PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA
ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI
BELAJAR ANAK USIA DINI
(Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi PAUD
Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
Putri Hardiani
NIM. 1000113
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH HASIL PROGRAM
PARENTING
DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
USIA DINI
(Survey Terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa
Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Putri Hardiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©Putri Hardiani
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
PERNYATAAN
“Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Hasil Program
Parenting dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Usia Dini (Survey terhadap Orang Tua pada POS PAUD Plamboyan 11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penkiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.
Bandung, Januari 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Putri Hardiani, 2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pebedaan motivasi belajar setiap anak, hal ini dikarenakan perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Pola asuh itu diantaranya adalah pola asuh demokratis, otoriter dan permisif. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pengasuhan menjadi salah satu faktor penghambat motivasi belajar anak. Namun pengetahuan tersebut tidak hanya didapat oleh orang tua saat adanya program parenting, sebagian orang tua mampu memperoleh informasi mengenai pengasuhan dari sumber lain dan mampu memberikan pola asuh yang baik. Disisi lain sebagian orang tua lainnya tidak aktif mencari informasi di luar kegiatan yang telah ditetapkan.Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai: (1) pengaruh hasil program parenting terhadap pola asuh orang tua, (2) pengaruh pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak terhadap peningktan motivasi belajar anak usia dini, (3) pengaruh hasil program parenting dan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini.
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep parenting, konsep program parenting, konsep pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh orang tua dalam keluarga, dan konsep motivasi belajar anak usia dini.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross-sectional study. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik angket. Populasi dari penelitian ini adalah peserta program
parenting di POS PAUD Plamboyan 11 dengan jumlah sampel 50 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) orang tua yang mengikuti program parenting di POS PAUD plamboyan 11 sebagian besar dapat menerapkan materi-materi yang disampaikan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan ke dalam pengasuhan pada anak setiap harinya. (2) pola asuh orang tua secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini, (3) hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.
Putri Hardiani, 2015
The research is backgrounded by diversity of learning motivation on children. The differences on foster pattern by parents towards children influence their motivation. This pattern includes democratic foster pattern, authoritative foster pattern and permissive foster pattern. Lacking knowledge about
parenting for parents can become one of the factors that inhibit children’s learning motivation. Some
parents acquire this knowledge not only from parenting program but also from other information sources. Thus, they become capable to apply a good foster pattern toward children. While another, they are passive in searching for information outside the appointed activity. Therefore, this research aims to give elaboration about: (1) the impact of parenting program toward parents’ foster pattern, (2) the impact of applied foster pattern by parents in improving learning motivation of pre-school children, (3) the impact
of parenting program and parents’ foster pattern toward the improvement of pre-school children’s learning motivation.
This research utilizes survey method with cross-sectional study approach. The research also employs several theoretical frameworks in conducting the analysis. It consists of parenting concept, parenting program concept, pre-school education concept, parents’ foster pattern in family concept, and learning motivation on pre-school children concept. The collected data are gathered from the questionnaire given to population of 50 parents in POS PAUD Plamboyan 11 as the participant of parenting program.
Based on the result, the research shows that: (1) parents who are participated in parenting program in POS PAUD Plamboyan 11 can apply all the given materials during the carried out activity to be practiced daily towards children. (2) parents’ foster pattern partially impacts the improvement of
pre-school children’s learning motivation, and (3) the result of the parenting program and parents’ foster pattern simultaneously impact the improvement of pre-school children’s motivation in learning.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan
bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status)
fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara
membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam
Arikunto, 2013, hlm. 156).
Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan
dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi
juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya
dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk
membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.
Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah
untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola
asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS
PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa
Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari
mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa
sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara
pengolahannya dengan perhitungan persentase.
2. Hubungan antar Variabel
Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan
variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola
Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan
Pada variabel X menjelaskan, varibel X1 yaitu mengenai hasil dari
program parenting yang mencakup aspek titik berat program, sumber-sumber
program, dan dampak yang ditimbulkan program (kognitif, afektif dan
psikomotor). Selanjutnya pada variabel X2 yaitu ditegaskan mengenai pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua peserta program parenting dalam memberikan
motivasi kepada anaknya. Sedangkan variabel Y menjelaskan mengenai dampak
dari hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang diterapkan kepada
anaknya yang berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar anak usia dini.
Maka hasil program parenting mempunyai pengaruh terhadap pola asuh
orang tua, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar
anak usia dini, hasil program parenting dan pola asuh orang tua mempunyai
pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.
Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh hasil program
parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak
usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur
RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Variabel X1:
Hasil Program
Parenting
Variabel X2: Pola Asuh
Variabel Y: Motivasi
Belajar Gambar 3.1
B. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di
Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang
Bandung Barat. Sasaran dari penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta
program parenting yang dilaksanakan secara intregrasi dengan kegiatan
pelaksanaan Bina Keluarga Balita di RW/11. Program parenting yang akan
menjadi sasaran penelitian yaitu: orang tua dari murid yang sekolah di POS
PAUD Plamboyan 11.
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 80) menyatakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu bukan hanya
jumlah yang ada pada obyek atau subyek tertentu yang dipelajari. Populasi
merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, obyek
penelitiannya tidak hanya manusia tetapi juga prilaku, gejala alam, hewan
tumbuhan, benda dan yang lainnya bisa dijadikan sebagai obyek untuk melakukan
penelitian.
Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta
program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung
Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat.
Jumlah peserta program parenting ini yaitu sebanyak 57 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan
Dalam penelitian, ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi akan
tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel.
Menurut Arikunto (2013, hlm. 177) mengenai berapa banyaknya sampel
yang diambil, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel terlalu besar, hasilnya akan lebih baik.
Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan
sampel. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
Peneliti menentukan teknik sampling yaitu mengunakan propotionate
random sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 82), propotionate random
sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi yang mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan dari Bungin
(2010, hlm. 105) sebagai berikut:
� =�� + ��
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Hasil dari perhitungan :
n =
n =
, +
n =
,
=
4 , dibulatkan menjadi 50Dari penjelasan tersebut maka menghasilkan bahwa ukuran sampel
minimal dalam penelitian adalah 49,89 dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti
mengambil sampel sebanyak 50 orang, diambil sebagian atau wakil dari populasi
pada peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang
disebar pada 50 orang sampel dari populasi penelitian.
C. Definisi Operasional
Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,
dengan begitu peneliti akan menguraikan mengenai definisi dari istilah yang
dugunakan. Berikut ini penjelasan dari istilah yang digunakan oleh penulis:
1. Program Parenting
Pengertian Program Parenting yang dikemukakan dalam Juknis Orientasi
Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, yaitu:
Program Parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada para orang tua atau anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pendidikan dalam hal mengasuh, merawat, melindungi, dan mendidik anaknya dirumah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya.
Program parenting yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan yang
diselenggarakan di POS PAUD Plamboyan 11 guna meningkatkan pemahaman
dan kemampuan orang tua dalam menjalankan pola asuh di lingkungan keluarga.
Dalam pelaksanaannya program parenting di POS PAUD Plamboyan 11
dilaksanakan satu minggu sekali.
2. Pola Asuh Orang Tua
Menurut (Gunarso dalam Urbaningsun) mengatakan pola asuh merupakan
cara orang tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak sebagai
maupun bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak.
Sedangkan peran orang yaitu menjaga, mengajar, mendidik, serta memberi contoh
bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya
dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat, (Gunarsa 2004, dalam Khairudin 2008, hlm. 78).
Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah pola asuh yang diberikan
orang tua pada anaknya didalam keluarga, baik orang tua yang mengikuti program
parenting ataupun orang tua yang tidak mengikuti program parenting. Orang tua
yang dimaksud adalah orang tua yang menjadi peserta dalam program parenting
di POS PAUD Plamboyan 11.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
non-intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujun yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai, (Sardiman A.M, 2011, hlm. 75).
Motivasi belajar dalam penelitian ini berkaitan dengan dampak dari hasil
progam parenting dengan output berupa pola asuh yang diberikan oleh orang tua
peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang mengikuti kegiatan
parenting atau tidak mengikuti, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak
usia dini.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 38) menyatakan bahwa variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Selanjutnya menurut Hatc dan Farhadi, 1981 (dalam Sugiyono 2008, hlm.
38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
dengan objek yang lain. Kerlinger, 1973 (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 38),
variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Pada bagian lain
Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder,1981 (dalam Sugiyono
(2008, hlm. 38), manyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan begitu variabel merupakan
suatu yang bervariasi.
Berdasarkan beberapa pengertian variabel tersebut, maka dapat
dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam
penelitian ini yaitu hasil program parenting, pola asuh orang tua, dan motivasi
belajar anak usia dini. Berikut ini adalah tabel pengembangan indikator dari
variabel X1,X2, dan Y :
Tabel 3.1
Pengembangan Indikator dari Variabel X1 : Hasil Program Parenting
No Aspek Indikator
1.
Titik berat Program a. Proses b. Tujuan
b. Pengaruh program bagi peningkatan kesejahteraan
Tabel 3.2
Pengembangan Indikator dari Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua
No Aspek Indikator
1.
Permisif
a. Memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan dan aturan dari orang tua
b. Anak tidak mendapatkan hadiah/ pujian meski anak berprilaku sosial baik
c. Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar peraturan
d. Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari
fasilitas 2.
Otoriter
a. Orang tua menerapkan peraturan yang ketat b. Tidak ada kesempatan untuk mengemukakan
pendapat
c. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
d. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal) e. Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun
pujian 3.
Demokratis
a. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat b. Hukuman diberikan akibat perilaku salah
c. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang benar.
d. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak kepada anak
e. Orang tua memberikan penjelasan rasional jika pendapat anak tidak sesuai
f. Orang tua memiliki pandangan masa depan jelas terhadap anak
Tabel 3.3
Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini
No Aspek Indikator
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 102), instrumen
penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam namun
sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah
194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner depakai untuk menyebut metode maupun
instrumen. Jadi dalam menggunkan metode angket atau kuesioner instrumen yang
dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, jika dipandang dari
bentuknya maka menurut Arikunto (2013,hlm. 195), yaitu:
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner
tertutup.
2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda
chek (√) pada kolom yag sesuai.
4. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis angket atau kuesioner
Check list. Peserta parenting tinggal membubuhkan canda check (√) pada kolom
yang telah disediakan oleh peneliti.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Seperti yang
telah dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 93), skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
1. Selalu, diberi skor 4
2. Sering, diberi skor 3
4. Tidak pernah, diberi skor 1
F. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting keberadaannya, karena
instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang valid akan
menghasilkan data yang valid pula. Maka dari itu ada tahapan tertentu yang harus
ditempuh dalam membuat suatu instrumen. Adapun yang penulis lakukan dalam
mengembangkan instrumen, diantaranya yaitu:
1. Pengujian Validitas
Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebainya, instrumen
yang kurang valid berarti memiiki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Maka dari itu untuk memperoleh data yang
valid ,instrumen atau alat ang digunakan untuk mengevaluasi harus valid. Untuk
pengujian validitas maka hasus dibedakan antara sampel penelitian dengan sampel
uji validtas. Dengan begitu pada penelitian ini diperoleh sampel validitas yaitu
peserta program parenting yang sudah tidak aktif pada kegiatan tersebut.
Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Person, yaitu:
r
xy = � ∑ − ∑ ∑√{� ∑ − ∑ } {� ∑ − ∑ }
(Sumber Arikunto2013, hlm. 213)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
∑ = Jumlah skor dalam distrbusi x
∑ = Jumlah skor dalam distrbusi y
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y
� = Banyaknya responden
Adapun pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan SPSS for windows 21, keputusan pengujian validitas menggunakan
taraf signifikan dengan kritera sebagai berikut:
a. Jika thitung ≥ ttabel instrumen dikatakan valid
b. Jika thitung≤ ttabel maka instrumen tidak valid
Berdasarkan hasil uji coba dengan perhitungan mengunakan SPSS for
windows 21, maka dapat dilihat hasil uji coba pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Hasil uji Validitas Variabel X1 : Hasil Program Parenting
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
Hasil perhitungan dari 28 item pertanyaan, yang dinyatakan tidak valid
yaitu ada 1 item pertanyaan. Dari 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut
dibuang sehingga pada valiabel hasil program parenting (X1) yang dinyatakan
Tabel 3.5
Hasil uji Validitas Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
dinyaktakan valid yaitu 21 item pertanyaan.
Tabel 3.6
Hasil uji Validitas Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
Hasil perhitungan dari 24 item pertanyaan variabel motivasi belajar anak
usia dini (Y), yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan, sedangkan
2. Pengujian Realibilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama,
menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 121).
Pengujian realibilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
realibilitas instrumen.
Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua
dari Sperman Brown (Split half),dengen rumus sebagai berikut:
r
i= �� +��(Sugiyono, 2008, hlm. 131)
Keterangan:
ri = realibilitas internal seluruh instrumen
�� = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rtabel rtabel dengan tingkat signifikasi
5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS
for windows 21 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X1 (Hasil Program
Parenting) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,844
yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 27 item tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,824 21
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X2 (Pola Asuh Orangtua)
dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih
besar dari rtabel=0,374 maka 21 item tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,824 23
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel Y (Motivasi Belajar Anak
Usia Dini) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824
yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 23 item tersebut dinyatakan reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik :
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperankat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2008, hlm. 142).
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik angket dengan
memberikan pertanyaan sebanyak 71 soal yang diberikan kepada 50 responden.
Penggunaan teknik wawancara karena dalam proses pengumpulan data
peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti.
Menurut Sugiono (2008. hlm.137-138) dalam wawancara ini terdapat dua
jenis wawancara yakni, wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur
(terbuka), dan dapat dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara
pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab
(interview), maupun dengan menggunakan komunikasi tidak langsung, melalui
penggunaan media telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak
berstruktur, maupun kombinasi dan dapat dilakukan melalui tahap muka (face to
face) maupun dengan menggunakan telepon.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, menurut (Sutrisno Hadi,
1986 dalam Sugiono, 2008, hlm. 145).
Penggunaan teknik observasi dilakukan karena penulis mengamati segala
tingkah laku obyek penelitian yang diambil melalui sampel.
H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu
penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Tujuan dari
pengolahan data ini adalah untuk mengambil kesimpulan dari berbagai
permasalahan yang telah terkumpul. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara
perhitungan statistik.
2. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari sluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 147).
Langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian
sebagai berikut:
a. Perhitungan kecenderungan umum skor
Perhitungan kecenderungan umum skor responden pada setian variabel
bermaksud untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap
setiap variabel penelitian. Tujuannya untuk mengetahui kesesuaian data yang
dihitung dengan skor idealnya yaitu menggunakan cara sebagai berikut:
1) Mencari skor rata-rata setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:
X = ∑ �
�
Keteranagan:
X = Rata-rata skor responden
∑ � = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban
� = Jumlah responden
2) Mencari skor ideal setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:
Xid=Bt x Ji
Keterangan:
Xid = Skor ideal setiap variabel
Bt = Bobot tertinggi alternatif jawaban
Ji = Jumlah item untuk setiap variabel
3) Mencari kecenderungan umum skor responden dengan rumus:
P =
�� x 100%
Keterangan:
P = Populasi skor rata-rata
�� = Skor ideal
4) Mengkonsultasikan harga dengan P dengan kriteria sebagai berikut:
91-100 = Sangat tinggi
71-90 = Tinggi
41-70 = Cukup
21-40 = Rendah
Kurang dari 20 = Sangat rendah
b. Pengujian normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang didapat
bersifat normal atau tidak. Pengujian ini dimkasudkan untuk menetukan teknik
analisis data yang akan digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan yaitu
statistik parametis tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang
dgunakan yaitu statistik nonparametis. Uji normalitas yang digunakan pada
penelitian ini yaitu Kormogolov-smirnov dengan menggunakan SPSS for
windows 21.
c. Analisis regresi ganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau
lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi, jadi analisis regresi ganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya 2, menurut (Sugiyono, 2011,
hlm. 275). Rumus regresi dengan dua prediktor yaitu:
Y= a+b1X1-b2X2
(Sumber : Sugiyono, 2011, hlm. 275)
Keterangan :
Y = Harga variabel Y yang diramalkan
a = Koefisien intersep harga konstan apabila (X1 dan X2 sama dengan nol)
b1 = koefisien regresi untuk X1 ( harga yang menunjukan perubahan akan
terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)
b2 = koefisien regresi untuk X2 ( harga yang menunjukan perubahan akan
X = harga variabel X
d. Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda
Analisis korelasi sederhana digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh yang terjadi antara variabel X1 dengan variabel Y dan X2
dengan variabel Y. Untuk memperoleh besarnya derajat pengaryh anatar dua
variabel dihitung dengan mencari koefisien dari product moment dengan rumus:
r
xy=
� ∑ − ∑ � ∑
√ � ∑ − � ∑ −
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 228)
Selanjutnya mencari koefisien dengan rumus:
KD = r2 x 100%
Kemudian langkah selanjutnya dengan mencari nilai thit dengan memakai rumus:
t =
�√�−√ − �
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 230)
Kemudian dibandingkan dengan ttab dengan ketentuan jika thit > ttab maka
terdapat korelasi yag signifikan dengan sebaliknya thit < ttab maka tidak ana
korelasi yang signifikan.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara dua variabel
independen dengan satu variabel dependen dihitung dengan rumus:
R
y12=√
� +� − � � � −�
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 233)
Keterangan :
Ry12 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y
Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh, selanjutnya
dikonsultasikan kepada pedoman untuk memberikan interprestasi korelasi
(Sugiyono, 2011, hlm. 231).
Tabel 3.10
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 231)
Untuk mengetahui besarnya determinasi yang terjadi oleh variabel X (X1
dan X2) terhadap Y hitung dengan rumus:
R2 x 100%
Pengujian keberartian korelasi (signifikan) dengan menentukan harga Fhit
dengan menggunakan rumus:
F
hit=
� � −� �−�−
Hasil perhitungan Fhit selanjutnya dibandingkan dengan Ftab denagan
(dk=2), (dk=n-k-1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriterian pengujian adalah jika
Fhit > Ftab maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika Fhit < Ftab
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dengan terbuktinya
hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil
program parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar
anak usia dini di POS PAUD Plamboyan 11. Hal tersebut dapat dilihat pada
uraian dibawah ini:
1. Hasil program parenting memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap pola
asuh orang tua. Orang tua yang mengikuti program parenting di POS PAUD
plamboyan 11 sebagian besar dapat menerapkan materi-materi yang
disampaikan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan ke dalam pengasuhan
pada anak setiap harinya. Wawasan yang didapatkan orang tua semakin
meningkat dengan adanya program parenting, selain itu juga hasil dari
program parentng memberikan pengaruh yang positif terhadap pola asuh
orang tua. Hal tersebut didasari karena hasil program parenting yang
dilaksanakan di POS PAUD Plamboyan 11 memenuhi aspek yang telah
ditetapkan.
2. Pola asuh orang tua secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan motivasi
belajar anak usia dini. Secara umum pola asuh yang diterapkan orang tua
yang mengikuti program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yaitu pola
asuh dengan kategori rendah sebesar 54% dengan jumlah 27 orang,
sedangkan kategori pola asuh sedang sebesar 38% dengan jumlah 19 orang
dan pola asuh dengan kategori tinggi sebesar 8% sebanyak 4 orang. Hal
tersebut menunjukan bahwa pola asuh yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan motivasi belajar anak usia dini yang diterapkan oleh orang tua di
POS PAUD Plamboyan 11 yaitu dengan kategori rendah atau identik dengan
3. Hasil program parenting dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua
memiliki pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Hal
tersebut dapat dilihat melaui hasil dari program parenting telah memenuhi
aspek yang telah ditetapkan, selain itu orang tua mampu menerapkan
pengetahuan yang didapat pada saat program parenting yang telah
dilaksanakan di POS PAUD Plamboyan 11. Motivasi belajar anak usia dini
berada pada tingkat tinggi setelah mendapat perlakuan dari hasil program
parenting dan pola asuh orang tua yang secara bersama-sama berpengaruh
terhadap motivasi belajar anak usia dini.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini adapun saran yang dapat peneliti berikan bagi
pihak-pihak terkait, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Keluarga
Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk keluarga yang menjadi peserta
ptrogram parenting terus mengikuti keiatan tersebut, maupun keluarga yang
belum menjadi peserta program parenting dan memiliki anak usia dini
diharapkan agar ikut serta dalam kegiatan tersebut. Karena program parenting
ini banyak memberikan manfaat untuk membantu pengasuhan anak yang
terjadi di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Selain itu
juda dapat memberikan banyak wawasan dan pengetahuan bagi orang tua
yang memiliki anak dalam hal pengasuhan agar lebih baik dari sebelumnya.
2. Bagi Lembaga Penyelenggara Program Parenting
Diharapkan untuk pihak lembaga penyelenggara program parenting agar
terus mengembangkan kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta,
karena sangat bermanfaat bagi orang tua. Kemudian untuk pemilihan
narasumber, agar tidak terjadi rasa bosan bagi peserta maka dalam
penyelenggaraan setidaknya sebulan sekali mengundang narasumber dari
pihak luar yang bersangkutan. Hal tersebut agar kegiatan parenting tetap
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dengan kajian
yang sama diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian ini. Penelitian
terhadap hasil dari program parenting dan pola asuh yang diterapkan orang
tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Sehingga hasil dapri
program parenting dan perbedaan pengasuhan akan terlihat dalam
Putri Hardiani, 2015
Aqib, Zainal. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD. Bandung: Nuansa Aulia.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Narkotika Nasional. (2007). Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Sejak Usia Dini. (tidak diperjualbelikan). Pusat Dukungan BNN.
Bungin, M. B. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publikasi serta ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta: Kencana
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.
Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995/1996). Model Pengorganisasian
Program Pendidikan Keluarga. Medan: BPKBM.
Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Edwards, C. Drew. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur: Panduan Bagi Para
Orangtua untuk mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: Kaifa.
Hatimah, I. (1998). Supervisi Monitoring Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Lab PLS.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Model Pelaksanaan Program Pendidikan Keorangtuaan di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Kemendikbud.
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Petunjuk Teknis Orientasi Teknis Peningkatan Pemahaman Program Penguatan PAUD Berbasis Keluarga (Parenting). Jakarta: Kemendiknas.
Khairudin, H. (2008). Sosiolgi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.
Mulyasa, H. (2012). Manajemen PAUD. Bandung : Rosda.
Sedarmayanti & Hidayat, Syarifudin. (2002). Metode Penelitian. Bandung : Mandar Maju.
Putri Hardiani, 2015 Rosada.
Sudjana, D. (2010). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah, Perkembangan, Falsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung: Falah Production.
Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan. untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya manusia. Bandung: Falah Production.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Uno, Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Rosada.
Sumber Internet:
Okvina. (2009). Konsep Pengasuhan (Parenting). [Online]. Tetsedia:
https://okvina.wordpress.com/2009/02/18/konsep-pengasuhan-parenting. (9 Januari 2015).
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003. Tendang Sistem
Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia:
http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf. ( 2 Agustus 2014 )
Urbaningsun. ( - ). Pola Asuh Orang Tua dan Pengembangan Keberagaman Anak. [Online]. Tersedia: http://www.academia.edu/5603226/POLA-
ASUH-ORANG-TUA-DAN-PENGEMBANGAN-KEBERAGAMAAN-ANAK. ( 2 Agustus 2014)
Sumber Skripsi:
Permana, Vera. (2012). Upaya Tutor dalam Meningkatkan Pola Asuh yang Kreatif bagi Orang tua melalui Program Parenting di Kober Bunda
Ganesha Bandung. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak