• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU

TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

RENY NOVIANTI 1102622

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU

TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN

RENY NOVIANTI S.Pd

1102622

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Johar Permana, M.A. NIP. 195908141985031004

Pembimbing II

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 196008101986031001

Mengetahui

(3)

iii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud. Ph.D NIP. 195306121981031003

Kontribusi Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah dan

Kinerja Mengajar Guru Terhadap

Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan

Jombang Banten

Oleh Reny Novianti

S. Pd Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasajarna Prodi

Administrasi Pendidikan

© Reny Novianti, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

iv Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

v Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

(6)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN

Reny Novianti (1102622)

ABSTRAK

Kualitas sekolah sangat tergantung pada kepala sekolah dalam mengelola, menata, mengatur serta memberdayakan segala sumber daya yang ada. Selain itu guru juga memiliki peran yang sangat vital sebagai pendidik sebagai pelayan peserta didiknya. Permasalahan penelitian adalah sejauhmana kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk medeskripsikan, mengukur dan menguji kebermaknaan kontribusi kepemimpinan transformasional dan kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik analisis deskriptif korelasional dengan menggunakan statistik parametrik. Data diambil menggunakan kuesioner. Sampel yang diambil dari penelitian ini berdasarkan perhitungan berjumlah 84 orang guru dengan menggunakan teknik random sampling.

Dari hasil analisis diperoleh hasil penelitian yakni: 1) kepemimpinan transformasional kepala sekolah berada dalam kategori baik, kinerja mengajar berada dalam kategori baik dan mutu sekolah berada dalam kategori baik; (2) kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap mutu sekolah dalam kategori sedang ; (3) kontribusi kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah berada dalam kategori sedang; (4) kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap mutu sekolah berada dalam kategori kuat.

(7)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

(8)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian...

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Penelitian...

E. Struktur Organisasi Tesis...

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN...

A. Kajian Pustaka...

1. Mutu Sekolah dalam Konteks Administrasi Pendidikan...

a. Pengertian Mutu menurut Ahli...

b. Mutu dan Dimensi Mutu dalam Pendidikan...

c. Perbedaan Mutu Barang dan Mutu Jasa Pendidikan...

d. Faktor-faktor Peningkatan Mutu di Sekolah...

e. Indikator Sekolah Bermutu...

1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam

(9)

ii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

.

b. Teori Kepemimpinan...

c. Kepemimpinan Kepala Sekolah...

d. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah...

2. Kinerja Mengajar Guru dalam Konteks Administrasi

Pendidikan...

a. Pengertian Kinerja...

b. Kinerja Mengajar Guru...

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Mengajar

Guru...

d. Aspek-aspek Kinerja Mengajar Guru...

B. Kerangka Pemikiran...

C. Hipotesis...

METODE PENELITIAN...

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian...

1. Lokasi Penelitian...

2. Populasi Pnelitian...

3. Sampel Penelitian...

B. Metode Penelitian...

C. Definisi Operasional...

1. Kepemimpinan Transformasional (XΌ)...

2. Kinerja Mengajar Guru (X΍)…... 3. Mutu Sekolah (Y)...

D. Instrumen Penelitian...

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen...

1. Uji Validitas Instrumen...

a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah...

(10)

iii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV

c. Mutu Sekolah...

2. Uji Reliabilitas Instrumen...

a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah...

b. Kinerja Mengajar Guru...

c Mutu Sekolah...

3. Tahap Penyebaran dan Pengumpulan Angket...

4. Teknik Analisis Data...

a. Uji Normalitas...

b. Uji Linieritas...

c. Uji Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda...

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

A. Hasil Penelitian...

1. Deskripsi Kecenderungan Umum Skor Responden...

a. Kecenderungan Umum Skor Respon Variabel

Kepemimpinan Transformasional...

b. Kecenderungan Umum Skor Respon Variabel Kinerja

Mengajar Guru...

c. Kecenderungan Umum Skor Respon Variabel Mutu

Sekolah...

2. Analisis Korelasi...

1) Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

(X1) terhadap Mutu Sekolah (Y)...

2) Kinerja Mengajar Guru (X2) terhadap Mutu

Sekolah (Y)...

3) Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

(X1) dan Kinerja Mengajar Guru (X2)...

(11)

iv Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

(X1) dan Kinerja Mengajar Guru (X2) terhadap

Mutu Sekolah (Y)...

3. Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis...

B. Pembahasan Hasil Penelitian...

1. Gambaran Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di

Kecamatan Jombang ...

2. Gambaran Kinerja Mengajar Guru pada SD Negeri dan

Swasta di Kecamatan Jombang...

3. Gambaran Mutu Sekolah pada SD Negeri dan Swasta di

Kecamatan Jombang...

4. Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah terhadap Mutu Sekolah pada SD Negeri dan

Swasta di Kecamatan Jombang...

5. Kontribusi Kinerja Mengajar Guru terhadap Mutu Sekolah

pada SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Jombang...

6. Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah dan Kinerja Guru secara bersama-sama

berkontribusi terhadap Mutu Sekolah pada SD Negeri dan

Swasta di Kecamatan Jombang...

(12)

v Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Rekapitulasi Nilai UN SD...

Konsep Mutu...

Sifat-sifat yang membedakan Mutu Barang dan Jasa...

Indikator Sekolah Bermutu dan Sekolah tidak Bermutu...

Populasi Penelitian...

Sampel Penelitian...

Kisi-kisi Instrumen Variabel X1, X2, dan Y...

Kriteria Penskoran alternatif Jawaban dari Likert Variabel X1, X2, dan

Y...

Uji Validitas Item Variabel Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah (X1)...

Uji Validitas Item Variabel Kinerja Mengajar Guru (X2)...

Uji Validitas Item Variabel Mutu sekolah (Y)...

Uji Reliabilitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

(X1)...

Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru (X2)...

(13)

vi Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.11

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas...

Interpretasi Koefisien Korelasi...

Hasil Uji Normalitas Data...

Hasil Uji Linieritas Variabel X1 atas Y...

Hasil Uji Linieritas Variabel X2 atas Y...

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r...

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS...

Skor Rata-rata Variabel Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah...

Skor Rata-rata Variabel Kinerja Mengajar Guru...

Skor Rata-rata Variabel Mutu Sekolah...

Skor Rata-rata Perhitungan WMS Variabel Penelitian...

Korelasi Antar Variabel X1 dan Y...

Korelasi Antar Variabel X2, dan Y...

Korelasi Antar Variabel X1 dan X2...

Hasil Uji Korelasi Ganda (X1,X₂ ke Y)...

(14)

vii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah...

Matriks Pola Dasar Administrasi Pendidikan...

Hirarki Konsep Mutu...

Kepemimpinan dalam Konteks Administrasi Pendidikan...

Proses Pembelajaran di Kelas...

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja...

Kerangka Pemikiran...

Desain Penelitian X1, X2, dan Y...

Diagram Batang Kriteria Skor Kepemimpinan Transformasional

Kepala Sekolah (X1)...

Diagram Batang Kriteria Skor Kinerja Mengajar Guru (X2)...

Diagram Batang Kriteria Skor Mutu Sekolah (Y)...

(15)

viii Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

(16)

1 Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal dalam pencapaian

tujuan pendidikan karena sekolah merupakan tempat dimana proses belajar

mengajar berlangsung dan sekolah merupakan sarana dalam membangun

masyarakat kearah lebih baik dan menjadi manusia yang seutuhnya. Hal tersebut

dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang Menyatakan bahwa :

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Terkait dengan UU SPN, dalam perkembangan zaman pada era globalisasi

sangat diperlukan sumber daya manusia suatu sekolah yang terampil dan

memiliki kinerja tinggi untuk dapat bersaing agar tetap hadir serta berkembang

dalam persaingan global dengan meningkatkan kualitas sekolah. Dan organisasi

pendidikan di masa sekarang harus memiliki kesadaran bahwa kualitas serta

kinerja yang baik merupakan aset utama untuk mencapai tujuan organisasi.

Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka

pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dengan

melakukan upaya perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana

prasarana, perbaikan akuntabilitas pembiayaan, pengadaan dan pengembangan

(17)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masyarakat menyadari bahwa penyelenggaraan pendidikan bermutu bisa

memberikan sumbangan nyata bagi pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan

tenaga kerja berpengetahuan, penguasaan teknologi, serta memiliki keahlian dan

ketrampilan. Berbagai studi di bidang pembangunan ekonomi memperlihatkan

adanya korelasi positif antara tingkat pendidikan suatu masyarakat dan kemajuan

ekonomi (Depdiknas, 2007).

Tetapi kenyataannya upaya pemerintah belum juga mendapatkan hasil

yang maksimal. Menurut Sagala (2005:6) bahwa ada beberapa problematika

pendidikan nasional: (1) kebijakan pendidikan masih cenderung sebagai alat

kekuasaaan; (2) paradigma keberhasilan baru dikatakan berhasil jika memenuhi

kepentingan kekuasaan; (3) tugas utama pendidikan dirumuskan berada pada

ruang kegiatan realita belaka dan mewariskan masa laku (Status Quo); (4)

anggaran pendidikan khususnya untuk kebutuhan pembelajaran belum pernah

menembus angka 7,5% baik yang bersumber dari APBD maupun APBN dari

anggaran yang telah ditentukan sebesar 20%; (5) kebijakan perubahan kurikulum

tidak diuji atas dasar kebutuhan (need assessment); (6) rendahnya kualitas

kesejahteraan dan perlindungan terhadap profesi guru; (7) hubungan pengelolaan

yang kompleks dan birokratis; (8) biaya pendidikan yang cukup mahal terutama

bagi sekolah-sekolah yang favorit; (9) pengangguran pada lulusan sekolah

menengah terus bertambah dikarenakan fase kerja bagi lulusan sekolah labil; (10)

tekanan ekonomi yang kuat.

Lebih lanjut lagi, Sagala (2005:8) mengemukakan bahwa problematika

pendidikan berimplikasi pada beberapa hal, yaitu: (1) sekolah pada semua jenjang

dan level diurus seadanya, kreativitas dan inovatif tidak mendapat tempat yang

(18)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekolah menerima sarana dan prasarana pendidikan di sekolah seadanya, tidak

dapat memberikan masukan atau komentar; (3) guru bekerja tidak maksimal.; (4)

ruang gerak lulusan sekolah jadi sempit karena kualitas sekolah seadanya.

Pada era globalisasi, mutu atau kualitas dinilai sebagai salah satu alat

dalam mencapai keunggulan yang kompetitif, hal ini disebabkan karena mutu

merupakan salah satu faktor utama dalam memenuhi keinginan/tuntutan serta

kebutuhan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Sagala (2009:276)

menyatakan bahwa untuk menghadapi persaingan global yang cukup kompetitif,

maka desain organisasi pendidikan yang perlu dikembangkan adalah organisasi

yang memiliki komitmen tinggi terhadap visi dan misi. Lebih kanjut lagi

Hasbullah (2006:61) mengemukakan bahwa dalam era persaingan seperti

sekarang yang dapat bertahan hanyalah yang mempunyai kualitas, sehingga

lembaga-lembaga pendidikan yang tidak berkualitas akan ditinggalkan dan

tersingkir dengan sendirinya karena tidak bisa survive dengan perkembangan

zaman.

Mutu merupakan keunggulan sebuah produk atau jasa. Produk atau jasa

yang unggul merupakan produk atau jasa yang bermutu. Pengertian mutu sendiri

menurut Danim (2007:145) mutu mengandung derajat keunggulan suatu produk

atau hasil kerja, baik berupa barang maupun jasa. Ia menambahkan, bahwa

barang dan jasa (pendidikan) bermakna dapat dilihat dan tidak dapat dilihat

namun dapat dirasakan.

Mutu suatu sekolah merupakan esensi dari pengelolaan sekolah dengan

mengetahui kebutuhan pelanggan, dan melakukan tindakan untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan tersebut disertai dengan kesadaran yang terus meningkat

bahwa mutu merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah dalam mencapai

(19)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu, mutu merupakan sesuatu yang sangat penting karena

mutu selalu dituntut oleh masyarakat dalam upaya pencapaian keberhasilan

pendidikan yang perlu terus ditingkatkan, mengingat tantangan dari dunia

pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Kedudukan mutu sekolah dalam administrasi pendidikan tidak dapat dipisahkan

karena bidang garapan ini merupakan suatu sistem kegiatan dari keseluruhan

bidang garapan pengelolaan pendidikan yang meliputi personil, kurikulum,

peserta didik, sarana dan prasarana dan sebagainya. Untuk dapat mencapai mutu

sekolah yang berkualitas secara efektif dan efisien, maka diperlukan administrasi.

Artinya jika tanpa adanya administrasi yang baik tentunya tujuan pendidikan

tidak akan tercapai maksimal.

Untuk memberikan gambaran tentang sekolah bermutu, disajikan

beberapa hasil penelitian dari para pakar tentang sekolah bermutu yang memiliki

kriteria tertentu. Danim (2007:56) dalam meningkatkan mutu sekolah perlu

melibatkan faktor dominan, yaitu diantaranya: (1) Kepemimpinan Kepala

sekolah; (2) Siswa; (3) Guru; (4) Kurikulum; (5) Jaringan Kerjasama.

Lezotte 1983 dalam Sunendar (2013:5) bahwa sekolah-sekolah yang

bermutu itu memiliki karakteristik-karakteristik, yaitu: (1) lingkungan sekolah

yang aman dan tertib; (2) iklim serta harapan yang tinggi; (3) kepemimpinan

instruksional yang logis; (4) misi yang jelas dan terfokuskan; (5) kesempatan

untuk belajar dan mengerjakan tugas bagi siswa; dan (6) pemantauan yang sering

dilakukan terhadap kemajuan siswa, dan hubungan antara rumah dan sekolah

yang bersifat mendukung.

Selanjutnya untuk meningkatkan mutu sekolah khususnya sekolah dasar,

harus dilakukan program penguatan dari pendidikan dasar. Karena mutu hasil

dari sekolah dasar ini pasti akan berpengaruh terhadap pendidikan menengah dan

pendidikan tinggi. Dalam hal ini penguatan kualitas setiap sekolah perlu terus

(20)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sangatlah penting, karena memiliki peran yang sangat vital untuk kemajuan

sekolah tersebut serta mencapai tujuan pendidikan. Sesuai dengan pendapat

Mulyasa (2007: 181) bahwa tugas kepala sekolah adalah menjadi agen perubahan

(Change Agent) yang mendorong dan mengelola agar semua pihak termotivasi

dan berperan aktif dalam perubahan tersebut.

Seorang kepala sekolah atau pemimpin dituntut untuk dapat menguasai

bidangnya, dan juga memiliki karakter unggul. Dalam hal ini karakter unggul dari

kepala sekolah merupakan perwujudan dari adanya keharmonisan antara pikiran,

kata-kata, serta tindakannya. Dengan demikian, kemampuan yang dimiliki atau

ditunjukkan oleh seorang pemimpin sangat menentukan mutu organisasi atau

sekolah yang ia pimpin. Menurut Yukl (2010:345) kepemimpinan (Leadership)

merupakan proses mempengaruhi orang lain agar bekerja untuk pencapaian

tujuan organisasi.

Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui

penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan

pemimpin bukan hanya sebagai simbol yang ada atau tidaknya tidak menjadi

masalah tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan

organisasi (Komariah dan Triatna, 2008:40).

Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (initiating structure) dan

bawahan (consideration), merupakan suatu proses di mana seorang pemimpin

tidak hanya memperhatikan faktor-faktor kebutuhan pemenuhan tugas dan target

yang telah ditentukan, tetapi juga memperhatikan faktor moral dan manusiawi

dari para anggotanya. Hal tersebut terlihat bahwa peran kepala sekolah dasar di

Kecamatan Jombang hanya melihat pembelajaran yang baik serta lancar

mencerminkan mutu sekolah yang baik pula. Tetapi selain itu tentunya perlu

diperhatikan kebutuhan para bawahan atau guru untuk mengembangkan diri. Jadi

tugas guru di sekolah bukan hanya mengajar saja. Seharusnya kepala sekolah

(21)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

di mana seorang pemimpin menaikkan moral dan memotivasi bawahan ke tingkat

yang lebih tinggi.

Disamping itu, kedudukan guru dalam kegiatan proses pembelajaran juga

sangat strategis dan menentukan. Strategis, karena guru yang akan menentukan

kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat menentukan karena

guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada

peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugas guru ialah

kinerjanya didalam merencanakan atau merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi proses pembelajaran. Selain itu guru juga harus memiliki idealisme

dan daya juang yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran agar dapat

memberikan “layanan ahli” dalam bidang tugasnya sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta perkembangan dan harapan masyarakat.

Dalam kegiatan pendidikan disekolah guru memiliki peran pokok dan

strategis dalam membentuk potensi peserta didik dalam proses pembelajaran serta

mampu mendayagunakan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan di

tingkat operasional. Dan guru adalah salah satu personil yang dominan dalam

pengelolaan organisasi sekolah:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dengan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (UU No 14 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2003).

Demikian juga guru merupakan komponen paling menentukan, karena

ditangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana dan iklim

pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik

(Mulyasa, 2007:5).

Berdasarkan penelitian terdahulu, Bush dan Glover (2003:8) berpendapat

(22)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Leadership is a process of influence leading to the achievement of desire purposes. Successful leaders develop a vision for their schools based on their personal and professional values. They articulate this vision at every opprtunity and influence their staff and other stakeholders to share the vision. The philosophy, structure, and activies of the school are geared towards the achievement of this shared vision.

Kualitas kepala sekolah sebagai manajer sangat dipengaruhi oleh kinerja

yang dimiliki dalam upaya memberdayakan guru sehingga terwujud guru yang

profesional yaitu selalu ingin mengaktualisasi dalam bentuk peningkatan mutu

sekolah. Jika sekolah tidak mampu meningkatkan kinerja serta mengembangkan

keunggulannya, merespon tuntutan masyarakat dan perubahan, cepat atau lambat

akan tertinggal karena arus persaingan di waktu yang akan datang.

Terkait dengan mutu tersebut, berdasarkan hasil wawancara dengan Kasie

Pembelajaran Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cilegon Bapak Humaedi,

menyatakan bahwa mutu sekolah dasar itu begitu variatif, karena Kecamatan

Jombang adalah salah satu kecamatan yang ada di tengah-tengah bagian dari

Kota Cilegon yang termasuk kota industri yang kemudian diikuti dengan fasilitas

lainnya yang menjadikan Kota Cilegon sebagai kota mandiri. Lalu akibat dari

kehadiran industri-industri yang berkembang di Kota Cilegon ini menyebabkan

migrasi serta urbanisasi. Dengan adanya aktivitas tersebut munculah pemikiran

baik dari pribumi maupun pendatang membangun sarana pendidikan yang

berkualitas.

Peningkatan mutu suatu sekolah merupakan suatu proses yang

terintegrasi, meliputi perbaikan sarana sekolah, peningkatan kepemimpinan,

peningkatan pengelolaan pendidikan, akuntabilitas pembiayaan sekolah, budaya

serta iklim yang kondusif, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan, supervisi

sekolah (akademik dan manajerial), serta pengembangan materi ajar. Upaya

meningkatkan mutu sekolah perlu diatur, ditata, dikelola serta diberdayakan agar

(23)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mutu sekolah dapat dipetakan melalui penilaian hasil belajar oleh sekolah

sendiri maupun oleh pemerintah dengan melihat hasil Ujian Nasional (UN),

seperti yang tercantum dalam PP No.19 Tahun 2005 Pasal 68 bahwa hasil Ujian

Nasional dapat dijadikan pertimbangan untuk pemetaan mutu program satuan

pendidikan; dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; penentuan

kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan; pembinaan dan

pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya meningkatkan

mutu pendidikan.

Hanya saja mutu sekolah bukan saja dilihat dari hasil belajar siswa

semata, tentunya harus didukung oleh personel yang profesional, akan tetapi

harus ada usaha-usaha untuk membuat mereka menjadi profesional tidak

semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya pada kegiatan pendidikan dan

pelatihan maupun kesempatan untuk memperoleh pendidikan lagi, tetapi juga

harus ada peningkatan dari segi profesionalitas, kepemimpinan yang baik,

pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi dengan

keprofesionalan sehingga memungkinkan guru maksimal dalam mengembangkan

profesinya sebagai pendidik.

Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah menetapkan

kebijakan melalui Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP). Pemerintah menetapkan delapan kriteria minimal

yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan, dan kedelapan standar itu

diantaranya: 1. Standar Kompetensi Lulusan yaitu kualifikasi lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan; 2. Standar isi yaitu ruang

lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan

silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu; 3. Standar proses, yaitu standar nasional pendidikan yang

(24)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mencapai kompetensi lulusan; 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan,

yaitu kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta

pendidikan dalam jabatan; 5. Standar sarana dan prasarana, yaitu berkaitan

dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olahraga, tempat ibadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat rekreasi serta

sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk tempat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi; 6. Standar

pengelolaan, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,

atau nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan;

7. Standar pembiayaan, yang mengatur besarnya biaya operasional satuan

pendidikan yang berlaku selama satu tahun; 8. Standar penilaian pendidikan yaitu

standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian

hasil belajar peserta didik.

Dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang disebutkan diatas yang

dapat dijadikan dasar apakah suatu sekolah sudah mencapai standar minimum

dari standar tersebut.

Dalam meningkatkan mutu sekolah tidak dapat dilepaskan dari hasil data

yang tersedia ataupun penelitian yang berhubungan dengan mutu sekolah yang

telah dilakukan. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini progres dari rata-rata hasil

Ujian Nasional pada dua tahun terakhir untuk sekolah di Kecamatan Jombang

bahwa terlihat peningkatan yang tidak terlalu banyak selama 2 tahun terakhir.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Nilai Ujian Nasional SD

Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012

No

Nama

Kecamatan Tahun

Bahasa

Indonesia MTK IPA Jumlah

(25)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Cilegon 2010/2011 8.09 8.37 8.65 25.1 24.83

2011/2012 8.34 8.12 8.11 24.56

2 Purwakarta 2010/2011 8.28 8.1 8.52 24.91 24.78

2011/2012 8.16 8.16 8.34 24.66

3 Grogol 2010/2011 8.11 7.88 8.39 24.38 24.63

2011/2012 8.25 8.37 8.25 24.88

4 Jombang 2010/2011 8.03 7.95 8.32 24.3 24.3

2011/2012 8.16 8.17 7.98 24.31

5 Pulomerak 2010/2011 7.95 7.85 8.16 23.97 23.92

2011/2012 7.99 7.96 7.92 23.87

6 Citangkil 2010/2011 8.02 7.36 8.12 23.5 23.64

2011/2012 7.75 7.76 8.12 23.78

7 Cibeber 2010/2011 7.89 7.29 8.1 23.28 23.33

2011/2012 7.97 7.72 7.69 23.38

8 Ciwandan 2010/2011 7.67 7.08 7.79 22.54 23.15

2011/2012 7.9 7.76 8.12 23.78

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cilegon tahun 2010-2012

Data tersebut menunjukkan, bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional siswa

SD di Kecamatan Jombang masih perlu ditingkatkan. Jika dibandingkan dengan

kecamatan lain, kecamatan jombang ini masih belum dapat meningkatkan

rangking pada urutan pertama dari delapan kecamatan yang ada di Kota Cilegon.

Terlihat sekali persaingan yang cukup ketat antara satu kecamatan dengan

kecamatan lainnya jika dilihat dari hasil Ujian Nasional diatas. Tetapi dari

indikator-indikator nilai tersebut belum cukup mewakili dan menggambarkan

bahwa pendidikan berkualitas tinggi. Karena kualitas sekolah hanya dapat diukur

dengan tingkatan ketercapaian tujuan pendidikan sebagaimana yang disebutkan

dalam pasal 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Arah dan Kebijakan Pendidikan di Kota Cilegon tertuang dalam Agenda

Cilegon sehat dan Cerdas, tentunya kebijakan yang di peruntukkan semua

(26)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bertolak pada pemikiran bahwa Kota Cilegon memerlukan sumberdaya manusia

dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam

pembangunan adalah pendidikan (13 Tahun Kota Cilegon Membangun dan Terus

Berkarya untuk Kesejahteraan Rakyat dengan Daya Dukung Industri

Perdagangan dan Jasa, 2012:32).

Banyak program peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar ditetapkan

dan diupayakan secara sentralistik oleh pemerintah pusat. Dan juga banyak

program pelatihan guru dirancang dan dilaksanakan secara terpusat dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar. Hasilnya peningkatan mutu di

sekolah dasar tetap tidak banyak peningkatan, karena tidak dibarengi upaya

internal sekolah untuk meningkatkan mutu (Bafadal, 2009:35).

Untuk membangun mutu, kepala sekolah tentunya harus memiliki visi

terhadap mutu. Dalam penciptaan visi yang jelas pasti akan membangun

komitmen guru terhadap mutu agar senantiasa ditingkatkan dengan membangun

kerjasama dalam kehidupan kerja disekolah. Sukses tidaknya mutu disekolah

ditentukan oleh kesiapan dan kompetensi dari kepala sekolah dan guru serta staf

lainnya. Dengan demikian, untuk mencapai kualitas sekolah dapat dicapai dengan

menjalankan suatu sistem pengelolaan yang profesional dari kepala sekolah

maupun guru dalam menghasilkan mutu sekolah yang baik.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang, banyak hal yang memberikan kontribusi

terhadap mutu sekolah. Berdasarkan hasil penelitian para pakar bahwa

(27)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Danim (2007:56) yaitu diantaranya: kepemimpinan kepala sekolah, siswa, guru,

kurikulum dan jaringan kerjasama.

Dalam bentuk lain faktor-faktor yang mempengaruhi mutu sekolah dapat

dilihat pada gambar 1.3 berikut ini:

Gambar 1.1: Faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah

Sumber: Danim, Sudarwan. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah.

Jakarta: Bumi Aksara

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar dalam peningkatan

mutu sekolah. Karena selain kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam

melaksanakan proses manajemen, juga dituntut untuk mampu menerapkan

substansi seluruh kegiatan pendidikan. Dengan memberdayakan kapasitas

Mutu Sekolah

Kepemimpinan

Guru Siswa

(28)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kepemimpinan kepala sekolah, dipastikan dapat pula mendorong seluruh sumber

daya sekolah dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah melalui

program-pogram yang dilaksanakan secara terprogram.

Menurut Wahjosumidjo (2002:82) bahwa keberhasilan sekolah adalah

keberhasilan kepala sekolah. Satu diantara peran kepala sekolah terkait dengan

kinerja guru adalah sebagai seorang manajer.

Faktor dominan selanjutnya adalah guru yang berperan penting dalam

keberhasilan pendidikan karena guru adalah sosok yang berinteraksi secara

langsung dengan peserta didik untuk menghasilkan tamatan seperti yang

diharapkan. Dan semua komponen lain seperti sarana-prasarana, kurikulum,

biaya dan sebagainya tentu tidak akan berarti apabila esensi dari pembelajaran

yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Penulis berkeyakinan

bahwa faktor kinerja mengajar guru ini akan berkontribusi terhadap kualitas

sekolah. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu bahwa kualitas lulusan

siswa itu tergantung pada kemampuan guru dalam aktivitas mengajar.

Selanjutnya bahwa keberhasilan pendidikan sesungguhnya akan terjadi bila ada

interaksi antara pendidik dengan peserta didik. dalam kondisi inilan guru yang

memegang peranan strategis (Karweti, 2010:77).

Sebagai organisasi pendidikan, sekolah memiliki unsur yang berfungsi

dan saling berhubungan dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah. Dan

keberhasilan tujuan pendidikan disekolah tergantung pada sumber daya

didalamnya yang sering disebut unsur-unsur sekolah. Unsur-unsur tersebut

diantaranya yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, siswa,

pegawai tata usaha dan pegawai tenaga kependidikan lainnya. Dan kesemua

unsur-unsur itu tentunya didukung oleh unsur lain yaitu sarana dan prasarana,

manajemen serta kurikulum.

(29)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan ruang lingkup dan pembatasan masalah tersebut, maka masalah utama yaitu “Bagaimana kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah dasar di

Kecamatan Jombang, Banten?”. Secara rinci masalah dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaran umum kepemimpinan transformasional kepala sekolah

dasar di Kecamatan Jombang, Banten?

2. Bagaimana gambaran umum kinerja mengajar guru sekolah dasar di

Kecamatan Jombang, Banten?

3. Bagaimana gambaran umum mutu sekolah dasar di Kecamatan Jombang,

Banten?

4. Berapa besar kontribusi kepemimpinan transformasional terhadap mutu

sekolah dasar di Kecamatan Jombang, Banten?

5. Berapa besar kontribusi kinerja guru terhadap mutu sekolah dasar di

Kecamatan Jombang, Banten?

6. Berapa besar kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan

kinerja guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap mutu sekolah dasar

di Kecamatan Jombang, Banten?

C. Tujuan Penelitian

Penulis mencoba menulis dua macam tujuan penelitian, yakni tujuan

umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik,

menganalisa data, menemukan model hasil analisis kebermaknaan kontribusi

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja mengajar guru

(30)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan penelitian secara khusus sebagai berikut:

a. Mengetahui gambaran umum kepemimpinan transformasional kepala

sekolah dasar di Kecamatan Jombang Banten.

b. Mengetahui gambaran umum kinerja mengajar guru sekolah dasar di

Kecamatan Jombang Banten.

c. Mengetahui gambaran mutu sekolah dasar di Kecamatan Jombang

Banten.

d. Kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap mutu

sekolah dasar di Kecamatan Jombang Banten.

e. Kontribusi kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah dasar di

Kecamatan Jombang Banten.

f. Kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja

guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap mutu sekolah dasar di

Kecamatan Jombang Banten.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

teoritis maupun secara praktis untuk medongkrak kualitas pendidikan ditanah air

umumnya, dan khususnya peningkatan mutu sekolah pada SD di Kecamatan

Jombang.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk pengembangan keilmuan

administrasi pendidikan, dimana cakupan administrasi pendidikan semakin luas

dengan mengaplikasikan kajian dalam penelitian ini terhadap dunia pendidikan.

Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan munculnya

(31)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

transformasional kepala sekolah dan kinerja mengajar guru yang memberikan

kontribusi peningkatan mutu sekolah serta akhirnya mengarah pada peningkatan

kualitas sekolah.

2. Manfaat Praktis

Hasil atau temuan penelitian ini secara praktis diharapkan dapat

memberikan manfaat atau kontribusi nyata untuk upaya berikut:

a. Memahami secara utuh konsep kepemimpinan transformasional kepala

sekolah dan kinerja mengajar guru sehingga dapat memberikan dampak yang

positif bagi hasil belajar siswa serta mutu lulusan yang berkualitas.

b. Hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk kepentingan sekolah dalam

mengetahui serta mengevaluasi lebih jauh implementasi pencapaian mutu

sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Untuk kepentingan masyarakat sebagai pelanggan jasa pendidikan dalam

upaya dalam mengawasi serta mengukur perbaikan dan peningkatan mutu

sekolah

d. Memberikan keterampilan bagi khalayak dalam menganalisis serta

menghadapi masalah pengelolaan sekolah, terkait dengan kepemimpinan

transformasional, kinerja mengajar guru dan mutu sekolah.

E. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi dalam Tesis ini memaparkan dalam Lima (5) Bab

sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah UPI (2012), penelitian ini

ditulis dengan struktur penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang garis-garis besar

keseluruhan permasalahan yang terdiri dari beberapa sub

(32)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian. metode

penelitian manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini dikemukakan teori-teori dan konsep-konsep yang

digunakan untuk pembahasan masalah yang dikaji. Kajian

pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, tujuan serta

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan diterangkan secara rinci mengenai lokasi dan

subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian,

definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan

analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data atau analisis

data, untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah

penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian,

pembahasan dan analisa temuan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti

(33)

64 Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi atau tempat dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar yang ada di

Kecamatan Jombang, Banten berjumlah 31 sekolah.

2. Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memerlukan sejumlah data yang memadai

dan relevan dengan tujuan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab

kesimpulan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2010:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar di Kecamatan

Jombang yaitu dengan jumlah 31 sekolah.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Populasi

Kepala

Sekolah Guru Jumlah

1. SDN Cilegon I 1 17

508

2. SDN Cilegon II 1 29

3. SDN Cilegon III 1 15

4. SDN Cilegon IV 1 22

5. SDN Cilegon V 1 11

6. SDN Cilegon VII 1 12

7. SDN Cilegon VIII 1 10

(34)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1 (Lanjutan)

Populasi Penelitian

9. SDN Masigit I 1 14

10. SDN Panggung Rawi 1 10

11. SDN Gedong Dalem I 1 11

12. SDN Blok C 1 13

13. SDN Cilegon IX 1 14

14. SDN Gedong Dalem II 1 13

15. SDN Cilegon X 1 9

16. SDN Cilegon XI 1 19

17. SDN Cilegon XII 1 14

18. SDN Gedong Dalem III 1 14

19. SDN Masigit II 1 11

20. SDN Kubang Laban 1 12

21. SDN Masigit III 1 12

22. SDN Sukmajaya I 1 10

23. SDN Sukmajaya II 1 12

24. SDN Kranggot 1 13

25. SDS Islam Alkhaeriyah 1 14

26. SDS Mardiyuana 1 29

27. SDS Rendhawa English School 1 9

28. SDS Az-Zahra 1 13

29. SDS Mutiara Bunda 1 35

30. SDS Insantama 1 15

31. SDS Al-Azhar SBC 1 33

Jumlah 31 477

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Cilegon

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah melakukan penelitian, peneliti memerlukan sampel

penelitian yang merupakan bagian dari populasi. Adapun sampel yang digunakan

dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi

(35)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2010:118) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus Taro Yamane yang

dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005:107):

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d² = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu mengambil dari jumlah seluruh SD di Kecamatan Jombang,

adapun tingkat presisi yang ditetapkan sesuai dengan Akdon dan Hadi (2005:107)

sebesar 10%. Dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah dengan rincian

perhitungan sebagai berikut:

Untuk menentukan banyaknya guru yang diambil sebagai sampel setiap

(36)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sampel untuk tiap-tiap sekolah dihitung dengan mengikuti formula sebagai

berikut:

Keterangan :

n = Ukuran sampel yang harus diambil dari Stratum ke-i

Nᵢ = Ukuran Stratum ke-i

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel keseluruhan yang di alokasikan

Secara rinci alokasi proporsional pengambilan sampel untuk

masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Nama Sekolah

Sampel

Jumlah

1. SDN Cilegon I 2,97 3

2. SDN Cilegon II 4,96 5

3. SDN Cilegon III 2,48 3

4. SDN Cilegon IV 3,63 4

5. SDN Cilegon V 1,98 2

6. SDN Cilegon VII 2,14 2

7. SDN Cilegon VIII 1,81 2

8. SDN Kependilan 2,14 2

9. SDN Masigit I 2,48 3

10. SDN Panggung Rawi 1,81 2

(37)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12. SDN Blok C 2,31 2

13. SDN Cilegon IX 2,48 2

14. SDN Gedong Dalem II 2,31 2

15. SDN Cilegon X 1,65 2

16. SDN Cilegon XI 3,30 3

17. SDN Cilegon XII 2,48 2

18. SDN Gedong Dalem III 2,48 2

19. SDN Masigit II 1,98 2

20. SDN Kubang Laban 2,14 2

21. SDN Masigit III 2,14 2

22. SDN Sukmajaya I 1,81 2

23. SDN Sukmajaya II 2,14 2

.Tabel 3.2 (Lanjutan)

Sampel Penelitian

24. SDN Kranggot 2,31 2

25. SDS Islam Alkhaeriyah 2,48 3

26. SDS Mardiyuana 4,79 5

27. SDS Rendhawa English School 1,65 2

28. SDS Az-Zahra 2,31 2

29. SDS Mutiara Bunda 5,78 6

30. SDS Insantama 2,64 3

31. SDS Al-Azhar SBC 5,62 6

Jumlah 84.00 84

Jadi, jumlah responden penelitian adalah 84

B. Metode Penelitian

Penelitian adalah upaya sistimatis dalam menemukan, menganalisis dan

menafsirkan bukti-bukti empiris untuk memahami gejala-gejala atau untuk

menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan gejala itu

(McMillan dan Schumacer, 2001:9) mendefinisikan penelitian sebagai proses

yang sistematis dalam pengumpulan dan analisis logis terhadap informasi atau

data untuk beberapa tujuan tertentu.

(38)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan:

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif.

Riduwan (2010:217) mengungkapkan bahwa “Metode survey deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Melalui penerapan metode penelitian deskriptif yang meneliti keadaan

masalah yang sedang berlangsung atas objek penelitian, diharapkan dapat

diperoleh informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap mengenai

permasalahan yang diteliti.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dengan metode

ini diharapkan dapat mengungkapkan keterkaitan kepemimpinan transformasional

kepala sekolah dan kinerja mengajar guru sejauh mana kontribusinya terhadap

kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar Kecamatan, Banten.

Oleh karena itu data yang digunakan harus jelas sumber data, populasi,

dan sampel, homogenitas dan volume penyebarannya. Karena data hasil penelitian

berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik. Maka antar variabel yang

dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya. Sehingga dapat ditentukan

pendekatan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data.

3. Studi Kepustakaan

Studi Bibliografi sering disebut juga studi kepustakaan, digunakan untuk

melengkapi metode deskriptif. Studi bibliografi merupakan proses penelusuran

sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-laporan penelitian, jurnal, dan

(39)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Melalui studi bibliografi ini, penulis akan memperoleh tambahan informasi

dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan landasan berfikir

dalam mengkaji, menganalisis, dan memecahkan permasalahan yang diteliti.

C. Definisi Operasional

Variabel bebas (independent variables) dalam penelitian ini adalah:

Kepemimpinan Transformasional (X ) dan Kinerja Mengajar Guru (X ),

sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah Mutu Sekolah (Y).

1. Kepemimpinan Transformasional (X )

Kepemimpinan transformasional yang di definisikan Bass dan Riggio

(2006:4), sebagai kemampuan pemimpin mengubah lingkungan kerja, motivasi

kerja, dan pola kerja, dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga

mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Lalu terdapat empat dimensi kepemimpinan transformasional, diantaranya:

Idealized Influence (kharismatik), Inspirational Motivation (motivasi), Intelectual

Stimulation (stimulasi intelektual), dan Individualized Consideration (konsiderasi

individu).

Yang dimaksud kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini

kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mengubah lingkungan kerja,

motivasi kerja, dan pola kerja, dan nilai-nilai kerja yang mendorong bawahan atau

guru untuk lebih mampu mengoptimalkan kinerja dalam mencapai tujuan sekolah.

(40)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Influence,Insi\pirational Motivation, Intellectual Motivation, dan Individual

Consideration.

2. Kinerja Mengajar Guru (X )

Kinerja mengajar guru menurut Rahman dkk (2005:73) merupakan

seperangkat perilaku nyata ditunjukkan guru pada waktu dia memberikan

pelajaran kepada siswanya. Kinerja mengajar guru juga dapat dilihat saat

melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana ia

mempersiapkannya.

Dengan demikian kinerja mengajar guru dalam penelitian ini merupakan

sejauh mana kemampuan kerja yang ditunjukkan oleh guru dalam proses

pelaksanaan pembelajaran serta interaksi guru dengan peserta didik pada saat

pembelajaran sebagai tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

3. Mutu Sekolah (Y)

Komariah dan Triatna (2008:8) mutu sekolah merupakan kualitas siswa

yang mencerminkan kepuasan pelanggan, adanya partisipasi aktif manajemen

dalam proses peningkatan kualitas secara terus-menerus, pemahaman setiap orang

terhadap tanggung jawab yang spesifik terhadap kualitas, setiap individu dalam

sekolah dan stakeholders menyadari serta merealisasi prinsip “mencegah

terjadinya kerusakan”, dan melaksanakan pandangan bahwa kualitas adalah cara

hidup (way of life).

Dan sekolah bermutu menurut Engkoswara (2010:310) memiliki indikator

diantaranya yaitu adanya masukan yang tepat, semangat kerja tinggi, gairah

(41)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

profesional, kepercayaan berbagai pihak, tamatan bermutu, keluaran yang relevan

dengan kebutuhan masyarakat.

Mutu sekolah dalam penelitian ini yaitu tingkat kualitas sekolah dalam

melakukan proses pelayanan terhadap siswa, orang tua siswa atau masyarakat

sebagai pelanggan dengan menunjukkan adanya masukan yang tepat, semangat

kerja tinggi (kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan staf keamananan dan

kebersihan), gairah motivasi belajar siswa tinggi, penggunaan biaya, waktu,

fasilitas, tenaga guru yang profesional, kepercayaan dari berbagai pihak, tamatan

bermutu, keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dirancang dengan sesuai dengan dimensi dan

indikator setiap variabel. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,

2010:148). Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui butir-butir pertanyaan atau

pernyataan yang dapat dipakai, yang harus diperbaiki atau yang tidak dipakai,

untuk itu perlu diuji cobakan kepada sebagian responden.

Instrumen penelitian dirancang sesuai dengan sub-sub variabel dan

indikator untuk setiap variabel. Alat pengumpul data yang dikembangkan adalah

kuesioner tertutup, yaitu responden diberi sejumlah permintaan yang

menggambarkan hal-hal yang ingin diungkapkan dari ketiga variabel disertai

alternatif jawaban. Lalu responden diminta untuk merespon setiap item sesuai

dengan keadaan dirinya dan keadaan yang diketahui serta dirasakan dengan cara

membubuhkan tanda silang pada alternatif jawaban. Dan kuesioner dikembangkan

dengan mengacu pada teori yang mendasarinya.

Tabel 3.3

(42)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator No Item

Kepemimpinan

1.1 Menunjukkan sikap hormat kepada bawahan

1.2 Membangun rasa percaya diri bawahan 1.3 Menunjukkan kinerja

secara profesional dalam melaksanakan tugas

2.1Memberikan pengakuan atas kerja guru dalam bentuk pujian secara personal

2.2Mengkomunikasikan harapan yang tinggi kepada bawahan

2.3Menjadi motivator bagi bawahan

(43)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kepemimpinan

kesempatan pada guru mengikuti pelatihan atau pendidikan pada tingkat selanjutnya

3.3Mendorong bawahan untuk mempelajari dan mempraktikkan

pendekatan baru dalam mengajar

4.1Merefleksikan diri untuk memperhatikan serta menindaklanjuti keluhan bawahan, siswa atau orang tua

4.2Memperlakukan bawahan secara adil 4.3Memperhatikan

kebutuhan bawahan 4.4Melibatkan bawahan

(44)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kisi-kisi InstrumenVariabel XІ, X2, dan Y

Variabel Dimensi Indikator No Item

Kinerja

2.1Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

2.2Menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain 2.3Memfasilitasi terjadinya

interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya

2.4Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran 2.5Memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan

2.6Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas

2.7Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan menumbuhkan kebanggaan dan percaya diri peserta didik

2.8Memberikan umpan balik positif

(45)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3 (Lanjutan)

Kisi-kisi InstrumenVariabel XІ, X2, dan Y

Variabel Dimensi Indikator No Item

Mutu Sekolah

3. Penutup

1. Masukan

(Input) yang tepat

3.1Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pelajaran 3.2Melakukan

penilaian/refleksi

terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan 3.3Memberikan umpan

balik terhada proses dan hasil pembelajaran 3.4Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

3.5Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

(46)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu (Y)

Variabel Dimensi Indikator No Item

Mutu Sekolah

3.1Motivasi kerja komponen sekolah 3.2Motivasi belajar siswa

4.1 Pengelolaan biaya 4.2 Pengelolaan waktu 4.3 Penggunaan fasilitas 4.4 Pemberdayaan guru

5.1 Dukungan orang tua 5.1 Dukungan masyarakat sekitar

7.1 Tingkat kepuasan dari konsumen

7.2 Mampu bersaing dengan

(47)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masyarakat dengan lulusan lainnya dalam melanjutkan studi ketingkat selanjutnya

Berdasarkan teori di atas, maka untuk memperoleh data tentang

kepemimpinan transformasional kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan mutu

sekolah maka digunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner (angket) dengan

terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan definisi operasional dari

masing-masing variabel penelitian. Angket yang telah disusun, diuji coba untuk

mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

1. Skala Pengukuran

Dalam menyusun kuesioner peneliti menggunakan skala interval. Jadi

dengan menggunakan skala ini penulis ingin mengetahui bagaimana

gambaran kepemimpinan transformasional kepala sekolah, kinerja mengajar

guru dan mutu sekolah pada Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang, Banten.

Teknik pengumpulan data dalam pe1nelitian ini yaitu dengan menggunakan

teknik pengumpulan data tidak langsung dengan mengadakan komunikasi

dengan subjek penelitian melalui penyebaran angket. Adapun instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala (1-4). Berikut skala

(48)

Reny Novianti, 2013

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar di Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban dari

Skala Interval Variabel XІ, XЇ dan Y

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

SL : Selalu 4

SR : Sering 3

KD : Kadang-kadang 2

TP : Tidak Pernah 1

2. Penyusunan Instrumen

Instrumen penelitian ini di susun berdasarkan indikator-indikator

masing-masing variabel, lalu untuk mendapatkan keshahihan dilakukan melalui

pendefinisian dan studi kepustakaan serta diskusi dengan pembimbing.

Instrumen pada setiap indikator di susun dengan menggunanakan langkah

sebagai berikut: (1) membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel, (2)

menyusun pernyataan sesuai dengan indikator variabel, (3) melakukan

analisis rasional untuk melihat kesesuaian dengan indikator serta ketepatan

dalam menyusun angket dari aspek yang diukur.

3. Tahap Uji Coba Angket

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diuji cobakan untuk

mengetahui sejauh mana validitas keshahihan atau kehandalan melalui

jalur prosedur berikut:

a. Uji coba angket

Instrumen penelitian ini diuji cobakan melalui responden yang tidak

termasuk sampel penelitian. Jumlah responden uji coba sebanyak 10

(sepuluh) orang guru. Jumlah ini dianggap sudah cukup memenuhi

Gambar

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS..............................................
Gambar
Gambar 1.1: Faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja Zat Pemacu Pertumbuhan dari Cairan Rumput Laut Sargassum polycistum dalam Meningkatkan Pertumbuhan Kedelai (Glycine max L.. Jurnal Anatomi

meyakinkan PT X untuk memprioritaskan e-learning sebagai media pembelajaran yang penting dalam mendukung penerapan manajemen pengetahuan, karena. dengan e-learning karyawan

Saat ini pemakaian jasa internet sebagai sarana untuk memperoleh informasi semakin banyak digunakan karena jangkuannya yang luas, internet sangat ideal bila digunakan sebagai

Eksternalisasi membutuhkan penyajian tacit knowledge ke dalam bentuk yang lebih umum sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap eksternalisasi ini, individu

Hasil dari penulisan ilmiah ini adalah nilai koefisien elastisitas permintaan harga terhadap kambing yang bersifat Elastis, hal ini dapat diartikan bahwa permintaan terhadap

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Onan Hasang kecamatan Pahae Julu Kabupaten

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Osad Imron Rosadi 2014 Universitas

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian