• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI : Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI : Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA

ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR ANAK USIA DINI

(Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi PAUD

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

Putri Hardiani

NIM. 1000113

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH HASIL PROGRAM

PARENTING

DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

USIA DINI

(Survey Terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa

Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Putri Hardiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Putri Hardiani

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Hasil Program

Parenting dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Usia Dini (Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penkiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Januari 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

Putri Hardiani, 2015

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pebedaan motivasi belajar setiap anak, hal ini dikarenakan perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Pola asuh itu diantaranya adalah pola asuh demokratis, otoriter dan permisif. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pengasuhan menjadi salah satu faktor penghambat motivasi belajar anak. Namun pengetahuan tersebut tidak hanya didapat oleh orang tua saat adanya program parenting, sebagian orang tua mampu memperoleh informasi mengenai pengasuhan dari sumber lain dan mampu memberikan pola asuh yang baik. Disisi lain sebagian orang tua lainnya tidak aktif mencari informasi di luar kegiatan yang telah ditetapkan.Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai: (1) pengaruh hasil program parenting terhadap pola asuh orang tua, (2) pengaruh pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak terhadap peningktan motivasi belajar anak usia dini, (3) pengaruh hasil program parenting dan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini.

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep parenting, konsep program parenting, konsep pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh orang tua dalam keluarga, dan konsep motivasi belajar anak usia dini.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross-sectional study. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik angket. Populasi dari penelitian ini adalah peserta program

parenting di POS PAUD Plamboyan 11 dengan jumlah sampel 50 orang.

Berdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) orang tua yang mengikuti program parenting di POS PAUD plamboyan 11 sebagian besar dapat menerapkan materi-materi yang disampaikan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan ke dalam pengasuhan pada anak setiap harinya. (2) pola asuh orang tua secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini, (3) hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.

(5)

Putri Hardiani, 2015

The research is backgrounded by diversity of learning motivation on children. The differences on foster pattern by parents towards children influence their motivation. This pattern includes democratic foster pattern, authoritative foster pattern and permissive foster pattern. Lacking knowledge about

parenting for parents can become one of the factors that inhibit children’s learning motivation. Some

parents acquire this knowledge not only from parenting program but also from other information sources. Thus, they become capable to apply a good foster pattern toward children. While another, they are passive in searching for information outside the appointed activity. Therefore, this research aims to give elaboration about: (1) the impact of parenting program toward parents’ foster pattern, (2) the impact of applied foster pattern by parents in improving learning motivation of pre-school children, (3) the impact

of parenting program and parents’ foster pattern toward the improvement of pre-school children’s learning motivation.

This research utilizes survey method with cross-sectional study approach. The research also employs several theoretical frameworks in conducting the analysis. It consists of parenting concept, parenting program concept, pre-school education concept, parents’ foster pattern in family concept, and learning motivation on pre-school children concept. The collected data are gathered from the questionnaire given to population of 50 parents in POS PAUD Plamboyan 11 as the participant of parenting program.

Based on the result, the research shows that: (1) parents who are participated in parenting program in POS PAUD Plamboyan 11 can apply all the given materials during the carried out activity to be practiced daily towards children. (2) parents’ foster pattern partially impacts the improvement of

pre-school children’s learning motivation, and (3) the result of the parenting program and parents’ foster pattern simultaneously impact the improvement of pre-school children’s motivation in learning.

(6)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan

bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status)

fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara

membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam

Arikunto, 2013, hlm. 156).

Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan

dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi

juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya

dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk

membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.

Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah

untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola

asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS

PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa

Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari

mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa

sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara

pengolahannya dengan perhitungan persentase.

2. Hubungan antar Variabel

Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan

variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola

Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan

(7)

Pada variabel X menjelaskan, varibel X1 yaitu mengenai hasil dari

program parenting yang mencakup aspek titik berat program, sumber-sumber

program, dan dampak yang ditimbulkan program (kognitif, afektif dan

psikomotor). Selanjutnya pada variabel X2 yaitu ditegaskan mengenai pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua peserta program parenting dalam memberikan

motivasi kepada anaknya. Sedangkan variabel Y menjelaskan mengenai dampak

dari hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang diterapkan kepada

anaknya yang berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar anak usia dini.

Maka hasil program parenting mempunyai pengaruh terhadap pola asuh

orang tua, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar

anak usia dini, hasil program parenting dan pola asuh orang tua mempunyai

pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.

Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh hasil program

parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak

usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur

RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Variabel X1:

Hasil Program

Parenting

Variabel X2: Pola Asuh

Variabel Y: Motivasi

Belajar Gambar 3.1

(8)

B. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di

Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang

Bandung Barat. Sasaran dari penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta

program parenting yang dilaksanakan secara intregrasi dengan kegiatan

pelaksanaan Bina Keluarga Balita di RW/11. Program parenting yang akan

menjadi sasaran penelitian yaitu: orang tua dari murid yang sekolah di POS

PAUD Plamboyan 11.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 80) menyatakan populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu bukan hanya

jumlah yang ada pada obyek atau subyek tertentu yang dipelajari. Populasi

merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, obyek

penelitiannya tidak hanya manusia tetapi juga prilaku, gejala alam, hewan

tumbuhan, benda dan yang lainnya bisa dijadikan sebagai obyek untuk melakukan

penelitian.

Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta

program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung

Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat.

Jumlah peserta program parenting ini yaitu sebanyak 57 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan

(9)

Dalam penelitian, ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi akan

tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel.

Menurut Arikunto (2013, hlm. 177) mengenai berapa banyaknya sampel

yang diambil, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel terlalu besar, hasilnya akan lebih baik.

Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan

sampel. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif.

Peneliti menentukan teknik sampling yaitu mengunakan propotionate

random sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 82), propotionate random

sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi yang mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.

Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan dari Bungin

(2010, hlm. 105) sebagai berikut:

� =�� + �

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Hasil dari perhitungan :

n =

(10)

n =

, +

n =

,

=

4 , dibulatkan menjadi 50

Dari penjelasan tersebut maka menghasilkan bahwa ukuran sampel

minimal dalam penelitian adalah 49,89 dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti

mengambil sampel sebanyak 50 orang, diambil sebagian atau wakil dari populasi

pada peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. Penelitian ini

menggunakan angket atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang

disebar pada 50 orang sampel dari populasi penelitian.

C. Definisi Operasional

Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

dengan begitu peneliti akan menguraikan mengenai definisi dari istilah yang

dugunakan. Berikut ini penjelasan dari istilah yang digunakan oleh penulis:

1. Program Parenting

Pengertian Program Parenting yang dikemukakan dalam Juknis Orientasi

Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, yaitu:

Program Parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada para orang tua atau anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pendidikan dalam hal mengasuh, merawat, melindungi, dan mendidik anaknya dirumah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya.

Program parenting yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan yang

diselenggarakan di POS PAUD Plamboyan 11 guna meningkatkan pemahaman

dan kemampuan orang tua dalam menjalankan pola asuh di lingkungan keluarga.

Dalam pelaksanaannya program parenting di POS PAUD Plamboyan 11

dilaksanakan satu minggu sekali.

2. Pola Asuh Orang Tua

Menurut (Gunarso dalam Urbaningsun) mengatakan pola asuh merupakan

cara orang tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak sebagai

(11)

maupun bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak.

Sedangkan peran orang yaitu menjaga, mengajar, mendidik, serta memberi contoh

bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya

dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma

yang ada dalam masyarakat, (Gunarsa 2004, dalam Khairudin 2008, hlm. 78).

Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah pola asuh yang diberikan

orang tua pada anaknya didalam keluarga, baik orang tua yang mengikuti program

parenting ataupun orang tua yang tidak mengikuti program parenting. Orang tua

yang dimaksud adalah orang tua yang menjadi peserta dalam program parenting

di POS PAUD Plamboyan 11.

3. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat

non-intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan

daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujun yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai, (Sardiman A.M, 2011, hlm. 75).

Motivasi belajar dalam penelitian ini berkaitan dengan dampak dari hasil

progam parenting dengan output berupa pola asuh yang diberikan oleh orang tua

peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang mengikuti kegiatan

parenting atau tidak mengikuti, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak

usia dini.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 38) menyatakan bahwa variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Selanjutnya menurut Hatc dan Farhadi, 1981 (dalam Sugiyono 2008, hlm.

38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

(12)

dengan objek yang lain. Kerlinger, 1973 (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 38),

variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Pada bagian lain

Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

diambil dari suatu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder,1981 (dalam Sugiyono

(2008, hlm. 38), manyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan begitu variabel merupakan

suatu yang bervariasi.

Berdasarkan beberapa pengertian variabel tersebut, maka dapat

dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam

penelitian ini yaitu hasil program parenting, pola asuh orang tua, dan motivasi

belajar anak usia dini. Berikut ini adalah tabel pengembangan indikator dari

variabel X1,X2, dan Y :

Tabel 3.1

Pengembangan Indikator dari Variabel X1 : Hasil Program Parenting

No Aspek Indikator

1.

Titik berat Program a. Proses b. Tujuan

b. Pengaruh program bagi peningkatan kesejahteraan

Tabel 3.2

Pengembangan Indikator dari Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua

No Aspek Indikator

1.

Permisif

a. Memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan dan aturan dari orang tua

b. Anak tidak mendapatkan hadiah/ pujian meski anak berprilaku sosial baik

c. Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar peraturan

d. Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari

(13)

fasilitas 2.

Otoriter

a. Orang tua menerapkan peraturan yang ketat b. Tidak ada kesempatan untuk mengemukakan

pendapat

c. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

d. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal) e. Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun

pujian 3.

Demokratis

a. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat b. Hukuman diberikan akibat perilaku salah

c. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang benar.

d. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak kepada anak

e. Orang tua memberikan penjelasan rasional jika pendapat anak tidak sesuai

f. Orang tua memiliki pandangan masa depan jelas terhadap anak

Tabel 3.3

Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini

No Aspek Indikator

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 102), instrumen

penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam namun

sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah

(14)

194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner depakai untuk menyebut metode maupun

instrumen. Jadi dalam menggunkan metode angket atau kuesioner instrumen yang

dipakai adalah angket atau kuesioner.

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, jika dipandang dari

bentuknya maka menurut Arikunto (2013,hlm. 195), yaitu:

1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda

chek (√) pada kolom yag sesuai.

4. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari

sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis angket atau kuesioner

Check list. Peserta parenting tinggal membubuhkan canda check (√) pada kolom

yang telah disediakan oleh peneliti.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Seperti yang

telah dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 93), skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

1. Selalu, diberi skor 4

2. Sering, diberi skor 3

(15)

4. Tidak pernah, diberi skor 1

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting keberadaannya, karena

instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang valid akan

menghasilkan data yang valid pula. Maka dari itu ada tahapan tertentu yang harus

ditempuh dalam membuat suatu instrumen. Adapun yang penulis lakukan dalam

mengembangkan instrumen, diantaranya yaitu:

1. Pengujian Validitas

Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebainya, instrumen

yang kurang valid berarti memiiki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Maka dari itu untuk memperoleh data yang

valid ,instrumen atau alat ang digunakan untuk mengevaluasi harus valid. Untuk

pengujian validitas maka hasus dibedakan antara sampel penelitian dengan sampel

uji validtas. Dengan begitu pada penelitian ini diperoleh sampel validitas yaitu

peserta program parenting yang sudah tidak aktif pada kegiatan tersebut.

Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Person, yaitu:

r

xy = � ∑ − ∑ ∑

√{� ∑ − ∑ } {� ∑ − ∑ }

(Sumber Arikunto2013, hlm. 213)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

(16)

∑ = Jumlah skor dalam distrbusi x

∑ = Jumlah skor dalam distrbusi y

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y

� = Banyaknya responden

Adapun pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan SPSS for windows 21, keputusan pengujian validitas menggunakan

taraf signifikan dengan kritera sebagai berikut:

a. Jika thitung ≥ ttabel instrumen dikatakan valid

b. Jika thitung≤ ttabel maka instrumen tidak valid

Berdasarkan hasil uji coba dengan perhitungan mengunakan SPSS for

windows 21, maka dapat dilihat hasil uji coba pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil uji Validitas Variabel X1 : Hasil Program Parenting

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

Hasil perhitungan dari 28 item pertanyaan, yang dinyatakan tidak valid

yaitu ada 1 item pertanyaan. Dari 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut

dibuang sehingga pada valiabel hasil program parenting (X1) yang dinyatakan

(17)

Tabel 3.5

Hasil uji Validitas Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

dinyaktakan valid yaitu 21 item pertanyaan.

Tabel 3.6

Hasil uji Validitas Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

Hasil perhitungan dari 24 item pertanyaan variabel motivasi belajar anak

usia dini (Y), yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan, sedangkan

(18)

2. Pengujian Realibilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama,

menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 121).

Pengujian realibilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara

mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis

dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

realibilitas instrumen.

Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua

dari Sperman Brown (Split half),dengen rumus sebagai berikut:

r

i= �� +��

(Sugiyono, 2008, hlm. 131)

Keterangan:

ri = realibilitas internal seluruh instrumen

�� = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rtabel rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS

for windows 21 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

(19)

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X1 (Hasil Program

Parenting) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,844

yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 27 item tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,824 21

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X2 (Pola Asuh Orangtua)

dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih

besar dari rtabel=0,374 maka 21 item tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,824 23

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel Y (Motivasi Belajar Anak

Usia Dini) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824

yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 23 item tersebut dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik :

1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperankat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2008, hlm. 142).

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik angket dengan

memberikan pertanyaan sebanyak 71 soal yang diberikan kepada 50 responden.

(20)

Penggunaan teknik wawancara karena dalam proses pengumpulan data

peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti.

Menurut Sugiono (2008. hlm.137-138) dalam wawancara ini terdapat dua

jenis wawancara yakni, wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur

(terbuka), dan dapat dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara

pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab

(interview), maupun dengan menggunakan komunikasi tidak langsung, melalui

penggunaan media telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak

berstruktur, maupun kombinasi dan dapat dilakukan melalui tahap muka (face to

face) maupun dengan menggunakan telepon.

3. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, menurut (Sutrisno Hadi,

1986 dalam Sugiono, 2008, hlm. 145).

Penggunaan teknik observasi dilakukan karena penulis mengamati segala

tingkah laku obyek penelitian yang diambil melalui sampel.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu

penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Tujuan dari

pengolahan data ini adalah untuk mengambil kesimpulan dari berbagai

permasalahan yang telah terkumpul. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara

perhitungan statistik.

2. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari sluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis

(21)

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 147).

Langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian

sebagai berikut:

a. Perhitungan kecenderungan umum skor

Perhitungan kecenderungan umum skor responden pada setian variabel

bermaksud untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap

setiap variabel penelitian. Tujuannya untuk mengetahui kesesuaian data yang

dihitung dengan skor idealnya yaitu menggunakan cara sebagai berikut:

1) Mencari skor rata-rata setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:

X = ∑ �

Keteranagan:

X = Rata-rata skor responden

∑ � = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban

� = Jumlah responden

2) Mencari skor ideal setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:

Xid=Bt x Ji

Keterangan:

Xid = Skor ideal setiap variabel

Bt = Bobot tertinggi alternatif jawaban

Ji = Jumlah item untuk setiap variabel

3) Mencari kecenderungan umum skor responden dengan rumus:

P = 

�� x 100%

Keterangan:

P = Populasi skor rata-rata

(22)

�� = Skor ideal

4) Mengkonsultasikan harga dengan P dengan kriteria sebagai berikut:

91-100 = Sangat tinggi

71-90 = Tinggi

41-70 = Cukup

21-40 = Rendah

Kurang dari 20 = Sangat rendah

b. Pengujian normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang didapat

bersifat normal atau tidak. Pengujian ini dimkasudkan untuk menetukan teknik

analisis data yang akan digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan yaitu

statistik parametis tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang

dgunakan yaitu statistik nonparametis. Uji normalitas yang digunakan pada

penelitian ini yaitu Kormogolov-smirnov dengan menggunakan SPSS for

windows 21.

c. Analisis regresi ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi, jadi analisis regresi ganda

akan dilakukan bila jumlah variabel independennya 2, menurut (Sugiyono, 2011,

hlm. 275). Rumus regresi dengan dua prediktor yaitu:

Y= a+b1X1-b2X2

(Sumber : Sugiyono, 2011, hlm. 275)

Keterangan :

Y = Harga variabel Y yang diramalkan

a = Koefisien intersep harga konstan apabila (X1 dan X2 sama dengan nol)

b1 = koefisien regresi untuk X1 ( harga yang menunjukan perubahan akan

terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)

b2 = koefisien regresi untuk X2 ( harga yang menunjukan perubahan akan

(23)

X = harga variabel X

d. Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda

Analisis korelasi sederhana digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh yang terjadi antara variabel X1 dengan variabel Y dan X2

dengan variabel Y. Untuk memperoleh besarnya derajat pengaryh anatar dua

variabel dihitung dengan mencari koefisien dari product moment dengan rumus:

r

xy

=

� ∑ − ∑

√ � ∑ − � ∑ −

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 228)

Selanjutnya mencari koefisien dengan rumus:

KD = r2 x 100%

Kemudian langkah selanjutnya dengan mencari nilai thit dengan memakai rumus:

t =

�√�−

√ − �

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 230)

Kemudian dibandingkan dengan ttab dengan ketentuan jika thit > ttab maka

terdapat korelasi yag signifikan dengan sebaliknya thit < ttab maka tidak ana

korelasi yang signifikan.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara dua variabel

independen dengan satu variabel dependen dihitung dengan rumus:

R

y12=

� +� − � � � −�

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 233)

Keterangan :

Ry12 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

(24)

Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh, selanjutnya

dikonsultasikan kepada pedoman untuk memberikan interprestasi korelasi

(Sugiyono, 2011, hlm. 231).

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 231)

Untuk mengetahui besarnya determinasi yang terjadi oleh variabel X (X1

dan X2) terhadap Y hitung dengan rumus:

R2 x 100%

Pengujian keberartian korelasi (signifikan) dengan menentukan harga Fhit

dengan menggunakan rumus:

F

hit

=

� � −� �−�−

Hasil perhitungan Fhit selanjutnya dibandingkan dengan Ftab denagan

(dk=2), (dk=n-k-1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriterian pengujian adalah jika

Fhit > Ftab maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika Fhit < Ftab

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dengan terbuktinya

hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil

program parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar

anak usia dini di POS PAUD Plamboyan 11. Hal tersebut dapat dilihat pada

uraian dibawah ini:

1. Hasil program parenting memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap pola

asuh orang tua. Orang tua yang mengikuti program parenting di POS PAUD

plamboyan 11 sebagian besar dapat menerapkan materi-materi yang

disampaikan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan ke dalam pengasuhan

pada anak setiap harinya. Wawasan yang didapatkan orang tua semakin

meningkat dengan adanya program parenting, selain itu juga hasil dari

program parentng memberikan pengaruh yang positif terhadap pola asuh

orang tua. Hal tersebut didasari karena hasil program parenting yang

dilaksanakan di POS PAUD Plamboyan 11 memenuhi aspek yang telah

ditetapkan.

2. Pola asuh orang tua secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan motivasi

belajar anak usia dini. Secara umum pola asuh yang diterapkan orang tua

yang mengikuti program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yaitu pola

asuh dengan kategori rendah sebesar 54% dengan jumlah 27 orang,

sedangkan kategori pola asuh sedang sebesar 38% dengan jumlah 19 orang

dan pola asuh dengan kategori tinggi sebesar 8% sebanyak 4 orang. Hal

tersebut menunjukan bahwa pola asuh yang sangat berpengaruh terhadap

peningkatan motivasi belajar anak usia dini yang diterapkan oleh orang tua di

POS PAUD Plamboyan 11 yaitu dengan kategori rendah atau identik dengan

(26)

3. Hasil program parenting dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua

memiliki pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Hal

tersebut dapat dilihat melaui hasil dari program parenting telah memenuhi

aspek yang telah ditetapkan, selain itu orang tua mampu menerapkan

pengetahuan yang didapat pada saat program parenting yang telah

dilaksanakan di POS PAUD Plamboyan 11. Motivasi belajar anak usia dini

berada pada tingkat tinggi setelah mendapat perlakuan dari hasil program

parenting dan pola asuh orang tua yang secara bersama-sama berpengaruh

terhadap motivasi belajar anak usia dini.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini adapun saran yang dapat peneliti berikan bagi

pihak-pihak terkait, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Keluarga

Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk keluarga yang menjadi peserta

ptrogram parenting terus mengikuti keiatan tersebut, maupun keluarga yang

belum menjadi peserta program parenting dan memiliki anak usia dini

diharapkan agar ikut serta dalam kegiatan tersebut. Karena program parenting

ini banyak memberikan manfaat untuk membantu pengasuhan anak yang

terjadi di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Selain itu

juda dapat memberikan banyak wawasan dan pengetahuan bagi orang tua

yang memiliki anak dalam hal pengasuhan agar lebih baik dari sebelumnya.

2. Bagi Lembaga Penyelenggara Program Parenting

Diharapkan untuk pihak lembaga penyelenggara program parenting agar

terus mengembangkan kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta,

karena sangat bermanfaat bagi orang tua. Kemudian untuk pemilihan

narasumber, agar tidak terjadi rasa bosan bagi peserta maka dalam

penyelenggaraan setidaknya sebulan sekali mengundang narasumber dari

pihak luar yang bersangkutan. Hal tersebut agar kegiatan parenting tetap

(27)

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dengan kajian

yang sama diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian ini. Penelitian

terhadap hasil dari program parenting dan pola asuh yang diterapkan orang

tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Sehingga hasil dapri

program parenting dan perbedaan pengasuhan akan terlihat dalam

(28)

Putri Hardiani, 2015

Aqib, Zainal. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD. Bandung: Nuansa Aulia.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Narkotika Nasional. (2007). Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Sejak Usia Dini. (tidak diperjualbelikan). Pusat Dukungan BNN.

Bungin, M. B. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publikasi serta ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta: Kencana

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.

Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995/1996). Model Pengorganisasian

Program Pendidikan Keluarga. Medan: BPKBM.

Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Edwards, C. Drew. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur: Panduan Bagi Para

Orangtua untuk mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: Kaifa.

Hatimah, I. (1998). Supervisi Monitoring Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Lab PLS.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Model Pelaksanaan Program Pendidikan Keorangtuaan di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Petunjuk Teknis Orientasi Teknis Peningkatan Pemahaman Program Penguatan PAUD Berbasis Keluarga (Parenting). Jakarta: Kemendiknas.

Khairudin, H. (2008). Sosiolgi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.

Mulyasa, H. (2012). Manajemen PAUD. Bandung : Rosda.

Sedarmayanti & Hidayat, Syarifudin. (2002). Metode Penelitian. Bandung : Mandar Maju.

(29)

Putri Hardiani, 2015 Rosada.

Sudjana, D. (2010). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah, Perkembangan, Falsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung: Falah Production.

Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan. untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya manusia. Bandung: Falah Production.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Uno, Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Rosada.

Sumber Internet:

Okvina. (2009). Konsep Pengasuhan (Parenting). [Online]. Tetsedia:

https://okvina.wordpress.com/2009/02/18/konsep-pengasuhan-parenting. (9 Januari 2015).

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003. Tendang Sistem

Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia:

http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf. ( 2 Agustus 2014 )

Urbaningsun. ( - ). Pola Asuh Orang Tua dan Pengembangan Keberagaman Anak. [Online]. Tersedia: http://www.academia.edu/5603226/POLA-

ASUH-ORANG-TUA-DAN-PENGEMBANGAN-KEBERAGAMAAN-ANAK. ( 2 Agustus 2014)

Sumber Skripsi:

Permana, Vera. (2012). Upaya Tutor dalam Meningkatkan Pola Asuh yang Kreatif bagi Orang tua melalui Program Parenting di Kober Bunda

Ganesha Bandung. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak

(30)

Gambar

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
Tabel 3.1 Pengembangan Indikator dari Variabel X
Tabel 3.3  Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini
Tabel 3.4 Hasil uji Validitas Variabel XHasil Program
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal tidak terjadi perbedaan waktu yang signifikan antara penetapan kewajiban (pengakuan beban) dan pengeluaran kas serta masih dalam periode pelaporan, maka

Desain yang berbasis sustainable memungkinkan perancangan pasar kuliner dan hotel. tersebut dapat bertahan hingga beberapa puluh

Dalam pembelajaran bahasa asing ada tingkatan pembelajaran, yaitu tingkat pemula (mubtadi’), menengah (mutawassitah), lanjut (mutaqaddim), dan tentunya setiap tingkat

pada penelitian ini berdasarkan tabel 9 terdapat data yang tidak sesuai dengan teori dimana pada perilaku pencegahan kategori kurang ada 1 responden (1.3%)

karena rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Skor Glasgow Coma Scale dengan Nilai Leukosit Perifer Pada Pasien Cedera Kepala di

6 UKM-F (Unit Kegiatan Mahasiswa-Fakultas) diantaranya yaitu; JAZWA yang bergerak dalam bidang keagamaan, ESENSI yang bergerak dibidang jurnalistik, TEATER MOMENTO

[r]

activity of ceria-promoted Ni catalyst supported on powder alumina (96%) was quite close to the equilibrium CO conversion (99.6%) at the same temperature (250 ° C) and CO/S molar