[(OMPAS
o
Senin.
Selasa
0
Rabu
12
J
4 56717 18
~
20 21 22o
Jan0
Peb0
Mar0
Apr.
Me;
o
Kamis0
Jumat
8 9 10 11 23 24 25 26
OJun OJul 0 Ags
o Sabtu
12 13 27 28
OSep OOkt
o Minggu
14
15
29
30
ONov O~...
Pem6atasan
Mahasiswa
Asing Dilematis
Tidak Mengurangi Anggaran Mahasiswa Dalam Negeri
~BANDUNG, KOMPAS
- Pembatasan kuota
hasiswa asing di Fakultas Ke- tur Kantor Komunikasi Univer- .ah
' ,g d
'gu
t
' 0"<1ig
, dokteran mencapai 20-25 per- sitas Indonesia Devie Rahmawatim
aSlswa asm
1 per
ruan
moo' ne en
sen.
menambahkan,jumlah
mahasis-merupakan
hal yang dilematis,
Banyaknya
Ganjar menegaskan, kebera-
wa asing di UI berkidar70
ma-ah"
'ukk
. daan mahasiswa asing ini tidak hasiswa. Para mahasiswa kelasm aSlSWa asmg menunJ an pengakuan terhadap pernah mengurangi kuota untuk internasional dari berbagai
ne-kualitas pendidikan di Indonesia, tetapi di sisi lain
calon mahasiswa dari dalam ne- gara tersebut kebanyakanma-d
' d'"
'ku"
'I k
geri. "Dari dulu hingga sekarang, hasiswa asing berasal dari Korea Itu mg mengurangl ota mahaslswa 0 al, Unpad tidak pern'lh,ffiengurangi dan Jepang.
kuota mahasiswa .Indonesia," Mereka umumnya belajar di ujarnya. Fakultas Sastra. Ada juga yang menjadi peserta program double
degree, seperti di Program
Pas-casarjana Fakultas Ekonomi. Ma-hasiswa asing itu mengikuti pem-belajaran di kelas reguIer yang sebagian sudah berbahasa peng-antar bahasa Inggris.
Devie mengatakan, para ma-hasiswa asing tersebut memba-yar dengan biaya lebih tinggi se-kitar 3.000 dollar AS (sese-kitar Rp 30 juta) per semester tergantung fakultas dan jurusan. "Jadi, ma-hasiswa asing tidak menyedot anggaran negara atau'fmiversitas, apalagi anggaran mahasiswa da-}am negeri," ujarnya. (JONjINE) Kondisi dilematis ini. diakui
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Ganjar Kur-nia. "Soal kuota itu (10 persen mahasiswa asing) memang masih menjadi diskursus. Bagaimana-pun keberadaan mahasiswa asing mencerminkan pendidikan kita diakui dunia internasional. Juga menjadi masukan dan perban-dingan supaya kita lebih mening-katkan kualitas," ujarnya Senin (18/5).
Berbicara bagaimana menja-dikan perguruan tinggi berepu-tasi internasional tidak terlepas dari keberadaan mahasiswa asing di perguruan tinggi negeri.
-- --
---Di Unpad, setidaknya ada em-pat fakultas yang membuka kelas internasional dan banyak dimi-nati mahasiswa asing, yaitu Ke-dokteran Umum, KeKe-dokteran Gi-gi, Farmasi, dan Sastra.
Sastra adalah salah satu fa-kultas yang beberapa tahun mu-lai banyak diminati mahasiswa asing seperti dari Korea, Peran-cis, dan Jepang. Ganjar meng-klaim, dari total seluruh fakultas, jumlah mahasiswa asing masih kurang dari'1O persen. "Jumlah-nya 800 orang dari 40.000
stu-dent body," ucapnya.
Meskipun, berdasarkan data yang ada, jumlah persentase
ma-Kurang dari 5 persen
Kondisi berbeda teIjadi di Ins-titut Teknologi Bandung (ITB). Meski saat ini bereputasi per-guruan tinggi kelas dunia, diakui Wakil Rektor Bidang Akademik ITB Adang Surahman, persen-tase mahasiswa asing di ITB se-cara keseluruhan masih kurang dari 5 persen. "Kuota 5 persen itu belum tercapai. Mahasiswa asing, khususnya asal Malaysia. paling banyak ada di Farmasi, sekitar 20 persen dari total mahasiswa yang ada di sini," ucapnya.
Secara terpisah, Deputi
Direk--_. -
._-K , i pin 9
Hum QsUn
p Qd
2 0 0 9'
----ao
-