Ancaman di Bidang
Ancaman di Bidang
Ipoleksosbudhankam
Ipoleksosbudhankam
Disusun Oleh : Kelompok 3 Disusun Oleh : Kelompok 3
Press fn + f5 to
Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan negara Indonesia dibangun berdasarkan teori, pemikiran dan kebijakan yang terkemuka dan berkembang di dunia. Indonesia mengambil posisi tengah. Indonesia tidak mengambil paham liberal ataupun komunis. Indonesia tidak memilih ekonomi kapitalis atau sosialis, tetapi Indonesia memiliki sistem ekonomi kerakyatan. Indonesia mengambil sisi baik dari paham liberan dan komunis kemudian menyaringnya dengan falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila. Melalui mekanisme tersebut Indonesia memiliki ideologi yang ideal.
Globalisasi menyebabkan batas – batas negara luruh oleh teknologi.
Globalisasi melahirkan era baru yang disebut era pasar bebas. Dalam era pasr bebas tidak hanya barang – barang dari luar negeri yang masuk Indonesia, tetapi ideologi dan budaya ikut masuk memengaruhi kebijakan politik dan pertahanan Indonesia. Produk Inonesia harus menang saing. Jika kalah saing, pedangang Indonesia akan tersisih dan angka kriminalitas pun menguat. Gangguan keamanan pun terjadi.
Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Dari
Berbagai bidang Kehidupan
1. Ancaman di Bidang ideologi
Masuknyaideologi liberal bersama produk produk kapitalis
memberi ancaman tersendiri bagi Indonesia. Globalisasi ternyata
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahawa liberalisme dapat
membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Kehidupan
yang bebas, semangat bekerja dan berwirausaha, serta campur
tangan yang minim dari pemerintah terhadap rakyatnya telah
memengaruhi masyarakat Indonesia untuk tertarik padaideologi
tersebut. Akan tetapi, masyarakat Indonesia cenderung terpengaruh
oleh nilai negative dariideologi liberal tersebut.Contoh, gaya hidup
bermewah
–
mewahan, pergaulan bebas, budaya minum minuman
keras, dan individualis. Nilai
–
nilai negative tersebut apabila tidak
diatasi tentu akan mengancam integritas nasional, khususnya terkait
dengan karakter bangsa. Ancamanideologi ini hanya bias dibatasi
oleh individu. Tiap
–
tiap individu harus menyadari nilai negative yang
timbul dan menghindarinya. Dengan demikian, bangsa Indonesia
tidak akan tercerabut dari karakter bangsa yang dimiliki.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik berkaitan dengan kebijakan negara.
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri
maupun luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik
dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara
lain. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam
negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan
massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Contoh nyata ancaman politik di Indonesia adalah GAM.
Ancaman politik berupa penggulingan pemerintahan yang sah
disebut kudeta.
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi bertalian erat dengan era pasar bebas. Tiap – tiap negara berlomba meningkatkan mutu dan kualitas barang sehingga dapat bersaing di pasar internasional. Standar Internasional terkait produk tertentu telah ditetapkan sehingga memengaruhi kebijakan ekonomi negara – negara di dunia. Saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi tertutup dari pengaruh negara lain. Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan. Dalam kegiatan tersebut, negara – negara di dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batas dan hambatan terhadap arus modal, jasa, dan barang. Perekonomian nasional akan berdampingan dengan perekonomian internasional. Kebijakan ekonomi nasional akan mengikuti kebijakan perekonomian global. Globalisasi perokonomian di satu sisi akan membuka peluan pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Di sisi lain, globalisasi perekonomian membuka peluang masuknya produk – produk luar negeri ke pasar domestik. Pelabuhan akan dipenuhi kapal – kapal peti kemas. Produk domestik harus mampu bersaing sehingga tidak tersingkir dari pasar.
Berikut ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi yang berhubungan dengan globalisasi.
a. Pasar Indonesia akan dibanjiri barang – barang dari luar dengan kualitas
bersaing, bahkan harga lebih murah, sehingga mengakibatkan semakin terdesaknya barang – barang local.
b. Pihak asing semakin mudah menanamkan modal di Indonesia, sehingga perekonomian Indonesia akan dikuasai pihak asing.
c. Persaingan bebas mendorong terjadinya monopoli perdagangan, sehingga mengakibatkan terjadi kesenjangan social yang tajam dalam masyarakat.
d. Angka pengangguran meningkat akobat sector – sector ekonomi rakyat lesu, koperasi sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Indonesia memiliki budaya luhur yang sarat dengan nilai – nilai moral dan
social. Budaya Indonesia merupakan budaya ketimuran yang mengedepankan sopan santun dan nilai – nilai kearifan local. Seiring laju globalisasi, terjadi pergeseran di bidang social budaya Indonesia. Bergesernya budaya Indonesia merupakan ancaman di bidang social budaya.
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negative globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya. d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan
Keamanan
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sistem pertahanan NKRI dirancang dan dikembangkan menyesuaikan kondisi bangsa dan negara yang berlandaskan pada pandangan hidup bangsa dari budaya bangsa. Sistem pertahanan negara Indonesia bersifat semesta, artinya melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.
Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan negara dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, diperlukan Alutsista untuk menjaga pertahanan keamanan Indonesia. Selain itu, dalam menjaga pertahanan keamanan Indonesia sangat diperlukan keikutsertaan warga negara Indonesia. Peran serta segenap warga negara Indonesia diharapkan dapat memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia.
Ancaman yang dihadapi negara Indonesia di bidang ideology, politik, social dan budaya, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan harus dihadapi dengan semangat persatuan dan kesatuan. Dahulu Indonesia mampu mengatasi upaya penjajahan kembali bangsa Belanda karena persatuan dan kesatuan. Kini Indonesia pun harus mampu menghadapi semua ancaman, baik dari dalam dan luar negeri, maupun militer dan nonmiliter dengan semangat persatuan. Secara terperinci ancaman di bidang Ipoleksosbudhankam dapat dirangkum pada tabel berikut.
No Dimensi Bentuk Ancaman Contoh Akibat 1 Ideologi Ideologi Liberal Individualis
2 Politik Campur tangan pihak asing dalam urusan dalam negeri Indonesia
Disintegrasi bangsa
3 Ekonomi Pasar bebas Produk – produk local kalah
saing
4 Sosial Budaya Masuknya budaya asing Hedonis dan pergaulan bebas
5 Pertahanan dan Keamanan
Konflik sara dan illegal fishing
Disintegrasi bangsa dan kerugian bagi negara
Nama Kelompok
Alan Maulana Fadlillah Fani Ilham Novrizal
Mahfud Arif Dian Saputra Monalisa Putri
Reza Ermita Rita Riskiani