• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTER:Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Angkatan 2011/2012 Program Studi Teknik Otomasi Industri Politeknik TEDC Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTER:Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Angkatan 2011/2012 Program Studi Teknik Otomasi Industri Politeknik TEDC Bandung."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

UCAPAN TERIMA KASIH v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 6

C. Rumusan Masalah 7

D. Batasan Masalah 8

E. Tujuan Penelitian 9

F. Manfaat Penelitian 9

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian 11

H. Definisi Operasional 12

BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SUMBER

BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMBUATAN

PROGRAM APLIKASI KOMPUTER

A. Konsep Belajar 14

B. Konsep Motivasi Belajar 19

1. Pengertian Motivasi Belajar 19

2. Jenis Motivasi 27

3. Tujuan Motivasi Belajar 28

4. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 29

5. Bentuk Motivasi Belajar 30

6. Peranan Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran 36

7. Sikap dan Peran Guru dalam Memotivasi Belajar 37

C. Konsep Belajar 46

1. Pengertian Sumber Belajar 46

2. Fungsi Belajar 51

3. Jenis-Jenis Sumber Belajar 52

(2)

5. Kriteria Memilih Sumber Belajar 56

6. Memanfaatkan lingkungan Sebagai Sumber Belajar 57

7. Prosedur Merancang Sumber Belajar 58

8. Mengoptimalkan Sumber Belajar 58

D. Hasil Belajar Peserta Didik 59

1. Pengertian Prestasi Belajar 59

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Peserta Didik 65

3. Hakikat Kriteria dan Indikator Keberhasilan 78

4. Faktor Penentu Belajar Tuntas 82

E. Tinjauan Mata Kuliah Pemrograman Komputer 84

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian 87

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 89

C. Data dan Sumber Data Penelitian 91

D. populasi dan Sampel 91

E. Teknik Pengumpulan Data 93

F. Instrumen Penelitian 95

G. Teknik Analisa Data 100

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 113

B. Pengujian Hipotesis 119

C. Pembahasan Hasil Penelitian 138

D. Rangkuman 142

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan 144

B. Implikasi 145

C. Rekomendasi 148

(3)

DAFTAR TABEL

3.1 Skala Jawaban Pada Skala Likert 95

3.2 Klasifikasi Nilai Korelasi r 100

3.3 Daftar ANAVA 106

4.1 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Motivasi Belajar (X1) 114

4.2 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Sumber Belajar (X2) 116

4.3 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Kemampuan (Y) 118

4.4 Uji Normalitas Motivasi Belajar 120

4.5 Uji Normalitas Sumber Belajar 121

4.6 Uji Normalitas Kemampuan Mahasiswa 122

4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian 122

4.8 Uji Correlation 123

4.9 Uji Variables/Removed Variabel X1 dan Y 125

4.10 Uji Model Summary Variabel X1 dan Y 126

4.11 ANOVA variabel X1 dan Y 127

4.12 Coefficient Variabel X1 dan Y 127

4.13 Variables Entered/Removed Variabel X2 dan Y 129

4.14 Model Summary Variabel X2 dan Y 130

4.15 ANOVA Variabel X2 dan Y 131

4.16 Coefficient Variabel X2 dan Y 131

4.17 Coefficient Variabel X1 dan X2 Dengan Y 132

4.18 Model Summary Variabel X1 dan X2 Dengan Y 132

4.19 ANOVA Variabel X1 dan X2 Dengan Y 133

4.20 Coefficient Variabel X1 dan X2 Dengan Y 134

(4)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Teori Cone Experience (Kerucut Pengalaman) dari Edgar Dale 51

2.2 Prosedur Merancang Sumber Belajar 58

2.2 Tiga Kemungkinan Hasil Penilaian 80

2.4 Manajemen Kegiatan Pembelajaran Tuntas 80

3.1 Paradigma Penelitian 90

4.1 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Motivasi Belajar 115

4.2 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Sumber Belajar 117

4.3 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Kemampuan 119

4.4 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Persamaan Regresi 135

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 155

2. Instrumen Penelitian 158

3. Data Mentah Uji Coba Instrumen Penelitian 173

4. Uji Validitas dan Reliabilitas 179

5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 190

6. Instrumen Penelitian 193

7. Data Mentah Penelitian 207

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pernyataan tersebut

menunjukkan bahwa pembangunan nasional pada dasarnya ditujukkan pada

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan tersebut tentunya tidak

hanya ditujukan untuk mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan bathiniah, tetapi

keselarasan dan keserasian serta keseimbangan antara keduanya. Peningkatan

kualitas sumber daya manusia Indonesia hanya dapat dibentuk melalui kegiatan

pendidikan yang dilaksanakan secara terpadu. Pendidikan akan mampu membawa

ke arah peningkatan kecerdasan sumber daya manusia dan perbaikan taraf hidup.

Oleh karena suatu upaya yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yaitu dengan cara menciptakan sistem pendidikan nasional

yang bermutu. Upaya pendidikan tersebut akan lebih memungkinkan untuk

terbinanya dan terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan relevan

dengan kebutuhan pembangunan nasional.

Isu tentang mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dan belum dapat

memenuhi tuntutan masyarakat bisa dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang

belum memuaskan. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses mencerdasarkan

(7)

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk wadah serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis dan bertanggung jawab”.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka perlu

dipersiapkan dan dikelola dengan baik seluruh sumber daya pendidikan.

Penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses kerjasama dalam upaya

mencapai tujuan pendidikan serta mencapai kualitas sekolah, diperlukan sejumlah

sumber daya, baik manusia maupun non-manusia. Inti dari penyelenggaraan

pendidikan yaitu proses pembelajaran dan dalam pembelajaran terdapat kegiatan

belajar dan mengajar. Belajar menurut pendapat yang dikemukakan Abdillah

(2002) yang dikutip Aunurrahman, (2009: 35) adalah “suatu usaha sadar yang

dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan

pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu”.

Perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dilihat dari prestasi

belajar. Sebagai suatu proses, pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar

mengandung arti bahwa kegiatan itu merupakan aktivitas atau interaksi antara

dosen dengan mahasiswa secara menyeluruh yang tidak terlepas dari faktor serta

(8)

bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan kemampuan

dosen dalam metrasferkan pengetahuannya kepada mahasiswanya.

Begitu pula untuk keberhasilan penyelenggaraan perkuliahan di

Politeknik TEDC harus melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas pula.

Sarana dan prasarana memadai, pengajar profesional, pemanfaatan media serta

metode pembelajaran yang tepat dan menarik menjadikan kelebihan dari

Politeknik TEDC. Setiap kegiatan terutama belajar yang dilakukan oleh

mahasiswa akan menghasilkan perubahan dalam dirinya, baik perilaku ataupun

pengetahuannya. Prestasi belajar adalah hasil akhir belajar yang dicapai

mahasiswa terhadap materi pelajaran yang telah diterima dan diajarkan oleh

dosen. Hasil belajar ini ditandai dengan tingkat penguasaan pengetahuan pada

materi pelajaran yang telah diserapnya yang dapat diukur.Keberhasilan

pembelajaran akan sangat dipengeruhi diantaranya oleh motivasi belajar dan

sumber belajar serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi

pembelajaran.

Temuan-temuan baru dalam bidang psikologi kepribadian dan tingkah

laku manusia, serta perkembangan di bidang ilmu pendidikan menegaskan bahwa

faktor peserta didik dianggap sebagai sesuatu yang menentukan pelaksanaan dan

keberhasilan proses pembelajaran. Pandangan tersebut menegaskan pula bahwa

tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Perbuatan belajar akan

berhasil bila berdasarkan motivasi pada diri mahasiswa. Mahasiswa mungkin

(9)

bahan pelajaran kepada mahasiswa, tetapi tak mungkin memaksanya untuk belajar

dalam arti sebenarnya. Ini berarti, tugas dosen yang paling berat ialah berupaya

agar mahasiswa memiliki minat belajar dan memiliki keinginan belajar

terus-menerus. Upaya dosen tersebut dapat dilakukan dengan memberikan motivasi

belajar kepada mahasiswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran, yaitu pada

tahap apersepsi, eksplorasi, konsolidasi, pembentukan kompetensi, dan penilaian.

Realitas di lapangan menunjukkan motivasi belajar mahasiswa masih

perlu dimaksimalkan. Motivasi belajar mahasiswa pada dasarnya cenderung selalu

mengalami naik turun secara kualitas maupun kuantitas sehingga berdampak pada

daya serap dalam pembelajaran. Kondisi ini tidak menguntungkan sehingga perlu

mendapat pengoptimalan lebih lanjut. Masih banyak mahasiswa yang memiliki

motivasi rendah dengan ditunjukkan dengan cenderung terlambat datang,

bermalas-malasan, meninggalkan ruangan perkuliahan dengan berbagai alasan

atau bahkan tidak bisa menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan.

Sementara sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk

membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat

tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa

interaksi mahasiswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk

belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang

dipelajarinya. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses

pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum. Proses pembelajaran yang

(10)

belajar. Kegiatan belajar mengajar ditekankan pada aktivitas mahasiswa dengan

melakukan pengamatan benda-benda atau situasi yang ada di lingkungan sekitar.

Berdasarkan tujuan tersebut dirancang kegiatan pembelajaran memberikan

aktivitas siswa untuk melakukan percobaan sederhana yang dapat mempengaruhi

pengalaman belajarnya.

Saat ini sudah banyak pilihan teknologi untuk belajar dan mengajar.

Pengajaran menggunakan menggunakan berbagai sumber belajar dan media b

elajar di antaranya berbentuk (1) pesan dapat berupa informasi, bahan ajar; cerita

rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2) orang meliputi dosen, instruktur,

mahasiswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier

dan sebagainya; (3) bahan meliputi buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik

yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;

(4) alat atau perlengkapan seperti perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD

atau DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng

dan sebagainya; (5) pendekatan atau metode dan teknik meliputi diskusi, seminar,

pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi,

debat, talk show dan sejenisnya; dan (6) lingkungan meliputi ruang kelas, studio,

perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.

Fenomena permasalahan terkait perlunya pengoptimalan prestasi dan

kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran, sama halnya

dengan yang terjadi pada rendahnya penguasaan Kemampuan Mahasiswa dalam

(11)

Mata kuliah Pemrograman Komputer merupakan mata kuliah dasar yang

mendasari Sistem Kendali di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik

TEDC Bandung. Mata kuliah ini menekankan pada penguasaan pendefinisian dan

penyelesaian masalah melalui logika berfikir secara matematis dan logis.

Pemrograman komputer itu sendiri mencakup tentang algoritma pemrograman

dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Mengingat pembelajaran mata kuliah

Pemrograman Komputer merupakan pembelajaran materi kuliah yang „virtual

(maya) dan kebanyakan mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami

dan membuat program aplikasi komputer.

Ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian beranjak dari

permasalahan yang diuraikan di atas, lebih khusus permasalahan penelitian ini

dirumuskan dengan judul pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata

Kuliah Pemrograman Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri

Politeknik TEDC Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Pembahasan latar belakang masalah tersebut di atas memaparkan adanya

identifikasi masalah, bahwa kemampuan belajar mahasiswa merupakan gambaran

keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pembelajaran. Banyak faktor yang

mempengaruhi dari peningkatan kemampuan belajar mahasiswa yang diantaranya

terkait motivasi belajar dan sumber belajar. Mahasiswa tidak sedikit mengalami

(12)

adalah kurangnya motivasi belajar pada diri mahasiswa. Sebagaimana kita

ketahui, motivasi belajar mahasiswa merupakan dorongan atau rangsangan yang

diperoleh seorang mahasiswa untuk melakukan aktivitas atau kegiatan

pembelajaran secara lebih berhasil. Oleh karena itu, jika dibiarkan begitu saja,

maka masalah tersebut tentu saja dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai

prestasi yang maksimal.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan

kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu

optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya

dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi sis-wa

dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan

mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya. Uraian

tersebut memposisikan pokok permasalahan yang ditetapkan dalam penelitian,

yaitu pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap Kemampuan Mahasiswa

dalam Pembuatan Program Aplikasi Komputer pada mata kuliah Pemrograman

Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.

C. Rumusan Masalah

Fenomena permasalahan yang tertuang pada identifikasi masalah di atas,

maka penulis menetapkan rumusan masalah penelitian ini secara umum yaitu

bagaimana pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap Kemampuan

(13)

Pemrograman Komputer Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik

TEDC Bandung ?

Sementara rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi sub

masalah yang terurai di bawah ini.

1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam

membuat program aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi

Industri, Politeknik TEDC Bandung ?

2. Bagaimana pengaruh sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam

membuat program aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi

Industri, Politeknik TEDC Bandung ?

3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan sumber belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di

Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC Bandung ?

D. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di

Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC Bandung?

2. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh sumber belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di

(14)

3. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh motivasi belajar dan sumber

belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi

komputer di Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC

Bandung?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi

deskriptif tentang pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan

mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah

Pemrograman Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik

TEDC Bandung. Sementara itu tujuan khusus yang ingin dicapai melalui

penelitian ini adalah mengetahui gambaran masalah di bawah ini.

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat

program aplikasi komputer.

2. Pengaruh sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat

program aplikasi komputer.

3. Pengaruh motivasi belajar dan sumber belajar terhadap kemampuan

mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bersifat analisis, sasarannya adalah implikasi kemampuan

(15)

Bandung. Oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian dengan

menekankan pentingnya penelitian ditinjau dari dua aspek, di bawah ini.

1. Aspek Teoritis

Hasil Penelitan ini dapat memberikan mamfaat bagi upaya

pengembangan keilmuan pendidikan khususnya terkait motivasi belajar, sumber

belajar, dan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi

komputer. Selain itu, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

penelitian lebih lanjut, terutama yang berkenaan dengan pengoptimalan motivasi

belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

membuat program aplikasi komputer di Politeknik TEDC Bandung.

2. Aspek Praktis Operasional

Dipandang dari aspek ini, penelitian ini dapat memberikan informasi

serta diharapkan memberikan alternatif solusi terhadap masalah yang berkenaan

dengan pengoptimalan motivasi belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di Politeknik

TEDC Bandung.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam pengembangan manajemen pembelajaran khususnya terkait pengoptimalan

pemanfaatan motivasi belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di Politeknik

TEDC Bandung. Penelitian ini memberi masukan kepada pihak yang terkait

dalam hal ini Politeknik TEDC Bandung dalam rangka peningkatan kualitas

(16)

G. Asumsi dan Hipotesis

1. Asumsi Penelitian

a. Motivasi dapat meningkat kemampuan mahasiswa dalam memahami mata

kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi komputer

b. Motivasi dapat mengembangkan secara optimal untuk pemahaman mata

kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi komputer.

c. Fasilitas sumber belajar yang lengkap sangat mendukung dalam pemahaman

mata kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi

komputer.

d. Kemampuan mahasiswa dapat berkembang secara optimal dalam pemahaman

mata kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi

komputer jika didukung dengan kelengkapan dari fasilitas praktikum yang

memadai.

e. Program aplikasi komputer yang dijalankan komputer dapat

mengkomunikasikan pemikiran dosen terhadap mahasiswanya dengan

penerapan konsep-konsep teori yang diajarkan.

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah

penelitian dan tujuan penelitian yang akan dicapai melalui penelitian ini.

Hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara tinjauan peneliti, hipotesis

(17)

a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di

Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.

b. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sumber belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di

Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.

c. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan

sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat program

aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik

TEDC Bandung.

H. Definisi Operasional

Upaya untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah-istilah yang

dipakai dalam judul penelitian ini, maka beberapa istilah kiranya perlu

didefinisikan secara operasional di bawah ini.

1. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang ada atau

timbul dari sesuatu bisa berupa orang, benda dan lingkungan yang ikut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang didalam proses

belajar, untuk mempelajari pemrograman komputer .

2. Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul

pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk mengarahkan perhatian

(18)

mendukung pengembangan strategi pencapaian tujuan (rencana bertindak)

yaitu membuat program aplikasi komputer.

3. Sumber belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua sumber baik

berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh seseorang

dalam belajar dan mempelajari pemrograman komputer, seperti komputer,

buku referensi, internet, dosen/rekan mahasiswa yang memiliki kemampuan

dalam bidang pemrograman komputer.

4. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan

kecakapan seseorang yang berusaha dengan dirinya sendiri tanpa bantuan

orang lain, untuk melakukan pekerjaan merencanakan dan membuat program

aplikasi komputer secara benar.

5. Aplikasi yang dimaksud merupakan penerapan sebuah konsep dari keilmuan

tentang program menjadi pembentukan sebuah sistem program komputer yang

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian mengkaji permasalahan terkait masalah pengaruh motivasi dan

sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program

aplikasi komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer di Politeknik TEDC

Bandung. Penelitian ini diarahkan untuk membuktikan secara empirik adanya

pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam

pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer

di Politeknik TEDC Bandung. Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan

dan menganalisis data yang ditemukan mengenai pengaruh motivasi dan sumber

belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi

komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer di Politeknik TEDC

Bandung.

Penelitian merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara terarah,

sistematis dan terencana dalam melakukan analisis terhadap permasalahan

penelitian. Penelitian merupakan suatu upaya yang sistematis dalam menemukan,

menganalisis dan menafsirkan bukti-bukti empirik untuk memahami gejala-gejala

atau untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan

gejala itu.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan

(20)

Metode deskriptif analisis menurut Winarno (2008 : 140) adalah ”memusatkan

diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada

masalah-masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan

kemudian di analisis”. Penggunaan teknik deskriptif analisis data yang berupa

tanggapan responden terhadap indikator-indikator sub variabel dari variabel

penelitian disusun kedalam tabulasi yang terdiri dari kolom nomor, persyaratan

yang berkaitan dengan indikator, alternatif jawaban yang disediakan, nilai

jawaban, dan jumlah nilai jawaban.

Metode statistik menurut Sugiyono (2009:170) adalah ”metode yang

digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

seluruh populasi dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan dalam hipotesis

penelitian”. Penggunaan metode statistik tersebut untuk mendapatkan jawaban

hipotesis penelitian setelah diuji secara statistik atau apakah hipotesis diterima

atau ditolak, lebih jauh dapat ditarik kesimpulan penelitian apakah ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti, berupa besar kekuatan

pengaruhnya.

Desain penelitian menurut Nazir (2009: 99) adalah ”semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatoris, sedangkan jenis

penelitian yang dipergunakan adalah survei deskriptif.

Soehartono (2005:33) mengemukakan bahwa “metode eksplanatoris

(21)

yang kecil dan meningkatkan kepercayaan”. Sedangkan survei deskriptif menurut

Nazir (2009:63) adalah suatu kegiatan penelitian yang meneliti status kelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor,

sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Identifikasi perlu dilakukan terlebih dahulu dalam mengalisis data yang akan

digunakan dalam suatu penelitian. Oleh sebab itu sebagai langkah awal

menetapkan variabel penelitian. Variabel sangat diperlukan sebagai titik acuan,

seperti yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2010 : 91) bahwa “variabel

adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian”. Upaya dalam menentukan penjabaran dalam penelitian ini dibagi

menjadi dua variabel, yaitu :

a. Variabel Bebas (X)

”Variabel bebas adalah faktor stimulus/input yaitu faktor yang dipilih,

dimanipulasi, diukur oleh peneliti untuk melihat pengaruh terhadap gejala yang

diamati” (Nana Sudjana, 2009:24). Variabel bebas ini dapat disebut sebagai

variabel sebab. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi

(22)

rX1X2

RX1X2Y

b. Variabel Terikat (Y)

”Variabel terikat yaitu faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui

efek variabel bebas” (Nana Sudjana, 2009:24). Variabel terikat ini juga dapat

disebut sebagai variabel akibat. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam

penelitian ini adalah : kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi

komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer.

2. Paradigma Penelitian

Maksud dari paradigma penelitian menurut Sugiono (2009 : 8)

sebagaimana terurai di bawah ini.

Paradigma atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel dengan variabel lainnya sehingga akan mudah untuk dirumuskan permasalahan dalam melakukan penelitian, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diterapkan.

Secara umum hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat

digambarkan dalam bentuk paradigma penelitian seperti terlihat pada gambar 3.1.

Variabel X1

Motivasi Belajar

Variabel X2

Sumber Belajar

Variabel Y

Kemampuan Mahasiswa dalam Pembuatan Program Aplikasi

Komputer

rX1Y

[image:22.595.116.504.297.713.2]
(23)

C. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta maupun

angka. Agar dalam penelitian diperoleh kesimpulan yang benar, dan untuk

melaksanakan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, untuk hal tersebut data

harus benar. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terurai di bawah ini.

a. Hasil angket tentang Motivasi dan Sumber belajar yang disebarkan kepada

responden yaitu mahasiswa tingkat 1 Program Studi Teknik Otomasi Industri,

Politeknik TEDC Bandung.

b. Hasil Tes soal penguasaan konsep Pemrograman Komputer kepada responden

yaitu mahasiswa tingkat 1 Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik

TEDC Bandung.

2. Sumber Data

Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 114) disebutkan bahwa

”yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana

data tersebut diperoleh”. Penelitian ini menetapkan yang menjadi sumber data

dengan kriteria di bawah ini.

a. Mahasiswa tingkat 1 program studi Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi

Politeknik TEDC Bandung.

(24)

D. Populasi dan Sampel

Sejalan dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai analisis

pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam

membuat program aplikasi komputer pada mata kuliah pemrograman komputer di

Politeknik TEDC Bandung, maka perlu penetapan populasi dan sampel.

1. Populasi

Istilah populasi didalam suatu kegiatan penelitian, tidak dapat dipisahkan

dengan kegiatan penelitian tersebut karena populasi merupakan sekelompok objek

yang akan dijadikan sumber penelitian. Populasi tersebut dapat membentuk atau

berupa orang, benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pengertian

populasi yang dikemukakan oleh Sudjana (2010:6) yaitu “populasi adalah totalitas

semua nilai yang merupakan hasil perhitungan ataupun pengukuran, kuantitatif

maupun kualitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kesimpulan

yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.

Berdasarkan pada data yang dibutuhkan maka yang menjadi populasi

pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 1 program studi Teknik

Elektro jurusan Teknik Otomasi Politeknik TEDC Bandung yang berjumlah 35

orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dan dianggap dapat mewakili seluruh

populasi yang diamati. Sampel yang representatif, perlu adanya pemahaman

(25)

statatistik untuk pengolahan data dan sampel serta menetapkan teknik

pengumpulan data.

Penarikan sampel dari seorang peneliti perlu mempertimbangkan tentang

masalah, tujuan, hipotesis, metode, instrumen penelitian serta tak kalah

pentingnya adalah waktu, biaya dan tenaga. Sampel penelitian yang ditetapkan

yaitu diambil 35 orang yang merupakan mahasiswa tingkat 1 program studi

Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi Politeknik TEDC Bandung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara yaitu menggunakan tes dan non

tes. Teknik tes yaitu dengan menggunakan soal untuk mengukur kemampuan

mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah

Pemrograman Komputer (variabel Y). Teknik non-tes menggunakan angket untuk

mengungkap data tentang motivasi belajar mahasiswa (variabel X1) dan sumber

belajar (variabel X2).

1. Menggunakan Tes

Tes digunakan sebagai instrumen pengumpul data seperti yang

diungkapkan Suharsimi (2005:32) dengan mengutip pernyataan Amir Dain

Indrakusma menyatakan bahwa ”tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan

obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang

(26)

Soal dalam penelitian ini merupakan soal untuk menguji penguasaan konsep

Pemrograman Komputer terhadap mahasiswa. Soal yang diberikan adalah soal

konsep dasar Pemrograman Komputer yang telah dirancang sedemikian rupa

sesuai dengan program studi Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi, dari tes ini

diharapkan diperoleh data nilai skor mentah tentang “kemampuan mahasiswa

dalam pembuatan program aplikasi komputer pada mata kuliah Pemrograman

Komputer”.

Upaya untuk memperoleh data berupa nilai pada mata kuliah

Pemrograman Komputer (Variabel Y) dilakukan dengan membuat tes Obyektif

pilihan ganda dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom, mulai dari

tingkatan knowledge (informasi yang diingat), comprehension (pemahaman,

menjelaskan), application (menerapkan), analysis (menguraikan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan), dan evaluation (menilai).

2. Menggunakan Non-Tes (Angket)

Angket yaitu cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan yang

disampaikan kepada responden secara tertulis. Pengertian angket menurut

Suharsimi Arikunto (2010 : 229) adalah : ”Angket adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Angket dalam penelitian

ini merupakan pengumpul data utama, yaitu untuk mendapatkan data berupa skor

mentah tentang pengaruh Motivasi (X1) dan Sumber Belajar (X2).

(27)

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun

menurut skala Likert. Skala likert terdiri dari lima alternatif jawaban. Setiap

jawaban diberi skor satu sampai lima untuk pernyataan yang berbentuk negatif

dan bergerak dari lima ke satu untuk pernyataan yang berbentuk positif. Nana

Sudjana dan Ibrahim (2010 :107 ) menyatakan pandangannya di bawah ini.

Dalam skala likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada peneliti asal konsisten penggunaan, yang jelas skor untuk pernyataan positif dan negatif adalah sebaliknya.

Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa setiap jawaban responden diberi

[image:27.595.116.505.247.544.2]

bobot sesuai dengan arah pernyataan yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Skala Jawaban Pada Skala Likert

Arah Pernyataan SS S R TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Pertimbangan menggunakan model skala Likert dalam penelitian ini

sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2010 :107 ) adalah sebagai

berikut :

a. Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia

berdasarkan intensitas sikap tertentu.

b. Skala Likert ini sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari teknik

pengukur lain.

(28)

Instrumen Penelitian yang digunakan adalah bentuk angket dan soal.

Sebelum dilakukan pembuatan instrumen, harus dibuat kisi-kisi soal tes. Kisi-kisi

adalah rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, yang didalamnya

terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk penyusunan angket.

Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu

harus diujicoba untuk mengetahui apakah semua syarat mengenai validitas,

reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran tersebut terpenuhi. Instrumen

harus memiliki tingkat kesahihan serta keterandalan (validitas dan reliabilitas),

agar mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini. Berikut ini pernyataan

yang berkaitan dengan instrument tersebut, pendapat Suharsimi Arikunto (2010 :

135) menyatakan bahwa ”instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

yang penting yaitu valid dan reliabel”. Selanjutnya analisis soal menurut

Suharsimi Arikunto (2005 : 204) menyatakan bahwa ”analisis soal adalah suatu

prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat

khusus terhadap butir tes yang kita susun”.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat

pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga suatu instrumen akan

dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang

hendak diukur. Uji validitas angket dan soal, digunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson di bawah ini.

(29)

( Suharsimi Arikunto, 2010 : 160)

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi variable X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

N = Jumlah responden uji coba

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan taraf signifikan

 = 0,01 atau pada tingkat kepercayaan 99 % dengan derajat kebebasan (dk =

n-2). Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikasi

tersebut, maka item angket tersebut diuji dengan uji - t di bawah ini.

Keterangan :

t = Uji signifikansi korelasi

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah responden uji coba

(Sudjana, 2010 : 380)

Menurut Suprian A.S. (2009 : 43) bahwa “korelasi akan signifikan jika

tabel hitung t

t  , kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid, dan jika t hitung < t

tabel berarti tidak valid”.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

2

1

2 .

r N r t

[image:29.595.109.510.195.573.2]
(30)

Definisi reliabilitas menurut Sugiyono. (2009 : 354) adalah “ketetapan

atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya

kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”.

Reliabilitas merujuk pada satu pengetian bahwa satu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik atau dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian tingkat reliabilitas

angket dan soal dilakukan dengan menggunakan rumus alpha (r ), mengingat 11

skor setiap itemnya bukan skor 1 dan 0, melainkan skor rentang antara beberapa

nilai.

Berkaitan dengan reabilitas sebagaimana dijelaskan oleh Suharsimi

Arikunto (2010 : 164), yaitu ”rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk uraian”.

Langkah-langkah perhitungannya di uraikan bawah ini.

a) Mencari harga varian tiap butir

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)

Keterangan :

) ( 2

n

 = Varian tiap butir item

2

X = Jumlah skor tiap item

 

2

X = Jumlah kuadrat skor tiap item

N N

X X

n

2 2

) ( 2

) (

(31)

 

1 2

 

2 2

 

... 2 2       

b n n

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)

c) Menentukan besar varian total

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)

Keterangan :

) ( 2

n

 = Varian total

2

Y = Jumlah skor responden

2

)

( XY = Jumlah skor responden

2

)

(Y = Jumlah kuadrat skor responden

N = Jumlah responden

d) Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus alpha

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)

Keterangan :

11

r = reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

2 n

 = Jumlah varians butiran

2 t

 = Varians total

N N Y Y n

  2 2 ) ( 2 ) (                

2 2 11 . 1
(32)

Harga r yang diperoleh dengan menggunakan rumus alpha, kita dapat 11

menggunakan tabel r produk momen untuk konsultasi. Bagaimana cara

mengkonsultasikan harga r kita kembali ke cara tradisional, yaitu mengartikan 11

[image:32.595.118.510.228.583.2]

harga indeks korelasi dengan tabel di bawah ini :

Tabel 3.2. Klasifikasi Nilai Korelasi R

BESAR NILAI r INTERPRETASI

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r ≤0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0.60 Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah (tak berkorelasi)

(Suharsimi Arikunto, 2010: 245)

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika harga dari rhitungrtabel dengan

tingkat kepercayaan 99 % dengan derajat kebebasan (n-2) maka item tersebut

reliabel.

F. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden melalui instrumen, akan

diolah dengan menggunakan perhitungan statistik. Secara garis besar

langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menganalisa data adalah mengecek

(33)

1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

Data yang diperoleh dari responden adalah data dari instrumen yang telah

diuji validitas dan reliabilitasnya. Pada penelitian ini untuk variabel X1 dan X2

instrumen yang digunakan adalah non tes sedangkan untuk variabel Y instrumen

yang digunakan tes.

Maka untuk perhitungan selanjutnya skor mentah yang diperoleh harus

dikonversikan ke dalam T-skor

T-skor = 10 Z + 50 ---

N X

M

1

2

 

N M X SD

(Nana Sudjana dan Ibrahim,2010:137)

Dimana :

Xi = Skor Mentah

M = Rata-rata seluruh responden

SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas distribusi digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Upaya untuk menguji normalitas data ini

digunakan uji distribusi Chi kuadrat

 

2 , dengan langkah-langkah perhitungan di

bawah ini.

a. Menentukan rentang skor (R)

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah

SD M Xi

(34)

(Sudjana, 2010 : 47)

b. Menentukan banyak kelas (bk) interval dengan menggunakan aturan Sturges

Bk = 1 + 3,3 log N

Keterangan :

Bk = banyak kelas

N = Jumlah data

(Sudjana, 2010 : 47)

c. Menentukan panjang kelas interval (P)

d. Membuat tabel distribusi frekuensi.

e. Menghitung Mean (M)

 

fi xi fi

M .

Keterangan :

M = Mean Skor

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas

xi = Tanda kelas interval

fi = Jumlah frekuensi seluruhnya

f. Menghitung simpangan baku (SD)

 

banyakkelasgskor ren

bk R P tan

2

(35)

(Sudjana, 2010 : 95)

g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi

kuadrat.

Batas kelas interval (bk)

SD M bk Z  

Luas kelas tiap interval (L) dengan menggunakan daftar F (luas di bawah

lengkung normal standar dari 0 ke Z)

Ei = Frekuensi yang diharapkan, dengan rumus : Ei = N.Li

Fi = Frekuensi pengamatan

h. Menghitung nilai Chi kuadrat

 

2

(Sudjana, 2010 : 273)

i. Uji2dengan kriteria penerimaan : 2hitung < 2tabel Artinya sampel

berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas Varians

Jika data yang diambil terdiri dari beberapa kelompok sampel, data yang

terkumpul harus diuji homogenitas varians sampelnya terlebih dahulu. Pada

penelitian ini menggunakan Uji homogenitas dengan varians terbesar dibanding

varians terkecil. Dengan langkah :

a. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil

k

k

i Ei

Ei

Fi 2

(36)

terkecil ians terbesar ians Fhitung . var . var 

(Riduwan, 2008 : 120)

b. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil)

Taraf signifikan (α) = 0,01, maka dicari pada tabel F, dengan kriteria pengujian

sebagai berikut : jika F hitung ≥ F tabel berarti tidak homogen dan jika F hitung

≤ F tabel berarti homogen.

4. Uji Independen Variabel X1 dan X2

Independen variabel bebas X1 dan X2 diketahui diantara pengaruh motivasi

belajar dengan sumber belajar, maka diuji dengan uji multikolinearitas, untuk

meyakinkan bahwa X1 dan X2 betul-betul tidak saling mempengaruhi satu sama

lain, dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga r ≥ 0,8. Jika r ≤ 0,8 maka

variabel X1 dan X2 independen dan tidak saling mempengaruhi. Rumus yang

digunakan adalah korelasi sederhana X1 terhadap X2 di bawah ini.



  2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 . . . ) .( X X n X X n X X X X n rx x

(Riduwan, 2008 : 145)

5. Analisis Regresi Linear

(37)

1) Menentukan persamaan regresi linear Y atas X

Pernyataan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel (Variabel X

dan Y) dapat digambarkan dengan persamaan matematika, yaitu dengan

persamaan regresi linear sederhana, sebagai berikut :

Y = a + bx

(Sudjana, 2010 : 315)

Harga a dan b dapat dihitung berdasarkan metode kuadrat terkecil dengan

pasangan data X dan Y dengan rumus :

 

 

 

 

2 2

2 . . . X X N XY X X Y a

  

 

2 2 . . .

   X X N Y X XY N b

(Sudjana, 2010 : 315)

Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk

menghitung harga Y bila diketahui harga X.

2) Uji kelinearan dan keberartian regresi

Data yang telah disusun, uji kelinearan dapat dilakukan dengan

menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang disebut sumber variansi. Sumber

(38)

trgeresi (b/a), sisa tuna cocok, dan kekeliruan (galat) yang dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

JK (T) =

Y2

JK (a) =

 

N Y 2

JK (b/a) = b

        

 

XN Y

XY .

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

JK (G) =

 

 

k k k x N Y Y 2 2

JKtunacocok = JK (TC) = JK (G)

(Sudjana, 2010 : 332)

Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar analisis variansi

[image:38.595.114.522.159.737.2]

(ANAVA), sebagai berikut :

Tabel 3.3 Daftar Anava

Sumber Varian dk JK RJK F

TOTAL n

2

Y

Y2
(39)

Sumber Varian dk JK RJK F Tuna Cocok Galat k-2 n-k JK (TC) JK (G) 2 ) ( 2   k TC JK S TC SG= k n G JK  ) ( ) ( ) ( G TC S S

Menurut Sudjana (2010 : 332), koefisien arah regresi tidak berarti jika

statistik F yang diperoleh dari penelitian lebih besar dari harga tabel berdasarkan

taraf nyata yang dipilih dan dk yang bersesuaian.

b. Menghitung Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk

membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel. Koefisian korelasi yang

dipakai untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yang berjenis interval

adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson sebagai berikut :

  

 

 

  2 2 2 2 . ) . . . Y Y N X X N Y X XY N rxy

rxy = Koefisien yang dicari

N = banyaknya subjek pemilik nilai

X = nilai variabel X

Y = nilai variabel Y

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 425)

(40)

Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya

hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan kriteria

penafsiran koefisien korelasi. Menurut Riduwan (2008 : 136) yaitu ”apabila nilai r

= -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r =

1 berarti korelasinya sangat kuat”. Korelasi positif berarti individu yang

memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan tinggi pula skornya pada

variabel lain yang dikorelasikan dan sebaliknya yang mendapat skor rendah pada

suatu variabel, akan rendah pula skor pada variabel lain. Sedangkan koefisien

negatif berarti individu yang mendapat skor tinggi pada suatu variabel, akan

mendapat skor rendah pada variabel yang lain yang dikorelasikan dan sebaliknya.

d. Regresi Ganda

Analisis regresi ganda adalah pengembangan dan analisis regresi

sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila

variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisi regresi ganda ialah suatu alat

analisis peramalan nilai pengaruh dua variable bebas atau lebih terhadap variabel

terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan

kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3)...(Xn) dengan

satu variabel terikat.

Asumsi dan arti persamaan regresi sederhana berlaku pada regresi ganda,

tetapi bedanya terletak pada rumusnya. Analisis Korelasi Ganda berfungsi untuk

mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau

(41)

2 2 1 1

ˆ a b X b X

Y   

Korelasi Ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau

hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan atau

bersama-sama dengan variabel terikat (Y). Langkah-langkah menghitung regresi ganda

terurai di bawah ini.

1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.

4. Menghitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a.

5. Membuat tabel penolong seperti tabel berikut ini.

No. X1 X2 Y 2

1

X X22 Y2 X1Y X2Y X1X2

...

n

Statistik

1

X

X2

Y

X12

X22

Y2

X1Y

X2Y

X1X2

Kemudian nilai-nilai statistik dari tabel tersebut dimasukkan ke dalam

rumus- rumus di bawah ini.

a.

n X X

x

  2 1 2 1 2 1 ) ( = b. n X X

x

  2 2 2 2 2 2 ) ( = c. n Y Y

y

  2 2

2 ( ) =

(42)

e. n Y X Y X y

x

 ( 2).( ) 2 2 = f. n X X X X x

x

 

 ( 1).( 2) 2

1 2

1 =

Kemudian mencari besarnya nilai

   2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 ) ).( ( ).( ).( X X X X Y X X X y X X b

   2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 ) ).( ( ).( ).( X X X X Y X X X y X X b           

n X b n X b n Y

a 1. 1 2. 2

Persamaan regresi ganda :

2 2 1 1

ˆ a b X b X

Y   

6. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (rXX y

2 1 ).

Ada 2 cara untuk mencari korelasi ganda

a.

 2 2 2 1

1. .

2 1 y y x b y x b

rXX y .

b. 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 )( )( ( 2 2 1 X X r X rX Y rX Y rX Y X r Y X r rXX y

  

7. Mencari nilai korelasi ganda dengan rumus

KP = (rX1X2y)

(43)

8. Menguji Signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan F tabel dengan

rumus :

1 ) 1

( 2

2

  

k n

R k R

Fhitung

Keterangan : R = Nilai koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel bebas (independen)

n = Jumlah sampel

Fhitung = Nilai F yang dihitung

9. Mencari nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan taraf signifikan :  = 0,01.

Ftabel = F(1-)(dk= n-k-1)

Kaidah pengujian signifikansi adalah ”Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho

artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan”.

10. Membuat kesimpulan

e. Pengujian Hipotesis

1) Pengujian Statistik t-student

Upaya untuk memberikan suatu hipotesis, harga t yang diperoleh dari

perhitungan harus diuji apakah ada artinya atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menguji hipotesis, adalah rumus uji statistik t student.

(Sudjana, 2010 : 380)

2

1 2

r n r t s

(44)

Kriteria pengujian adalah menerima hipotesis, jika t hasil perhitungan

lebih besar dibandingkan dengan t dari daftar distribusi t berdasarkan dk = n-2 dan

taraf nyata yang dipilih.

2) Perhitungan Koefisien Determinasi

Langkah untuk mengetahui besarnya presentasi hubungan variabel satu

terhadap yang lainnya digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus di

bawah ini.

KD = r2 X 100 %

(Sudjana, 2010 : 369)

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien yang dikuadratkan

Perhitungan statistik yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini dengan

(45)

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Kesimpulan ini disusun berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil

penelitian. Implikasi, dan rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan

kesimpilan hasil penelitian.

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.

Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi atau baik motivasi

belajar maka semakin tinggi pula kemampuan mahasiswa dalam pembuatan

program aplikasi komputer. Upaya yang dapat dilakukan dalam

memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi

komputer yaitu melalui optimalisasi indikator motivasi belajar yang terdiri

dari (1) motivasi intrinsik mencakup kebutuhan belajar dan minat belajar,

dan (2) motivasi ekstrinsik meliputi ingin meraih prestasi, ingin mendapat

nilai bagus, ingin mendapat penghargaan, ingin berkompetisi sehat, dan

adanya lingkungan belajar yang kondusif.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sumber belajar terhadap

kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.

Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi atau baik sumber

belajar maka semakin tinggi atau baik pula kemampuan mahasiswa dalam

pembuatan program aplikasi komputer. Upaya yang dapat dilakukan dalam

(46)

dari (1) kelengkapan sumber belajar, dan (2) fasilitas yang digunakan untuk

mendapatkan sumber belajar.

3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar dan

sumber belajar secara bersama-sama terhadap kemampuan mahasiswa dalam

pembuatan program aplikasi komputer yang ditunjukkan dengan nilai

korelasi sangat tinggi. Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin

tinggi motivasi belajar dan sumber belajar maka semakin tinggi pula

kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer

B. Implikasi

Pengaruh signifikan hasil penelitian berarti memberi implikasi bahwa

dalam upaya meningkatkan Kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program

aplikasi komputer, maka perlu dilakukan peningkatan motivasi belajar dan sumber

belajar, sebagai berikut :

1. Peningkatan Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar mengajar. Oleh sebab itu peranan dosen sebagai motivator

sangat penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Upaya dosen dalam

memberikan motivasi belajar terhadap mahasiswa dapat berupa :

a. Menjelaskan pentingnya suatu mata kuliah yang diajarkan dan menjelaskan

kegunaannya.

(47)

mendatang sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih giat agar

mendapatkan peluang pekerjaan.

d. Menyajikan bahan mata kuliah yang tidak terlalu mudah maupun terlalu sukar.

e. Menjaga disiplin dalam kelas.

f. Memberikan pujian atau hadiah bagi mahasiswa yang berprestasi.

g. Memberikan hasil ujian dalam waktu sesingkat mungkin.

2. Peningkatan Sumber Belajar

Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang

menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Kegiatan belajar mengajar

ditekankan pada aktivitas mahasiswa dengan melakukan pengamatan benda-benda

atau situasi yang ada di lingkungan sekitar dan dirancang kegiatan pembelajaran

memberikan aktivitas mahasiswa untuk melakukan percobaan sederhana yang

dapat mempengaruhi pengalaman belajarnya.

Sumber belajar memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses belajar

mengajar sebagai berikut :

a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan :

1. mahasiswa mempercepat laju belajarnya sehingga membantu dosen untuk

menggunakan waktu secara lebih baik dan,

2. mahasiswa sebaiknya mengurangi beban dosen dalam menyajikan

informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan

gairah.

b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,

(48)

2. memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan

kemampuannnya melalui jalan eksplorasi sumber belajar yang tersedia.

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara :

1. perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan

2. pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh proyek maupun

penelitian.

d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :

1. meningkatkan kemampuan sumber belajar;

2. penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.

e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:

1. mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan

abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;

2. memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan

informasi yang mampu menembus batas geografis.

3. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa

Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam

pembuatan program aplikasi komputer, yaitu :

a. Motivasi belajar yang rendah dan Sumber belajar yang kurang,

memberikan pengaruh yang kurang singnifikan terhadap peningkatan

(49)

memberikan pengaruh singnifikan terhadap peningkatan kemampuan

mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.

C. Rekomendasi

Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi belajar dan sumber belajar

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan

program aplikasi komputer. Oleh karena itu direkomendasikan kepada :

1. Hasil penelitian menunjukan untuk indikator Ketertarikan Terhadap Materi

Pelajaran ini dari variabel penelitian motivasi belajar adalah paling rendah

diantara indikator yang lainnya. Pentingnya meningkatkan indikator tersebut

dapat dilakukan dengan penjelasan tujuan materi kuliah tersebut, kegunaan

dan penerapannya selama perkuliahan akademik maupun pada dunia kerja.

Penjelasan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menyadari untuk mengikuti

perkuliahan ini dengan sungguh-sungguh untuk kepentingannya sendiri di

kemudian hari. Cara lain yang dapat dilakukan lagi adalah dengan

menggunakan metoda yang attractive tetapi materi yang diberikan benar

adanya. Metoda ini dilakukan agar mahasiswa tertarik untuk mengikuti tatap

muka bertemu dengan dosennya. Tatap muka tersebut, dosen menyisipkan

materi yang akan diberikan selama berbicara dengan mahasiswa serta

digunakan analogi-analogi yang mudah dipahami untuk materi yang sulit

dipahami.

2. Indikator Kesulitan Dalam Mencari Sumber Belajar dari variabel sumber

belajar merupakan skor indikator yang terendah dari indikator yang lainnya.

(50)

membiasakan melakukan explorasi. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan, maka

diharapkan mahasiswa terbiasa melakukan eksplorasi baik di

perperpustakaan-perpustakaan, internet maupun bertanya kepada yang memahami/ahli.

Kemampuan mahasiswa dalam berbahasa inggeris perlu ditingkatkan,

kemampuan bahasa biasanya membatasi mahasiswa dalam melakukan

eksplorasi karena kendala bahasa. Metoda ekplorasi ini sebaiknya dilakukan

bila tidak hanya pada fasilitas sumber belajar yang terbatas tetapi juga untuk

fasilitas belajar yang lengkap. Kebiasaan eksplorasi oleh mahasiswa akan

berguna sekali untuk memberikan daya eksplorasi yang tinggi, terutama saat

menangani permasalahan, baik di perkuliahan akademik maupun dalam

pekerjaan nantinya .

3. Skor yang cukup rendah dari indikator untuk variabel kemampuan adalah

Elemen Dasar Pascal dan Operasi Masukan dan Keluaran. Pentingnya

meningkatkan kedua indikator tersebut dapat dilakukan memberikan

bimbingan tambahan untuk materi tersebut diluar jam perkuliahan. Cara lain

dapat dengan menganjurkan mahasiswa melakukan eksplorasi untuk

mendapatkan contoh-contoh penerapan materi tersebut, selain contoh yang

terbatas yang diberikan selama perkuliahan.

Pemberian tugas dalam bentuk proyek pekerjaan tentunya dalam konteks

perkuliahan berkaitan dengan materi tersebut kepada mahasiswa, maka

mahasiswa akan dituntut untuk melakukan eksplorasi.

(51)

workshop atau seminar untuk memiliki kemampuan dalam memotivasi belajar

mahasiswa. Dosen sekaligus mendapatkan pelatihan cara mengoptimalkan

penyajian sumber belajar serta menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan

perusahaan maupun industri terkait yang dapat menyediakan tempat kerja

praktek bagi mahasiswa maupun yang membutuhkan lulusannya.

5. Mahasiswa agar senantiasa berupaya meningkatkan motivasi belajar guna

menghasilkan prestasi belajar yang lebih berhasil dengan baik.

6. Bagi penelitian lanjutan disarankan untuk mengungkapkan masalah-masalah

kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer dengan

melihat pada faktor-faktor lain di samping motivasi belajar dan sumber

(52)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ali (1985). Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.

AM, Sardiman, (2008) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artoyo, AR (2005) Dasar-dasar Administrasi, Pustaka Jaya, Jakarta

Aunurrahman, (2009). Belajar dan Pembelajaran, Afabeta, Bandung.

Davis, Gary A. & Thomas, Margaret A. (2006) Effective Schools and Effective Teachers. Massachusetts: Ally and Bacon.

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.

Dunkin. J. Michael. 1987. Teaching and Teacher Education. New York. Pergoman Press.

Faisal, S. (2008), Metodologi Pendidikan, Jakarta : Dinas Pendidikan Nasional.

Fattah, N. (2006

Gambar

Gambar 3.1. Paradigma penelitian
Tabel 3.1. Skala Jawaban Pada Skala Likert
ttabelberarti tidak validtabel hitungt , kaidah keputusan :  jika t”.
Tabel 3.2. Klasifikasi Nilai Korelasi R BESAR NILAI r
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujian penulisan Tugas Akhir dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN FOAMING AGENT ADT TERHADAP KUAT TEKAN, MODULUS ELASTISITAS, DAN DAYA SERAP PADA BETON DENGAN

konsentrasi ion penyusun sampel sekaligus kandungan senyawa anorganik dalam sampel kandungan senyawa anorganik dalam sampel | Memahami prinsip dan teori yang melandasi..

Data Access Layer – Layer ini memiliki tanggung jawab operasional ke database Domain Layer– Layer ini berisi implementasi class- class yang merupakan gambaran domain

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah dokter umum, spesialis dan apoteker yang terlibat langsung dalam program rujuk balik di Kabupaten Kotawaringin Timur, yang

1) Perkembangan awal terjadi pada masa kanak-kanak. 2) Terbentuknya masa remaja melalui proses identifikasi terhadap orang tua, guru dan teman.. 3) Dipengaruhi oleh orang-orang

Setelah diterapkannya model pembelajaran peta pikiran ( mind mapping ) kemampuan menulis teks cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi pada siswa kelas VII

Pendidik harus dapat menjadi agen perdamaian ( agent of peace ) dengan membuat desain pendidikan yang dapat menciptakan peserta didik yang toleran, moderat dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara brand equity dengan sub variabel brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty terhadap