• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM

PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

POPY KUSDAMAYANTI 0900600

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM

PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN

Oleh

Popy Kusdamayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Popy Kusdamayanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

POPY KUSDAMAYANTI

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM

PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN

(3)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembimbing I,

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP.19560201 198403 2 001

Pembimbing II,

Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd NIP.19650708 199103 2 001

Diketahui Oleh

Ketua Jurusan PKK FPTK UPI

(4)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM

PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN

Popy Kusdamayanti (0900600)

ABSTRAK

Masalah penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi kesenjangan antara kompetensi SMK dengan kompetensi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), sementara SKKNI sudah menegaskan bahwa SMK untuk menyesuaikan dengan standar kompetensi dunia kerja. Program CBT (Competency Based Trainee) adalah salah satu pendekatan agar peserta didik lebih mudah menguasai kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di SMK akomodasi perhotelan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel yang digunakan sampel purvosive sebanyak 35 peserta didik. Hasil penelitian tentang gambaran pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan praktek making bed berada pada kategori tinggi. Hasil pendekatan pelatihan berbasis kompetensi memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di SMK akomodasi perhotelan. Rekomendasi ditujukan pada guru mata pelajaran room section untuk mencoba menerapkan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi pada pembelajaran room section untuk penguasaan kompetensi dasar lainya.

(5)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INFLUENCE OF COMPETENCY BASED TRAINING APPROACH THE ABILITY TO PRACTICE MAKING BEDS ROOM LEARNING IN

VOCATIONAL SCHOOLS SECTION HOSPITALITY ACCOMMODATION

Popy Kusdamayanti (0900600)

ABSTARCT

This research issues motivated by the condition of the gap between vocational competence with competence SKKNI (Indonesian National Competence), while SKKNI already confirmed that the high school vocational competence for vocational schools adjust to the world of work competency standards. Programs CBT (Competency Based Trainee) is one approach that learners more easily master the competencies required workforce. This study aims to determine the influence of competency based training approach to the practice of making beds in the ability of the learning room section at the vocational high school hospitality accommodation. This study used a descriptive analytic method. Samples used purvosive sample as many as 35 students. The results of the study illustrates the effect of a competency based training approach to making practical skills beds are in the high category. The results of competency based training approach had a positive effect on the ability of the practice of making beds in a room learning in vocational high school accommodation section hospitality. Recommendations aimed at the subject teachers room section to try to implement competency based training approach to learning mastery room section for other basic competence .

(6)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 7

A. Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 7

B. Pembelajaran Room Section ... 14

C. Kerangka Pemikiran ... 23

D. Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Subjek Penelitian/Sampel Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 27

C. Metode Penelitian... 27

D. Definisi Operasional... 28

E. Instrumen Penelitian... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 29

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Analisis Data ... 33

I. Prosedur Penelitian... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

(7)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Room Section sebagai variabel Y ... 40

3. Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi terhadap Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section di SMK Akomodasi Perhotelan ... 42

B. Pembahasan ... 45

1. Gambaran Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 45

2. Gambaran Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section ... 46

3. Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi terhadap Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section Di SMK Akomodasi Perhotelan ... 47

4. Besarnya Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi terhadap Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section Di SMK Akomodasi Perhotelan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Rekomendasi ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(8)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Model Desain Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 12

2.2 Alat-alat Making Bed ... 16

2.3 Making Bed menggunakan Duvet ... 18

2.4 Making Bed menggunakan Tiga Sheet ... 20

2.5 Kode atau Istilah Room Section ... 22

3.1 Interprestasi Nilai rxy ... 37

4.1 Data Hasil Pengukuran Variabel X ... 39

4.2 Data Hasil Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 39

4.3 Data Hasil Pengukuran Variabel Y ... 41

(9)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan

(10)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Data Hasil Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 40 4.2 Data Hasil Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran

(11)

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 56

1.2 Angket Penelitian Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 60

1.3 Kriteria Penilaian Tes Unjuk Kemampuan Praktek Making Bed ... 63

2.1 Hasil Uji Coba Penelitian Variabel X ... 68

2.2 Validitas dan Reabilitas Penelitian Variabel X ... 69

2.3 Data Mentah Penelitian Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 70

2.4 Data Hasil Penelitian Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 71

2.5 Data Mentah Penelitian Kemampuan Praktek Making Bed ... 71

2.6 Data Hasil Kemampuan Praktek Making Bed ... 71

2.7 Hasil Uji Normalitas Data Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 72

2.8 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Praktek Making Bed... 73

2.9 Uji Linearitas Regresi ... 73

2.10 Hasil Analisis Uji Korelasi Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Kemampuan Praktek Making Bed ... 74

2.11 Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Kemampuan Praktek Making Bed... 75 3.1 Surat Penunjukkan Pembimbing I

3.2 Surat Penunjukkan Pembimbing II

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini beranjak dari penelitian payung yang berjudul Model Link

And Match Dengan Pendekatan Competency Based Training Pada Pembelajaran Tata Graha Di Sekolah Menengah Kejuruan (Jubaedah, Dkk, 2012), yang dilatarbelakangi oleh tuntutan terhadap Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) memiliki peran dalam menyiapkan peserta didik yang mampu

memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional di bidang

kejuruan. Peserta didik akan siap apabila mereka diberikan pengalaman belajar

yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, sehingga akan mengurangi

kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Penelitian ini

bertujuan mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui

pendekatan pelatihan berbasis kompetensi dalam pembelajaran room section.

Kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan belum selaras dengan kompetensi

dunia kerja, sehingga tidak sedikit lulusannya sulit diterima di dunia kerja

karena kurang menguasai kompetensi yang menjadi tuntutan dunia kerja.

Fenomena ini menunjukkan bahwa SMK sebagai satuan pendidikan belum

optimal dalam menyiapkan peserta didik dan lulusannya untuk menguasai

tugas-tugas pekerjaan yang kompeten sesuai tuntutan dunia kerja. Sekolah

Menengah Kejuruan perlu meningkatkan kompetensi yang selaras dengan

tuntutan dunia kerja dengan menjalin kerja sama yang baik antara SMK dengan

dunia kerja, sehingga lulusanya dapat direkomendasikan pada dunia kerja yang

terkait kemitraan.

Sekolah Menengah Kejuruan perlu melakukan penataan program

pembelajaran yang mengakomodasi tuntutan dari industri atau berbasis Standar

Kompetensi Nasional. Dengan penataan yang sesuai dengan Standar

Kompetensi Nasional, diharapkan SMK mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran yang selaras dengan kompetensi kerja sehingga akan

(13)

2

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja,

baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan pada dunia

industri, seperti yang tersurat dalam UU No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS BAB

V tentang standar kompetensi lulusan. Pasal26 yang menyebutkan bahwa :

Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruan.

Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Pekerja Sosial dan Pariwisata

Negeri 15 Bandung memiliki 2 program keahlian yaitu: Program Keahlian

Pekerja Sosial dan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan. Struktur

kurikulum SMK program keahlian akomodasi perhotelan mengacu pada

Kurikulum SMK (2004) yaitu :

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha. Kompetensi yang diajarkan kepada peserta didiksesuai dengan standar kompetensi yang terbagi kedalam tiga program yaitu kratif, adaktif dan produktif.

Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Peserta didik mempelajari

pengetahuan dan keterampilan bidang perhotelan. Salah satu Mata Diklat

Program Keahlian Akomodasi Perhotelan yang diberikan kepada peserta didik

yaitu : Kompetensi Menyiapkan Kamar Tamu. Pengertian Kompetensi

Menyiapkan Kamar Tamu berdasarkan kurikulum SMK (2004) yaitu :

Kemampuan yang merupakan perpaduan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) peserta didik terhadap pembelajaran tentang menyiapkan, menata, membereskan, dan merapikan kamar dalam berbagai jenis kamar dan tempat tidur.

Pembelajaran Room Section yang dilaksanakan di SMK berorientasi

pada dunia kerja, karena untuk menghasikan lulusan yang memiliki kompetensi

kerja sesuai SKN dan relevan dengan dunia usaha dan dunia industri.

Pembelajaran tersebut mengacu pada Competency based Training dalam

(14)

3

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran room section yang diajarkan di SMK 15 Bandung terdiri dari

teori dan praktikum. Pembelajaran room section meliputi : membersihkan dan

merapihkan kamar tamu, salah satu yang menjadi masalah dalam penelitian ini

adalah making bed. Making bed merupakan bagian dari room section yang

membahas tentang membereskan tempat tidur tamu, baik yang masih dihuni oleh

tamu maupun yang siap untuk dijual. Masalah yang diperoleh penulis di SMK 15

Bandung khususnya bidang keahlian akomodasi perhotelan dalam pelaksanaan

praktikum making bed masih menggunakan cara lama dengan 3 sheet dengan

durasi 15-20 menit untuk individu, padahal SKKNI (Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia) sudah menghimbau kepada intansi pendidikan untuk menyesuaikan kompetensi SMK dengan kompetensi di dunia kerja dengan cara

lebih praktis dan efisien menggunakan Duvet dengan durasi 5-7 menit untuk

individu. Dengan demikian penulis melakukan penelitian melalui pendekatan

pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan praktek making bed dalam

pembelajaran room section di SMK akomodasi perhotelan. Dengan harapan

setelah menerapkan pelatihan berbasis kompetensi peseta didik dapat lebih mudah

memahami kompetensi yang diharapkan dunia kerja.

Bedasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian

mengenai pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap

kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di SMK

akomodasi perhotelan. Permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan ilmu yang

penulis tekuni kini di prodi PKK FPTK UPI khususnya pada konsentrasi tata

graha (housekeeping), sebagai calon pendidik atau guru bidang housekeeping.

B. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan Rumusan Masalah merupakan hal yang penting dalam

penelitian. Tujuan dari identifikasi dan rumusan masalah penelitian ini supaya

pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, sehingga masalah yang diteliti

menjadi jelas dan lebih terarah sesuai dengan fokus penelitian. Di bawah ini dapat

(15)

4

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Adanya kesenjangan antara kompetensi di SMK dengan capaian kompetensi

yang mampu menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dunia kerja

b. Pelatihan berbasis kompetensi sebagai pendekatan pembelajaran dapat

meningkatkan kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room

section.

2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah :

Bagaimana pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi

terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di

SMK akomodasi perhotelan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini menjadi dua, yaitu :

1. Tujuan umum :

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya

pengaruh pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan praktek making

bed dalam pembelajaran room section di SMK akomodasi perhotelan. 2. Tujuan khusus :

Tujuan khusus dari penelitian ini untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan:

a. Gambaran pelatihan berbasis kompetensi sebagai pendekatan dalam

pembelajaran room section yang mengembangkan pengalaman pada peserta

didik.

b. Gambaran kemampuan peserta didik dalam praktek making bed pada

pembelajaran room section di SMK akomodasi perhotelan

c. Pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan

(16)

5

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Besarnya pengaruh pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan

praktek making bed dalam pembelajaran room section.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan

masalah penelitian ini. Lebih khususnya penelitian ini diharapkan memberi

manfaat kepada :

1. Peserta didik, melalui pendekatan pelatihan berbasis kompetensi diharapkan

dapat mempermudah peserta didik dalam memahami pembelajaran dan

dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran khususnya bidang room

section, sehingga peserta didik menjadi lulusan yang memiliki kemampuan produktif dan kompeten sesuai bidang keahlian yang ditekuninya.

2. Guru, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi

untuk meningkatkan pembelajaran room section dengan model pembelajaran yang menarik dan inovatif.

3. SMK, sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatif dalam memilih dan

memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar

mengajar dalam program pembelajaran disekolah.

4. Penulis, sebagai sumber belajar didalam mengembangkan wawasan

khususnya di bidang room section sesuai dengan ilmu yang sedang penulis

tekuni saat ini, serta menjadi pengalaman dalam melakukan penelitian,dan

(17)

6

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Srtuktur Organisasi

Skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran yang terdiri dari lima

bab mengenai :

BAB I : Pembahasan mengenai pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Pembahasan mengenai kajian pustaka, kerangka berfikir dan

hipotesis penelitian.

BAB III : Pembahasan mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari

metode penelitian, lokasi dan sampel penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, teknik pengukpulan data,

pengolahan data dan analisis data.

BAB IV : Pembahasan mengenai pengolahan data dan pembahasan hasil

temuan penelitian.

(18)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi, Dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu SMK Negeri 15 beralamat di Jl. Gatot Subroto

No. 04 Bandung. Telp./Fax. (022) 7303659 http://smkn15-bandung.com

E–mail : smklimabelas@yahoo.com

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI akomodasi

perhotelan sebanyak 8 kelas yang berjumlah 270 peserta didik seperti yang tertera

pada struktur di bawah ini :

Bagan 3.1 Populasi Penelitian

Dari tiga kelas XI AP 1, XI AP 2, dan XI AP 3 yang menjadi model uji

coba penelitian ini dipilih 1 kelas yaitu kelas XI AP 1 sebagai kelas uji coba

karena di kelas tersebut memiliki karakteristik yaitu : memiliki pengalaman

belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas lainnya, memiliki kemampuan dalam

(19)

27

3. Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel purvosive yang berarti teknik

penentuan sampel penelitian ini melalui pertimbangan tertentu yang mempunyai

ciri dan karakteristik sebanyak 1 kelas AP sebagai kelas uji coba model dengan

jumlah 35 peserta didik.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan tahapan berupa gambaran secara umum

tentang rancangan yang digunakan dalam melakukan penelitian.

Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel X Variabel Y

Bagan 3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan

sebab akibat sehingga dapat mengetahui pendekatan pelatihan berbasis

kompetensi terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room

section.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode deskriptif analitik yang berarti metode

dalam meneliti sekelompok manusia, objek, kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang yang dianalisis. (Sugiyono, 2011: 56)

Sejalan dengan pendapat di atas, penulis pergunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap

kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section.

Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kemampuan Praktek

Making Bed dalam

Pembelajaran Room

(20)

28

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman

antara penulis dan pembaca skripsi ini dalam menafsirkan istilah-istilah yang

digunakan dalam judul penelitian “Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis

Kompetensi Terhadap Hasil Belajar Room Section di SMK Akomodasi

Perhotelan”

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah :

1. Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan berbasis kompetensi merupakan pelatihan yang menitiberatkan

pada pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bertujuan agar individu memiliki

penguasaan terhadap tugas-tugas kerja sesuai dengan standar kompetensi industri

hotel bintang lima. Pendekatan pelatihan berbasis kompetensi menurut Blank

(1982 : 2) sebagai berikut :

Pelatihan berbasis kompetensi merupakan pengembangan pembelajaran terhadap kemampuan menguasai tugas-tugas pelatihan yang mengacu pada standar performans yang ditetapkan. Pendidikan pernah menjadi perdebatan, sehingga muncul gerakan berbasis kompetensi sebagai cara untuk mencapai kesepakatan tentang membuat program pendidikan berbasis kompetensi. Upaya ini dilakukan untuk memberikan pendekatan yang sesuai kompetensi pada pelatihan kerja individu.

Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian

ini yaitu suatu pelatihan yang menitiberatkan pada penguasaan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

dalam melaksanakan tugas-tugas kerja praktek making bed sesuai dengan standar

kompetensi industri hotel bintang lima.

2. Kemampuan Praktek Making Bed dalam Pembelajaran Room Section

a. Kemampuan praktek making bed adalah suatu kesanggupan peserta didik

dalam merapihkan dan membereskan kamar tamu yang mencakup mengganti

(bed sets) linen-linen yang kotor dengan (bed sets) linen yang bersih pada

tempat tidur tamu.

(21)

29

b. Pembelajaran Room Section merupakan salah satu mata pelajaran produktif

yang didalamnya dipelajari jenis-jenis kamar, jenis-jenis perlengkapan kamar,

dan prosedur menyiapkan kamar tamu.

(Agustinus, 1995 : 34)

Kemampuan Praktek Making Bed dalam Pembelajaran Room Section

mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas yaitu kemampuan

peserta didik dalam pelaksanaan praktek making bed yang mencakup jenis-jenis

linen, menghitung jenis linen, prosedur making bed sesuai SOP, mengganti linen

yang kotor dengan yang bersih dan pengecekan akhir. Dengan kata lain

kemampuan praktek making bed merupakan salah satu mata pelajaran yang

diambil dari materi pembelajaran room section.

E.Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah alat tolak ukur yang digunakan dalam

penelitian. Sugiyono (2010 : 148) menjelaskan bahawa “ Instrument harus

mengukur/menilai secara objektif, ini berarti bahwa nilai informasi yang diberikan

individu tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai atau fakta lain yang tidak

berkepentingan. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa Angket

yang digunakan untuk mengetahui pengalaman belajar peserta didik dan Tes

digunakan untuk mengukur kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran

room section. Arikunto (2006 : 223) berpendapat bahwa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari:

1. Angket pendekatan pelatihan berbasis kompetensi untuk mengukur

pengalaman belajar peserta didik.

2. Tes kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di

SMK 15 Bandung dengan alat penskoran 1-5.

F. Proses Pengembangan Instrumen

(22)

30

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa tes. Uji coba instrumen dilakukan pada 35 orang peserta didik SMKN

15 Bandung kelas XI Program Keahlian Akomodasi Perhotelan.

Langkah-langkah dalam pengembangan instrument adalah sebagai berikut:

1. Analisis penelitian instrument bedasarkan hasil uji coba yang meliputi

aspek-aspek sebagai berikut :

a. Penskoran setiap jawaban test pelatihan berbasis kompetensi dalam praktek

making bed berupa test pada peserta didik program keahlian akomodasi perhotelan kelas XI SMK Negeri 15 Bandung yaitu setiap option yang

memenuhi kelima indikator sesuai kompetensi dunia kerja diberi skor 5,

setiap option yang memenuhi empat indikator diberi skor 4, setiap option

yang memenuhi tiga indikator diberi skor 3, setiap option yang memenuhi

dua indikator diberi skor 2, setiap option memenuhi satu indikator diberi

skor 1.

b. Menyusun skor dari tiap item jawaban responden untuk memperoleh skor

mentah dari seluruh responden untuk variabel X dan Y.

c. Penjumlahan dari setiap pertanyaan untuk memperoleh skor mentah.

d. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Validalitas Instrumen Penelitian

Validalitas instrument penelitian dimaksudkan untuk mengetahui apakah

instrumen penelitian mempunyai tingkat kebenaran, ketepatan atau tidak

sebagai alat ukur instrumen penelitian, yang dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Untuk

validitas tes unjuk kerja menggunakan metode expert judgement. Artinya, tes

unjuk kerja tersebut dinilai kelayakan dan kesesuaiannya oleh praktisi dibidang

penilaian praktikum making bed yaitu guru mata pelajaran room section.

Validalitas alat pengumpulan data kedua variabel menggunakan rumus korelasi

product dari person (Sugiyono, 2011 : 255) yaitu :

∑ ∑ ∑

(23)

31

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi butir item antara X dan Y

x = Jumlah skor butir item dari seluruh responden iji coba.

y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba. n = Jumlah responden uji coba

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan

menggunakan uji tes kinerja untuk menentukan taraf signifikanya, dengan

rumus t-student (Nana Sudjana, 1992 : 369) sebagai berikut :

Keterangan :

t = Signifikan korelasi

r = koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

3. Reliabilitas Instrumen Penilaian

Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen

cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reabilitas dalam penelitian menggunakan

rumus Croncanch alpha karena skor instrumenya merupakan rentangan skor

1-5, rumus yang digunakan yaitu :

1) Mencari jumlah varians setiap butir :

(Arikunto,2002 : 171)

2) Menghitung variabel total :

(Arikunto,2002 : 173)

3) Menghitung reliabiliti :

(Arikunto,2002 : 171)

√ √

[ ] [ ]

(24)

32

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

95%. Apabila keadaan tersebut sebaliknya, maka angka instrumen penelitian itu

tidak reliabel.

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan

menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan

rumus sebagai berikut :

(Nana Sudjana, 1992 : 369)

Keterangan :

t = Signifikan korelasi

r = koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

Kriteria pengujian yaitu instrumen penelitian dikatakan reliabel bila t

hitung ˃t tabel pada taraf kepercayaan 95%. 4. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada saat instrument penelitian telah

tersedia dan siap untuk digunakan. Maksud dari dilakukannya uji coba

instrumen untuk lebih memantapkan instrument yang telah dibuat sehingga

didapatkan hasil penelitian yang tepat dan benar. Pelaksanaan uji instrumen

untuk variabel X yaitu Pengaruh Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan

cara menyebar angket kepada 15 peserta didik di luar wilayah sampel yang

memiliki karakter hampir sama dengan subjek penelitian. Sedangkan untuk

variabel Y yaitu Kemampuan Praktek Making Bed dalam Pembelajaran Room

Section, instrumen di validasi dengan cara expert judgement kepada praktisi hotel. Hasil uji coba variabel X menunjukan bahwa sebagian besar peserta

didik memperoleh peningkatan dalam pengalaman belajar yang signifikan,

(25)

33

sedangkan sisanya yang tidak valid penulis sengaja tetap menggunakan soal

tersebut dengan alasan mengganti kalimat yang kurang tepat. Hasil uji coba

variabel Y yang diperoleh menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari

pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan praktek

making bed. Dari data yang telah diperoleh menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik mampu menyelesaikan praktek making bed sesuai dengan

komptensi dunia kerja, dengan memenuhi 5 indikator sebagai kriteria penilaian

praktek making bed maka peserta didik dikatakan mampu menguasai

kompetensi dan sisanya dibawah 5 indikator sebagai kriteria penilaian praktek

making bed dipengaruhi oleh faktor ketidak seriusan peserta didik dalam pelaksanaan praktek making bed.

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu

penelitian untuk memeperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah Angket dan Tes. Arikunto (2002 : 127)

menjelaskan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Alat pengumpulan data

terdiri dari :

1. Angket pendekatan pelatihan berbasis kompetensi untuk mengukur pengalaman belajar peserta didik.

2. Tes kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di SMK 15 Bandung dengan alat penskoran 1-5.

H.Analisis Data

Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu variabel

Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai variabel X dan variabel

Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section sebagai

variabel Y. Pengolahan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif dan statisik inferensial. Adapun langkah yang harus

(26)

34

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan data sesuai

dengan populasi. Rumus persentase yang digunakan menurut M. Ali (1985 :

Data yang telah dipersentasikan kemudian dianalisis dengan

menggunakan Kriteria menurut Riduwan (2007 :22), yaitu :

0 - 20% = Sangat kurang

Pengolahan data secara inferensial pada penelitian ini penulis

menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji regresi yang bertujuan untuk memprediksi variabel terikat

apabila variabel bebas diketahui yang didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat variabel bebas terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah analisis data secara inferensial tersebut meliputi :

a. Uji Normalitas

b. Uji Kelinieran Regresi

Pada uji kelinieran regresi sudah terlihat keterkaitan antara kedua variabel.

c. Uji Koefisien Korelasi

d. Menentukan besarnya koefisien Determinasi (KD)

Berdasarkan langkah-langkah analisis data secara inferensial tersebut

penulis memaparkan penjelasannya sebagai berikut :

(27)

35

1) Uji Normalitas Distribusi Data

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang

akan di uji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan

analisis Uji Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 20. Penulis menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan alasan fakta yang tersaji merupakan data interval, dapat membantu menentukan distribusi normal dengan jumlah data yang

sedikit, proses pembuatan keputusan normal atau tidak suatu data lebih mudah

karena uji Kolmogorov-Smirnov membandingkan distribusi data (yang diuji

normalitasnya) dengan distribusi normal baku yaitu data yang telah

ditransformasikan ke dalam betuk z-score dan t-score. Uji normalitas akan

terbukti jika < maka bahwa kurva atau distribusi nilai menunjukan kurva normal.

2) Uji Kelinieran Regresi

Analisis regresi menurut Sugiyono, (2011 : 262) bertujuan memprediksi

perubahannya nilai variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan

jika secara konseptual terhadap hubungan sebab akibat antar variabel yang satu

dengan yang lainnya.

Persamaan regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier

sederhana, hal ini dilakukan karena regresi sederhana di dasarkan pada

hubungan fungsional ataupun sebab satu variabel independen dengan satu

variable dependen. Langkah-langkah analisis regresi linier ini dihalam

selanjutnya :

a) Mencari persamaan regresi variabel X dan variabel Y melalui persamaan

regresi linier sederhana dengan rumus berikut :

Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel dependent yang diprediksikan a = Harga Y harga X = 0 (harga konstan)

(28)

36

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b=Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik dan bila (-) maka arah garis turun.

X =Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. (Sugiyono, 2011 : 262)

3) Uji kelinieran dan keberartian regresi

Tujuan uji kelinieran dan keberartian regresi yaitu untuk menguji apakah

model linier yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaanya atau

tidak. Uji kelinieran dan keberartian regresi menggunakan program SPSS 20

pda regresi Linier. Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka moel regresi

dapat digunakan dan kedua variabel memiliki hubungan yang linier.

Hasil dari uji ANOVA, pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh

dari nilai F dengann tingkat probabilitas yang terdapat pada tabel tersebut. Uji

coefisient dapat dilihat pada nilai konstan dan nilai B, harga t hitung dan tingkat signifikansi sehingga akan diperoleh persamaan perhitungan regresi

sederhana yaitu :

4) Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi menurut Riduwan (2011 : 138) “dilakukan untuk

mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik

hubungan yang bersifat simetris, kasual, dan reciprocal”. Pada uji koefisien

korelasi penulis menggunakan rumus koefisien Poduct Moment dari

correlation. Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan secara statistik berikut:

Ha : rxy ҂ 0

Ha : rxy = 0

Hipotesis ditunjukan dengan menggunakan kaidah berikut :

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05≤Sig), maka di terima dan ditolak, artinya tidak signifikan.

(29)

37

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05≤Sig), maka ditolak dan

diterima, artinya signifikan, Nilai rxy dikonsultasikan terhadap tabel kriteria interpretasi koefisien korelasi rxy sepeerti pada tabel berikut ini :

Tabel.3.4 Interpretasi Nilai rxy

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,24 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(Sumber : Sugiyono, 2011 :213)

5) Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan

making bed pada pembelajaran room section yang digunakan untuk koefisien determinasi antara variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut

Sudjana (1992 : 253), yaitu :

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi yang dicari

r

xy² = Kuadrat koefisien korelasi

Koefisien determinisasi ditinjau dari hasil Model Summary dengan

melihat nilai R dan nilai Rsquare. Semakin kecil nilai Rsquare maka semakin lemah

hubungan antara kedua variabel.

(30)

38

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan

mengadakan kegiatan penelitian sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari buku-buku sumber

sebagai acuan untuk membuat proposal penelitian

b. Pemilihan dan perumusan masalah

c. Penyusunan proposal penelitian

d. Pengajuan dosen pembimbing

e. Penyusunan instrumen

f. Pengajuan seminar I

g. SeminarI

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan dan hasil perbaikan diselesaikan, maka

dilakukan tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a. Penyebaran instrumen penelitian didahului dengan uji coba penelitian

b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian

d. Penyusunan laporan penelitian

e. Membuat kesimpulan dan rekomendasi

f. Seminar II

3. Tahap Penyelesaian Akhir

Tahap ini terdiri dari :

a. Penggandaan Skripsi

b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji

(31)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Kesimpulan dan rekomendasi penelitian ini disusun bedasarkan tujuan

penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Terhadap Kemampuan Praktek Making Bed Dalam Pembelajaran Room Section di SMK Akomodasi Perhotelan”. Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Gambaran pelatihan berbasis kompetensi

Hasil penelitian mengenai gambaran pendekatan pelatihan berbasis kompetensi

pada pembelajaran room section dilakukan pada peserta dididk SMKN 15

Bandung Program Keahlian Akomodasi Perhotelan menunjukan sebagian besar

berada pada kriteria tinggi dalam peningkatan pengalaman belajar.

2. Gambaran kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section

di SMK akomodasi perhotelan.

Hasil penelitian mengenai kemampuan praktek making bed dalam

pembelajaran room section bedasarakan nilai praktek making bed yang

diperoleh dari peserta didik sebagian besar peserta didik melaksanakan praktek

making bed sesuai dengan standar operasional prosedur. Bedasarkan data nilai kemampuan praktek making bed menunjukan berada pada kriteria tinggi.

3. Pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap kemampuan

praktek making bed dalam pembelajaran room section

Hasil penelitian pendekatan pelatihan berbasis kompetensi yang diperoleh

bedasarakan data pengalaman belajara peserta didik dan kemampuan praktek

peserta didik keduanya menunjukan berada kriteria tinggi. Hal ini berarti

menunjukan pengaruh yang kuat antara pendekatan pelatihan berbasis

kompetensi terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran

room section.

4. Besarnya pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap

(32)

51

Hasil pendekatan pelatihan berbasis kompetensi memberikan pengaruh positif

yang signifikan terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran

room section di SMK Akomodasi Perhotelan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan pelatihan berbasis kompetensi memberikan pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kemampuan praktek making bed di SMK

(33)

52

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Hasil penelitian tentang pengaruh pendekatan pelatihan berbasis kompetensi

terhadap kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room section di

SMK akomodasi perhotelan, memiliki saran sebagai berikut :

1. Guru Room Section SMKN 15 Bandung

Guru SMKN 15 khususnya guru standar kompetensi room section agar lebih

mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif sebagai variasi dan

pilihan baru pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar peserta

didik dalam pembelajaran room section. Guru diharapkan mencoba

menerapkan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi pada pembelajaran

room section lainya. 2. Peserta didik

Peserta didik Peserta didik jurusan Akomodasi Perhotelan SMK 15 Bandung

kelas XI AP 1 sebagian besar peserta didik dapat menunjukan peningkatan

yang signifikan diharapkan peserta didik mampu mempertahankan atau

meningkatkan pengalaman belajar yang telah dicapai sesuai dengan

kompetensi dunia kerja, sehingga menjadi lulusan yang kompeten sesuai

dengan kompetensi dunia kerja.

3. Peneliti Selanjutnya

Setelah mendapatkan hasil penelitian tentang “Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Terhadap Kemampuan Praktek Making Bed Dalam

Pembelajaran Room Sction Di SMK Akomodasi Perhotelan” tidak menutup

kemungkinan dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan mengembangkan

variabel-variabel lain yang berkaitan dengan Competency Based Training dan

kaitanya dengan kemampuan praktek making bed dalam pembelajaran room

(34)

53

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

---. (2009). Modul Praktikum Housekeeping. SMKN 15 Bandung : Tidak diterbitkan

Abdul Wahab , B. (2011). Bagaimana Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia di Tengah Persaingan Pasar Tenaga Kerja Bebas. Makalah

disampaikan pada seminar LSPP. [Online]. Tersedia :

http://www.perbanas.org/data/MateriPakWahab.pdf. 6 Mei 2013

Aliminsyah & Padji. (2004). Kamus Istilah Manajemen. Bandung : CV. YRAMA WIDYA

Arikunto. (2004). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Agusnawar. (2002). Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta : Gramedia

Blank, W.E. (1982). Handbook for Developing Competency Based Training. New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Darsono, A. (2000). Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta :Gramedia

Depdiknas. (2004). Kurikulum SMK 2004. Jakarta :Depdiknas

James,H. (1970). Mastery Learning. New York : Holt, Rinehart and Winston, Inc

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Program Studi PKK UPI : Diterbitkan di Kalangan Sendiri

__________. (2012). Model Link and Match dengan Pendekatan Competency Based Training pada Pembelajaran Tata Graha di Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan Penelitian Penguatan Kompetensi UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Lisnawati, S. (1999). Menata Kamar Hotel. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK

Machmoed, dkk. (1982). Tata Graha. Jakarta : Direktorat Pendidikan Kejuruan

Neni, R. (2006). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Terbatas Untuk Lingkungan Jurusan PKK FPTK UPI

(35)

54

Popy Kusdamayanti, 2013

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI

PERHOTELAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ni Wayan, dkk. (2008). Akomodasi Perhotelan Jilid 2. Bandung : Direktorat Pembinaan SMK

Perwani,S Yayuk. (2006). Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping untuk Akademi Perhotelan : Make Up Room. Jakata : Gramedia

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Rizali, dkk. (2009). Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional. Jakarta : Grasindo

Rumekso. (2005). Housekeeping Hotel. Yogyakarta : Andi

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21). Bandung : Alfabeta

Simanjuntak, L. (2000). Menata Kamar Hotel. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Slameto. (2010). Beajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sudjana, N. (2009). Penelitian hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press

Winda, N. (1996). Tata Graha. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Gambar

Tabel
Grafik
Tabel.3.4 Interpretasi Nilai rxy

Referensi

Dokumen terkait

Ometraco Arya Samanta 1.03.03 Jasa Konsultasi Perangkat Keras 2.05.09 Jasa Pemborongan Perangkat Keras 3.00.11 Alat/peralatan/suku cadang : Komputer 3.05.07 Jasa Pemasok Perangkat

Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Lomba Kicau Burung sebagai Atraksi Pariwisata untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kota Bekasi. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dilakukan terhadap para

(2) Bila ketentuan tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak dimungkinkan karena di antara para ahli waris yang bersangkutan ada yang memerlukan uang, maka lahan tersebut dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum model pembelajaran M-APOS mencapai daya dan kreativitas matematik mahasiswa calon guru lebih baik

[r]

beberapa langkah, kemudian berhenti.. bersabda:Perangilah mereka sampai mereka bersyahadat La Ilaha Illa Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Jika mereka telah