• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI YANG BERASAL DARI PERJANJIAN HUTANG PIUTANG SECARA LISAN DENGAN DISERTAI JAMINAN BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 453K/PDT/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KASUS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI YANG BERASAL DARI PERJANJIAN HUTANG PIUTANG SECARA LISAN DENGAN DISERTAI JAMINAN BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 453K/PDT/2011."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Studi Kasus Tentang Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Yang Berasal dari Perjanjian Hutang Piutang Secara Lisan Dengan Disertai

Jaminan Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 453 K/PDT/2011.

Handy Firmansyah 110110080281

ABSTRAK

Dalam dunia bisnis kerjasama mengadakan perjanjian hutang piutang dengan rekan bisnis sangat penting untuk keperluan tambahan modal. Masyarakat pada umumnya sering melakukan perjanjian hutang piutang hanya dengan lisan karena kedua belah pihak sudah saling percaya. Dalam hal perjanjian hutang piutang, masyarakat juga sering menggunakan jaminan harta benda dengan maksut melindungi kepentingan kreditur bila terjadi cidera janji dengan cara menjual objek jaminan / seluruh harta benda milik debitur guna melunasi piutang kreditur. Namun dalam kenyataannya ditemukan penyimpangan terhadap teori hukum jaminan khususnya pada Pasal 1131 KUHPerdata tentang eksekusi terhadap seluruh harta jaminan hutang piutang pada kasus antara Gabriella Indrawati (kreditur/penggugat) melawan Deasy Effendi (debitur/tergugat). Majelis Hakim memutuskan untuk mengembalikan objek jaminan hutang kepada debitur sedangkan terhadap pelunasan piutang kreditur tidak jelas ditentukan jangka waktu pelunasannya.

Penelitian yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, diantaranya dengan menggunakan bahan hukum primer yaitu KUHPerdata kemudian Undang – undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan peraturan – peraturan hukum lain yang berhubungan dengan objek yang dibahas, yaitu masalah eksekusi objek jaminan, serta masalah tidak adanya batasan waktu dan prosedur yang tidak jelas mengenai ketetapan waktu pelunasan piutang kreditur.

Referensi

Dokumen terkait

1) Lamanya proses jangka waktu untuk mendapatkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan tentang eksekusi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Dengan kejadian tersebut, Kreditur beritikad baik untuk melakukan penundaan lelang agar debitur dapat melunasi kredit gadai atau memperpanjang waktu kredit

Hakim Mahkamah Agung tidak tepat menerapkan hukum dengan mengkualifikasikan gugatan wanprestasi dari kreditur yang bernama Karsono atas tidak ada itikad baik untuk