Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN
BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
(Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Drangong 1 KecamatanTaktakan)
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Program Pendidikan Guru SekolahDasar
Oleh: Masrifatul Hajaroh
1103130
PROGRAM STUDI S
-
1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENDEKATAN
CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING
TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN
BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH
DASAR
(PenelitianEksperimen di Kelas IV SD NegeriDrangong 1 KecamatanTaktakan)
Oleh MasrifatulHajaroh
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan
© MASRIFATUL HAJAROH 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI
PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV
SEKOLAH DASAR
MASRIFATUL HAJAROH
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Pembelajaran yang melibatkan kerjasama guru dengan siswa dan proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru merupakan pembelajaran yang ideal yang dibutuhkan. Guru hendaknya memiliki kemampuan untuk dapat menghubungkan dunia siswa yang sesuai konteks kehidupan sehari-hari, supaya siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis yang baik. Salah satu upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran perlu adanya pendekatan yang mengungkap konteks siswa dalam materi perhitungan bilangan bulat, yaitu pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL). Metode yang dipakai ialah kuasi eksperimen, dengan
penggunaan kelas eksperimen memakai pembelajaran pendekatan CTL dan kelas kontrol memakai pembelajaran pendekatan konvensional. Data penelitian didapat dari instrument penelitian berupa instrument tes kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu: pretes dan postes. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pembelajaran pendekatan CTL lebih baik dari pembelajaran pendekatan konvensional. Teknik analisis data dibantu oleh
software Statistics Passage for the Social Science (SPSS) 21 for windows, Ms. Exel, dan Anates. Berdasarkan hasil perolehan analisis data statis menunjukkan
bahwa pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis terdapat peningkatan yang signifkan yaitu dibuktikan dengan hasil rata-rata dikelas eksperimen pretes 44,40 sedangkan postes 75,4 dengan nilai N-Gain yang didapat adalah 0.53 (sedang). Maka terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis bagi siswa kelas IV sekolah dasar tersebut.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract
Learning that involves the cooperation of teachers and students and the learning process is not just centered on the teacher an ideal learning needs. Teachers should have the ability to be able to link the world of students who fit the context of everyday life, so that students have a mathematical problem solving skills are good. One effort to improve problem-solving mathematical ability
mathematical used in learning approaches that reveal the need for students in the material context integer calculations, the approach Contextual Teaching and Learning (CTL). The method used is a quasi-experimental, with the use of
experimental class wearing CTL approach to learning and classroom learning taking control of conventional approaches. The research data obtained from research instrument in the form of instrument test mathematical problem solving skills, namely: pretest and posttest. The objective of this study was to determine the effect and improvement of mathematical problem solving ability of students with learning CTL approach is better than the conventional approach to learning. Data analysis techniques aided by software Statistics Passage for the Social Science (SPSS) 21 for windows, Ms. Exel, and Anatenas. Based on the acquisition of static data analysis showed that the effect of CTL approach to mathematical problem solving skills are a significant amprovement is evidenced by the result of the experiment the average class pretest 44.40 while posttest 75.4 with value N-Gain is 0.53 (middle). Then there is an increased problem solving ability for students in grade IV elementary school.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil’alamiin, puji dan syukur selalu penulis panjatkan kepada Sang Maha Pengasih Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang serta kuasa-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan
Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Dalam Materi Perhitungan Bilangan Bulat di Kelas IV Sekolah Dasar” ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan umat manusia, Habibana Wa nabiyana Muhammad Saw., yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan ke jalan terang benderang seperti sekarang ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Terwujudnya Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. oleh karena itu, peneliti haturkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. H. Furqon, M. A. Ph. D., selaku Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd., selaku Direktur UPI Kampus Serang
3. Bapak Drs. H. Effendi Zulkifli, M. Pd., selaku sekretaris UPI Kampus Serang juga selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan arahan, saran, dan motivasi bagi penulis selama proses bimbingan
4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd., selaku ketua program studi S1 PGSD UPI Kampus Serang
5. Bapak Dr. Andika Arisetyawan, M. Si., selaku pembimbing 2 yang selalu memberikan arahan, saran dan motivasi bagi peneliti selama proses bimbingan 6. Semua Dosen dan Staf TU UPI Kampus Serang yang sudah membantu penulis
untuk menimba ilmu dan menyelesaikan tugas perkuliahan. 7. Ibu Hj. Yunaeni, S.Pd., selaku kepala SDN Drangong 1
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain ucapan di atas, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Ayahanda Ali Mashudi dan ibunda Binti Waridatun Amanah yang senantiasa mencurahkan doa dan kasih sayangnya, serta selalu memberikan dorongan moril kepada penulis
2. Kakak dan adikku tercinta, Mahfud Rivai dan M. Gufron Albi yang selalu memotivasi untuk menjadikan penulis sebagai pendidik yang berkualitas
3. Bapak Mujiono, Ibu Maidawati, dan Abang Rahmad Basori yang selalu memberikan motivasi, dan nasehat selama penulis menjalankan perkuliahan 4. Sahabat-sahabatku di grup “Genk Mars”, “Dupatu 2011”, Sa”a_cumelas, KKN
kel. 1 2014, dan PPL kel. 5 2015 yang memberikan warna berbeda dalam
kehidupan penulis dengan dipenuhi canda tawa, dan sharing dalam berbagai hal termasuk sharing penyusunan skripsi ini
5. Teman-teman di “Wisma Raehan” yaitu Reni Febriyenti ,S.Pd., Aulia Darajati ,S.Pd., Octantya Prameswari ,S.Pd., Faradila Abrina Putri, Laila Nur Rohmah, S. Pd., Lia Mutiara Akbar, dan Hafadzoh yang selalu memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis
6. Teman-teman organisasi PORMAPI UPI Serang, PERMATA ILMU, dan BEM REMA Kabinet Sinergi yang memberikan motivasi, semangat, dan pengalaman kepada penulis
7. Rekan-rekan satu kelompok bimbingan skripsi Andri Wibowo, S. Pd, Trisna Tirtasari, S. Pd., dkk dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan PGSD UPI Serang angkatan 2011 khususnya kelas Matematika yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan studi keguruan ini
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta karunianya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya konstruktif. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak. Aaamiin Serang, Juni 2015
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Definisi Operasional ... 5
G. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam Materi Perhitungan Bilangan Bulat di Kelas IV Sekolah Dasar . .8
A. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 8
1. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual ... 9
2. Komponen Pendekatan Kontekstual ... 10
3. Langkah-langkah Pendekatan (CTL)... 12
4. Pendekatan Konvensional... 12
5. Perbedaan Pembelajaran CTL dengan Pembelajaran Konvensional ... 13
B. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 14
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Penelitian yang Relevan ... 17
E. Hipotesis Penelitian ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Metode Penelitian ... 20
B. Desain Penelitian ... 21
1. Alur Penelitian ... 22
2. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 24
3. Instrumen Peneltian ... 26
a. Instrument Tes ... 26
b. Wawancara ... 40
C. Teknik Pengumpulan Data ... 40
D. Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
1. Gambaran umum ... 46
2. Analisis data hasil kemampuan pemecahan masalah ... 47
a. Analisis data uji tes awal ... 47
4) Perbedaan rata-rata data tes akhir kelas eksperimen .. 65
5) Hasil uji anova ... 70
6) Uji scheffe tes akhir ... 70
7) N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol ... 71
3. Analisis hasil wawancara ... 77
B. Pembahasan ... 79
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa ... 81
3. Aktifitas siswa dan guru dengan pendekatan contextual teaching and learning ... 82
4. Pembahasan hasil penelitian ... 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 86
A. Simpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Perbedaan pendekatan CTL dengan pembelajaran konvensional ... 13
3.1 Bentuk desain penelitian non-equivalent control group design ... 21
3.2 Jumlah sampel penelitian ... 25
3.3 Interprestasi koefisien korelasi ... 31
3.4 Interpretasi uji validitas setiap butir soal kemampuan pemecahan masalah siswa ... 31
3.5 Klasifikasi tingkat reliabilitas ... 32
3.6 Hasil perhitungan daya pembeda ... 33
3.7 Hasil perhitungan tingkat kesukaran ... 34
3.8 Kriteria n–Gain ... 45
4.1 Nilai uji tes awal kelas ekperimen ... 48
4.2 Nilai uji tes awal kelas kontrol ... 49
4.3 Statistik deskriptif data uji tes awal ... 50
4.4 Uji normalitas data tes awal ... 51
4.5 Uji homogenitas data tes awal ... 54
4.6 Independent sampel test 1 ... 55
4.7 Nilai uji tes akhir kelas ekperimen ... 56
4.8 Nilai uji tes akhir kelas kontrol ... 57
4.9 Statistik deskriptif data uji tes akhir ... 58
4.10 Uji normalitas data tes akhir ... 60
4.11 Uji homogenitas data tes akhir ... 62
4.12 Independent samples test2 ... 63
4.13 Rata-rata tes akhir ... 64
4.14 Pengelompokkan kelas eksperimen dilihat dari tes awal dan tes akhir ... 66
4.15 Pengelompokkan kelas kontrol dilihat dari tes awal dan tes akhir ... 67
4.16 Pengelompokkan kelas eksperimen dilihat dari tes awal ... 68
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.18 Perbandingan nilai rata-rata sub kelompok eksperimen dan
kontrol tes akhir (postes) ... 69
4.19 Hasil uji anova ... 70
4.20 Nilai uji scheffe tes akhir ... 70
4.21 N-Gain kelas eksperimen ... 72
4.22 N-Gain kelompok kelas eksperimen ... 73
4.23 N-Gain kelas kontrol ... 74
4.24 N-Gain kelompok kelas kontrol ... 76
4.25 Descriptive N–Gain ... 76
4.26 Rata-rata N-Gain siswa ... 77
4.27 Hasil wawancara siswa ... 78
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
3.1 Alur penelitian ... 22
4. 1 Nilai uji tes awal kelas eksperimen ... 48
4. 2 Nilai uji tes awal kelas kontrol ... 49
4. 3 Plots uji tes awal kelas eksperimen ... 52
4. 4 Plots uji tes awal kelas kontrol ... 53
4. 5 Nilai uji tes akhir kelas eksperimen ... 57
4. 6 Nilai uji tes akhir kelas kontrol ... 58
4. 7 Plots tes akhir kelas eksperimen ... 61
4. 8 Plots tes akhir kelas kontrol ... 61
4. 9 N-Gain kelas eksperimen ... 73
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1 Pedoman wawancara ... 90
2 Hasil tes awal kelas eksperimen ... 91
3 Hasil tes awal kelas kontrol ... 92
4 Uji normalitas data tes awal... 93
5 Uji homogenitas data tes awal ... 93
6 Uji-t data tes awal ... 93
7 Hasil tes akhir kelas eksperimen ... 94
8 Hasil tes akhir kelas kontrol ... 95
9 Uji normalitas data tes akhir ... 96
10 Uji homogenitas tes akhir ... 96
11 Uji-t data tes akhir ... 96
12 Uji anova dan scheffe tes akhir ... 97
13 N-Gain kelompok kelas eksperimen ... 97
14 N-Gain kelompok kelas kontrol ... 98
15 Rata-rata N-Gain siswa ... 98
16 Pembahasan keseluruhan hasil penelitian ... 99
17 Foto-foto kegiatan ... 100 Lampiran Surat Keterangan Observasi
Lampiran Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lampiran SK Pembimbing
RPP Kelas Eksperimen RPP Kelas Kontrol
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan investasi besar yang memerlukan usaha, perjuangan, dan pendanaan besar. Hal tersebut diakui oleh semua orang demi keberlangsungan masa depannya. Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan lulusannya agar dapat hidup di masyarakat dan berpotensi untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Terkait dengan lulusan pendidikan, khususnya jenjang sekolah dasar terdapat kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa yaitu kemampuan membaca, menulis, dan
menghitung (calistung). Calistung adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa untuk mengembangkan keilmuan siswa pada tingkat
pendidikan selanjutnya. Akan tetapi kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang belum menguasainya, khususnya kemampuan berhitung. Hal tersebut terlihat dari kondisi rendahnya prestasi dan hasil belajar siswa.
Rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh cara penyampaian materi guru di kelas, kebanyakan guru menggunakan pembelajaran konvensional. Pendekatan dalam proses pembelajarannya berlangsung secara satu arah yaitu: tidak adanya interaksi timbal balik antara siswa dan guru, semata-mata guru hanya menyampaikan materi tanpa memberi waktu siswa untuk memahami dan belajar. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasi adalah matematika. Menurut Russeffendi (dalam Supriadi, 2013, hlm. 4), mengatakan bahwa:
“Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif”.
Berdasarkan kutipan tersebut, penulis berpendapat matematika merupakan mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kemampuan berhitung, yang mengajarkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
takut dan menolak belajar dengan alasan matematika sulit dan banyak hitungannya. Telah diketahui bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk menghadapi ujian akhir nasional (UAN) dan untuk melanjutkan ketingkat pendidikan lebih tinggi. Sebenarnya pola pikir siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran matematika menakutkan dan sulit itulah yang menjadikan penyebab siswa sukar dan menolak untuk menerima ilmunya. Berbahayanya lagi jika siswa sampai memiliki pemikiran bahwa dirinya tidak mampu dan tidak bisa menguasai ilmu dalam mata pelajaran matematika. Pola pikir siswa dalam mengenal mata pelajaran matematika yang seperti itulah yang harus diperbaiki.
Menurut pengamatan penulis di kelas IV SDN Drangong 1, penggunaan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru menjadi salah satu
penyebab siswa memiliki pola pikir bahwasannya matematika adalah mata pelajaran yang sulit dikuasai. Pada pelaksanaannya, guru kurang bervariatif dalam penggunaan pendekatan pembelajaran dan guru cenderung menggunakan pendekatan konvensional dalam proses belajar. Padahal seorang guru dituntut untuk menguasai berbagai macam pendekatan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi. Akibatnya siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang berlangsung. Pada saat pengamatan, siswa kesulitan pada materi perhitungan bilangan bulat. Siswa kesulitan dan tidak paham pada soal pemecahan masalah di konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) menjadi salah satu solusi alternatif
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Blanchard dkk (dalam Kokom Komalasari, 2013, hlm. 6), mengatakan bahwa:
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kutipan tersebut, penulis menyatakan bahwa pendekatan CTL dianggap cocok untuk diterapkan karena pada proses pembelajaran siswa dilibatkan langsung dalam meningkatkan kebermaknaan belajarnya. Sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk mencapai tujuan pembelajarannya dan mengelola jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Dari uraian diatas, penulis beranggapan pembelajaran dengan pendekatan CTL cocok untuk diterapkan dalam usaha meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Atas dasar tersebut penulis mengangkat judul penelitiannya yaitu: “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam
Materi Perhitungan Bilangan Bulat Di Kelas IV Sekolah Dasar”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Penggunaan pendekatan yang kurang interaktif dalam proses pembelajaran menjadikan guru tidak membuat suasana belajar yang bermakna yang membuat siswa belajar dalam pengalamannya
2. Kurangnya penguasaan siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang mengacu kepada kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dalam materi perhitungan bilangan bulat di kelas IV SDN Drangong 1?
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dalam materi perhitungan bilangan bulat di kelas IV SDN Drangong 1
2. Mengetahui hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi perhitungan bilangan bulat di kelas IV SDN Drangong 1
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan usaha penulis untuk memberikan solusi dalam
pembelajaran matematika, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang berharga dalam penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan mengembangkan kemampuan merancang
rencana dalam proses pembelajaran sebagai calon pendidik sekolah dasar yang profesional. Sehingga pada saatnya penulis melaksanakan pengabdian di lapangan pekerjaan (sekolah), penulis akan memiliki persiapan yang berkualitas untuk proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi penggunaan pendekatan dalam proses pembelajaran bagi para guru. Sehingga dalam proses pembelajaran guru memiliki banyak strategi penggunaan pendekatan yang digunakan dalam konteks materi tertentu, salah satunya yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning. 3. Bagi Siswa
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan yang mengarahkan siswa mengalami proses pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan bermakna.
F. Definisi Operasional
Berbagai istilah yang menjadi variabel-variabel dalam judul penelitian perlu didefinisikan untuk menghindari kesalahan penafsiran yang berdampak pada pemaknaan hasil penelitian. Istilah yang dimaksud adalah:
1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menghadirkan dunia nyata siswa dan menghubungkan konsep dengan konteksnya, sehingga siswa memperoleh
sejumlah pengalaman belajar bermakna dalam bentuk pengalaman dan keterampilan. Dalam pendekatan CTL terdapat tujuh komponen utama
dalam proses pembelajarannya, yaitu: Konstruktivisme (constructivism), Menemukan (inquary), Bertanya (questioning), Masyarakat Belajar (learning community), Pemodelan (modelling), Refleksi (reflection), dan Penilaian yang sebenarnya (authentic assessment)
2. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai ruhnya dalam pembelajaran matematika. Menurut NTCM (National Council of Teachers of Mathematics) dalam pencapaian kemampuan pemecahan
masalah ada lima indikator yang harus dikuasai, yaitu:
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanya, dan kecukupan unsur yang diperlukan
b. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis
dan masalah baru) dalam atau luar matematika
d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil permasalahan menggunakan matematika secara bermakna
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Perhitungan Bilangan Bulat
Konsep yang berisikan operasi hitung yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian pada bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan operasi penjumlahan dan operasi pengurangan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab 1 hingga bab terakhir. Dalam penelitian ini, memiliki susunan sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2014. Berikut sistematika penulisan penelitiannya:
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab I dalam penelitian ini terdiri dari : latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Kajian Pustaka
Pada bab II dalam penelitian ini terdiri dari : pendekatan Contextual Teaching and Learning, pendekatan konvensional, kemampuan
pemecahan masalah, perhitungan bilangan bulat, penelitian yang relevan, dan hipotesis.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metodologi penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan populasi/ sampel penelitian, instrumen penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
temuan berkaitan dengan masalah penelitian yang diambil, jawaban hipotesis, dan analisis temuan.
5. Bab V Simpulan dan Saran
Bab simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada pelaksanaannya diberikan suatu treatment (perlakuan) di kelas eksperimen guna mendapatkan hasil ataupun pengaruh dari treatment yang diberikan. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107), dalam penelitian eksperimen diberikan perlakuan (treatment), yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen terdapat kelas
kontrol dalam pelaksanaan penelitian. Artinya penelitian ekperimen dilakukan secara objektif dan terkontrol untuk memprediksi kejadian-kejadian
tertentu serta melihat adanya suatu sebab-akibat dari variabel yang diuji. Jadi dalam penelitian ini, peneliti melakukan suatu stimulus dan perlakuan eksperimen yaitu dengan menerapkan variabel bebas kemudian mengamati dan menganalisis hasil dari perlakuan yang diberikan terhadap variabel terikat.
21
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipelajari dan perbandingan hasil antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang berbeda.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian eksperimen terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat dilakukan. Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti memilih bentuk desain penelitian eksperimen semu (quasy experimental design). Dalam desain penelitian eksperimen semu kelas kontrol tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan penelitian eksperimen. Digunakannya desain penelitian eksperimen semu adalah untuk mendapatkan informasi yang
diperoleh dengan eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel
yang relevan. Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design. Adapun bentuk desain penelitian sesuai dengan yang
terdapat dalam buku Sugiyono (2012, hlm. 116) digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Bentuk desain penelitian non-equivalent control group design
O1 X O2
O3 O4
Keterangan :
O1 = tes awal kelas eksperimen
O2 = tes akhir kelas eksperimen
X = perlakuan menggunakan CTL O3 = tes awal kelas kontrol
22
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Alur Penelitian Menyusun instrument penelitian, Uji coba
23
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam melaksanakan penelitian diharuskan memilki konsep alur penelitian. Dengan konsep alur penelitian maka pelaksanaan penelitian akan terarah, pelaksanaannya sistematis, dan hasil yang didapat berkualitas. Berikut penjelasan dari diagram alur penelitian:
a. Sebelum merumuskan desain penelitian, terlebih dahulu menentukan variabel-veriabel penelitian.
“Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012, hlm. 61)”.
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas yaitu pendekatan Contextual Taching and Learning 2) Variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis
b. Menyusun media pembelajaran yang nantinya akan digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti membuat RPP, alat peraga dan lain-lain
c. Menyusun instrumen penelitian berupa soal, lembar observasi, dan wawancara untuk mengukur hasil dan kualitas belajar matematika siswa. Mengkonsultasikan instrumen penelitian dengan guru kelas dan dosen pembimbing. Mengujicobakan instrumen yang telah di validitas oleh guru kelas dan dosen pembimbing. Mengadakan validitas instrument penelitian
d. Menentukan sampel penelitian dari kelas yang tersedia dengan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan. Setelah menentukan sampel
kelas, kemudian menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk kelas kontrol dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yang biasa guru lakukan (konvensional) dan untuk kelas eksperimen dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Contextual Taching and Learning
24
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Melaksanakan penelitian yaitu melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan Contextual Taching and Learning. Dan memberikan perlakuan kepada kelas kontrol dengan
menggunakan pendekatan yang biasa guru lakukan (konvensional) g. Memberikan uji tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol h. Mengumpulkan data-data setelah dilaksanakan penelitian
i. Menganalisis hasil penelitian dan melakukan uji hipotesis j. Menyimpulkan hasil penelitian.
2. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Kegiatan penelitian selain membutuhkan konsep, teori, ataupun
landasan pelaksanaannya juga membutuhkan suatu populasi yang akan digunakan sebagai sampel pelaksanaan penelitian. Sampel tersebut yang
akan memperlihatkan pengaruh atas perlakuan (treatment) yang diberikan. Selanjutnya akan dipaparkan lokasi, populasi, dan sampel yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut:
a. Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Drangong 1, yang beralamat di jalan Raya Cilegon km 3, Serang. Alasan sekolah tersebut dijadikan tempat penelitian adalah jarak sekolah dengan tempat tinggal peneliti tidak terlalu jauh sehingga penelitian berjalan dengan waktu yang efektif dan berlangsung lancar. Selain itu, SD Negeri Drangong 1 memiliki dua rombongan belajar, yaitu IVa dan IVb. Sehingga mempermudah penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi
25
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi penelitian yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini dijadikan contoh dan memperlihatkan keadaan populasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, sistem pemilihan sampel yang dipilih oleh peneliti adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Menurut Arikunto
(2010: 183) mengatakan bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan strata, random, atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah dasar kelas IV di
seluruh kecamatan Taktakan. Dengan mempertimbangkan kesediaan rombongan kelas, tenaga peneliti, waktu, dan pendanaani tentu tidak
memungkinkan mengambil seluruh sekolah yang ada. Oleh karena itu peneliti memilih SDN Drangong 1 sebagai sampel penelitian. Dalam pelaksanaannya kelas IV a dijadikan sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas IV b dijadikan sebagai kelas kontrol. Dimana antara siswa kelas IV a dan siswa kelas IV b diasumsikan memiliki kemampuan dasar yang seimbang yaitu setiap kelas masing-masing siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, ada yang pintar, cukup pintar dan kurang pintar. Atau dengan kata lain, siswa pada kelas IV a dan IV b yang digunakan sebagai sampel penelitian ini memiliki kemampuan dasar yang homogen. Adapun sampel yang diambil dari populasi penelitian adalah siswa SD kelas IVa dan siswa kelas IV b, dengan rincian sebagai berikut :
26
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk menguji variabel penelitian dengan tujuan menghasilkan data penelitian yang akurat. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah berupa tes dan non tes. Instrument tes diberikan sebanyak dua kali yaitu uji tes 1 (pretest) dan uji tes 2 (postest) yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dalam bentuk hasil belajar siswa antara kelas eksperimen menggunakan pendekatan CTL dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional. Sedangkan instrumen non tes diberikan berupa angket skala sikap siswa dan observasi aktivitas untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan pendekatan CTL dalam
proses pembelajaran.
a. Instrumen Tes
Menurut Arikunto (2009, hlm. 53), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam pengerjaan tes tergantung dari petunjuk yang diberikan. Instrumen penelitian tes ini menggunakan jenis soal essai, karena dengan soal essai siswa akan dihadapkan persoalan yang menyangkut kehidupan sehari-hari. Soal yang diberikan pada saat pretes dan postes memiliki tingkat kesukaran yang sama walaupun soalnya berbeda.
Menurut Rahmat dan Solehuddin (2006, hlm. 21), suatu tes yang baik harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam mengungkap data. Terdapat beberapa cara dalam menguji validitas suatu bentuk soal, yaitu :
1) Validitas muka dan validitas isi
27
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
soal dengan indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam mendapatkan soal yang sesuai dengan validitas muka dan isi, pembuatan soal dilakukan dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) dari orang yang dianggap ahli dalam hal ini, yaitu dosen pembimbing. Dalam menyusun soal terdapat perubahan sekali, kesalahan awal adalah pada penggunaan kata yang sulit dipahami dan kata perintah yang digunakan dalam menjawab pertanyaan. Penggunaaan istilah benda-benda dalam soal juga diperhatikan
28
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PERTIMBANGAN
Bapak yang terhormat, saya memohon kesediaan Bapak untuk melakukan pertimbangan terhadap seperangkat tes (terlampir) yaitu tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dengan cara mengisi tabel yang telah disediakan (terlampir) untuk mengetahui validitas muka dan validitas isi dari perangkat tes tersebut. Untuk keperluan tersebut, saya lampirkan pula kisi-kisi dari tes kemampuan tersebut. Atas kesediaan dan masukan dari Bapak, saya ucapkan terima kasih.
A. Validitas Muka
Untuk setiap butir soal, bubuhkan angka 1 pada tabel, jika Bapak menganggap soal tersebut valid. Bubuhkan angka 0 jika Bapak menganggap soal tersebut
tidak valid. Kemudian berikan komentar mengenai ketidakvalidan soal tersebut, dan berikan saran/perbaikan pada tempat yang telah disediakan
dalam tabel.
Soal dikatakan valid (dari segi validitas muka) jika telah memenuhi kriteria validitas muka, yakni apabila butir soal tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional.
B. Validitas Isi
Untuk setiap butir soal, bubuhkan angka 1 pada tabel, jika Bapak menganggap soal tersebut valid. Bubuhkan angka 0 jika Bapak menganggap soal tersebut tidak valid. Kemudian berikan komentar mengenai ketidakvalidan soal tersebut, dan berikan saran/perbaikan pada tempat yang telah disediakan dalam tabel.
Soal dikatakan valid jika butir soal tersebut telah sesuai dengan:
1. Materi pokok yang diberikan 2. Indikator pencapaian hasil belajar
29
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VALIDITAS MUKA
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
No. Soal
Valid (1) atau Tidak Valid (0)
Komentar dan Saran Perbaikan
1.
2.
3.
4.
5.
Serang,... 2015
30
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VALIDITAS ISI
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
No. Soal
Valid (1) atau Tidak Valid (0)
Komentar dan Saran Perbaikan
1.
2.
3.
4.
5.
Serang,... 2015
31
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Validitas Butir Soal
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriteria, memiliki kesejajaran antara hasil tes dan kriteria. Pearson (dalam Arikunto, 2012, hlm. 85), mengemukakan bahwa teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar. Setelah koefisien validitasnya diketahui, kemudian nilai yang didapat diinterpretasikan berdasarkan kriteria pada tabel dibawah ini (Cece Rakhmat dan Solehuddin, 2006, hlm. 74):
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Tidak Ada Hubungan
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,69 Cukup
0,70 – 0,89 Kuat/tinggi
0,90 – 1,000 Sangat Kuat/Sangat Tinggi
Untuk mengetahui validitas setiap butir soal, dalam penelitian ini soal tes/instrumen terlebih dahulu diujikan pada sampel dari tempat penelitian lain. Dalam hal ini, sampel yang digunakan untuk validitas butir soal adalah siswa kelas IV SD Negeri Cigabus. Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual, melainkan diolah menggunakan program software anabutis sehingga diperoleh hasil perhitungan setiap butir soal, yaitu :
Tabel 3.4
Interpretasi Uji Validitas Setiap Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Nomor soal Korelasi (r) Interpretasi validitas Validitas
1 0.695 Cukup Valid
2 0.733 Kuat/Tinggi Valid
3 0.735 Kuat/Tinggi Valid
4 0.442 Cukup Valid
32
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengamati pada tabel 3.4, diketahui bahwa dari lima butir soal essay untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa, didapat tiga butir soal yang interpretasi validitasnya kuat yaitu butir soal no. 2, dan 3. Dan dua butir soal yang interpretasi validitasnya cukup, yaitu no.1, 4, dan 5. Dengan kesimpulan akhir, bahwa soal atau instrument yang dibuat semuanya sudah valid.
3) Reliabilitas Tes
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 173), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula. Sedangkan Sambas dan Maman (2007, hlm. 37) mengemukakan bahwa uji
reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual, melainkan diolah menggunakan bantuan program software analisis butir soal (Anabutis) sehingga diperoleh reliabilitas
soal. Tingkat reliabilitas dari suatu instrumen didasarkan pada klasifikasi Guilford (Rostina Sundayana, 2014, hlm. 70), sebagai berikut :
Tabel 3.5
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Besarnya rII Interpretasi 0,80 < rII ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < rII ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rII ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rII ≤ 0,40 Rendah
33
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini,reliabilitas yang dihasilkan secara keseluruhan sebesar 0,67. Sehingga jika melihat pada tabel 3.5 dapat diketahui interpretasi dari soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa memiliki reliabilitas yang tinggi.
4) Daya Pembeda
Untuk menentukan daya pembeda tiap butir soal penulis menggunakan aplikasi anates, dengan cara memasukkan data pada kolom yang sudah disediakan dan memilih daya pembeda dalam
34
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran
No. Soal Tingkat Kesukaran (%) Tafsiran
1
73.33 Mudah
2
20.71 Sukar
3
59.64 Sedang
4
71.90 Mudah
5
51.07 Sedang
35
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
36
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
37
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
38
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
39
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
40
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara kegiatan tanya jawab kepada nara sumber untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 197), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dilakukan dan menggunakan pedoman secara garis besar permasalah yang akan ditanyakan. Dengan wawancara tidak terstruktur maka peneliti dapat menggali lebih mendalam informasi tentang responden. Dalam pelaksanaan wawancara dilakukan setelah dilakukannya proses pembelajaran. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang akan
menggali informasi yang ingin didapatkan. Diantaranya adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning.
Berikut garis besar yang digunakan dalam kegiatan wawancara adalah: a. Bagaimana pendapatmu terhadap proses pembelajaran dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning yang sudah dilakukan? b. Bagaimana pendapatmu tentang pengaruh dalam mengerjakan soal
setelah dan sebelum diberikannya pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning?
c. Apakah pendekatan Contextual Teaching and Learning menyenangkan bagimu?
d. Apakah proses pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning membantumu dalam memecahkan masalah sehari-hari?
C. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
41
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Wawancara tidak terstruktur dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Pada penelitian ini, kegiatan wawancara hanya dilakukan
untuk memperkuat data yang diperoleh. Wawancara tidak diolah seperti halnya instrument tes dengan menggunakan rumus-rumus tertentu. Jadi data yang didapat dari hasil wawancara digunakan untuk memperkuat data hasil uji tes.
D. Teknik Analisis Data
Setelah mendapatkan data penelitian dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah dikonsepkan, selanjutnya adalah menganalisis data
yang diperoleh. Dilakukannya analisis data temuan digunakan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas hasil penelitian. Cara yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Tes a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Dikatakan normal apabila pada sebaran data yang diperoleh terdapat siswa yang memperoleh nilai rendah, sedang, dan tinggi. Signifikansi data dikatakan normal harus berada diatas 5% atau 0.05. Dalam perhitungan manual, uji normalitas dapat dihitung dengan
rumus Chi Kuadrat ( ), yaitu sebagai berikut. (Sambas dan Maman, 2007, hlm. 76)
∑
Keterangan:
= Chi-square
= Nilai dari hasil pengamatan (frekuensi observasi)
= Nilai yang diharapkan (frekuensi ekspetasi) k = banyak kelas
42
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan dibandingkan dengan atau , dengan α
adalah taraf signifikan 0,01
Jika ≥ , maka distribusi data tidak normal
Jika < , maka distribusi data normal
Apabila menggunakan bantuan program software SPSS 21 for windows, uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Shapiro-Wilk
dengan menggunakan kaidah nilai:
Sig. > 0,05, maka data berdistribusi normal
Sig. ≤ 0,05, maka data tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan setelah kita ketahui bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakan kedua data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Kriteria uji yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran yang homogen apabila nilai hitung F <
nilai tabel F dengan α (α = 0.05) tertentu dan d = ( - 1) dan d =
( - 1). (Sambas dan Maman, 2007, hlm. 84)
Rumus untuk uji statistika yang digunakan adalah F =
Keterangan:
= varian yang besar dan = varian yang kecil
Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah Ruseffendi dalam Sambas A.M. dan Maman A. (2007, hlm. 84)
: = , artinya distribusi bersifat homogen
: ≠ , artinya distribusi bersifat tidak homogen
c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji t)
43
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel. Syarat untuk melakukan uji-t ini adalah ketika uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi. Adapun rumus untuk menghitung uji-t adalah (Rostina Sundayana, 2014, hlm. 148):
̅ ̅
Perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh menggunakan software untuk menghitung data statistik, yaitu program SPSS 21.0 setelah mengatahui normalitas dan homogenitas datanya,dengan cara memasukan input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view) kemudian pilih analisis compare means dan independent–samples t test. Setelah dimasukan data pada variebel view
maka akan keluar output berupa tabel uji t.
d. Uji Anova dan Scheffe
Uji anova dan scheffe dilakukan untuk melihat letak perbedaan kemampuan keterampilan proses pada kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Cara perhitungan uji anova dan
scheffe dapat menggunakan bantuan program software SPSS versi 21
for windows. Langkah-langkanya adalah setelah data dimasukkan, pilih
Compare Means-One Way Anova (Anova satu jalur) untuk mengetahui
perbedaan rata-rata nilai kemudian pilih Uji Scheffe untuk mengetahui nilai yang paling dominan perbedaannya dari ketiga kelompok tersebut (tinggi, sedang, dan rendah).
e. Pengelompokan Data
44
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Jika x ≥ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “tinggi” 2) Jika (β - std) ≤ x ≤ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai
“sedang”
3) Jika x < (β –std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “rendah” Keterangan:
x = nilai siswa
β = nilai rata-rata siswa std= standar deviasi kelas
f. Uji Gain
Uji gain digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan CTL.
Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisiah antara skor maksimal ( ) dengan skor pretest. Uji gain ini dimaksud untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasi perolehan gain seorang siswa. Gain yang dinormalisasi diperoleh dengan cara menghitung selisih antara
skor postest ( ) dengan skor pretest ( ) yaitu dengan dibagi oleh
selisih antara skor maksimal dengan skor pretest. Berikut formula gain ternormalisasi (g) yang dikembangkan oleh Hake (dalam Rostina Sundayana, 2014, hlm. 151) sebagai berikut:
g =
Keterangan:
g = Gain = Skor Pretest
45
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria tingkat n-Gain menggunakan tabel menurut Hake. (dalam Rostina Sundayana, 2014, hlm. 151) yang tertera dibawah ini
Tabel 3.8 Kriteria n-Gain
Gain Klasifikasi
-1,00 ≤ g < 0,00 Terjadi Penurunan g = 0,00 Tidak Terjadi Peningkatan
0,00 < g < 0,30 Rendah
0,30 ≤ g < 0,70 Sedang
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian, dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Analisis tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis antara kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan contextual teaching and learning dengan kelas kontrol yang mendapatkan
pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil rata-rata kedua kelas yang berbeda menggunakan analisis uji-t setelah sebelumnya data hasil tes
akhir tersebut berdistribusi normal dan memiliki variansi homogenitas yang sama. Kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen
mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil pretes menyatakan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 44,40 dan kelas kontrol sebesar 45. Setelah diberikannya treathment rata-rata tes akhir meningkat yaitu pada kelas eksperimen sebesar 75,4 dengan nilai N-gain 0,53 dan rata-rata kelas kontrol 66,2 dengan nilai N-Gain 0,3792. Artinya pendekatan contextual teaching and learning telah mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen, sehingga hasil akhir menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis kelas ekperimen yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL lebih baik daripada siswa kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional.
87
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhitungan bilangan bulat pada perhitungan penjumlahan dan pengurangan. Hal tersebut diperkuat oleh adanya hasil wawancara yang menunjukkan sikap-sikap atau hasil jawaban positif.
B.Saran
Berdasarkan hasil temuan pada pelaksanaan penelitian serta simpulan yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Temuan dilapangan pada saat penelitian, menunjukkan bahwa perlu adanya cara pembelajaran baru yang sesuai konteks kehidupan siswa agar dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan contextual teaching and learning yang menunjukkan hasil lebih baik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis jika
dibandingkan dengan pembelajaran biasa, maka disarankan kepada penulis/peneliti selanjutnya untuk dapat mengaplikasikan dan mengembangkan
kembali pendekatan contextual teaching and learning dalam penelitian yang akan dilakuakan dan tentunya disesuaikan dengan materi yang akan diteliti pula. Bukan hanya menerapkan pendekatan ini dalam materi perhitungan bilangan bulat saja, tetapi sebaiknya materi-materi seperti pecahan, bangun datar, pembagian, dan lainnya juga dapat dikembangkan.
2. Mengingat kemampuan pemecahan masalah matematis sangat penting bagi siswa sekolah dasar, maka perlu diadakan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan dasar matematis ini pada materi pembelajaran lainnya dengan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
Masrifatul Hajaroh,2016
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERHITUNGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR