• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

D.Manfaat/Signifikansi Penelitian... 9

E. Sistematika Skripsi ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

b. Jenis-jenis Lingkungan Kerja ... 28

c. Indikator Lingkungan Kerja ... 29

d. Pengelolaan Lingkungan Kerja ... 38

3. Konsep Motivasi Kerja ... 40

a. Pengertian Motivasi... 40

b. Tujuan Motivasi ... 41

c. Teori-teori Motivasi ... 42

d. Pengertian Motivasi Kerja ... 49

e. Indikator-indikator Motivasi Kerja ... 50

f. Ciri-ciri Motivasi Kerja ... 52

g. Metode dan Alat-alat Motivasi ... 53

h. Teknik Motivasi Kerja ... 54

4. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di PPPPTK IPA ... 56

(2)

C.Hipotesis Penelitian ... 62

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 63

B. Desain Penelitian ... 67

C.Metode Penelitian ... 69

D.Definisi Operasional ... 71

E. Instrumen Penelitian ... 73

F. Pengembangan Instrumen ... 78

G.Teknik Pengumpulan Data ... 89

H.Analisis Data ... 90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Pengolahan Data ... 100

1. Seleksi Data ... 100

2. Perhitungan Kecenderungan Umum (WMS) ... 101

3. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data ... 131

4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 134

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 143

1. Gambaran Kompensasi di PPPPTK IPA ... 143

2. Gambaran Lingkungan Kerja di PPPPTK IPA ... 149

3. Gambaran Motivasi Kerja di PPPPTK IPA ... 155

4. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai PPPPTK IPA ... 159

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 164

B. Saran ... 167

DAFTAR PUSTAKA ... 169 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Motivasi kerja merupakan salah satu unsur penting dalam

kepegawaian sebuah lembaga, artinya motivasi harus dimiliki setiap

pegawai. Pegawai dengan motivasi kerja yang baik akan melaksanakan

setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,

seperti yang dikemukakan oleh Robins (1996: 198) bahwa “Motivasi

adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah

tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk

memenuhi sesuatu kebutuhan individual”. Motivasi kerja yang rendah atau

kurang baik akan merugikan lembaga, karena dengan motivasi kerja yang

rendah pencapaian tujuan lembaga akan tertunda. Oleh karena itu motivasi

kerja merupakan sesuatu yang penting yang harus dimiliki pegawai.

Motivasi kerja adalah sebuah dorongan pada diri pegawai untuk

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dalam rangka pencapaian tujuan,

hal tersebut sejalan dengan pendapat yang di kemukakan oleh Djatmiko

(2005: 67), bahwa “Motivasi kerja adalah suatu proses yang mendorong,

mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian suatu

tujuan”. Pendapat lain yang sejalan dengan pernyataan diatas dikemukakan

(4)

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang

agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan

segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Dari beberapa pendapat

di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa motivasi kerja merupakan dorongan

untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan atau kepuasan.

Motivasi kerja pegawai tidak selamanya berada dalam kondisi baik,

oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi kerja di

saat motivasi kerja pegawai menurun. Meningkatkan motivasi kerja

pegawai bisa dilakukan dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan

pegawai serta menghargai hasil dari pekerjaan mereka. Menurut Hasibuan

(2007:149) ada dua macam metode untuk meningkatkan motivasi pegawai,

yaitu motivasi langsung dengan memenuhi kebutuhan pegawai secara

materiil dan non materiil serta motivasi tidak langsung dengan

memberikan fasilitas-fasilitas untuk menunjang pekerjaan.

Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai menurut

Herzberg dalam teori dua faktornya terdiri dari dua macam faktor. Faktor

pertama adalah motivation factor atau daya dorong yang timbul dari dalam

diri masing-masing pegawai, faktor kedua adalah hygiene factor berupa

daya dorong yang datang dari luar diri pegawai, terutama dari

organisasi/lembaga tempatnya bekerja. Daya dorong dari luar diri pegawai

bentuknya bisa berupa kompensasi yang diterima dan lingkungan kerja

(5)

Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang

atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2007:133).

Imbalan yang diterima pegawai sebagai bentuk kompensasi yang diberikan

lembaga berfungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pegawai,

kebutuhan yang telah terpenuhi akan meningkatkan motivasi kerja

pegawai. Disebutkan bahwa salah satu tujuan dari diberikanya kompensasi

menurut Hasibuan (2007:121) adalah meningkatkan motivasi kerja

pegawai, “Pemberian kompensasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan

pegawai akan membuat pegawai memiliki motivasi kerja yang tinggi”.

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar

pegawai yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Menurut Edi

Sutrisno (2009:118)

“Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada ditempat tersebut. Sehingga gairah kerja para karyawan akan

meningkat”.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan lingkungan kerja yang baik

akan mempengaruhi gairah/semangat kerja pegawai saat bekerja.

Selain teori dua faktor dari Herzberg, teori lain yang mendukung

tentang motivasi kerja pegawai adalah teori kebutuhan Maslow. Menurut

Maslow kebutuhan manusia itu berjenjang atau hierarki, yang terdiri dari

(6)

(3) kebutuhan sosial (4) kebutuhan akan penghargaan dan (5) kebutuhan

untuk aktualisasi diri. Apabila kelima hierarki kebutuhan tersebut telah

terpenuhi, maka pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Pemenuhan dari kelima hierarki kebutuhan tersebut bisa dilakukan melalui

pemberian kompensasi, seperti kebutuhan fisik bisa terpenuhi karena

pegawai menerima gaji atau tunjangan yang lainya. Oleh karena itu

lembaga harus berupaya memenuhi berbagai kebutuhan tersebut dalam

rangka meningkatkan motivasi kerja pegawai.

Kompensasi akan mempengaruhi kinerja pegawai. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Windy Aprilia

Murty dan Gunasti Hudiwinarsih (2012) Dalam jurnal, dengan judul

penelitian “Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen

Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi

Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya)” didapatkan hasil,

bahwa kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasional

mempengaruhi kinerja sebesar 54,4%. Dari hasil tersebut bisa diketahui

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan

kinerja pegawai bisa dikatakan baik apabila pegawai memiliki motivasi

kerja yang baik.

Penelitian lainya yang dilakukan oleh Muchamad Ari Rusyadi dan

Pahlawansjah Harahap (2011) dalam jurnal dengan judul penelitian

“Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap

(7)

bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Hasil tersebut menunjukan semakin baik lingkungan

kerja yang ada kinerja pegawai juga akan semakin baik, di mana kinerja

yang baik dipengaruhi oleh motivasi kerja yang baik.

Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang pengaruh kompensasi

dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja di kedua tempat yang

berbeda ditemukan hasil yang positif dan signifikan, oleh karena itu

peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja

terhadap motivasi kerja di sebuah lembaga. Dengan demikian peneliti

berencana untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di sebuah lembaga yang

sama.

Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja

terhadap motivasi kerja pegawai, maka penulis akan melakukan penelitian

di pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga

kependidikan ilmu pengetahuan alam (PPPPTK IPA). PPPPTK IPA

sendiri merupakan lembaga yang mempunyai tanggung jawab untuk

mengembangkan program fasilitasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan

ilmu pengetahuan alam, hal tersebut didasarkan visi dari PPPPTK IPA

sendiri yaitu “Terwujudnya Layanan Prima Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA yang Profesional,

(8)

Untuk mengetahui gambaran terkait variabel yang akan di teliti,

penulis melakukan studi pendahuluan di lembaga yang akan di jadikan

tempat penelitian. Dari hasil studi pendahuluan berupa wawancara dengan

pimpinan terkait, yaitu Kasubag kepegawaian di dapatkan informasi yang

menjadi masalah berkenaan rendahnya motivasi kerja pegawai adalah

rendahnya tingkat inisiatif dan kreativitas pegawai. Melihat fenomena

tersebut, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat

memperjelas penyebab dari permasalahan tersebut.

Berdasarkan paparan diatas dan mengingat begitu pentingnya

kompensasi dan lingkungan kerja yang di duga bisa meningkatkan

motivasi kerja pegawai, di mana motivasi kerja pegawai akan menentukan

ketercapaian tujuan lembaga. Maka peneliti akan mencoba melakukan

penelitian terkait pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

motivasi kerja dengan judul “Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan

Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan

(9)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sebuah lembaga sebagai bentuk dari organisasi, memerlukan

sumber daya manusia dalam mencapai visi dan misinya. PPPPTK IPA

sebagai lembaga yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengembangan

dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan IPA dalam

kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan IPA, harus memiliki

pegawai dengan motivasi kerja tinggi untuk memenuhi tugas pokok

tersebut. Namun lembaga akan menemui kendala saat motivasi kerja

pegawainya menurun yang berakibat kepada penurunan kinerja. Untuk itu

lembaga harus mencari cara untuk meningkatkan motivasi kerja

pegawainya, meningkatkan motivasi kerja pegawai bisa dilakukan dengan

memperhatikan kompensasi dan lingkungan kerja

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, rumusan masalah

bisa diuraikan kedalam bentuk-bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana kompensasi yang diberikan kepada pegawai di PPPPTK

IPA ?

2. Bagaimana lingkungan kerja pegawai di PPPPTK IPA ?

3. Bagaimana motivasi kerja pegawai di PPPPTK IPA ?

4. Seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

(10)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dikategorikan menjadi

dua jenis, yaitu secara umum dan secara khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

motivasi kerja pegawai di PPPTK IPA.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk memperoleh gambaran mengenai kompensasi yang

diberikan kepada pegawai di PPPPTK IPA.

b. Untuk memperoleh gambaran mengenai lingkungan kerja

pegawai di PPPPTK IPA.

c. Untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi kerja

pegawai di PPPPTK IPA.

d. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi yang

diberikan kepada pegawai dan lingkungan kerja terhadap

(11)

D. Manfaat Penelitian/Signifikansi Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi

peneliti khususnya, lokasi tempat penelitian serta prodi, adapun manfaat

penelitian yang diharapkan adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu disiplin

ilmu Administrasi Pendidikan dan memperbanyak ragam penelitian

sebagai referensi karya ilmiah.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

positif dan bermanfaat bagi pihak lembaga dalam meningkatkan

motivasi kerja pegawai dengan memperhatikan kompensasi dan

lingkungan kerja.

3. Hasil Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti mengenai disiplin ilmu administrasi pendidikan

(12)

E. Sistematika Skripsi

1. Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan tentang latar belakang

penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

gambaran metode penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan

struktur organisasi penelitian.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis Penelitian.

Pada bab ini diuraikan tentang kajian pustaka sebagai landasan teoritik

dari penelitian, kerangka pemikiran yang merumuskan hipotesis

dengan mengkaji hubungan teoritis antarvariabel penelitian, hipotesis

yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dirumuskan dalam penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai

metode penelitian, yaitu mengenai lokasi dan subjek penelitian;

definisi operasional; instrumen penelitian; proses pengembangan

instrumen; teknik pengumpulan data dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Bab ini menguraikan

tentang hasil dari penelitian yaitu pemaparan data dan pembahasan

data yang telah diteliti.

5. Bab V Kesimpulan Dan Saran. Bab ini menjelaskan penafsiran dan

pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian berupa

kesimpulan dari hasil penelitian dan saran atau rekomendasi yang

(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Dan

Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan

Alam (PPPPTK IPA) yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 12

Bandung.

2. Populasi

Didalam sebuah penelitian unsur yang harus ada adalah populasi,

karena populasi merupakan sumber peneliti untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. Sugiyono (2009:117)

mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan diatas, subjek penelitian yang akan

dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai

(14)

Tabel 3.1

Data Populasi Penelitian

No. Jabatan Jumlah

1. Subbagian TU, RT dan Pustakawan 57 orang

2. Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian 7 orang

3. Subbagian Keuangan 11 orang

4. Seksi Program 7 orang

5. Seksi Data dan Informasi 13 orang

6. Seksi Penyelenggaraan 9 orang

7. Seksi Evaluasi 3 orang

Jumlah Pegawai 107 orang

(Sumber : Sub bagian TL dan Kepegawaian per Agustus 2012)

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan bagian dari subjek populasi yang

diambil untuk dijadikan data oleh peneliti yang dapat mewakili

populasi yang ada menurut ketentuan yang berlaku. Suharsimi

Arikunto (2006:131) mengemukakan “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono

(2009:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sampel penelitian diperlukan karena peneliti memiliki banyak

(15)

dan mengolah populasi yang begitu besar jumlahnya, maka dari itu

pengambilan sampel penelitian sangat diperlukan.

a. Teknik Pengukuran Sampel

Untuk mendapatkan sampel terdapat syarat bahwa sampel

itu harus bersifat representatif, yaitu sampel yang digunakan

harus mewakili populasi. Agar mendapatkan sampel yang

representatif dari subjek yang menjadi populasi, setiap subjek

dalam populasi diupayakan untuk dapat memiliki peluang yang

sama untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan rumus pengukuran sampel yang dikemukakan

oleh Taro Yamane (Akdon, 2008:107)sebagai berikut :

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d2 : presisi yang ditetapkan (10 %)

Berdasarkan rumus tesebut maka jumlah sampel adalah :

n = N

N. d2+ 1

n = 107

107. 0,12+ 1

n = 107

107.0,01 + 1

n = N

(16)

n = 107 2,07

n = 51,69≈ 52

Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka jumlah

sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini sebanyak 52 orang.

Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing bagian

digunakan rumus Stratified Random Sampling (Akdon,

2008:108), yaitu sebagai berikut:

�� = ��.�

Keterangan :

ni = Jumlah sampel menurut stratum

n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah populasi secara stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rinciannya sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Bagian/ Seksi N Penentuan Sampel Jumlah

(17)

Seksi Program 7 n = Ni

Setiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain

penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara melaksanakan

penelitian. Menurut Nasution (2009 : 23) dijelaskan bahwa : “Desain

penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

dengan tujuan penelitian itu”.

Desain penelitian memberikan gambaran yang lebih jelas kepada

peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian memaparkan

populasi, metode yang dipilih, besarnya sampling, prosedur pengumpulan

data, cara menganalisis data, kesimpulan, dan lain sebagainya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja.

Kompensasi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi gaji, tunjangan,

insentif, cuti, fasilitas dan pekerjaan. Lingkungan kerja yang dimaksud

dalam penelitian ini meliputi penerangan, suhu udara, suara bising,

(18)

hubungan pegawai. Sedangkan motivasi kerja merupakan dorongan yang

menimbulkan semangat kerja pada diri pegawai, dorongan tersebut ada dua

yaitu dorongan dari dalam diri pegawai dan dorongan yang berasal dari luar

diri pegawai. Dorongan dari dalam diri pegawai diantaranya adalah

dorongan memperoleh prestasi, dorongan mendapatkan promosi jabatan,

dorongan mendapatkan penghargaan, dorongan memperoleh tanggung

jawab lebih dan dorongan untuk tetap mempertahankan pekerjaan yang

dimiliki. Dorongan dari luar diri pegawai meliputi dorongan dari kondisi

atau suasana kerja, dorongan dari hubungan antar pribadi, dorongan dari

hubungan pegawai dengan atasanya, dorongan dari adanya pengawasan,

dorongan dari pemberian gaji dan dorongan dari adanya peraturan dari

lembaga.

Dalam penelitian di bidang apapun pada umumnya langkah-langkah

penelitian mempunyai kesamaan, walaupun dalam pelaksanaanya beberapa

hal sering dimodifikasi oleh peneliti yang bersangkutan sesuai dengan

situasi dan kondisi yang dihadapi. Adapun secara garis besar tahap-tahap

atau langkah-langkah penelitian dapat dipilah menjadi tiga tahap yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap laporan.

Pada tahap perencanaan, penelitian akan diawali dengan kegiatan

merumuskan masalah secara operasional dan membuat pembatasannya yaitu

untuk menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti. Setelah merumuskan

masalah penelitian, kegiatan selanjutnya adalah melakukan studi

(19)

merumuskan rancangan penelitian, dan menentukan dan merumuskan alat

penelitian atau teknik pengumpulan data.

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi: pengumpulan data, pengolahan

dan analalisis data. Kegiatan pengumpulan data didasarkan pada pedoman

yang sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Kegiatan ini erat

kaitannya dengan metode penelitian yang digunakan seperti metode

deskriptif, eksperimental atau metode lainnya. Adapun pengolahan atau

analisis data tergantung pada data yang terkumpul. Jika data yang

dikumpulkan bersifat kuantitatif atau berbentuk angka-angka maka dapat

digunakan analisis statistika sebelum menarik kesimpulan atau jika

berbentuk kualitatif dapat langsung dianalisis sesuai hasil temuan lapangan.

Tahap pelaporan adalah melakukan publikasi. Bentuk dan sistematika

laporan penelitian dapat berupa artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, atau

laporan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan tujuan dilakukannya

penelitian.

C. Metode Penelitian

Sebuah penelitian tidak akan mencapai kriteria penelitian yang

sesungguhnya apabila tidak menggunakan metode penelitian yang tepat.

Dengan metode penelitian yang tepat, diharapkan sebuah penelitian

nantinya akan menjadi penelitian yang ilmiah, logis, sistematis dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metode penelitian merupakan suatu cara ataupun teknik yang

(20)

menganalisisnya agar diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan

penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk

memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Arikunto (2006 :86) bahwa : ”Metode

Deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji

permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini atau masa sekarang”.

Metode dekriptif pun diartikan sebagai perolehan informasi atau data

yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui penelaahan berbagai

konsep atau teori yang dikemukakan oleh para ahli.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang dilakukan

dalam penelitian dengan cara mengukur indikator variabel penelitian

sehingga dapat diketahui gambaran dan hubungan antar variabel

penelitian.

Menurut Arikunto (2006 :86) “Pendekatan kuantitatif merupakan

pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dengan cara

mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh

(21)

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel

yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan

melalui teknik perhitungan statistik.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang

menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan

dilaksanakan. Definisi operasional digunakan sebagai landasan dalam

merinci kisi-kisi instrumen penelitian.

Definisi operasional menurut Nazir (1999: 152) merupakan definisi

yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara

memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan

suatu operaionalisasi yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau

variabel tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis perlu memberikan

pengertian terkait dengan judul penelitian “Pengaruh Kompensasi Dan

Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Pusat

Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Ilmu Pengetahuan Alam” agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

mengartikan judul tersebut. Adapun definisi operasional dari setiap variabel

adalah sebagai berikut :

1. Kompensasi

Malayu S.P. Hasibuan (2007: 133) mengemukakan “Kompensasi

(22)

atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa

yang diberikan kepada perusahaan.”

Kompensasi dalam penelitian ini adalah semua pendapatan yang

berbentuk gaji, tunjangan, insentif, cuti, fasilitas dan pekerjaan yang

diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pegawai

kepada lembaga.

2. Lingkungan Kerja

Alex Nitisemito (2000:183) mendefinisikan lingkungan kerja

adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

diembankan.

Lingkungan kerja dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang

berada disekitar pegawai yang mempengaruhi pekerjaan mereka berupa

penerangan, suhu udara, suara bising, keamanan kerja dan hubungan

pegawai.

3. Motivasi Kerja Pegawai

Menurut McCormick (Mangkunegara, 2005:94) “Motivasi kerja

didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja”.

Motivasi kerja pegawai dalam penelitian ini adalah kondisi yang

(23)

yang berhubungan dengan lingkungan kerja, seperti semangat kerja;

rasa tanggung jawab; inisiatif; dan kreativitas pegawai.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009: 148) mengemukakan bahwa “instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati.” Jumlah instrumen dalam penilian ini ada tiga

instrumen sesuai dengan jumlah variabel penelitian yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur kompensasi

2. Instrumen untuk mengukur lingkungan kerja

3. Instrumen untuk mengukur motivasi kerja

Adapun cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat

instrumen dalam penelitian ini adalah :

1. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu Variabel X1

(Kompensasi) Variabel X2 (Lingkungan Kerja) dan Variabel Y

(Motivasi Kerja).

2. Menentukan indikator dan sub indikator dari setiap variabel

penelitian.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel penelitian.

4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengan disertai

alternatif jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya untuk

membantu responden dalam menjawab pernyataan yang telah

(24)

5. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban,

yaitu dengan menggunakan skala likert.

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono

(2009:134) bahwa : “Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang

diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.”

Penyusunan instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel dituangkan ke

(25)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Kompensasi (Variabel X1)

1. Gaji a) Pemberian gaji tepat pada waktunya b) Gaji yang diterima sesuai dengan

tingkat kebutuhan

c) Kenaikan gaji berdasarkan prestasi kerja 2. Tunjangan a) Pemberian tunjangan saat hari raya

b) Adanya uang pensiun

c) Pemberian jaminan kesehatan d) Tunjangan untuk melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi

5

6 7

8 3. Insentif a) Pemberian bonus sesuai dengan prestasi

kerja

b) Pemberian komisi diluar gaji pokok

9

10 4. Cuti a) Cuti diberikan sesuai dengan kondisi

b) Toleransi dari lembaga mengenai lamanya pegawai cuti

11

12 5. Fasilitas a) Fasilitas yang diberikan mendukung

pekerjaan

b) Memanfaatkan fasilitas yang diberikan lembaga

13, 14

15, 16, 17 6. Pekerjaan a) Pengakuan atas pekerjaan pegawai

b) Promosi jabatan

18, 19

(26)

Lingkungan Kerja (Variabel X2)

1. Penerangan a) Penerangan di ruang kerja membantu kelancaran bekerja

b) Penataan cahaya yang baik

1

2

2. Suhu udara a) Kenyamanan suhu udara di tempat kerja

b) Pengaturan ventilasi udara yang baik

3

4, 5

3. Suara bising a) Tempat kerja bebas dari suara bising

b) Ruangan kerja yang tenang

6

7

4. Penggunaan Warna

a) Warna di ruang kerja bisa meningkatkan semangat kerja

b) Warna di ruang kerja bisa membuat perasaan tenang

8

9

5. Ruang Gerak Yang Diperlukan

a) Ruang gerak di tempat kerja bisa membuat kerja lebih leluasa dan nyaman

10, 11, 12

(27)

Terdapat berbagai jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian

sebagai acuan dalam pengukuran. Berdasarkan variabel yang diteliti,

penelitian ini menggunakan jenis skala likert. Menurut sugiyono (2009:134)

menjelaskan bahwa : “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.” Adapun kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban item

instrumen menurut Sugiyono (2009: 135) dengan menggunakan skala likert

yaitu sebagai berikut:

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Motivasi Kerja Pegawai (Variabel Y)

1. Semangat Kerja a) Semangat dalam

melaksanakan pekerjaan

3. Inisiatif a) Memberikan gagasan

terhadap lembaga

4. Kreativitas a) Memberikan ide-ide baru

b) Memberikan aneka solusi

terhadap permasalahan

16, 17, 18

(28)

Tabel 3.4

Kriteria Pengukuran Alternatif Jawaban Dari Likert

Alternatif Jawaban Bobot

SL 4

SR 3

JR 2

TP 1

Adapun cara untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah

dengan cara checklist (), dimana responden memberikan tanda checklist (√)

pada alternatif jawaban yang dipilih pada setiap item-item pernyataan.

Instrumen ini digunakan menjadi alat pengumpulan data penelitian dengan

teknik angket, karena angket digunakan untuk mencari informasi yang

lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang jumlahnya cukup

banyak.

F. Pengembangan Instrumen

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu didukung data

yang baik pula. Sedangkan baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat

penting yaitu valid dan reliabel.

1. Pengujian Validitas

Suatu instrumen disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan,

sebab data merupakan alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, suatu

(29)

menentukan kualitas penelitian. Uji validitas merupakan salah satu

usaha penting yang harus dilakukan peneliti guna mengukur kevalidan

dari instrumen. Sururi dan Suharto (2007:51) berpendapat bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan

mengorelasikan antar skor butir instrumen dalam suatu faktor, dan

mengorelasikan skor faktor dengan skor total. Hasil perhitungan

korelasi (�ℎ� ��) dilihat dari butir instrumen total correlation kemudian

diinterpretasikan dengan cara membandingkan (� ��) yaitu untuk

menentukan valid tidaknya instrumen.

Hasil yang telah diperoleh dari uji instrumen kemudian di dihitung

dengan korelasi product moment. Adapun rumus yang dipergunakan

dalam pengujian validitas instrumen ini adalah rumus yang ditetapkan

oleh Person yang dikenal dengan korelasi Product Moment.

Uji coba instrumen dilaksanakan di Pusat Pengembangan Dan

Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Taman

Kanak-Kanak Dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK PLB) dengan

responden 30 orang pegawai yang diambil secara acak (random).

Adapun hasil uji validitas instrumen ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas Variabel X1 (Kompensasi)

Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS versi

(30)

Item-Total Statistics

Hasil Uji Coba Kuesioner Validitas Variabel X1

(Kompensasi)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.567 0.361 Valid

2 0.477 0.361 Valid

(31)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

4 0.611 0.361 Valid

5 0.611 0.361 Valid

6 0.567 0.361 Valid

7 0.570 0.361 Valid

8 0.611 0.361 Valid

9 0.716 0.361 Valid

10 0.567 0.361 Valid

11 0.570 0.361 Valid

12 0.565 0.361 Valid

13 0.640 0.361 Valid

14 0.446 0.361 Valid

15 0.640 0.361 Valid

16 0.425 0.361 Valid

17 0.446 0.361 Valid

18 0.479 0.361 Valid

19 0.412 0.361 Valid

20 0.487 0.361 Valid

Berdasarkan tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

instrumen yang telah diuji dengan jumlah 20 dinyatakan valid,

karena r hitung lebih besar daripada r tabel dengan taraf

signifikan sebesar 5%.

b. Uji Validitas Variabel X2 (Lingkungan Kerja)

Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS versi

(32)

Item-Total Statistics

Hasil Uji Coba Kuesioner Validitas Variabel X2

(Lingkungan Kerja)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.618 0.361 Valid

2 0.618 0.361 Valid

(33)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

4 0.618 0.361 Valid

5 0.544 0.361 Valid

6 0.405 0.361 Valid

7 0.725 0.361 Valid

8 0.825 0.361 Valid

9 0.489 0.361 Valid

10 0.861 0.361 Valid

11 0.808 0.361 Valid

12 0.850 0.361 Valid

13 0.757 0.361 Valid

14 0.792 0.361 Valid

15 0.604 0.361 Valid

16 0.686 0.361 Valid

17 0.384 0.361 Valid

18 0.686 0.361 Valid

19 0.384 0.361 Valid

20 0.394 0.361 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

instrumen yang telah diuji dengan jumlah 20 dinyatakan valid,

karena r hitung lebih besar daripada r tabel dengan taraf

signifikan sebesar 5%.

c. Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja)

Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS versi

(34)

Item-Total Statistics

Hasil Uji Coba Kuesioner Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.371 0.361 Valid

2 0.635 0.361 Valid

3 0.633 0.361 Valid

4 0.531 0.361 Valid

(35)

No. Item rhitung rtabel Kesimpulan

Berdasarkan tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

instrumen yang telah diuji dengan jumlah 20 dinyatakan valid,

karena r hitung lebih besar daripada r tabel dengan taraf

signifikan sebesar 5%.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

kuesioner dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data, karena kuesioner tersebut sudah dianggap baik. Kuesioner yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya

juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya

akan tetap sama (konsisten). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan

(36)

keduanya) dan secara internal (analisis konsistensi butir-butir yang ada

pada kuesioner). (Sururi & Suharto, 2007: 52).

Dari hasil penyebaran uji coba kuesioner, diperoleh menggunakan

SPSS 16.0 sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Variabel X1 (Kompensasi) Variabel X2

(Lingkungan Kerja) dan Variabel Y (Motivasi Kerja)

Variabel Distribusi Data Keterangan Hitung Tabel

X1 0,778 0,361 Reliabel

X2 0,836 0,361 Reliabel

Y 0,801 0,361 Reliabel

Selanjutnya untuk menentukan reliabel tidaknya instrumen

didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r> r tabel , maka reliabel

b. Jika r< rtabel , maka tidak reliabel

Dengan n = 30 pada tingkat kekeliruan 5% maka diperoleh nilai r

product moment sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan

reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS versi 16.0

dalam pengolahan data variabel X1 yaitu Kompensasi diperoleh

�� = 0.778 dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman

(37)

X1 yaitu Kompensasi dinyatakan reliabel karena �� 0,778 >

� �� 0,361

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .873

N of Items 10a

Part 2 Value .817

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .655

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .791

Unequal Length .791

Guttman Split-Half Coefficient .778

b. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS versi 16.0

dalam pengolahan data variabel X2 yaitu Lingkungan Kerja

diperoleh � = 0.836 dengan menggunakan teknik belah dua dari

Spearman Brown (Spilt half). Dapat disimpulkan bahwa

instrumen variabel X2 yaitu Lingkungan Kerja dinyatakan reliabel

(38)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .889

N of Items 10a

Part 2 Value .910

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .726

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .841

Unequal Length .841

Guttman Split-Half Coefficient .836

c. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS versi 16.0

dalam pengolahan data variabel Y yaitu Motivasi Kerja diperoleh

�� = 0.801 dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman

Brown (Spilt half). Dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel

Y yaitu Motivasi Kerja dinyatakan reliabel karena � 0,801 >

� �� 0,361

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .881

N of Items 10a

Part 2 Value .944

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .718

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .836

Unequal Length .836

(39)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan

oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah

penelitian. Adapun dalam pengumpulan data tersebut untuk memperoleh

data diperlukan teknik-teknik tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat

terkumpul dan benar-benar relevan dengan permasalahan yang akan

dipecahkan.

Dalam teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah

penelitian yang akan dipecahkan. Oleh karena itu, pemilihan teknik perlu

diperhatikan. Dalam penelitian, penggunaan teknik dan alat pengumpul data

yang tepat (sesuai) dapat membantu pencapaian hasil (pemecahan masalah).

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik tidak langsung

di mana peneliti menyebarkan angket mengenai Kompensasi, Lingkungan

Kerja dan Motivasi Kerja pegawai kepada responden di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Pengetahuan Alam.

Angket yaitu seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis

kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian (Arikunto,

2006:200). untuk mengukur variabel X1 Variabel X2 dan variabel Y, maka

dalam penelitian ini digunakan angket berstruktur (tertutup). Angket

berstruktur atau tertutup berisikan kemungkinan-kemungkinan atau jawaban

(40)

Jenis angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket

tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang

menggambarkan hal-hal yang ingin diungkapkan dari variabel-variabel yang

ada disertai alternatif jawaban.

Untuk mempermudah penyusunan angket sebagai alat pengumpulan

data, maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu Kompensasi (X1)

Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (Y)

2. Menentukan indikator dari setiap variabel.

3. Mengidentifikasi sub-indikator dari masing-masing indikator

penelitian.

4. Menyusun kisi-kisi angket

5. Menyusun pernyataan-pernyataan dari setiap variabel, disertai

dengan alternatif jawabannya.

6. Menetapkan kriteria pemasukan skor untuk setiap alternatif jawaban,

yaitu dengan menggunakan skala rikert

H. Analisis Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting

dalam kegiatan penelitian. Langkah-langkah pengolahan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah

(41)

Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang

terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah. Langkah-langkah

ini secara lebih terperinci dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Memeriksa apakah semua angket telah terkumpul dari semua

responden.

b. Memeriksa semua pernyataan dalam angket untuk memastikan

jawaban sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

c. Memeriksa apakah data yang terkumpul tersebut layak untuk

diolah.

2. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

Tahap ini ditempuh untuk memperoleh gambaran

kecenderungan rata-rata untuk masing-masing variabel, yaitu

variabel X1 (Kompensasi) variabel X2 (Lingkungan Kerja) dan

variabel Y (Motivasi Kerja). Adapun langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pemberian bobot nilai terhadap masing-masing alternatif

jawaban dari hal-hal yang ditanyakan.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang

dipilih.

c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap

(42)

yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan

dengan bobot alternatif itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata (�) untuk setiap butir pertanyaan

dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

X

= Rata-rata skor responden

X = Jumlah Skor dari jawaban responden

n = Jumlah Responden

e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor

rata-rata setiap kemungkinan jawaban. Kriterianya sebagai berikut :

Tabel 3.9

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

3,01 – 4,00 Sangat Baik Selalu

2,01 – 3,00 Baik Sering

1,01 – 2,00 Cukup Jarang

0,01 – 1,00 Rendah Tidak Pernah

(Sudjana 2005:91)

3. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data ini dimaksudkan untuk mengetahui

normal tidaknya penyebaran data. Hasil pengujian normalitas

=

(43)

distribusi data akan menentukan teknik statistik apa yang akan

digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Apabila data

tersebar dengan normal maka teknik penghitungan statistiknya

menggunakan teknik statistik parametrik, namun apabila data tidak

tersebar dengan normal maka teknik penghitungan statistiknya

menggunakan teknik statistik non parametrik.

Penulis menggunakan bantuan teknologi komputer untuk

menentukan penghitungan uji normalitas data ini melalui program

SPSS for Windows 16.0 dengan menggunakan chi-square test.

a. Perumusan Hipotesis

Ho : Data Kompensasi di PPPPTK IPA Tidak Berdistribusi

Normal.

Ha : Data Kompensasi di PPPPTK IPA Berdistribusi Normal.

Ho : Data Lingkungan Kerja di PPPPTK IPA Tidak

Berdistribusi Normal.

Ha : Data Lingkungan Kerja di PPPPTK IPA Berdistribusi

Normal.

Ho : Data Motivasi Kerja Pegawai di PPPPTK IPA Tidak

Berdistribusi Normal.

Ha : Data Motivasi Kerja Pegawai di PPPPTK IPA

(44)

b. Dasar Pengambilan Keputusan

Dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas

yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42)

dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Menurut Sugiyono (2010: 172) “Bila harga Chi Kuadrat

hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel

(�2≤ �2), maka distribusi data dinyatakan normal dan bila

lebih besar (≥) dinyatakan tidak normal.”

Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dalam

bantuan SPSS for Windows 16.0 dengan chi-square test adalah

sebagai berikut:

1) Buka file data SPSS

2) Klik menu Analyze, kemudian klik Nonparametric Test,

selanjutnya klik Chi-Square

3) Selanjutnya akan muncul kolom chi-square test. Isi kolom

test variable list dengan mengklik tanda panah sehingga

variabel di kolom sebelah kiri akan pindah ke kolom

sebelah kanan. Pada expected range pilih get from data.

Klik exact pilih Asympotic Only. Klik continue sehingga

akan kembali ke kolom chi-square kemudian pilih

(45)

4) Klik OK dan hasilnya akan muncul

4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara Kompensasi

dan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Pegawai. Berikut

adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini :

Ho : tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang postif dan

signifikan antara Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap

Motivasi Kerja Pegawai.

Ha : terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan

antara Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi

Kerja Pegawai.

Adapun hal-hal yang dianalisis berdasarkan hubungan antar

variabel tersebut adalah sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi

Tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat

hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu. Korelasi

berarti mencari hubungan antara satu variabel dan variabel

yang lain. Analisis korelasi tidak selalu menunjukkan analisis

sebab-akibat, sekalipun sebab-akibat menunjukkan korelasi.

(Arifin, 2011: 265)

Adapun hal-hal yang akan dianalisis tersebut adalah sebagai

(46)

1) Analisis korelasi menggunakan SPSS 16.0. untuk

mengetahui derajat hubungan antara derajat bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent), untuk

mendapatkan hasil analisis korelasi dibawah ini menurut

Sururi&Suharto, 2007: 33 langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a) Buka file data SPSS

b) Pada halaman Data View ketikkan nilai-nilai variabel

X1, X2 dan Y.

c) Pada kolom Name ketikkan symbol dari variabel

(X1,X2 dan Y), pada kolom Label ketikkan nama

variabel (X1,X2 dan Y).

d) Jika sudah yakin datanya tertulis dengan benar, Klik

menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih

Bivariate.

e) Sorot dan pilih variabel X1 dan X2 lalu pindahkan ke

kotak variabel.

f) Pilih (Checklist) pilihan pada kotak Spearman.

g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and

Standart deviation. Klik Continue sehingga kembali

ke kotak dialog awal.

(47)

i) Untuk mengetahui korelasi antara variabel X2 dan Y,

sorot dan pilih variabel X2 dan Y kemudian

mengikuti petunjuk tahapan poin 6 sampai dengan 8.

j) Lihat outputnya dan konsultasikan dengan melihat

tabel interpretasi koefisien korelasi.

Tabel 3.10

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

2) Menetukan besarnya derajat determinasi

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk

mengetahui besarnya prosentase kontribusi variabel (X1)

yaitu Kompensasi dan variabel (X2) yaitu Lingkungan

Kerja terhadap variabel (Y) yaitu Motivasi Kerja. Adapun

untuk mengetahui koefisien determinasi dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon

(2008:188) yaitu :

(48)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari

r2 = Koefisien korelasi

b. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana

variabel dependent (terikat) dapat diprediksikan melalui

variabel independent (bebas) secara parsial ataupun secara

bersama-sama (simultan). Analisis regresi dapat digunakan

untuk memutuskan apakah ingin menaikkan atau menurunkan

variabel independent (Sururi & Suharto, 2007: 33).

Analisis regresi dimaksudkan untuk mengungkapkan

adanya pengaruh antara variabel X1 (Kompensasi) dan

variabel X2 (Lingkungan Kerja) terhadap variabel Y (Motivasi

Kerja). Penelitian ini dilakukan terhadap dua variabel bebas

dan satu variabel terikat, maka analisis regresi yang digunakan

adalah analisis regresi sederhana. Dengan menggunakan

bantuan program SPSS 16.0.

Adapun langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai

berikut:

1) Buka kembali file analisis korelasi. Selanjutnya dari

menu utama klik Analyze pilih Regresion,kemudian klik

(49)

2) Klik kompensasi (X1) dan lingkungan kerja (X2), lalu

masukan pada kotak Independent(s)sedangkan motivasi

kerja (Y), di klik lalu masukan pada kotak Dependent

3) Klik Statistics. Pilih Estimates, Model Fit dan

Descriptive lalu klik Continue

4) Klik Plots, lalu masukan DEPENDNT ke kotak Y axis

dan ADJPRED ke kotak X axis. Pilih histogram dan

Normal Probability lalu klik continue

5) Klik save pada predicted value pilih unstandarized,

kemudian klik continue

6) Klik options (pastikan bahwa traksiran probability dalam

kondisi default sebesar 0,05), lalu klik continue

7) Klik OK

8) Lihat outputnya pada model Coefficients dan hasilnya

pada kolom Unstandarized Coefficients untuk hasilnya

(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah bisa dijawab seluruh permasalahannya

yang telah dirumuskan berdasarkan hipotesis yang telah diajukan sebelumnya

dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV dan setelah

dianalisis dengan teori ilmiah serta perhitungan statistika yang relevan dapat

disimpulkan mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

motivasi kerja pegawai adalah sebagai berikut:

1. Kompensasi di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

Hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi yang diberikan

kepada pegawai sudah baik dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan

pegawai. Hal ini terlihat dari berbagai jenis kompensasi yang dijadikan

sebagai indikator sudah sesuai dengan harapan serta kebutuhan pegawai.

Indikator yang menunjukan kompensasi di PPPPTK IPA yaitu gaji yang

diterima sesuai dengan harapan pegawai dan bisa memenuhi kebutuhan

pegawai, insentif yang diterima pegawai sudah sesuai harapan pegawai,

tunjangan yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai harapan pegawai,

cuti yang diberikan lembaga memperhatikan kondisi pegawai dan

memiliki toleransi yang baik, fasilitas yang diberikan kepada pegawai

(51)

berupa pekerjaan seperti pengakuan atas pekerjaan dan promosi jabatan

sudah diberikan lembaga. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa

pegawai sudah puas dengan kompensasi yang diberikan oleh lembaga

dan masuk dalam kategori baik.

2. Lingkungan kerja di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja di

lembaga tempat penelitian sudah baik, sesuai dengan lingkungan kerja

yang ideal dan bisa menunjang pekerjaan pegawai. Hal ini dapat terlihat

dari hasil penelitian mengenai indikator-indikator lingkungan kerja

seperti penerangan yang baik, suhu udara yang nyaman, ruang kerja yang

bebas dari suara bising, penggunaan warna yang baik, ruang gerak yang

diperlukan sudah sesuai dengan kebutuhan pegawai, keamanan kerja

sudah baik dan hubungan pegawai dengan sesama pegawai dan pimpinan

juga sangat baik. Dari keterangan tersebut bisa disimpulkan lingkungan

kerja di lembaga tempat penelitian termasuk dalam kategori sangat baik

dan membuat nyaman pegawai saat bekerja.

3. Motivasi kerja pegawai di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai di pusat pengembangan

dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan IPA memiliki

motivasi kerja yang tinggi dan termasuk dalam kategori baik. Hal ini

(52)

dalam penelitian ini seperti semangat kerja, rasa tanggung jawab, inisiatif

dan kreativitas. Semua indikator motivasi kerja termasuk dalam kategori

baik, hal ini menunjukan pegawai memiliki motivasi kerja yang baik dan

cukup tinggi.

4. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi di PPPPTK IPA

memiliki korelasi sebesar 0.428 terhadap motivasi kerja pegawai yang

termasuk sedang. Uji signifikansi menunjukan kompensasi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.

Hasil uji determinasi menunjukan kompensasi berpengaruh sebesar

18,32% terhadap motivasi kerja pegawai, sedangkan 81,68% sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

Sementara lingkungan kerja di PPPPTK IPA memiliki korelasi

sebesar 0,107 terhadap motivasi kerja pegawai yang termasuk kategori

sangat rendah. Hasil uji signifikansi menunjukan lingkungan kerja tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.

Hasil uji determinasi menunjukan lingkungan kerja berpengaruh

sebesar 1,15% terhadap motivasi kerja sedangkan sisanya 98,85%

(53)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, selanjutnya

penulis akan menyampaikan beberapa saran yang relevan dengan hasil

penelitian. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Saran bagi lembaga

a. Kompensasi

Berdasarkan hasil perhitungan WMS diketahui bahwa skor

terendah dari variabel kompensasi adalah pekerjaan, karena itu peneliti

menyarankan kepada pihak lembaga untuk lebih meningkatkan

memberikan kompensasi tentang pekerjaan yang bentuknya berupa

pengakuan atas pekerjaan dan promosi jabatan. Lembaga diharapkan

lebih mengakui atas pekerjaan pegawainya dan memberikan promosi

jabatan atau kenaikan pangkat bagi pegawai yang berprestasi.

b. Lingkungan Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan WMS diketahui bahwa skor

terendah dari variabel lingkungan kerja adalah penggunaan warna,

karena itu peneliti menyarankan pihak lembaga memperhatikan dan

memperbaiki penggunaan warna di ruang kerja pegawai dengan

menggunakan warna-warna yang bisa meningkatkan semangat kerja

pegawai.

c. Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan WMS diketahui bahwa skor

(54)

penelitian inisiatif pegawai masih kurang. Oleh karena itu peneliti

menyarankan supaya pegawai meningkatkan inisiatifnya dengan cara

memberikan berbagai gagasan yang inovatif kepada lembaga dan ikut

bertindak memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi lembaga

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangannya

seperti adanya penolakan hipotesis yang peneliti ajukan mengenai

pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai, dimana

menurut hasil penelitian variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap motivais kerja, hal tersebut mungkin

disebabkan karena pemilihan tempat penelitian yang kurang tepat, karena

tempat penelitian yang diteliti lingkungan kerjanya cenderung tidak ada

perubahan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu peneliti

berharap peneliti yang selanjutnya memilih tempat penelitian yang

memiliki lingkungan kerja yang tidak stagnan dan masih baru di renovasi.

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai judul yang

serupa, penulis menyarankan untuk terlebih dahulu mengkaji lebih dalam

lagi mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan kompensasi,

lingkungan kerja dan motivasi kerja pegawai. Mengkaji lebih matang lagi

dari segi permasalahan yang terjadi untuk dikomparasikan dengan

teori-teori yang relevan agar mendapatkan data yang lebih akurat mengenai

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi Dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung : Dewa Ruchi.

Aljuhri, M. (2012) Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Dan Lingkungan Kerja Sekolah Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Guru Sekolah Dasar Di Kec.Cikarang Utara Kab.Bekasi. Tesis Program Magister Pendidikan Pasca Sarjana UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Davis, K dan J.. Newstrom, J.W. (1993) Perilaku Organisasi. Jilid 2 Edisi ke 7. Terjemahan. Jakarta : Erlangga.

Febriani, D. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Di Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat Polri (Pusdikmin). Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Hasibuan. S.P.M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Haji Masagung.

Hegemur, H. R. (2009). Pengaruh Pemberian Kompensasi Mutu Layanan Kerja Guru Di Smkn 11 Bandung. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Intanghina. (2008). Pengaruh Budaya Perusahaan Dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan. Tersedia :

http/intanghina.wordpress.com/.../pengaruh-budaya-perusahaan-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan[04 September 2012]

Lestari, P. S. (2011). Pengaruh Manajemen Stres Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Balai Pelatihan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (Bpptkpu) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Mangkunegara. A.P. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Moekijat. (1989). Manajemen Kepegawaian. Bandung : Bandar Maju.

(56)

Murti, W.A. dan Hudiwinarsih, G. (2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya). Dalam The Indonesian Accounting Review [Online], Vol 2 (2), 13 halaman. Tersedia : http://academicjournalonline.com/index.php/.html [31 Januari 2013].

Nawawi, H. (1990). Administrasi Personil : Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta : Haji Masagung.

Nitisemito, A.S. (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia., Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rusyadi dan Harahap. (2011). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di Pt. Best

Semarang). [Online]. Tersedia :

http://journal.usm.ac.id/jurnal/qman/280/detail//.html [31 Januari 2013].

Sanusi, R. (2011). Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Wilayah Kecamatan Tarogong Kidul Garut. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Saydam, G. (2000). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Jakarta : Djambatan.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV Mandar Maju.

Sholehuddin, D. (2011). Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru : Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Terpadu Krida Nusantara. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Siagian, S.P. (2004). Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sujana, A. (1994). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

(57)

Sutrisno, Edi. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Prenada Media Grup.

Syahyuti. (2010). Definisi, variabel, indikator, dan pengukuran dalam Ilmu Sosial. Tersedia : http://syahyutivariabel.blogspot.com/2010/10/motivasi-kerja.html [24 September 2012]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Usman, H. (2009). Manajemen, Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan Edisi 3. Jakarta : Bumi Aksara

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2  Sampel Penelitian
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa mengidentifikasi makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengarkan oleh guru.  Siswa menjelaskan makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks

Upaya siswa untuk meningkatkan kematangan karirnya menunjukkan sebagian besar siswa kelas XI tahun ajaran 2010/2011 SMKN Program Keahlian Teknik Bangunan di

Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan skala laboratorium dan dilanjutkan analisis dengan menggunakan program, untuk itu dianalisis permasalahan yang meliputi:

Sedangkan rasio profitabilitasnya, menunjukkan keadaan yang baik karena selalu terjadi peningkatan angka rasio di setiap periode walaupun pada beberapa periode sempat terjadi

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pelatihan tabata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan aerobik.. Populasi

Dari penganalisaan diatas Mayan Excellent belum bisa menerapkan metode Just In Time dalam proses produksinya secara keseluruhan, yang baru bisa diterapkan hanya dalam hal tata

Pengaruh penerapan pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Hasil dari analisis diketahui bahwa penyebab turunnya cos phi adalah akibat jarak yang terlalu jauh antara trafo pada sumber pembangkit listrik pusat dengan Chiller