• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI PORNO MELALUI INFERENSI PRAGMATIK TERHADAP LIRIK LAGU DANGDUT DALAM ALBUM “KAMASUTRA” YANG DIPOPULERKAN OLEH JULIA PEREZ.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERPRETASI PORNO MELALUI INFERENSI PRAGMATIK TERHADAP LIRIK LAGU DANGDUT DALAM ALBUM “KAMASUTRA” YANG DIPOPULERKAN OLEH JULIA PEREZ."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

INTERPRETASI PORNO MELALUI INFERENSI PRAGMATIK TERHADAP LIRIK LAGU DANGDUT DALAM ALBUM “KAMASUTRA”

YANG DIPOPULERKAN OLEH JULIA PEREZ

Skripsi

diajukan guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi untuk meraih gelar Sarjana Sastra

oleh

Rizki Hidayatullah 0907294

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

INTERPRETASI PORNO MELALUI INFERENSI PRAGMATIK TERHADAP LIRIK LAGU DANGDUT DALAM ALBUM “KAMASUTRA”

YANG DIPOPULERKAN OLEH JULIA PEREZ

oleh

Rizki Hidayatullah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rizki Hidayatullah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4)

INTERPRETASI PORNO MELALUI INFERENSI PRAGMATIK TERHADAP LIRIK LAGU DANGDUT DALAM ALBUM “KAMASUTRA”

YANG DIPOPULERKAN OLEH JULIA PEREZ

ABSTRAK

Rizki Hidayatullah 0907294

Penelitian ini mengungkapkan kebenaran lirik lagu yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno dengan menggunakan analisis Pragmatik. Kerangka analisis Pragmatik meliputi dua lapisan analisis: implikatur dan inferensi, digunakan untuk mengkaji 4 lagu dalam album “Kamasutra” yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno. Lirik lagu yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno merujuk pada aktivitas berhubungan seks. Semua tuturan tersebut direpresentasikan melalui lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez.

Implikatur dari lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno teridentifikasi melalui analisis terhadap penerapan Prinsip Kerja Sama. Analisis implikatur menunjukkan bahwa tuturan dari lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez, melanggar salah satu atau lebih dari Prinsip Kerja Sama. Maksud tuturan yang disampaikan secara implisitdari lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” menyiratkan kreativitas sekaligus strategi penutur dalam mengemas tuturannya. Oleh karena itu, perlu pengetahuan tambahan untuk mengungkap maksud yang tersirat dari tuturan tersebut. Pelanggaran terhadap salah satu atau lebih dari PKS (Prinsip Kerja Sama) bukan merupakan bentuk kesalahan dalam berbahasa. Akan tetapi, pelanggaran yang dimaksud dapat dikatakan sebagai bentuk kreativitas penutur dalam mengemas tuturan.

(5)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Isi

Kata Pengantar... i

Ucapan Terima Kasih... ii

Abstrak... iv

Daftar Isi... v

Daftar Tabel... viii

Daftar Lampiran... ix

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Masalah... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah...5

1.2.2 Batasan Masalah... 6

1.2.3 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.4.1 Manfaat Teoretis... 7

1.4.2 Manfaat Praktis... 7

1.5 Anggapan Dasar... 7

1.6 Sistematika Penulisan... 8

BAB 2 PRAGMATIK, IHWAL LIRIK LAGU DALAM ALBUM “KAMASUTRA”, DAN PENELITIAN TERDAHULU ... 9

2.1 Pragmatik... 9

2.1.1 Aspek Situasi Ujar... 11

2.1.2 Komponen Pragmatik... 12

2.1.2.1 Penutur dan Mitra Tutur ... 12

2.1.2.2 Tuturan... 13

2.1.2.3 Konteks... 14

2.1.3 Tindak Tutur... 14

2.1.3.1 TT Langsung dan TT Tidak Langsung... 16

2.1.4 Prinsip Kerja Sama ...17

2.1.5 Implikatur ...20

2.1.5.1 Implikatur Percakapan ...20

2.1.5.2 Implikatur Percakapan Umum dan Khusus ...21

(6)

2.3 Undang-Undang Pornografi ...25

2.4 Penelitian Terdahulu ...26

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...29

3.1 Metodologi Penelitian ...29

3.2 Data dan Sumber Data ...31

3.2.1 Data... ...31

3.2.2 Sumber Data...31

3.3. Teknik Penelitian... ...31

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data... ...31

3.3.2 Teknik Penganalisisan Data... ...32

3.3.3 Penyajian Hasil Analisis Data... ...32

3.4 Definisi Operasional ...33

3.5 Instrumen Penelitian ...33

BAB 4 PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...35

4.1 Ihwal Data ...35

4.2 Kontekstualisasi Lirik Lagu Dangdut dalam Album “Kamasutra” ...37

4.3 Analisis Lirik Lagu dalam Album “Kamasutra” yang Berpotensi Diinterpretasi sebagai Tuturan Porno ...48

4.3.1 Analisis Implikatur Lirik Lagu “Belah Duren” ...49

4.3.2 Inferensi Pragmatik Lirik Lagu “Belah Duren” ... 53

4.3.3 Analisis Implikatur Lirik Lagu “Jupe Paling Suka 69” ... 54

4.3.4 Inferensi Pragmatik Lirik Lagu “Jupe Paling Suka 69”... ...60

4.3.5 Analisis Implikatur Lirik Lagu “Goyang Kamasutra” ...61

4.3.6 Inferensi Pragmatik Lirik Lagu “Goyang Kamasutra” ... 65

4.3.7 Analisis Implikatur Lirik Lagu “Ketagihan” ... 67

4.3.8 Inferensi Pragmatik Lirik Lagu “Ketagihan” ...71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... ...73

5.1 Simpulan ...73

5.2 Saran ...75

5.3 Penutup ...76

Daftar Pustaka ... 77

Lampiran ...80

(7)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Bahasa menempati posisi penting dalam kehidupan manusia. Karena dalam aktivitas sehari-hari, hampir dipastikan manusia menggunakan bahasa sebagai media komunikasi antarsesamanya. Manusia dapat dengan mudah menyampaikan pesan atau maksud kepada sesamanya melalui bahasa. Pesan atau maksud yang disampaikan, dituangkan, dan dikemas dalam bentuk yang bervariasi. Misalnya, dalam bentuk lirik lagu, puisi, pidato, candaan, dan sebagainya.

Lirik lagu merupakan salah satu bentuk kreasi manusia dalam berbahasa, yang diciptakan untuk mengekspresikan atau menyampaikan pesan. Beda halnya dengan bahasa yang disampaikan dalam pidato, bahasa yang tertuang dalam lirik lagu disusun sedemikian rupa, sehingga terbangun irama, lagu, dan harmonisasi (terutama yang menggunakan alat musik tertentu).

Bahasa yang dibangun dalam bentuk lirik lagu, menyimpan pesan tersendiri dari para penciptanya, baik secara eksplisit maupun implisit. Pesan yang terkandung dalam sebuah lirik pun bervariasi. Mulai dari ungkapan rasa kesal, senang, sedih, sampai pesan moral dan sosial yang disampaikan, baik secara eksplisit maupun implisit kepada para pendengarnya.

Selain berguna sebagai salah satu media penyampai pesan, lirik lagu pun dapat berguna sebagai media hiburan. Hal ini lah yang membuat musik terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Begitu pun dengan jenis musik, seperti pop, keroncong, dangdut, dan sebagainya. Keberadaan jenis atau genre musik tersebut, semakin memberi aroma dan cita rasa bagi para penikmat musik.

(8)

ini ternyata tidak hanya dinikmati oleh warga Indonesia. Sejarah pun mencatat perkembangan jenis musik dangdut ini. Jenis musik dangdut mulai tumbuh dan berkembang sejak tahun 1940-an. Dangdut dipengaruhi oleh unsur musik india, yang diambil dari nama alat musik bernama tabla „musik yang menggunakan gendang‟. Selain itu, cengkok dan harmonisasinya pun merujuk pada jenis musik

arabian.

Penamaan “dangdut” merupakan onomatope dari suara alat musik tabla

(dalam dunia dangdut disebut gendang) yang khas dan didominasi oleh bunyi “dang” dan “ndut”. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah pada awal 1970-an, bagi jenis musik melayu yang populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.

Sejak awal 1940-an, musik dangdut dimainkan hanya untuk hiburan semata. Alat musik dan gerakan ketika menyanyikan pun masih sederhana. Selain itu, dahulu musik dangdut juga digunakan sebagai media dakwah. Salah satu musisi dangdut, seperti Rhoma Irama, yang juga dikenal sebagai raja dangdut, telah menciptakan banyak lagu dangdut bertemakan keislaman dan kemanusiaan. Hal tersebut membuat lagu dangdut makin disukai oleh banyak kalangan.

Setelah musik dangdut berkembang khususnya di Indonesia, dangdut ternyata banyak menuai perdebatan, di antaranya pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan tersebut terjadi akibat gaya panggung penyanyi, khususnya penyanyi wanita yang dinilai terlalu seronok dan berselera rendah sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Tidak hanya itu, saat ini pun masih marak pemberitaan di media massa, baik cetak maupun elektronik mengenai lirik-lirik porno yang banyak terdapat dalam lagu dangdut.

(9)

3

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penyebarluasan, dan penggunaan pornografi, salah satunya dalam lirik lagu yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap moral dan kepribadian luhur bangsa Indonesia, sehingga mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Berkembangluasnya aksi porno juga berakibat meningkatnya tindak asusila dan pencabulan di tengah masyarakat.

Hal tersebut jelas dapat memicu terjadinya pencekalan terhadap para penyanyi dan musik dangdut yang dianggap dapat memberikan pengaruh negatif bagi para pendengarnya. Salah satunya, lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh artis dangdut Julia Perez. Penyanyi yang bernama asli Yuli Rachmawati ini, sempat heboh diberitakan mendapat pencekalan dari sejumlah daerah di Indonesia. Pencekalan tersebut muncul karena lagu-lagu yang dibawakan, seperti “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan”, menuai banyak kecaman dari bebagai kalangan masyarakat. Terutama lirik lagu dalam album tersebut yang berpotensi diinterpretasi sebagai lirik porno. Berikut ini sepenggal kutipan lirik dari lagu “Belah Duren” yang dipopulerkan oleh Julia Perez:

reff:

semua orang pasti suka belah duren

apalagi malam pengantin sampai pagi pun yo wis ben

yang satu ini durennya luar biasa

bisa bikin bang gak tahan sampai-sampai ketagihan

kalo abang suka tinggal belah saja, kalo abang mau tinggal bilang saja

Jika diperhatikan dan dimaknai dengan saksama, penggunaan bahasa dalam penggalan lirik lagu tersebut berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno. Terutama, penggunaan bentuk belah duren yang dihubungkan dengan

(10)

memicu respons negatif, terutama bagi masyarakat dengan basis Islam yang kuat. Kecaman dari berbagai pihak pun sulit dihindari, terutama pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebagai pihak yang bertugas mengontrol perkembangan industri penyiaran di Indonesia.

Dalam menginterpretasi suatu lirik lagu, seringkali kita hanya berspekulasi menggunakan pengetahuan pribadi tanpa melibatkan suatu disiplin ilmu. Interpretasi yang spekulatif tanpa menggunakan disiplin ilmu, tentunya dapat disebut sebagai interpretasi yang “omong kosong”, bahkan berpotensi meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan disiplin ilmu mutlak diperlukan dalam melandasi pemikirian yang akan disajikan kepada masyarakat.

Dari paparan tersebut, peneliti tertantang menelaah maksud tuturan dari lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez melalui perspektif Pragmatik. Pragmatik sebagai disiplin ilmu merupakan bagian dari cabang ilmu linguistik yang dapat mengkaji maksud tuturan. Hal tersebut, sesuai dengan pengertian pragmatik yang dikemukakan oleh Levinson (1987: 5), Pragmatik adalah kajian mengenai penggunaan bahasa atau kajian bahasa dengan perspektif fungsional. Artinya, setiap fenomena kebahasaan yang diteliti secara deskriptif dijelaskan tanpa menghakimi benar dan salahnya suatu fenomena kebahasaan tersebut. Selain itu, dalam upaya mengungkap maksud dari sebuah tuturan, peneliti menggunakan Inferensi Pragmatik sebagai jembatan untuk mengungkap maksud dari sebuah tuturan, khususnya lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez. Cummings (1999:105) menjelaskan, Inferensi Pragmatik merupakan pengetahuan tambahan yang digunakan oleh mitra tutur untuk mengungkap implikatur percakapan (maksud yang tersirat dari sebuah ujaran penutur) yang dikombinasikan dengan konteks tuturan.

(11)

5

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

humor bahasa Indonesia yang berasosiasi porno. Selanjutnya, Yatulyanah (2010), meneliti citra porno dalam iklan premium call surat kabar Lampu Hijau. Dalam penelitian tersebut dianalisis kalimat tuturan dalam iklan premium call di surat kabar Lampu Hijau dengan menggunakan teori analisis tindak tutur yang merupakan bagian dari teori Pragmatik.

Dari beberapa penelitian tersebut, ternyata belum ada penelitan yang mengkaji Interpretasi Porno melalui Inferensi Pragmatik terhadap Lirik Lagu Dangdut dalam Album “Kamasutra” yang Dipopulerkan oleh Julia Perez. Kecenderungan masyarakat menginterpretasi suatu tuturan secara spekulatif tentunya berpotensi menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat. Hal tersebut terbukti dari maraknya pemberitaan mengenai kasus lagu dangdut yang dirasa mengandung kesan porno dan dapat memberikan efek negatif terhadap pendengar, sehingga secara otomatis menimbulkan pencekalan terhadap lagu sekaligus para penyanyinya. Padahal, dugaan atau analisis yang dilakukan, hanya mengandalkan perasaan semata, tanpa didukung dengan metode analisis yang tepat.

Peristiwa ini dapat bermula dari spekulasi atau tindakan menghakimi suatu tuturan, dalam hal ini lirik lagu yang diduga memiliki kesan porno tanpa ada interpretasi yang berpijak pada disiplin ilmu, sehingga kesan porno yang tergagas masih mentah dan dapat menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini lahir sebagai upaya mengatasi permasalah dalam mengungkap maksud tuturan secara ilmiah dengan berpijak pada disiplin ilmu. Hal tersebut dimaksudkan, agar dalam upaya menginterpretasi suatu fenomena kebahasaan, tidak melulu berjalan spekulatif, tanpa ada pemaparan yang jelas dan ilmiah, sehingga dapat menimbulkan kesimpangsiuran yang berpotensi meresahkan masyarakat.

1.2Masalah

(12)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal berikut:

(1) lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez memiliki potensi untuk diinterpretasikan sebagai tuturan porno;

(2) penggunaan lirik lagu dalam album “Kamasutra” berpotensi menyimpan maksud sekaligus mencerminkan strategi penutur.

1.2.2 Batasan Masalah

Dari sekian banyak permasalahan terkait dengan kebahasaan khususnya, maksud tuturan dalam lirik lagu dangdut, peneliti membatasi masalah pada hal-hal berikut:

(1) implikatur lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez;

(2) implikatur yang akan diteliti adalah implikatur yang digagas oleh Grice yang menunjukkan adanya empat kemungkinan yang dapat terjadi terkait dengan realisasi Prinsip Kerja Sama dan kaidah-kaidahnya di satu sisi serta implikatur percakapan di lain sisinya;

(3) inferensi pragmatik yang berlandaskan pada pendapat Cummings.

1.2.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Apakah lirik lagu dalam album ”Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia

Perez melahirkan adanya implikatur?

(2) Bagaimana interpretasi porno dapat dipahami sebagai maksud pertuturan?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap hal-hal sebagai berikut:

(1) implikatur lirik lagu dalam album ”Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez;

(13)

7

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat praktis yaitu sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Adapun manfaat secara toeretis penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan

dalam hal penggunaan bahasa, terlebih memberi pengetahuan mengenai teori-teori Pragmatik, serta cara pengaplikasian teori-teori-teori-teori tersebut terhadap permasalahan kebahasaan di lapangan.

(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkap makna dari lirik lagu, terlebih menggunakan teori Implikatur dan Inferensi Pragmatik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kondisi

permusikan, khsusnya musik dangdut yang di dalamnya tersimpan pesan serta dapat diinterpretasi, sehingga memberikan kesan bagi para pendengar ataupun penikmatnya.

(2) Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai rujukan dalam proses penyusunan bahan ajar atau karya tulis, baik ilmiah ataupun nonilmiah serta dapat memberikan panduan bagi masyarakat dalam upaya mengungkap atau menginterpretasi maksud suatu tuturan, sehingga interpretasi yang digagas tidak spekulatif, terlebih menimbulkan keresahan di masyarakat.

(14)

1.5Anggapan Dasar

Penelitian ini didasarkan pada sejumlah anggapan dasar berikut ini.

1) Seiring bergulirnya reformasi, pemahaman masyarakat tentang kebebasan dalam berkarya, semakin disalahgunakan. Hal tersebut terbukti dari kebebasan dalam menciptakan lirik lagu, khususnya lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang mendapat pencekalan dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) untuk dipublikasikan.

2) Setiap orang dapat menginterpretasi maksud dari sebuah tuturan dengan menggunakan pengetahuan tambahan. Misalnya, menginterpretasi lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Peres menggunakan landasan teori Pragmatik.

1.6Sistematika Penulisan

(15)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama

Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

29

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Permasalahan penggunaan bahasa dalam masyarakat seakan terus bermunculan. Dalam mengatasi hal tersebut, keterlibatan disiplin ilmu mutlak diperlukan. Penggunaan bahasa pun selalu terkait dengan konteks pemakaiannya. Oleh karena itu, pengkajian masalah ini akan memakai pendekatan teoretis, yakni pendekatan pragmatik.

Pragmatik merupakan telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa. Dengan kata lain, pragmatik adalah telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara tepat (Levinson, 1987: 33).

Selain itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam proses pengumpulan dan penganalisisan data. Sudaryanto (1986: 62) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret. Dalam pendeskripsian data-data yang telah dikumpulkan, peneliti melakukannya tanpa mempertimbangkan benar atau salahnya penggunaan bahasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudaryanto (1986:62) bahwa perian yang deskriptif itu tidak mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya. Hal tersebut merupakan ciri utama dari penelitian deskriptif.

(16)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama

Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2007: 257).

Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini berusaha menggambarkan sekaligus menginterpretasikan fenomena kebahasaan yang terjadi khususnya, menganalisis lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengilustrasikan alur metode penelitian dalam menganalisis lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez. Alur penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Bagan 1. Alur Penelitian

Metode Pengumpulan dan Pengelompokkan Data

Penganalisisan Menggunakan Teori Pragmatik (Implikatur dan Inferensi)

1) klasifikasi Grice mengenai berbagai kemungkinan mengenai realisasi prinsip kerja sama dalam implikatur;

2) pengetahuan tambahan (Infernsi Pragmatik) untuk menguak implikatur.

Temuan

1) implikatur lirik lagu dalam album

”Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez;

2) interpretasi porno dapat dipahami sebagai maksud pertuturan.

(17)

31

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama

Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2 Data dan Sumber Data

Ahimsa-Putra (2009:14) memaparkan bahwa data kualitatif tidak berupa angka, tetapi berupa pernyataan-pernyataan mengenai isi, sifat, ciri, keadaan, dari sesuatu atau gejala, atau pernyataan mengenai hubungan-hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sesuatu ini bisa berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, atau gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, bisa pula peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat.

3.2.1 Data

Data dalam penelitian ini berupa lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez. Lagu dalam album “Kamasutra” mulai dipopulerkan sejak tahun 2008. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyimak, kemudian mencatat lirik lagu tersebut. Selanjutnya, data yang telah didapat kemudian diinterpretasi menggunakan teori implikatur dan inferensi pragmatik.

3.2.2 Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez. Data tersebut didapat dari hasil menyimak dan mencatat. Pengambilan data tercatat berasal dari media internet, televisi, pemberitaan di surat kabar, serta melalui album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez.

3.3 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan, penganalisisan, dan penyajian hasil analisis data.

3.3.1 Pengumpulan Data

(18)

peneliti terhadap dirinya dalam berhadapan dengan objek ilmiahnya (bahasa); (b) jenis bahasa (objek ilmiah) yang diteliti; dan (c) watak objek dan tujuan penelitian.

Metode simak dilakukan dengan cara menyimak lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez dari berbagai sumber, seperti internet, media massa, dan sebagainya. Dalam metode pertama ini, peneliti bertugas menyimak lirik lagu dangdut. Sementara itu, dalam metode catat, peneliti melakukan pencatatan terhadap lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez.

3.3.2 Penganalisisan Data

Setelah melalui tahap pengumpulan data. Selanjutnya, data dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal berikut:

(1) mengelompokan data yang berasal dari kontekstualisasi data berdasarkan setiap rumusan masalah yang dibuat;

(2)mengidentifikasi lirik lagu dangdut dalm album “Kamasutra” yang mengandung implikatur.

(3)mendeskripsikan dan menganalisis implikatur untuk memahami maksud tuturan (lirik lagu dangdut album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez);

(4)menginterpretasi lirik lagu melalui inferensi pragmatik sehingga dapat dipahami sebagai maksud pertuturan.

3.3.3 Penyajian Hasil Analisis Data

(19)

33

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama

Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.4Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

(1) Implikatur percakapan dalam penelitian ini, merupakan salah satu teori dalam kajian pragmatik yang digagas oleh Grice. Kemunculan implikatur menunjukkan adanya empat kemungkinan yang dapat terjadi terkait dengan realisasi Prinsip Kerja Sama (PKS) dan kaidah-kaidahnya di satu sisi serta implikatur percakapan di lain sisinya;

(2) Inferensi pragmatik yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan pengetahuan tambahan yang digunakan mitra tutur untuk mengungkap implikatur percakapan.

(3) Interpretasi porno dalam penelitian ini merupakan pandangan atau kesan porno yang timbul dari pengetahuan tabahan mitra tutur khususnya dalam menginterpretasi lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez.

(4) Interpretasi porno melalui inferensi pragmatik merupakan pandangan atau kesan porno yang dihasilkan melalui pengetahuan tambahan yang digunakan oleh mitra tutur untuk memaknai implikatur percakapan.

(5) Lirik lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Julia Perez merupakan kumpulan lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Julia Perez.

3.5Instrumen Penelitian

(20)

instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2008:8). Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti adalah instrumen kunci.

(21)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

73

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Penelitian ini mengeksplorasi maksud tuturan yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno yang direpresentasikan dalam wujud lirik lagu. Temuan dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, merupakan dasar dalam menyusun simpulan pada bab ini. Penggambaran implikatur dari tuturan dalam lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Jupe, serta interpretasi melalui inferensi pragmatik menjadi poin utama yang dihadirkan pada bab ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Tuturan dalam lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang

Kamasutra”, dan “Ketagihan” dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh

Jupe, menggambarkan adanya maksud yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno. Makna sebuah tuturan tidak selamanya sama dengan kata-kata yang membentuk dalam kalimat itu, tetapi dipengaruhi oleh konteks penuturan. Begitu juga dengan lagu dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Jupe yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno. Penggunaan bentuk bahasa yang beragam sehingga maksud tuturan terekam secara implisit, menggambarkan strategi penutur dalam mengemas tuturannya, sebagai upaya memperhalus maksud yang ingin disampaikan. Selaras dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka ada dua simpulan dari penelitian yang menyoroti hal-hal yang berkenaan dengan lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang berpotensi diinterpretasi sebagai tuturan porno.

(22)

album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Jupe teridentifikasi melalui analisis terhadap penerapan PKS. Dalam lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Jupe, implikatur tuturan adalah strategi penutur dalam upaya mengemas tuturan, agar tidak sembarang orang yang mengetahui maksud dari tuturan tersebut. Hal tersebut menyiratkan strategi penutur dalam mengemas tuturannya, sehingga tuturan yang sampaikan secara implisit dapat diterima oleh mitra tutur. Oleh karena itu, perlu pengetahuan tambahan untuk mengungkap maksud yang tersirat dari tuturan tersebut. Pelanggaran terhadap salah satu atau lebih dari PKS bukan merupakan bentuk kesalahan dalam berbahasa. Akan tetapi, pelanggaran yang dimaksud dapat dikatakan sebagai bentuk kreativitas penutur dalam mengemas tuturan.

Misalnya, pada tuturan dalam lirik lagu “Belah Duren”, terdapat penggunaan bentuk belah duren sebagai simbol sekaligus mengejawantahkan strategi penutur dalam upaya mengeksplisitkan maksud tuturan, mengenai aktivitas berhubungan seks. Selain itu, pada tuturan dalam lirik lagu “Jupe Paling Suka 69”, terdapat penggunaan bentuk 69 yang digunakan penutur sebagai strategi dalam mengeksplisitkan maksud tentang posisi ketika berhubungan seks. Bentuk-bentuk tuturan tersebut, digunakan penutur sebagai strategi agar tuturannya dapat diterima secara implisit oleh mitra tutur. Perlu pengetahuan tambahan bagi mitra tutur dalam menginterpretasi tuturan yang disampaikan secara implisit tersebut, salah satunya menggunakan inferensi pragmatik.

Kedua, inferensi pragmatik mutlak diperlukan oleh mitra tutur dalam upaya mengungkap implikatur percakapan. Melalui inferensi pragmatik, tuturan Jupe dalam lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” dapat disimpulkan bahwa secara implisit, tuturan Jupe berpotensi memiliki implikasi porno, yaitu menggambarkan aktivitas berhubungan seks sampai posisi dalam bercinta.

(23)

75

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahasa seperti, belah duren, 69¸ ketagiahan, dan goyang kamasutra, tidak akan bermakna apa-apa jika tidak dikaitkan dengan konteksnya. Hasil analisis menunjukkan, bahwa tuturan dalam lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” yang dipopulerkan oleh Jupe berimplikasi pada aktivitas seks. Hal tersebut dilandasi dari analisis terhadap konteks tuturan tersebut.

Simpulan akhir dari penelitian ini adalah, bahwa melalui analisis pragmatik dapat terungkap maksud dari lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling

Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” yang dipopulerkan oleh Jupe.

Penelitian ini secara menyeluruh telah mampu mengupas berbagai dimensi yang berkaitan dengan maksud tuturan dari lirik lagu “Belah Duren”, “Jupe Paling Suka 69”, “Goyang Kamasutra”, dan “Ketagihan” yang dipopulerkan oleh Jupe.

5.2Saran

Penelitian ini merupakan penggambaran tentang pengaplikasian teori Pragmatik sebagai pisau analisis dalam mengungkap maksud tuturan dari lirik lagu dangdut dalam album “Kamasutra” yang dipopulerkan oleh Jupe. Selain itu, penelitian ini dapat membuka wawasan kita, bahwa ilmu bahasa sangat berguna dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Ilmu bahasa tidak sekadar mampu mengupas persoalan benar dan salah dalam berbahasa. Dengan pemanfaatan ilmu bahasa, khsusunya pragmatik, maksud tuturan yang diinterpretasi dapat bersifat objektif dan dipercaya secara akademis.

Dari penelitian ini, alangkah baiknya, jika penelitian selanjutnya memperluas sampel tuturan yang diteliti, misalnya menganalisis seluruh lagu dangdut yang berpotensi mengandung maksud porno. Diharapkan, hasil penelitian semacam itu akan lebih bervariasi, representatif, dan menginspirasi.

(24)

menggunakan beberapa kerangka sekaligus untuk membandingkan hasilnya agar upaya pengungkapan interpretasi tuturan dapat lebih objektif dan mudah dipahami.

5.3Penutup

(25)

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

77

Daftar Pustaka

Allan, K. 1994. Felicity conditions on speech acts. Encyclopedia of Language and Linguistics, ed. by Ron Asher. Vol.3, pp.1210- 13. Oxford: Pergamon Press.

Allan, K. 1994. Indirect speech acts (and off-record utterances). Encyclopedia of Language and Linguistics, ed. by Ron Asher. Vol.3, pp.1653- 56. Oxford: Pergamon Press.

Austin, J. L. 1962. How To Do Things With Words. Second Edition. New York: Oxford University Press.

Awe, Moko. 2003. Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta: Ombak.

Clark, Herbert H. and Thomas B. Carlson. 1982. Hearers and speech acts.

Language 58:332-73.

Cumming, Louise. 1999. Pragmatics, A Multidisciplinary Perspective. New Yorke: Oxford University Press Inc.

Cumming, Louise. 2007. Pragmatik, Sebuah Perspektif Multidisipliner

(Diterjemahkan Setiwati¸ dkk).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bach, K. & Robert M. Harnish. 1979. Linguistic Communication and Speech Acts.

Cambridge MA: MIT Press.

Bachari, Andika Dutha. 2011. “Analisis Pragmatik terhadap Tuturan Berdampak

Hukum (Studi Kasus Terhadap Laporan Dugaan Tindak Penghinaan, Penipuan, dan Pencemaran Nama Baik yang Ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung)”. Tesis tidak dipublikasikan pada Program Magister Linguistik, Sekolah Pascasarjana, UPI, Bandung.

Brown, Gillian dan Yule, George. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gazdar, G. 1979. Pragmatics: Implicature, Presupposition, and Logical Form. New York: Academic Press.

(26)

Gunarwan, A. 1996. „Kepatutan Ujaran di dalam Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing: Implikasinya bagi Pengajar‟. Makalah Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. Depok, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

James, Carl. 1980. Contrastive Analysis. London: Longman.

Levinson, Stephent C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerjemah. Oka. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Leech, Geoffrey. 1997. Prinsip-Prinsip Pragmatik. (Terj. Dr. M.D.D. Oka). Jakarta: UI Press.

Leech, Louise. 2007. Prinsip-Prinsip Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mahsun.2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo.

Mey, J.L. 1993. Pragmatics: An Introduction. Oxford: Basil Blackwell.

Morris, C. 1938. Foundations of the Theory of Signs. St. Paul, Minnesota: West Publishing

Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Depdikbud.

Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nurkamto, Joko. 2000. “Makalah, Pragmatik”. PPS UNS Surakarta.

Rahardi, R. Kunjana. 2008. Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Searle, J. R. 1969. Speech Acts. London: Cambridge University Press.

(27)

79

Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

Interpretasi Porno Melalui Inferensi Progmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut Dalam Album “Kama Sutra” Yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyono. 1990. Pragmatik: Dasar-Dasar dan Pengajarannya. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang.

Simamora, Aprianto. 2009. “Film Pornografis dan Gaya Hidup Remaja”. Skripsi. USU: Medan. Tidak diterbitkan.

Wellek, Rene, dan Warren, Austin.1989. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Gramedia: Jakarta.

Wijaya, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wijana, I Dewa Putu, dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Wijaya, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2010. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yanah, Putri Yatul. 2010. “Citra Pornografis dalam Iklan Premium Call Surat Kabar Lampu Hijau”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yuniawan, Tommi. 2007. “Fungsi Asosiasi Pornografis dalam Wacana Humor”.

Jurnal Linguistika, Vol. 14, No. 27.

Sumber Internet:

Servis. 2013. “Inilah Alasan Pencekalan Jupe Paling Suka 69”. [Online] http:/Internet/inilah-alasan-pencekalan-jupe-paling.html. (Diakses pada 20 April 2013 pukul 15.03).

Undang-Undang Pornografi. 2008.[Online] http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Pornografi. (Diakses pada 5 Desember 2012 pukul 15:00).

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 1 Daftar Laporan Tahunan Perusahaan Industri Barang Konsumsi Tahun 2009 –

Sumber belajar adalah data, orang, dan atau sesuatu yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar. Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan

Collaborative Learning Method: Enhancing Students’ Reading Comprehension (A Classroom Action Research at Ninth Grade Students of Ciwaru One Junior High School Kuningan

Namun pada penelitian tersebut memiliki kekurangan karena telepon genggam memiliki bentuk terlalu besar sehingga tidak dapat dibawa secara portable, dan memiliki

 Available market —interest, income, access  Target market —qualified available,

Dari segi warna, yeast yang juga sangat berperan dalam proses fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih kekuningan yang dapat dilihat diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Service Performance

Dari hasil pengujian hipotesis simultan diketahui bahwa secara simultan ketiga variabel bebas yang diuji yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Debt to