D
D
A
A
N
N
L
L
I
I
N
N
G
G
KU
K
UN
NG
G
A
A
N
N
RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal lingkungan dan
sosial untuk meminimalkan pengaruh negative pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundang-undangan,
kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan
antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.
4 .1 ASPEK LI N GK U N GAN
4.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kajian pengaruh KRP (Kebijakan/Rencana/Program) terhadap kondisi Lingkungan
Hidup di wilayah perencanaan bertujuan untuk menemukan KRP yang berpotensi
mempengaruhi atau berdampak langsung terhadap kondisi lingkungan hidup di
Kabupaten Agam.
Setelah diketahui Indikasi Program pada RPIJM Kabupaten Agam, dalam Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ini selanjutnya dilakukan identifikasi Program yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan, berdasarkan SEB Nomor 660/5113/SJ
dan Nomor 04/MENLH/12/2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) metode cepat untuk RTRW
dan RPJMD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk mengidentifikasi Program yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan pada Dokumen RPIJM Bidang Cipta
Karya Kabupaten Agam, dilakukan langkah-langkah analisis dengan menggunakan
matriks kajian pengaruh Program terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan,
langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
Program pada RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Agam.
3. Untuk setiap Program maka hitung frekuensi dampak positif (+) dan frekuensi
dampak negatif (-) yang timbul (perhitungan dilakukan menurut baris matriks).
Kebijakan yang menimbulkan frekuensi dampak positif atau negatif yang paling
tinggi, dipandang sebagai kebijakan yang paling penting atau prioritas untuk dikaji
4. Untuk setiap isu pembangunan berkelanjutan, hitung frekuensi dampak positif (+)
dan frekuensi dampak negatif (-) yang timbul (perhitungan dilakukan menurut
kolom matriks). Isu pembangunan berkelanjutan paling tinggi frekuensi terkena
dampak positif atau negatif, dipandang sebagai isu yang strategis untuk dikaji.
Adapun matriks kajian pengaruh Program pada RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Agam terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan dapat dilihat pada tabel 4.1 dan
NO OUTPUT/SUB OUTPUT 1 LAPORAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1.a
STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)
1 Penyusunan SPPIP
- Penyusunan SPPIP + + + + + 5 0
1.b
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN (RPKPP)
Penyusunan RPKPP
- Penyusunan RPKPP + + + + + 5 0
2 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN 2.a INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH 1 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh
1 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Tiku Selatan
- DED Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Tiku Selatan + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Kumuh
Tiku Selatan + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Tiku Selatan 0 0
2 Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Padang Lua
- DED Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Padang Lua + + + + + 5 0
Hidup Padang Lua
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Padang Lua 0 0
3 Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Palupuh
- DED Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Palupuh + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Kumuh
Palupuh + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman
Kawasan Kumuh Palupuh 0 0
2.b INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN RSH YANG MENINGKAT KUALITASNYA
1 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH
1 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Lubuk Basung - DED Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Lubuk
Basung + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH Lubuk Basung + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Lubuk Basung 0 0
2 Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman RSH Ampek Angkek
- DED Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Ampek Angkek + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH Ampek Angkek + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Ampek Angkek 0 0
Hidup - DED Penataan/Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Tilatang Kamang + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH Tilatang
Kamang + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Tilatang Kamang 0 0
4 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Tanjung Mutiara
- DED Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Tanjung
Mutiara + + + + + 5 0
- Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH Tanjung
Mutiara + + + + + 5 0
- Pengawasan Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman RSH
Tanjung Mutiara 0 0
3 RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA 1 Pembangunan Rusunawa
- Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa
Lubuk Basung + + + 3 0
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa Lubuk Basung + + + 3 0
4 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
4.a INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN POTENSIAL YANG MENINGKAT KUALITASNYA
1 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 2 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial
1 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman PotensialKawasan Kamang Magek + + + 3 0
2 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial
Kawasan Kamang Magek (Lanjutan) + + + 3 0
Hidup
4 Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kab.
Agam + + 2 0
5 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Tanjung Raya
- Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan Tanjung Raya + 1 0
6 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Ampek Nagari
- Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan Ampek Nagari + 1 0
7 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Tanjung Mutiara
- Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan Tanjung
Mutiara + 1 0
8 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Lubuk Basung
- Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan Lubuk Basung + 1 0
9 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Palembayan
- DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Palembayan + 1 0
- Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan Palembayan + 1 0
- Pengawasan Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan
Palembayan + 1 0
10 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab. Agam
- DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial
Kab. Agam + + + 3 0
- Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab.
Agam + + + 3 0
Hidup Potensial Kab. Agam
11 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab. Agam
- DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial
Kab. Agam + + + 3 0
- Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab.
Agam + + + 3 0
- Pengawasan Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan
Kab. Agam 0 0
12 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab. Agam
- DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial
Kab. Agam + + + 3 0
- Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman Potensial Kab.
Agam + + + 3 0
- Pengawasan Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Minapolitan
Kab. Agam 0 0
4.b INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN RAWAN BENCANA 1 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana
1 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Ampek Nagari
- DED Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana
Ampek Nagari + 1 0
- Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Ampek
Nagari + 1 0
- Pengawasan Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan
Bencana Ampek Nagari + 1 0
2 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Malalak
Hidup Malalak
- Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana
Malalak + 1 0
- Pengawasan Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan
Bencana Malalak + 1 0
3 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Palupuh - DED Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana
Palupuh + 1 0
- Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana
Palupuh + 1 0
- Pengawasan Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan
Bencana Palupuh + 1 0
4.c INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN DI PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR
BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) 1 LAPORAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BIDANG PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1.a LAPORAN FASILITASI PENGUATAN KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM BIDANG PENGEMBANGAN PLP
1 Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemda Bidang PLP (Informasi Publik
Edukasi) + + + + 4 0
1.b LAPORAN FASILITASI PENGUATAN KAPASITAS MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA DALAM BIDANG PENGEMBANGAN PLP
Laporan Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat dan Dunia Usaha dalam
Bidang Pengembangan PLP + + + + 4 0
1.c RENCANA INDUK DAN PRA STUDI KELAYAKAN BIDANG PLP
Hidup
2 Penyusunan Masterplan Persampahan + + + 3 0
3 Penyusunan Masterplan Air Limbah + + + 3 0
2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH
2.a INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTIM TERPUSAT SKALA KOTA
1) Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Terpusat Skala Kota
1 Penyusunan DED Air Limbah Kawasan + + 2 0
2 Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) + + 2 0
3 Penyusunan DED IPAL Komunal + + 2 0
4 Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) + + 2 0
2.b INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTIM SETEMPAT DAN SISTIM KOMUNAL
1 Pembangunan Sanimas + + + 3 0
2 Pembangunan Sanimas + + + 3 0
3 Pembangunan Sanimas + + + 3 0
4 Pembangunan Sanimas + + + 3 0
5 Pembangunan Sanimas + + + 3 0
6 Operasional dan Pemeliharaan Sanimas + + + 3 0
7 Operasional dan Pemeliharaan Sanimas + + + 3 0
8 Operasional dan Pemeliharaan Sanimas + + + 3 0
9 Operasional dan Pemeliharaan Sanimas + + + 3 0
10 Operasional dan Pemeliharaan Sanimas + + + 3 0
11 Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah + + + 3 0
12 Penyusunan UKL/UPL IPLT + + + 3 0
13 Penyusunan UKL/UPL IPLT + + + 3 0
14 Pembebasan Lahan Air Limbah Kawasan Maninjau + + + 3 0
15 Pembebasan Lahan IPLT + + + 3 0
16 Pembebasan Lahan IPLT + + + 3 0
17 Operasional dan Pemeliharaan IPAL Sarana Kesehatan + + + 3 0
Hidup
19 Operasional dan Pemeliharaan IPAL Sarana Kesehatan + + + 3 0
20 Operasional dan Pemeliharaan Truck Tinja/IPLT + + + 3 0
21 Operasional dan Pemeliharaan Truck Tinja/IPLT + + + 3 0
22 Operasional dan Pemeliharaan Truck Tinja/IPLT + + + 3 0
23 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Sanitasi + + + 3 0
24 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Sanitasi + + + 3 0
25 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Sanitasi + + + 3 0
26 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Sanitasi + + + 3 0
27 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Sanitasi + + + 3 0
28 Pembangunan IPAL Komunal + + + 3 0
29 Pembangunan IPAL Komunal + + + 3 0
30 Pembangunan IPAL Komunal + + + 3 0
31 Pembangunan IPAL Komunal + + + 3 0
32 Pembangunan MCK Plus + + + 3 0
33 Pembangunan MCK Plus + + + 3 0
34 Pembangunan MCK Plus + + + 3 0
35 Pembangunan MCK Plus + + + 3 0
36 Pembangunan IPLT Kawasan + + + 3 0
37 Pembangunan IPLT Kawasan + + + 3 0
38 Pembangunan IPLT Rusunawa Lubuk Basung + + + 3 0
39 Pengadaan Truk Tinja + + + 3 0
40 Pengadaan Truk Tinja + + + 3 0
41 Pembangunan IPAL sarana kesehatan + + + 3 0
42 Pembangunan IPAL sarana kesehatan + + + 3 0
43 Pembangunan IPAL sarana kesehatan + + + 3 0
44 Pembangunan IPAL sarana kesehatan + + + 3 0
4 INFRASTRUKTUR STASIUN ANTARA DAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
1)
Pembangunan/Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dan Infrastruktur
Hidup
2 Pembebasan Lahan TPA Sampah + - + 2 1
3 Pengadaan Truk Armroll - 1
4 Pengadaan Truk Armroll - 1
5 Pengadaan Truk Armroll - 1
6 Pengadaan Truk Armroll - 1
7 Pengadaan Truk Armroll - 1
8 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 - + - 1 2
9 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 - + - 1 2
10 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 - + - 1 2
11 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 - + - 1 2
12 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 - + - 1 2
13 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 - + 1 1
14 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 - + 1 1
15 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 - + 1 1
16 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 - + 1 1
17 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 - + 1 1
18 Pengadaan Becak Motor Sampah - + 1 1
19 Pengadaan Becak Motor Sampah - + 1 1
20 Pengadaan Becak Motor Sampah - + 1 1
21 Pengadaan Becak Motor Sampah - + 1 1
22 Pengadaan Becak Motor Sampah - + 1 1
23 Pengadaan Gerobak Sampah - + 1 1
24 Pengadaan Gerobak Sampah - + 1 1
25 Pengadaan Gerobak Sampah - + 1 1
26 Pengadaan Gerobak Sampah - + 1 1
27 Pengadaan Gerobak Sampah - + 1 1
28 Operasional Pengelolaan Persampahan + 1 0
29 Operasional Pengelolaan Persampahan + 1 0
30 Operasional Pengelolaan Persampahan + 1 0
31 Operasional Pengelolaan Persampahan + 1 0
32 Operasional Pengelolaan Persampahan + 1 0
Hidup
34 Pembayarantyping feeTPA Regional + 1 0
35 Pembayarantyping feeTPA Regional + 1 0
36 Pembayarantyping feeTPA Regional + 1 0
37 Pembayarantyping feeTPA Regional + 1 0
38 Operasional dan Pemeliharaan Sarana Incenerator + 1 0
39 Operasional dan Pemeliharaan Sarana Incenerator + 1 0
40 Operasional dan Pemeliharaan Sarana Incenerator + 1 0
41 Operasional dan Pemeliharaan Sarana Incenerator + 1 0
42 Operasional dan Pemeliharaan Sarana Incenerator + 1 0
3 INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN
1 Penyusunan DED Drainase Kab Agam + + 2 0
2 Penyusunan DED Drainase Kab Agam + + 2 0
3 Penyusunan DED Drainase Kab Agam + + 2 0
4 Penyusunan DED Drainase Kab Agam + + 2 0
5 Penyusunan DED Drainase Kab Agam + + 2 0
6 Operasional Pemeliharaan Drainase + + 2 0
7 Operasional Pemeliharaan Drainase + + 2 0
8 Operasional Pemeliharaan Drainase + + 2 0
9 Operasional Pemeliharaan Drainase + + 2 0
10 Operasional Pemeliharaan Drainase + + 2 0
11 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Drainase + + 2 0
12 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Drainase + + 2 0
13 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Drainase + + 2 0
14 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Drainase + + 2 0
15 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Drainase + + 2 0
16 Pembangunan Drainase Tersier Kawasan Pasar Lamo Kota Lubuk
Basung + + 2 0
17 Pembangunan Drainase Tersier Kawasan Sitingkah Kota Lubuk
Basung + + 2 0
18 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Kec.
Hidup
19 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan IV Angkek + + 2 0
20 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Sei Puar + + 2 0
21 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tjg Mutiara + + 2 0
22 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Baso + + 2 0
23 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Matur + + 2 0
24 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tjg Raya + + 2 0
25 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan IV Nagari + + 2 0
26 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Palembayan + + 2 0
27 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Palembayan
(Lanjutan) + + 2 0
28 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Kamang Magek + + 2 0
29 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Kamang Magek
(Lanjutan) + + 2 0
30 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tilatang
Kamang + + 2 0
31 Pembangunan Drainase Sekunder Kawasan Pasar Lamo Kota Lubuk
Basung + + 2 0
32 Pembangunan Drainase Sekunder Kawasan Sitingkah Kota Lubuk
Basung + + 2 0
33 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Kec.
Banuhampu + + 2 0
34 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan IV Angkek + + 2 0
35 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Sei Puar + + 2 0
36 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tjg Mutiara + + 2 0
37 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Baso + + 2 0
38 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Matur + + 2 0
39 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tjg Raya + + 2 0
40 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan IV Nagari + + 2 0
41 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Palembayan + + 2 0
42 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Kamang Magek + + 2 0
43 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kawasan Tilatang
Hidup 44 Pembangunan Drainase Primer Kawasan Pasar Lamo Kota Lubuk
Basung + + 2 0
45 Pembangunan Drainase Primer Kawasan Sitingkah Kota Lubuk
Basung + + 2 0
46 Pemb. Sal. Drainase Primer Kws. Banuhampu & Jl. Nasional Padang
Luar - Bts Kota Bukittingii + + 2 0
47 Pembangunan Saluran Drainase Primer Kawasan Kec. Ampek
Angkek + + 2 0
48 Pembangunan Saluran Drainase Primer Kawasan Sei Pua + + 2 0
49 Pembangunan Saluran Drainase Primer Kawasan Tanjung Mutiara + + 2 0
50 Pembangunan Saluran Drainase Primer Kawasan Baso + + 2 0
4 INFRASTRUKTUR STASIUN ANTARA DAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
1) Pemb./Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dan Infrastruktur
1 Pembangunan TPA Kab. Agam - + - + 2 2
2 Master Plan Persampahan dan DED TPA + - + 2 1
3 Pembebasan Tanah untuk TPA + - + 2 1
2)
Pemb./Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah & Infrastruktur Agam bag. Timur
1
Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Agam bagian
Timur + - + 2 1
2 Pembangunan IPLT + - + 2 1
3 Pembangunan Infrastruktur Jalan Akses ke Lokasi TPA - + - + 2 2
4 Pembebasan Tanah untuk TPA + - + 2 1
5 INFRASTRUKTUR TEMPAT PENGOLAH SAMPAH TERPADU/ 3R 1) Pembangunan Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
1 Pembangunan PS Sampah Terpadu 3R + + 2 0
2 Pembangunan Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
3 Pembangunan Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu + + 2 0
Hidup
5 Pembebasan Tanah untuk 3R Pemukiman + + 2 0
6 Pembebasan Tanah untuk 3R Pemukiman + + 2 0
7 Pembebasan Tanah untuk 3R Pemukiman + + 2 0
8 Pembebasan Tanah untuk 3R pasar + + 2 0
9 Pembebasan Tanah untuk 3R pasar + + 2 0
10 Pembebasan Tanah untuk 3R pasar + + 2 0
11 Pembebasan Tanah untuk 3R pasar + + 2 0
BIDANG AIR MINUM 1 PENYELENGGARAAN SPAM TERFASILITASI
1.a PDAM YANG MEMPEROLEH PEMBINAAN
1) Pembinaan Penyehatan PDAM (Bantek/Banpro/Bantuan Manajemen) 1 Pembinaan Penyehatan PDAM Kab. Agam (Bantek/Banpro/Bantuan
Manajemen) + 1 0
2 RehabUp RattingWater Treatment Plant (WTP) + + 2 0
3 DED Revisi Master Paln Air Minum PDAM Kab. Agam + + 2 0
4 DEDUp RattingWTP Lubuk Basung + + 2 0
5 DED SPAM dan Rehab Intake Batu Kambing + + 2 0
6 Rehabilitasi dan Pembuatan Intake Batu Kambing + + 2 0
7 Pembuatan Broncabtering Kap 10 ltr/dtk + + 2 0
8 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 mm + + 2 0
9 DED SPAM Maninjau + + 2 0
# Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 mm + + 2 0
# Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 100 mm + + 2 0
# Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 75 mm + + 2 0
# Pengadaan dan Pemasangan Sambungan Rumah + + 2 0
1.b PDAM YANG MENDAPAT PINJAMAN BANK 1) Fasilitasi Pinjaman Perbankan
2 SPAM DI KAWASAN MBR
Hidup
1) Pembangunan/Peningkatan SPAM di Kawasan RSH/Rusunawa + + 2 0
2) Penyusunan DED Pembangunan SPAM di Kawasan Rusunawa
Lubuk Basung + + 2 0
3) Pengadaan dan Pemasangan Pipa Kawasan Rusunawa Lubuk
Basung + + 2 0
2.b SPAM DI KAWASAN KUMUH/NELAYAN
1) Pembangunan/Peningkatan SPAM di Kawasan Kumuh/Nelayan + + 2 0
2) Penyusunan DED Pembangunan SPAM di Kawasan Tanjung Mutiara + + 2 0
3) Pengadaan dan Pemasangan Pipa Kawasan Tanjung Mutiara + + 2 0
2.c Optimalisasi IKK
3 SPAM DI IBUKOTA KECAMATAN (IKK)
1) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Tanjung Raya
1 Penyusunan DED Pembangunan SPAM IKK Tanjung Raya + + 2 0
2 Pembangunan Intake Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 + + 2 0
4 Pembangunan IPA Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi dia. 150 mm + + 2 0
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 100 mm + + 2 0
7 Pengadaan dan Pemasangan Water Meter + + 2 0
2) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Baso
1 Penyusunan DED Pembangunan SPAM IKK Baso + + 2 0
2 Pembangunan Intake Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 + + 2 0
4 Pembangunan IPA Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi dia. 150 mm + + 2 0
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 100 mm + + 2 0
Hidup 3) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Ampek Angkek
1 Penyusunan DED Pembangunan SPAM IKK Ampek Angkek + + 2 0
2 Pembangunan Intake Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 + + 2 0
4 Pembangunan IPA Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi dia. 150 mm + + 2 0
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 100 mm + + 2 0
7 Pengadaan dan Pemasangan Water Meter + + 2 0
8 Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Tanjung Raya + + 2 0
4) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Sungai Pua
1 Penyusunan DED Pembangunan SPAM IKK Sungai Pua + + 2 0
2 Pembangunan Intake Kapasitas 20 ltr/dtk IKK Sungai Pua + + 2 0
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 + + 2 0
4 Pembangunan IPA Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi dia. 150 mm + + 2 0
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 100 mm + + 2 0
7 Pengadaan dan Pemasangan Water Meter + + 2 0
5) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK IV Koto
1 Penyusunan DED Pembangunan SPAM IKK IV Koto + + 2 0
2 Pembangunan Intake Kapasitas 20 ltr/dtk IKK IV Koto + + 2 0
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia. 150 + + 2 0
4 Pembangunan IPA Kapasitas 20 ltr/dtk + + 2 0
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi dia. 150 mm + + 2 0
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 100 mm + + 2 0
7 Pengadaan dan Pemasangan Water Meter + + 2 0
4 SPAM PEDESAAN
4.a SPAM DI DESA RAWAN AIR/PESISIR/TERPENCIL
Hidup 4.b PAMSIMAS
1 Pamsimas + + 2 0
2 Pamsimas + + 2 0
3 Pamsimas + + 2 0
4 Pamsimas + + 2 0
5 Pamsimas + + 2 0
+ + 2 0
5 SPAM DI KAWASAN KHUSUS
5.a SPAM DI KABUPATEN/ KOTA PEMEKARAN
1 Pembangunan/Peningkatan SPAM di Kabupaten Pemekaran + + 2 0
5.b SPAM DI KAWASAN PERBATASAN
1 Pembangunan/Peningkatan SPAM di Kawasan Perbatasan + + 2 0
2
Pembangunan SPAM di Kawasan Perbatasan Kab. Agam- Kota
Bukittinggi (Pola KPS) + + 2 0
3 Penyusunan DED, Pembangunan/Pengadaan Intake, Jaringan Pipa Transmisi & Distribusi, WTP (IPA), Pompa, Kantor & Sarpras, Bulk Water Metre (Pola KPS)
+ + 2 0
5.c SPAM DI KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN
1 Pembangunan/Peningkatan SPAM di Kawasan Pelabuhan Perikanan + + 2 0
2 Pembangunan SPAM PPI Tiku + + 2 0
BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1 LAPORAN PEMBINAAN PELAKSANAAN PBL, PENGELOLAAN GRN
1 Fasilitasi Perda Bangunan Gedung
a Bantuan Teknis Penyusunan RTBL Kws. Perbatasan Kab.
Agam-Bukittinggi (Gadut) + + + + + + + 7 0
b Bantuan Teknis Penyusunan RTBL Kws. Perbatasan Kab. Agam-Bukittinggi (Sianok) + + + + + + + 7 0
c Bantuan Teknis Penyusunan RTBL dan Rencana Tindak Kws.
Hidup 2 Penyusunan NSPK, Legalisasi Draft NSPK
Penyusunan NSPK, Legalisasi Draft NSPK (DDUB) + + + 3 0
Sosialisasi NSPK, Evaluasi Program. + + + 3 0
2 BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA
2.a AKSESIBILITAS BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA
Kelengkapan Aksesibilitas Bangunan Gedung + + + 3 0
2.b PIP2B
Pembangunan PIP2B + + + 3 0
2.c ISTANA KEPRESIDENAN + + + 3 0
Renovasi Istana
2.d BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Rehabilitasi Gedung Negara/Bersejarah + + + 3 0
2.e REHABILITASI BANGUNAN BERSEJARAH
Rehabilitasi Gedung Bersejarah + + + 3 0
3 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
3.a
SARANA DAN PRASARANA PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Penanggulangan Kebakaran Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Penanggulangan
Kebakaran Lubuk Basung + + + 3 0
Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Penanggulangan
Kebakaran Lubuk Basung (DDUB) + + + 3 0
.b SARANA DAN PRASARANA REVITALISASI KAWASAN Peningkatan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan
Hidup Lawang
Peningkatan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan Puncak
Lawang (DDUB) + + + 3 0
Peningkatan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan Puncak
Lawang (Lanjutan) + + + 3 0
Peningkatan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan Puncak
Lawang Lanjutan (DDUB) + + + 3 0
.c SARANA DAN PRASARANA PENATAAN RTH Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan RTH
Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan RTH + + + 3 0
DED Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan RTH + + + 3 0
.d SARANA DAN PRASARANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN TRADISIONAL/BERSEJARAH
Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Tradisional/Bersejarah Sungai Batang
Rehabilitasi Medan Nan Bapaneh Sungai Batang dan Pembangunan
Trotoar + + + 3 0
Rehabilitasi Medan Nan Bapaneh Sungai Batang dan Pembangunan
Trotoar (DDUB) + + + 3 0
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan
Tradisional/Bersejarah Sungai Batang (Lanjutan) + + + 3 0
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kws. Tradisional/Bersejarah
Sungai Batang Lanjutan (DDUB) + + + 3 0
Frekuensi Dampak Positip (+) 10 5 243 148 167 40 61
Frekuensi Dampak Negatip (-) 27 0 0 0 14 0 0
4 INFRASTRUKTUR STASIUN ANTARA DAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
1) Pembangunan/Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dan Infrastruktur
1 Pembangunan TPA Kabupaten Agam Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
2 Pembebasan Lahan TPA Sampah Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
3 Pengadaan Truk Armroll Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
4 Pengadaan Truk Armroll Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
5 Pengadaan Truk Armroll Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
6 Pengadaan Truk Armroll Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
7 Pengadaan Truk Armroll Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
8 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 Kemacetan Lalulintas, meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan, perlu diatur lokasi-lokasi penempatan kontainer agar tidak menimbulkan kesan kumuh, sebaiknya dikawasan yang tidak dilalui orang.
kesan kumuh, sebaiknya dikawasan yang tidak dilalui orang.
10 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 Kemacetan Lalulintas, meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan, perlu diatur lokasi-lokasi penempatan kontainer agar tidak menimbulkan kesan kumuh, sebaiknya dikawasan yang tidak dilalui orang.
pembangunan jalur servis atau pelayanan dan penataan lokasi penempatan kontainer
11 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 Kemacetan Lalulintas, meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan, perlu diatur lokasi-lokasi penempatan kontainer agar tidak menimbulkan kesan kumuh, sebaiknya dikawasan yang tidak dilalui orang.
pembangunan jalur servis atau pelayanan dan penataan lokasi penempatan kontainer
12 Pengadaan Kontainer Sampah 6 m3 Kemacetan Lalulintas, meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan, perlu diatur lokasi-lokasi penempatan kontainer agar tidak menimbulkan kesan kumuh, sebaiknya dikawasan yang tidak dilalui orang.
pembangunan jalur servis atau pelayanan dan penataan lokasi penempatan kontainer
13 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3
Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat penempatan bak kurang strategis
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
14 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat penempatan bak kurang strategis
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
15 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat penempatan bak kurang strategis
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
16 Pengadaan Bak Sampah volume 1 m3 Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat penempatan bak kurang strategis
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau
18 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
19 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
20 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
21 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
22 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
23 Pengadaan Gerobak Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
24 Pengadaan Gerobak Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
25 Pengadaan Gerobak Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
26 Pengadaan Gerobak Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
27 Pengadaan Gerobak Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat kurang baiknya kondisi kendaraan
perlu adanya pembangunan jalur khusus servis atau pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan pelayanan
pembangunan jalur servis atau pelayanan
atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis 2 Master Plan Persampahan dan DED
TPA
Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
3 Pembebasan Tanah untuk TPA
Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
2) Pemb./Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah & Infrastruktur Agam bag. Timur 1 Pembangunan Tempat Pemrosesan
Akhir Sampah Agam bagian Timur
Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
2 Pembangunan IPLT
Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
3 Pembangunan Infrastruktur Jalan
Akses ke Lokasi TPA Kemacetan Lalulintas, meningkatnya permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
4 Pembebasan Tanah untuk TPA
Meningkatnya lingkungan permukiman kumuh
pembatasan aksesibilitas orang selain petugas, perlu adanya manajemen pemrosesan sampah yang minim residu sehingga tidak dapat termanfaatkan lagi atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis
pembuatan papan informasi, penegakkan hukum dan sanksi yang tegas, pengurangan waktu operasional
seperti apa yang tertuang dalam konsep perencanaan, berbagai kendala maupun
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program memungkin terjadi
gangguan-gangguan baik secara fisik/lingkungan maupu dampak sosial.
Dalam upaya meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi, maka perlu dikaji
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), di bawah ini akan diuraikan mengenai
dampak lingkungan terhadap sub sektor-sub sektor infrastruktur yang menjadi program
dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya, sebagai berikut:
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Sub Sektor Air Minum
Penyajian mengenai Informasi Lingkungan (PIL) dalam proyek pengembangan air
minum sangat penting adanya, hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya dampak-dampak baik secara fisik maupun sosial. Dalam hal program
pengembangan air minum di Kabupaten Agam yang akan direncanakan
pembangunan reservoir serta jaringan perpipaan air minum diindikasikan akan
terjadi beberapa dampak, diantaranya;
A. Dampak Sosial Masyarakat
Pembebasan lahan seluas ± 2 ha untuk pembangunan embung, diindikasikan
akan terjadi keresahan sosial masyarakat pemilik lahan pada sekitar 15 – 20
KK terkait pembebasan lahan (ganti-rugi). Dampak tersebut dinilai tidak begitu
penting dan bersifat sementara selama tahap pra konstruksi dan
penyebarannya bersifat lokal.
Upaya mitigasi dampak dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang
jelas, dalam musyawarah melibatkan aspirasi masyarakat dan tokoh
masyarakat yang terkena dampak, pemberian kompensasi sesuai hasil
kesepakatan dan musyawarah. Hal ini akan menjadi bagian dari syarat-syarat
teknis dalam pelaksanaan proyek.
B. Gangguan Terhadap Utilitas Kota
Kegiatan pekerjaan galian baik untuk pemasangan perpipaan yang tersebat di
rumah dan mengganggu lalu lintas pada badan jalan. Gangguan diperkirakan
beberapa bulan selama tahap konstruksi dan penyebaran dampak dapat
meluas di luar tapak kegiatan proyek.
Upaya mitigasi dampak berupa :
1. Penataan utilitas kota dilakukan pada tahap perencanaan teknis Final
Engineering Design (FED)
2. Identifikasi rencana pengembangan jaringan jalan dan drainase
3. Identifikasi rencana pengembangan utilitas lain (listrik dan telepon)
4. Upaya mitigasi di atas dimaksudkan agar dalam dokumen kontrak
pekerjaan konstrusksi (spesifikasi teknis, gambar-gambar kontrak
pelaksanaan proyek, syarat-syarat kontrak), masalah-masalah tersebut
dan biaya penanggulangannya sudah dapat diperhitungkan dalam
pelaksanaan proyek. Dengan demikian dapat dihindarkan pekerjaan antar
sektor yang tumpang tindih pada kawasan/ruas jalan yang sama, akibat
tidak ada keterpaduan dan koordinasi.
C. Penurunan Estetika Lingkungan
Kegiatan pekerjaan galian tanah untuk pembuatan embung diduga akan
menimbulkan dampak penurunan estetika lingkungan berupa ceceran material
proyek, tumpukan bongkahan tanah yang tidak terpakai dll. Dampak yang
terjadi dinilai kurang penting, diperkirakan terjadi beberapa bulan selama
tahap konstruksi dan penyebaran dampak dapat meluas di luar tapak oleh
material yang terbawa oleh alat berat. Upaya mitigasi dampak antara lain
pembuatan pagar pembatas daerah kerja proyek, material yang tidak terpakai
harus dibersihkan dari lokasi proyek dan menghindarkan penumpukan tanah
di lokasi proyek, hal ini akan menjadi bagian dari syarat-syarat teknis
pelaksanaan proyek.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Sub Sektor Drainase
Penyajian mengenai Informasi Lingkungan (PIL) dalam proyek pengembangan
A. Dampak Sosial Masyarakat
Pembangunan drainase Kota Lubuk Basung dan ibukota Kecamatan,
diindikasikan akan terjadi keresahan sosial terkait dengan gangguan
lingkungan permukiman penduduk dengan pekerjaan galian tanah, terjadi
tumpukan tanah. Dampak tersebut dinilai tidak begitu penting karena
permukiman yang dilalui jalur drainase dengan kepadatan penduduk rendah
dan bersifat sementara selama tahap konstruksi dan penyebarannya bersifat
lokal.
Upaya mitigasi dampak dapat dilakukan dengan membersihkan material yang
tidak terpakai, menghindari terjadinya penumpukan tanah. Hal ini akan
menjadi bagian dari syarat-syarat teknis dalam pelaksanaan proyek.
B. Penurunan Estetika Lingkungan
Kegiatan pekerjaan galian tanah untuk pembuatan drainase diduga akan
menimbulkan dampak penurunan estetika lingkungan berupa ceceran material
proyek, tumpukan bongkahan tanah yang tidak terpakai dll. Dampak yang
terjadi dinilai kurang penting, diperkirakan terjadi beberapa bulan selama
tahap konstruksi dan penyebaran dampak tersebar di beberapa lokasi. Upaya
mitigasi dampak antara lain pembuatan pagar pembatas daerah kerja proyek,
material yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek dan
menghindarkan penumpukan tanah di lokasi proyek, hal ini akan menjadi
bagian dari syarat-syarat teknis pelaksanaan proyek.
C. Gangguan Terhadap Utilitas Kota
Kegiatan pekerjaan galian tanah untuk pembangunan drainase tersebar di
berbagai lokasi diduga akan menimbulkan gangguan terhadap halaman
rumah milik masyarakat dan badan jalan. Dampak yang terjadi dinilai kurang
penting karena jalur yang dilalui termasuk kawasan kepadatan penduduk
Upaya mitigasi dampak berupa; Upaya mitigasi dampak antara lain
pembuatan pagar pembatas daerah kerja proyek, material yang tidak terpakai
harus dibersihkan dari lokasi proyek dan menghindarkan penumpukan tanah
di lokasi proyek, hal ini akan menjadi bagian dari syarat-syarat teknis
pelaksanaan proyek.
3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Sub Sektor Air limbah
Penyajian mengenai Informasi Lingkungan (PIL) dalam proyek pengelolaan air
limbah sangat penting, hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
dampak-dampak baik secara fisik/lingkungan maupun sosial. Dalam program
pengelolaan air limbah di Kabupaten Agam direncanakan pembangunan
prasarana dan sarana air limbah, dalam pengembangan diindikasikan akan terjadi
beberapa dampak, diantaranya;
A. Konflik Sosial Masyarakat
Kegiatan pembangunan MCK umum akan membutuhkan lahan untuk
penempatan bangunan, serta kedekatan lokasi septik tank dengan bangunan
rumah akan menimbulkan bau, hal ini yang diindikasikan akan menimbulkan
dampak. Rencana pembangunan yang akan dikembangkan di Kabupaten
Agam adalah pembangunan, perkiraan konflik yang akan terjadi masalah
lahan yang akan digunakan untuk bangunan MCK, kedekatan lokasi MCK
dengan bangunan rumah.
Upaya mitigasi untuk mencegah timbulnya konflik antara lain; memberikan
informasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan
dan kebersihan lingkungan, menyertakan tokoh masyarakat dalam
penempatan lokasi bangunan, upaya desain bangun untuk pembuangan gas
dari septik tank tidak diarahkan ke arah bangunan/disesuaikan dengan arah
Upaya untuk mengantisipasi kebiasaan-kebiasaan lama yang dilakukan
masyarakat dengan pola baru adalah memberikan penyuluhan/penerangan
mengenai cara memanfaatkan/ menggunakan sarana MCK bagi yang tidak
terbiasa, memberikan penyuluhan tentang kebersihan dan kesehatan,
penyediaan kebutuhan air minum yang memadai.
C. Penurunan Kualitas Air Tanah
Kegiatan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), jika tidak
bekerja seperti yang tidak diharapkan secara teknis; diduga berdampak pada
penurunan kualitas air tanah. Untuk itu disarankan agar dalam tahap
perencanaan teknis (DED), desain IPLT dirancang sedemikian rupa dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya dan lokasi penempatan
IPLT berada jauh dari lokasi badan air. Teknis operasional dan pra desain
IPLT termasuk juga target penurunan BOD, COD dan bakteri colli yang
terdapat dalam lumpur tinja.
Berdasarkan penyajian informasi lingkungan, disimpulkan bahwa kegiatan
proyek sanitasi (limbah manusia) tidak perlu dilanjutkan dengan proses
Analisa Dampak Lingkangan (ANDAL) dalam melengkapi PJM ini.
4. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Sub Sektor Persampahan
Penyajian mengenai informasi lingkungan (PIL) dalam proyek pengelolaan
persampahan mengindikasikan bahwa dampak lingkungan yang terbawa serta
oleh kegiatan-kegiatan proyek pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :
A. Keresahan Sosial Masyarakat
Direncanakan pembebasan lahan seluas ± 10 Ha untuk pembangunan 2 unit
TPA dan 200 m² untuk 16 unit TPS dengan kapasitas tiap unit TPS 12 m³
sampah. Kegiatan ini diduga dapat menimbulkan keresahan sosial
masyarakat sehubungan dengan penggantian (ganti rugi) tanah serta
Upaya mitigasi yang dilakukan adalah; memberikan informasi secara jelas
kepada masyarakat mengenai rencana proyek, melakukan pendekatan dan
musyawarah dengan masyarakat dan para tokoh dalam pembebasan tanah.
B. Penurunan Estetika Lingkungan
Kegiatan pengelolaan sampah di TPS, TPA serta pengangkutan sampah dari
TPS-TPS ke lokasi TPA diduga akan menimbulkan dampak penurunan
estetika lingkungan berupa ceceran sampah di lokasi TPS dan TPA. Dampak
yang terjadi dinilai cukup penting karena menimbulkan bau di sekitar lokasi
TPS, jalur pengangkutan dan di lingkungan TPA, penyebaran dampak bersifat
lokal. Upaya mitigasi dampak antara lain pengangkutan sampah dengan cepat
dan teratur, menghindari terjadi tumpukan sampah, dilakukan harmonisasi
waktu dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah dari TPS,
Penambahan sarana TPS serta penggunaan jaring-jaring (net) pada truk
pengangkut sampah.
C. Pencemaran Air Tanah (Runoff) dan Air Tanah di Lokasi TPA
Kegiatan pengelolaan sampah di TPA diduga akan menimbulkan dampak
pencemaran air larian yang mengalir di atas permukaan tumpukan sampah
biasanya mengandung bakteri colli dan BOD yang relative tinggi dan dampak
pencemaran air sampah (leachate) dapat meningkatkan kandungan
unsure-unsur kimia pada lahan dan air tanah yang ada di sekitarnya. Dampak yang
terjadi cukup penting karena menimbulkan pencemaran tanah, diperkirakan
terjadi selama masa TPA beroperasi. Upaya mitigasi dampak yang dilakukan
antara lain; pengelolaan secara controlled landfill, perlu dibuatkan saluran
drainase di sekeliling TPA dan saluran/kolam pengendali leachate, pembuatan
beberapa sumur pengamat untuk memantau kualitas air sampah secara
sebaran asap dari proses pembakaran sampah kering, gangguan lainnya
berupa peningkatan penyebaran gas metan (CH4), karbon dioksida (CO2),
H2S dan N2. Gas-gas tersebut terjadi akibat dekomposisi sampah secara
alamiah. Gas metan dan CO2, mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak
berbau. Gas metan diidentifikasi mudah terbakar, sehingga jika tidak
dikendalikan akan terjadi kebakaran sampah yang diikuti oleh asap tebal, hal
ini akan membahayakan lingkungan di sekitarnya.
E. Gangguan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pengambilan sampah dari TPS, pengangkutan sampah dari TPS
menuju ke TPA dan pengelolaan sampah di TPA, diduga akan menimbulkan
dampak terhadap kesehatan manusia khususnya bagi petugas pengelola
sampah. Petugas dan pemulung sampah adalah yang sangat rentan dengan
penyakit yang ditimbulkan sampah, seperti; penyakit kulit, pernapasan dan
diarhea. Upaya mitigasi dampak yang dapat dilakukan khususnya petugas O
& P adalah memperhatikan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K-3),
imunisasi dan penyuluhan kesehatan kepada petugas O & P serta pemulung.
Pembangunan Bidang Cipta Karya bertujuan untuk peningkatan sarana dan prasarana
permukiman yang mencukupi dan berkualitas. Dengan kondisi tersebut diharapkan
tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat akan semakin baik.Manfaat tersebut
juga dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Agam melalui kegiatan pembangunan
Bidang Cipta Karya baik yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi
maupun dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Agam sendiri. Pembangunan
Bidang Cipta Karya diharapkan tetap berkelanjutan dalam rangka pemenuhan
terhadap kebutuhan dan peningkatan sarana dan prasarana permukiman.
Beberapa dampak kegiatan berbagai Sektor Bidang Cipta Karya yang diperoleh oleh
c) Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan secara
optimal.
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
a) Terfasilitasinya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
b) Mulai timbulnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penataan
lingkungan;
c) Terfasilitasinya revitalisasi kawasan dan bangunan bersejarah/tradisional,
ruang terbuka hijau, serta penanggulangan bencana alam.
3. Penyediaan Air Minum
a) Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum masyarakat;
b) Meningkatnya peran masyarkat dan Badan Usaha dalam penyediaan dan
pengelolaan air minum;
c) Terlaksananya pengembangan SPAM yang sesuai dengan kaidah teknis dan
Penerapan Inovasi Teknologi.
4. Penyehatan Lingkungan dan Permukiman
a) Terfasilitasinya pengembangan prasarana sanitasi, air limbah, drainase dan
persampahan;
b) Meningkatknya cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan;
c) Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat;
d) Mulai timbulnya kesadaran dan peran serta masyarakat di bidang air limbah,
kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur
permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai
dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta
pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan
masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan
penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian pada
pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan
infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf
hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
4.2.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu
melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu
ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan
Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat sesuai direktif presiden.
Gambaran Persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan.
Headcount Index secara sederhana mengukur proporsi yang dikategorikan miskin.
Untuk mengukur beberapa indikator kemiskinan, seperti jumlah dan persentase
penduduk miskin (headcount index-Po), indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap
index-P1),yang merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, dan indeks keparahan kemiskinan
(poverty severity index-P2) Indeks yang memberikan informasi mengenai gambaran
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. P1 merupakan Nilai agregat dari
poverty gap index menunjukkan biaya mengentaskan kemiskinan dengan membuat
target transfer yang sempurna terhadap penduduk miskin dalam hal tidak adanya biaya
informasi yang saling melengkapi pada insiden kemiskinan. Sebagai contoh, mungkin
terdapat kasus bahwa beberapa kelompok penduduk miskin memiliki insiden
kemiskinan yang tinggi tetapi jurang kemiskinannya (poverty gap) rendah, sementara
kelompok penduduk lain mempunyai insiden kemiskinan yang rendah tetapi memiliki
jurang kemiskinan yang tinggi bagi penduduk yang miskin. Dengan garis kemiskinan
sebesar 257.736 rupiah, Persentase penduduk miskin yang ada di Kabupaten Agam
masih ada, sekitar 9 persen dari jumlah penduduk pada tahun 2011 dan menurun
menjadi sebesar 8.44 persen pada tahun 2012. Gap kemiskinan juga menurun dari
kondisi tahun 2011. Menurun dari kategori tinggi menjadi menengah. Namun
demikian, meskipun kategorinya menjadi turun, namun progress pengentasan yang
dilakukan Kabupaten Agam masih tergolong lambat (lebih kecil dari 0.5). Lebih lengkap
tersaji dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Kondisi Penduduk Miskin di Kabupaten Agam Tahun 2011 dan Tahun 2012
Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP),
Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasia Masyarakat (PAMSIMAS), Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi
Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.
4.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran kegiatan, dan
durasi berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan
masyarakat penerima dampak maka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasi,
seperti konsultasi, pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan
bangunan, serta permukiman kembali.
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak akibat
pembangunan bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk
menampung aspirasi mereka berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk
bahan pertimbangan dalam proses perencanaan. Konsultasi masyarakat perlu
dilakukan pada saat persiapan program bidang Cipta Karya, persiapan AMDAL
dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah dan
bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atas
tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh swasta/masyarakat
selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama pengadaan tanah adalah bahwa
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan
adanya kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek.
Bilamana pemindahan penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman
kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang
terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek. Hal ini termasuk
mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta bantuan dalam
pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya di lokasi yang baru.
Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk
yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
4.2.3 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnya memberi manfaat bagi
masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan
secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan
infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya