ABSTRAK
Pendapatan terbesar negara Indonesia salah satunya berasal dari pajak. Namun tanpa adanya pemahamaan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan kepatuhan dari Wajib Pajak yang bersangkutan tidak akan mungkin pendapatan negara yang bersumber dari pajak akan meningkat setiap masanya. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk meneliti variabel pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dan diintervening dengan kesadaran perpajakan. Sample diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Model analisis path digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemahaman perpajakan berpengaruh terdahap kepatuhan perpajakan, sedangkan pemahaman perpajakan dan kesadaran perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan perpajakan.
ABSTRACT
Tax is one of the biggest revenue in Indonesia. But, without the understanding, consciousness, and obedience of tax prayer to pay tax, there will be no revenue’s development from tyx. Therefore, the researcher decides to examine variable of the understanding of taxation towards the obedience of taxpayer and intervening with the consciousness of taxation. The samples are taken with Purposive Sampling method. Path Analysis is usedd in the research. The test result indicates that the understanding of taxation has influence towards the obedience of taxation, whereas the understanding and consciousness of taxation doesn’t have significant influence towards the obedience of taxation.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5
2.1 Kajian Pustaka ... 5
2.1.1.1 Pemahaman Perpajakan ... 5
2.1.1.2Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ... 6
2.1.1.3Kewajiban dan Hak Wajib Pajak ... 7
2.1.1.4 Kewajiban Mendaftarkan Diri ... 8
2.1.1.5 Pengetahuan Sistem Pemungutan Pajak ... 10
2.1.1.6Pengetahuan mengenai Fungsi Perpajakan ... 11
2.1.2 Kesadaran Perpajakan ... 12
2.1.3 Kepatuhan Wajib Pajak ... 15
2.1.3.1 Jenis Kepatuhan ... 16
2.1.3.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan WP... 17
2.1.4 Wajib Pajak ... 19
2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 21
2.2 Kerangka Pemikiran ... 27
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 29
2.3.1 Pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap Kesadaran Perpajakaan Sebagai Variabel Intervening ... 28
2.3.2 Pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Perpajakan ... 29
2.3.3 Pengaruh Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Perpajakan ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
3.1 Objek Penelitian ... 31
3.2 Metode Penelitian ... 31
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
3.2.2.1 Populasi ... 36
3.2.2.2 Sampel ... 36
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.3 Metode Penelitian ... 37
3.4 Teknik Analisis Data ... 37
3.4.1 Uji Validitas Data ... 38
3.4.2 Uji Reliabilitas ... 39
3.4.3. Analisis Jalur (dengan Variabel Intervening atau Mediasi) ... 39
3.5 Uji Asumsi Klasik ... 40
3.5.1 Uji Normalitas ... 40
3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 41
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42
3.5.4 Uji Regresi ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 44
4.2 Hasil Penelitian ... 44
4.2.1 Uji Validitas ... 44
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 47
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 51
4.3.1 Uji Normalitas ... 51
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 53
4.3.4 Uji Regresi ... 54
4.3.5. Uji Path ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1 Simpulan ... 63
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN ... 67
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 28
Gambar 4.1 Kerangka Hipotesis Langsung dan Tidak Langsung ... 61
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 32
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuisioner ... 44
Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Pemahaman Perpajakan ... 45
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Kesadaran Perpajakan ... 46
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 46
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman Perpajakan Reliability Statistics ... 47
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman Perpajakan Item Total _ Statistik ... 47
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Kesadaran Perpajakan Reliabilty Statsitic ... 48
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Kesadaran Perpajakan Item- Total Statistics ... 48
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Reliability Statistics ... 49
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Item- Total Statistics... 49
Tabel 4.11 Ringkasan Uji Reliabilitas ... 50
Tabel 4.12 Uji Normalitas Model 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 51
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Coefisients ... 52
Tabel 4.15 Uji Regresi Berganda ANOVA ... 54
Tabel 4.16 Uji Regresi Berganda Coefficients ... 54
Tabel 4.17 Uji Regresi Berganda ANOVA ... 56
Tabel 4.18 Uji Regresi Berganda Coefficients ... 56
Tabel 4.19 Uji Regresi Berganda Model Summary ... 56
Tabel 4.20 Uji Regresi Sederhana ANOVA ... 57
Tabel 4.21 Uji Regresi Sederhana Coefficients ... 57
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuisioner ... 67
Lampiran B Jawaban Responden ... 71
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar bagi negara kita.Pajak
memegang peran yang cukup penting dan berpengaruh terhadap pembangunan di
Indonesia. Menurut Waluyo dan Ilyas (2000) dalam Winoto (2008:196) menyatakan
bahwa Indonesia menerapkan Self Assessment System(SAS) sejak tahun 1983, yang
sebelumnya memakai Official Assesment System (OAS). Berubahnya penggunaan
OAS ke SAS dianggap sebagai reformasi yang besar karena OAS tidak melibatkan
keaktifan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sedangkan SAS
melibatkan peran keaktifan WP dalam penentuan besarnya pajak yang terutang dan
melaporkan secara teratur jumlah pajak yang terutang dan yang telah dibayar
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Maka,
sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak
untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya
pajak yang harus dibayar. Namun tidak seperti yang diharapkan, para Wajib Pajak
masih belum sadar akan pentingnya membayar pajak. Para Wajib Pajak masih tidak
memahami pentingnya pajak yang dibayarkan kepada negara. Kebanyakan Wajib
Pajak masih belum patuh dalam membayar pajak. Para Wajib Pajak masih sembunyi
– sembunyi untuk dapat lolos dalam membayar pajak. Mereka menggunakan
berbagai macam cara agar dapat tidak membayar pajak yang padahal dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 2
Kepatuhan pajak (tax compliance) merupakan salah satu kendala yang dapat
menghambat keefektifan pengumpulan pajak. Kepatuhan pajak dapat didefinisikan
sebagai suatu sikap/ perilaku seorang wajib pajak yang melaksanakan semua
kewajiban perpajakannya dan menikmati semua hak perpajakannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Agar target pajak tercapai, perlu
ditumbuhkan secara terus menerus kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk
memenuhi kewajiban perpajakan (Verani dan Debbianita, 2013:1).
Penelitian Hardiningsih (2011) dalam Nirawan Adisa (2013:346) menunjukkan
bahwa pengetahuan/ pemahaman pajak penting dalam rangka meningkatkan tingkat
kepatuhan pajak. Artinya, wajib pajak lebih bersedia untuk mematuhi aturan dan
ketentuan yang berlaku jika mereka memahami konsep dasar perpajakan.
Pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak
dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada. Peningkatan kepatuhan wajib
pajak juga dapat dipengaruhi oleh kesadaran perpajakan. Tanpa adanya kesadaran
dari masing – masing pihak Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya sebagai
WNI yang berkenan di mata hukum, kepatuhan perpajakan tidak akan terjadi.
Dalam penelitian ini, kesadaran perpajakan dijadikan sebagai varibel
intervening, variabel intervening disini, digunakan untuk melihat apakah ada
pengaruh jika kesadaran perpajakan sebagai perantara pemahaman perpajakan dan
kepatuhan perpajakan. Karena tanpa adanya kesadaran perpajakan meskipun orang
atau Wajib Pajak sudah memahami perpajakan, belum tentu Wajib Pajak tersebut
patuh dalam membayar pajak. Kepatuhan Perpajakan merupakan variabel dependen,
yang diterikat. Sedangkan Pemahaman Perpajakan merupakan variabel independen,
BAB 1 PENDAHULUAN 3
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul Pengaruh
Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
Kesadaran Perpajakan sebagai variabel intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang
Pribadi di KPP Pratama Bojonagara Bandung).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang dapat diambil
adalah :
1. Bagaimana pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak?
2. Bagaimana pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dengan Kesadaran Perpajakan sebagai variabel intervening ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh Pemahaman Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
2. Untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh Pemahaman Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kesadaran Perpajakan sebagai variabel
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan
akan dunia perpajakan di lingkungan akademisi.Bagaimana seharusnya
pemahaman perpajakan, kesadaran perpajakan dan kepatuhan perpajakan
dihimbau sejak dini.
2. Bagi pemerintahan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi dan kesadaran perpajakan setiap Wajib Pajak sehingga kendala dalam
penerimaan pajak dapat diminimalisir. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan jalan keluar dari defisitnya pendapatan negara yang berasal dari
penerimaan Pajak.
3. Bagi Wajib Pajak
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, kesadaran, serta
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 65
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Pemahaman Perpajakan (X) berpengaruh signifikan terhadap Variabel
Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
2. Variabel Kesadaran Perpajakan (Z) berpengaruh signifikan terhadap Variabel
Kepatuhan Perpajakan (Y).
3. Variabel Pemahaman Perpajakan (X) dan Kesadaran Perpajakan (Z) secara
bersama-sama berpengaruh, namun tidak signifikan terhadap Kepatuhan
Perpajakan (Y).
4. Lebih baik menggunakan pengaruh langsung, yakni variabel Pemahaman Pajak
(X) terhadap Kepatuhan Perpajakan.
5.2. Saran
Terdapat beberapa saran untuk KPP Pratama Bojonagara Bandung dan bagi
peneliti lain yang akan meneliti tentang “pengaruh pemahaman perpajakan terhadap
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 66
1. Bagi KPP Pratama Bojonagara
Untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada Wajib Pajak, khususnya WPOP
mengapa penting untuk membayar pajak.Bisa melalui iklan di TV, radio, koran,
atau pembinaan langsung ke tempat WPOP bekerja (WPOP yang bekerja
diperusahaan),melalui Medsos,dll. Sampai masyarakat semakin sadar pentingnya
membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak
pun kian meningkat setiap periodenya. Khususnya kepada WPOP, karena
kebanyakan WPOP secara sadar atau tida, bisa saja terpaksa atau bahkan tidak tahu
jika harus membayar pajak.
2. Bagi peneliti lain
a. Penelitian ini terbatas,karena hanya dilakukan pada KPP Pratama Bojonagara
Bandung. Sebaiknya penelitian juga dilakukan pada beberapa KPP, agar
memperoleh hasil yang lebih memuaskan.
b. Sebaiknya penelitian dilakukan kepada WP Badan, karena sebagian besar
pendapatan pajak berasal dari WP Badan. Penelitian yang dilakukan sekarang
hanya terbatas pada WPOP. Dan juga salah satu alasan mengapa peneliti
menyuarankan untuk menggunakan WP Badan, karena kebanyakan WPOP
mungkin tidak sadar atau bahkan terpaksa untuk membayar pajaknya karena
sudah langsung dipotong oleh pihak perusahaan tempatnya bekerja (bagi
WPOP yang bekerja pada suatu perusahaan yang langsung memotong gajinya
67
DAFTAR PUSTAKA
Adiasa, N. (2013). Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Moderating Preferensi Risiko.Accounting Analysis Journal,2 (3), hal.345 – 352.
Arum, H.P. (2012). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, DanSanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Debbianita dan Carolina, Verani.(2013).Analisis Pengaruh Tingkat Knowledge Dan Gender Terhadap Tax Compliance ; Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Bandung. Jurusan Akuntansi.Laporan Penelitian.Universitas Kristen Maranatha.Bandung.
Dewinta, R.M., dan Syafruddin, M. (2012). Pengaruh Perpsesi Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta.Diponegoro Journal Of Accounting, 1 (2), hal.1-9.
Furqon, M. 2010. Pengaruh Organisasi dan Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik Dengan Sikap Perubahan Sebagai Variabel Intervening.Skripsi S1, UIN SyarifHidayatullah. Jakarta.
Ghozali, I.2006.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hartono, J. 2011.Metodologi Penelitian Bisnis. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. UGM. Yogyakarta.
Ibtida, R. (2010). Pengaaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kinerja Peenrimaan Pajak Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening. Fakultas Ekonomi/ S1. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mardiasmo.(2003).Perpajakan.Edisi Revisi.Penerbit Andi.Yogyakarta.
Nugroho, R.A. (2012). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk
Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel Intervening. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis/ S1. Universutas Diponegoro. Semarang
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2007
68
Rustiyaningsih, S. (2011). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak.Widya Warta, 2, hal 44-54.
Sunjoyo, dkk. 2013.Aplikasi SPSS untuk Smart Riset.Alfabeta.Bandung.
Undang-Undang No.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan pasal 2 ayat (1)
UU no.28 Tahun 2007 tentang Ketetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Widayati dan Nurlis. (2010). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk
Membayar Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010, hal. 1-23.
Winoto,B . (2008). Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan wajib Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7 (2), hal. 196 – 208