• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN TAHUN 2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

v

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah pendidikan. makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang rendah, akan menghambat perkembangan perilaku seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah di Kelurahan Limau Manis Selatan. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan dasar dari pencegahan berbagai penyakit. Untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di kelurahan Limau Manis Selatan diperlukan pengetahuan yang merupakan dasar dari pembentukan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dan tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasional dengan desain cross sectional dengan jumlah responden 322 kepala keluarga yang diambil dengan teknik propotionate stratified random sampling, instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2 April – 30 April 2012. Dari hasil uji Chi Square didapatkan lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang tinggi, lebih dari separuh responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi,dan lebih dari separuh responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk, Kemudian terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai (p = 0,000), dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai (p = 0,000). Diharapkan kepala keluarga agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang bahaya merokok di dalam rumah, melaui penyuluhan – penyuluhan maupun dari media cetak dan elektronik, sehingga keluarga dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari dan derajat kesehatan keluarga tersebut meningkat.

(2)

1

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan

untuk mencapai Indonesia Sehat, yaitu suatu keadaan dimana setiap orang

hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,

mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya (Dinas kesehatan, 2009).

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat (Syafrudin, 2009)

(3)

memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Ini berarti banyak kabupaten yang masyarakatnya belum berperilaku hidup sehat. Akibatnya,angka kesakitan masyarakat sangat tinggi. (Tim Teknis Pembangunan Sanitasi, 2009).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tersebut harus dimulai dari tatanan rumah tangga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit infeksi dan non infeksi, oleh karena itu untuk mencegahnya anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Departemen kesehatan RI, 2009).

(4)

tercapainya penduduk Indonesia yang ber-PHBS pada tingkat Sehat IV (Depkes RI, 2006). Survei Kesehatan Nasional (2004) menunjukkan bahwa pencapaian rumah yang melaksanakan PHBS (klasifikasi IV) baru berkisar 24,38 %.

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.(Profil Dinas Kesehatan Kota Padang ,2011).

(5)

Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang rendah, akan menghambat perkembangan perilaku seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai) (Mubarak dkk., 2007). Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.(Dinas Kesehatan Kota Padang, 2010)

(6)

rendah, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi lebih mudah untuk menjaga kesehatan lingkungannya (Amalia,2009)

Tingkat pendidikan kepala keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap menuju perilaku hidup bersih dan sehat. Tingkat pendidikan kepala keluarga yang rendah akan mempengaruhi keluarga dalam memperoleh dan mencerna informasi untuk kemudian menentukan pilihan dalam menerapkan hidup sehat. Pernyataan diatas sesuai dengan hasil penelitian Hermawan (2007) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin baik perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Banyak faktor yang menjadi penyebab menurunnya kualitas lingkungan. Diantaranya, yaitu rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan, sehingga mereka kurang respon untuk dapat menerima informasi yang bermanfaat bagi dirinya (Hermawan,2007). Jenjang pendidikan dapat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dan berperan penting dalam kesehatan masyarakat. Pendidikan masyarakat yang rendah menjadikan mereka sulit diberitahu mengenai pentingnya kesehatan diri dan lingkungan untuk mencegah terjangkitnya suatu penyakit (Sander, 2005). Sebaliknya masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dapat mengetahui lebih banyak tentang masalah kesehatan dan memiliki status kesehatan yang lebih baik (Widyastuti, 2005).

(7)

mengetahui lebih banyak tentang masalah kesehatan dan memiliki 45 status kesehatan yang lebih baik (Widyastuti, 2005). Hasil penelitian Amalia (2009) menemukan adanya hubungan tingkat pendidikan masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian Kusumawati (2004) mengemukakan bahwa ada hubungan antara pendidikan kepala keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan ini juga diperkuat dari hasil penelitian Pratiwi Simanungkalit (2011) bahwa kepala keluarga yang berpendidikan tinggi lebih memiliki perilaku lebih sehat dari pada kepala keluarga yang berpendidikan menengah dan sekolah dasar, dan kepala keluarga yang berpendidikan menengah memiliki perilaku lebih sehat dari pada kepala keluarga berpendidikan sekolah dasar.

Pada tahun 2010 Rumah Tangga yang di pantau ber Perilaku Hidup Bersih (PHBS) dan Sehat berjumlah 23.227 Rumah tangga dan yang ber PHBS berjumlah 11.468 Rumah Tangga, ini menunjukan 49,37% rumah tangga yang di pantau sudah melaksanakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tahun 2010 jumlah rumah tangga seluruhnya 138.647, rumah tangga yang diperiksa 83.188 dan dari yang diperiksa ditemukan rumah tangga yang sehat berjumlah 59.713. Disini terlihat bahwa 71,78% rumah tangga yang diperiksa adalah sehat. (BAPPEDA Kota Padang , 2010)

(8)

mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat. Di Kota Padang berdasarkan tingkat pendidikan jumlah terbanyak adalah pada tingkat SMU yaitu 12.847 jiwa (BPS Kota Padang 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang, didapatkan bahwa di Kecamatan Pauh ini Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masih kurang, ini terlihat dari data yaitu persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sekitar 99,68%, Asi ekslusif 37,71% , penimbangan balita 71,96%, menggunakan air bersih 81,07%, cuci tangan pakai sabun 58,52%, menggunakan jamban sehat 59,55%, memberantas jentik nyamuk dirumah 39,79%, konsumsi sayur dan buah tiap hari 38,87%, melakukan aktivitas fisik setiap hari 30,13% dan tidak merokok di dalam rumah 35,47%. ( Dinas Kesehatan Kota Padang, 2012)

(9)

ekonomi rendah, SDM nya lemah, pendidikan yang rendah, dan daerah ini jauh dari pusat Kecamatan (Profil Puskesmas Pauh Padang,2012)

Berdasarkan wawancara dan observasi pada tanggal 20 februari 2012 pada 7 KK di Kelurahan Limau Manis Selatan didapatkan bahwa 5 dari 7 KK memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tapi mereka tidak mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan belum menerapkan 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat ini dalam kehidupan sehari – hari dengan 7 KK, di dapatkan 5 KK tidak mengerti apa itu perilaku hidup bersih dan sehat, ini terlihat dari kebiasaan mereka yang tidak memberikan asi ekslusif , tidak memiliki jamban sehat, menggunakan air sungai untuk MCK (mandi , cuci, kakus ), tidak memberantas jentik nyamuk di dalam rumah, ini terlihat dengan kebiasaan anggota keluarga menggantung pakaian, dan kebiasaan kepala keluarga merokok di dalam rumah. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, karena seharusnya seseorang yang memilki latar belakang pendidikan yang tinggi dapat memelihara tingkat kesehatannya dari pada seseorang yang berpendidikan rendah.

(10)

B. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan diteliti adalah apakah ada hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap perilaku hidup bersih sehat keluarga di Kelurahan Limau Manis Selatan Tahun 2012.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap perilaku hidup bersih sehat pada keluarga.

2. Tujuan khusus

a) Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan kepala keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Limau Manis Selatan.

b) Untuk mengetahui distribusi frekuensi pendidikan kepala keluarga di Kelurahan Limau Manis Selatan.

c) Untuk mengetahui distribusi frekuensi pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat kepala keluarga di Kelurahan Limau Manis Selatan.

(11)

e) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat kepala keluarga di Kelurahan Limau Manis Selatan.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengalaman serta menambah wawasan dalam melakukan penelitian ilmiah, khususnya mengenai perilaku hidup bersih sehat dalam keluarga serta menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan untuk penyusunan tugas akhir di masa yang akan datang dan bahan masukan untuk mata kuliah riset keperawatan. 3. Bagi Masyarakat

(12)

DI KELURAHAN LIMAU

MANIS SELATAN

TAHUN 2012

Keperawatan Komunitas

OLEH

HIDAYATUL HASNI

0810322028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(13)

i Oleh : Pembimbing I

Ns. Yonrizal Nurdin, S.Kep, M.Biomed NIP. 19620615 198401 1 001

Pembimbing II

dr. Zulkarnain Edwar, MS,Ph.D NIP. 194806061979011001

Mengetahui :

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

(14)

ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Pada tanggal, Juli 2012

Panitia Penguji,

1. Ns. Rika Sabri. M.Kes, Sp.Kom (...)

2. Mohd.Jamil. S.Kp, M.Biomed (...)

(15)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji sukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT KELUARGA DI KELURAHAN LIMAU MANIS

SELATAN TAHUN 2012. Tidak lupa sholawat beserta salam kepada nabi

Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari kegelapan menuju alam yang terang benderang. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Andalas.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus sebesar – besarnya kepada Bapak Ns. Yonrizal Nurdin, S. Kep, M.Biomed dan dr. Zulkarnain Edwar, MS,Ph.D, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :

1. Bpk. DR.dr. Masrul, M.Sc.SpGk selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

2. Bpk. Ns. Yonrizal Nurdin, S. Kep, M.Biomed selaku ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3. Ibu Ns. Lili Fajria S.Kep, M.Biomed selaku pembimbing akademik

(16)

iv

4. Ibu wenny nengsih,SKM selaku kepala puskesmas pauh yang banyak membantu dalam menyediakan data dan informasi yang penulis perlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Nelwati, S.Kp, MN selaku koordinator skripsi, yang telah memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan ujian skripsi.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.

7. Mama, Papa, Kakak, serta Adikku tercinta yang telah memberikan segala bentuk dukungan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

8. Senior dan sahabat-sahabatku PSIK A 2008 yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan baik berupa tenaga maupun pikiran yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis perlu masukan dan bimbingan, kritikan serta saran demi sempurnanya proposal ini.

Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Padang, Juni 2012

(17)

v

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM

PRASYARAT GELAR

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTARAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 11

1. Konsep Perilaku... 11

2. Perilaku Kesehatan ... 12

3. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 13

1) Pengertian ... 13

(18)

vi

3) Sasaran dan Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 14

4) Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 15

B. Pengetahuan ... 26

1. Pengertian ... 26

2. Tingkat Pengetahuan ... 27

C. Pendidikan ... 29

1. Pengertian ... 29

2. Tujuan Pendidikan ... 32

3. Tingkat Pendidikan ... 32

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 34

B. Hipotesa ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian ... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

C. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 38

D. Definisi Operasional ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Etika Penelitian ... 43

(19)

vii

H. Analisa Data ... 45 BAB V HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden ... 48 B. Analisa Univariat ... 53 C. Analisa Bivariat ... 55 BAB VI PEMBAHASAN

1. Analisa Univariat ... 58

1. Gambaran pengetahuan kepala keluarga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat kepala keluarga di kelurahan limau manis Selatan wilayah kerja puskesmas pauh padang

tahun 2012 ... 58 2. Gambaran tingkat pendidikan kepala keluarga

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat keluarga ... 60 3. Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat keluarga ... 61 2. Analisa Bivariat ... 63

1. Hubungan antara pengetahuan kepala keluarga terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat ... 63 2. Hubungan antara tingkat pendidikan kepala keluarga

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat ... 69 BAB VII PENUTUP

(20)

viii DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian ... 76

Lampiran 2. Rencana Anggaran Penelitian ... 77

Lampiran 3. Surat izin pengambilan data dan penelitian ... 78

Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Subjek Penelitian ... 80

Lampiran 5. Lembar Pernyataan Menjadi Subjek Penelitian... 81

Lampiran 6. Kisi-kisi quesioner ... 82

Lampiran 7. Kuesioner Penelitian ... 85

Lampiran 8. Lembar konsul Skripsi ... 96

Lampiran 9. Master Tabel ... 98

Lampiran 10. Hasil Analisa Data ... 112

(21)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Definisi Operasional ... 41

Tabel 5.1 Distribusi frekwensi responden berdasarkan umur dikelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012 ... 48

Tabel 5.2 Distribusi frekwensi responden berdasarkan pekerjaan dikelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012 ... 49

Tabel 5.3 Distribusi frekwensi responden berdasarkan Distribusi frekwensi responden berdasarkan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan ... 50

Tabel 5.4 Distribusi frekwensi responden berdasarkan Responden yang memberikan asi ekslusif kepada bayi dan balita ... 50

Tabel 5.5 Distribusi frekwensi responden berdasarkan responden yang melakukan penimbangan pada bayi dan balita ... 50

Tabel 5.6 Distribusi frekwensi responden yang mencuci tangan pakai sabun ... 51

Tabel 5.7 Distribusi frekwensi responden yang menggunakan air bersih ... 51

Tabel 5.8 Distribusi frekwensi responden yang menggunakan jamban sehat. ... 51

(22)

x

Tabel 5.11 Distribusi frekwensi responden yang melakukan aktivitas fisik/olahraga setiap hari ... 52 Tabel 5.12 Distribusi frekwensi responden yang tidak merokok didalam rumah... 53 Tabel 5.13 Distribusi Frekwensi responden berdasarkan Pengetahuan

Responden Di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja

Puskesmas Pauh Padang tahun 2012 ... 53 Tabel 5.14 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan Limau Manis Selatan di Wilayah Kerja

Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012 ... 54 Tabel 5.15 Distribusi Frekwensi Responden Dengan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja

Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012 ... 54 Tabel 5.16 Hubungan Pengetahuan responden terhadap Perilaku Hidup Bersih

Dan Sehat Keluarga di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah

kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012 ... 55 Tabel 5.17 Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kelurahan Limau Manis

Referensi

Dokumen terkait

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Informasi Peringatan Dini Banjir

Atau wanita menjadi sekretaris khusus bagi seorang direktur yang karena alasan kegiatan mereka sering berkhalwat (berduaan), atau menjadi penari yang merangsang nafsu

Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa locus of control memoderasi hubungan antara kecemasan berkomputer dan keahlian pemakai dalam menggunakan software atau program

Puji syukur kepada Illahi Robbi yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan kebaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Upay a

Uji signifikan koefisien regresi diperoleh t-hitung untuk variabel motivasi adalah 4,690, t-hitung untuk variabel lingkungan internal adalah 3,922, t-hitung

Tutkimustehtävänä oli selvittää kuinka naiset olivat hakeutuneet MoniNaisten Talolle, selvittää heidän kokemuksia sekä kehittämisideoita MoniNaisten Talon toiminnasta..

Sehubungan dengan penjualan seluruh kepemilikan saham PT MDS (Catatan 38), pada bulan April 2010, PT MPP telah mencatat penurunan nilai untuk beberapa aset tetap

Hasil perunutan nukleotida menunjukkan terdapat tiga spesies Begomovirus yang menginfeksi tanaman mentimun di Jawa Barat dan Bali, yaitu Squash leaf curl China virus