DAFTAR ISI
LEMBARAN PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Rumusan Masalah 7
D. Batasan Masalah 8
E. Tujuan Penelitian 9
F. Manfaat Penelitian 9
G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian 11
H. Definisi Operasional 12
BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SUMBER
BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMBUATAN
PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
A. Konsep Belajar 14
B. Konsep Motivasi Belajar 19
1. Pengertian Motivasi Belajar 19
2. Jenis Motivasi 27
3. Tujuan Motivasi Belajar 28
4. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 29
5. Bentuk Motivasi Belajar 30
6. Peranan Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran 36
7. Sikap dan Peran Guru dalam Memotivasi Belajar 37
C. Konsep Belajar 46
1. Pengertian Sumber Belajar 46
2. Fungsi Belajar 51
3. Jenis-Jenis Sumber Belajar 52
5. Kriteria Memilih Sumber Belajar 56
6. Memanfaatkan lingkungan Sebagai Sumber Belajar 57
7. Prosedur Merancang Sumber Belajar 58
8. Mengoptimalkan Sumber Belajar 58
D. Hasil Belajar Peserta Didik 59
1. Pengertian Prestasi Belajar 59
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Peserta Didik 65
3. Hakikat Kriteria dan Indikator Keberhasilan 78
4. Faktor Penentu Belajar Tuntas 82
E. Tinjauan Mata Kuliah Pemrograman Komputer 84
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian 87
B. Variabel dan Paradigma Penelitian 89
C. Data dan Sumber Data Penelitian 91
D. populasi dan Sampel 91
E. Teknik Pengumpulan Data 93
F. Instrumen Penelitian 95
G. Teknik Analisa Data 100
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 113
B. Pengujian Hipotesis 119
C. Pembahasan Hasil Penelitian 138
D. Rangkuman 142
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan 144
B. Implikasi 145
C. Rekomendasi 148
DAFTAR TABEL
3.1 Skala Jawaban Pada Skala Likert 95
3.2 Klasifikasi Nilai Korelasi r 100
3.3 Daftar ANAVA 106
4.1 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Motivasi Belajar (X1) 114
4.2 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Sumber Belajar (X2) 116
4.3 Kecenderungan Skor Rata-rata Variabel Kemampuan (Y) 118
4.4 Uji Normalitas Motivasi Belajar 120
4.5 Uji Normalitas Sumber Belajar 121
4.6 Uji Normalitas Kemampuan Mahasiswa 122
4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian 122
4.8 Uji Correlation 123
4.9 Uji Variables/Removed Variabel X1 dan Y 125
4.10 Uji Model Summary Variabel X1 dan Y 126
4.11 ANOVA variabel X1 dan Y 127
4.12 Coefficient Variabel X1 dan Y 127
4.13 Variables Entered/Removed Variabel X2 dan Y 129
4.14 Model Summary Variabel X2 dan Y 130
4.15 ANOVA Variabel X2 dan Y 131
4.16 Coefficient Variabel X2 dan Y 131
4.17 Coefficient Variabel X1 dan X2 Dengan Y 132
4.18 Model Summary Variabel X1 dan X2 Dengan Y 132
4.19 ANOVA Variabel X1 dan X2 Dengan Y 133
4.20 Coefficient Variabel X1 dan X2 Dengan Y 134
DAFTAR GAMBAR
2.1 Teori Cone Experience (Kerucut Pengalaman) dari Edgar Dale 51
2.2 Prosedur Merancang Sumber Belajar 58
2.2 Tiga Kemungkinan Hasil Penilaian 80
2.4 Manajemen Kegiatan Pembelajaran Tuntas 80
3.1 Paradigma Penelitian 90
4.1 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Motivasi Belajar 115
4.2 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Sumber Belajar 117
4.3 Diagram skor rata-rata setiap indikator dari variabel Kemampuan 119
4.4 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Persamaan Regresi 135
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 155
2. Instrumen Penelitian 158
3. Data Mentah Uji Coba Instrumen Penelitian 173
4. Uji Validitas dan Reliabilitas 179
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 190
6. Instrumen Penelitian 193
7. Data Mentah Penelitian 207
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa pembangunan nasional pada dasarnya ditujukkan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan tersebut tentunya tidak
hanya ditujukan untuk mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan bathiniah, tetapi
keselarasan dan keserasian serta keseimbangan antara keduanya. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia hanya dapat dibentuk melalui kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan secara terpadu. Pendidikan akan mampu membawa
ke arah peningkatan kecerdasan sumber daya manusia dan perbaikan taraf hidup.
Oleh karena suatu upaya yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yaitu dengan cara menciptakan sistem pendidikan nasional
yang bermutu. Upaya pendidikan tersebut akan lebih memungkinkan untuk
terbinanya dan terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan relevan
dengan kebutuhan pembangunan nasional.
Isu tentang mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dan belum dapat
memenuhi tuntutan masyarakat bisa dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang
belum memuaskan. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses mencerdasarkan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk wadah serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab”.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka perlu
dipersiapkan dan dikelola dengan baik seluruh sumber daya pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses kerjasama dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan serta mencapai kualitas sekolah, diperlukan sejumlah
sumber daya, baik manusia maupun non-manusia. Inti dari penyelenggaraan
pendidikan yaitu proses pembelajaran dan dalam pembelajaran terdapat kegiatan
belajar dan mengajar. Belajar menurut pendapat yang dikemukakan Abdillah
(2002) yang dikutip Aunurrahman, (2009: 35) adalah “suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu”.
Perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dilihat dari prestasi
belajar. Sebagai suatu proses, pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar
mengandung arti bahwa kegiatan itu merupakan aktivitas atau interaksi antara
dosen dengan mahasiswa secara menyeluruh yang tidak terlepas dari faktor serta
bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan kemampuan
dosen dalam metrasferkan pengetahuannya kepada mahasiswanya.
Begitu pula untuk keberhasilan penyelenggaraan perkuliahan di
Politeknik TEDC harus melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas pula.
Sarana dan prasarana memadai, pengajar profesional, pemanfaatan media serta
metode pembelajaran yang tepat dan menarik menjadikan kelebihan dari
Politeknik TEDC. Setiap kegiatan terutama belajar yang dilakukan oleh
mahasiswa akan menghasilkan perubahan dalam dirinya, baik perilaku ataupun
pengetahuannya. Prestasi belajar adalah hasil akhir belajar yang dicapai
mahasiswa terhadap materi pelajaran yang telah diterima dan diajarkan oleh
dosen. Hasil belajar ini ditandai dengan tingkat penguasaan pengetahuan pada
materi pelajaran yang telah diserapnya yang dapat diukur.Keberhasilan
pembelajaran akan sangat dipengeruhi diantaranya oleh motivasi belajar dan
sumber belajar serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi
pembelajaran.
Temuan-temuan baru dalam bidang psikologi kepribadian dan tingkah
laku manusia, serta perkembangan di bidang ilmu pendidikan menegaskan bahwa
faktor peserta didik dianggap sebagai sesuatu yang menentukan pelaksanaan dan
keberhasilan proses pembelajaran. Pandangan tersebut menegaskan pula bahwa
tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Perbuatan belajar akan
berhasil bila berdasarkan motivasi pada diri mahasiswa. Mahasiswa mungkin
bahan pelajaran kepada mahasiswa, tetapi tak mungkin memaksanya untuk belajar
dalam arti sebenarnya. Ini berarti, tugas dosen yang paling berat ialah berupaya
agar mahasiswa memiliki minat belajar dan memiliki keinginan belajar
terus-menerus. Upaya dosen tersebut dapat dilakukan dengan memberikan motivasi
belajar kepada mahasiswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran, yaitu pada
tahap apersepsi, eksplorasi, konsolidasi, pembentukan kompetensi, dan penilaian.
Realitas di lapangan menunjukkan motivasi belajar mahasiswa masih
perlu dimaksimalkan. Motivasi belajar mahasiswa pada dasarnya cenderung selalu
mengalami naik turun secara kualitas maupun kuantitas sehingga berdampak pada
daya serap dalam pembelajaran. Kondisi ini tidak menguntungkan sehingga perlu
mendapat pengoptimalan lebih lanjut. Masih banyak mahasiswa yang memiliki
motivasi rendah dengan ditunjukkan dengan cenderung terlambat datang,
bermalas-malasan, meninggalkan ruangan perkuliahan dengan berbagai alasan
atau bahkan tidak bisa menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan.
Sementara sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk
membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat
tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa
interaksi mahasiswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk
belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang
dipelajarinya. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses
pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum. Proses pembelajaran yang
belajar. Kegiatan belajar mengajar ditekankan pada aktivitas mahasiswa dengan
melakukan pengamatan benda-benda atau situasi yang ada di lingkungan sekitar.
Berdasarkan tujuan tersebut dirancang kegiatan pembelajaran memberikan
aktivitas siswa untuk melakukan percobaan sederhana yang dapat mempengaruhi
pengalaman belajarnya.
Saat ini sudah banyak pilihan teknologi untuk belajar dan mengajar.
Pengajaran menggunakan menggunakan berbagai sumber belajar dan media b
elajar di antaranya berbentuk (1) pesan dapat berupa informasi, bahan ajar; cerita
rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2) orang meliputi dosen, instruktur,
mahasiswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier
dan sebagainya; (3) bahan meliputi buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik
yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
(4) alat atau perlengkapan seperti perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD
atau DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng
dan sebagainya; (5) pendekatan atau metode dan teknik meliputi diskusi, seminar,
pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi,
debat, talk show dan sejenisnya; dan (6) lingkungan meliputi ruang kelas, studio,
perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
Fenomena permasalahan terkait perlunya pengoptimalan prestasi dan
kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran, sama halnya
dengan yang terjadi pada rendahnya penguasaan Kemampuan Mahasiswa dalam
Mata kuliah Pemrograman Komputer merupakan mata kuliah dasar yang
mendasari Sistem Kendali di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik
TEDC Bandung. Mata kuliah ini menekankan pada penguasaan pendefinisian dan
penyelesaian masalah melalui logika berfikir secara matematis dan logis.
Pemrograman komputer itu sendiri mencakup tentang algoritma pemrograman
dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Mengingat pembelajaran mata kuliah
Pemrograman Komputer merupakan pembelajaran materi kuliah yang „virtual‟
(maya) dan kebanyakan mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami
dan membuat program aplikasi komputer.
Ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian beranjak dari
permasalahan yang diuraikan di atas, lebih khusus permasalahan penelitian ini
dirumuskan dengan judul pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata
Kuliah Pemrograman Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri
Politeknik TEDC Bandung.
B. Identifikasi Masalah
Pembahasan latar belakang masalah tersebut di atas memaparkan adanya
identifikasi masalah, bahwa kemampuan belajar mahasiswa merupakan gambaran
keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pembelajaran. Banyak faktor yang
mempengaruhi dari peningkatan kemampuan belajar mahasiswa yang diantaranya
terkait motivasi belajar dan sumber belajar. Mahasiswa tidak sedikit mengalami
adalah kurangnya motivasi belajar pada diri mahasiswa. Sebagaimana kita
ketahui, motivasi belajar mahasiswa merupakan dorongan atau rangsangan yang
diperoleh seorang mahasiswa untuk melakukan aktivitas atau kegiatan
pembelajaran secara lebih berhasil. Oleh karena itu, jika dibiarkan begitu saja,
maka masalah tersebut tentu saja dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai
prestasi yang maksimal.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan
kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu
optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya
dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi sis-wa
dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan
mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya. Uraian
tersebut memposisikan pokok permasalahan yang ditetapkan dalam penelitian,
yaitu pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap Kemampuan Mahasiswa
dalam Pembuatan Program Aplikasi Komputer pada mata kuliah Pemrograman
Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.
C. Rumusan Masalah
Fenomena permasalahan yang tertuang pada identifikasi masalah di atas,
maka penulis menetapkan rumusan masalah penelitian ini secara umum yaitu
bagaimana pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap Kemampuan
Pemrograman Komputer Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik
TEDC Bandung ?
Sementara rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi sub
masalah yang terurai di bawah ini.
1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam
membuat program aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi
Industri, Politeknik TEDC Bandung ?
2. Bagaimana pengaruh sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam
membuat program aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi
Industri, Politeknik TEDC Bandung ?
3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan sumber belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di
Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC Bandung ?
D. Batasan Masalah
Batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di
Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC Bandung?
2. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh sumber belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di
3. Pembahasan tentang seberapa besar pengaruh motivasi belajar dan sumber
belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi
komputer di Program studi Teknik Otomasi industri, Politeknik TEDC
Bandung?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
deskriptif tentang pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan
mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah
Pemrograman Komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik
TEDC Bandung. Sementara itu tujuan khusus yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah mengetahui gambaran masalah di bawah ini.
1. Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat
program aplikasi komputer.
2. Pengaruh sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat
program aplikasi komputer.
3. Pengaruh motivasi belajar dan sumber belajar terhadap kemampuan
mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bersifat analisis, sasarannya adalah implikasi kemampuan
Bandung. Oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian dengan
menekankan pentingnya penelitian ditinjau dari dua aspek, di bawah ini.
1. Aspek Teoritis
Hasil Penelitan ini dapat memberikan mamfaat bagi upaya
pengembangan keilmuan pendidikan khususnya terkait motivasi belajar, sumber
belajar, dan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi
komputer. Selain itu, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
penelitian lebih lanjut, terutama yang berkenaan dengan pengoptimalan motivasi
belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
membuat program aplikasi komputer di Politeknik TEDC Bandung.
2. Aspek Praktis Operasional
Dipandang dari aspek ini, penelitian ini dapat memberikan informasi
serta diharapkan memberikan alternatif solusi terhadap masalah yang berkenaan
dengan pengoptimalan motivasi belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di Politeknik
TEDC Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam pengembangan manajemen pembelajaran khususnya terkait pengoptimalan
pemanfaatan motivasi belajar dan sumber belajar dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di Politeknik
TEDC Bandung. Penelitian ini memberi masukan kepada pihak yang terkait
dalam hal ini Politeknik TEDC Bandung dalam rangka peningkatan kualitas
G. Asumsi dan Hipotesis
1. Asumsi Penelitian
a. Motivasi dapat meningkat kemampuan mahasiswa dalam memahami mata
kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi komputer
b. Motivasi dapat mengembangkan secara optimal untuk pemahaman mata
kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi komputer.
c. Fasilitas sumber belajar yang lengkap sangat mendukung dalam pemahaman
mata kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi
komputer.
d. Kemampuan mahasiswa dapat berkembang secara optimal dalam pemahaman
mata kuliah pemrograman komputer dan pembuatan program aplikasi
komputer jika didukung dengan kelengkapan dari fasilitas praktikum yang
memadai.
e. Program aplikasi komputer yang dijalankan komputer dapat
mengkomunikasikan pemikiran dosen terhadap mahasiswanya dengan
penerapan konsep-konsep teori yang diajarkan.
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah
penelitian dan tujuan penelitian yang akan dicapai melalui penelitian ini.
Hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara tinjauan peneliti, hipotesis
a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di
Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.
b. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sumber belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam membuat program aplikasi komputer di
Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik TEDC Bandung.
c. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan
sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat program
aplikasi komputer di Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik
TEDC Bandung.
H. Definisi Operasional
Upaya untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah-istilah yang
dipakai dalam judul penelitian ini, maka beberapa istilah kiranya perlu
didefinisikan secara operasional di bawah ini.
1. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu bisa berupa orang, benda dan lingkungan yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang didalam proses
belajar, untuk mempelajari pemrograman komputer .
2. Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk mengarahkan perhatian
mendukung pengembangan strategi pencapaian tujuan (rencana bertindak)
yaitu membuat program aplikasi komputer.
3. Sumber belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh seseorang
dalam belajar dan mempelajari pemrograman komputer, seperti komputer,
buku referensi, internet, dosen/rekan mahasiswa yang memiliki kemampuan
dalam bidang pemrograman komputer.
4. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan
kecakapan seseorang yang berusaha dengan dirinya sendiri tanpa bantuan
orang lain, untuk melakukan pekerjaan merencanakan dan membuat program
aplikasi komputer secara benar.
5. Aplikasi yang dimaksud merupakan penerapan sebuah konsep dari keilmuan
tentang program menjadi pembentukan sebuah sistem program komputer yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian mengkaji permasalahan terkait masalah pengaruh motivasi dan
sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program
aplikasi komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer di Politeknik TEDC
Bandung. Penelitian ini diarahkan untuk membuktikan secara empirik adanya
pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam
pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer
di Politeknik TEDC Bandung. Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan
dan menganalisis data yang ditemukan mengenai pengaruh motivasi dan sumber
belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi
komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer di Politeknik TEDC
Bandung.
Penelitian merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara terarah,
sistematis dan terencana dalam melakukan analisis terhadap permasalahan
penelitian. Penelitian merupakan suatu upaya yang sistematis dalam menemukan,
menganalisis dan menafsirkan bukti-bukti empirik untuk memahami gejala-gejala
atau untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan
gejala itu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan
Metode deskriptif analisis menurut Winarno (2008 : 140) adalah ”memusatkan
diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada
masalah-masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan
kemudian di analisis”. Penggunaan teknik deskriptif analisis data yang berupa
tanggapan responden terhadap indikator-indikator sub variabel dari variabel
penelitian disusun kedalam tabulasi yang terdiri dari kolom nomor, persyaratan
yang berkaitan dengan indikator, alternatif jawaban yang disediakan, nilai
jawaban, dan jumlah nilai jawaban.
Metode statistik menurut Sugiyono (2009:170) adalah ”metode yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
seluruh populasi dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan dalam hipotesis
penelitian”. Penggunaan metode statistik tersebut untuk mendapatkan jawaban
hipotesis penelitian setelah diuji secara statistik atau apakah hipotesis diterima
atau ditolak, lebih jauh dapat ditarik kesimpulan penelitian apakah ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti, berupa besar kekuatan
pengaruhnya.
Desain penelitian menurut Nazir (2009: 99) adalah ”semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatoris, sedangkan jenis
penelitian yang dipergunakan adalah survei deskriptif.
Soehartono (2005:33) mengemukakan bahwa “metode eksplanatoris
yang kecil dan meningkatkan kepercayaan”. Sedangkan survei deskriptif menurut
Nazir (2009:63) adalah suatu kegiatan penelitian yang meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor,
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel Penelitian
Identifikasi perlu dilakukan terlebih dahulu dalam mengalisis data yang akan
digunakan dalam suatu penelitian. Oleh sebab itu sebagai langkah awal
menetapkan variabel penelitian. Variabel sangat diperlukan sebagai titik acuan,
seperti yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2010 : 91) bahwa “variabel
adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian”. Upaya dalam menentukan penjabaran dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua variabel, yaitu :
a. Variabel Bebas (X)
”Variabel bebas adalah faktor stimulus/input yaitu faktor yang dipilih,
dimanipulasi, diukur oleh peneliti untuk melihat pengaruh terhadap gejala yang
diamati” (Nana Sudjana, 2009:24). Variabel bebas ini dapat disebut sebagai
variabel sebab. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi
rX1X2
RX1X2Y
b. Variabel Terikat (Y)
”Variabel terikat yaitu faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui
efek variabel bebas” (Nana Sudjana, 2009:24). Variabel terikat ini juga dapat
disebut sebagai variabel akibat. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalah : kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi
komputer pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer.
2. Paradigma Penelitian
Maksud dari paradigma penelitian menurut Sugiono (2009 : 8)
sebagaimana terurai di bawah ini.
Paradigma atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel dengan variabel lainnya sehingga akan mudah untuk dirumuskan permasalahan dalam melakukan penelitian, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diterapkan.
Secara umum hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk paradigma penelitian seperti terlihat pada gambar 3.1.
Variabel X1
Motivasi Belajar
Variabel X2
Sumber Belajar
Variabel Y
Kemampuan Mahasiswa dalam Pembuatan Program Aplikasi
Komputer
rX1Y
[image:22.595.116.504.297.713.2]C. Data dan Sumber Data Penelitian
1. Data
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta maupun
angka. Agar dalam penelitian diperoleh kesimpulan yang benar, dan untuk
melaksanakan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, untuk hal tersebut data
harus benar. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terurai di bawah ini.
a. Hasil angket tentang Motivasi dan Sumber belajar yang disebarkan kepada
responden yaitu mahasiswa tingkat 1 Program Studi Teknik Otomasi Industri,
Politeknik TEDC Bandung.
b. Hasil Tes soal penguasaan konsep Pemrograman Komputer kepada responden
yaitu mahasiswa tingkat 1 Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik
TEDC Bandung.
2. Sumber Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 114) disebutkan bahwa
”yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana
data tersebut diperoleh”. Penelitian ini menetapkan yang menjadi sumber data
dengan kriteria di bawah ini.
a. Mahasiswa tingkat 1 program studi Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi
Politeknik TEDC Bandung.
D. Populasi dan Sampel
Sejalan dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai analisis
pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam
membuat program aplikasi komputer pada mata kuliah pemrograman komputer di
Politeknik TEDC Bandung, maka perlu penetapan populasi dan sampel.
1. Populasi
Istilah populasi didalam suatu kegiatan penelitian, tidak dapat dipisahkan
dengan kegiatan penelitian tersebut karena populasi merupakan sekelompok objek
yang akan dijadikan sumber penelitian. Populasi tersebut dapat membentuk atau
berupa orang, benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pengertian
populasi yang dikemukakan oleh Sudjana (2010:6) yaitu “populasi adalah totalitas
semua nilai yang merupakan hasil perhitungan ataupun pengukuran, kuantitatif
maupun kualitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kesimpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.
Berdasarkan pada data yang dibutuhkan maka yang menjadi populasi
pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 1 program studi Teknik
Elektro jurusan Teknik Otomasi Politeknik TEDC Bandung yang berjumlah 35
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi dan dianggap dapat mewakili seluruh
populasi yang diamati. Sampel yang representatif, perlu adanya pemahaman
statatistik untuk pengolahan data dan sampel serta menetapkan teknik
pengumpulan data.
Penarikan sampel dari seorang peneliti perlu mempertimbangkan tentang
masalah, tujuan, hipotesis, metode, instrumen penelitian serta tak kalah
pentingnya adalah waktu, biaya dan tenaga. Sampel penelitian yang ditetapkan
yaitu diambil 35 orang yang merupakan mahasiswa tingkat 1 program studi
Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi Politeknik TEDC Bandung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara yaitu menggunakan tes dan non
tes. Teknik tes yaitu dengan menggunakan soal untuk mengukur kemampuan
mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer pada Mata Kuliah
Pemrograman Komputer (variabel Y). Teknik non-tes menggunakan angket untuk
mengungkap data tentang motivasi belajar mahasiswa (variabel X1) dan sumber
belajar (variabel X2).
1. Menggunakan Tes
Tes digunakan sebagai instrumen pengumpul data seperti yang
diungkapkan Suharsimi (2005:32) dengan mengutip pernyataan Amir Dain
Indrakusma menyatakan bahwa ”tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan
obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang
Soal dalam penelitian ini merupakan soal untuk menguji penguasaan konsep
Pemrograman Komputer terhadap mahasiswa. Soal yang diberikan adalah soal
konsep dasar Pemrograman Komputer yang telah dirancang sedemikian rupa
sesuai dengan program studi Teknik Elektro jurusan Teknik Otomasi, dari tes ini
diharapkan diperoleh data nilai skor mentah tentang “kemampuan mahasiswa
dalam pembuatan program aplikasi komputer pada mata kuliah Pemrograman
Komputer”.
Upaya untuk memperoleh data berupa nilai pada mata kuliah
Pemrograman Komputer (Variabel Y) dilakukan dengan membuat tes Obyektif
pilihan ganda dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom, mulai dari
tingkatan knowledge (informasi yang diingat), comprehension (pemahaman,
menjelaskan), application (menerapkan), analysis (menguraikan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan), dan evaluation (menilai).
2. Menggunakan Non-Tes (Angket)
Angket yaitu cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan yang
disampaikan kepada responden secara tertulis. Pengertian angket menurut
Suharsimi Arikunto (2010 : 229) adalah : ”Angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Angket dalam penelitian
ini merupakan pengumpul data utama, yaitu untuk mendapatkan data berupa skor
mentah tentang pengaruh Motivasi (X1) dan Sumber Belajar (X2).
alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun
menurut skala Likert. Skala likert terdiri dari lima alternatif jawaban. Setiap
jawaban diberi skor satu sampai lima untuk pernyataan yang berbentuk negatif
dan bergerak dari lima ke satu untuk pernyataan yang berbentuk positif. Nana
Sudjana dan Ibrahim (2010 :107 ) menyatakan pandangannya di bawah ini.
Dalam skala likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada peneliti asal konsisten penggunaan, yang jelas skor untuk pernyataan positif dan negatif adalah sebaliknya.
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa setiap jawaban responden diberi
[image:27.595.116.505.247.544.2]bobot sesuai dengan arah pernyataan yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Skala Jawaban Pada Skala Likert
Arah Pernyataan SS S R TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Pertimbangan menggunakan model skala Likert dalam penelitian ini
sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2010 :107 ) adalah sebagai
berikut :
a. Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia
berdasarkan intensitas sikap tertentu.
b. Skala Likert ini sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari teknik
pengukur lain.
Instrumen Penelitian yang digunakan adalah bentuk angket dan soal.
Sebelum dilakukan pembuatan instrumen, harus dibuat kisi-kisi soal tes. Kisi-kisi
adalah rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, yang didalamnya
terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk penyusunan angket.
Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu
harus diujicoba untuk mengetahui apakah semua syarat mengenai validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran tersebut terpenuhi. Instrumen
harus memiliki tingkat kesahihan serta keterandalan (validitas dan reliabilitas),
agar mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini. Berikut ini pernyataan
yang berkaitan dengan instrument tersebut, pendapat Suharsimi Arikunto (2010 :
135) menyatakan bahwa ”instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
yang penting yaitu valid dan reliabel”. Selanjutnya analisis soal menurut
Suharsimi Arikunto (2005 : 204) menyatakan bahwa ”analisis soal adalah suatu
prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat
khusus terhadap butir tes yang kita susun”.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat
pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga suatu instrumen akan
dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas angket dan soal, digunakan rumus korelasi Product
Moment yang dikemukakan oleh Pearson di bawah ini.
( Suharsimi Arikunto, 2010 : 160)
Keterangan :
xy
r = Koefisien korelasi variable X dan Y
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba
N = Jumlah responden uji coba
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan taraf signifikan
= 0,01 atau pada tingkat kepercayaan 99 % dengan derajat kebebasan (dk =
n-2). Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikasi
tersebut, maka item angket tersebut diuji dengan uji - t di bawah ini.
Keterangan :
t = Uji signifikansi korelasi
r = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden uji coba
(Sudjana, 2010 : 380)
Menurut Suprian A.S. (2009 : 43) bahwa “korelasi akan signifikan jika
tabel hitung t
t , kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid, dan jika t hitung < t
tabel berarti tidak valid”.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
2
1
2 .
r N r t
[image:29.595.109.510.195.573.2]Definisi reliabilitas menurut Sugiyono. (2009 : 354) adalah “ketetapan
atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya
kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”.
Reliabilitas merujuk pada satu pengetian bahwa satu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik atau dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian tingkat reliabilitas
angket dan soal dilakukan dengan menggunakan rumus alpha (r ), mengingat 11
skor setiap itemnya bukan skor 1 dan 0, melainkan skor rentang antara beberapa
nilai.
Berkaitan dengan reabilitas sebagaimana dijelaskan oleh Suharsimi
Arikunto (2010 : 164), yaitu ”rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk uraian”.
Langkah-langkah perhitungannya di uraikan bawah ini.
a) Mencari harga varian tiap butir
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)
Keterangan :
) ( 2
n
= Varian tiap butir item
2X = Jumlah skor tiap item
2
X = Jumlah kuadrat skor tiap itemN N
X X
n
2 2
) ( 2
) (
1 2
2 2
... 2 2
b n n(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)
c) Menentukan besar varian total
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)
Keterangan :
) ( 2
n
= Varian total
2Y = Jumlah skor responden
2)
( XY = Jumlah skor responden
2)
(Y = Jumlah kuadrat skor responden
N = Jumlah responden
d) Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus alpha
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 165)
Keterangan :
11
r = reliabilitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan
2 n = Jumlah varians butiran
2 t = Varians total
N N Y Y n
2 2 ) ( 2 ) (
2 2 11 . 1Harga r yang diperoleh dengan menggunakan rumus alpha, kita dapat 11
menggunakan tabel r produk momen untuk konsultasi. Bagaimana cara
mengkonsultasikan harga r kita kembali ke cara tradisional, yaitu mengartikan 11
[image:32.595.118.510.228.583.2]harga indeks korelasi dengan tabel di bawah ini :
Tabel 3.2. Klasifikasi Nilai Korelasi R
BESAR NILAI r INTERPRETASI
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r ≤0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0.60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah (tak berkorelasi)
(Suharsimi Arikunto, 2010: 245)
Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika harga dari rhitung rtabel dengan
tingkat kepercayaan 99 % dengan derajat kebebasan (n-2) maka item tersebut
reliabel.
F. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden melalui instrumen, akan
diolah dengan menggunakan perhitungan statistik. Secara garis besar
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menganalisa data adalah mengecek
1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor
Data yang diperoleh dari responden adalah data dari instrumen yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Pada penelitian ini untuk variabel X1 dan X2
instrumen yang digunakan adalah non tes sedangkan untuk variabel Y instrumen
yang digunakan tes.
Maka untuk perhitungan selanjutnya skor mentah yang diperoleh harus
dikonversikan ke dalam T-skor
T-skor = 10 Z + 50 ---
N X
M
1
2
N M X SD
(Nana Sudjana dan Ibrahim,2010:137)
Dimana :
Xi = Skor Mentah
M = Rata-rata seluruh responden
SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas distribusi digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Upaya untuk menguji normalitas data ini
digunakan uji distribusi Chi kuadrat
2 , dengan langkah-langkah perhitungan dibawah ini.
a. Menentukan rentang skor (R)
R = Nilai tertinggi – Nilai terendah
SD M Xi
(Sudjana, 2010 : 47)
b. Menentukan banyak kelas (bk) interval dengan menggunakan aturan Sturges
Bk = 1 + 3,3 log N
Keterangan :
Bk = banyak kelas
N = Jumlah data
(Sudjana, 2010 : 47)
c. Menentukan panjang kelas interval (P)
d. Membuat tabel distribusi frekuensi.
e. Menghitung Mean (M)
fi xi fi
M .
Keterangan :
M = Mean Skor
fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas
xi = Tanda kelas interval
fi = Jumlah frekuensi seluruhnya
f. Menghitung simpangan baku (SD)
banyakkelas gskor ren
bk R P tan
2
(Sudjana, 2010 : 95)
g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi
kuadrat.
Batas kelas interval (bk)
SD M bk Z
Luas kelas tiap interval (L) dengan menggunakan daftar F (luas di bawah
lengkung normal standar dari 0 ke Z)
Ei = Frekuensi yang diharapkan, dengan rumus : Ei = N.Li
Fi = Frekuensi pengamatan
h. Menghitung nilai Chi kuadrat
2(Sudjana, 2010 : 273)
i. Uji2dengan kriteria penerimaan : 2hitung < 2tabel Artinya sampel
berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas Varians
Jika data yang diambil terdiri dari beberapa kelompok sampel, data yang
terkumpul harus diuji homogenitas varians sampelnya terlebih dahulu. Pada
penelitian ini menggunakan Uji homogenitas dengan varians terbesar dibanding
varians terkecil. Dengan langkah :
a. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil
k
k
i Ei
Ei
Fi 2
terkecil ians terbesar ians Fhitung . var . var
(Riduwan, 2008 : 120)
b. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel
dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar)
dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan (α) = 0,01, maka dicari pada tabel F, dengan kriteria pengujian
sebagai berikut : jika F hitung ≥ F tabel berarti tidak homogen dan jika F hitung
≤ F tabel berarti homogen.
4. Uji Independen Variabel X1 dan X2
Independen variabel bebas X1 dan X2 diketahui diantara pengaruh motivasi
belajar dengan sumber belajar, maka diuji dengan uji multikolinearitas, untuk
meyakinkan bahwa X1 dan X2 betul-betul tidak saling mempengaruhi satu sama
lain, dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga r ≥ 0,8. Jika r ≤ 0,8 maka
variabel X1 dan X2 independen dan tidak saling mempengaruhi. Rumus yang
digunakan adalah korelasi sederhana X1 terhadap X2 di bawah ini.
2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 . . . ) .( X X n X X n X X X X n rx x(Riduwan, 2008 : 145)
5. Analisis Regresi Linear
1) Menentukan persamaan regresi linear Y atas X
Pernyataan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel (Variabel X
dan Y) dapat digambarkan dengan persamaan matematika, yaitu dengan
persamaan regresi linear sederhana, sebagai berikut :
Y = a + bx
(Sudjana, 2010 : 315)
Harga a dan b dapat dihitung berdasarkan metode kuadrat terkecil dengan
pasangan data X dan Y dengan rumus :
2 2
2 . . . X X N XY X X Y a
2 2 . . .
X X N Y X XY N b(Sudjana, 2010 : 315)
Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk
menghitung harga Y bila diketahui harga X.
2) Uji kelinearan dan keberartian regresi
Data yang telah disusun, uji kelinearan dapat dilakukan dengan
menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang disebut sumber variansi. Sumber
trgeresi (b/a), sisa tuna cocok, dan kekeliruan (galat) yang dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
JK (T) =
Y2JK (a) =
N Y 2
JK (b/a) = b
XN YXY .
JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)
JK (G) =
k k k x N Y Y 2 2
JKtunacocok = JK (TC) = JK (G)
(Sudjana, 2010 : 332)
Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar analisis variansi
[image:38.595.114.522.159.737.2](ANAVA), sebagai berikut :
Tabel 3.3 Daftar Anava
Sumber Varian dk JK RJK F
TOTAL n
2Y
Y2Sumber Varian dk JK RJK F Tuna Cocok Galat k-2 n-k JK (TC) JK (G) 2 ) ( 2 k TC JK S TC SG= k n G JK ) ( ) ( ) ( G TC S S
Menurut Sudjana (2010 : 332), koefisien arah regresi tidak berarti jika
statistik F yang diperoleh dari penelitian lebih besar dari harga tabel berdasarkan
taraf nyata yang dipilih dan dk yang bersesuaian.
b. Menghitung Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk
membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat
menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel. Koefisian korelasi yang
dipakai untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yang berjenis interval
adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson sebagai berikut :
2 2 2 2 . ) . . . Y Y N X X N Y X XY N rxyrxy = Koefisien yang dicari
N = banyaknya subjek pemilik nilai
X = nilai variabel X
Y = nilai variabel Y
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 425)
Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya
hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan kriteria
penafsiran koefisien korelasi. Menurut Riduwan (2008 : 136) yaitu ”apabila nilai r
= -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r =
1 berarti korelasinya sangat kuat”. Korelasi positif berarti individu yang
memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan tinggi pula skornya pada
variabel lain yang dikorelasikan dan sebaliknya yang mendapat skor rendah pada
suatu variabel, akan rendah pula skor pada variabel lain. Sedangkan koefisien
negatif berarti individu yang mendapat skor tinggi pada suatu variabel, akan
mendapat skor rendah pada variabel yang lain yang dikorelasikan dan sebaliknya.
d. Regresi Ganda
Analisis regresi ganda adalah pengembangan dan analisis regresi
sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila
variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisi regresi ganda ialah suatu alat
analisis peramalan nilai pengaruh dua variable bebas atau lebih terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3)...(Xn) dengan
satu variabel terikat.
Asumsi dan arti persamaan regresi sederhana berlaku pada regresi ganda,
tetapi bedanya terletak pada rumusnya. Analisis Korelasi Ganda berfungsi untuk
mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau
2 2 1 1
ˆ a b X b X
Y
Korelasi Ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau
hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan atau
bersama-sama dengan variabel terikat (Y). Langkah-langkah menghitung regresi ganda
terurai di bawah ini.
1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
4. Menghitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a.
5. Membuat tabel penolong seperti tabel berikut ini.
No. X1 X2 Y 2
1
X X22 Y2 X1Y X2Y X1X2
...
n
Statistik
1
X
X2
Y
X12
X22
Y2
X1Y
X2Y
X1X2Kemudian nilai-nilai statistik dari tabel tersebut dimasukkan ke dalam
rumus- rumus di bawah ini.
a.
n X X
x
2 1 2 1 2 1 ) ( = b. n X Xx
2 2 2 2 2 2 ) ( = c. n Y Yy
2 22 ( ) =
e. n Y X Y X y
x
( 2).( ) 2 2 = f. n X X X X xx
( 1).( 2) 21 2
1 =
Kemudian mencari besarnya nilai
2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 ) ).( ( ).( ).( X X X X Y X X X y X X b
2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 ) ).( ( ).( ).( X X X X Y X X X y X X b
n X b n X b n Ya 1. 1 2. 2
Persamaan regresi ganda :
2 2 1 1
ˆ a b X b X
Y
6. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (rXX y
2 1 ).
Ada 2 cara untuk mencari korelasi ganda
a.
2 2 2 11. .
2 1 y y x b y x b
rXX y .
b. 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 )( )( ( 2 2 1 X X r X rX Y rX Y rX Y X r Y X r rXX y
7. Mencari nilai korelasi ganda dengan rumus
KP = (rX1X2y)
8. Menguji Signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan F tabel dengan
rumus :
1 ) 1
( 2
2
k n
R k R
Fhitung
Keterangan : R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas (independen)
n = Jumlah sampel
Fhitung = Nilai F yang dihitung
9. Mencari nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan taraf signifikan : = 0,01.
Ftabel = F(1-)(dk= n-k-1)
Kaidah pengujian signifikansi adalah ”Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho
artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan”.
10. Membuat kesimpulan
e. Pengujian Hipotesis
1) Pengujian Statistik t-student
Upaya untuk memberikan suatu hipotesis, harga t yang diperoleh dari
perhitungan harus diuji apakah ada artinya atau tidak. Rumus yang digunakan
untuk menguji hipotesis, adalah rumus uji statistik t student.
(Sudjana, 2010 : 380)
2
1 2
r n r t s
Kriteria pengujian adalah menerima hipotesis, jika t hasil perhitungan
lebih besar dibandingkan dengan t dari daftar distribusi t berdasarkan dk = n-2 dan
taraf nyata yang dipilih.
2) Perhitungan Koefisien Determinasi
Langkah untuk mengetahui besarnya presentasi hubungan variabel satu
terhadap yang lainnya digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus di
bawah ini.
KD = r2 X 100 %
(Sudjana, 2010 : 369)
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien yang dikuadratkan
Perhitungan statistik yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini dengan
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Kesimpulan ini disusun berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil
penelitian. Implikasi, dan rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan
kesimpilan hasil penelitian.
A. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.
Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi atau baik motivasi
belajar maka semakin tinggi pula kemampuan mahasiswa dalam pembuatan
program aplikasi komputer. Upaya yang dapat dilakukan dalam
memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi
komputer yaitu melalui optimalisasi indikator motivasi belajar yang terdiri
dari (1) motivasi intrinsik mencakup kebutuhan belajar dan minat belajar,
dan (2) motivasi ekstrinsik meliputi ingin meraih prestasi, ingin mendapat
nilai bagus, ingin mendapat penghargaan, ingin berkompetisi sehat, dan
adanya lingkungan belajar yang kondusif.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sumber belajar terhadap
kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.
Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi atau baik sumber
belajar maka semakin tinggi atau baik pula kemampuan mahasiswa dalam
pembuatan program aplikasi komputer. Upaya yang dapat dilakukan dalam
dari (1) kelengkapan sumber belajar, dan (2) fasilitas yang digunakan untuk
mendapatkan sumber belajar.
3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar dan
sumber belajar secara bersama-sama terhadap kemampuan mahasiswa dalam
pembuatan program aplikasi komputer yang ditunjukkan dengan nilai
korelasi sangat tinggi. Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi motivasi belajar dan sumber belajar maka semakin tinggi pula
kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer
B. Implikasi
Pengaruh signifikan hasil penelitian berarti memberi implikasi bahwa
dalam upaya meningkatkan Kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program
aplikasi komputer, maka perlu dilakukan peningkatan motivasi belajar dan sumber
belajar, sebagai berikut :
1. Peningkatan Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar mengajar. Oleh sebab itu peranan dosen sebagai motivator
sangat penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Upaya dosen dalam
memberikan motivasi belajar terhadap mahasiswa dapat berupa :
a. Menjelaskan pentingnya suatu mata kuliah yang diajarkan dan menjelaskan
kegunaannya.
mendatang sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih giat agar
mendapatkan peluang pekerjaan.
d. Menyajikan bahan mata kuliah yang tidak terlalu mudah maupun terlalu sukar.
e. Menjaga disiplin dalam kelas.
f. Memberikan pujian atau hadiah bagi mahasiswa yang berprestasi.
g. Memberikan hasil ujian dalam waktu sesingkat mungkin.
2. Peningkatan Sumber Belajar
Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang
menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Kegiatan belajar mengajar
ditekankan pada aktivitas mahasiswa dengan melakukan pengamatan benda-benda
atau situasi yang ada di lingkungan sekitar dan dirancang kegiatan pembelajaran
memberikan aktivitas mahasiswa untuk melakukan percobaan sederhana yang
dapat mempengaruhi pengalaman belajarnya.
Sumber belajar memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut :
a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan :
1. mahasiswa mempercepat laju belajarnya sehingga membantu dosen untuk
menggunakan waktu secara lebih baik dan,
2. mahasiswa sebaiknya mengurangi beban dosen dalam menyajikan
informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan
gairah.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
2. memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya melalui jalan eksplorasi sumber belajar yang tersedia.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara :
1. perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
2. pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh proyek maupun
penelitian.
d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :
1. meningkatkan kemampuan sumber belajar;
2. penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
1. mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
2. memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
3. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa
Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa dalam
pembuatan program aplikasi komputer, yaitu :
a. Motivasi belajar yang rendah dan Sumber belajar yang kurang,
memberikan pengaruh yang kurang singnifikan terhadap peningkatan
memberikan pengaruh singnifikan terhadap peningkatan kemampuan
mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer.
C. Rekomendasi
Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi belajar dan sumber belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan
program aplikasi komputer. Oleh karena itu direkomendasikan kepada :
1. Hasil penelitian menunjukan untuk indikator Ketertarikan Terhadap Materi
Pelajaran ini dari variabel penelitian motivasi belajar adalah paling rendah
diantara indikator yang lainnya. Pentingnya meningkatkan indikator tersebut
dapat dilakukan dengan penjelasan tujuan materi kuliah tersebut, kegunaan
dan penerapannya selama perkuliahan akademik maupun pada dunia kerja.
Penjelasan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menyadari untuk mengikuti
perkuliahan ini dengan sungguh-sungguh untuk kepentingannya sendiri di
kemudian hari. Cara lain yang dapat dilakukan lagi adalah dengan
menggunakan metoda yang attractive tetapi materi yang diberikan benar
adanya. Metoda ini dilakukan agar mahasiswa tertarik untuk mengikuti tatap
muka bertemu dengan dosennya. Tatap muka tersebut, dosen menyisipkan
materi yang akan diberikan selama berbicara dengan mahasiswa serta
digunakan analogi-analogi yang mudah dipahami untuk materi yang sulit
dipahami.
2. Indikator Kesulitan Dalam Mencari Sumber Belajar dari variabel sumber
belajar merupakan skor indikator yang terendah dari indikator yang lainnya.
membiasakan melakukan explorasi. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan, maka
diharapkan mahasiswa terbiasa melakukan eksplorasi baik di
perperpustakaan-perpustakaan, internet maupun bertanya kepada yang memahami/ahli.
Kemampuan mahasiswa dalam berbahasa inggeris perlu ditingkatkan,
kemampuan bahasa biasanya membatasi mahasiswa dalam melakukan
eksplorasi karena kendala bahasa. Metoda ekplorasi ini sebaiknya dilakukan
bila tidak hanya pada fasilitas sumber belajar yang terbatas tetapi juga untuk
fasilitas belajar yang lengkap. Kebiasaan eksplorasi oleh mahasiswa akan
berguna sekali untuk memberikan daya eksplorasi yang tinggi, terutama saat
menangani permasalahan, baik di perkuliahan akademik maupun dalam
pekerjaan nantinya .
3. Skor yang cukup rendah dari indikator untuk variabel kemampuan adalah
Elemen Dasar Pascal dan Operasi Masukan dan Keluaran. Pentingnya
meningkatkan kedua indikator tersebut dapat dilakukan memberikan
bimbingan tambahan untuk materi tersebut diluar jam perkuliahan. Cara lain
dapat dengan menganjurkan mahasiswa melakukan eksplorasi untuk
mendapatkan contoh-contoh penerapan materi tersebut, selain contoh yang
terbatas yang diberikan selama perkuliahan.
Pemberian tugas dalam bentuk proyek pekerjaan tentunya dalam konteks
perkuliahan berkaitan dengan materi tersebut kepada mahasiswa, maka
mahasiswa akan dituntut untuk melakukan eksplorasi.
workshop atau seminar untuk memiliki kemampuan dalam memotivasi belajar
mahasiswa. Dosen sekaligus mendapatkan pelatihan cara mengoptimalkan
penyajian sumber belajar serta menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan
perusahaan maupun industri terkait yang dapat menyediakan tempat kerja
praktek bagi mahasiswa maupun yang membutuhkan lulusannya.
5. Mahasiswa agar senantiasa berupaya meningkatkan motivasi belajar guna
menghasilkan prestasi belajar yang lebih berhasil dengan baik.
6. Bagi penelitian lanjutan disarankan untuk mengungkapkan masalah-masalah
kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program aplikasi komputer dengan
melihat pada faktor-faktor lain di samping motivasi belajar dan sumber
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ali (1985). Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.
AM, Sardiman, (2008) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Artoyo, AR (2005) Dasar-dasar Administrasi, Pustaka Jaya, Jakarta
Aunurrahman, (2009). Belajar dan Pembelajaran, Afabeta, Bandung.
Davis, Gary A. & Thomas, Margaret A. (2006) Effective Schools and Effective Teachers. Massachusetts: Ally and Bacon.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.
Dunkin. J. Michael. 1987. Teaching and Teacher Education. New York. Pergoman Press.
Faisal, S. (2008), Metodologi Pendidikan, Jakarta : Dinas Pendidikan Nasional.
Fattah, N. (2006