• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir M4 Tinjauan Olahraga Pada Aspek Sosiologi Dan Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Akhir M4 Tinjauan Olahraga Pada Aspek Sosiologi Dan Psikologi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Peran Guru PPeran Guru PJOK Dalam JOK Dalam Meningkatkan Stabilitas Meningkatkan Stabilitas Sosial-PsikologisSosial-Psikologis

Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik harus dituntut untuk benar-benar Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik harus dituntut untuk benar-benar memahami mengenai segala bentuk perilaku, baik itu perilakunya sendiri ataupun perilaku memahami mengenai segala bentuk perilaku, baik itu perilakunya sendiri ataupun perilaku orang-orang yang terlibat dalam tugasnya termasuk perilaku peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar guru orang yang terlibat dalam tugasnya termasuk perilaku peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar guru mampu menerapkan kewajiban dan perannya dengan efektif, efisien dan bermanfaat nyata dalam mampu menerapkan kewajiban dan perannya dengan efektif, efisien dan bermanfaat nyata dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah sebagai tempat dia mengajar. Berikut adalah beberapa mencapai tujuan pendidikan di sekolah sebagai tempat dia mengajar. Berikut adalah beberapa peran guru pjok dalam psikologi perkembangan :

peran guru pjok dalam psikologi perkembangan : 

 Membuat konsep yang tepatMembuat konsep yang tepat

Peran guru dalam psikologi perkembanga yang pertama adalah membuat konsep yang tepat. Peran guru dalam psikologi perkembanga yang pertama adalah membuat konsep yang tepat. Konsep yang dimaksud adalah konsep perkembangan dalam mewujudkan tujuan pendidikan Konsep yang dimaksud adalah konsep perkembangan dalam mewujudkan tujuan pendidikan khususnya pengajaran PJOK. Dengan guru memahami psikologi perkembangan, maka akan lebih khususnya pengajaran PJOK. Dengan guru memahami psikologi perkembangan, maka akan lebih mudah untuk memutuskan bentuk perubahan perilaku guna mencapaI tujuan pembelajaran.

mudah untuk memutuskan bentuk perubahan perilaku guna mencapaI tujuan pembelajaran. 

 Strategi yang tepatStrategi yang tepat

Selain membuat konsep tujuan yang tepat, guru PJOK harus memahami psikologi pendidikan atau Selain membuat konsep tujuan yang tepat, guru PJOK harus memahami psikologi pendidikan atau psikologi perkembangan, tepat mengambil strategi atau cara pengajaran yang sesuai dengan psikologi perkembangan, tepat mengambil strategi atau cara pengajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, segala bentuk metode belajar dan gaya belajar yang sedang dihadapi karakteristik peserta didik, segala bentuk metode belajar dan gaya belajar yang sedang dihadapi siswanya.

siswanya. 

 Memberikan bimbingan atau konselingMemberikan bimbingan atau konseling

Selain mampu memberikan pengajaran yang baik bagi peserta didik, peran guru PJOK dalam Selain mampu memberikan pengajaran yang baik bagi peserta didik, peran guru PJOK dalam psikologi perkembangan yang lain adalah seorang guru mampu memberikan saran psikokogis psikologi perkembangan yang lain adalah seorang guru mampu memberikan saran psikokogis yang tepat dan benar yakni dengan menumbuhkan hubungan interprsonal dalam suasana yang tepat dan benar yakni dengan menumbuhkan hubungan interprsonal dalam suasana keakraban antar individu satu dengan individu lainnya.

keakraban antar individu satu dengan individu lainnya. 

 Memberikan fasilitas dan mendorong motivasi belajar Memberikan fasilitas dan mendorong motivasi belajar 

Memfasilitasi merupakan usaha untuk meningkatkan segala bentuk potensi yang dimiliki Memfasilitasi merupakan usaha untuk meningkatkan segala bentuk potensi yang dimiliki oleh

oleh siswa antara lain siswa antara lain bakat, intelegensi dan minat. Dengan bakat, intelegensi dan minat. Dengan adanya fasilitas dan motivasi belajaradanya fasilitas dan motivasi belajar guru dapat memberikan pacuan semangat kepada siswanya dalam mencapai prestasi dalam guru dapat memberikan pacuan semangat kepada siswanya dalam mencapai prestasi dalam belajar.

belajar. 

 Suasana belajar kondusif Suasana belajar kondusif 

Belajar akan lebih efektif jika terjadi di dalam suasana yang kondusif. Dengan pengetahuan Belajar akan lebih efektif jika terjadi di dalam suasana yang kondusif. Dengan pengetahuan psikologi yang baik, guru akan lebih mudah dalam mencipatakan suasanan yang kondusif di dalam psikologi yang baik, guru akan lebih mudah dalam mencipatakan suasanan yang kondusif di dalam suatu pembelajaran kelas sehingga tujuan belajar menjadi lebih cepat tercapai sebab peserta didik suatu pembelajaran kelas sehingga tujuan belajar menjadi lebih cepat tercapai sebab peserta didik mendapatkan pelajaran dengan rasa senang.

mendapatkan pelajaran dengan rasa senang. 

 Lebih cepat tanggap dan berinteraksiLebih cepat tanggap dan berinteraksi

Guru dengan memiliki pemahaman psikologi yang baik akan lebih bisa membaca segala sesuatu Guru dengan memiliki pemahaman psikologi yang baik akan lebih bisa membaca segala sesuatu yang terjadi pada peserta didik. Seperti misalkan ketika ada seorang siswa yang akhir-akhir ini yang terjadi pada peserta didik. Seperti misalkan ketika ada seorang siswa yang akhir-akhir ini mengalami penurunan prestasi, guru yang tanggap akan segera mencari informasi, berinteraksi mengalami penurunan prestasi, guru yang tanggap akan segera mencari informasi, berinteraksi dengan siswa yang bersangkutan serta akan berusaha menjadi penasehat yang baik bagi dengan siswa yang bersangkutan serta akan berusaha menjadi penasehat yang baik bagi siswanya tersebut.

siswanya tersebut. 

 Menilai dengan adilMenilai dengan adil

Psikologi yang baik juga akan mengarahkan guru PJOK dalam memberikan penilaian secara adil Psikologi yang baik juga akan mengarahkan guru PJOK dalam memberikan penilaian secara adil baik itu dari segi teknis penilaian, bentuk-bentuk prinsip penilaian guru terhadap siswa hingga pada baik itu dari segi teknis penilaian, bentuk-bentuk prinsip penilaian guru terhadap siswa hingga pada penentuan hasil-hasil pendidikan.

penentuan hasil-hasil pendidikan. 

 Menguasai bahan materiMenguasai bahan materi

Dengan memiliki pemahaman psikologi yang baik, guru akan lebih bertanggung jawab untuk Dengan memiliki pemahaman psikologi yang baik, guru akan lebih bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala bentuk materi sehingga peserta didik dapat lebih mudah untuk menerima mempersiapkan segala bentuk materi sehingga peserta didik dapat lebih mudah untuk menerima dan memahami materi yang disampaikan.

(2)
(3)

 Memiliki pengetahuan yang luasMemiliki pengetahuan yang luas

Selain memiliki pengetahuan tentang bahan ajar yang diajarkan di dalam maupun luar kelas, guru Selain memiliki pengetahuan tentang bahan ajar yang diajarkan di dalam maupun luar kelas, guru PJOK seyogyanya juga harus memiliki pengetahuan yang luas dalam segala topik permasalahan PJOK seyogyanya juga harus memiliki pengetahuan yang luas dalam segala topik permasalahan terbaru atau terupdate pada saat itu. Sebab, siswa yang memiliki pemikiran kritis tidak segan akan terbaru atau terupdate pada saat itu. Sebab, siswa yang memiliki pemikiran kritis tidak segan akan lebih banyak bertanya apalagi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang baru.

lebih banyak bertanya apalagi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang baru. 

 Sebagai mediator yang baikSebagai mediator yang baik

Selain pengetahuan yang luas akan segala hal, guru yang memiliki pemaham psikologi yang baik Selain pengetahuan yang luas akan segala hal, guru yang memiliki pemaham psikologi yang baik  juga

 juga akan akan menguasai menguasai media media pendidikpendidikan. an. Media Media pendidikapendidikan n adalah adalah alat alat bantu bantu komunikkomunikasi asi agaragar proses pembelajaran lebih efektif dan peserta didik dapat menangkap dengan jelas maksud dari proses pembelajaran lebih efektif dan peserta didik dapat menangkap dengan jelas maksud dari materi yang diajarkan.

materi yang diajarkan.

Demikian peran guru dalam psikologi perkembangan. Guru bukan hanya sekedar Demikian peran guru dalam psikologi perkembangan. Guru bukan hanya sekedar memberikan pelajaran atau materi namun guru dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan memberikan pelajaran atau materi namun guru dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan faktor-faktor di dalam suasana pembelajaran sehingga peserta didik dapat menangkap materi faktor-faktor di dalam suasana pembelajaran sehingga peserta didik dapat menangkap materi dengan lebih mudah.

dengan lebih mudah. B.

B. Peran Guru Peran Guru PJOK PJOK DalamDalam Mengatasi Kecemasan dan Keteganggan MentalMengatasi Kecemasan dan Keteganggan Mental

Berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh guru PJOK untuk mencegah dan mengurangi Berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh guru PJOK untuk mencegah dan mengurangi kecemasan siswa di sekolah, diantaranya dapat dilakukan melalui:

kecemasan siswa di sekolah, diantaranya dapat dilakukan melalui: 

 Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Pembelajaran dapat menyenangkan apabila bertolak dari potensi, minat dan kebutuhan siswa. Pembelajaran dapat menyenangkan apabila bertolak dari potensi, minat dan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa, yang Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa, yang memungkinkan siswa untuk dapat mengkspresikan diri dan dapat mengambil peran aktif dalam memungkinkan siswa untuk dapat mengkspresikan diri dan dapat mengambil peran aktif dalam proses pembelajarannya.

proses pembelajarannya. 

 Mengembangkan “Mengembangkan “

 s

 s ens

ens e of

e of humor 

humor 

””

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru seyogyanya dapat mengembangkan “

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru seyogyanya dapat mengembangkan “sense ofsense of humor 

humor ” dirinya maupun para siswanya. Kendati demikian, lelucon atau “joke” yang dilontarkan” dirinya maupun para siswanya. Kendati demikian, lelucon atau “joke” yang dilontarkan

tetap harus berdasar pada etika dan tidak memojokkan siswa. tetap harus berdasar pada etika dan tidak memojokkan siswa. 

 MeMelakukan kegiatan selingan melalui berbagai atraksi “lakukan kegiatan selingan melalui berbagai atraksi “

 g

 g am

ame

e

” atau” atau “ice break “ice break 

Terutama dilakukan pada saat suasana kelas sedang tidak kondusif.. Dalam hal ini, Terutama dilakukan pada saat suasana kelas sedang tidak kondusif.. Dalam hal ini, keterampilan guru dalam mengembangkan dinamika kelompok tampaknya sangat diperlukan. keterampilan guru dalam mengembangkan dinamika kelompok tampaknya sangat diperlukan. 

 Kegiatan pembelajaran di luar kelasKegiatan pembelajaran di luar kelas

Sewaktu-waktu ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas, sehingga Sewaktu-waktu ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak selamanya siswa harus terkurung di dalam kelas.

dalam proses pembelajaran tidak selamanya siswa harus terkurung di dalam kelas. 

 Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat kesulitan yang moderat.Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat kesulitan yang moderat. Dalam arti, tidak terlalu mudah karena akan menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan Dalam arti, tidak terlalu mudah karena akan menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan kurang tertantang, tetapi tidak juga terlalu sulit yang dapat menyebabkan siswa frustrasi.

kurang tertantang, tetapi tidak juga terlalu sulit yang dapat menyebabkan siswa frustrasi. 

 Menggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelasMenggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelas

Dimana siswa dapat mengembangkan pola hubungan yang akrab, ramah, toleran, penuh Dimana siswa dapat mengembangkan pola hubungan yang akrab, ramah, toleran, penuh kecintaan dan penghargaan, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. Sedapat kecintaan dan penghargaan, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. Sedapat mungkin guru menghindari penggunaan

mungkin guru menghindari penggunaan reinforcement reinforcement   negatif (hukuman) jika terjadi tindakan  negatif (hukuman) jika terjadi tindakan

indisipliner pada siswanya. indisipliner pada siswanya. 

 Mengembangkan sistem penilaian yang menyenangkanMengembangkan sistem penilaian yang menyenangkan

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri ( Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri ( selfself assessment 

assessment ) atas tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Pada saat berlangsungnya) atas tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Pada saat berlangsungnya

pengujian, ciptakan situasi yang tidak mencekam, namun dengan tetap menjaga ketertiban dan pengujian, ciptakan situasi yang tidak mencekam, namun dengan tetap menjaga ketertiban dan objektivitas. Berikanlah umpan balik yang positif selama dan sesudah melaksanakan suatu objektivitas. Berikanlah umpan balik yang positif selama dan sesudah melaksanakan suatu asesmen atau pengujian.

asesmen atau pengujian. 

 Menanamkan kesan positifMenanamkan kesan positif

Di hadapan siswa, guru akan dipersepsi sebagai sosok pemegang otoritas yang dapat Di hadapan siswa, guru akan dipersepsi sebagai sosok pemegang otoritas yang dapat memberikan hukuman. Oleh karena itu, guru seyogyanya berupaya untuk menanamkan kesan memberikan hukuman. Oleh karena itu, guru seyogyanya berupaya untuk menanamkan kesan positif dalam diri siswa, dengan hadir sebagai sosok yang menyenangkan, ramah, cerdas, positif dalam diri siswa, dengan hadir sebagai sosok yang menyenangkan, ramah, cerdas,

(4)

manusiawi serta hindari bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis di sekolah, baik yang manusiawi serta hindari bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis di sekolah, baik yang dilakukan oleh guru, teman maupun orang-orang yang berada di luar sekolah.

dilakukan oleh guru, teman maupun orang-orang yang berada di luar sekolah. 

 Mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.Mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai kekuatan inti di sekolah guna Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai kekuatan inti di sekolah guna mencegah dan mengatasi kecemasan siswa. Dalam hal ini, ketersediaan konselor profesional di mencegah dan mengatasi kecemasan siswa. Dalam hal ini, ketersediaan konselor profesional di sekolah tampaknya menjadi mutlak adanya.

sekolah tampaknya menjadi mutlak adanya. Melalui upaya

Melalui upaya  – –  upaya di atas diharapkan para siswa dapat terhindar dari berbagai bentuk  upaya di atas diharapkan para siswa dapat terhindar dari berbagai bentuk kecemasan dan keteganggan mental. Mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu kecemasan dan keteganggan mental. Mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat secara fisik maupun psikis, yang pada gilirannya dapat menunjukkan prestasi belajar yang sehat secara fisik maupun psikis, yang pada gilirannya dapat menunjukkan prestasi belajar yang unggul.

yang unggul. 2.

2. Olahraga yang terkelola secara baik atau paripurna mampu berperan bukan hanya sebagai Olahraga yang terkelola secara baik atau paripurna mampu berperan bukan hanya sebagai bagian dari budaya tetapi juga sebagai media pengembangan budaya luhur masyarakat, bagian dari budaya tetapi juga sebagai media pengembangan budaya luhur masyarakat, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan etika, menepis diskriminasi gender, serta meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan etika, menepis diskriminasi gender, serta menekan kecemasan dan membangkitkan motivasi diri.

menekan kecemasan dan membangkitkan motivasi diri.

A. Olahraga sebagai media pengembangan budaya luhur masyarakat A. Olahraga sebagai media pengembangan budaya luhur masyarakat

Pada dasarnya olahraga bukan hanya mengandung manfaat dalam menyehatkan tubuh saja, Pada dasarnya olahraga bukan hanya mengandung manfaat dalam menyehatkan tubuh saja, tetapi juga menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. tetapi juga menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Karena di dalamnya bukan hanya menyangkut keterlibatan individu saja, tetapi juga keterlibatan Karena di dalamnya bukan hanya menyangkut keterlibatan individu saja, tetapi juga keterlibatan masyarakat luas. Bidang ini telah memiliki kaitan dengan kehidupan orang banyak, dan karena itu masyarakat luas. Bidang ini telah memiliki kaitan dengan kehidupan orang banyak, dan karena itu memiliki dimensi sosial serta fungsional yang sangat luas. Secara fungsional olahraga berperan memiliki dimensi sosial serta fungsional yang sangat luas. Secara fungsional olahraga berperan atau berfungsi menyehatkan tubuh, sementara pada dimensi sosial, olahraga berperan dalam atau berfungsi menyehatkan tubuh, sementara pada dimensi sosial, olahraga berperan dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang patut diamalkan dalam kehidupan. menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang patut diamalkan dalam kehidupan. Jika dikaji secara mendalam nilai-nilai tersebut sangat berguna dalam kehidupan bersama. Jika dikaji secara mendalam nilai-nilai tersebut sangat berguna dalam kehidupan bersama.

Terlepas dari merosotnya prestasi olahraga kita dewasa ini, yang ditandai dengan seringnya terjadi Terlepas dari merosotnya prestasi olahraga kita dewasa ini, yang ditandai dengan seringnya terjadi insiden dalam beberapa kompetisi sehingga mencoreng reputasi olahraga kita, maka patut kiranya insiden dalam beberapa kompetisi sehingga mencoreng reputasi olahraga kita, maka patut kiranya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dihayati, ditanamkan dan diimplementasikan secara luas. nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dihayati, ditanamkan dan diimplementasikan secara luas. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini nilai-nilai luhur semacam itu, justru Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini nilai-nilai luhur semacam itu, justru sangat dibutuhkan sebagai landasan dan inspirasi bersama. Di tengah ancaman erosi nilai-nilai sangat dibutuhkan sebagai landasan dan inspirasi bersama. Di tengah ancaman erosi nilai-nilai kebangsaan yang belakangan ini semakin nyata, maka perlu kiranya kita menggali kembali melalui kebangsaan yang belakangan ini semakin nyata, maka perlu kiranya kita menggali kembali melalui berbagai momen dan wahana kehidupan yang ada.

berbagai momen dan wahana kehidupan yang ada. B.

B. OlOlahah rara ga ga menmeningingkatkkatkan kean keperpercaycayaan diaan diriri

Setiap orang pasti pernah mengalami hari-hari di mana rasa percaya diri menurun. Salah satu cara Setiap orang pasti pernah mengalami hari-hari di mana rasa percaya diri menurun. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berolahraga, karena olahraga yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berolahraga, karena olahraga  juga mampu

 juga mampu meningkatmeningkatkan rasa kan rasa percaypercaya diri. Perua diri. Perubahan bahan fisik yang fisik yang terjadi karterjadi karena olahena olahraga akraga akanan membuat kita terlihat lebih baik. Olahraga memang memberikan dampak besar tak hanya bagi membuat kita terlihat lebih baik. Olahraga memang memberikan dampak besar tak hanya bagi fisik, tapi juga bagi kesehatan mental. Inilah yang akhirnya meningkatkan rasa percaya diri fisik, tapi juga bagi kesehatan mental. Inilah yang akhirnya meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Berikut manfaat olahraga untuk meningkatkan rasa percaya diri :

seseorang. Berikut manfaat olahraga untuk meningkatkan rasa percaya diri : 1. Rasa Pencapaian

1. Rasa Pencapaian

Ketika berolahraga, rasa percaya diri akan meningkat karena kita telah mau menyemangati diri Ketika berolahraga, rasa percaya diri akan meningkat karena kita telah mau menyemangati diri sendiri untuk aktif bergerak. Aktif bergerak, tentu lebih sehat ketimbang duduk santai tanpa sendiri untuk aktif bergerak. Aktif bergerak, tentu lebih sehat ketimbang duduk santai tanpa melakukan apapun.

melakukan apapun.

2. Meningkatkan Rasa Nyaman 2. Meningkatkan Rasa Nyaman

Saat fisik aktif, tubuh melepaskan senyawa endorfin yang mampu mencegah stres dan membuat Saat fisik aktif, tubuh melepaskan senyawa endorfin yang mampu mencegah stres dan membuat kondisi psikologi seseorang terasa lebih nyaman. Hal inilah yang membuat rasa percaya diri kondisi psikologi seseorang terasa lebih nyaman. Hal inilah yang membuat rasa percaya diri meningkat ketika sedang berolahraga.

meningkat ketika sedang berolahraga. 3. Kesehatan Fisik

3. Kesehatan Fisik

Olahraga secara rutin akan membuat sistem imun meningkat dan menangkal berbagai virus serta Olahraga secara rutin akan membuat sistem imun meningkat dan menangkal berbagai virus serta penyakit yang berbahaya. Dengan fisik yang sehat, membuat kita merasa lebih mencintai diri penyakit yang berbahaya. Dengan fisik yang sehat, membuat kita merasa lebih mencintai diri sendiri.

(5)

6. Bersosialisasi dengan Orang Baru 6. Bersosialisasi dengan Orang Baru

Megikuti kelas di gym, jogging di sekitar rumah, ataupun mengikuti kelas yoga, membuat kita dapat Megikuti kelas di gym, jogging di sekitar rumah, ataupun mengikuti kelas yoga, membuat kita dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan orang-orang baru di sekitar kita. Bersosialisasi, dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan orang-orang baru di sekitar kita. Bersosialisasi, dapat meningkatkan rasa percaya diri.

meningkatkan rasa percaya diri.

7. Membangkitkan Semangat Kompetisi 7. Membangkitkan Semangat Kompetisi

Dengan berolahraga, kita menantang diri dalam suatu kompetisi, di mana kita mencoba untuk Dengan berolahraga, kita menantang diri dalam suatu kompetisi, di mana kita mencoba untuk melebihi limit ataupun batasan sendiri. Setelah tantangan itu tercapai, otomatis kita akan lebih melebihi limit ataupun batasan sendiri. Setelah tantangan itu tercapai, otomatis kita akan lebih menghargai diri sendiri yang akhirnya membentuk kepercayaan diri.

menghargai diri sendiri yang akhirnya membentuk kepercayaan diri. 8. Meningkatkan Performa Seksual

8. Meningkatkan Performa Seksual

Olahraga dapat meningkatkan stamina dan performa seksual serta meningkatkan rasa percaya Olahraga dapat meningkatkan stamina dan performa seksual serta meningkatkan rasa percaya diri, yang akan membuat kehidupan seksual seseorang menjadi lebih baik.

diri, yang akan membuat kehidupan seksual seseorang menjadi lebih baik. 9. Perhatian dan Konsentrasi yang Lebih Baik

9. Perhatian dan Konsentrasi yang Lebih Baik

Olahraga dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi yang lebih baik. Hal ini merupakan salah Olahraga dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi yang lebih baik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang baik dalam pekerjaan, karena kita dapat menjadi lebih fokus dalam mengerjakan satu faktor yang baik dalam pekerjaan, karena kita dapat menjadi lebih fokus dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

tugas-tugas yang diberikan.

C. Olahraga mengembangkan etika C. Olahraga mengembangkan etika

Guru pendidikan jasmani harus mencoba mengajarkan etika dan nilai dalam proses belajar Guru pendidikan jasmani harus mencoba mengajarkan etika dan nilai dalam proses belajar

mengajar, yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak. Karakter anak didik mengajar, yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak. Karakter anak didik yang dimaksud tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian utuh anak, yang dimaksud tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian utuh anak, selain harus dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan melainkan selain harus dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan melainkan pendidikan nilai di sekolah.

pendidikan nilai di sekolah. Cara melakukannya yaitu

Cara melakukannya yaitu Pendidik jasmani dalam proses pendidikan sebaiknyaPendidik jasmani dalam proses pendidikan sebaiknya

mengembangkan karakter yang menampilkan : compassion (rasa belas kasih), fairness (keadilan), mengembangkan karakter yang menampilkan : compassion (rasa belas kasih), fairness (keadilan), sportsmanship (ketangkasan) dan integritas. Dengan adanya rasa belas kasih, murid dapat diberi sportsmanship (ketangkasan) dan integritas. Dengan adanya rasa belas kasih, murid dapat diberi semangat untuk melihat lawan sebagai kawan dalam permainan, sama-sama bernilai, sama sama semangat untuk melihat lawan sebagai kawan dalam permainan, sama-sama bernilai, sama sama patut menerima penghargaan. Keadilan melibatkan tidak keberpihakan, sama-sama tanggung patut menerima penghargaan. Keadilan melibatkan tidak keberpihakan, sama-sama tanggung  jawab. Ke

 jawab. Ketangkastangkasan dalam an dalam olahraga olahraga melibatkmelibatkan berusaan berusaha secara ha secara intens menujintens menuju suksesu sukses. Integri. Integritastas memungkinkan seseorang untuk membuat kesalahan pada yang lain, sebagai contoh meskipun memungkinkan seseorang untuk membuat kesalahan pada yang lain, sebagai contoh meskipun tindakannya negatif penerimannya oleh wasit, teman satu tim ataupun fans

tindakannya negatif penerimannya oleh wasit, teman satu tim ataupun fans D. Olahraga menepis diskriminasi gender

D. Olahraga menepis diskriminasi gender

Secara fisiologis wanita dan pria memang merupakan sosok yang berbeda , namun dalam proses Secara fisiologis wanita dan pria memang merupakan sosok yang berbeda , namun dalam proses aktifitas fisik terutama pendidikan jasmani tidak ada hal yang mengatur tentang perbedaan aktifitas fisik terutama pendidikan jasmani tidak ada hal yang mengatur tentang perbedaan perlakuan pada

perlakuan pada wanita dan wanita dan pria, pria, tuntutan agar tuntutan agar wanita harus wanita harus mengikuti gerakan pria mengikuti gerakan pria dandan pendidikan jasmani masih sering diperdebatkan , tidak terkecuali oleh guru pendidikan jamani itu pendidikan jasmani masih sering diperdebatkan , tidak terkecuali oleh guru pendidikan jamani itu sendiri, masih ada guru pendidikan jasmani yang memberikan perlakuan berbeda terhadap wanita sendiri, masih ada guru pendidikan jasmani yang memberikan perlakuan berbeda terhadap wanita dan pria, bahkan

dan pria, bahkan ada juga yada juga yang menempatkan wanita sebagai ang menempatkan wanita sebagai penonton penonton saja apabila pendidikansaja apabila pendidikan  jasmani sed

 jasmani sedang berlaang berlangsungngsung..

Jika ditinjau lebih jauh bahwa pendidikan jasmani merupakan sebuah proses belajar Jika ditinjau lebih jauh bahwa pendidikan jasmani merupakan sebuah proses belajar tentang manusia bergerak, dimana gerak manusia adalah suatu rangkaian yang muncul dari tentang manusia bergerak, dimana gerak manusia adalah suatu rangkaian yang muncul dari kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup . Gerakan muncul dikarenakan adanya tiga kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup . Gerakan muncul dikarenakan adanya tiga faktor , yaitu faktor individu, faktor tugas, dan faktor lingkungan, gerakan dipengaruhi oleh dua hal faktor , yaitu faktor individu, faktor tugas, dan faktor lingkungan, gerakan dipengaruhi oleh dua hal yaitu spesifikasi tugas dan dibatasi oleh lingkungan.

yaitu spesifikasi tugas dan dibatasi oleh lingkungan.

Individu mengasilkan gerakan karena adanya sebuah kebutuhan didalam tugasnya dan adanya Individu mengasilkan gerakan karena adanya sebuah kebutuhan didalam tugasnya dan adanya lingkungan yang mengharuskan individu bergerak, kapasitas Individu untuk berinteraksi dengan lingkungan yang mengharuskan individu bergerak, kapasitas Individu untuk berinteraksi dengan tugas, lingkungan, yang kemudian akan mencerminkan kapasitas fungsional seseorang.

tugas, lingkungan, yang kemudian akan mencerminkan kapasitas fungsional seseorang.

Ditinjau dari teori tersebut menggambarkan bahwa wanita akan dapat mengikuti gerakan Ditinjau dari teori tersebut menggambarkan bahwa wanita akan dapat mengikuti gerakan pria apabila terdapat tuntutan gerak terutama dalam lingkungan yang memang megharuskan pria apabila terdapat tuntutan gerak terutama dalam lingkungan yang memang megharuskan

(6)

Cara yang bisa dilakukan untuk penyetaraan gender dalam bidang olahraga yaitu melalui Cara yang bisa dilakukan untuk penyetaraan gender dalam bidang olahraga yaitu melalui kurikulum. Muatan kurikulum yang berisi berbagai aktifitas jasmani sama sekali tidak memberikan kurikulum. Muatan kurikulum yang berisi berbagai aktifitas jasmani sama sekali tidak memberikan gambaran perbedaan perlakuan pada pria dan wanita karena aspek yang ditekankan adalah suatu gambaran perbedaan perlakuan pada pria dan wanita karena aspek yang ditekankan adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, aktivitas yang dilakkukan dalam pendidikan jasmani proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, aktivitas yang dilakkukan dalam pendidikan jasmani bukanlah hal yang tidak dapat dilakukan oleh wanita, terutama pada pendidikan jasmani nilai bukanlah hal yang tidak dapat dilakukan oleh wanita, terutama pada pendidikan jasmani nilai afektif individu sangat diutamakan, sikap disiplin, bekerja sama, kerja keras dan pantang menyerah afektif individu sangat diutamakan, sikap disiplin, bekerja sama, kerja keras dan pantang menyerah adalah karakter yang harus ditanamkan pada diri seorang wanita yang kelak mendidik generasi adalah karakter yang harus ditanamkan pada diri seorang wanita yang kelak mendidik generasi penerus bangsa mulai dari tingkat keluarga

penerus bangsa mulai dari tingkat keluarga E. Olahraga dapat menekan kecemasan E. Olahraga dapat menekan kecemasan

Kondisi psikologis yang mengganggu penampilan seorang atlet atau siswa diantaranya Kondisi psikologis yang mengganggu penampilan seorang atlet atau siswa diantaranya kecemasan. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan. Kecemasan (stress) adalah kecemasan. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan. Kecemasan (stress) adalah tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri seseorang. Perasaan tertekan ini timbul tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri seseorang. Perasaan tertekan ini timbul karena banyak faktor yang berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar.

karena banyak faktor yang berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar. Teknik untuk

Teknik untuk mengatasi atau mengatasi atau mengurangi rasmengurangi rasa kecemasan adalah a kecemasan adalah sebagai bsebagai berikut;erikut; Pemusatan perhati

Pemusatan perhatian (Centering). Pan (Centering). Penggunaan carenggunaan cara ini pertama-tama a ini pertama-tama singkirkansingkirkan aneka ragam pikiran yang mengganggu atlet. Pusatkan seluruh

aneka ragam pikiran yang mengganggu atlet. Pusatkan seluruh perhatian dan pikiranperhatian dan pikiran pada tugas yang sedang dihadapi. Keadaan mental atlet

pada tugas yang sedang dihadapi. Keadaan mental atlet beragam, ada yang mampuberagam, ada yang mampu dengan cepat menghalau berbagai pikiran yang

dengan cepat menghalau berbagai pikiran yang mengganggu konsentrasi disaatmengganggu konsentrasi disaat pertandingan akan dihadapi, tapi ada pula atlet yang begitu lama

pertandingan akan dihadapi, tapi ada pula atlet yang begitu lama terhasut olehterhasut oleh gangguan-gangguan pikiran yang demikian.

gangguan-gangguan pikiran yang demikian.

Pengaturan pernapasan. Orang yang mengalami kecemasan, tonus otot,denyut jantung Pengaturan pernapasan. Orang yang mengalami kecemasan, tonus otot,denyut jantung serta respirasi akan meninggi. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan pernapasan serta respirasi akan meninggi. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan pernapasan yang dalam dan pelan, sehingga irama pernapasan yang semula cepat atau m

yang dalam dan pelan, sehingga irama pernapasan yang semula cepat atau m eninggieninggi secara berangsur-angsur lambat atau menurun. Mengatur pernapasan juga merupakan secara berangsur-angsur lambat atau menurun. Mengatur pernapasan juga merupakan usaha penenagan diri.

usaha penenagan diri.

Relaksasi otot secara progresif, caranya dengan melakukan kontraksi otot

Relaksasi otot secara progresif, caranya dengan melakukan kontraksi otot secarasecara penuh kemudian dikendurkan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang selama kurang penuh kemudian dikendurkan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang selama kurang lebih 60 menit. Keadaan ini dapat merelakskan otot-otot, bila otot-otot telah mencapai lebih 60 menit. Keadaan ini dapat merelakskan otot-otot, bila otot-otot telah mencapai keadaan relaks yang sungguh-sungguh maka

keadaan relaks yang sungguh-sungguh maka keadaan ini dapat mengurangikeadaan ini dapat mengurangi ketegangan emosional, menurunkan tekanan darah serta denyut nadi.

ketegangan emosional, menurunkan tekanan darah serta denyut nadi. Orang yangOrang yang merasakan saat-saat kecemasan sedapat mungkin m

merasakan saat-saat kecemasan sedapat mungkin m emusatkan perhatiannya padaemusatkan perhatiannya pada relaksasi otot dengan cara seperti ini.

relaksasi otot dengan cara seperti ini.

Pencarian sumber kecemasan. Peran guru atau pelatih untuk mencari sumber Pencarian sumber kecemasan. Peran guru atau pelatih untuk mencari sumber

kecemasan besar sekali. Jalinan hubungan emosional yang baik antara pelatih dan kecemasan besar sekali. Jalinan hubungan emosional yang baik antara pelatih dan atlet akan memungkinkan dan memudahkan pelatih untuk menelusuri apa y

atlet akan memungkinkan dan memudahkan pelatih untuk menelusuri apa y angang sebenarnya sedang dialami oleh atlet, begitu juga halny

sebenarnya sedang dialami oleh atlet, begitu juga halnya atlet akan a atlet akan sangat terbukasangat terbuka menceritakan banyak hal apa yang sebenarnya dialaminya.

menceritakan banyak hal apa yang sebenarnya dialaminya.

Pembiasaan, cara ini dimaksudkan untuk melatih atlet menghadapi situasi

Pembiasaan, cara ini dimaksudkan untuk melatih atlet menghadapi situasi -situasi yang-situasi yang bisa timbul dalam pertandingan. Latihan untuk

bisa timbul dalam pertandingan. Latihan untuk pembiasaan ini dilakukan dalam bentukpembiasaan ini dilakukan dalam bentuk

simulasi-simulasi. Simulasi terhadap beragam situasi latihan sengaja dibuat untuk menimbulkan simulasi. Simulasi terhadap beragam situasi latihan sengaja dibuat untuk menimbulkan kecemasan dalam batas-batas tertentu, sehingga atlet tidak lagi peka terhadap

kecemasan dalam batas-batas tertentu, sehingga atlet tidak lagi peka terhadap pengaruh lingkungan yang berlaku.

pengaruh lingkungan yang berlaku.

Teknik penanganan individu. Penanganan individu adalah t

Teknik penanganan individu. Penanganan individu adalah t eknik khusus mengatasieknik khusus mengatasi kecemasan yang penekanannya pada pendekatan individu, misalnya melalui m kecemasan yang penekanannya pada pendekatan individu, misalnya melalui m usikusik yang menjadi kegemaran atlet,

yang menjadi kegemaran atlet, menanamkan keyakinan kepada atlet bahwa persiapanmenanamkan keyakinan kepada atlet bahwa persiapan yang mereka lakukan sudah mantap, baik dan m

yang mereka lakukan sudah mantap, baik dan m enyeluruh, menjauhkan atlet darienyeluruh, menjauhkan atlet dari official atau

official atau

orang-orang yang didekatnya sebagai orang-orang pencemas atau pencetus rasa cemas, atau orang yang didekatnya sebagai orang pencemas atau pencetus rasa cemas, atau sekalian saja jelaskan pada atlet bahwa rasa cemas itu

sekalian saja jelaskan pada atlet bahwa rasa cemas itu muncul wajar dan memangmuncul wajar dan memang diperlukan.

(7)

Teknik untuk meningkatkan motivasi beberapa dikenal sebagai, (1) teknik verbal, (2) Teknik untuk meningkatkan motivasi beberapa dikenal sebagai, (1) teknik verbal, (2) tingkahlaku, (3) insentif, (4) supertisi, (5) citra mental.

tingkahlaku, (3) insentif, (4) supertisi, (5) citra mental. 1)Teknik verbal dapat dilakukan dengan cara:

1)Teknik verbal dapat dilakukan dengan cara:

pembicaraan pembangkit semangat,pembicaraan pembangkit semangat,

pendekatan individu,pendekatan individu,

diskusi.diskusi.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik verbal adalah: Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik verbal adalah: a)Berikan pujian terhadap apa yang telah dilakukan oleh atlet dan jelaskan apa

a)Berikan pujian terhadap apa yang telah dilakukan oleh atlet dan jelaskan apa yangyang dibuatnya. Pujian ini diberikan untuk mendorong atlet percaya diri dan m

dibuatnya. Pujian ini diberikan untuk mendorong atlet percaya diri dan m ampuampu menampil

menampilkan kemampuannya dengan baik. Contoh, pelatih mengatakan “saya yakinkan kemampuannya dengan baik. Contoh, pelatih mengatakan “saya yakin kau bisa, karena saya lihat kau sudah sungguh

-kau bisa, karena saya lihat -kau sudah sungguh - sungguh latihan”.sungguh latihan”. b)Berikan koreksi dan sugesti. Koreksi

b)Berikan koreksi dan sugesti. Koreksi hendaknya tidak mengecewakan atlet,hendaknya tidak mengecewakan atlet, malainkan evaluasi yang obyektif akan kelemahan

malainkan evaluasi yang obyektif akan kelemahan dan kekurangan dengandan kekurangan dengan

menunjukkan cara yang seharusnya baik dilakukan. Saran hendaknya diberikan tetapi menunjukkan cara yang seharusnya baik dilakukan. Saran hendaknya diberikan tetapi tidak memaksa. Contoh pelatih

tidak memaksa. Contoh pelatih mengatakanmengatakan ““Saya kira teknik yang kau lakukan cocokSaya kira teknik yang kau lakukan cocok untuk kamu pertahankan, saya menyarankan pertahan teknik tersebut kalau kau

untuk kamu pertahankan, saya menyarankan pertahan teknik tersebut kalau kau masihmasih bisa”.

bisa”.

c) Berikan semacam petunjuk yang dapat meyakinkan atlet bahwa dengan latihan yang c) Berikan semacam petunjuk yang dapat meyakinkan atlet bahwa dengan latihan yang baik ia dapat mengatasi semua kelemahan, atau dengan latihan

baik ia dapat mengatasi semua kelemahan, atau dengan latihan -latihan selama-latihan selama persiapan, ia dapat memenangkan pertandingan.

persiapan, ia dapat memenangkan pertandingan. 2)Teknik tingkahlaku (behavioral).

2)Teknik tingkahlaku (behavioral). Keberhasilan atlet dalam latihan atau

Keberhasilan atlet dalam latihan atau pertandingan menuntut sikap tertentu, sepertipertandingan menuntut sikap tertentu, seperti  ju

 ju juju r, r, spsp oror titi ff, , tete kuku n, n, krkreaea titi f, f, didi nana mmisis , , dada n n dede didi kaka si si yayanng g titi nnggggi i tete rhrh adad ap ap tutu gaga ss -t-t uugaga ss dan latihan. Sikap-sikap tersebut agar terwujud menjadi tingkahlaku laku atlet,

dan latihan. Sikap-sikap tersebut agar terwujud menjadi tingkahlaku laku atlet,

mengharuskan pelatih bersikap demikian dalam kehidupan sehari-harinya. Sikap-sikap mengharuskan pelatih bersikap demikian dalam kehidupan sehari-harinya. Sikap-sikap itu akan diamati dan dirasakan oleh atlet,

itu akan diamati dan dirasakan oleh atlet, kemudian menjadi sikap mereka dankemudian menjadi sikap mereka dan akhirnya menjadi tingkahlaku dalam hidup mereka. Teknik ini menekankan relasi akhirnya menjadi tingkahlaku dalam hidup mereka. Teknik ini menekankan relasi antara pelatih dan atlet. Pelatih hendaknya berlaku sebagai orangtua terhadap anak antara pelatih dan atlet. Pelatih hendaknya berlaku sebagai orangtua terhadap anak --anaknya, dan pada saat-saat tertentu berlaku sebagai pemimpin terhadap anggota, anaknya, dan pada saat-saat tertentu berlaku sebagai pemimpin terhadap anggota, dan sebagai guru terhadap siswanya. Relasi pelatih-atlet

dan sebagai guru terhadap siswanya. Relasi pelatih-atlet yang baik akan menjadiyang baik akan menjadi pelatih model panutan bagi atletnya. Ti

pelatih model panutan bagi atletnya. Ti ngkahlaku positif yang dipertunjukkan pelatihngkahlaku positif yang dipertunjukkan pelatih diharapkan dapat memberi motivasi kepada atlet dalam melaksanakan latihan

diharapkan dapat memberi motivasi kepada atlet dalam melaksanakan latihan -latihan.-latihan. Ini merupakan motivasi yang diperoleh atlet dari contoh nyata pelatih

Ini merupakan motivasi yang diperoleh atlet dari contoh nyata pelatihnya.nya. 3)Teknik intensif; Teknik ini adalah dengan

3)Teknik intensif; Teknik ini adalah dengan pemberian hadiah berupa materipemberian hadiah berupa materi atau lainnya. Tujuan teknik ini adalah menambah semangat berlatih atau

atau lainnya. Tujuan teknik ini adalah menambah semangat berlatih atau bertanding,bertanding, meningkatkan gairah untuk berprestasi, meningkatkan konsentrasi dan memenangkan meningkatkan gairah untuk berprestasi, meningkatkan konsentrasi dan memenangkan pertandingan. Intensif hendaknya diberikan pada waktu yang tepat,

pertandingan. Intensif hendaknya diberikan pada waktu yang tepat, dan diusahakandan diusahakan agar tidak menjadi kebiasaan, yang dapat menurunkan sem

agar tidak menjadi kebiasaan, yang dapat menurunkan semangat atlet bila sewaktuangat atlet bila sewaktu -waktu insentif itu ditiadakan.

-waktu insentif itu ditiadakan.

4)Supertisi; supertisi adalah kepercayaan akan sesuatu yang secara logis atau

4)Supertisi; supertisi adalah kepercayaan akan sesuatu yang secara logis atau ilmiahilmiah kurang diterima, namun

kurang diterima, namun dianggap membawa keberuntungan dalamberkompetisi,dianggap membawa keberuntungan dalamberkompetisi, misalkan ketika hendak memasuki

misalkan ketika hendak memasuki lapangan seorang atlet secara kesadaran penuhlapangan seorang atlet secara kesadaran penuh dan keyakinannya harus memasuki lapangan dimaksud dengan mengawali kaki

dan keyakinannya harus memasuki lapangan dimaksud dengan mengawali kaki kanankanan dahulu baru kemudian kaki kiri. Supertisi ini dimaksud penambah semangat, atau

dahulu baru kemudian kaki kiri. Supertisi ini dimaksud penambah semangat, atau dianggap pembawa keberuntungan

dianggap pembawa keberuntungan, jika kebiasaan ini dilarang, maka , jika kebiasaan ini dilarang, maka atlet merasa adaatlet merasa ada yang kurang, menjadi kurang semangat, dan tidak mungkin menang. Supertisi ini tidak yang kurang, menjadi kurang semangat, dan tidak mungkin menang. Supertisi ini tidak perlu dilarang, asalkan tidak merugikan secara fisik

perlu dilarang, asalkan tidak merugikan secara fisik, psikologis maupun ma, psikologis maupun ma teri.teri. 5)Citra mental; citra mental dimaksudkan melatih atlet m

5)Citra mental; citra mental dimaksudkan melatih atlet m embuat gerakan-gerakan yangembuat gerakan-gerakan yang benar melalui imajinasi. Gerakan-gerakan dimatangkan dalam imajinasi kemudian

benar melalui imajinasi. Gerakan-gerakan dimatangkan dalam imajinasi kemudian benar-benar dilaksanakan untuk dievaluasi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan ini adalah mengkaji tentang keterkaitan antara matematika dan budaya khususnya rumah adat Palembang yaitu rumah Limas dimana

Kata Kunci : Nilai Ekonomi, Sumberdaya Alam, Total Hutan Mangrove Pasca Rehabilitasi di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara

- Hitunglah daya yang ditransmisikan oleh belt, jika puli yang berdiameter besar berputar dengan kecepatan 200 rpm dan tegangan maksimum yang diizinkan pada sabuk adalah 1

Faktor familial dan genetika mempunyai peranan bermakna dalam pathogenesis penyakit jantung koroner (PJK) serta pertimbangannya penting dalam diagnosis, penatalaksanaan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta harus memberikan pertimbangan serta alasan-alasan yang menjadi dasar putusannya tanpa harus mengambil alih dengan

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

• Untuk kepentingan nasional, pemerintah dapat menetapkan kebijakan pengutamaan minerba DN dengan mengendalikan produksi dan ekspor. • Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan