutan dituang dalam dish yang telah ditimbang beratnya; kemudian dimasukkan dalam oven

selama 24 jam pada temperatur 105 -110C untuk mendapatkan

berat keringnya.

6. Dari percobaan di atas dapat dihitung persen lebih halusnya, dan dengan menggunakan chart dapat dihitung ekuivalennya.

7. Dari hasil perhitungan di atas dapat dibuat grain size distribution curvenya.

g) Perhitungan Hasil Pengujian

% Finer Rc a  Ws 100%

Dimana :

Rc = Koreksi pembacaan hidrometer a = Faktor koreksi berat jenis Ws = Berat tanah kering (gr)

D K L t

Dimana :

(32)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Unit Weight of

Tabel III. 2Propertis Air Distilasi dan Faktor Koreksi Berat Jenis

(33)

38

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel III. 3Nilai K untuk Bermacam-macam Berat Jenis pada Temperatur Tertentu

Temperatur Unit Weight of Soil Solid

(C) 2.50 2.55 2.60 2.65 2.70 2.75 2.80 2.85

16 0.0151 0.0148 0.0146 0.0144 0.0141 0.0139 0.0137 0.0136

17 0.0149 0.0146 0.0144 0.0142 0.0140 0.0138 0.0136 0.0134

18 0.0148 0.0144 0.0142 0.0140 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132

19 0.0145 0.0143 0.0140 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132 0.0131

20 0.0143 0.0141 0.0139 0.0137 0.0134 0.0133 0.0131 0.0129

21 0.0141 0.0139 0.0137 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127

22 0.0140 0.0137 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0128 0.0126

23 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124

24 0.0137 0.0134 0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0125 0.0123

25 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0122

26 0.0131 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0124 0.0122 0.0120

27 0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.0120 0.0119

28 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124 0.0123 0.0121 0.0119 0.0117

29 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0121 0.0120 0.0118 0.0116

(34)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel III. 4Nilai L untuk Tiap Nilai Pembacaan Hidrometer

(35)

40

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 13.0 51 7.9

3.3.4. Pengujian Batas-Batas Atterberg a) Lingkup Pengujian

Percobaan ini mencakup penentuan batas-batas Atterberg yang meliputi Batas Susut, Batas Plastis, dan Batas Cair.

b) Maksud dan Tujuan

Maksud dari Uji Batas - Batas Atterberg adalah untuk menentukan angka-angka konsistensi Atterberg, yaitu :

 Batas Susut/ Shringkage Limit (wS)

 Batas Plastis/ Plastic Limit (wP)

 Batas Cair/ Liquid Limit (wL)

Tujuan uji ini adalah untuk klasifikasi tanah butir halus.

c) Standar Pengujian

Standar yang digunakan adalah standar ASTM D-4318-00 d) Peralatan

Batas Plastis : 1. Pelat kaca

(36)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mangkok porselin 5. Stikmaat/jangka sorong 6. Oven dan desikator Batas Cair :

1. Pelat kaca, dan pisau dempul 2. Timbangan dengan ketelitian 0.01 g 3. Kontainer sebanyak 5 buah

4. Alat Cassagrande dengan pisau pemotongnya 5. Cawan porselin

6. Oven dan desikator 7. Aquades

8. Spatula

e) Prosedur Pengujian Hidrometer

Batas Plastis

1. Masukkan contoh tanah dalam mangkok, diremas-remas sampai lembut, ditambahkan aquades sedikit dan diaduk sampai homogen. 2. Letakkan contoh tanah adukan itu di atas pelat kaca dan

digulung-gulung dengan telapak tangan sampai diameternya kira-kira 1/8 inch (3 mm). Akan dijumpai 3 keadaan :

gulungan terlalu basah sehingga dengan diameter 1/8 inch tanah

belum retak.

 gulungan terlalu kering sehingga sewaktu diameter belum

mencapai 1/8 inch, gulungan tanah sudah mulai retak.

 gulungan dengan kadar air tepat, yaitu gulungan mulai retak

sewaktu mencapai diameter 1/8 inch.

3. Timbang kontainer sebanyak 3 buah

4. Gulungan tanah tersebut dimasukkan ke dalam kontainer, tiap kontainer berisi 5 buah gulungan, dengan berat masing-masing

minimum  5 gr. Ketiga kontainer yang berisi gulungan tanah tersebut

(37)

42

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Setelah dioven lalu dimasukkan ke dalam desikator selama kurang lebih 1 jam, lalu ditimbang

6. Harga rata-rata kadar air dari percobaan di atas adalah batas plastisnya.

Batas Cair

1. Contoh tanah diambil secukupnya, ditaruh dalam cawan porselin dan ditumbuk dengan penumbuk karet, diberi aquades dan diaduk sampai homogen.

2. Pindahkan tanah tersebut ke atas plat kaca dan diaduk sampai homogen dengan pisau dempul, bagian yang kasar dibuang.

3. Ambil sebagian dari contoh tanah, dan dimasukkan dalam alat Casagrande, ratakan permukaannya dengan pisau. Contoh tanah dalam mangkok Casagrande dipotong dengan grooving tool dengan posisi tegak lurus, sehingga didapat jalur tengah.

4. Alat Casagrande diputar dengan kecepatan konstan 2 putaran/detik. Mangkok akan terangkat dan jatuh dengan ketinggian 10 mm (sudah distel)

5. Percobaan dihentikan jika bagian yang terpotong sudah merapat, dan dicatat banyaknya ketukan, biasanya harus berkisar antara 10 -100

(38)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Tanah pada bagian yang merapat diambil dan dimasukkan dalam oven, ditempatkan dalam kontainer yang telah ditimbang beratnya. Sebelum dimasukkan dalam oven tanah + kontainer ditimbang.

7. Setelah dioven selama 24 jam pada temperatur 105 - 100 C, baru dimasukkan dalam desikator selama  1 jam untuk mencegah

penyerapan uap air dari udara.

8. Percobaan di atas dilakukan 5 kali.

9. Segera dilakukan penimbangan sesudah keluar dari desikator.

10.Setelah kadar air didapat, dibuat grafik hubungan antara kadar air dengan jumlah ketukan dalam kertas skala semi-log. Grafik ini secara teoritis merupakan garis lurus.

11.Kadar air dimana jumlah ketukan 25 kali disebut Batas Cair. Batas Cair ini diulangi dengan tanah yang telah dimasukkan dalam oven; tanah tersebut ditambahkan aquades secukupnya, prosedur selanjutnya

sama dengan di atas; dan Batas Cair yang didapatkan disebut “wL

oven”.

f) Perhitungan Hasil Pengujian

Indeks Plastisitas (Plasticity Index) - IP

Selisih antara batas cair dan batas plastis, daerah diantaranya disebut daerah keadaan plastis.

IP = wL - wP

3.6.Pengujian Engineering Properties

Pengujian engineering properties bertujuan untuk mencari parameter teknis suatu massa tanah. Parameter ini digunakan untuk perencanaan dan perhitungan pondasi, dinding penahan tanah, stabilitas lereng dan analisis geoteknik lainnya.

Pada penelitian ini, pengujian engineering yang akan dilakukan adalah pengujian

Triaxial UU.

(39)

44

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsep dari pengujian ini yaitu sampel tanah bebentuk silinder dimana memiliki diameter minimal (dm) 38 mm dan tinggi sekitar 78 mm diberikan tekanan keliling (σ3) kemudian diberikan beban axial hingga sampel mencapai keruntuhannya. Pengujian mengacu pada ASTM D2850-03a (Reapproved 2007).

Kuat geser UU diaplikasikan pada kondisi dimana tanah diasumsikan menerima beban secara cepat atau seketika sehingga tidak ada waktu untuk tekanan air pori terdisipasi dan tak ada waktu untuk terkonsolidasi dalam masa pembebanan.

b) Maksud dan Tujuan Pengujian

Maksud uji triaxial UU adalah untuk mengetahui kekuatan geser tanah;

yaitu c (kohesi) dan  (sudut geser dalam), dalam tegangan total

(40)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr 11. Cawan

12. Desikator e) Ketentuan

Kecepatan pengujian ditentukan sebesar 1% regangan per menit untuk sampel plastis dan 0.3% regangan permenit untuk sampel non-plastis (britle).

f) Tahapan Pengujian

 Tanpa Penjenuhan

1. Sampel tanah diambil menggunakan ring silinder yang memiliki diameter 38 mm dan tinggu 76 mm.

2. Keluarkan sampel tanah menggunakan piston plunger. 3. Ukur dimensi sampel menggunakan jangka sorong.

4. Timbang berat sampel.

5. Pasang batu pori diatas base cap Triaxial, kemudian letakan sampel diatasnya dan terakhir pasang batu pori dibagian atas sampel. 6. Dengan menggunakan stretcher, selubungi sampel tanah

menggunakan membran karet.

7. Pasang top capTriaxial di atas sampel, dan selubungi dengan membran karet.

8. Pasang O-ring dibagian base cap dan top cap.

9. Letakan axial load piston pada top cap spesimen, pastikan top cap

dan axial piston load sejajar. Selama proses ini, harap perhatikan

jangan sampai penempatan axial piston load memberikan beban lebih dari 0,5% dari perkiraan beban runtuh.

10. Sel Triaxial diisi dengan air destilasi hingga penuh, dan pastikan

(41)

46

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12. Tekanan vertikal diberikan dengan jalan menekan tangkai beban di bagian atas contoh tanah yang dijalankan oleh mesin dengan kecepatan yang telah ditentukan.

13. Pembacaan dilakukan sampai regangan mencapai 15% atau pembacaan proving ring dial memperlihatkan penurunan sebesar 20% dari pembacaan proving ring dial puncak.

14. Setelah mencapai kondisi yang ditentukan, keluarkan sampel dari alat Triaxial, kemudian gambar bidang keruntuhannya.

15. Kemudian cek kadar air sampel setelah pengujian.

16. Pasang batu pori dibagian bawah dan atas sampel.

17. Lakukan kembali pengujian dengan menaikan tegangan keliling sebesar 1.0 kg/cm2 dan 2.0 kg/cm2.

 Dengan Penjenuhan

1. Lakukan tahapan pengujian dari butir 1 hingga butir 10.

2. Berikan tekanan cell awal sebesar 0.5 kg/cm2 dengan kondisi katup CP,PWP, dan BP tertutup dan jaga hingga tekanan konstan.

3. Kemudian buka katup CP dan PWP, dan tunggu hingga tekanan air pori konstan.

4. Perhatikan tekanan cell, jaga tekanan tetap konstan.

5. Setelah tekanan air pori konstan, langkah berikutnya atur tekanan

Back Pressure(BP) sebesar 0.4 kg/cm2.

6. Jaga tekanan BP agar tetap konstan kemudian buka katup BP, biarkan PWP hingga besarnya sama dengan BP.

7. Setelah BP dan PWP sama, tingkatkan tekanan Cell menjadi 1.0 kg/cm2 dengan kondisi katup CP dan BP tertutup. Jaga agar

tekanan Cell tetap konstan.

8. Kemudian buka katup CP, dan biarkan hingga tekanan air pori konstan.

9. Setelah tekanan air pori konstan, langkah berikutnya atur tekanan

(42)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Jaga tekanan BP agar tetap konstan kemudian buka katup BP, biarkan PWP hingga besarnya sama dengan BP.

11. Setelah BP dan PWP sama, hitung nilai B-value mengunakan persamaan :

�= ∆

∆�3

Dimana :

Δu = Perbedaan tekanan air pori (kg/cm2)

(43)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian dan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanah yang diuji termasuk kedalam jenis lempung berplastisitas tinggi (CH) dengan nilai LL sebesar 72.35 % dan Ip sebesar 43.72. Konsistensi lempung termasuk kedalam tanah lunak (soft clay) dengan nilai berat isi

tanah basah (γd) sebesar 1.63 gr/cm3. Tanah masih berada pada kondisi plastis dikarenakan memiliki nilai indeks likuiditas (IL) sebesar 0.39. 2. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada nilai kohesi (cu) pada

kondisi jenuh 100%. Pada kondisi natural, besarnya nilai kohesi (cu) didapat sekitar 0.12 kg/cm2 dan besarnya nilai kohesi saat kondisi jenuh 100% didapat sekitar 0.25 kg/cm2. Kemudian terjadi penurunan/hilangnya nilai sudut geser dalam (ϕ) pada kondisi jenuh 100%. Pada kondisi natural didapat nilai sudut geser dalam (ϕ) sebesar 1.78o dan pada kondisi terjenuhkan 100% nilai sudut geser dalam (ϕ) menurun hingga mencapai 0o.

3. Terjadi perubahan volume pada tanah yang tersaturasi sebagian akibat dari tekanan cell. Dengan kata lain terjadi konsolidasi.

5.2.SARAN

1. Disarankan menambahkan tahap penjenuhan sebelum dilakukan tahap penggeseran. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya konsolidasi saat tahap pemberian tekanan cell maupun saat tahap penggeseran.

(44)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

ASTM International.(2006). Standard Test Method for Amount of Material in

Soils Finer than No. 200 (75-μm) Sieve (ASTM D 1140), United State :

ASTM International

ASTM International.(2000). Standard Test Method for Classification of Soils for

Engineering Purposes (Unified Soil Classificaion System) (ASTM D 2487),

United State : ASTM International

ASTM International.(2007). Standard Test Method for Density and Unit Weight of

Soil in Place by Sand Cone (ASTM D 1556), United State : ASTM

International

ASTM International.(2005). Standard Test Method for Laboratory Determination

of Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass (ASTM D 2216),

United State : ASTM International

ASTM International.(2005). Standard Test Method for Liquid Limit, Plastic Limit,

and Plasticity Index Soils (ASTM D 4318), United State : ASTM

International

ASTM International.(2007). Standard Test Method for Particle-Size Analysis of

Soils (ASTM D 422), United State : ASTM International

ASTM International.(2002). Standard Test Method for Specific Gravity of Soil by

Water Pycnometer (ASTM D 854), United State : ASTM International

ASTM International.(2009). Standard Test Method for

Unconsolidated-Undrained Triaxial Compression Test on Cohesive Soils (ASTM D 2850),

United State : ASTM International

Arulrajah, Atputharajah. (2005). Field Measurement and Back-Analysis of Marine

Clay Geotechnical Characteristics under Reclamation Fills.Tesis Doktor

(45)

Abdul Aziz Amirullah, 2014

Pengaruh Derajat Kejenuhan terhadap Pengujian Kuat Geser Tanah dengan Metode Triaksial Cinconsoundated Undrained

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Budhu, Muni. (2011). Soil Mechanics and Foundations 3rd Edition.John Wiley and Sons. Inc. __________________

Das, Braja M. (2011). Advanced Soil Mechanics Thrid Edition.Taylor and Francis. 270 Madison Ave, New York, NY 10016. USA

Departemen Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Bandung : UPI

Dermawan, Herwan. (2010). “Laporan Mekanika Tanah”. Dokumen Perkuliahan pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI, Bandung.

Head, K.H. (___). Manual of Soil Laboratory Testing. Pentech Press. London : Playmouth

Holtz, D Robert. Kovacs, D William. (1981). An Introduction to Geotechnical

Engineering. United States of America :_______________

Kalinski, Michaele E. (2011). Soil Mechanics Lab Manual 2nd Edition.John Wiley and Sons. Inc. ______________

Santosa, Budi. Suprapto, Heri. HS, Suryadi. (1998). Dasar Mekanika Tanah. Jakarta : Gunadarma

Gambar

Tabel III. 1Faktor Koreksi Berat Jenis
Tabel III. 2Propertis Air Distilasi dan Faktor Koreksi Berat Jenis 2.65 1.00
Tabel III. 3Nilai K untuk Bermacam-macam Berat Jenis pada Temperatur
Tabel III. 4Nilai L untuk Tiap Nilai Pembacaan Hidrometer

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan menggunakan kajian intertekstual hasil analisis data mengenai unsur yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya, unsur yang

Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung kepada pihak Sales Recreatin Department dan Card Center Coordinator Sari Ater Hotel & Resort untuk memperoleh

Dari Hobi Hingga Bisa

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yang dihadiri oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Mabelopura dan Kamonji, Wakil dari

Untuk memahami pekerjaan, peneliti perlu memahami latar penelitian pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca remaja SMAN 10 Surabaya membaca Majalah Teen. Disamping itu

Metode ini tidak menggunakan silabus bahasa konvensional, yang mengemukakan secara rinci tata bahasa, mufradat dan hal lain yang diajarkan.. bahasa asing dengan metode ini

menyatakan dengan sesungguhnya bawha karya ilmiah yang berjudul ”Analisis Vertex r-Dynamic Coloring pada Beberapa Operasi Graf Khusus” adalah benar-benar hasil karya sendiri,

[r]