• Tidak ada hasil yang ditemukan

SADAR Berkaitan dengan fungsi pikiran dimana seseorang/individu menyadari pengalaman-pengalaman mentalnya seperti persepsi, emosi, berpikir, dll.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SADAR Berkaitan dengan fungsi pikiran dimana seseorang/individu menyadari pengalaman-pengalaman mentalnya seperti persepsi, emosi, berpikir, dll."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DASAR DALAM PSIKOLOGI STIMULUS

Semua kejadian atau pengaruh baik dari internal maupun eksternal yang menimbulkan atau merangsang reseptor-reseptor- sensoris dan menimbulkan respon pada individu atau organisme.

Obyek atau kejadian dari lingkungan luar yang menyebabkan respon pada individu/organisme. RESPON

Segala reaksi fisik atau psikis yang ditunjukkan individu/organisme karena adanya stimulus SENSASI

Informasi dasar/kurang bermakna yang kita terima melalui panca indera dari dunia luar. PERSEPSI

Proses ketika otak kita mengembangkan dan mengkombinasikan ribuan informasi yang kurang bermakna menjadi informasi atau pola yang lebih bermakna. Persepsi merupakan interpretasi personal kita terhadap dunia nyata.

ASOSIASI  Similiarity, Repetisi, dll.

1) Doktrin/hukum dalam psikologi yang berkaitan dengan penggabungan atau keterikatan antara elemen-elemen mental atau ide-ide; 2) pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan panca indera.

SIMILIARITY

Semakin mirip dua ide/hal/gagasan, semakin kuat dua ide tersebut akan diasosiasikan atau dihubungkan. REPETISI

Semakin sering dua ide/hal/gagasan terjadi secara bersamaan, semakin dekat dua ide tersebut dihubungkan. SADAR

Berkaitan dengan fungsi pikiran dimana seseorang/individu menyadari pengalaman-pengalaman mentalnya seperti persepsi, emosi, berpikir, dll.

KESADARAN

(2)

BAB II: PENGARUH FILSAFAT TERHADAP ILMU PSIKOLOGI NO PEMIKIRAN/PANDANGAN PENGERTIAN

1 Mekanistik Doktrin/pandangan bahwa proses-proses di alam/dunia ditentukan secara mekanis dan dapat dijelaskan melalui hukum-hukum fisika dan kimia.

2 Detrerminisme Pemikiran bahwa setiap kejadian/tindakan ditentukan atau disebabkan oleh peristiwa sebelumnya. Atau dengan kata lain:

- Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.

- Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab - akibat.

3 Reduksionisme Pemikiran bahwa fenomena-fenomena yang kompleks dapat dijelaskan melalui fenomena yang lebih sederhana.

4 Empirisme Metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui observasi dan eksperimentasi.

5 Positivisme Gagasan yang menyatakan bahwa hanya fenomena alam atau fakta-fakta yang dapat diamati secara obyektif yang diakui. Segala sesuatu yang spekulatif, disimpulkan dan metafisik adalah ilusi dan ditolak.

6 Materialisme Pemikiran yang menyatakan bahwa fakta-fakta tentang alam semesta dapat digambarkan secara fisik dan dapat dijelaskan dari unsur dan energi.  termasuk kesadaran dan pikiran manusia.

7 Mentalisme Gagasan atau pemikiran bahwa seluruh pengetahuan merupakan fungsi dari fenomena mental dan tergantung dari persepsi atau tergantung dari orang yang mempersepsi.

(3)

NO TOKOH GAGASAN MENGENAI PIKIRAN & PENGETAHUAN

GAGASAN MENGENAI IDE GAGASAN MENGENAI ASOSIASI GAGASAN LAIN

1. Rene Descartes (1596 – 1650)

Tubuh & pikiran saling mempengaruhi dan berinteraksi, bukan hanya satu arah saja. Tubuh entitas fisik  mesin

Pikiran non material  mampu

mengoperasikan proses berpikir dan proses kognitif.

Pikiran berinteraksi dengan tubuh melalui satu titik, yaitu di Otak.  Otak lokasi fungsi pikiran.

Pikiran menghasilkan dua macam pengetahuan/ide:

1. Derived Idea : ide yang berasal dari stimulus eksternal

2. Innate Idea : ide yang dikembangkan dari pikiran /kesadaran

Reflex Action Theory

Gagasan bahwa eksternal stimulus dapat menyebabkan respon yang otomatis/tidak disengaja.  mempengaruhi teori aliran behavioris Stimulus-Respon

2. John Locke (1632 – 1704)

Menolak gagasan Rene Descartes mengenai Innate Idea.

Manusia dilahirkan tanpa pengetahuan  tabula rasa.

Pikiran memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, yaitu dari proses sensasi dan refleksi.

• Proses Sensasi: bila pengetahuan yang diperoleh langsung berasal dari panca indera  impresi

• Proses refleksi: merecall impresi-impresi sebelumnya dan mengkombinasikannya untuk mengembangkan abstraksi atau membuat gagasan-gagasan yang lebih tinggi lainnya.

1. Simple ideas: ide/pengetahuan yang berasal baik dari sensasi maupun refleksi dan diterima secara pasif oleh pikiran. 2. Complex ideas: ide-ide/gagasan

baru yang dibuat secara aktif oleh pikiran dengan cara

mengkombinasikan beberapa simple ideas.

Asosiasi :

Pengetahuan hasil dari menghubungkan atau

mengasosiasikan simple ideas dengan complex ideas.

Primary Qualities:

Karakteristik-karakteristik seperti ukuran atau bentuk yang ada pada suatu obyek/benda, yang mana kita mempersepsilkannya atau tidak Secendory Qualities:

Karakteristik-karakteristik seperti warna dan aroma/bau yang ada di persepsi kita terhadap obyek atau benda.

(4)

3. George Barkeley (1685 – 1753)

Semua pengetahuan berasal dari pengalaman.

Pengetahuan yang diperoleh tergantung dari pengalaman dan persepsi individu.

Pengetahuan intinya adalah konstruksi atau komposisi dari ide-ide sederhana (elemen mental) yang diikat oleh asosiasi.

Ide kompleks dibentuk dengan menambahkan ide-ide sederhana yang diterima melalui indera.

4. David Hartley (1705 – 1757)

Memandang proses-proses mental sebagai terms/konsep yang mekanistik.

Repetisi:

Semakin sering dua ide terjadi secara bersamaan, semakin dekat dua ide tersebut dihubungkan. 5. James Mill (1773 –

1836)

Pemikirannya terhadap pikiran / proses mental sangat mekanis  pikiran sebagai mesin. Pikiran bersifat pasif total dan hanya bereaksi ketika ada stimulus eksternal. Oleh karena itu pikiran tidak mempunyai fungsi-fungsi kreatif. Mengkaji/meneliti pikiran dengan mereduksi pikiran dalam komponen-komponen yang elementer.

Sensasi dan ide merupakan elemen-elemen mental.

Proses asosiasi bersifat mekanis dan ide yang dihasilkan dari proses asosiasi merupakan akumulasi atau penjumlahan dari elemen-elemen mental.

6. John Stuart Mill (1773 – 1836)

Mempunya pandangan yang berbeda dengan ayahnya (James Mill), yaitu: pikiran

mempunyai peranan aktif dalam asosiasi ide.

Creative Synthesis:

Ide kompleks dibentuk dari

penjumlahan ide-ide sederhana dan ide kompleks yang baru terbentuk tersebut memiliki kualitas baru yang lebih tinggi dari pada ide-ide

(5)

BAB III: PENGARUH ILMU FISIOLOGI/ILMU FAAL TERHADAP ILMU PSIKOLOGI Ilmu Fisiologi :

Adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bagaimana mekanisme atau cara kerja suatu sistem organ dari makhluk hidup  pengaruh terhadap psikologi terutama bagaimana cara otak dan sistem syaraf bekerja.

Ilmu fisiologi menjadi sangat eksperimental di bawah pengaruh Johannes Muller (abad 19 M): Stimulasi pada suatu syaraf selalu menghasilkan sensasi. NO PENELITIAN FUNGSI OTAK & SYARAF TOKOH/AHLI FISIOLOGI DAN PENEMUANNYA

1 Penelitian Fungsi Otak

Ahli fisiologi memetakan fungsi otak  menentukan bagian spesifik dari otak yang mengkontrol fungsi berpikir (kognitif). 3 Metode yang digunakan untuk meneliti fungsi otak: 1. Extirpation

Teknik menemukan fungsi bagian otak dengan cara

membuang atau merusak bagian otak tertentu dan kemudian mengobservasi perubahan tingkah lakunya.  pada binatang. 2. Clinical

Menguji struktur otak seseorang yang sudah meninggal untuk mendeteksi bagian otak yang rusak yang diasumsikan bertanggung jawab terhadap tingkah laku tertentu sebelum orang tersebut meninggal.

3. Stimulasi Listrik

Teknik mengeksplorasi cerebral cortex dengan mengunakan arus listrik yang lemah untuk melihat respon-respon

motoriknya.

Marshal Hall (1790 – 1857):

Perbedaan level tingkah laku berasal dari bagian otak dan sistem syaraf yang berbeda. Gerakan yang voluntary  cerebrum

- Gerakan reflex  spinal cord

- Gerakan involuntary  stimulasi langsung otot - Gerakan sistem pernafasan  medulla.

Flourens (1794 – 1867):

- Cerebrum mengkontrol proses-proses mental tingkat tinggi - Bagian tengah otak mengkontrol fungsi koordinasi

- Medulla mengatur gerakan jantung, sistem respirasi dan fungsi vital lainnya Paul Broca (1824 – 1880):

Menemukan letak pusat bahasa di bagian hemisfer kiri dari cerebral cortex  “area Broca”. Frans J Gall (1758 – 1828):

- Mengembangkan phrenology  bentuk tengkorak dapat menjelaskan karakteristik-karakteristik intelektual dan emosional seseorang.

- Memetakan 35 atribut manusia berdasarkan bentuk tengkorak. 2 Penelitian Fungsi Syaraf Luigi Galvani (1737 – 1798): Impuls-impuls syaraf berupa listrik.

Sistem syaraf seperti sebuah konduktor listrik dan sistem syaraf pusat/otak berfungsi sebagai pusat pengontrol yang bertugas memindahkan impuls dari/ke jaringan syaraf sensoris atau jaringan syaraf motoris.

(6)

NO TOKOH KONTRIBUSI UTAMA HASIL PENELITIAN TENTANG STIMULASI-SENSASI-PERSEPSI 1. Herman Helmholtz

(1821-1894)

Meneliti kecepatan impuls syaraf serta penelitiannya tentang penglihatan dan pendengaran.

Kecepatan respon syaraf terhadap stimulus dapat diukur  bertolak belakang dengan pandangan sebelumnya.

Meneliti jeda waktu antara stimulus yang diberikan pada syaraf yang dekat otot dengan respon yang diberikan oleh otot tersebut. Kemudian melakukan prosedur yang sama, untuk stimulasi yang jauh dari otot.

Meneliti waktu reaksi syaraf sensoris pada manusia Helmholtz menemukan adanya perbedaan individual antar individu mengenai waktu reaksi terhadap stimulus.

Dia juga menemukan waktu reaksi pada orang yang sama bisa berbeda pada percobaan yang satu dengan percobaan yang lainnya.

2. Ernst Weber Menentukan keakuratan dua titik diskriminasi pada kulit, yaitu jarak antara dua titik yang harus diperlebar di permukaan kulit sebelum individu merasakan dua sensasi yang berbeda.

 Bila dua stimulasi diberikan di dua titik di kulit yang jaraknya berdekatan, orang hanya merasakan stimulasi di satu titik saja.

 Namun bila jarak stimulasi antara dua titik semakin diperlebar, orang akan merasakan stimulasi di dua titik yang berbeda.

Two-point threshold:

Ambang batas dimana dua titik stimulasi dapat dibedakan. Just noticeable difference  menguji sensasi otot.

Perbedaan terkecil antara beban/berat yang dapat dideteksi.

 Bila perbedaan berat antara dua benda kecil, akan cenderung dinilai sama beratnya; sedangkan perbedaan berat besar, menghasilkan penilaian yang berbeda.

Diskriminasi antara sensasi tidak tergantung pada perbedaan absolut antara dua beban, melainkan tergantung pada perbedaan relatifnya atau rasionya.

Riset dari Weber menunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara langsung antara stimulus fisik dengan persepsi.

3. Gustaf T. Fechner (1801 – 1887)

Hubungan antara sensasi mental dan stimulus eksternal dapat ditemukan atau diteliti secara kuantitatif.

 Peningkatan intensitas stimulus satu level, tidak serta merta menghasilkan peningkatan intensitas sensasi satu level.

 Efek dari penambahan intensitas stimulus tidak absolut, namun relatif terhadap jumlah sensasi yang sudah ada.

 Jumlah sensasi (aspek mental) tergantung pada jumlah stimulasi (aspek fisik).

Untuk mengukur perubahan di sensasi, kita harus mengukur perubahan di stimulus. Dua cara untuk mengukur sensasi:

1. Dengan menentukan apakah sensasi ada atau tidak ada; terasa atau tidak terasa.

(7)

Absolut Threshold

Titik sensitivitas bawah dimana sensasi tidak dapat dideteksi dan atas dimana sensasi dapat dialami/dirasakan. Intensitas terkecil dari stimulus sensoris yang dapat dideteksi atau dapat menimbulkan sensasi.

Differential Threshold

Titik sensitivitas di mana perubahan terkecil pada stimulus menimbulkan perubahan pada sensasi. Contoh: berapa banyak berat suatu benda ditambahkan atau diturunkan sebelum seseorang mengalami perubahan.

(8)

BAB IV: PSIKOLOGI BARU

NO TOKOH KONTRIBUSI PANDANGAN MENGENAI

KESADARAN (CONSCIOUSNESS)

METODE UNTUK MENELITI KESADARAN/PENGALAMAN

GAGASAN LAIN 1. Wilhelm Wundt

(1832 – 1920)

Dipandang sebagai bapak pendiri Psikologi sebagai disiplin ilmu yang formal:

- Mendirikan laboratorium pertama - Mengedit jurnal psikologi pertama - Meneliti psikologi sebagai ilmu dalam

setting laboratorium.

- Usahanya dilakukan untuk menemukan ilmu baru  Psikologi.

- Meneliti dasar-dasar psikologi  kesadaran (consciousness)

Pendekatan Wundt  metode eksperimental yang biasa digunakan pada ilmu-ilmu alam  terutama teknik yang digunakan pada ilmu fisiologi.

Obyek utama penelitian psikologi Wundt adalah mengenai “kesadaran (consciousness)”

Tujuan-tujuan psikologi sebagai ilmu:

1. Analisis proses-proses kesadaran dalam elemen dasarnya

2. Menemukan bagaimana elemen-elemen ini bersintesis terorganisir.

3. Menemukan hukum yang mengatur pengorganisasian elemen-elemen kesadaran.

Kesadaran terdiri dari elemen-elemen yang berbeda dan dapat diteliti dengan cara mereduksinya. Menurt Wundt, kesadaran tidak pasif, namun aktif dalam mengorganisasi isi/content kesadaran.

Dua elemen dasar pengalaman-pengalaman kesadaran: 1. Sensasi  dapat dibedakan

berdasarkan intensitasnya, durasi dan sumber inderanya 2. Emosi  komplemen subyektif dari sensasi, namun tidak muncul secara langsung dari organ panca indera.

Voluntarism

Gagasan bahwa pikiran mempunyai kapasitas untuk mengorganisir isi mental ke dalam proses-proses pikiran yang lebih tinggi. Apperception:

Proses dimana elemen-elemen mental terorganisir.

Metode Introspeksi

Sebagai ilmu, psikologi fokus pada pengalaman-pengalaman yang disadari (consiousness). Hanya orang yang mengalami sendiri yang mampu mengobservasi pengalaman-pengalaman sadarnya. Introspeksi:

Menguji pikiran-pikiran atau emosi kita sendiri.

Tridimensional Theory of Feelings: Keadaan perasaan berdasarkan tiga dimensi:

1. Pleasure/displeasure 2. Tension/relaxation 3. Excitement/depression Mediate Experience:

Pengalaman yang hanya memberikan informasi atau pengetahuan mengenai sesuatu selain elemen-elemen pengalaman itu sendiri.

Immediate Experience: Pengalaman yang tidak bias berdasarkan interpretasi personal.

(9)

2. Hermann

Ebbinghaus (1850 – 1909)

Psikolog pertama yang mempelajari proses-proses mental tingkat tinggi, yaitu meneliti proses belajar & ingatan.

Mengingat apa yg dipelajari dan mengingat  belum diteliti sebelumnya secara

eksperimental.

Dalam penelitiannya, Ebbinghaus

menggunakan nonsense syllables (kata-kata yang tidak bermakna) untuk mempelajari proses belajar dan ingatan.

 Mempelajari materi yang tidak bermakna / tidak berasosiasi, 9 kali lebih sulit daripada mempelajari materi-materi yang bermakna  Semakin panjang materi yang dipelajari,

akan semakin banyak repetisi dibutuhkan yang membuat proses belajar semakin lama.

 Materi yang dipelajari akan cepat dilupakan setelah beberapa jam pertama materi dipelajari, namun setelah itu prosesnya lebih lambat.

- - -

3. Franz Brentano (1838 – 1917)

Pendekatan utama psikologi obeservasi, bukan eksperimentasi.

Menolak pandangan Wundt yang menyatakan psikologi fokus mengkaji “isi dari

kesadaran/pengalaman-pengalaman yang disadari”.

Brentano: Psikologi harusnya menekankan aktivitas mental dari pada isi mental  Act Psychology.

(10)

Dua cara mempelajari aksi mental: 1. Melalui ingatan

2. Melalui imaginasi. 4. Carl Stumpf

(1848-1936)

Menolak pandangan Wundt yang

membagi/mereduksi pengalaman yang disadari menjadi elemen-elemen.

Menurut Stumpf, menganalisis pengalaman dengan mereduksinya ke dalam elemen-elemen mental akan membuat pengalaman tersebut menjadi artifisial/palsu dan tidak alamiah.

Data utama dalam psikologi adalah fenomena.

Phenomenology:

Metode instropeksi yang menguji pengalaman seperti

aslinya/alamiah, dan tidak mereduksi pengalaman ke dalam elemen-elemen.

5. Oswald Kulpe (1862-1915)

Imageles thought:

Makna/interpretasi dalam pikiran kita dapat terjadi tanpa adanya komponen-komponen sensoris atau imej.

Systematic Experimental Instropection:

Metode instropeksi yang

menggunakan laporan restropectif subyek penelitian setelah mereka menyelesaikan uji coba penelitian.

(11)

BAB V: STRUKTURALISME

NO TOKOH KONTRIBUSI PANDANGAN MENGENAI KESADARAN

(CONSCIOUSNESS)

METODE UNTUK MENELITI KESADARAN/PENGALAMAN

GAGASAN LAIN 1. Edward B.

Titchener (1867 – 1927)

Titchener lebih fokus meneliti elemen-elemen mental /pikiran dan hubungan mekanisnya melalui proses asosiasi.

1. Subyek penelitiannya, yaitu tentang

pengalaman-pengalaman kesadaran telah didefinisikan dengan jelas. 2. Metode penelitiannya, yaitu

observasi, eksperimentasi dan pengukuran merupakan tradisi tertinggi dalam ilmu

pengetahuan.

3. Metode paling tepat dalam mempelajari pengalaman kesadaran adalah Self-Observation, karena hanya kesadaran hanya dapat dipersepsi oleh orang yang mengalami kesadaran tersebut.

Kesadaran:

Penggabungan/penjumlahan pengalaman individu pada suatu waktu tertentu. Pikiran:

Penggabungan dari keseluruhan pengalaman yang terkumpul sepanjang hidup.

Kesadaran dan pikiran hampir sama. Kesadaran melibatkan proses mental yang terjadi pada satu waktu tertentu, sedangkan pikiran mencakup keseluruhan proses. Tiga kondisi/keadaan dasar dari kesadaran: 1. Sensasi

Elemen dasar dari persepsi, seperti suara, bau, citra atau pengalaman lain yang ditimbulkan dari obyek fisik di lingkungan.

2. Images

Elemen dari ide, diperoleh melalui

pengalaman yang tidak terjadi pada saat ini (ingatan masa lalu).

3. Afeksi

Elemen emosi, didapatkan melalui

pengalaman seperti cinta, benci, dan sedih.

Dalam meneliti kesadaran, menggunakan metode Intropeksi atau self-observation.

Berdasarkan pada pengamat yang telah dilatih ketat untuk

menggambarkan elemen kesadaran mereka.

Mengadopsi metode Kulpe  Systematic Experimental Introspection yang menekankan aspek kualitatif, subyektif report mengenai aktivitas mental selama introspeksi

Tugas utama ilmu Psikologi: 1. Mereduksi pengalaman

kesadaran manusia menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana

2. Menentukan hukum-hukum yang berlaku untuk elemen tersebut

3. Menghubungkan elemen-elemen tersebut dengan kondisis fisiologisnya. Atribut-atribut elemen mental:

1. Kualitas : dingin, merah, kotak, dll 2. Itensitas: kekuatan dari sensasi,

lemah, cerah, dll

3. Durasi : periode waktu dari sensasi 4. Kejelasan (Clearness): berkaitan

dengan perhatian kita terhadap pengalaman yang disadari.

Sensasi dan image mempunyai 4 atribut di atas, sedangkan emosi hanya tiga (kualitas, itensitas dan durasi) Dalam meneliti pengalaman sadar hindari stimulus error  yang

membingungkan proses mental dengan obyek yang diamati

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode inkuiri sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dengan mengacu kepada minat peserta didik dengan mengangkat

Rumah Sakit Kelas E adalah rumah sakit khusus (Special Hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja.. Pada saat ini banyak rumah

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) produk multimedia pembelajaran interaktif kompetensi dasar pemasangan sistem penerangan dan wiring kelistrikan

missä NE on MJ/kg KA, kun SRV = sulava raakavalkuainen, g/kg KA SRR = sulava raakarasva, g/kg KA SRK = sulava raakakuitu, g/kg KA STUA = sulavat typettömät uuteaineet, g/kg KA SOK

Belanja modal antara lain untuk kebutuhan pembangunan/perluasan/penambahan gedung kantor/rumah jabatan/rumah dinas, pengadaan perlengkapan/peralatan rumah jabatan

Salah satu upaya peningkatan produktivitas perairan umum misalnya danau adalah kegiatan introduksi ikan, yaitu memindahkan atau menebarkan ikan dari suatu perairan ke perairan

Sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa dan atau guna meningkatkan pendapatan Desa serta pelayanan

Uji hipotesis memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang dapat dipercaya dan jelas antara variabel independen/variabel bebas terhadap