iv
PENJATUHAN PIDANA PENJARA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
NARKOTIKA YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI PENYALAHGUNA
NARKOTIKA TANPA DILAKUKAN REHABILITASI DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG - UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG
NARKOTIKA DAN SEMA NOMOR 4 TAHUN 2010
APRILYA MONICA
110110110569
ABSTRAK
Pada awalnya narkotika digunakan untuk kepentingan umat manusia, khususnya untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan. Semakin berkembangnya zaman, narkotika digunakan untuk hal-hal negatif . Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan tetapi disisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama. Salah satu upaya rasional yang digunakan untuk menanggulangi peredaran narkotika adalah dengan pendekatan kebijakan hukum pidana. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Penelitian ini ditujukan untuk memahami dan mengkaji dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana penjara terhadap pelaku tindak pidana narkotika yang dikualifikasikan sebagai penyalahguna narkotika tanpa rehabilitasi dan untuk memahami dan mengkaji upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penyalahguna narkotika bagi diri sendiri yang dijatuhi pidana penjara.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan spesifikasi Deskriptif Analitis melalui metode pendekatan Yuridis Normatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji bahan-bahan pustaka dan melakukan wawancara dengan aparat penegak hukum (kepolisian) untuk mengumpulkan data.